Anda di halaman 1dari 19

UTS TEKNIK EKSPLORASI

Oleh :

Meryam Putri Armaini

(18137010)

Dosen Pengampu :

Harizona Aulia Rahman, S.T., M.Eng.

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
Perintah soal

lakukan deliniasi litologi pada peta topografi berikut berdasarkan geologi regional
dengan memperhatikan sebaran topografi dan kontur,

selanjutnya berdasarkan hasil deliniasi litologi yang telah diperoleh lakukan


klasifikasi terhadap bentang alam (geomorfologi)

Selantutnya deskripsikan perkiraan Sumberdaya Bahan Galian

P.s : Setiap deliniasi sertakan crosssection serta tunjukan pola penyaliran serta
liniament

Waktu pengerjaan : 15 November 2020 jam 13.00 WIB

Penyelesaian;

Deliniasi itologi dan penggambaran bentang alam (geomorfologi) serta cross


section, pola penyairan dan liniament dilampirkan pada file peta geomorfologi.

klasifikasi terhadap bentang alam (geomorfologi) berdasarkan Van Zuidam 1979.

Definisi geomorfologi menurut Van Zuidam (1979) merupakan studi yang


menguraikan bentuk lahan dan proses yang mempengaruhi pembentukannya serta
menyelidiki hubungan timbal balik antara pembentukan lahan dengan proses dalam
tatanan keruangan.

Verstappen & Van Zuidam (1968, 1975) menggunakan simbol warna wilayah
untuk morfogenesis. Proses endogen dan eksogen sekarang dan yang lalu merupakan
faktor yang paling menonjol pada perkembangan bentanglahan (landscape), sehingga
akan lebih jelas jika diberi simbol warna wilayah. Berikut adalah warna yang
disarankan untuk satuan–satuan genetik utama serta sebarannya pada peta Tobelo.
1. Asal Struktural : Ungu
Pada peta Tobelo daerah bentuk lahan ini ada pada daeraah pada Data
Demnas 2618-12. Pada daerah tersebut didapati pola struktur permukaan yang
rapat dan adanya struktur geologi berupa rekahan dan banyak terdapat
kelurusan atau liniament. Pada peta potensi bahan galian yang terdapat pada
wilayah tersebut berupa mineral logam dan Emas, pada data ESDM telah
banyak perusahaan yang memiliki IUP seperti PT. Halmahera Jaya Mining
dan PT. Tri Usaha Baru. Pada kondisi Geologi Litologi berdasarkan data
ESDM daerah lahan structural merupakan daerah formasi bacan dengan umur
batuan nya paleogen.

2. Asal Gunungapi (Vulkanik) : Merah


Bentuk lahan Ini berada pada bagian data Demnas 2617-42 pada peta Tobelo.
Daerah ini ditandai dengan keterdapatan gunung api yang memiliki kontur
rapat dan curam. Terdapat daerah yang memiliki gunung api yang
berkelompok dan ada yang tidak.. Daerah vulkanik merupakan daerah yang
banyak keterdapatan bahan galian diantaranya batuan beku akibat proses
pengendapan/pembekuan lava hasil meletusnya gunung berapi. Keterdapatan
mineral lainnya berupa emas seperti yang terbentuk akibat endapan
epithermal. Geologi litologi pada peta Tobelo diantaranya berupa bataun
Gunungapi Holosen

3. Asal Denudasi : Cokelat


Keterdapatan bentuk lahan ini berada pada daerah data Demnas 2617-41 dan
2517-42. Daerah denudasional memiliki karakteristik kontur seperti
pegunungan yang terkikis atau meluruh yang diakibatkan oleh pergerakan
masa batuan kuat. Potensi bahan galiannya berupa bahan galian logam.
4. Asal Marin (Laut) : Hijau
Marin berada pada daerah yang landau dan dekat dengan lautan, kebanyakan
berupa daerah alluvial pantai dengan posisi yang menyebar dan kontur dengan
ketinggian rendah. Keterdapatan bahan galian didaerah ini berupa Pasir besi
(data ESDM).

5. Asal Fluvial (Sungai) : Biru gelap


Daerah Fluvial atauusungai berupa daerah dengan datara yang rendah dengan
bentukan berupa sungai, rawa, atau danau. Pada peta Tobelo daerah Fluvial
tersebar hamper diseluruh bagian peta. Daerah fluvial berdekatan dengan
adanya pegunungan dan biasanya membawa endapan hasil pengikisan dari
sumberdaya/cadangan mineral. Merupakan daerah yang sering diamati untuk
tahap eksplorasi sebagai acuan keterdapatan mineral/bahan galian. Pola
penyalirannya cenderung radial yang dipengaruhi oleh keberadaan gunung
yang banyak pada daerah tersebut.

