HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
I. PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................
C. Tujuan Penelitian....................................................................
D. Manfaat Penelitian..................................................................
II. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................
A. Kajian Teori............................................................................
B. Penelitian Terdahulu..............................................................
C. Kerangka Konseptual.............................................................
D. Hipotesis.................................................................................
III. METODE PENELITIAN.....................................................................
A. Waktu dan Tempat Penelitian................................................
B. Populasi dan Sampel.............................................................
C. Definisi Operasional...............................................................
D. Teknik Pengumpulan Data.....................................................
E. Jenis dan Sumber Data..........................................................
F. Teknik Analisis Data...............................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PDAM atau Perusahaan Daerah Air Minum merupakan salah satu unit
usaha milik daerah, yang yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi
masyarakat umum. PDAM terdapat di setiap provinsi, kabupaten, dan kota di
seluruh Indonesia. PDAM merupakan perusahaan daerah sebagai sarana
penyedia air bersih yang diawasi dan dimonitor oleh aparat-aparat eksekutif
maupun legislatif daerah. Untuk memberikan kemudahan pada masyarakat
yang pada umumnya menggunakan jasa Perusahaan Daerah Air Minum
untuk pengadaan air bersih di pemukiman, maka beberapa bank,
supermarket, dan minimarket menjalin kerja sama dalam bentuk kemudahan
pembayaran tagihan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan
sebelumnya, maka peneliti menarik rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah sistem pengecekan tagihan secara online berpengaruh
terhadap kepuasan pelanggan Kantor PDAM Kota Parepare?
2. Apakah sistem pembayaran rekening air secara online berpengaruh
terhadap kepuasan pelanggan Kantor PDAM Kota Parepare?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dalam penelitian ini yakni
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah pelanggan merasa puas dengan sistem
pengecekan tagihan secara online.
2. Untuk mengetahui seberapa puas pelanggan terhadap sistem
pembayaran rekening air secara online yang bisa dibayarkan
dimana saja.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan perusahaan dalam
peningkatan mutu kualitas pelayanan, untuk mencapai tingkat
kepuasan pelanggan terhadap sitem pengecekan tagihan dan
pembayaran rekening air secara online. Selain itu juga dapat
dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi
perusahaan untuk mengevaluasi kembali kebijakan yang diambil
mengenai pelayanan yang telah diberikan dalam kaitannya
dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan dan kepuasan
pelanggan.
2. Bagi Pihak Lain dan Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan Dapat dijadikan sebagai
sumber pustaka tambahan yang kemudian dapat dimanfaatkan
sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.
Penulis berharap penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber
inspirasi ataupun referensi (terutama di lingkungan Perguruan
Tinggi) untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang
Manajemen Sumber Daya Manusia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Kepuasan Pelanggan
a. Pengertian Kepuasan Pelanggan
Kata kepuasan ( satisfactioans ) berasal dari kata “ Statis
“ ( artinya cukup baik, memadai), dan “ Facio “ ( melakukan
atau membuat ), kepuasan konsumen merupakan tingkat
perasaan seseorang setelah membandingkan (kinerja atau
hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya.
Konsumen dapat mengalami salah satu dari tiga tingkat
kepuasan umum yaitu kalau kinerja di bawah harapan,
konsumen akan merasa kecewa tetapi jika kinerja sesuai
dengan harapan pelanggan akan merasa puas dan apa bila
kinerja bisa melebihi harapan maka pelanggan akan
merasakan sangat puas senang atau gembira. Kepuasan
pelanggan dapat dirasakan setelah pelanggan
membandingkan pengalaman mereka dalam melakukan
pembelian barang/jasa dari penjual atau penyedia
barang/jasa dengan harapan dari pembeli itu sendiri.
Harapan tersebut terbentuk melalui pengalaman pertama
mereka dalam membeli suatu barang/jasa, komentar teman
dan kenalan, serta janji dan informasi pemasar dan
pesaingnya. Pemasar yang ingin unggul dalam persaingan
tentu harus memperhatikan harapan pelanggan serta
kepuasan pelanggannya.
