Anda di halaman 1dari 96

BAB E

Uraian Pendekatan, Metodologi dan


Program Kerja

A. PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


Rencana pendekatan teknis dan metode pelaksanaan pekerjaan sangat diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, agar dapat dicapai suatu hasil analisis yang cermat, teliti dan optimal. Rencana pendekatan
teknis dan metode pelaksanaan ini disusun berdasarkan Kerangka Acuan Kerja yang telah ditetapkan oleh
Pemberi Kerja dalam hal ini adalah Universitas Padjadajran yang diwakili oleh PPK
A 1.KONSEP PENDEKATAN

Pelaksanaan Pekerjaan akan disusun dan diuraikan beserta tahapan-tahapannya (yang mana setiap
tahapan pekerjaan dapat di lihat pada lembar selanjutnya.

Pendekatan Masalah dalam rangka layanan pengawasan teknis dapat didekati dari aspek-aspek sebagai
berikut:

1) Pengendalian Teknis
Bertindak untuk dan atas nama Pejabat Pembuat Komitmen, Konsultan Supervisi
mengendalikan pelaksanaan fisik yang dilakukan oleh kontraktor.

Lingkup pengendalian antara lain meliputi:


 Aspek mutu hasil pekerjaan.
 Aspek volume pekerjaan.
 Aspek waktu penyelesaian pekerjaan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


 Aspek biaya keseluruhan kegiatan.

Semua aspek di atas akan merujuk dan mengikuti ketentuan dan syarat-syarat yang
tercantum dalam Dokumen Kontrak

2) Pengendalian Atas Koordinasi Terkait


Konsultan Pengawas dalam rangka melaksanakan tugas pengendalian teknis tersebut
di atas berkewajiban mengendalikan proses koordinasi dengan pihak lain yang terkait
dalam kegiatan tersebut.

3) Pengendalian Administrasi Kegiatan


Konsultan berkewajiban merancang, memberlakukan serta mengendalikan
pelaksanaan keseluruhan sistem administrasi kegiatan yang diawasinya, yaitu
mencakup antara lain surat-menyurat, memorandum, risalah rapat, laporan-laporan,
contoh barang, foto dokumentasi, berita acara, gambar, sketsa, brosur, kontrak,
addendum dan hal-hal lain yang dianggap perlu.

Langkah-langkah dan tindakan yang akan dilakukan Konsultan Pengawas untuk


maksud di atas adalah:

a) Mempelajari, menanggapi, memecahkan dan menyelesaikan sampai tuntas


maksud dari surat masuk maupun keluar.
b) Memperhatikan memorandum dan risalah untuk pedoman dalam pelaksanaan
tugas konsultan.
c) Mempersiapkan dan mengecek contoh barang / bahan agar memenuhi
persyaratan yang ditetapkan baik kualitas maupun kuantitas.
d) Membuat foto-foto dokumentasi pada setiap paket pekerjaan.
e) Mempelajari dan mengecek gambar-gambar / sketsa pelaksanaan agar tidak ada
penyimpangan sebelum maupun sesudah pekerjaan selesai.
f) Membantu / menyiapkan addendum serta lain-lain yang dianggap perlu.

4) Monitoring dan Manajemen Teknik

a) Fungsi dan Proses Pengendalian


Pengendalian/monitoring adalah usaha yang sistematis untuk menentukan standar
yang sesuai dengan sasaran, merancang sistem informasi, membandingkan

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


pelaksanaan dengan standar, menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan
antara pelaksanaan dan standar, kemudian mengambil tindakan pembetulan yang
diperlukan agar sumber dana digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka
mencapai sasaran.

Langkah-langkah Proses Monitoring Kegiatan dapat diuraikan sebagai berikut:

 Menentukan sasaran.
 Menentukan definisi lingkup kerja.
 Menentukan standar kriteria sebagai patokan dalam rangka mencapai
sasaran dengan patokan:
 Standar-standar Nasional Indonesia atau Standar Internasional lainnya
yang berkaitan.
 Petunjuk / manual / standar lainnya
 Petunjuk / Manual Studi:
 Referensi lain yang dapat dipertanggung-jawabkan.
 Merancang/menyusun sistem informasi, pemantauan, pelaporan hasil
pelaksanaan pekerjaan.
 Mengkaji, investigasi dan menganalisis hasil pekerjaan terhadap standar,
kriteria dan sasaran yang telah ditentukan serta mengadakan tindakan
pembetulan.
Untuk langkah Proses Pengendalian Kegiatan ditunjukan pada flow chart berikut:

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


SIKLUS PENGENDALIAN KEGIATAN

a b c

SASARAN KEGIATAN LINGKUP KERJA STANDAR KRITERIA

- Milestone
Membuat Produk Dengan Menyusun SRK - Anggaran Per paket
- Anggaran - Perhirarki - Jadwal per paket
- Jadwal - Paket Kerja - Standar mutu
- Mutu - Kode Biaya - Kinerja
- Produktivitas

PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN PROGRAM

c d e

TINDAKAN PENGKAJIAN DAN MEMANTAU PRESTASI


PEMBENTUKAN PENYIMPULAN KERJA

- Mengukur hasil kerja


- Relokasi Sumber Daya - Interprestasi masukan - Mencatat pemakaian sumber
- Jadwal Alternatif - Biaya dan Jadwal daya
- Prosedur Dan Methode - Kualitas - Memeriksa Kualitas
- Re work - Laporan Kesimpulan - Mencatat kinerja dan
produktivitas

PENGENDALIAN

Dasar-dasar dari pelayanan jasa konsultan ini secara garis besar dapat dijelaskan
seperti dibawah ini:

Melakukan survey kondisi jalan sesuai dengan paket proyek yang tersedia dalam
Kerangka Acuan, yang bertujuan untuk memperoleh gambaran dan masukan

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


setiap lokasi atau memerlukan perkuatan maupun perbaikan, serta lokasi-lokasi
yang memerlukan penyelidikan teknis lebih rinci.

Berdasarkan dari masukan data tersebut di atas dan hasil dari perencanaan yang
ada, dilakukan evaluasi kemudian didiskusikan kepada Pengguna Jasa, apabila
perlu perubahan maka dibuatkan detil desain yang lebih rinci lengkap dengan
perhitungan dan gambar-gambar teknis, seterusnya diajukan kepada Pengguna
jasa untuk disetujui, sebelum pekerjaan kostruksi dilaksanakan.

Mengalokasikan tenaga pengawas secara efektif dalam pengawasan pekerjaan


konstruksi, sebagai jaminan terhadap kualitas dari setiap produk pekerjaan sesuai
dengan standar yang diminta dalam kontrak pekerjaan fisik dan spesifikasi teknis.

Seluruh kegiatan pekerjaan pengawasan meliputi antara lain:

a. Melakukan review desain, mengijinkan permohonan pekerjaan-pekerjaan


yang akan dilaksanakan oleh kontraktor, memonitoring schedule pelaksanaan
fisik, mengecek kelengkapan dari mobilisasi kontraktor seperti alat, personil
bahan-bahan, mengontrol dan menghitung kuantitas pekerjaan, melakukan
pengendalian terhadap mutu, menyetujui atau menolak hasil pekerjaan fisik,
memeriksa sertifikat pembayaran bulanan kontraktor, menyajikan dan
mengusulkan untuk disetujui Pengguna jasa setiap perubahan rencana
pekerjaan yang mungkin terjadi dan sangat diperlukan dalam melengkapi
pekerjaan, serta penilaian terhadap usulan penambahan waktu sebagai dasar
Penggua Jasa dalam pengambilan keputusan, dan membantu memecahkan
permasalahan yang mungkin muncul berdasarkan atas interpretasi terhadap
Dokumen Kontrak, juga membantu dalam penyiapan gambar sesuai
pelaksanaan (as built drawing).

b. Menyiapkan dan menghimpun semua data proyek, menyiapkan laporan-


laporan berkala seperti laporan bulanan dan laporan akhir setelah selesai
pekerjaan, yang berisi segala aspek mengenai pekerjaan fisik pengawasan
dan permasalahan serta cara penanggulangannya untuk direkomendasikan
kepada Pengguna Jasa.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


Untuk memudahakan pekerjaan monitoring lapangan terhadap tugas para
pengawas lapangan serta memudahkan pengendalian mutu pekerjaan
lapangan, pemakaian formulir-formulir kerja standar akan dipakai untuk
pekerjaan (flow chart) terhadap pengendalian mutu dan pengendalian volume
pekerjaan, pembuatan sertifikat pembayaran bulanan kontraktor serta
laporan-laporan.

Dalam pelaksanaan proyek, team pengawas akan melaksanakan


pengawasaan secara kontinyu di lapangan. Pengawasan terutama akan
ditekankan terhadap pengendalian kontrak, pengendalian mutu dan
pengendalian volume pekerjaan.

Dalam permasalahan pengawasan terhadap pengendalian volume pekerjaan


yang menyebabkan timbulnya pekerjaan tambah maupun pekerjaan kurang,
beberapa usulan terhadap perintah perubahan ( change order) akan diajukan
kepada Pengguna jasa untuk mencegah kelebihan pembiayaan dari dana
yang tersedia, dikarenakan volume yang tersedia dalam kontrak bersifat
estimasi.

Koordinasi dan rapat regular dengan Penguna Jasa dalam hal ini PPK
Universitas Padjadajran, dan Kontraktor akan dilaksanakan secara kontinyu
untuk tujuan kemajuan proyek.

Tahapan-tahapan pekerjaan secara rinci yang dikupas bersama metodologinya adalah berupa uraian pada

paragraf-paragraf berikutnya yang dimulai sampai selesai, seperti dibawah ini.

A 2.METODOLOGI PELAKSANAAN
Pendekatan Teknis Layanan Jasa Konsultan Pengawas dalam proposal ini dibagi kedalam dua kategori

dasar yaitu:

a. Tinjauan Administrasi Kontrak.

b. Pengawasan Teknis.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


Pendekatan penanganan di dalam bab ini ditujukan untuk tugas-tugas utama yang harus
dilaksanakan oleh Konsultan. Tugas-tugas tersebut tidak diartikan secara sendiri-sendiri, akan
tetapi dilihat secara menyeluruh. Selanjutnya tugas-tugas lain selama pelaksanaan pekerjaan akan
dileksanakan sesuaii dengan ketentuan yang ada.

A.2.1 TINJAUAN ADMINISTRASI KONTRAK

a. Administrasi Kontrak

administrasi kontrak merupakan bagian penting dan menjadi satu kesatuan/integral


dari keseluruhan layanan jasa konsultansi pengawasan, dan tidak secara langsung
berhubungan dengan pekerjaan fisik, akan tetapi langsung berkaitan dengan masalah
proses pekerjaan, seperti misalnya; dalam hal tindakan yang harus diambil berkaitan
dengan Kontrak antara Pemilik Pekerjaan dengan Kontraktor dan perjanjian antara
Pemilik Pekerjaan dengan Konsultan. Sebagai contoh, dalam hal Change
Order/Variation Order (CO/VO) diperlukan untuk mengubah kondisi kontrak yang
berkaitan dengan Kontrak antara Pemilik Pekerjaan dengan Kontraktor. CO/VO
tersebut akan disiapkan oleh Engineer Representative dengan bantuan atau
bekerjasama dengan Kontraktor, kemudian diserahkan kepada Pemilik Pekerjaan
untuk mendapatkan persetujuan formal sesuai dengan kondisi yang termuat di dalam
perjanjian konsultansi, sebelum diteruskan kepada Kontraktor.
Tujuan utama layanan jasa konsultansi pengawasan selanjutnya adalah untuk
menjamin bahwa kemajuan pekerjaan akan berjalan selancar mungkin, agar kegiatan
Kontraktor dapat sesuai dengan rencana tanpa gangguan, dan bersamaan dengan itu
juga mengembangkan hubungan-hubungan yang efektif dengan Pemberi Pekerjaan,
agar Pemberi Pekerjaan setiap saat memperoleh informasi secara lengkap terhadap
perkembangan pekerjaan sebagai masukan, sebelum Pemberi Pekerjaan menyetujui
pelaksanaan maupun perubahan-perubahannya.

b. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

Setelah Kontrak ditandatangani, Ketua Tim memberikan perintah kepada Kontraktor


secara tertulis untuk melaksanakan pekerjaan, sesuai tanggal efektif mulai kerja yang
telah ditetapkan sebelumnya oleh Pemberi Pekerjaan. Tanggal ini adalah penting,

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


karena menyangkut saat dimulainya Perioda Kontrak, Perioda Mobilisasi, Program
Kerja dan Waktu Penyelesaian Pekerjaan.

c. Penyerahan Lapangan (SDL)

Penyerahan daerah pekerjaan (site) secara keseluruhan atau sebagia kepada


Kontraktor sebagaimana disebutkan di dalam Dokumen Kontrak, harus segera
dilaksanakan setelah penandatanganan Kontrak dan (lebih baik) setelah penerbitan
Surat Perintah Mulai Kerja.
Apabila hanya sebagian daerah pekerjaan yang diserahkan kepada Kontraktor, perlu
diyakinkan, bahwa daerah tersebut telah memadai untuk dikerjakan dengan
mempertimbangkan cost-effective terhadap pelaksanaan pekerjaan.
Agenda pertemuan mengenai penyerahan lapangan ini harus secara jelas
menyatakan tanggal terakhir penyerahan daerah berikutnya untuk dikerjakan oleh
Kontraktor.

d. Hubungan Kerja

Kontrak pelaksanaan konstruksi adalah antara pihak Proyek sebagai Pemberi


Pekerjaan dengan Kontraktor. Konsultan Pengawas bukan merupakan bagian dari
Kontrak tersebut, meskipun demikian, diakui mempunyai tugas tertentu dan spesifik
yang berhubungan dengan pengawasan pekerjaan. Tugas-tugas ini didelegasikan
oleh Pemilik Kerja (Engineer) kepada Konsultan Pengawas (Engineer Representative)

Dalam tugas yang didelegasikan ini, Konsultan Pengawas bertanggung jawab untuk
semua aktivitas korespondensi harian yang berkenaan dengan Kontrak, dan biasanya
tidak ada masalah yang timbul, apabila selama korespondensi tersebut masih
didalam lingkup otoritas yang didelegasikan kepada Konsultan Pengawas.
Meskipun demikian, apabila subjek korespondensi sudah diluar otoritas yang
diberikan, harus ada mekanisme lain yang disetujui, untuk itu diusulkan, bahwa
korespondensi yang berkenaan dengan masalah-masalah diluar kewenangan yang
diberikan kepada Konsultan Pengawas akan dialamatkan kepada Pejabat Pelaksana
Kegiatan (PPK) melalui Konsultan Pengawas selanjutnya Konsultan Pengawas akan
memberikan tanggapan atas isi surat-surat yang dialamatkan secara langsung

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


kepada Pengguna Jasa, menyiapkan rekomendasi, dan menyiapkan surat-surat
tanggapan tersebut akan dikirimkan kepada Kontraktor melalui Konsultan.

e. Kewenangan Pemimpin Tim di Lapangan

Kewenangan yang dilegasikan oleh Pemimpin Pekerjaan kepada Ketua Tim,


umumnya telah didefinisikan secara jelas di dalam Dokumen Kontrak.
Penunjukan dan kewenangan Ketua Tim harus dinyatakan secara tertulis, agar pihak-
pihak yang terlibat didalam pekerjaan memahami hal-hal yang harus menjadi
tanggung jawab/kewenangan Ketua Tim.

f. Program Kerja

Sebagaimana diatur dalam persyaratan kontrak ( conditions of contract), Kontraktor


harus menyerahkan rencana kerja terinci dan cara atau metoda pelaksanaannya. Hal
ini harus diperlihatkan di dalam format Critical Path Network (CPN), dan didukung
oleh jadwal-jadwal sumber daya yang menjelaskan tentang jenis dan jumlah peralatan
yang dipergunakan, jumlah personil yang meliputi pekerjaan manajemen teknik
(engineering management) tenaga terampil dan semi terampil, buruh dan lain
sebagainya yang akan dipekerjakan. Begitu juga jadual untuk mengantisipasi
pengiriman material-material penting ( critical materials), terutama untuk pengiriman
jangka panjang dan akibat pengaruh cuaca. Selain itu, memuat pula pola ketentuan
metoda pelaksanaan kerja, lokasi dan fasilitas untuk borrow pits, spoil tips, quarries,
jalan-jalan untuk angkutan material, stock piles, concrete dan atau batching plants.

Perlu dipertimbangkan faktor-faktor, seperti; kondisi geologis setempat, potensi


dampak lingkungan, metoda pelaksanaan kerja yang ekonomis, terutama yang
berkaitan dengan sumber-sumber material, agar supaya tidak terjadi pemborosan
sumber-sumber alami.

Data-data yang dikirim Kontraktor, perlu dikaji ulang secara hati-hati oleh
Engineer/Konsultan Pengawas dan bila perlu didiskusikan dengan Kontraktor, agar
supaya detail program yang sudah diterima dan disetujui oleh Engineer dapat
disepakati oleh kedua belah pihak.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


g. Jaminan Pekerjaan

Sebelum pekerjaan lapangan dimulai, Konsultan akan mengkaji ulang jaminan


pekerjaan yang diusulkan oleh Kontraktor. Hal ini sangat penting untuk melindungi
Pemilik Pekerjaan dari kerugian atau kerusakan dan untuk menghadapi
tuntutan/claim dari ketuga unsur pelaksana proyek terhadap kerusakan atau
kecelakaan.

h. Sub Kontraktor

Persetujuan atas penggunaan Sub Kontraktor oleh Kontraktor Utama harus


dipertimbangkan secara hati-hati, terutama mengenai pengalaman kerja dan
keahliannya, Kontraktor harus memberikan penjelasan, serta alasan yang rinci dan
jelas, termasuk didalamnya pertanggungjawaban kontraktor terhadap setiap kegiatan
sub kontraktor.

Sub Kontraktor harus mempunyai kemampuan dan referensi untuk melaksanakan


pekerjaan yang akan diberikan.

i. Pengkajian Ulang Terhadap Usulan Kontraktor

Usulan yang diajukan oleh Kontraktor, baik berupa uraian kerja atau gambar-gambar
mengenai pekerjaan sementara atau pekerjaan permanen, akan dievaluasi secara
hati-hati.
Secara umum Kontraktor diberi keleluasaan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
sumber daya dan metoda pelaksanaan kerja yang dipunyai, akan tetapi Konsultan
akan mengkaji ulang usualan tersebut, agar mengikuti standar-standar yang
dicantumkan dalam Dokumen Kontrak, sehingga tidak akan menimbulkan kesulitan
pada pemeliharaan jangka panjang.
Evaluasi yang dilakukan Konsultan meliputi kompetensi teknis dan biaya yang
komparatif atas proposal tersebut yang mencakup seluruh perhitungan pendukung
desain dan atau asumsi-asumsi yang mendasarinya. Persetujuan terhadap hal ini
diberikan secara tertulis oleh Engineer Representative (Ketua Tim). Apabila usulan
menyangkut amandemen terhadap spesifikasi untuk pekerjaan permanen, sehingga

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


sudah di luar kewenangan Engineer Representative, maka Engineer Representative
akan sudah diluar kewenangan Engineer Representative, maka Engineer
Representative akan membuat laporan mengenai rekomendasi untuk menerima atau
menolak usulan tersebut dan diserahkan kepada Pemilik Pekerjaan untuk
dipertimbangkan.

j. Change Orders / Variation Orders


Apabila selama pelaksanaan pekerjaan menemui kesulitan-kesulitan atau apabila
karena adanya suatu alasan tertentu diperlukan suatu amandemen, maka Engineer
Representative akan mempersiapkan change order / variation order (CO/VO) ini akan
menerangkan alasan amandemen dibuat, lingkup dan detail variasi yang harus dibuat
untuk Dokumen Kontrak yang bersifat khusus, adanya implikasi biaya terhadap nilai
kontrak atau beberapa perubahan yang dibutuhkan untuk penyelesaian suatu
Kontrak.
C.O/V.O kemudian akan diserahkan kepada Pemilik Pekerjaan untuk
dipertimbangkan, dan apabila disetujui, C.O/V.O kemudian diserahkan kepada
Kontraktor untuk dilaksanakan.

k. Harga Satuan Baru


Apabila dengan adanya C.O/V.O mengakibatkan adanya pekerjaan baru yang belum
mempunyai harga satuan di dalam Bill of Quantities (BOQ) yang tercantum dalam
Kontrak, maka akan ditetapkan harga satuan baru. Untuk pekerjaan baru yang
mempunyai karakter serupa, maka pekerjaan dilaksanakan dengan kondisi yang
serupa dengan detail pekerjaan tersebut dan harga baru ditentukan berdasarkan
perbandingan langsung dengan harga yang sudah ada.
Bilamana menurut pendapat Engineer Representative tidak ada harga yang memadai,
maka harga baru harus ditentukan oleh Engineer Representative melalui negosiasi
dengan Kontraktor. Negosiasi ini harus mempertimbangkan harga-harga elemen
pekerjaan yang sudah ada untuk mendapat harga baru. Apabila negosiasi gagal
mandapatkan kesepakatan, berdasarkan kondisi kontrak, harga baru akan ditentukan
oleh Engineer.

l. Perpanjangan Waktu

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


Perpanjangan waktu harus diberikan melalui pertimbangan yang teliti. Alasan yang
biasanya dicantumkan didalam Dokumen Kontrak adalah:

 Keterlambatan yang muncul disebabkan karena keterlambatan penyerahan


(sebagian) lapangan kepada Kontraktor.
 Keterlambatan yang muncul karena terlambatnya persetujuan program kerja yang
dibuat Kontraktor akibat lamanya klarifikasi terhadap gambar-gambar kerja atau
data konstruksi.
 Kondisi fisik atau hambatan-hambatan artificial yang tidak dapat diperkirakan
sebelumnya.
 Aktifitas Kontraktor tertunda sementara atau kuantitas pengganti untuk pekerjaan
tambah, lama diperoleh.
 Pekerjaan-pekerjaan yang telah rusak atau kemajuan terlambat karena faktor-
faktor luar diluar kendali/kemampuan Kontraktor.