6. Asal Glasial / Peri glasial (es) : Biru cerah


Berupa daerah glasial atau es seperti pegunungan tertutup salju, gletser dan
dataran endapan material glasial. Pada peta Tobelo tidak terdapat daerah asal
Glasial.

7. Asal Aeolian (angin) : Kuning


Ditandai dengan kontur yang cenderung jarang karena ketinggian daerah yang
hamper sama, daerah aeolian umumnya berupa Gumuk pasir. Daerah ini pada
Tobelo terdapat pada data Demnas 2617-42. Dengan geologi litologi termasuk
pada formasi Togawa berumur kuarter. Bahan galian berpotensi berupa pasir
atau bahan galian C dan bahan galian logam seperti mangan dan besi.
8. Asal Pelarutan (Karst) : Jingga (orange)

Daerah karst merupakan daerah ketrdapatan smberdaya batu gamping dengan


tipe daerah berkontur tidak terlalu rapat dan minim vegetasi. Pada peta Tobelo
karst terbesar pada daerah data Demnas 2618-12 dan 2618-21. Selain gbatu
pasir berdasarkan ata ESDM tedapat bahan galian pasir besi pada daerah
karst.

Klasifikasi geomorfologi bentuk lahan (Van Zuidam 1979) terbagi menjadi sebagai
berikut :

Klasifikasi unit geomorfologi bentuklahan asal viulkanik


(van Zuidam,1983)
Warna Unit Karakteristik
Dasar depresi cekung datar hingga
curam dengan dinding yang curam
Kawah gunungapi
hingga sangat curam. Tersayat
menengah.
Perbukitan tebing yang sangat
curam hingga curam. Sangat
Kerucut gunungapi (abu, curam, lereng atas gunung api dan
atau kerucut berhamburan) curam, tengah dan lereng bawah
gunung api. Tersayat lemah hingga
menengah.
Perbukitan tebing yang sangat
curam hingga curam. Lereng atas
Lereng gunungapi gunung api sangat curam dan
tengah curam dan lereng bawah
gunung api. Tersayat kuat.
Kerucut strato-vulkano / Perbukitan tebing yang sangat
kemiringan lereng atas dan curam hingga curam. Tersayat
tengan gunungapi lemah hingga menengah.
Kerucut strato-vulkano /
Perbukitan tebing yang sangat
kemiringan lereng atas dan
curam hingga curam. Tersayat kuat.
tengan gunungapi
Kaki Lereng Fluvial
Lereng curam menengah hingga
Gunung Api Atas / Lereng
lemah. Tersayat lemah hingga
Bawah Gunung Api tersayat
menengah.
lemah hingga menengah
Kaki Lereng Fluvial
Lereng curam menengah hingga
Gunung Api Atas / Lereng
lemah. Tersayat kuat. (Bagian
Bawah Gunung Api tersayat
Teras & Non-Teras)
kuat
Lereng landai-curam. Tersayat
lemah, Biasanya terbentuk oleh
Dataran & Kaki Lereng
lahar dan deposit tuff. Agak miring,
Fluvial Gunung Api Atas
topografi perbukitan hingga landai.
Tidak atau tersayat lemah.
Kaki Lereng Fluvial Biasanya terbentuk oleh banjir dan
Gunung Api Bawah, deposit tuff. Agak miring, topografi
Dataran Antara Gunung Api bergelombang. Tidak atau tersayat
& Dataran Fluvial Gunung lemah; jika masih aktif, tergenang
Api hingga banjir.
Padang Furmarol Lereng curam, topografi
& atau Solfatara bergelombang sampai berputar
Padang Lava / Aliran / Lereng curam menengah hingga
Dataran Tinggi / Titik lemah. Topografi landai hingga
Letusan Lava bergelombang.
Lereng curam menengah hingga
Debu, Tuff & atau
lemah. Topografi landai hingga
Dataran / Padang Lapilli
bergelombang. Tersayat menengah.
Lereng curam-sangat cuuram mirip
Panezes dengan flat-irons, tersayat sangat
kuat oleh jurang atau barrancos
Pebukitan Denudasional
Gunung Api (Gunung Tebing landai-curam, tersayat kuat
Berapi Terkikis & Kaldera)
Lereng landai-sangat curam, bukit
Leher gunungapi
terisolasi, tersayat kuat