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:9) : Kepuasan
konsumen adalah sejauh mana anggapan kinerja produk
memenuhi harapan pembeli. Bila kinerja produk lebih rendah
ketimbang harapan pelanggan, maka pembelinya merasa
puas atau amat gembira.
Menurut Zeithaml dan Bitner (2000:75) definisi kepuasan
adalah : Respon atau tanggapan konsumen mengenai
pemenuhan kebutuhan. Kepuasan merupakan penilaian
mengenai ciri atau keistimewaan produk atau jasa, atau
produk itu sendiri, yang menyediakan tingkat kesenangan
konsumen berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan
konsumsi konsumen.
Menurut sangadji dan sopiah (2013: p.180) menjelaskan
bahwa kepuasan atau ketidakpuasan adalah perasaan
senang atau kecewa seseorang yang berasal dari
perbandingan antara kesannya terhadap kinerja produk yang
real atau aktual dengan kinerja produk yang diharapkan.
Secara umum, kepuasan dapat diartikan sebagai adanya
kesamaan antara kinerja produk dan pelayanan yang
diterima dengan kinerja produk dan pelayanan yang
diharapkan konsumen. Masih menurut sangadji dan sopiah
(2013: p.182), kepuasan konsumen dapat menciptakan dasar
yang baik bagi pembelian ulang serta terciptanya loyalitas
konsumen, membentuk rekomendasi dari mulut ke mulut
yang dapat menguntungkan perusahaan.
Menurut nugroho dalam purnomo edwin setyo (2017),
menjelaskan bahwa kepuasan konsumen merupakan salah
satu elemen penting dalam peningkatan kinerja pemasaran
dalam suatu perusahaan. Kepuasan yang dirasakan oleh
pelanggan dapat meningkatkan intensitas membeli dari
pelanggan tersebut. Dengan terciptanya tingkat kepuasan
pelanggan yang optimal maka mendorong terciptanya
loyalitas di benak pelanggan yang merasa puas tadi.
Kepuasan diukur dari sebaik apa harapan pelanggan
dipenuhi. Berdasarkan pengertian-pengertian dari teori-teori
menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa dari
kepuasan konsumen sebagai perasaan senang atau kecewa
seseorang yang telah muncul setelah membandingkan
antara kinerja (hasil) dari sistem pengecekan dan
pembayaran online dengan apa yang diharapkan konsumen,
dalam hal ini apakah konsumen sudah merasakan kepuasan
terhadap sistem pengecekan tagihan dan pembayaran
rekening air secara online yang telah disiapkan oleh PDAM
Kota Parepare.
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan
Zeithmal dan Bitner (2003) mengemukakan bahwa
kepuasan adalah konsep yang jauh lebih luas dari hanya
sekedar penilaian kualitas pelayanan, namun juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Kualitas pelayanan atau jasa, yaitu konsumen akan
merasa puas apabila mereka mendapatkan pelayanan yang
baik atau sesuai dengan yang diharapkan.
2. Kualitas produk, yaitu konsumen akan merasa puas
apabila hasil mereka menunjukkan bahwa produk yang
mereka gunakan berkualitas. (Seperti, air yang disediakan
PDAM baik, tidak berwarna, tidak keruh, dan tidak berbau)
3. Harga, yaitu produk yang mempunyai kualitas yang sama
tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan
memberikan nilai yang lebih tinggi kepada konsumen
(Pelanggan PDAM Kota Parepare dibagi dalam beberapa
kelompok untuk memberikan rasa keadilan pada
pembayaran rekening air. Rasa keadilan yang dimaksud
adalah pelanggan yang dianggap mampu membayar harga
diatas harga pokok membantu kepada pelanggan yang
dianggap tidak mampu).
4. Faktor situasi, yaitu keadaan atau kondisi yang dialami
oleh konsumen.