Meskipun penundaan muncul karena sebab-sebab di atas, perpanjangan waktu harus


tetap mempertimbangkan pengaruh penundaan terhadap program kerja yang
disetujui, dan meskipun penundaan tersebut tidak dapat dihindari, harus diupayakan
agar penundaan tersebut tidak mempengaruhi penyelesaian proyek secara
keseluruhan.

Dalam hal penundaan tidak terhindarkan, maka jadual baru harus dibuat dan laporan
secara menyeluruh perihal penundaan diserahkan kepada Pemilik Pekerjaan.

m. Evaluasi Terhadap Tuntutan Kontraktor


Untuk keperluan evaluasi terhadap tuntutan ( claim) dari Kontraktor, diperlukan
catatan data kegiatan harian sejak awal proyek. Catatan ini meliputi: peralatan ( plant)
Kontraktor, Kegiatan Pekerja, catatan pengiriman dan penerimaan material, waktu
datangnya masing-masingmasing peralatan (plant), dan sebagainya. Seluruh
Inspector akan diinstruksikan untuk memasukkan di dalam laporan hariannya,
pendayagunaan dari sumber-sumber daya tersebut, terutama pekerja dan peralatan
yang ada dibawah pengawasannya.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


Pencatatan meliputi juga peralatan yang ada, tapi tidak digunakan, yang disebabkan
oleh kerusakan teknis maupun kelebihan dari yang dibutuhkan.
Tuntutan/claim yang diajukan oleh Kontraktor harus diajukan secara tertulis dan rinci.

n. Penyerahan Sementara Pekerjaan (PHO)


Berdasarkan kondisi kontrak, Kontraktor dapat menerima penyerahan pekerjaan, baik
sebagian maupun keseluruhan pekerjaan yang telah diselesaikan kepada Pemilik
Pekerjaan. Untuk itu, Konsultan yang menginspeksi pekerjaan dan penyiapan daftar
perincian kerusakan yang ada, bersama dengan daftar pekerjaan yang belum
diselesaikan.
Tambahan waktu penyelesaian pekerjaan setelah penyerahan awal/ pertama atau
Provisional Hand Over/PHO yang direkomendasikan oleh Konsultan, biasanya
dipakai sebagai tanggal penyelesaian kontrak, dan mulai dari tanggal tersebut
dihitung Masa Pemeliharaan.
Konsultan akan membuat sertifikat penyelesaian pekerjaan berdasarkan tanggal
penerimaan resmi oleh Pemilik Pekerjaan.

A.2.2 PENGAWASAN TEKNIK

a. Tujuan Utama Jasa Pengawasan


Tujuan utama layanan jasa pengawasan yaitu untuk menjamin agar pelaksanaan
sesuai dengan Spesifikasi Teknis yang tercantum di dalam Dokumen Kontrak Fisik,
diselesaikan dalam Perioda Kontrak dan di dalam Nilai Kontrak yang telah disepakati.
Yang pertama dari ketiga tujuan tersebut adalah dibawah pengendalian langsung
Engineer Representative, dan karena itu harus selalu diupayakan. Dua yang terakhir
akan sering tergantung pada hal-hal diluar pengendaliannya, seperti misalnya kondisi
fisik yang tidak diperkirakan sebelumnya yang dapat menyebabkan terlambatnya
kemajuan pekerjaan dan/atau tambahan biaya pelaksanaan.
Dalam hal kedua terakhir tersebut di atas, Konsultan mempunyai tanggung jawab
untuk mengurangi dan bila mungkin meniadakannya.

b. Tujuan Tambahan Jasa Pengawasan

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


Meskipun bukan tujuan utama, akan tetapi tujuan tambahan mempunyai tingkat
kepentingan yang sama terhadap aspek layanan pekerjaan pengawasan, yaitu untuk
menjamin standar-standar keselamatan di lapangan setiap saat, dan mengurangi
sekecil mungkin kecelakaan yang terjadi selama berlangsungnya pelaksanaan
pekerjaan. Keselamatan yang dimaksud adalah untuk keselamatan umum dan
keselamatan tenaga kerja, baik dari Kontraktor, Konsultan maupun Pemilik Pekerjaan.
Tempat-tempat yang peka akan dipantau dan mendapatkan penjagaan khusus,
seperti tempat penyimpanan yang mudah meledak/terbakar, areal tempat
penyimpanan minyak dan oli, fasilitas pembangkit tenaga, jalur transmisi tegangan
tinggi, tempat galian terbuka yang dalam, dan lain-lain yang dirasa perlu dijaga.
Kontraktor akan diberi secara tertulis, agar supaya peralatan dioperasikan secara
benar dan agar Operator memahami bahaya yang dapat ditimbulkan.
c. Model Quality Assurance

Check
Check Check
Check Check

Proses Olahan Proses


Bahan
Baku Produk

Pada pengendalian proyek dengan Metode Quality Assurance ini, maka pengendalian
dilakukan ketika usulan bahan baku yang akan digunakan, proses dari bahan baku
untuk menjadi olahan dicheck dan seterusnya.

d. Sasaran Utama
Aktifitas-aktifitas lapangan yang terutama untuk dilaksanakan meliputi:

 Kantor Lapangan

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


Sasaran awal Tim Lapangan Konsultan ( Field Team) adalah menyediakan kantor
lapangan sesegera mungkin, agar dapat mengadakan hubungan yang cepat
dengan Kontraktor dan pemeriksanan lapangan.

 Pemeriksaan Data Survey

Patok Beton Tetap (Bench Mark) dan data kontrol lain yang dibuat dan dipasang
pada waktu perencanaan teknik akan diperiksa bersama-sama dengan Kontraktor,
agar ketepatan dan kebenaran data dapat secara resmi dikonfirmasikan antara
Konsultan dan Kontraktor.

 Pemeriksanaan Data Topografi

Semua elevasi tanah asli yang dipergunakan untuk perhitungan kuantitas, seperti
volume harian dan lain sebagainya, akan diperiksa oleh Konsultan disertai dengan
Kontraktor dan ditandatangani bersama.

 Instalasi Kontraktor

Instalasi dan fasilitas Kontraktor, seperti lapangan untuk peralatan ( plant yard),
lapangan/gudang penyimpanan, areal tempat tiang pancang, camp/barak pekerja
dan kantor akan diperiksa terlebih dahulu, agar sesuai dengan tuntutan pekerjaan.
Selain itu, akan diperhatikan mengenai tata letak dan penggunaan, kesesuaiannya
dengan tujuan atau penggunaannya, keberhasilan untuk keselamatan dan
kebersihan, serta kesehatan kantor maupun barak/camp pekerja.

 Prosedur

Prosedur untuk melaksanakan pekerjaan, pengajuan, serta persetujuan terhadap


pengajuan bagian pekerjaan, diupayakan sejak awal mengikuti jalur hubungan
kerja sebagaimana disebutkan pada Sub Bab sebelumnya.

 Gambar Kerja

Konsultan akan memeriksa Kontrak dan Gambar Kerja Kontraktor untuk


meyakinkan, bahwa hasil perencanaan dapat dilaksanakan, efektif didalam
pembiayaan (cost effective), dan akan mengeluarkan atau membuat tambahan

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


gambar yang diperlukan untuk meyakinkan, bahwa pekerjaan dapat dilaksanakan
tanpa penundaan.

 Setting Out

Setting Out yang dibuat Kontraktor akan secara terus menerus diperiksa sesuai
dengan kemajuan pekerjaan dan sesuai dengan Gambar Kerja yang ada. Apabila
ada koreksi, klarifikasi atau perintah-perintah lebih lanjut, akan ditertibkan secara
tertulis oleh Engineer Representative sesuai dengan kebutuhan.

 Raw Material (Material Yang Belum Diolah)

Raw Material dasar, seperti; material embankment, agregat untuk lapisan


perkerasan, produk beton, dan lain sebagainya, sebelumnya harus diperiksakan di
laboratorium lapangan dan dikontrol oleh Konsultan. Seluruh laporan laboratorium
akan diarsipkan untuk mendapatkan catatan yang menerus.

 Material Olahan

Seluruh material yang diolah di lapangan, seperti beton insitu, timbunan padat,
beton aspal dan lain sebagainya, sebelumnya harus diperiksa di laboratorium
lapangan sesuai dengan spesifikasi. Material-material yang tidak memenuhi
persyaratan dan tidak dapat dimodifikasii sesuai dengan spesifikasi, harus
dibuang, kecuali bila menurut pendapat Engineer, material tersebut masih dapat
digunakan untuk pekerjaan sementara.

 Sertifikat Uji
Kualitas seluruh material untuk pekerjaan permanen yang dibuat di luar lapangan
seperti; bitument, semen, baja tulangan, baja struktur, cat dan lain sebagainya,
sebelumnya harus sudah mempunyai sertifikat uji atau suatu laporan hasil
pengujian yang dibuat oleh laboratorium independen yang berkualitas.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


e. Inspeksi Pekerjaan

Staff dari Konsultan akan berada di lapangan setiap saat pada waktu Kontraktor
bekerja dan seluruh pelaksanaan aktifitas lapangan, terutama yang harus
memperoleh pengawasan khusus, akan dilaksanakan dibawah observasi langsung
dari staff Konsultan.
Konsultan akan meyakinkan Pemilik Proyek, bahwa Kontraktor melaksanakan seluruh
pekerjaan sesuai dengan persyaratan, spesifikasi material dan ketenaga kerjaan, dan
mencatat seluruh detail metoda pelaksanaan, serta perlengkapan-perlengkapan
peralatan dan tenaga kerja.
Kegagalan Kontraktor dalam melaksanakan (beberapa) pekerjaan akan dibicarakan
oleh anggota/staff Konsultan dan diikuti dengan konfirmasi tertulis sesegera mungkin.

A.2.3. KLASIFIKASI PEKERJAAN KONSRUKSI

Cakupan pekerjaan yang diawasi oleh Konsultan Pengawasan meliputi pekerjaan


Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta. Secara garis
besar, pekerjaan-pekerjaan konstruksi tersebut dapat dibagi tiga kelompok, yaitu: Pekerjaan
Utama, Pekerjaan Pengembalian Kondisi dan Minor, dan Pekerjaan Pemeliharaan.
Pekerjaan utama terdiri dari, tetapi tidak terbatas pada salah satu atau semua klasifikasi
pekerjaan di bawah ini:
i. Pembangunan Struktur Bangunan
ii. Pembangunan Gedung.
iii. Pembersihan Sisa Pekerjaan.

4.3 URUTAN PEKERJAAN


Cakupan pekerjaan dalam pelaksana kegiatan ini mensyaratkan bahwa aktivitas
tertentu diselesaikan secara berurutan menurut tonggak-tonggak yang telah ditetapkan
sebelumnya. Diagram yang menjelaskan lingkup dan urutan aktivias dalam pekerjaan
ditampilkan pada diagram berikut:
a. Rapat Mingguan
Pertemuan yang diadakan secara mingguan akan dihadiri oleh Kontraktor, Engineer
Representative dan bila mungkin oleh Pemilik Pekerjaan, untuk mengkaji ulang dan

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


memecahkan kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul, terutama yang berkaitan
dengan pencapaian kemajuan nyata/actual di lapangan, agar sesuai dengan jadual/
program kerja yang telah disepakati.
Agenda pertemuan yang dibuat sesuai dengan catatan yang ada dan ditandatangani
oleh seluruh peserta.

b. Laporan Kemajuan Pekerjaan

Konsultan akan mempersiapkan laporan untuk diserahkan kepada Pemberi


Pekerjaan, yaitu:

 Laporan Mingguan

Memuat ringkasan pekerjaan selama perioda tersebut dan masalah/problem yang


muncul atau yang dapat ditangani. Laporan ini juga memuat catatan-catatan
pertemuan yang diselenggarakan.

 Laporan Bulanan

- Rencana dan kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan setiap bulan.


- Total kemajuan pekerjaan sejak awal kegiatan serta melaporkan
keterlambatan-keterlambatan yang terjadi dengan menyebutkan penyebabnya.
- Saran-saran untuk mengatasinya dan tindakan-tindakan yang telah dilakukan
serta perubahan lingkup dan jadwal bila ada termasuk grafik-grafik dan foto-
foto sebagai pendukung laporan tersebut.
- Bar Chart yang memperlihatkan Jadual Kemajuan Pekerjaan yang dibuat sejak
tanggal dimulainya periode laporan untuk seluruh komponen utama pekerjaan.
- Ringkasan hasil uji laboratorium yang dilaksanakan selama perioda laporan.
- Foto-foto kemajuan pekerjaan.
Laporan tersebut diserahkan berikut dengan laporan keuangan, seperti:
- Bagan Cash Flow yang memperlihatkan pemakaian biaya sampai akhir perioda
laporan dan antisipasi pemakaian biaya akhir.
- Ringkasan claim sampai dengan hari yang bersangkutan dan antisipasinya
yang berkaitan dengan implikasi terhadap keuangan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


- Ringkasan change/variation orders dan pengaruhnya terhadap perkiraan biaya
akhir.
- Ringkasan sertifikat yang diterbitkan.

c. Pengukuran Lapangan dan Sertifikat Pembayaran


Pengukuran lapangan adalah penting untuk dilakukan sejalan dengan kemajuan
pekerjaan, sehingga nilai pekerjaan untuk masing-masing pembayaran dapat
disertifikasi dengan lebih akurat oleh Kontraktor dan Engineer Representative.
Sertifikat Pembayaran (Payment Certificate) dibuat kumulatif pada bulan berikutnya
dan pembayaran bulan berikutnya diberikan sebesar jumlah kumulatif dikurangi
jumlah pembayaran sebelumnya. Cara ini akan dapat mengoreksi kesalahan
perhitungan yang mungkin terjadi pada bulan sebelumnya. Seluruh sertifikat
sementara akan diperiksa secara rinci oleh Konsultan, segera setelah diserahkan
oleh Kontraktor, dan oleh Ketua Tim dan Pejabat Pembuat Komitmen kemudian
diserahkan kepada Pemilik Pekerjaan untuk dibayar.

b. Laporan Akhir Pelaksanaan Pengawasan

Laporan Akhir pelaksanaan dari Konsultan akan diserahkan, segera setelah sertifikat
lengkap ditertibkan, dan mencakup secara lengkap ringkasan seluruh aspek utama
pekerjaan, meliputi; perencanaan, metoda pelaksanaan, kemajuan pelaksanaan,
biaya konstruksi, keperluan pemeliharaan khusus atau claim.
Laporan ini juga berisi tanggapan atas kesesuaian spesifikasi, kondisi kontrak, dan
Dokumen Kontrak, serta dokumen-dokumen lain yang muncul dari pengalaman
selama pelaksanaan proyek. Rekomendasi akan dibuat berkenaan dengan aplikasi
terhadap teknologi baru yang menguntungkan untuk diterapkan pada proyek serupa
dikemudian hari.

c. Gambar Terpasang (As Built Drawing )

Konsultan akan memeriksa seluruh Gambar Terlaksana ( as-built drawing) yang dibuat
oleh Kontraktor, untuk memeriksa keakuratan dan untuk meyakinkan, bahwa gambar
tersebut memuat informasi yang utama, seperti; elevasi pondasi, modifikasi yang
disetujui atas desain awal dan pengaruh dari beberapa change/variation orders.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


d. Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan

Ringkasan dari pelaksanaan pekerjaan dan prosedur dapat dilihat pada gambar
berikut

Pre Contruction Meeting


Mempalajari data dan dokumen kontrak
Review Rencana Kerja Kontraktor

Rencana Mutu Pekerjaan


Review Penggunaan Peralatan Kontraktor
Review/Evaluasi pengendalian mutu
Pre Construction Review Design & rekayasa lapangan
Stage

Supervisi Pekerjaan Persiapan Kontraktor


Mobilisation

Pengawasan mutu dan pengendalian volume


Rapat Bulanan
Rapat Lapangan
Construction Penanganan Perintah Perubahan
Stage Pembinaan Administrasi

Provisional Hand Tim PHO


Inspeksi PHO
Over (PHO)
Berita Acara PHO

Final Hand Over Masa Pemeliharaan


(FHO) Inspeksi FHO
Berita Acara FHO

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


BAGAN ALIR PENGAWASAN PEKERJAAN
KONSTRUKSI

GAMBAR KERJA, METODE KERJA


BIAYA / WAKTU DOKUMEN KONTRAK/SPESIFIKASI

PERINTAH
PENGGANTIAN/PERUBAHAN PENYESUAIAN/
UNPAD
(CHANGE ORDER ) REKAYASA LAPANGAN

Ya
Ya
PELAKSANAAN KONSTRUKSI

PERIODE PENGAWASAN
KUALITAS
Ya KEADAAN
TUNTUTAN
MEMAKSA

PENGUKURAN HASIL
NEGOSIASI
PELAKSANAAN KONSTRUKSI

PEMBAYARAN

PERIODE PENGAWASAN GAMBAR TERPASANG


KUANTITAS
DOKUMEN PELAKSANAAN

SERAH TERIMA PERTAMA (PHO)

PEKERJAAN PEMELIHARAAN

PEMERIKSAAN PEKERJAAN
PEMELIHARAAN

SERAH TERIMA KEDUA (FHO)

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi
Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi
A.2.4 METODOLOGI PELAKSANAAN

4.4.1. PEKERJAN REVIEW DESAIN, REVISI DESAIN DAN SHOP DRAWING

a. Review Desain

Pekerjaan review desain akan dilakukan oleh Ketua Tim dibantu oleh Inspector
dimana data-data lapangan akan dikumpulkan dan diproses. Pekerjaan ini akan
dilakukan dengan berpedoman pada buku panduan yang dikeluarkan oleh Rumah
Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat selaku Pengguna Jasa.

Berdasarkan masukan data akan diperoleh kesimpulan apakah desain yang ada
layak atau pelu dilakukan perbaikan yang mengacu kepada Biaya fisik yang tersedia.

b. Data Perencanaan Yang Tersedia dan Analisis Hasil Perencanaan

Data untuk perencanaan, hasil perencanaan, perkiraan volume & biaya dan gambar
teknis yang telah dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat , akan
dianalisis berdasarkan pada buku panduan.