Klasifikasi unit geomorfologi bentuklahan asal karst


(van Zuidam,1983)
Warna Unit Karakteristik
Topografi bergelombang –
Karst Plateaus bergelombang kuat dengan sedikit
(Dataran Tinggi Kar)st depresi hasil pelarutan dan lembah
mengikuti kekar.
Karst/Denudation Slope and Topografi dengan lereng menengah
Hills – curam, bergelombang kuat –
(Lereng Karst Denudasional berbukit, permukaan tak teratur
, lereng kastified pada dengan kemungkinan dijumpai
batugamping yang relatif lapis, depresi hasil pelarutan dan
keras) sedikit lembah kering.
Karstic/Denudational Hills Topografi dengan lereng menengah
and Mountains sangat curam, berbukit,
(Perbukitan & Lereng Karst pegunungan, lapis, depresi hasil
Denudasional) pelarutan,cliff, permukaan berbatu.
Topografi dengan lereng curam –
Labyrint or Starkarst Zone sangat curam, permukaan sangat
(Labirin atau star kars) kasar dan tajam dan depresi hasil
pelarutan yang tak teratur.
Topografi dengan lereng menengah
– sangat curam, bergelombang kuat
Conical Karst Zone – berbukit, perbukitan membundar
bentuk conic & pepino & depresi
polygonal (cockpits & glades).
Perbukitan terisolir dengan lereng
Tower Karst Hills or Hills
sangat curam – amat sangat curam
Zone/Isolated Limestone
(towers, hums, mogots atau
Remnant
haystacks).
Topografi datar – hampir datar
mengelilingi sisa batugamping
Karst Aluvium Plains terisolasi / zona perbukitan menara
karst atau perbukitan normal atau
terajam lemah.
Lereng hampir datar – landai,
Karst Border/Marginal
terajam dan jarang atau sangat
Plain (Tepian Kars)
jarang banjir.
Sering ditamukan depresi polygonal
atau hasil pelarutan dengan tepi
Major Uvala/Glades
lereng curam menengah – curam,
jarang banjir.
Bentuk depresi memanjang dan
luas, sering berkembang pada sesar
Poljes dan kontak litologi, sering banjir
oleh air sungai, air hujan & mata air
karst.
Lembah dengan lereng landai
curam – menengah, sering dijumpai
Dry Valleys (Major) sisi lembah yang curam – sangat
curam, depresi hasil pelarutan
(ponors) dapat muncul.
Lembah berlereng landai curam –
menengah dengan sisi lembah
Karst Canyons/Collapsed
sangat curam – teramat curam,
Valleys
dasar lembah tak teratur dan
jembatan dapat terbentuk.

Klasifikasi unit geomorfologi bentuklahan asal Aeolian


(van Zuidam,1983)
Warna Unit Karakteristik
Topografi bergelombang-melingkar
dengan bukit- berbukit rendah
Sateurated dune fields
berbagai bentuk, berkembang
dicover pasir kontinyu
Topografi bergelombang-melingkar
dengan bukit rendah- berbukit
Non-satureted dune fields rendah dari berbagai bentuk,
berkembang dicover pasir non-
kontinyu
Relative kecil,daerah terisolasi
Terpencil, bukit pasir minor dengan topografi bergelombang-
kompleks gundukan kecil melingkar, bukir rendah ke bukit
atau bukit besar terisolasi rendah berbagai bentuk atau besar,
gumuk terisolasi
Topografi hampir datar-
bergelombang dengan benjolan
Lembar pasir
rendah berbentuk kubah dan
depresi dangkal
Hampir datar untuk topografi
Reg/serir bergelombang ditutupi oleh trotoar
gurun

Klasifikasi unit geomorfologi bentuklahan asal Denudasional


(van Zuidam,1983)
Warna Unit Karakteristik Umum
Perbukitan & Lereng Lereng landai – curam menengah
Denudasional dengan erosi (topografi bergelombang kuat),
kecil tersayat lemah – menengah.
Perbukitan & Lereng Lereng curam menengah - curam
Denudasional dengan erosi (topografi bergelombang kuat –
sedang sampai parah berbukit), tersayat menengah tajam.
Lereng berbukit curam – sangat
Pegunungan & Perbukitan curam hingga topografi
Denudasional pegunungan, tersayat menengah
tajam.
Lereng yang berbukit curam –
sangat curam, tersayat menengah.
(Borhardts: membundar, curam,
Bukit Sisa Terisolasi
halus; Monadnocks: memanjang,
curam; Bentuk yang tidak rata
dengan atau tanpa blok penutup.)