5. Faktor pribadi dari konsumen, yaitu karakteristik konsumen
yang mencakup kebutuhan pribadi.
c. Manfaat Kepuasan Pelanggan
Menurut kotler dan keller (2009: p.164) yaitu konsumen
yang sangat puas biasanya akan tetap setia untuk waktu
yang lebih lama, membicarakan hal-hal baik tentang
perusahaan dan produknya kepada orang lain dan tidak
terlalu sensitif terhadap harga. Namun sebaliknya apabila
konsumen kecewa dapat membawa dampak negatif bagi
perusahaan yaitu menurunkan jumlah konsumen karena
konsumen tidak tertarik lagi untuk menggunakan jasa atau
produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan sehingga
akan berdampak pada penurunan laba. Ada dua macam
kepuasan yaitu:
a) Kepuasan fungsional, merupakan kepuasan yang
diperoleh dari fungsi atau pemakaian air PDAM.
b) Kepuasan psykological, merupakan kepuasan yang
diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud atas
penggunaan suatu produk. Misalnya saat kita pergi ke
kantor PDAM, kita puas dengan diberikan pelayanan
yang cepat, ramah dan sopan.
a. Pengertian Tagihan
Tagihan adalah sejumlah kewajiban yang harus
dibayarkan oleh pelanggan atas seluruh penggunaan atau
pemakaian jasa dan fasilitas tertentu (biasanya dalam kurun
waktu 1 bulan), termasuk juga jumlah denda, bunga, biaya
administrasi serta biaya lain (apabila ada).
b. Jenis tagihan:
1. Tagihan Akseptasi adalah tagihan yang muncul
dikarenakan akseptasi yang dilakukan terhadap suatu wesel
berjangka.
2. Tagihan Derivatif adalah tagihan yang muncul karena
potensi keuntungan dari perjanjian transaksi derivatif tertentu.
Tagihan ini dihitung dari jumlah selisih positif antara nilai
perjanjian dengan nilai wajar transaksi derivatif pada saat
tanggal laporan.
3. Tagihan Komitmen adalah tagihan yang tidak bisa
dibatalkan secara sepihak dan tagihan tersebut wajib
dilaksanakan apabila semua persyaratan yang telah
disepakati sebelumnya sudah terpenuhi.
c. Cara hitung Tagihan PDAM
Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, Anda
dapat mengontrol jumlah pengeluaran air PDAM yang telah
digunakan. Caranya adalah dengan melihat meteran air yang
terpasang di rumah Anda.
Namun, dalam melakukan pengecekan tagihan PDAM yang
nantinya harus dibayar, Anda perlu memahami kategori
langganan Anda. Hal ini perlu Anda lakukan karena setiap
meter kubik air yang digunakan oleh pelanggan memiliki tarif
yang beragam, tergantung dari kategorinya.
Anda juga dapat melakukan pengecekan jumlah tagihan
PDAM secara online melalui situs PDAM tempat Anda
berlangganan. Jadi, Anda tidak perlu menghitung tagihan
secara manual melalui meteran air yang terpasang di rumah
Anda.
d. Tips Menghemat Tagihan Air PDAM
Menggunakan air harapnya bisa dilakukan dengan
seefektif mungkin. Meski beban tagihan air PDAM mungkin
tidak terlalu besar, menghemat penggunaan air hendaknya
tetap Anda lakukan. Salah satu hal yang bisa Anda lakukan
untuk menghemat penggunaan air adalah dengan memasang
kran air dengan ujung menyebar. Penggunaan shower mandi
juga dapat menghemat pengeluaran Anda karena jumlah air
yang terbuang lebih sedikit ketimbang menggunakan gayung
mandi. Selain itu, penghematan tagihan PDAM juga dapat
Anda lakukan dengan melakukan pengecekan jika ada
kebocoran pada pipa. Rutin mengecek tagihan PDAM juga
dapat lakukan agar pengeluaran dapat terkontrol. Dengan
begitu, Anda tidak perlu risau dengan risiko tagihan air
bulanan yang tiba-tiba melonjak.