Program ini akan menghasilkan catatan mengenai seluruh pekerjaan antara lain:

 Catatan kuantitas
 Biaya setiap nota pembayaran yang besar
 Total dari kuantitas kontrak dan biaya setiap mata pembayaran
 Schedule dari kuantitas
 Schedule penawaran

Selain hal-hal di atas data-data lain yang diperlukan dan digambar dengan ditulis
tangan adalah:

 Gambar lokasi kontrak


 Gambar alinemen
 Gambar sumber-sumber material
 Gambar perkiraan kebutuhan material

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


c. Pengecekan Terhadap Hasil Akhir Dengan Membandingkannya Terhadap Kondisi
Kenyataan Lapangan

Pengecekan ini dilakukan dengan membawa hasil desain ke lokasi untuk


mengevaluasi apakah desain sudah sesuai dengan kondisi lapangan yang ada.

Hasil pengecekan yang tertuang dalam gambar revisi-revisi desain beserta hasil
pengecekan volumenya akan diajukan kepada Pengguna Jasa bersamaan dengan
perencanaan aslinya.
PRO SEDUR PEMERIKSAAN SHO P DRAW ING
d. Revisi Desain

Pengguna jasa dapat melakukan beberapa perubahan atas bentuk, mutu atau volume
pekerjaan atau sebagian pekerjaan yang dianggap
MU perlu
L Aatau
I lebih baik.

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, maka revisi desain akan dilaksanakan bila
dianggap perlu berikut beberapa alternatif lain, analisis desain akan dikerjakan secara
komputerisasi dan penyajian laporan-laporan dalam ING
SHO P DRAW bentuk proposal beserta
(GAMBAR KERJA)
perubahan desain serta kuantitas pembayaran yang terkait.
Dia ju ka n Ko n tra kto r
Perubahan-perubahan pekerjaan tidak boleh dilaksanakan oleh kontraktor tanpa
suatu Perintah, seperti perintah perubahan yang diberikan secara tertulis. Petunjuk
tindakan turun tangan (PT3) suatuPEMERIKSAAN DAN EVALUASI
perubahan dipersiapkan oleh Konsultan Supervisi
SHO P DRAW ING
bersama staff teknik.

e. Shop drawing
TIDAK
SESUAI
Shop drawing adalah gambar-gambar pelaksanaan yang dibuat oleh Kontraktor yang
menggambarkan sesuatu bagian dari pekerjaan diajukan dalam waktu singkat dan
YA
disesuaikan dengan jadual pelaksanaan pekerjaan.
PERSETUJUAN
Bagian-bagian pekerjaan yang memerlukanKOShop drawing tidak boleh dimulai
NSULTAN
pelaksanaannya sebelum disetujui oleh Konsltan Supervisi dan pengguna Jasa.

Shop drawing yang telah mendapat persetujuan dapat dilaksanakan oleh Kontraktor.
SHO P DRAW ING
Kontraktor wajib membuat koreksi-koreksiSEBAGAI Shop drawing sesuai dengan
terhadap DASAR
PELAKSANAAN
pengarahan Konsultan Supervisi dan Pengguna Jasa.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


SELESAI
A.2.5. PENGENDALIAN KONTRAK

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


a. Penyusunan Program Pelaksanaan

Setelah penandatanganan kontrak, Kontraktor akan segera mengajukan rencana


kerja yang akan disetujui oleh Konsultan Supervisi dan Pengguna jasa.

Rencana kerja yang diperlukan antara lain:

 Rencana mobilisasi.
 Rencana yang memperlihatkan tahap-tahap pelaksanaan dan cara yang dipakai
dalam pelaksanaan tersebut.
 Rencana penyedia bahan/material dan peralatan yang disesuaikan dengan tahap
pelaksanaan (Jadual Pelaksanaan atau Construction Schedule).
 Rencana pekerjaan tambahan apabila disyaratkan dalam Kontrak.
 Rencana pengaturan lalu lintas selama pelaksanaan pekerjaan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


BAGAN ALIR PEMAHAMAN DOKUMEN KONTRAK

ASPEK SYARAT-
ADMINISTRASI SYARAT UMUM
PROYEK KONTRAK

PEMAHAMAN ASPEK DAFTAR PENGAWASAN


START DOKUMEN KUANTITAS PELAKSANAAN
KONTRAK BIAYA PROYEK DAN HARGA PEKERJ AAN

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta


SPESIFIKASI
TEKNIS

ASPEK TEKNIS
PROYEK

GAMBAR
RENCANA

E-Pendekatan Metodologi
b. Pertemuan Pendahuluan (Pre Construction Meeting)

Pertemuan ini dilakukan antara Employer (PPK/Pengguna jasa dan staf) bersama
Konsultan dan Kontraktor yang diselenggarakan secepatnya pada masa pelaksanaan
mobilisasi.

Tujuan pertemuan ini adalah untuk membahas dan mendapatkan persamaan


pengertian terhadap pasal demi pasal dari Dokumen Kontrak, mengingat masih sering
adanya perbedaan penafsiran dari isi Dokumen Kontrak yang memerlukan
pembahasan dan kesamaan pemahaman.

Laporan hasil pertemuan tersebut dipakai sebagai perlengkapan dokumen kontrak.

A.3 PELAKSANAAN PENGAWASAN

A.3.1. UMUM

Secara umum konsultan akan menyediakan jasa pengawasan teknik dan jasa dalam hal
adanya perubahan desain untuk proyek, guna menjamin bahwa pelaksanaan mengikuti
Gambar Rencana dan Dokumen Kontrak Fisik.

Perlu adanya suatu program kerja yang konsepsional, efektif dan efisien sedemikian rupa
untuk pekerjaan konsultan pengawas sehingga setiap aktivitas kerja terprogram dengan
baik dalam rangka mencapai target sukses pekerjaan.

Program kerja yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan ketentuan dalam Kerangka
Acuan Kerja.

Dalam penyusunan program kerja antara lain dan tidak terbatas berdasar:

• Ruang lingkup pekerjaan


• Volume pekerjaan

• Batas Waktu

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


• Jumlah Personil

• Peralatan yang dipakai

• Arahan Pemberi Tugas/Pengguna Jasa

• Aspek-aspek teknis dan non teknis lainya.

Secara garis besar program kerja tersebut diuraikan seperti berikut ini melaksanakan
pekerjaan secara tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya maka akan dilaksanakan
pengawasan sesuai dengan jadual kerja dan tugas masing-masing personil.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


BA GAN ALIR P ENGAWA SAN PE KERJA AN

MASA MOBIL ISASI MASA KONSTRUKSI MASA PEL AKSANAAN


TI DAK
-R EVI SI JAD WAL

PE LAKASANAAN

PEN GEN DAL IAN EVAL UASI


WA KTU
-HARI AN
-J ADW AL PELAKSANAAN YA
-MI NGGUAN
-J ADW AL ALAT

-J ADW AL PERSONI L -BULANAN


TIDA K
-J ADW AL MATERIA L -REVI SI VOLUME

PEKERJ AAN
HAS IL PEK ERJ AAN
PR EC ON TRU CTI O N PEN GEN DAL IAN M ON ITO RI NG YA S ERA H TERI MA S ER AH
PE RBAI KA N TE RI MA
ME ETI NG B IAYA V OL. P EKER JAA N - TEPAT WAKTU S EM ENTA RA
PEK ERJA AN AKH IR ( FHO )
-BI AYAKOPNTRAK
-REVI SI VOLUME PEKERJ AAN - TEPAT BI AYA
-PER UBA HANVOLUM E
- TEPAT M UTU
TIDA K
PEKERJ AAN

- PEN OLA KANBAHAN


-CH ANGEOR DER
- PER BAIKAN

PELAKSANAAN

PENGEN DALIA N MO NITO RIN G YA


- PER BAIKANH ASIL PEK
MU TU MU TU

- SPESIF I KASI -T EST BAHAN


PHO = P ro vis i on al Hand Over
- GAMBAR RENCANA -METODA PELAKSANAAN
FHO = Fi nalH and Over
-T EST HASI L PEKERJ AAN

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta


E-Pendekatan Metodologi
A.3.2 MASA MOBILISASI KONTRAKTOR

Pada masa mobilissi kontaktor, kegiatan Konsultan Pengawas diantaranya adalah


sebagaiberikut:

a. Memeriksa data survey yang akan digunakan.


b. Memberikan rekomendasi bagi Pemberi Tugas didalam tahapan kegiatan
pelakasanaan.
c. Membantu Pemberi Tugas untuk memeriksa dan memecahkan masalah yang mungkin
akan muncul.
d. Memeriksa dan menyetujui daftar bahan/material, peralatan dan personil yang akan
didatangkan, fasilitas base camp dan lokasi penempatan peralatan.
e. Memeriksa dan mempersiapkan cara perhitungan kuantitas dan prosedur pemeriksaan
mutu (quality control).
f. Memeriksa pemasangan patok
g. Memeriksa dan menyetujui segi keamanan dari pengaturan lalu lintas di dalam proyek.
h. Memeriksa dan meyetujui jumlah dan mutu bahan/ material yang disediaan oleh
kontraktor.
i. Memeriksa dan menyetujui jadual Pelaksanaan yang dibuat oleh Kontraktor.
j. Memeriksa dan meyetujui Gambar Kerja dan stake out yang disiapkan oleh kontraktor.

Sebagaimana diatur dalam persyaratan kontrak, kontraktor harus menyerahkan rencana


kerja terinci dan cara atau metoda pelaksanaanya. Hal ini harus diperhatikan didalam
format Critical Path Network (CPN), dan didukung oleh jadual-jadual sumber daya yang
menjelaskan tentang jenis dan jumlah pelaratan yang dipergunakan, jumlah personil yang
meliputi pekerjaan manajemen teknik tenaga terampil dan semi terampil, buruh dan lain
sebagainya yang akan dipekerjakan.

Begitu jadual untuk mengantisipasi pengiriman material-material penting, terutama untuk


pengiriman jangka panjang dan akibat cuaca buruk. Selain itu, memuat pula ketentuan
metoda pelaksanaan kerja, lokasi fasilitas untuk borrow pits, spoil tips, quarries , jalan-jalan
untuk angkutan material, stock piles, concrete atau asphalt batching plants. Perlu
dipertimbangkan faktor-faktor seperti kondisi geologis setempat, potensi dampak

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


lingkungan, metoda pelaksanaan kerja yang ekonomis terutama yang berkaitan dengan
sumber-sumber material agar tidak terjadi pemborosan sumber-sumber alami.

Data yang dikirim kontraktor, perlu dikaji ulang secara hati-hati oleh konsultan pengawas
dan bila perlu didiskusikan dengan kontraktor, agar detail program yang sudah diterima
atau disetujui oleh engineer dapat disepakati oleh kedua pihak.

Pada bagian ini Konsultan ingin lebih menekan/ menjelaskan secara rinci kegiatan pada
Masa Mobilisasi Kontraktor ini, terutama adalah mengenai kegiatan rapat/pertemuan
sebelum konstruksi.

A. Rapat Pra Pelaksanaan (Pre Contruction Meeting)

Sebelum memulai kegiatan/pekerjaan, perlu sekali diadakan terlebih dahulu


pertemuan antara unsur proyek, Dinas terkait, kontraktor dan konsultan. Hal ini
dilakukan, agar semua pihak dapat menyamakan persepsi terhadap bagian-bagian
yang tertuang didalam Dokumen. Kontrak Fisik, sehingga dalam pelaksanaan
pekerjaannya nanti tidak akan terjadi penafsiran yang berbeda antara satu dengan
yang alainnya, baik perbedaan penafsiran dari segi administrasi maupun segi
teknisnya.

Dalam rapat ini ada beberapa hal yang perlu disepakati bersama:

1) Kesamaan pengertian terhadap pasal-pasal Dokumen Kontrak yang menyangkut:


• Pekerjaan tambah kurang

• Termination atau For Feiture

• Mobilisasi

• Maintenace & Protection of Traffic

• Asuransi

2) Kesamaan Tentang Tata Cara dan Prosedur Administrasi menyangkut:


• Request, Approval & Examination of Works

• Drawing

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


• Sertifikat Pembayaran Bulanan (Monthly Certificate) dan Eskalsi

3) Kesamaan Tentang Tata Cara & Prosedur Teknis Pelaksanaan Pekerjaan Utama
Major (Items) menyangkut:
 PHO dan FHO
 Addendum Kontrak
 Pondasi Jembatan dan Bangunan Atas
 Rigid pavement pada segmen yang tinggi + traffic Man • Soil Stabilitation
4) Kemungkinan adanya perubahan komposisi jumlah peralatan atau urutan kegiatan
pekerjaan yang telah dituangkan kedalam Mobilisation Program Construction
schedule yang telah disepakati menjelang penandatanganan kontrak.

B. Rekayasa Lapangan (Field Engineering)

Setelah hasil rapat Pra Kostruksi tersebut dilaksanakan, maka dibuat notulennya yang
dibagikan dan dibuat sebagai pegangan oleh unsur- unsur yang diundang. Sebelum
rekayasa lapangan ini dilaksanakan, maka Kontraktor belum bisa memulai kegiatan
pekerjaan.

Maksud dari kegiatan rekayasa lapangan adalah untuk meninjau kembali secara
menyeluruh dan melengkapi rencana rinci ( Detail Design) yang telah tertuang dalam
Dokumen Kontrak Fisik, didasarkan atas hasil survey yang mendetail di lapangan
oleh Kontraktor dan diawasi oleh Konsultan, serta didampingi/dipantau oleh pihak
Proyek.

Prosedur yang digunakan adalah prosedur yang sudah baku dan biasa dilaksanakan
dalam setiap kegiatan proyek Ke-Bina Marga-an. Selanjutnya atas dasar rekayasa
lapangan dan desain lapangan ( Field Design) tersebut dihitung kembali kebutuhan
biaya proyek yang sesungguhnya.

Secara garis besar kegiatan rekayasa lapangan dibagi dalam tiga kegiatan, yaitu:

 Survey
 Evaluasi Hasil Survey (menjadi Field Design)
 Perhitungan kuantitas dan biaya yang dibutuhkan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


Untuk mengetahui survey apa yang diperlukan, terlebih dahulu harus diketahui
mengenai keperluan Field Design apa yang akan dibuat, kemudian baru akan
ditetapkan data yang diperlukan dan formulir-formulir apa saja yang dibutuhkan untuk
mengumpulkan data survey tersebut.

Adapun kegiatan rekayasa lapangan umumnya terdiri dari:

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


DIAGRAM KERJA LAPANGAN

G amb a r alin yem en


Su rvey Bech Ma rk da n po ton g a n
Poton ga n Melin ta n g
Me lin ta ng

Id en titas dae rah : kritis


lo ng sor, b a n jir,
PU BM Se tempa t d an Bip ran lab il/ma teria l
de sa in Pe n da hu lu an

- Surv ey kekasar an ja lan


Pen yesu aian d i la pan g an
Ma su ka n
- Surv ey Pe rke rasan

- Pe n gu jia n

Peng ump ulan - Peme riksaa n d i La pang a n Pe ren ca n a an Pend a h uluan Surve yTer inci
Da ta u ntu k:
- Revisi Pencoco ka n d ata
- Pe leba ra n Ja la n - De sa in rinci Pela ksana a n Ga mbar

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta


Ko n struksi ter pasang
- Te mb ok Pen a ha n - Ga mba r ker ja

- Go ron g-go ron g

- Salu ra n p a sa ng an
Pe nd ata a n gamba r/ Pe rkira an ku an titas d i lap a n ga n
ku a n titas pekerja an d iban ding kan d e n ga n pen a w ara n

Survey Mate rial

E-Pendekatan Metodologi
1) Pematokan Stasioning

Pekerjaan ini adalah memasang patok stasion (STA) pada lokasi proyek yang
akan dilaksanakan pekerjaan konstruksi fisiknya. Pekerjaan stasioning adalah
pekerjaan pengukuran jarak dengan mengunakan alat ukur roll meter panjang
(50 m) yang dimulai dari titik awal proyek sampai titik akhir dari proyek tersebut
biasanya dengan interval 25 m. Pada umumnya titik awal proyek lebih dikenal
dengan sebutan Stasion (ST A) 0+000.

2) Pengukuran Alinyemen dan Potonaan Melintang

Survey pengukuran dilakukan dengan pesawat ukur (T-0, T-2, Waterpass/Wp).


Pengukuran dengan menggunakan alat ukur tersebut biasanya dilakukan untuk
pekerjaan-pekerjaan peningkatan atau pekerjaan pembangunan. Sedangkan
untuk pekerjaan pemeliharaan rutin maupun berkala, biasanya tidak dilakukan
seteliti pekerjaan peningkatan atau pembangunan. Tujuan dari pengukuran ini
adalah untuk mendapatkan data pembuatan Plan dan profil (situasi) serta
potongan melintang (Cross Section).

C. Evaluasi Hasil Survey Rekayasa Lapangan

Untuk menyederhanakan hitungan kuantitas, maka perlu dikelompokan dalam


beberapa item pekerjaan yaitu:

 Struktur
 Reinstatement
 Pekerjaan-pekerjaan lain
Sebagai himpunan dari seluruh pekerjaan rekayasa lapangan ( field engineering) dan
perhitungan kuantitas, maka data-data tersebut dibuat dan disusun pada contoh
formulir terlampir.

Tiap kelompok perhitungan dimulai dari STA 0+000 sampai dengan STA akhir. Pada
lembar akhir (setelah STA akhir) dari setiap kelompok kuantitas (tiap item mata
pembayaran) dijumlahkan, sehingga diketahui kebutuhan tiap mata pembayaran yang
sesungguhnya. Untuk mendapatkan kebutuhan biaya, maka kuantitas dikalikan
dengan harga satuan yang ada dalam Dokumen Kontrak Fisik.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


D. Mutual Check / Review Desian

Kontraktor dan panitia peneliti pelaksanaan kontrak bersama-sama konsultan


pengawas melakukan Mutual Check terhadap:

• Gambar Rencana

• Volume tiap kegiatan

Konsultan pengawas mempersiapkan pertimbangan teknis ( Technical Justification)


terhadap Review Design yang diajukan antara lain yang menyangkut:

 Penambahan/pengurangan volume yang tercantum dalam kontrak.


 Dihapusnya suatu jenis pekerjaan
 Perubahan spesifikasi untuk suatu jenis pekerjaan
 Memunculkan suatu jenis pekerjaan baru
 Memeriksa dan melakukan koreksi yang diperlukan terhadap gambar kerja yang
diajukan oleh kontraktor
 Memberikan masukan kepada PPK tentang penyesuaian yang diperlukan
 Bentuk Justifikasi Teknik.
 Setelah melakukan mutualcheck maka dibuatkan berita acara selambat-lambatnya
30 hari setelah serah terima lapangan serta dibuatkan Contract Change Order
(CCO) dan Amandemen Kontrak.

A.4. MASA KONSTRUKSI

A. Penyusunan Laporan

Untuk keperluan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan di lapangan


dibuat Buku Harian, Mingguan dan Bulanan. Segala peristiwa dan kejadian yang
penting di lapangan direkam dalam laporan tersebut untuk dipergunakan sebagai
pegangan dalam pengambilan keputusan.

1) Laporan Bulanan dan Harian

Laporan Bulanan berisikan kemajuan fisik kumulatif bulanan dari kompilasi


laporan mingguan dan hal-hal serta kejadian-kejadian penting yang timbul dalam
bulan bersangkutan yang nantinya akan dijadikan sebagai dasar dalaam

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


perhitungan pembuatan Berita Acara Statement untuk tagihan pembayaran
bulanan atau termin. Buku Laporan Bulanan berisikan:

 Laporan mingguan
 Laporan fisik secara kumulatif
 Dokumentasi Kegiatan setiap item pekerjaan

B. Pembayaran Prestasi Pekerjaan

Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh kontraktor pada
umunya dilakukan dengan dua cara:

1) Pembayaran dengan sistem sertifikat bulanan atau monthly certificate.


2) Pembayaran dengan sistem Termijn, yakni pembayaran setelah hasil pekerjaan
fisik kontraktor mencapai kemajuan pada suatu nilai prosentase tertentu.