Hampir datar, topografi landai


Dataran (Peneplains) sampai bergelombang. Elevasi
rendah.
Dataran yang Terangkat / Hampir datar, topografi landai
Dataran Tinggi (Raized sampai bergelombang. Elevasi
Peneplains / Plateaus) tinggi.
Relatif rendah, lereng hampir
horizontal sampai rendah. Hampir
Kaki Lereng
datar, topografi bergelombang
dalam tahap aktif.
Tebing yang rendah sampai cukup
bergelombang ke topografi landai
Piedmonts
di kaki bukit dan dataran tinggi
pegunungan.
Lereng yang curam sampai sangat
Gawir (Scarp)
curam.
Kipas Rombakan Lereng Lereng agak curam sampai rendah.
Tidak rata, tebing landai sampai
Daerah dengan Gerakan
sedang ke topografi perbukitan.
Massa Batuan yang Kuat
(Slides, Slumps, dan Flows)
Lahan Rusak / Daerah Curam hingga topografi miring
dengan erosi parit aktif dan yang sangat curam. (Ujung runcing,
parah puncak membulat dan tipe
castellite)

Klasifikasi unit geomorfologi bentuklahan asal marin (van Zuidam,1983)


Warna Unit Karakteristik

Hamper datar, lereng landai, banjir


Marine wave cut platforms saat air pasang, sering terlihat
morfologi tidak teratur

Tebing dan zona kedudukan Lereng curam-sangat curam,


laut topografi tidak teratur

Hampir datar, lereng landau,


terkena banjir saat pasang,
topografi tidak teratur karena garis
beaches pantai, bars, swales and sand
deposits reworked by wind. Pasir,
shingle, kerikil, brangkal, dan
batuan pantai

Pematang pantai, spits and Topografi landi-cukup curam,


tombolo bars, possibly bentuk memanjang dengan
slightly reworked by wind cekungan deflasi dan bukit pasir

Depresi memanjang 12amper rata


antara pematang pantai, yang
swales
sekarang sering banjir dan yang
lampau jarang banjir
Lereng landau-curam dengan
Active coastal dunes (bukit topografi memanjang (fore dunes),
pasir pesisir aktif) seperti bulan sabi (barchans dunes
dan parabolic dunes), non-vegetasi

Lereng landau-curam dengan


Inactive or dormant coastal
topografi memanjang (fore dunes),
dunes (bukit pasir pesisir
seperti bulan sabit (parabolic
tidak aktif)
dunes), sering padat vegetasi

Topografi hamper datar tersyat oleh


pasang surut air laut yang
Non-vegetated tidal flats /
berbatasan dengan tanggul kecil
mud flats
dan cekungan dangkal, secara
teratur banjir

Topografi hamper datar tersyat oleh


pasang surut air laut yang
berbatasan dengan tanggul dengan
baik dan cekungan dangkal, secara
vegetated tidal flats
teratur banjir

(swampy tidal flats : mangroves,


marshy tidal flats : grasses and
shrubs)

Marine flood plains (dataran Topografi Lereng datar-landai,


banjir laut) tersayat lemah

Topografi lereng hamper datar-


Marine terraces
landai, tersayat lemah oleh aktivitas
fluvial, pada dasarnya tidak
dibanjiri lagi oleh air laut

Tempat hiduo koral disekitar zona


Lithothamnium ridges/reef pantai dengan topografi tidak
rings/atolls teratur, permanen ttertutup oleh air
laut

Tempat hidup koral di zona pasang


Coral reefs (batu karang)
surut dengan topografi tidak teratur

Datar, topografi yang tidak teratur


Reef flats karang terutama mati, pada
dasarnya di atas zona pasang surut

Datar, berteras, topografi sedikit


miring atau bergelombang dimana
Reef caps/uplifted reefs
tempat karang mati, biasanya
terkena banjir