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti dan Variabel Hasil Penelitian
Tahun
1. ZIGO, ANALISIS KUALITAS Tingkat kepuasan
ROLANDA (2016) PELAYANAN DAN dilihat dari segi
KEPUASAN lama
PELANGGAN PADA berlangganan,
PERUSAHAAN responden
DAERAH AIR MINUM dengan lama
(PDAM) KOTA berlangganan 6-
PADANG 10 tahun merasa
sangat puas
terhadap
pelayanan yang
diberikan oleh
PDAM Kota
Padang.
C. Kerangka Konseptual
Kepuasan Pelanggan
Sistem Pembayaran Rekening
Air PDAM Secara Online
D. Hipotesis
1. Sistem pengecekan tagihan secara online berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan pelanggan Kantor PDAM Kota Parepare.
2. Sistem pembayaran rekening air secara online berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan pelanggan Kantor PDAM Kota
Parepare.
3. Kepuasan Pelanggan PDAM berpengaruh signifikan terhadap
peningkatan sistem pelayanan secara online yang disediakan
PDAM Kota Parepare.
BAB III
METODE PENELITIAN
C. Definisi Operasional
1. Kepuasan Pelanggan
Djaslim Saladin (2003:9), pengertian Kepuasan
pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang
yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap
kinerja (hasil) suatu produk dan harapan- harapannya.
Memuaskan kebutuhan pelanggan adalah keinginan setiap
perusahaan. Seperti dijelaskan dalam definisi tersebut,
kepuasan merupakan fungsi dari persepsi atau kesan atas
kinerja dan harapan. Jika kinerja dibawah harapan, konsumen
tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan, konsumen puas.
Jika kinerja melebihi harapan, konsumen amat puas atau
senang (Kotler, 2000).
Fungsi dari memperhatikan indikator kepuasan
pelanggan sangat penting dalam menjalankan usaha yang
bergerak dibidang Pelayanan Air Minum. Dengan
memperhatikan kepuasan pelanggan, sehinggah dapat
mengetahui keluhan dan feedback dari pelanggan yang
menerima pelayanan PDAM.
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan
narasumber. Seiring perkembangan teknologi, metode wawancara
dapat pula dilakukan melalui media-media tertentu, misalnya
telepon, email, atau skype. Wawancara terbagi atas dua kategori,
yakni wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
a. Wawancara terstruktur
Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui
dengan pasti informasi apa yang hendak digali dari
narasumber. Pada kondisi ini, peneliti biasanya sudah
membuat daftar pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga
bisa menggunakan berbagai instrumen penelitian seperti alat
bantu recorder, kamera untuk foto, serta instrumen-instrumen
lain.
b. Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti
tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi
pertanyaan-pertanyaan spesifik, namun hanya memuat poin-
poin penting dari masalah yang ingin digali dari responden.
3. Kuesioner
Kuesioner merupakan kumpulan pertanyaan tertulis yang
dirumuskan sebelumnya di mana responden mencatat jawaban,
biasanya dalam alternative yang disusun secara tertutup (Uma
Sekaran,2006:327).
Data yang digunakan pada kuesioner penelitian ini menggunakan
skala Likert.Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat
dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial (Sugiyono dalam
M. Yogi Pratama, 2018: 26). Model skor menurut Likert,yaitu:
Bobot skor 5 = SangatSetuju
Bobot skor 4 = Setuju
Bobot skor 3 = Cukup Setuju
Bobot skor 2 = Tidak Setuju
Bobot skor 1 = Tidak Tahu
4. Studi Pustaka
Studi pusataka dilakukan dengan cara mencari informasi dari
buku-buku atau artikel yang yang berkaitan dengan masalah
yang akan dibahas. Data melalui studi pustaka diperoleh dari
buku atau pustaka yang berisi referensi-referensi yang
diperlukan dalam penelitian.
Y= α + β1X1 + β2X2 +e
Dimana :
Y =Kepuasan Pelanggan
α =Konstanta
β1,β2, β3 =Koefisien regresi
X1 =Sistem Pengecekan Tagihan Secara
Online
X2 =Sistem Pembayaran Rekening Air PDAM
Secara Online
e = Error (tingkat kesalahan)