Adapun untuk pekerjaan yang mengambil/menganut Sistem Termijn, pembayaran


diatur sebagai berikut:

 Setelah prestasi pekerjaan telah mencapai nilai prosentasi tertentu sesuai


disyaratkan dalam dokumen kontrak. Kontraktor diperbolehkan untuk
mengajukan tagihan pembayaran secara tertulis kepada PPTK dan Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK)/KPA disertai dengan lampiran daftar rincian masing-
masing volume pekerjaan yang telah diselesaikan beserta harga satuan dan
jumlahnya.
 Atas Permintaan PPK. Direksi Teknik akan melaksanakan penelitian dan
pengecekan lapangan (field check) atas kebenaran laporan hasil pekerjaan yang
telah dilaksankan. Hasilnya dituangkan kedalam Berita Acara Kemajuan Fisik
dan Berita Acara Pembayaran yang ditandatangani oleh Kontraktor, Direksi dan
PPK.
 Memeriksa progress fisik dan data pendukung termasuk kuantitas dan jumlah
harga yang selesai dilaksanakan dan telah disetujui direksi dalam bulan
bersangkutan.
 Menandatangani progress fisik sebagai tanda sudah selesai diperiksa.

C. Perubahan Pekerjaan, Pekerjaan Tambah dan Percepatan Waktu

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)/KPA mempunyai kewenangan, sesuai dengan
kontrak untuk melaksanakan perubahan pekerjaan di lapangan antara lain:

 Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum didalam kontrak.


 Menghapus atau bahkan mengadakan jenis pekerjaan baru.
 Mengubah spesifikasi pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan.
 Mengubah ketinggian, kedudukan dan ukuran dari bagian-bagian pekerjaan.
Melaksanakan pekerjaan tambahan yang diperlukan untuk menyelesaikan
seluruh pekerjaan.

Untuk menghindari terjadinya perbedan pendapat kelak dikemudian hari antara pihak
Kontraktor dan Proyek mengenai hal tersebut di atas, maka segala perintah
perubahan agar:

 Dibuat secara tertulis dan ditandatangani ketiga pihak.


 Usulan atas perubahan pekerjaan dan PPK atau Kontraktor yang ditandatangani
dengan negosiasi atas dasar kewajaran harga pada saat itu.
 Segala perubahan harus dituangkan dalam addendum kontrak.

Pekerjaan mengenai pekerjaan tambah adalah sebagai berikut:

1) Pekerjaan Tambah adalah suatu pekerjan yang terjadi sebagai akibat kondisi
lapangan yang tidak dapat dielakan dalam rangka penyelesaian pekerjaan
secara keseluruhan. Sedangkan pekerjaan kurang adalah berkurangnya volume
pekerjaan yang karena alasan tertentu dipasang tidak perlu/tidak dapat
dilaksanakan walaupun sudah tercantum didalam kontrak.

Pengertian pekerjaan tambah/kurang dibedakan dalam 2 jenis yaitu:

a. Pekerjaan tambah/kurang yang berupa kenaikan atau turunnya volume pada


item tertentu yang sudah ada kesepakatan harga satuannya didalam kontrak.
b. Pekerjaan tambah/kurang akibat variation order atau Change Order yang
belum ada kesepakatan harga satuannya didalam kontrak.

2) Pekerjaan tambah/kurang akibat kenaikan atau penurunan volume dapat


diajukan untuk penetapan harga tanpa melalui proses ijin prinsip terlebih dahulu.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


Pengajuan dilakukan secara bertahap tanpa menunggu seluruh perhitungan
volume pekerjaan.

a. Dalam keadaan mendesak PPK dapat memberikan perintah perubahan


secara tertulis dan kontraktor harus memenuhi perintah tersebut. Namun
demikian, selambat-lambatnya 3 (tiga) hari semua perintah lisan tersebut
harus telah ditindaklanjuti dengan perintah tertulis.

b. Dalam hal melampaui kontrak pekerjaan tambah/ kurang agar segera


diajukan untuk mendapatkan persetujuan penetapan harga sesuai kebutuhan,
dan ditindaklanjuti dengan addendum. Perubahan addendum dapat dilakukan
beberapa kali tanpa harus menunggu sampai proyek mendekati selesai.

D. Rapat Pembuktian / Show Cause Meeting

Dalam rangka pembinaan terhadap industri jasa konstruksi, apabila PPTK


menghadapi kontraktor dengan kondisi kritis, sebelum menentukan tindak lanjut perlu
dilakukan rapat pembuktian dengan memberikan uji coba terhadap kontraktor yang
lazim disebut Show Cause Meeting (SCM) atau Rapat Pembuktian.

Untuk tahap awal kesepakatan penyelenggaraan SCM cukup dilakukan pada lingkung
proyek dengan test uji coba kemampuan kontraktor dengan mengadakan pertemuan
lengkap semua unsur yang terkait antara Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Direksi
teknik dan kontraktor untuk membahas dan menyepakati bersama nilai kemajuan
progress fisik dan periode waktu yang diperlukan yang dituangkan dalam berita acara
SCM dan ditandatangani bersama.

Apabila sampai dengan batas waktu yang telah disepakati ternyata kontraktor gagal
untuk menunjukkan kemajuan prestasi fisiknya, maka perlu diselenggarakan
pertemuan lanjutan SCM Tingkat Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)/KPA.

Dan apabila sampai batas waktu yang telah disepakati ternyata kontraktor masih
gagal maka dilanjutkan pada tingkat Kepala Dinas sebagai Pengguna Anggaran.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


Pada pertemuan SCM tingkat Kepala Dinas, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)/KPA,
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Kontraktor membahas dan mengevaluasi
segala permasalahan yang menjadi penyebab keterlambatan pekerjaan di lapangan.
Pada kesempatan ini kontraktor masih diberikan kesempakatan untuk menunjukkan
kemampuan kerjanya melalui test case dengan meyepakati nilai kemajuan progress
fisik tertentu pada periode waktu tertentu dan kesepakatan ini dituangkan dalam
Berita Acara SCM.

Apabila sampai SCM di tingkat Kepala Dinas, kontraktor gagal untuk menunjukan
kemampuan kerjanya dalam uji coba tersebut, maka langkah pengamanan dan
penyelamatan proyek yang dapat diusukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen/Kuasa
pengguna Anggaran adalah Pemutusan Kontrak.

Mengevaluasi sebab-sebab timbul keterlambatan ditinjau dari semua aspek:

• Majemen (Termasuk aspek financial)

• Pelaksanaan

• Teknis

• Adiministratif

• Logistik/mobilisasi

Memberikan usul/saran jalan keluar khususnya terhadap aspek yang menyebabkan


keterlambatan.

Memberikan usulan tentang alternatif penyelesaian yang terbaik dalam bentuk


LAPORAN KAJIAN ALTERNATIF PENYELESAIAN.

E. Perpanjangan Waktu Pelaksanaan (Extention of Time)

Pada prinsipnya waktu yang disepakati dalam surat Perjanjian/Kontrak adalah tetap
namun demikian apabila dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut ada hal yang layak
untuk diberikan perpanjangan waktu, maka PPTK segera menetapkan jumlah hari
yang telah disetujui tersebut.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


Penetapan perpanjangan waktu tersebut tidak boleh menunggu sampai PHO/serah
terima sementara.

Adapun yang dimaksud dengan hal-hal yang layak untuk perpanjangan waktu,
meskipun tidak mengakibatkan perpanjangan waktu total adalah:

 Pekerjaan tambah
 Perubahan desain
 Bencana Alam
 Kesulitan Material
 Force Majeur
 Cuaca yang sangat buruk (hujan)

Keterlambatan pelaksanaan karena cuaca/hujan tidak dapat dibenarkan sebagai


alasan unutuk perpanjangan waktu kontrak, kecuali curah hujan yang sangat tinggi
pada waktu pelaksanaan kontrak bukan pada tahun sebelumnya.

Konsultan pengawas wajib memberikan rekomendasi kepada Pejabat Pembuat


Komitmen (PPK)/KPA tentang perpanjangan waktu yang layak diberikan dalam
bentuk Technical Justfication.

F. Denda (Liquidated Damage)

Denda adalah salah satu sanksi yang dikenakan kepada pihak kontraktor karena
keterlambatan dalam penyelesaian pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai dengan
jadual waktu yang telah disepakati dalam kontrak.

Ketentuan besarnya denda tergantung kepada klausul yang tercantum didalam


syarat-syarat umum kontrak. Untuk menyegarkan kembali ingatan PPTK bahwa
besarnya pengenaan denda bisa bervariasi tergantung kepada rujukan yang dipakai
apabila:

 Berdasarkan ketentuan dalam Kepres 16/94 besarnya denda adalah 0,0001% per
hari dari nilai kontrak tanpa batas maksimal

 Besarnya denda setinggi-tingginya 5 % dari nilai kontrak.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


 Berdasarkan ketentuan ADB/IBDR (Guide Lines) 0,5 % dari nilai kontrak dengan
waktu keterlambatan 25% dari total waktu konstruksi.

G. Serah Terima Pekerjaan

Menjelang penyelesaian seluruh pekerjaan menurut kontrak, kontraktor dapat


mengajukan permintaan secara tertulis kepada Direksi untuk melaksanakan
penyerahan pertama pekerjaan (Provisional Hand Over) dengan menyebut/menunjuk
wakil dari kontraktor untuk keperluan tersebut. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah
menerima surat tersebut. Direksi memberitahukan secara tertulis kepada kontraktor
mengenai jadual waktu rencana pemeriksaan pekerjaan oleh staf proyek/bagian
proyek atau Panitia yang ditunjuk oleh direksi.
Staf proyek atau panitia PHO yang ditunjuk oleh PPTK selaku penanggung jawab
kegiatan mempunyai tugas antara lain:

 Melakukan penilaian teknis hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh kontraktor
yang akan diserahterimakan kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
 Ruang Lingkup serah terima pekerjaan terdiri dari:
 Penyerahan pertama pekerjaan atau penyerahan pekerjaan sementara (PHO),
Masa pemeliharaan (Waranty Period), Penyerahan pekerjaan kedua atau
penyerahan pekerjaan akhir (FHO).

1) Penyerahan pertama pekerjaan (PHO)

a. Kontaktor telah menyelesaikan pekerjaan fisik keseluruhan dari setiap


pekerjaan sesuai ketentuan yang tercantum dalam dokumen kontrak.
b. Kontraktor mengajukan permohonan tertulis untuh serah terima pekerjaan
yang ditujukan kepada Engineer dengan mencalonkan wakilnya yang diserahi
tugas untuk Penyerahan Pertama (PHO).
c. Direksi Teknis mengadakan penelitian dalam waktu 10 hari dari tanggal
diterima surat permohonan PHO.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


d. Pemilik/Direksi setelah memberitahukan tsb akan mengirim pemberitahuan
secara tertulis kepada kontraktor dengan memberitahukan komposisi dari
panitia.
e. Dalam tempo 28 hari sejak surat pemberitahuan dari pemilik harus sudah ke
proyek/site/ lapangan.
f. Direksi Teknis harus sudah membuat program test-test yang akan dilakukan
panitia dan diberitahukan kepada kontraktor.
g. Kontraktor mempersiapkan segala sesuatu sehubungan dengan kunjungan
panitia ke lapangan dan menyelenggarakan test-test yang bersangkutan yang
dilampirkan dalam berita acara.
h. Agar ada waktu bagi kontraktor untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan
dan cacat tersebut, panitia harus memberikan tenggang waktu sebagaimana
diatur dalam syarat-syarat umum dan khusus kontrak.
i. Apabila defects & deticiencies tersebut disebabkan oleh material dan
workmanship kontraktor yang kurang baik (kesalahan Kontraktor), maka
perbaikan tersebut menjadi tanggung jawab kontraktor. Apabila bukan
kesalahan kontraktor, maka perbaikan harus dikerjakan kontraktor dan
merupakan pekerjaan tambah dalam kontrak.
j. Konfirmasi bahwa defects & deficiencies telah diperbaiki semuanya oleh
kontraktor dilampirkan lagi dalam Berita Acara dan tanggal Penyerahan
Pekerjaan Pertama decertified. Dengan sendirinya harus didahulukan
kontraktor dan merupakan pekerjaan tambah dalam kontrak.

2) Tugas Konsultan Pengawas Dalam PHO

a. Konsultan pengawas memberikan rekomendasi kepada PPK semua usulan


yang diajukan kontraktor yang sudah memenuhi syarat.

b. Memberikan Laporan hasil pemeriksaan lapangan dengan perkiraan tangal


pekerjaan akan dapat selesai 100 %.

c. Membantu panitia PHO menyediakan data pendukung yang diperlukan


seperti:

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


 Laporan Harian
 Laporan Hasil Pengukuran
 Laporan Hasil Pengujian
 Data-data tambahan yang diminta panitia
 Surat menyurat yang diperlukan

d. Memeriksa sisa perhitungan akhir yang diajukan kontraktor setelah dilakukan


Berita Acara Serah Terima Pertama (PHO) yang meliputi:
 Harga Kontrak yang tercantum dalam kontrak
 Perhitungan kuantitas dan nilai akhir masing-masing mata pembayaran,
 semua tambahan/perubahan yang tercakup dalam perintah perubahan
dan day work.
 Perhitungan tambah/kurang/Denda (bila ada)
 Penyesuaian
e. Menyetujui sisa perhitungan akhir
f. Menandatangani Berita Acara PHO.

3) Warranty Period

Selama masa pemeliharaan (Warranty Period = WP) kontraktor wajib memelihara


sehingga kondisi tetap seperti pada saat Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO)
disahkan oleh Panitia. Untuk maksud tersebut kontraktor harus menyediakan
beberapa peralatan dan personil yang cukup di tempat pekerjaan.

Apabila terdapat kerusakan-kerusakan dan cacat selama WP karena penggunaan


material dan workmanship kontraktor yang kurang baik (kesalahan Kontraktor),
maka kontraktor dibebani untuk memperbaikai dan membiayainya. Sebaliknya
apabila bukan kesalahan kontraktor / maka kontraktor wajib memperbaiki dan
masukan dalam tambahan pekerjaan.

Apabila kontraktor tidak bisa memperbaiki kerusakan-kerusakan selama WP


karena berbagai sebab. Maka pemilik pekerjaan dapat menunjuk pihak lain untuk
memperbaiki kerusakan-kerusakan dan biayanya dibebankan kepada kontraktor
dengan dipotongkan dari uang kontraktor yang masih ditahan oleh Employer yang
berupa Retention Money.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


4) Penyerahan Kedua Pekerjaan (Final Hand Over/FHO)

Serah Terima Kedua Pekerjaan ( Final Hand Over/FHO) agar diatur sebagai
berikut:

 Kontraktor wajib mengajukan surat permohonan sehubungan dengan


penyerahan akhir pekerjaan dengan disertai prosedur FHO pada akhir masa
pemeliharaan (WP).
 Permohonan tertulis diajukan paling lambat 21 hari sebelum berakhir masa
pemeliharaan (WP).
 Direksi Teknis akan merekomendasikan PPTK dan selanjutnya PPTK
menerbitkan sertfikat FHO kontraktor, dengan syarat kontraktor telah
menyelesaikan semua kewajiban selama WP dengan baik. Dalam hal ini
kontraktor segera diberitahu secara tertulis dan Bank Garansi untuk bisa
dicairkan (untuk dana yang berbantuan Loan).

Perintah
Perubahan
PerintahPenggantian
Perubahan(Change
Order)
Order)

Penggantian
(Change
Negosiasi

Tuntutan
Negosiasi

Tuntutan

UNPAD
UNPAD
Yes

Dokumen
Gambar
Dokumenkontrak/Spesifikasi
GambarKerja,
Dokumen
DokumenKonstruksi

Gambar
GambarTerpasang
Mulai

Ukuran
MulaiPekerjaan

Pembayaran
Pengiriman

UkuranHasil

Penyesuaian
Konstruksi

Konstruksi
Pembayaran

Kerja,Metoda
Memaksa
Pengiriman

Konstruksi

Konstruksi

Lapangan
Keadaan

kontrak/Spesifikasi
Yes
Pekerjaan

Terpasang
Konstruksi

MetodaKerja
Hasil

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


Kerja
Periode Pengawasan Kualitas
Periode Pengawasan
Kuantitas

A.5 PEMERIKSAAN MANUAL PEKERJAAN

A. Pekerjaan Persiapan 

1. Segala sesuatunya menyangkut kelancaran pekerjaan palaksanaan harus telah disiapkan di lokasi
sebelum melaksanakan pekerjaan. 

2. Pembersihan lokasi yang menjadi dudukan bangunan dengan membuang lapisan top soil sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan 

3. Pemasangan bouwplank yang menandakan tempat bangunan, dan juga menjadi acuan as bangunan
pada waktu pelaksanaan 

4. Pemasangan papan nama proyek dengan mencantumkan nama pekerjaan, lokasi, sumber dana, tahun
anggaran, konsultan perencana, konsultan pengawas serta kontraktor pelaksana 

5. Jadwal terinci, Time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja,serta kelengkapan administrasi
lapangan harus disiapkan sebelum memulai pekerjaan. 

6. Demi kelancaran kegiatan sebelumnya kontraktor harus memperhatikan penempatan bahan / material
dan lalu lintas. 

B. Pekerjaan Tanah dan Pondasi 

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


a. Penggalian tanah untuk pondasi setempat dilakukan secara hati-hati serta harus mengetahui ukuran
panjang, lebar dan kedalaman pondasi. 

b. Tebing dinding galian tanah pondasi dibuat dengan perbandingan 5 :1 untuk jenis tanah yang kurang
baik dan untuk jenis tanah yang stabil dapat dibuat dengan perbandingan 1 : 10 atau dapat juga dibuat
tegak lurus permukaan tanah tempat meletakkan pondasi. 

c. dalamnya suatu galian tanah ditentukan oleh kedalamnya tanah padat/tanah keras dengan daya dukung
yang cukup kuat, min 0.5 kg/cm2 

d. bila tanah dasar masih jelek, dengan daya dukung yang kurang dari 0.5 kg/cm2, maka galian tanah
harus diteruskan, sampai mencapai kedalaman tanah yang cukup kuat, dengan daya dukung lebih dari 0.5
kg/cm2. 

e. Lebar dasar galian tanah pondasi hendaknya dibuat lebih lebar dari ukuran pondasi agar tukang lebih
leluasa bekerjanya 

f. Semua galian tanah harus ditempatkan diluar dan agak jauh dari pekerjaan penggalian agar tidak
mengganggu pekerjaan. 

g. Seluruh pekerjaan tanah dan pondasi ini harus sesuai dengan volume pekerjaan, gambar kerja dan
RKS 

II.Pekerjaan Beton Bertulang 

a. Semen. 

Digunakan Portland Cement jenis I menurut NI - 8 tahun 1972 dan memenuhi S - 400 menurut
Standar Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972). 

Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen, tidak
diperkenankan pemakaiannya sebagai bahan campuran. 

Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang lembab agar semen tidak
cepat mengeras. Tempat penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 m.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


Setiap semen baru yang masuk harus dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen dapat
dilakukan menurut urutan pengiriman. 

b. Pasir Beton 

Pasir beton harus berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan
sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum
dalam SK SNI T-15.1919.03. 

c. Kerikil 

Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan
sesuai yang disyaratkan dalam SK SNI T-15.1919.03. 

Penimbunan kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur
untuk menjamin adukan beton dengan komposisi material yang tepat. 

d. Air 

Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan
organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya
dipakai air bersih yang dapat diminum 

e. Besi Beton 

Besi beton yang digunakan adalah sesuai dengan gambar bestek dengan mutu baja polos BJTP 24
dengan tegangan leleh fy = 240 Mpa. Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak,
karat lepas dan bahan lainnya. Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh
disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu panjang. Besi beton digunakan pada pondasi tapak, sloof,
kolom, ring balok, dan ditempat yang menggunakan beton bertulang sesuai dengan gambar rencana.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan batang dingin. Tulangan harus
dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar dan harus diminta persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas
terlebih dahulu. 