Hamper datar, topografi


Ramparts and cays bergelombang, dengan endapan
linear

lagoons Water filled depression

Klasifikasi unit geomorfologi bentuklahan asal glasial


(van Zuidam,1983)
Warna Unit Karakteristik

Salju abadi dan es gletser salju atau es tertutup permukaan


Lereng landau-curam dengan
depresi melingkar, sebagian
Nivation dan glacial cirques
berbatasan curam-dinding sangat
curam
Lereng sangat curam, bukit dan
gunung dengan sharply crested
Es dan tersebar lereng bukit
water devides (acretes and horns),
tersayat kuat
Lereng bermotif garis-garis
Lereng landai-curam, permukaan
dan gelifluction stripes, lobes
halus-tidak teratur, tersayat kuat
dan teras

Lereng cukup curam-sangat curam,


Ereng scree dan bidaang blok
permukaan kasar

Lereng curam-ekstim dengan sisi


Glasial melalui lembah /
lembah relative landau dan bawah
lembah menggantung
lembah
Zona dengan tanah, lateral Lereng landau-curam, topografi
menengah / bawah moraine bergelombang-melingkar, kadang-
terminal kadang bentuk memanjang
Outwash dataran / bawah
Lereng cukup curam, tersayat kuat
lembah fluvio-glasial

Klasifikasi unit geomorfologi bentuklahan asal Struktural


(Van Zuidam, 1983).
Warna Unit Karakteristik Umum
Topografi bergelombang Rendah sampai cukup miring.
sedang hingga Tersayat menengah.
bergelombang kuat dengan
pola aliran berhubungan
dengan kekar, dan patahan
Topografi bergelombang
sedang hingga Rendah sampai topografi tebing
bergelombang kuat dengan yang cukup miring dengan
pola aliran berkaitan berbentuk linear. Tersayat
dengan singkapan batuan menengah – kuat.
berlapis
Topografi bergelombang
kuat hingga perbukitan Sedang sampai topografi tebing
dengan pola aliran yang cukup miring. Tersayat
berkaitan dengan kekar dan kuat.
patahan
Topografi perbukitan
Cukup curam sampai topografi
hingga pegunungan dengan
tebing yang sangat miring curam
pola aliran berkaitan
dengan berbentuk linear. Tersayat
dengan singkapan batuan
menengah sampai kuat.
berlapis
Topografi datar hingga
Mesas / Dataran Tinggi bergelombang lemah di atas
yang Dikontrol Struktur plateau dan perbukitan di bagian
tebing.
Bergelombang lemah di bagian
lereng belakang dan perbukitan
Cuestas
pada lereng depan. Tersayat
lemah.
Hogbacks & Flatirons Tinggian berupa topografi
perbukitan tersayat.
Topografi bergelombang lemah
Teras Denudasional
hingga perbukitan. Tersayat
Struktural
menengah.
Perbukitan Antiklin & Topografi bergelombang kuat
Sinklin hingga perbukitan.
Lereng yang cukup curam hingga
rendah / topografi landai sampai
Depresi Sinklin & Combes
bergelombang. Tersayat lemah –
menengah.
Topografi bergelombang kuat
Kubah / Perbukitan Sisa
hingga perbukitan.
Topografi bergelombang kuat
Dykes hingga perbukitan. Tersayat
menengah.
Gawir Sesar & Topografi bergelombang kuat
Gawir Garis Sesar hingga perbukitan. Tersayat
(Tebing yang Curam) menengah sampai kuat.
Topografi bergelombang lemah
Depresi Graben
hingga kuat.
Topografi bergelombang kuat
Tinggian Horst
hingga perbukitan.

Klasifikasi Bentuk Asal Fluvial / Sungai (Van Sungani 1979)

Warna Unit
Dataran aluvial
Dasar sungai
Danau
Rawa
Rawa Belakang
Saluran/ Sungai Mati
Dataran Banjir

Tanggul Alam

Ledok Fluvial

Bekas dasar danau

Hamparan celah/tonjolan

Gosong lengkung dalam

Teras fluvial
Kipas aluvial aktif

Kipas aluvial tidak aktif

Delta
igir delta
Ledok delta
Pantai delta
Rataan delta
Marin

Marin

Marin Fluvial
Karst

Fluvial Fluvial
Karst
Fluvial
Karst
Marin

Karst Fluvial

Fluvial
Fluvial

Fluvial

Fluvial

Struktural

Fluvial Fluvial

Fluvial
Karst Fluvial

Karst

Karst
Fluvial Karst
Karst
Fluvial
Denudasional
Karst
FluvialVulkanik
Marin
Fluvial
Marin
Marin

Marin Marin

Marin Marin
Fluvial
Marin Denudasional Vulkanik Marin
Marin
Aeolian
Marin

Vulkanik

Fluvial

Anda mungkin juga menyukai