1.1 Komposisi/Campuran Beton/Mutu Beton 

a. Komposisi/Campuran beton yang digunakan adalah sesuai sepsifikasi yaitu : beton mutu K-225 dengan
campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr, atau sesuai dengan gambar kerja. Mutu beton yang digunakan adalah
berdasarkan pada Mix Design dari laboratorium yang disepakati antara Kontraktor dan Pengendali
Kegiatan, Kecuali ditentukan lain, maka sebagai pedoman tetap dipakai SK SNI T-15.1919.03.. Untuk
lantai kerja menggunakan beton mutu K-100. 

b. Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada Direksi/Konsultan Pengawas apabila ada perbedaan
yang didapat didalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur. 

c. Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran harus dilakukan dengan
cara yang disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas, yaitu: 

Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan. 

Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah dicor dan yang
akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton harus memenuhi SK SNI T-15.1919.03 

1.2 Cetakan dan Acuan Beton 

Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik sehingga hasil akhir konstruksi
mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar rencana
dan uraian pekerjaan. Pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuan- ketentuan didalam SK
SNI T-15.1919.03. 

1.3 Pengecoran 

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


a. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis Direksi/Konsultan Pengawas.
Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang berdiri dan berjalan-jalan diatas penulangan. Untuk
dapat sampai ketempat-tempat yang sulit dicapai harus digunakan papan-papan berkaki yang tidak
membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut harus sudah dapat dicabut pada saat beton dicor. 

b. Apabila pengecoran beton harus dihentikan, maka tempat penghentiannya harus disetujui oleh
Direksi/Konsultan Pengawas. Untuk melanjutkan bagian pekerjaan yang diputus tersebut, bagian
permukaan yang mengeras harus dibersihkan dan dibuat kasar kemudian diberi additive yang
memperlambat proses pengerasan. Kecuali pada pengecoran kolom, adukan tidak boleh dicurahkan dari
ketinggian yang lebih tinggi dari 1,5 m. 

1.4 Perawatan Beton 

a. Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk paling sedikit 14 (empat
belas) hari. Untuk keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai berikut: 

Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup beton. 

Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan tidak mengikuti bentuk yang
diinginkan, munculnya pembesian pada permukaan beton, dan lain-lain yang tidak memenuhi syarat, harus
dibongkar kembali sebagian atau seluruhnya menurut perintah Direksi/Konsultan Pengawas. Untuk
selanjutnya diganti atau diperbaiki segera atas resiko pemborong. 

b. Semua beton yang dimintakan untuk pekerjaan dalam spesifikasi ini sudah tercakup dalam harga yang
ditawarkan dalam Daftar Volume Pekerjaan, harga satuan yang ditawarkan untuk pekerjaan ini mencakup
biaya-biaya bekisting, air, pasir, kerikil, semen, pemeliharaan, pengujian beton, serta semua pekerjaan-
pekerjaan lainnya sesuai dengan persyaratan dan keperluan yang termaksud diatas. 

III. Pekerjaan Pasangan dan Plasteran 

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


Pekerjaan dinding mempunyai 2 (dua) macam campuran, yaitu : capuran 1 Pc : 2 Ps dan campuran 1 Pc :
4 Ps 

a. Pasangan batu bata dinding keliling bangunan dipasang ½ batu, dinding dimulai dari permukaan sloof
hingga peil 20 cm diatas permukaan lantai dipasang bata ttrasram ½ bata dengan campuran 1 semen
banding 2 pasir. Untuk dinding kamar mandi/toilet dipasang batu bata transram 1 Pc : 2 Ps setinggi 1,5
meter dari permukaan lantai. Sedangkan dinding lainnya dipasang pasangan bata bata 1Pc : 4Ps dengan
campuran 1 semen banding 4 pasir sesuai dengan gambar bestek. 

b. Semua pasangan batu bata sebelum dikerjakan terlebih dahulu direndam dalam air hingga jenuh. 

c. Seluruh bata yang digunakan bermutu baik, bentuk seragam, siku dengan tekstur yang sama, warna
merah tua, tanpa retak, tahan terhadap air dan tidak rapuh. 

d. Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk didalam bak kayu yang memenuhi syarat.
Mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat
campuran yang plastis. Adukan yang telah mengering akibat tidak habis digunakan sebelumnya, tidak
boleh dicampur lagi dengan adukan yang baru. 

e. Pengukuran (Uit-zet) harus dilakukan oleh Kontraktor secara teliti dan sesuai gambar, dengan syarat : 

Semua pasangan dinding harus rata (horizontal), dan pengukuran harus dilakukan dengan benang. 

Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang tidak boleh melebihi 30 cm, dari
pasangan bata yang telah selesai. 

f. Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda setengah panjang bata. Bata
setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata, kecuali pasangan pada sudut. 

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


g. Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi
untuk menghindari retak dikemudian hari. Pada tempat-tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom-kolom
praktis yang ukurannya disesuaikan dengan tebal dinding. 

h. Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding, harus dibuat pahatan secukupnya
pada pasangan bata (sebelum diplester ). Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup
dengan adukan plasteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan
plasteran seluruh bidang tembok. 

i. Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan lebat harus diberi perlindungan
dengan menutup bagian atas dari tembok dengan sesuatu penutup yang sesuai (plastik). Dinding yang
telah terpasang harus diberi perawatan dengan cara membasahinya secara terus menerus paling sedikit 7
hari setelah pemasangannya. 

Pekerjaan plesteran mempunyai 2 (dua) macam campuran, yaitu : capuran 1 Pc : 2 Ps dan campuran 1
Pc : 4 Ps 

a. Plesteran 1 Pc : 2 Ps dengan campuran 1 semen Banding 2 Pasir dilakukan pada pasangan bata 1 Pc :
2 Ps, sedangkan Plesteran 1 Pc : 4 Ps dengan campuran 1 semen Banding 4 Pasir dilakukan pada
pasangan bata 1 Pc : 4 Ps 

b. Pekerjaan plesteran yang lainnya dilakukan pada permukaan beton, kolom, sloof, dan ring balk atau
sesuai dengan gambar atau petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas. 

c. Sebelum pekerjaan plesteran dimulai, pada bidang-bidang dinding yang akan diplester harus disiram,
dibasahi dengan air bersih, bebas dari kotoran dan lain-lain atau sesuai dengan petunjuk Direksi/Konsultan
Pengawas, permukaan plesteran harus rapid an rata. 

d. Pekerjaan plesteran dilakukan pasir yang halus dengan permukaan yang rapi dan tidak bergelombang. 

C. Pekerjaan Lantai 

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


1. Pada saat membeli keramik dari toko material sebelumnya dipisahkan dahulu keramik yang sewarna,
meskipun dengan type keramik yang sama, jika waktu pembakarannya berbeda akan meyebabkan
perbedaan warna hal ini akan menggurangi keindahan pasangan keramik. 

2. Keramik mempuyai ukuran kualitas yang biasa disimbolkan dengan KW 1, KW 2, KW 3. KW 1 adalah


keramik dengan kualitas terbaik disusul dengan KW 2 dan KW 3. 

3. Untuk jenis keramik tertentu biasanya direndam sampai basah jenuh, sehingga dalam proses
pemasangan nantinya tidak meyerap air semen. 

4. Meyelesaikan pekerjaan pipa yang akan ditanam didalam keramik, agar nantinya tidak terjdi bongkar
pasang. 

5. Menggukur ruagan yang akan dipasang keramik. 

6. Membuat gambar kerja pasangan keramik bedasarkan hasil pengukuran sehingga dapat ditentukan
pemotongan lebar rencana las-lasan pada pinggir ruangan. 

7. Membuat garis bantu kedataran dan ketegakan dengan benang ukur. 

8. Membuat kepalaan keramik bedasarkan ukuran gambar kerja yang sudah dibuat. 

9. Memasang keramik. 

10. Memasang nuk keramik. 

D. Pekerjaan Atap dan Plafond 

Untuk pekerjaan atap pada lantai I ini kontraktor harus membaca gambar kerja dan spesifikasi yang
diinginkan sebagaimana yang tertuang dalam RKS dan RAB. Adapun yang menjadi pekerjaan pokok pada
pekerjaan atap dan plafond di lantai I adalah sebagai berikut : 

Rangka kuda-kuda kayu kanopy 


Gording kayu kanopy 
Lisplank kayu 2/20 cm canopy 
Penutup atap seng genteng metal 0,30 

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


E. Pekerjaan Pintu, Jendela dan kunci 

Kayu kusen yang digunakan adalah dari kayu klas kuat I dengan ukuran sesuai dengan gambar bestek.
Daun pintu dan daun jendela digunakan kayu klas kuat I sesuai dengan gambar bestek/gambar kerja. 

F. Pekerjaan Pengecetan 

Pekerjaan pengecatan digunakan untuk pengecatan dinding tembok dan plafond Plywood serta
pengecatan bidang kayu. Pengecatan meliputi seluruh permukaan dinding sebelah dalam dan sebelah luar
tembok. Cat yang digunakan adalah cat tembok jadi, berkualitas baik sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan. Sebelum pengecatan dimulai, permukaan dinding yang akan dicat harus dibersihkan, sisa-sisa
tonjolan spesi bekas pemasangan bata harus diratakan, lubang-lubang yang ada harus ditutup dan
diplamir pada bagian tertentu di amplas sehingga permukaan dinding yang akan dicat benar-benar rata.
Warna cat yang diinginkan adalah sesuai dengan petunjuk RKS atau petunjuk Direksi/Konsultan
Pengawas. Semua permukaan pengecatan harus rata dan semua ketebalan yang sama dengan 3 kali
pengulangan pengecatan. Semua permukaan baik beton dan kayu sebelum dicat didempul atau digosok
dengan kertas amplas. Pencampuran kekentalan cat, baik cat tembok maupun cat kilat kayu disesuaikan
dengan arahan pabrik atau petunjuk direksi/konsultan pengawas. Sebelum dilakukan pelaksanaan
pekerjaan, kontraktor akan menunjukan contoh warna dan merk yang akan digunakan dan dimintai
persetujuan direksi/konsultan pengawas. 

G. Pekerjaan Instalasi Listrik 

Pekerjaan ini dilakukan terutama memasang pipa-pipa kabel listrik yang ditanam didalam beton, kabel
yang dipakai adal NYa 3 x 2.5 mm, dilakukan pemasangan pitting, baik sakelar, stop kontak, dan titik api,
serta instalasi jaringan baik didalam pipa maupun di atas plafon. Pemasangan jaringan listrik mengikuti
petunjuk pemasangan dari PLN. 

H. Pekerjaan Atap dan Plafond 

Metode Pemasangan Atap adalah sebagai berikut : 

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


1. Rangka kuda-kuda di pasang sesuai dengan gambar. 

2. Pemasangan antara reng dengan rangka kuda-kuda disesuaikan dengan bahan penutup atap yang di
pakai. Pemasangan reng biasanya bedasarkan tarikan benang diagonal, virtikan dan horizontal untuk
mendapatkan bidang atap yang rata. 

3. Pemasagan lispank lurus, rata tidak bergelombang dan benar-benar horizontal sesuai dengan gambar. 

4. Pemasagan seng genteng harus dari kanan bawah. 

Metode Pemasangan Plafond adalah sebagai berikut: 

1. Tentukan Marking Elevasi Plafon dan buat garis sipatan serta titik-titik paku kait. 

2. Pasang Paku Kait 

3. Pasang Penggantung Rangka Plafon ( Hanger dan Clip Adjuster) dengan posisi tegak lurus. 

4. Pasang Rangka Tepi Plafon ( list profil) sebagai list tepi pada garis sipatan 

5. Tentukan jarak penempatan Kait Penggantung. 

6. Pasang tarikan benang sebagai pedoman penentu kelurusan dan ketinggian rangka plafon. 

7. Pasang Rangka Utama (Top Cross Rail) 

8. Pasang Rangka Pembagi 

9. Pasang plafond dengan spesifikasi material yang telah ditentukan pada gambar kerja, RKS dan RAB 

I. Pekerjaan Pintu, Jendela dan Kunci 

Kayu kusen yang digunakan adalah dari kayu klas kuat I dengan ukuran sesuai dengan gambar bestek.
Daun pintu dan daun jendela digunakan kayu klas kuat I sesuai dengan gambar bestek/gambar kerja. 

J. Pekerjaan Lain-lain 

Sebelum diadakan Serah Terima-1 (Pertama) Pekerjaan, Kontraktoer pelaksana wajib membersihkan
semua bagian Pekerjaan, terutama pada atap, lantai dinding, pintu/jendela, plafond dan lain-lain.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


Kontraktor Pelaksana juga harus membersihkan barang bekas/peralatan yang diperlukan. Semua sisa
materialyang digunakan lagi harus dibawa ke luar dari lingkungan pekerjaan, sehingga halaman benar-
benar bersih dan rapih.

A.6 ANALISA TEKNIK

A.6.1. DASAR PEMAHAMAN PELAKSANAAN PENGAWASAN TEKNIS


Yang menjadi dasar bagi pengawasan pekerjaan konstruksi pembangunan ini adalah
kerangka acuan kerja / terms of reference dan diatur dalam standar teknik pelaksanaan
pekerjaan.selain hal tersebut di atas sebagai acuan untuk pelaksanaan pengawasan maka
Konsultan harus melengkapi Informasi sebagai berikut:
 Dokumen Pelaksanaan pekerjaan yang terdiri:
 Gambar –gambar pelaksanaan .
 Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS ).
 Berita acara Anwijzing sampai dengan penunjukan Pemborong.
 Bart Chart dan S Curve serta Network Planning.
 Kerangka Acuan kerja Pengawasan
 Informasi lain ( RAB ).

A.6.2. TUGAS KEWAJIBAN, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA


1). Tugas dan Kewajiban Supervisi

a). Tahapan Setelah Penandatanganan Kontrak Pelaksanaan Notice to Proceed


(Perintah untuk Mulai Bekerja)

 Menguasai semua data dan Dokumen/Kontrak pelaksanaan, dan meng-


evaluasi kelengkapannya, serta membantu Pengguna jasa dalam
menginterpretasi Dokumen Kontrak.
 Memeriksa memperbaiki dan menyatakan kebenaran teknis rencana pelak-
sanaan konstruksi sesuai ketentuan kontrak pelaksanaan.
 Mendapatkan, mengevaluasi dan melaporkan kepada Pengguna jasa semua
data termasuk perhitungan desain yang diperlukan untuk pelaksanaan
konstruksi yang bukan menjadi kewajiban Kontraktor maupun yang
diinstruksikan oleh Pengguna jasa.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


 Memeriksa, memperbaiki dan memberikan saran merekomendasikan rencana
pengaman utilitas yang ada sehingga pelaksanaan tidak akan merugikan
pemilik utilitas dan kuasa bangunan.
 Memeriksa, memperbaiki dan menyatakan kebenaran teknis titik-titik referensi
pelaksanaan pekerjaan.

b). Tahapan Setelah Notice to Proceed (Perintah untuk mulai Bekerja).

(1) Analisis Mutu


 Memeriksa, mengevaluasi dan menyatakan kebenaran teknis material
konstruksi yang akan digunakan.
 Memeriksa, mengevaluasi dan menyatakan kebenaran teknis evaluasi
sifat tanah.
 Memeriksa, mengevaluasi dan memberikan rekomendasi kepada
Pengguna Jasa atas mutu hasil pelaksanaan pekerjaan yang dimintakan
pembayaran.
 Memeriksa, mencatat, mengevaluasi dan memberikan kebenaran
rekomendasi kepada Pengguna Jasa atas mutu dan kesesuaian bahan
yang dimintakan pembayaran.

(2) Analisis Fisik (Volume dan Waktu)


 Mencatat, mengevaluasi, menyimpan dan menyatakan kebenaran teknis
semua hasil pengukuran volume yang diperlukan untuk pembayaran
kepada Kontraktor.
 Mengevaluasi tuntutan waktu oleh Kontraktor dan memberikan
rekomendasi penyelesaian.

(3) Analisis Biaya


 Memeriksa, mengevaluasi, dan menyatakan kebenaran teknis status
pembayaran yang dibuat oleh Kontraktor.
 Memeriksa sertifikat pembayaran yang diusulkan Kontraktor berikut
hasil-hasil evaluasi dan rekomendasi Konsultan untuk dimintakan

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


persetujuan kepada Pengguna Jasa, sesuai ketentuan kontrak yang
berlaku.
 Mempertimbangkan dan mengusulkan kepada Pengguna Jasa tanpa
diminta mengenai semua alternatif penurunan biaya pekerjaan yang
dapat dipertanggungjawabkan sesuai spesifikasi kontrak yang berlaku.

(4) Analisis Desain dan Metoda/Hasil Pelaksanaan


 Menyediakan data yang diperlukan Kontraktor mengenai titik-titik ikat
dan data referensi pengukuran untuk keperluan pematokan ( stake out).
 Memeriksa, mengevaluasi dan memperbaiki detail hasil pematokan
 Memeriksa, mengevaluasi, merekomendasi dan menyatakan kebenaran
teknis gambar kerja yang diajukan Kontraktor.
 Memeriksa dan melaporkan kelengkapan persiapan Kontraktor sesuai
Kontrak Pelaksanaan.
 Mempersiapkan, mengevaluasi dan memberikan rekomendasi kepada
Pengguna Jasa semua usulan perubahan pekerjaan ( change order)
berikut hasil evaluasi dan data penunjang, sampai dengan Addendum
Kontrak.
 Mengevaluasi dan memberikan rekomendasi teknis, mengenai metoda
pelaksanaan kegiatan konstruksi.
 Membantu Pengguna Jasa dalam negosiasi dan perundingan dengan
Kontraktor serta memberikan rekomendasi penyelesaian.
 Mengingatkan Pengguna Jasa dan memberikan rekomendasi
penyelesaiannya tanpa diminta terhadap semua masalah yang timbul.
 Memeriksa, mengevaluasi dan melaporkan terpenuhinya persyaratan
sumber daya.

(5) Pelaporan
 Mengadakan pengawasan dan pemeriksaan harian, mencatat hasil
pengawasan harian, mengevaluasi, memberikan instruksi
pelaksanaan teknis harian di lapangan kepada Kontraktor sesuai
ketentuan Dokumen Kontrak Pelaksanaan, menyimpan hasil

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


pencatatan dan memberikan rekomendasi kepada Pengguna Jasa
mengenai hasil pelaksanaan harian.
 Menyimpan dan menyajikan Laporan Pendahuluan dan Mingguan
kepada Pengguna Jasa.
 Menyimpan dan menyajikan Laporan Bulanan kepada Pengguna
Jasa dan mengirimkan ke Instansi yang berwenang.
 Menyimpan dan menyajikan Laporan Akhir kepada Pengguna Jasa
dan mengirimkannya ke Instansi yang berwenang.
 Menyimpan dan menyajikan Laporan-Iaporan lain yang ditentukan
kemudian oleh Pengguna Jasa.

c). Tahapan Setelah Pelaksanaan Fisik


(1) Mencatat, menyimpan, mengevaluasi, menyajikan semua data yang
diperlukan, dan memberikan rekomendasi kepada Pengguna Jasa untuk
dilakukannya serah terima sementara pekerjaan, masa pemeliharaan dan
serah terima akhir.

(2) Menyimpan dan menyajikan laporan akhir termasuk gambar hasil nyata
pelaksanaan pekerjaan, laporan pengendalian mutu, laporan kepada
Pengguna Jasa dan mengirimkannya kepada Instansi yang berwenang.

2). Wewenang dan Tanggung Jawab Team Supervisi

Team Supervisi (Field Team) berwenang untuk:

a) Mengadakan pemeriksaaan dan uji coba kelengkapan maupun kemampuan


sumber daya Kontraktor. Pemeriksaan lain juga dapat dilakukan atas
persetujuan/permintaan Pengguna Jasa.
b) Memberikan instruksi-instruksi tertulis selama pelaksanaan pekerjaan sejauh
tidak menyimpang dari ketentuan Kontrak Pelaksanaan dan ketentuan yang
dikeluarkan oleh Pengguna Jasa.
c) Memeriksa kebenaran data dan hasil evaluasi dan usulan-usulan yang diberikan
oleh Kontraktor.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


d) Memberikan langkah-langkah yang harus diambil Kontraktor, bila dipandang
pelaksanaan menyimpang dari ketentuan Kontrak atau membahayakan
keselamatan.
e) Membantu Pengguna Jasa dalam mengatasi setiap masalah yang timbul dan
mengusulkan saran penyelesaiannya.
f) Memberikan interpretasi semua Dokumen yang diperlukan selama pelaksanaan
pekerjaan.
Team Supervisi (Field Team) Bertanggung Jawab atas:
a. Kebenaran, kelengkapan dan terpenuhinya ketentuan Kontrak Pelaksanaan
untuk semua data, hasil evaluasi, rekomendasi, laporan dan informasi yang
diberikan kepada Pengguna Jasa, baik lisan maupun tertulis dan mengingat
secara hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
b. Pelaksanaan tugas dan kewajiban yang diberikan dalam manual ini dan
ketetapan waktu pelaksanaannya.
c. Tersimpannya dengan baik semua Dokumen bukti pemenuhan Kontrak
Pelaksanaan dan Kontrak Jasa Supervisi.

A.6.3. SISTEM KERJA DAN PROSEDUR TAHAPAN KERJA SUPERVISI/ PENGAWASAN

A. Sistim Kerja Antara Kontraktor dan Team Supervisi

Dalam pelaksanaan pekerjaan pengawasan, Team Supervisi akan berpedoman


pada beberapa aturan/ prosedur pelaksanaan kegiatan kerja yang harus ditaati oleh
Team Supervisi dan Kontraktor guna memperlancar dan mempermudah
pengawasan, sebagai bukti otentik dari setiap kegiatan pekerjaan, yang akan
diserahkan kepada pemberi tugas dengan mengikuti aturan yang ada yaitu buku
Spesifikasi Volume 3 dan Manual yang diberikan oleh pihak pemberi tugas.

Prosedur kerja yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1) Kontraktor sebelum melaksanakan pekerjaan diwajibkan mengajukan gambar


kerja/working Drawing untuk dipelajari dan diperiksa oleh Konsultan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


2) Paling lambat 24 jam sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor diwajibkan
mengajukan request/permohonan ijin secara tertulis kepada Konsultan
dilengkapi dengan data-data seperti:
a. Working Drawing yang sudah disetujui

b. Data Material, lengkap dengan perhitungan volume dan hasil test yang
sudah disetujui oleh Material Engineer yang meliputi:

- Test Standard Material


- Hasil test bahan fabrikasi yang memenuhi standard spesifikasi
c. Peralatan yang akan digunakan lengkap dengan peralatan-peralatan untuk
pengendalian mutu.
d. Persiapan lokasi kerja, menyangkut hasil pengukuran lokasi dan titik elevasi/titik
kontrol serta Bouwplank yang ditanda tangani oleh Inspector konsultan. Prosedur
kerja dan rencana pengambilan sampel dari hasil pekerjaan.
3) Konsultan paling lambat 24 jam akan memeriksa/mencek bahan, alat-alat dan
lokasi berdasarkan Request yang diajukan Kontraktor dan segera memberi
jawaban terhadap request tersebut apakah pekerjaan dapat dilaksanakan atau
dianggap belum siap.

4) Konsultan dan Kontraktor sebelum dan sesudah pelaksanaan pekerjaan akan


membuat Berita Acara pekerjaan yang berisi data ukuran sebagai dasar
pembayaran sertifikat bulanan lengkap dengan gambar dan keterangan lain yang
diperlukan, juga disertai data test yang telah dilakukan.
5) Kontraktor diharuskan mengajukan request untuk setiap rencana Material yang
akan digunakan paling lambat 2 minggu sebelum material itu akan digunakan.
6) Konsultan bersama-sama Kontraktor akan mengambil 2 contoh material dari
lokasi yang dimaksud untuk kemudian di test di laboratorium dan digunakan
sebagai contoh di lokasi pekerjaan apabila bahan tersebut memenuhi
persyaratan yang diminta.
7) Hasil test dari sampel yang memenuhi spesifikasi dapat digunakan Kontraktor
berdasarkan ijin tertulis dari Konsultan Pengawas.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


8) Kontraktor diharuskan mengajukan request terhadap rencana pengiriman
material ke lokasi pekerjaan dilengkapi dengan data lokasi asal material, volume
dan data test yang telah dilakukan.
9) Setiap material yang datang ke lokasi diharuskan mendapat ijin tertulis dari
pengawas lapangan sebelum diturunkan di lokasi proyek. Ijin tertulis akan
diberikan oleh Pengawas lapangan berdasarkan pengamatan visual dengan
membandingkan material tersebut dengan sampel yang disetujui.
10) Paling lambat 24 jam sebelum melakukan pengetesan dan pembuatan rencana
campuran, Kontraktor diharuskan mengajukan request dilengkapi dengan data
dan standard spesifikasi yang diminta.
11) Konsultan akan mempelajari/memeriksa berdasarkan request tersebut dan
apabila disetujui, Konsultan akan melakukan pengawasan terhadap prosedur
pengetesan yang dimaksud.
12) Setiap tanggal 25 dari bulan yang berjalan, Kontraktor diharuskan mengajukan
volume pekerjaan yang telah selesai untuk bahan pembuatan sertifikat
pembayaran bulanan berdasarkan berita acara yang tercantum pada artikel 4.
13) Konsultan paling lambat 2 x 24 jam akan memeriksa perhitungan dan
persyaratan teknis dari pengajuan volume tersebut seperti pelengkapan data
hasil test dan data lainnya. Hanya volume yang telah memenuhi persyaratan
yang akan diproses Konsultan dalam sertifikat pembayaran.
14) Berdasarkan hasil pemeriksaan Konsultan, Kontraktor membuat draft dari
sertifikat pembayaran bulanan lengkap dengan Back up data yang telah
ditandatangani Konsultan pada artikel 13. Dan setelah disetujui oleh Konsultan,
Kontraktor akan menyiapkan sertifikat pembayaran bulanan definitif sebanyak
±10 eksemplar atau disesuaikan dengan kebutuhan.
15) Paling lambat setiap awal bulan, sertifikat pembayaran bulanan telah diterima
Pengguna jasa untuk diperiksa dan diproses.
16) Setiap timbul perubahan volume, Konsultan dan Kontraktor akan menyiapkan
change order untuk diusulkan kepada Pengguna jasa.
17) Konsultan akan mencatat setiap kemajuan kerja Kontraktor dan melakukan
pengawasan kontinyu. Setiap kelambatan kerja atau penyimpangan dari

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


spesifikasi teknis akan ditegur oleh Konsultan secara teriulis dengan tembusan
ditujukan kepada Pengguna Jasa.
18) Kontraktor diwajibkan membuat laporan harian dan laporan mingguan secara
kontinyu yang berisi keterangan-keterangan mengenai uraian kegiatan
pekerjaan, volume pekerjaan, alat yang digunakan, jumlah personil, jumlah
material yang tersedia dan kondisi cuaca yang ada serta prestasi pekerjaan yang
dicapai.
19) Kontraktor dan Konsultan akan melakukan rapat harian, setiap hari satu jam
sebelum berakhirnya pekerjaan untuk mengevaluasi hasil pekerjaan harian dan
rencana kerja untuk hari esok. Rapat akan membahas hambatan-hambatan dan
penanganannya yang mungkin terjadi pada hari tersebut.
20) Konsultan, Kontraktor dan Pengguna jasa akan melakukan rapat bulanan pada
setiap awal bulan untuk membahas masalah-masalah seperti kemajuan
pekerjaan, permasalahan lapangan, sertifikat bulanan dan lain-lainnya yang
dianggap perlu. Konsultan akan membuat risalah rapat untuk setiap rapat
bulanan.
21) Konsultan akan membuat laporan bulanan, triwulan, laporan teknis, laporan akhir
serta mengoreksi as built drawing, laporan bulanan akan diserahkan setiap akhir
bulan berjalan.
22) Setelah pekerjaan mencapai 100 % Kontraktor diijinkan untuk mengajukan surat
permintaan PHO, kepada Pengguna jasa dengan tembusan Konsultan
Pengawas.
23) Berdasarkan tembusan surat pada ariikel 22 Konsultan akan melakukan evaluasi
lapangan. Hasil evaluasi lapangan akan dilaporkan secara terlulis kepada
Pengguna jasa lengkap dengan Daftar cacat dan kekurangan setiap jenis
pekerjaan.
24) Berdasarkan surat Konsultan pada artikel 23, Pengguna jasa akan memberikan
surat jawaban kepada Kontraktor dan menyiapkan Panitia PHO serta jadual
rencana PHO.
25) Konsultan dan Direksi akan menyiapkan dokumen-dokumen untuk keperluan
PHO serta formulir-formulir yang diperlukan termasuk volume akhir setiap

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


pekerjaan. Pada pelaksanaan PHO Konsultan dan Kontraktor akan ikut dalam
Team PHO.
26) Setelah dilakukan PHO, Konsultan, Kontraktor dan Pengguna jasa akan
melakukan opname untuk pembuatan Final Sertifikat akhir Pembayaran.
27) Konsultan akan melakukan pengecekan periodik terhadap hasil kerja Kontraktor
pada masa pemeliharaan. Laporan hasil pemeriksaan akan dilaporkan secara
tertulis kepada Pengguna jasa dan Kontraktor lengkap dengan metoda perbaikan
yang diperlukan bila ada cacat atau kekurangan.

28) Konsultan akan membuat daftar cacat dan kekurangan sebelum dilakukan serah
terima akhir pekerjaan kepada Pengguna jasa dan Kontraktor.

Prosedur danTahapan Kerja Team Supervisi

1). Pasal 4.6.1.A1

a). Prosedur
 Kepala Supervisi meminta Dokumen Kontrak kepada Pengguna Jasa
dan mengevaluasi/ mempelajari.
 Kepala Supervisi mengecek kelengkapan Dokumen Kontrak dan
Memberikan petunjuk yang sifatnya menjelaskan pengertian clause-
clause Dokumen Kontrak. ada kekurang lengkapan pada Dokumen
Kontrak atau ketidakjelasan maka Kepala Supervisi menyatakan atau
mengusulkan perbaikan kepada Pengguna Jasa.
 Pengguna Jasa menyetujui usul perbaikan Dokumen Kontrak
memberikan koreksi-koreksi bila perlu dijelaskan pada lembar tersendiri
yang kemudian diserahkan kepada Kepala Supervisi untuk dibuat
koreksi pengetikan pada Dokumen Kontrak (bila Kepala Supervisi
diminta mengevaluasi kembali maka tahap No. 2 diulang).
 Setelah ditik kembali oleh Staf Umum Supervisi, maka Dokumen Kontrak
diserahkan kembali kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)/KPA.

b). Tahapan

Dokumen Kontrak Dievaluasi dari Tahapan Berikut Ini:

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


 Sebelum Pre Construction Meeting:
 Sebagai bahan interpretasi clause-clause kontrak pelaksanaan antara
Kontraktor, Supervisi dan Pelaksana.
 Bila diinstruksikan oleh Pengguna Jasa.

2). Pasal 4.6.1.A2

a). Prosedur
(1). Rencana Sementara

 Kepala Supervisi mengevaluasi sendiri atau memerintahkan ahli


teknik manajemen konstruksi untuk mengevaluasi rencana
sementara pelaksanaan yang dibuat oleh Kontraktor. Rencana
sudah diterima oleh Kepala Supervisi paling lambat 1 minggu
setelah Kontrak pelaksanaan ditandatangani atau sebelum Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) dikeluarkan oleh Pengguna Jasa.
 Hasil evaluasi rencana tersebut di atas sudah diserahkan kepada
Pengguna Jasa, selambat-Iambatnya tiga hari setelah diterimanya
rencana sementara dari Kontraktor/Pelaksana.
 Hasil evaluasi berikutnya rencana sementara di atas kemudian
diserahkan kepada Pengguna Jasa untuk mendapat persetujuan.
 Apabila rencana sementara yang diusulkan, berdasarkan
pengarahan Pengguna Jasa perlu disesuaikan/diperbaiki, maka
Team Supervisi berdasarkan pengarahan Pengguna Jasa dapat
meminta kepada Kontaktor untuk menyesuaikan kembali rencana
sementaranya. Perbaikan dapat pula dilaksanakan dengan suatu
rapat antara Proyek, Supervisi dan Kontraktor.

(2) Rencana Utama (Master Program)

 Kepala Supervisi akan meminta rencana utama kepada


Kontraktor/Pelaksana dengan ijin Pengguna Jasa selambat-
Iambatnya 2 (dua) minggu setelah Perintah Bekerja dikeluarkannya
oleh Pengguna Jasa (Notice to Proceed).

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


 Kepala Supervisi setelah menerima rencana utama kemudian
mengusahakan tenaga-tenaga ahlinya sesuai dengan
kebutuhannya.
 Rencana utama yang diserahkan oleh Kontraktor/Pelaksana akan
terdiri dari:
 Diagram Network Planning Methode P.D.M. (Precedence
Diagram Methode)
 Tabel Schedule: Dalam bentuk Barchart atau Tabel Schedule.
 Rencana Kerja Fisik: Dalam bentuk sket lokasi
 Rencana Traffic Management
 Faktor diagram: berdasarkan No.a, dengan indikasi kritis
 Perincian peralatan, bahan & personil per kegiatan
 Revisi-revisi pada rencana sementara, bila ada.

Diagram Network Planning yang dibuat akan mencakup per-kegiatan:

 Fisik
 Pembuatan Gambar Kerja
 Permintaan Pengetesan Mutu Hasil Pelaksanaan atau Bahan
Pematokan
 Permintaan Ijin-ijin
 Pengetesan Material Setempat
 Permintaan Pembayaran
 Lain-lain kegiatan fisik maupun non fisik sesuai kondisi setempat

Jenis Dokumen Rencana utama dapat lebih luas/detail bila disebutkan


demikian dalam ketentuan kontrak pelaksanaan.

 Kepala Supervisi (Koordinator Team) setelah menerima Dokumen


Rencana Utama kemudian mengadakan evaluasi.
 Setelah rencana utama selesai dievaluasi, maka rencana berikutnya
diserahkan kepada Pengguna Jasa.
 Penyerahan hasil dokumen rencana ini selambat-lambatnya 20 hari
setelah Notice to Proceed Kontrak Pelaksanaan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


 Bila terjadi perubahan/penyesuaian rencana utama, maka Kepala
Supervisi dapat mengusulkan rapat bersama kepada Pengguna
Jasa.

(3) Rencana dan Hasil Bulanan

 Kepala Supervisi/Koordinator Team Supervisi di lapangan akan


meminta rencana dari hasil bulanan kepada Kontraktor dan
mengadakan evaluasi. Rencana dan hasil bulanan sudah diterima
Team Supervisi setiap tanggal 27.
 Hasil evaluasi Team Supervisi diterima pengguna Jasa selambat-
Iambatnya tanggal 29 (dilaksanakan oleh Team Supervisi).
Penyampaian hasil evaluasi akan diserahkan sendiri oleh Kepala
Supervisi kepada Pengguna Jasa atau Stafnya yang ditunjuk secara
langsung. Hal ini dimaksudkan untuk segera memutuskan masalah
yang ada.
 Rencana dan hasil bulanan akan dibuat dan dilaporkan kepada
Pengguna Jasa.
 Bila ada penyesuaian/pembahasan yang diinginkan Pengguna
Jasa, maka Kepala Supervisi, Kepala Pelaksanaan dan Pengguna
Jasa mengadakan Rapat bersama.

(4). Rencana dan Hasil Mingguan

Kepala Supervisi (SE) setiap tanggal 7, 14,21 dan tanggal akhir bulan
(8, 29, 30 atau 31) akan mengevaluasi rencana mingguan dan hasil
yang dibuat oleh Kontraktor.

Hasil evaluasi akan diserahkan kepada Pengguna Jasa, selambat-


lambatnya satu hari berikutnya dari tanggal di atas.

Pelaporan yang akan diserahkan kepada Pengguna Jasa:

 Laporan kemajuan pekerjaan


 Hambatan-hambatan teknis

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


 Penanganan teknis yang perlu

Penjelasan lain dalam bentuk sket, gambar foto copy dokumen, dan
lain-lain. Penyampaian laporan dilakukan pada waktu rapat mingguan
dan disampai-kan secara langsung serendah-rendahnya koordinator
supervisi.

b). Tahapan Rencana Sementara


Rencana sementara dibuat setelah ditandatangani Kontrak Tahapan
Rencana

(1) Pelaksanaan Rencana Utama bila mungkin telah siap sebelum Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) dikeluarkan Pengguna Jasa. Apabila
jarak waktu antara penanda tanganan Kontrak dengan SPMK kurang
dari dua minggu maka Kontraktor Pelaksanaan dan Team Supervisi
dapat langsung membuat rencana utama tanpa membuat rencana
sementara, dalam hal ini, rencana utama sudah harus siap sebelum
SPMK dan disetujui oleh Pengguna Jasa sebelumnya.
(2) Rencana dan hasil mingguan dilakukan setiap minggu.

3) Pasal 4.6.1.A3

a). Prosedur
(1) Pengguna Jasa bila perlu menginstruksikan Team Supervisi untuk
data-data guna menunjang pelaksanaan kegiatan.

(2) Kepala Supervisi segera menugaskan stafnya yang sesuai dengan


tugas tersebut.

(3) Setelah data didapatkan, maka Kepala Supervisi segera


menyampaikan data, Kepala Supervisi wajib memenuhi jangka waktu
yang diberikan karena hal ini akan menjadi salah satu tolok ukur
penilaian pelaksanaan tugas supervisi.

b). Tahapan

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


Setiap diperlukan Pengguna Jasa atau diperlukan untuk melancarkan
Pelaksanaan Kegiatan.

4) PasaI 4.6.1.A4

a). Prosedur
(1). Kepala Supervisi menanyakan kepada Pengguna Jasa atau Stafnya
yang berwenang menangani masalah Utilitas, mengenai hal-hal
sebagai berikut:

 Apakah jaringan utilitas ada yang terletak pada daerah milik area
gedung
 Bila ada, maka apakah ada rencana untuk dipindahkan.
Pertanyaan di atas cukup dilakukan secara lisan. Bila jaringan utilitas
akan dipindahkan diluar Damija, maka tindakan yang perlu dilakukan
adalah sebagai berikut:

 Evaluasi/Rekomendasi desain bangunan permanen pengaman


utilitas.
 Merekomendasi batasan metoda pelaksanaan guna pengamanan
utilitas.
 Bila lalu lintas sudah dibuka, tetapi utilitas masih berada di Damija,
maka perlu dievaluasikan/direkomendasikan konstruksi pengaman
sementara.

Apabila utilitas sudah berada diluar Damija, maka cukup dilaksanakan


adalah 2 point di atas.

(2) Setelah diketahui lokasi rencana utilitas sesuai program pelaksanaan


proyek, maka dapat dilakukan kegiatan sebagai berikut:

 Evaluasi/rekomendasi bangunan permanen pengaman utilitas.


 Utilitas diluar Damija, bentuk bangunan pengamannya biasanya
berbentuk box atau pipa. Bila bangunan pengaman sudah
didesain (oleh Konsultan Perencanan atau Instansi Pemilik

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


Utilitas), maka yang perlu dilaksanakan adalah evaluasi desain.
Bila desain belum tersedia, maka Kepala Team Supervisi
menugaskan ahli teknik struktur konstruksi membuat desain.
 Utilitas tetap di Damija, bentuk bangunan pengaman biasanya
dapat berupa box, plat beton atau bagian bangunan konstruksi
jalan yang dibuat lebih teballkuat.Dalam pembuatan/evaluasi
desain maka Kepala Team Supervisi menugaskan ahli teknik
struktur konstruksi.
 Merekomendasikan batasan metoda pelaksanaan guna
pengamanan utilitas Jenis rekomendasi sesuai kebu-tuhannya.
 Konstruksi pengaman sementara utilitas.
 Konstruksi pengaman sementara akan dibuat se-ekonomis
mungkin, karena sifatnya yang sementara. Konstruksi
pengaman sementara ini sebaiknya merupakan bagian
konstruksi jalan itu sendiri.
(3) Setelah ahli teknik struktur konstruksi melengkapi kegiatan sesuai point-point di atas,
maka Kepala Team Supervisi menyerahkan Gambar desain (plant, Cross Section dan
detail sketch, dan penjelasan detail lainnya sesuai kebutuhan).

b). Tahapan
(1) Sesuai pub dikeluarkan Pengguna Jasa, untuk evaluasi/ rekomendasi
yang mencakup seluruh rencana panjang jalan.

(2) Sabelum pelaksanaan fisik pada setiap daerah-daerah atau station-


station tertentu.

(3) Untuk tahapan ini dapat digunakan hasil evaluasi/rekomendasi yang


dibuat pada tahapan No.1.

(4) Apabila selama pelaksanaan tejadi perubahan/ penyesuaian maka


hasil evaluasi/rekomendasi yang disesuaikan akan siap selambat-
Iambatnya 1 minggu sebelum pelaksanaan fisik daerah tersebut.

5) Pasal 4.6.1.A5.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


a). Prosedur
Kepala Supervisi (Ketua Tim) memeriksa gambar kerja (desain) dan
mencari data/menetapkan

(1) Lokasi titik referensi absolut


(2) Lokasi titik referensi setempat yang digunakan untuk desain.
(3) Lokasi titik referensi setempat yang digunakan untuk keperluan lain
(misalnya untuk Pembebasan Tanah). Koordinator Lapangan Team
Supervisi bersama:
 Kontraktor
 Ahli Teknik Struktur Konstruksi
 Ahli Teknik Perencana bila perlu
 dan Konsultan Perencana bila perlu

(4) Mengadakan pertemuan perlu dichek apakah titik referensi absolut dan
setempat yang digunakan sarna untuk menentukan:
R.O.W. (pada waktu pembebasan tanah)
Posisi (Koordinat & ketinggian) jalan-jalan lama maupun bangunan
konstruksi yang sudah ada lainnya.
Alinemen dan elevasi titik referensi di atas, maka perlu dichek,
apakah perbedaan yang terjadi sesudah dipertimbangkan dalam
pembuatan desain.

Apabila perbedaan yang tejadi belum dipertimbangkan dalam


desain, maka ahli teknik jalan raya dan ahli teknik struktur
konstruksi mengidentifikasikan gambar desain yang tepat.

Hasil evaluasi di atas berikut sarannya, kemudian disampaikan kepada


Pengguna Jasa untuk mendapatkan persetujuan atau instruksi lebih
lanjut.

Apabila perlu maka Pengguna Jasa dapat menginstruksikan untuk


menyesuaikan data pengukuran pada gambar desain hasil
penyesuaian' kemudian diserahkan kepada Pengguna Jasa untuk per-
setujuannya.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


Hasil evaluasi/penyesuaian gambar desain di atas yang sudah disetujui
Pengguna Jasa kemudian diserahkan kepada Kontraktor untuk segera
dilaksanakan pengukuran kembali dan pematokan (stakes out).

b). Tahapan

Sebelum Kontraktor mengadakan pengukuran kembali atau pematokan,


atau bila diinstruksikan oleh Pengguna Jasa

6) Pasal 4.6.1.A6

a). Prosedur
(1) Kepala Supervisi meneliti rencana bulanan & rencana umum (yang
sudah disesuaikan bila perlu) dan menugaskan ahli teknik tanah &
material untuk mengadakan persiapan yang diperlukan untuk
pemeriksaan material konstruksi.

(2) Evaluasi oleh ahli material menyangkut hal-hal sebagai berikut:


 Apakah kebutuhan jenis & jumlah bahan kegiatan/per-mata
pembiayaan sudah sesuai dengan spesifikasi teknis yang tercantum
pad a kontrak.
 Apakah pengetesan bahan dapat dilaksanakan (diselesaikan) pada
waktuwaktu tersebut.
 Apakah jadual pengetesan sesuai dengan schedule (minimal 3 hari
sebelum pelaksanaan kegiatannya).

(3) Hasil evaluasi disampaikan kepada Pengguna Jasa pada waktu


menyampaikan hasil evaluasi rencana/hasil bulanan.

(4) Apabila dalam bulan yang bersangkutan Kontraktor mengajukan revisi


kepada Supervisi, maka Kepala Supervisi cq. ahli teknik tanah dan
material mengevaluasi kembali dan memintakan persetujuan
Pengguna Jasa. Pengajuan revisi selambat-Iambatnya 5 hari sebelum
kegiatan dilaksanakan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


(5) Kepala Supervisi akan mendapatkan persetujuan dari pengguna Jasa
selambat-Iambatnya 2 hari sebelum dimulainya kegiatan yang direvisi.

b). Tahapan

(1) Bulanan, bersama dengan rencana/hasil bulanan.

(2) Setiap ada revisi dari Kontraktor

7) PasaI 4.6.1.A7.

a). Prosedur

(1) Kepala Supervisi meneliti rencana/hasil bulanan dan utama untuk


kegiatan pekerjaan tanah yang dilaksanakan. Kepala Supervisi
kemudian menugaskan ahli teknik tanah & meterial untuk mengadakan
evaluasi/penelitian.

(2) Jenis tanah yang akan diteliti adalah:

 T anah asli setempat


 Tanah timbunan yang akan digunakan
(4) Standar teknis yang digunakan sesuai dengan spesifikasi kontrak yang
belaku.
(4) Hasil evaluasi akan diserahkan kepada Pengguna Jasa untuk
persetujuannyalrekomendasinya.

b). Tahapan

(1) Dilaksanakan sebelum dimulainya pekerjaan tanah

(2) Bila diinstuksikan oleh Pengguna Jasa

8) PasaI 4.6.1.A8

a). Prosedur

(1) Kepala Supervisi menugaskan stafnya untuk mengadakan


pemeriksaan mutu. Untuk itu, Kepala Supervisi harus mengadakan

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


pemeriksaan dan evaluasi kapan stafnya akan mengadakan
pemeriksaan dan evaluasi mutu.

(2) Pemeriksaan mutu dilaksanakan oleh pengawas masing-masing ahli


teknis, sedangkan evaluasinya dilakukan sendiri oleh para ahli teknis.

(3) Apabila tingkat kemampuan pengawas masih dirasakan kurang, maka


pemeriksaan akan dilaksanakan oleh ahli teknik yang bersangkutan.
Pembuatan jadual pemeriksaan dan metoda pemeriksaan.

b). Tahapan

(1) Dilaksanakan sebelum dimulainya pekerjaan pengedalian mutu.

(2) Bila diinstuksikan oleh Pengguna Jasa

RAPAT PERTEMUAN

Pengguna Jasa/Direksi Teknis dalam mengendalikan kegiatan perlu mengadakan rapat


(meeting) antara lain:

1). Pre Construction Meeting

Dilaksanakan pada awal pelaksanaan dengan maksud/tujuan untuk membahas dan


mendapatkan persamaan pengertian terhadap pasal demi pasal dan Dokumen
Kontrak.

2). Progress Evaluation Meeting

Dilaksanakan secara berkala (mingguan/bulanan) atau pada waktu yang diperlukan,


dengan maksud/tujuan untuk mengevaluasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan
sekaligus untuk membahas/mengarahkan rencana pelaksanaan selanjutnya
sehingga dapat tercapai pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jadual yang telah
ditetapkan.

3). Certificate Meeting

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


Dilaksanakan pada setiap bulan untuk membahas dan mendapatkan kesepakatan
dalam pembuatan Monthly Certificate (sertifikat bulanan).

4). Technical Meeting

Dilaksanakan bilamana ada permasalahan teknis yang akan dibahas dan diputuskan.

5). Special Meeting

Dilaksanakan bila diperlukan. Adapun Special Meeting dapat berupa:


 Show Cause Meeting
 Rapat Provincial Hand Over (PHO)
 Rapat Final Hand Over (FHO)
 Rapat Negosiasi Harga
 Rapat pembahasan perpanjangan waktu dan lain-lain.

TEKNIS QUALITY KONTROL/ PENGENDALIAN MUTU

Quality Engineer berusaha keras menentukan keseragaman mutu dengan mempelajari


atau mengecek dari pengendalian mutu agar mendapatkan hasil kualitas yang baik.

1) Prosedur Pengendalian Mutu


Prosedur pengendalian mutu material dapat ditetapkan seperti bagan pada bagan
berikut ini:

Pengendalian
Mutu

Cek terhadap mutu Cek terhadap bentuk &


material ukuran

Test Pemeriksaan Lapangan


Laboraturium

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


Prosedur di atas juga termasuk metoda pelaksanaan pekerjaan dan penanganan
setelah selesainya pekerjaan.

Klasifikasi dari pengecekan kualitas material akan dibagi dalam kelompok besar yang
menyangkut:

a) Syarat produk material jadi yang digunakan

Bahan-bahan seperti aspal, besi beton, besi bangunan dan semen yang
digunakan dalam proyek ini, sangat sulit diperiksa mutu materialnya bila
dilakukan oleh Kontraktor dan Konsultan, maka pengecekan hanya dilakukan
dengan mengecek brosur yang diterbitkan oleh pabrik bahan tersebut dan
disesuaikan dengan persyaratan spesifikasi teknis. Untuk besi beton atau baja
bangunan selain brosur di atas juga akan diusahakan untuk melakukan
kerjasama dengan laboratorium pengujian di lokasi setempat yang ada untuk
dilakukan pengetesan.
b) Test untuk pengendalian mutu pada waktu pelaksanaan

Test ini akan dilakukan untuk beberapa kegiatan pekerjaan seperti:

 Pekerjaan timbunan/embankment

Untuk pekerjaan timbunan beberapa test laboratorium akan dilakukan setelah


pengambilan sampel lapangan agar mutu material tersebut dapat ditentukan.

Test tersebut antara lain adalah:

 test berat jenis tanah


 test ini bertujuan untuk mengetahui kualitas tanah yang akan dipakai.
 test gradasi tanah
 test batas cair dan batas plastis dari tanah
 test Pemadatan tanah
Test setelah pelaksanaan berupa test kepadatan lapangan, berat jenis tanah dan
test pembebanan jika diperlukan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


 Test dari material Base Course/Shoulder
Jenis test yang dilakukan akan sarna dengan pekerjaan di atas, kecuali
jenis materialnya adalah material campuran antara agregat kasar dan halus
dengan mengikuti persyaratan spesifikasi teknis untuk test berat jenis dari
agregat, diusahakan mendapatkan hasil berat jenis yang besar, karena
semakin besar berat jenisnya akan berarti semakin keras base course yang
digunakan.

Dalam test gradasi disebut juga test untuk menyortir agregat-agregat yang
diluar dari ambang batas gradasi yang ditentukan dalam spesifikasi teknis
dengan test ini dapat diketahui apakah campuran cocok dengan persyaratan
atau tidak.

c). Pengendalian Mutu Pekerjaan Beton

Beberapa test akan dilakukan antara lain:

 test material
 test berat jenis
 test absorpsi air
 test gradasi
 test berat isi
 test abrasi
 test pada saat pelaksanaan
 test slump
 sampel kubuslselinder (test kekuatan pada umur beton terlentu)

PENGENDALIAN DAN PERALATAN OPNAME PELAKSANAAN PEKERJAAN

Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja dimana Team Konsultan merupakan wakil dari
Dinas Bina Kota Bandung, maka tugas dalam pelaksanaan pekerjaan pengawasan
terhadap pekerjaan konstruksi adalah:

1). Menjamin bahwa kualitas dari pekerjaan yang dilaksanakan selalu dicek secara terus
menerus.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


Pekerjaan ini termasuk:

a) Pelaksanaan inspeksi harian pekerjaan yang dilaksanaan untuk menjamin bahwa


material, tenaga kerja dan pelaksanaan pekerjaannya tidak menyimpang dari
dokumen kontrak dan peraturan-peraturan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa
Barat .

b) Menjamin bahwa instruksi-instruksi tertulis dikeluarkan kepada kontraktor dengan


menerangkan gambaran secara detail yang lebih baik mengenai titik-titik yang
berhubungan dengan lokasi pekerjaan dan bertujuan agar pelaksanaan
pekerjaan menjadi lebih baik dan efisien .

c) Menjamin seluruh material yang tiba di lapangan sesuai dengan persyaratan


spesifikasi teknis dan secara keseluruhan test terhadap material tersebut secara
teliti.

d) Menjamin gambar-gambar kerja, gambar-gambar detail dan gambar-gambar


pelaksanaan diperiksa dan disetujui sebagaimana mestinya, untuk jaminan
bahwa kebutuhan kontrak dipenuhi.

e) Menjamin jika diperlukan instruksi-instruksi tertulis akan dikeluarkan untuk


kontraktor guna memperbaiki setiap kerusakan-kerusakan dalam pekerjaan dan
melengkapi sekurang-kurangnya yang masih belum diselesaikan.

f) Membantu dengan melakukan inspeksi akhir dari pekerjaan sebelum serah-


terima pekerjaan kontraktor.

2) Menjamin besar kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan ditentukan dengan diukur


secara cermat dan benar.

3) Menjamin bahwa seluruh laporan yang diminta dikirim dalam waktu yang tepat serta
dengan isi laporan mengenai progress dan permasalahan di proyek secara cerdas
dan cermat. Pekerjaan ini termasuk:
a) Menyusun dan menigrimkan laporan bulanan dalam waktu yangtepat secara
cermat mengenai kemajuan fisik dan pembiayaan dari pekerjaan.

b) Melaporkan secepatnya dengan tertulis tanpa ditunda setiap mendapat kesulitan


dalam pelaksanaan pekerjaan yang tidak diharapkan karena kondisi lapangan

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


yang tidak terduga atau sebab lain, laporan ini termasuk usulan cara
penanganannya untuk menyelesaikan jalan keluar dari kesulitan tersebut.

c) Melaporkan secara tertulis dengan usulan yang sesuai, antara lain untuk
memperbaiki kekurangan waktu, adanya kemacetanpekerjaan atau
keterlambatan kritis, yang akan membahayakan target waktu penyelesaian
pekerjaan yang telah ditetapkan.

d) Membuat dan menyimpan laporan harian proyek, mencatat keadaan lapangan


dengan lengkap, seperti pemakaian material, cuaca dan keadaan-keadaan
khusus sesuai kontrak.

e) Menyimpan arsip surat-menyurat dengan kontraktor, RS Jiwa Provinsi Jawa


Barat , Tim Supervisi, dan lain-lainya.

f) Membuat laporan hasil-hasil pengecekan pre-final, mencatat setiap kekurangan


dari seluruh pekerjaan yang belum selesai dengan sempurna.

g) Menyajikan laporan akhir dengan segala permasalahannya dan dilampirkan


arsip-arsip Surat Perintah Perubahan ( Change Order), serta gambar-gambar
yang sesuai dengan pelaksanaan pelaksanaan dan data hasil test.

4) bekerja sama dengan wakil dari RS Jiwa Provinsi Jawa Bara di lapangan untuk setiap
langkah-langkah persoalan teknis.

Pekerjaan ini meliputi:


a) bersama-sama memeriksa sertifikat pembayaran bulanan Kontraktor dan
sertifikat pembayaran dari Pengguna jasa.

b) Membuat rekomendasi terhadap klaim-klaim Kontraktor, menyelesaikan


perselisihan penambahan waktu kontrak dan masalah-masalah lainnya.

c) Menyiapkan change order yang ada hubungan dengan masalah di atas,


merekomendasikan revisi dari kegiatan pekerjaan dengan spesifikasi dan
membuat perkiraan dengan mata pembayaran yang baru sebagai dasar
Negosiasi dengan data penunjang yang lengkap.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


d) Selalu mengontrol kelengkapan peralatan Kontraktor seperti kantor, lapangan,
Bengkel, Gedung, dan alat-alat konstruksi yang telah ditentukan dalam kontrak.

5) Konsultan akan melakukan konsultansi dengan Pengguna jasa selaku wakil dari
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dalam melakukan serah terima lokasi
pekerjaan.

Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat akan mengundang wakil dari Kontraktor
dalam melaksanakan serah terima lokasi pekerjaan tersebut.

Seluruh titik-titik kontrol pengukuran yang telah direncanakan akan ditentukan


tempatnya bersama kontraktor di Lapangan, sebagai arsip untuk waktu yang akan
datang, berita acara serah terima lokasi pekerjaan akan dikeluarkan oleh Pengguna
Jasa lengkap dengan tanggal waktu serah terima pekerjaan yaitu waktu dimana
Kontraktor mulai diizinkan untuk mengerjakan pekerjaan sesuai dengan rencana kerja
yang telah disetujui.

6) Bersama-sama dengan Tim Survey dari Kontraktor, ditentukan titik-titik yang


diperlukan seperti elevasi dan as dari pekerjaan sesuai dengan gambar kerja.
7) Selama masa pelaksanaan pekerjaan konstruksi Konsultan akan melakukan
pengawasan dan memberikan saran-saran bila diperlukan. Hal ini bertujuan agar
dapat dipenuhi apa yang telah ditentukan dalam kontrak dan Spesifikasi Teknis, juga
mengadakan inspeksi dan control pada pekerjaan lainnya, termasuk pengambilan
sample dan pengetasan dari bagian-bagian pekerjaan yang mewakili untuk menjamin
agar pekerjaan sesuai dengan ketentuan Dokumen Kontrak. Konsultan akan
melakukan review desain dan jika dapat diterima akan mengusulkan kepada
pengguna jasa untuk disetujui beserta seluruh gambar kerja dibuat oleh Kontraktor.
Konsultan akan memberikan saran kepada Pengguna Jasa dan membantu
menghitung kuantitinya, menyiapka Perintah Perubahan ( Change order), gambar dan
spesifikasi teknisnya. Setiap standar profil melintang, bahu jalan dan saluran
drainase, jembatan dan lokasi gorong-gorong yang tidak sesuai dengan kondisi di
lapangan akan diperbaiki untuk dilakukan perubahan desain selanjutnya diajukan
pada pengguna jasa untuk disetujui.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


Apabila pada waktu rapat antara Kontraktor dengan Konsultan didapat permasalahan
yang melampaui batas wewenang Konsultan, maka masalah tersebut akan dibawa
secepat mungkin ke pengguna jasa disertai pandangan, cara perbaikan, informasi,
data-data sebagai pendukung untuk bahan pertimbangan dan keputusan.

Bilamana pekerjaan yang sedang dilaksanakan ditemukan persoalan dalam


mengintepretasikan kontrak dokumen, Konsultan akan menyarankan kepada
Pengguna jasa interpretasi dari kontrak dokumen tersebut berdasarkan pengalaman
profesi konsultan sehingga tidak menimbulkan kesulitan.

8) Konsultan akan melakukan pengontrolan terhadap volume pekerjaan, pembayaran


dan nilai kontrak serta besarnya volume pekerjaan di lapangan dari masing-masing
mata pembayaran karena hal tersebut merupakan dasar untuk penyusunan alokasi
dana sesuai denan dokumen kontrak atau atas keperluan keperluan dari pemberi
tugas. Penyusunan alokasi dana tersebut timbul biasanya dikarenakan volume
estimasi nilai kontrak pada saat penandatanganan kontrak dengan volume kenyataan
di lapangan sangat jauh berbeda. Dalam hal ini maka beberapa volume pekerjaan
akan menjadi lebihatau kurang, dimana disetiap pekerjaan tambah akan
diperhitungkan berdasarkan harga satuan yang telah ditetapkan, sedangkan untuk
pekerjaan yang tidak ada harga satuannya ditetapkan berdasarkan penentuan dari
panitia kecil yang ditunjuk oleh pengguna jasa untuk menetapkan harga satuan
pekerjaan tersebut. Harga pekerjaan kurang akan diperhitungkan berdasarkan harga
satuan seperti harga kontrak. Pekerjaan tambah-kurang yang melebihi kentuan dalam
kontrak diperhitungkan dengan harga satuan pekerjaan baru yang telah ditetapkan
oleh Panitia tersebut di atas dan disetujui oleh kedua belah pihak.
Dalam monitoring terhadap kemajuan dari pekerjaan konstruksi, persiapan dari
material konstruksi , kontrol terhadap pendanaan dll. Secara periodik akan dilakukan
Engineer dengan membuat perbaikan-perbaikan terhadap volume pekerjaan dan
pembiayaannya.

Hal tersebut di atas juga diperlukan memberikan masukan data kepada pengguna
jasa dan kontraktor dan diharapkan dapat digunakan sebagai narasumber dalam

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


penentuan langkah-langkah kerja seperti pembuatan Adenda, Perintah Perubahan
(Change order), laporan-laporan dan evaluasi terhadap kemajuan pekerjaan.
9) Penyiapan dan proses pembuatan sertifikasi pembayaran meliputi:
a) Sertifkat pembayaran bulanan kontraktor

Sertifikat pembayaran kontraktor seperti sertifikat pembayaran bulanan dibuat


secara periodic yang disiapkan oleh kontraktor, berdasarkan hasil opname
bersama terhadap pekerjaan-pekerjaan yang layak untuk dibayarkan sesuai
ketentuan Spesifikasi dan Dokumen Kontrak. Pemeriksaan terhadap draft
sertifikat pembayaran di atas akan dilakukan oleh Engineer yang kemudian akan
dikembalikan kepada kontraktor untuk diperbaiki.

Sertifikat pembayaran bulanan kontraktor yang telah diperiksa Engineer akan


diajukan dan disetujui untuk diproses lebih lanjut.

Pengajuan draft sertifikat bulanan harus telah disiapkan oleh kontraktor setiap
lokasi sebelum akhir bulan berjalan dengan dilampirkan back-up perhitungan-
perhitungan volume pekerjaan lengkap dengan gambar dan data-data ukuran
serta hasail test dari pekerjaan yang telah diopname bersama dengan Tim
Pengawas yaitu Inspector. Inspector akan mengcek data-data tersebut dan
setelah diterima akan diajukan ke Ketua Tim untuk diproses lebih lanjut.

Bagan dari proses penyusunan sertifikat pembayaran bulanan Kontraktor


adakah sebagai berikut:

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


Hasil opname terhadap pekerjaan yang telah lengkap
Hasil opname terhadap pekerjaan yang telah lengkap

Kontraktor mengajukan data pendukung sertifikat bulanan


Kontraktor mengajukan data pendukung sertifikat bulanan

Team Supervisi memeriksa dan memperbaiki pengajuan


Team Supervisi memeriksa dan memperbaiki pengajuan

Penyusunan draft sertifikasi bulanan oleh kontraktor berdasarkan data yang telah
Penyusunan draft sertifikasi bulanan oleh kontraktor berdasarkan data yang telah
diperiksa oleh Konsultan
diperiksa oleh Konsultan

Site Engineer memeriksa dan menyetujui draft sertifikat


Site Engineer memeriksa dan menyetujui draft sertifikat

Penyusunan draft sertifikasi bulanan oleh kontraktor berdasarkan data yang telah
Penyusunan draft sertifikasi bulanan oleh kontraktor berdasarkan data yang telah
diperiksa oleh Konsultan
diperiksa oleh Konsultan

Site Engineer mengecek dan menandatangani diteruskan ke Pemimpin Pelaksana


Site Engineer mengecek dan menandatangani diteruskan ke Pemimpin Pelaksana

Draft sertifikat
Pengawasan Pembangunan Gedung bulanan oleh Kontraktor
Creative untuk dikonfirmasikan dan penyiapan
Draft sertifikat bulanan olehCentre di Kabupaten
Kontraktor Purwakarta dan
untuk dikonfirmasikan penyiapan E-Pendekatan Metodologi
pengajuan lengkap jumlah
pengajuan lengkap jumlah
Pejabat Pembuat Komitmen/KPA menerima dan menandatangani, kemudian
Pejabat Pembuat Komitmen/KPA menerima dan menandatangani, kemudian
diproses untuk pembayarannya
diproses untuk pembayarannya

b) Sertifikat Pembayaran Akhir

Sertifikat pembayaran akhir dibuat setelah pekerjaan selesai dan dilengkapi oleh
kontraktor, sebelumnya Ketua Tim dan wakil kontraktor akan melakukan
pengukuran dan perhitungan-perhitungan sebagai data untuk pembuatan
sertifikat akhir pekerjaan tersebut. Pekerjaan ini dilakukan bersamaan dengan
persiapan untuk pelaksanaan serah terima pekerjaan sementara (PHO). Final
sertifikat ini diajukan kontraktor sesuai dengan volume akhir pekerjaan yang
telah disepakati bersama dan sesuai dengan persyaratan-persyaratan dokumen
kontrak dan langkah-Iangkah penyiapan final sertifikat dapat dilihat seperti
bagan dibawah ini:

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


Inspector dan Site Engineer melakukan pengukuran final dan menghitung pekerjaan yang
telah diselesaikan

Site
Site Engineer
Engineer mengirimkan
mengirimkan hasil
hasil perhitungan
perhitungan dan
dan lampiran
lampiran dari
dari Quantity
Quantity Akhirkepada
Akhirkepada
Kontraktor
Kontraktor untuk
untuk dikonfirmasikan
dikonfirmasikan

Site Engineer mengirimkan hasil perhitungan dan lampiran dari Quantity Akhirkepada
Kontraktor untuk dikonfirmasikan

Site Engineer mengajukan final sertifikat sesuai dengan Quantity Akhir

Final Quantity diajukan Kontraktor untuk ditandatangani

Pengawasan Pembangunan
EngineerGedung Creative
dan Pejabat Centre
Pembuat di Kabupaten Purwakarta
Komitmen/KPAmenandatangani final sertifikat untuk
E-Pendekatan Metodologi
diproses selanjutnya
c) Serlifikat Pengembalian Uang Jaminan

Seperti pada kontrak-kontrak pekerjaan pelaksanaan fisik, 10 persen dari nilai


setiap sertifikat pembayaran bulanan harus di potong sebagai jaminan untuk
pekerjaan. Uang yang dipotong tersebut akan dikembalikan kepada kontraktor
setelah pelaksanaan pekerjaan fisik mencapai 75 persen dari nilai kontrak,
dengan memberi garansi Bank senilai 7,5 persen nilai kontrak.

Pengembalian uang tersebut disebut sebagai Pengembalian uang jaminan


pertama. Pengembalian uang jaminan kedua akan dilakukan setelah pengajuan
sertifikat akhir pekerjaan, dengan memberi jaminan Bank kepada pemberi tugas
senilai 10 persen dari nilai kontrak, dan Jaminan Bank yang terdahulu akan
dikembalikan kepada kontraktor, Jaminan Bank ini dimaksudkan sebagai jaminan
untuk masa pemeliharaan pekerjaan selama waktu yang ditentukan dalam
kontrak.

10) Pengukuran final dari akhir pekerajaan.

Pengukuran final akan dikerjakan kembali meskipun quantity dan volume dari
pekerajaan telah diukur selama pekerjaan konstruksi berlangsung.

Dari hasil pengukuran tersebut kemudian dibuatkan memorandum yang


ditandatangani bersama oleh pemberi tugas, Kontraktor dan Engineer, untuk
selajutnya diajukan kepada panitia serah terima sementara untuk dipelajari dan
disetujui.

Setelah Final Quantity oleh Employer disetujui, maka diajukan final sertifikat
berdasarkan final quantity seperti yang telah diterangkan di atas.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


11) Pengendalian Mutu,
Secara umum pengendalian mutu untuk setiap kegiatan pekerjaaan dilakukan untuk
menjamin pekerjaan yang telah diselesaikan, akurat dan mempunyai hasil yang baik,
seragam, kuat dan tidak menyimpang dari Spesifikasi Teknis.
Pengendalian mutu dilakukan untuk membantu kontraktor dalam mencapai tujuan di
atas dan mudah dalam pelaksanaannya sesuai kebutuhan dari kualitas yang
ditentukan dalam kontrak, perencanaan spesifikasi dll.
Kontraktor harus menyadari bahwa pekerjaaan konstruksi yang dilakukannya harus
dapat diterima, sehingga tidak akan terjadi kegagalan dan resiko biaya pekerjaan
akan lebih sedikit. Dalam hal ini maka pengawasan konsultan dalam pengendalian
mutu sangat penting agar tidak timbul biaya yang sia-sia karena pekerjaan yang
gagal.
Secara objektif pengendalian mutu dari pekerjaan jalan dan jembatan seperti berikut
ini:
 Untuk mendapatkan hasil pekerjaan seekonomis mungkin yang sesuai dengan
persepsi dari kontrak, spesifikasi dll.
 Untuk menjaga keseragaman secara keseluruhan.
 Untuk mencegah kerusakan-kerusakan yang terjadi.
 Untuk memperkecil kejadian kegagalan-kegagalan akibat rendahnya mutu setelah
pekerjaan selesai.

a) Proses dari pengendalian mutu


Untuk maksud agar pelaksanaan pekerjaan dapat digunakan secara praktis,
beberapa pertimbangan akan dibuat dan dilaksanakan seperti:

b) Batas-batas dari setiap kualitas material ditentukan dari beberapa sifat untuk
mengevaluasi material. Menentukan batas-batas setiap kualitas material
c) Membakukan standar kualitas dari material termasuk batasan-batasannya
standar dari kualitas material berarti tingkat dari kualitas yang dihasilkan material
tersebut, oleh karenanya jika penentuan produk sesuai persyaratan spesifikasi
standar, maka hanya material yang mempunyai tingkatan mutu yang diminta
yang akan diproduksi.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


d) Menetapkan standar pekerjaan untuk merealisasikan produksi yang disyaratkan.
Meskipun banyak cara untuk menetapkan maksud di atas, jalan yang terbaik
adalah prosedur material harus dibakukan dengan metoda standar kerja.
e) Mengajukan seluruh bagian kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan
tentang standard-standard kerja yang diminta.
f) Pelaksanaan pekerjaan.
g) Mengecek keadaan cuaca yang sedang berlangsung karena ada hubungannya
dengan standar pekerjaan.
h) Melakukan perhitungan ukuran-ukuran jika diperlukan.

KOORDINASI LAPANGAN

Selama dalam masa pelaksanaan konstruksi di lapangan Tim Supervisi akan selalu
mengadakan koordinasi lapangan dengan instansi terkait menyangkut fasiltas utilitas jalan.

LAPORAN TEKNIS YANG AKAN DIHASILKAN

Salah satu kewajiban konsultan melaksanakan pekerjaan ini adalah membuat laporan dari hasil
seluruh kegiatan sebelum pelaksanaan, selama dan setelah masa pelaksanaan kegiatan.

Semua laporan ditulis dalam Bahasa Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh pemberi tugas, dan
diserahkan kepada pemberi tugas.

Jenis dan jumlah masing-masing laporan yang diminta adalah sebagai berikut:

1. Laporan Pendahuluan memuat :


1. Persiapan bahan-bahan pekerjaan
2. Mobilisasi personil dan tenaga pendukung lainnya
3. Rapat persiapan pelakasnaan pekerjaan
Laporan ini harus dibuat sebanyak 5 (Lima) buku, dan disampaikan paling lambat 1 (satu)
minggu Setelah diskusi konsep laporan pendahuluan. Dilengkapi hasil koreksi dan masukan
diskusi konsep laporan pendahuluan.

2. Laporan Bulanan sebagai resume dari laporan harian dan mingguan, sebanyak 5 eksemplar
per periode, juga berisi laporan rapat dilapangan (Site Meeting).

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


3. Konsep Laporan Akhir Pekerjaan Pengawasan, dibuat rangkap 5 (lima) buku dan harus
dipresentasikan / dibahas untuk mendapatkan masukan dan koreksi yang bisa melengkapi
laporan akhir.
4. Final Laporan Akhir Pekerjaan Pengawasan, dibuat rangkap 5 (Lima) buku dan disampaikan
paling lambat 1 (satu) minggu Setelah diskusi konsep laporan Akhir. Dilengkapi hasil koreksi
dan masukan diskusi konsep laporan Akhir.

B. PROGRAM KERJA

Didalam pelaksanaan pekerjaan layanan konsultansi, perlu adanya suatu program kerja yang
konsepsional, efektif dan efisien sedemikian sehingga setiap aktivitas kerja terprogram dengan
baik dalam rangka mencapai target penyelesaian pekerjaan.

Program kerja yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan ketentuan dalam Kerangka Acuan
Kerja (KAK) atau Term of References (TOR).

Dalam penyusunan program kerja antara lain dan tidak terbatas berdasar:

o Ruang lingkup pekerjaan.


o Volume pekerjaan.
o Batas waktu.
o Keahlian personil.
o Jumlah personil.
o Peralatan yang dipakai.
o Schedule mobilisasi.
o Arahan Pemberi Tugas / Pengguna Jasa.
o Aspek-aspek teknis dan non teknis lainnya.

Secara garis besar program kerja tersebut diuraikan seperti berikut ini:

Untuk melaksanakan pekerjaan secara tepat waktu dan hasil dengan mutu yang tinggi akan
dilaksanakan sesuai dengan jadual kerja yang direncanakan.

Rencana kerja disusun dan dilaksanakan berdasarkan urutan pekerjaan yang efektif dan sesuai
dengan waktu pelaksanaannya. Rencana kerja disusun secara sistimatis dengan tujuan agar
tercapai sasaran dan tujuan pekerjaan ini.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


Untuk mendapatkan efektivitas tinggi atas input konsultan dan untuk menggunakan sumber daya
yang tersedia secara efisien, perlu mengikuti suatu perencanaan dan pelaksanaan sistem layanan
konsultansi yang ketat. Hanya dengan cara ini baik kualitas maupun kuantitas pekerjaan dapat
dikontrol sambil menghindari beban pekerjaan puncak yang cukup besar. Beban puncak dalam
pekerjaan memerlukan mobilisasi staf tambahan dan pengenalan terhadap proyek dan pada
umumnya mengakibatkan berkurangnya kualitas pekerjaan, hal ini diupayakan dihindari.

Secara garis besar tahapan rencana kerja berdasarkan lingkup kerja adalah sebagai berikut:

1). Persiapan Awal

Segera setelah konsultan mengadakan mobilisasi sesuai Manning Schedule dan atau
kebutuhan aktivitas pekerjaan, team konsultan segera mengadakan persiapan awal antara
lain dan tidak terbatas pada:

o Menata / penyiapan kantor, furniture, perlengkapan kantor dll.


o Mengadakan rapat koordinasi awal seluruh team konsultan.
o Mengadakan kunjungan / koordinasi awal dengan instansi-instansi dan pihak-pihak
terkait.
o Penyiapan format / form-form standar yang akan diperlukan / digunakan selama periode
pekerjaan.
o Pengumpulan data yang tersedia.
o Studi / analisa data yang tersedia.
o Mempelajari kembali design dan lingkup pekerjaan fisik.

2). Studi Data

Semua data yang akan dijadikan dasar / pegangan pelaksanaan, baik teknis maupun umum
akan dikumpulkan / dicari konsultan untuk dipelajari. Data tersebut umumnya dapat diperoleh
dari Pengguna Jasa dan instansi terkait.

Studi teknis terhadap seluruh aspek pekerjaan untuk memperoleh informasi teknis maupun
non teknis dari kondisi lapangan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


Penelaahan informasi dan data sekunder dari Pengguna Jasa dan atau instansi / unit lain
terkait merupakan tahapan awal pelaksanaan yang akan dilengkapi di lapangan untuk
mendapat informasi teknis.

3). Koordinasi Penyedia Jasa (Konsultan) dengan Pengguna Jasa

Koordinasi dengan Pengguna Jasa perlu dilakukan secara rutin dan dengan frekuensi yang
cukup.

4). Koordinasi Team Konsultan

Dalam melaksanakan tugas, team konsultan selain akan melaksanakan tugasnya sesuai
dengan job description, juga perlu ada koordinasi antara Ketua Tim dengan stafnya,

5). Koordinasi Dengan Instansi Terkait

Dalam rangka melaksanakan tugas, konsultan perlu melakukan koordinasi dengan instansi

terkait yang berhubungan dengan lingkup pekerjaan.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


Secara ringkas rencana kerja dapat digambarkan dalam bentuk diagram di bawah ini

PELELANGAN KONTRAK

MOBILISASI PERSONIL

RAPAT PRA-PELAKSANAAN

Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan :


 Mempelajari Data dn Dokumen
 Review dan Evaluasi pengendalian mutu
 Review schedule pengerahan peralatan
TAHAP PRA kontraktor
PELAKSANAAN  Persiapan Job Mix formula
 Review daftar personil kontraktor
 Review rencana penggunaan sub kontraktor
 Review kebijakan asuransi kontraktor
 Review rencana kerja kontraktor
 Review desain dan rekayasa lapangan

Ada DISKUSI DENGAN KONTRAKTOR


Peubahan MENGENAI PELAKSANAAN
? PEKERJAANPERSIAPAN

PERBAIKAN

SUPERVISI PEKERJAAN
MOBILISASI
PERSIAPAN KONTRAKTOR

SUPERVISI / INSPEKSI HARIAN DAN KOORDINASI DENGAN INSTANSI TERKAIT


PENGENDALIAN MUTU UNTUK SEHUBUNGANA DENGAN REKOLASI
MATERIAL DAN HASIL KERJA JALUR UTILITAS

RAPAT BULANAN
PENGAWASAN TIM SURVEY
KONTRAKTOR UNTUK TUGAS
PENGUKURAN HASIL PEKERJAAN YANG
TELAH DISELESAIKAN

TAHAP PEMERIKSAAN SERTIFIKAT


PELAKSANAAN PEMBAYARAN BULANAN YANG
DIAJUKAN KONTRAKTOR

RAPAT LAPANGAN SEPERLUNYA

PENGANANAN PERINTAH PERUBAHAN


PENYIAPAN LAPORAN-LAPORAN
DAN / ATAU PEKERJAAN
BULANAN DAN TRIWULAN
TAMBAH-KURANG

PELAKSANAAN PERMINTAAN
PEMERIKSAAN DARI KONTRAKTOR

LAPORAN DAN USULAN PADA TIM PHO


TENTANG TANGGAL PEMERIKSAAN
UNTUK PHO

PROSES
INSPEKSI PHO
SERAH
TERIMA PERTAMA
PERSIAPAN PROSES VERBAL
KONTRAK

PERSIAPAN TERHADAP PEKERJAAN


REMEDIAL

PEMERIKSAAN TAHAP SERTIFIKAT


F.H.O MASA PEMELIHARAAN
AKHIR PEMELIHARAAN

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


B.1 FASILITAS PENDUKUNG

Penyediaan Fasilitas Pendukung merupakan sarana pendukung yang dibutuhkan oleh Konsultan
Supervisi dalam melaksanakan tugasnya agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar tanpa
banyak hambatan.

Fasilitas Pendukung yang disediakan berupa:

- Fasilitas Peralatan Kantor (Komputer dan printer);


- Fasilitas Transportasi;
- Fasilitas Lainnya.

Uraian dari Penyediaan Barang dan Fasilitas ini akan dipakai sebagai dasar dalam Usulan Biaya.

 FASILITAS PERALATAN KANTOR

Yang termasuk dalam Fasilitas Peralatan Kantor adalah sewa peralatan Komputer dan
printer sebanyak 1 unit selama jangka waktu pelaksanaan pekerjaan

 FASILITAS TRANSPORTASI

Fasilitas Transportasi berupa 3 unit kendaraan roda 2 (sepeda motor) dengan status sewa
per bulan untuk masa pelaksanaan 4

 FASILITAS LAINNYA

Fasilitas lainnya berupa biaya habis pakai ini diberikan kepada Team Supervisi untuk
Dokumentasi dan penggandaan laporan.

B.2 ORGANISASI DAN PERSONIL


Didalam melaksanakan pekerjaan ini, Konsultan akan mengerahkan tenaga ahli yang profesional dalam
bidangnya masing-masing dengan pengalaman pekerjaaan studi yang sejenis.
Kualifikasi lain yang diperlukan adalah keahlian dalam bidang pengembanagan sumber daya manusia
yang memerlukan penanganan khusus.
Konsultan akan menempatkan tim yang berpengalaman dalam bidang tersebut selain dalam bidang
pengawasan.
Berdasarkan kerangka acuan kerja maka personil-personil yang terlibat dalam kegiatan tersebut di susun
strukturnya sehingga jelas tanggungjawab masing-masing tenaga ahlinya.

Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi


Pengawasan Pembangunan Gedung Creative Centre di Kabupaten Purwakarta E-Pendekatan Metodologi

Anda mungkin juga menyukai