Anda di halaman 1dari 9

A.

KEBAKARAN
Menurut Syamsul Hadi (1990), kebakaran adalah uatu reaksi yang cepat dari
zat yang mudah terbakar dengan zat asam/oksigen. Reaksi kimia yang terjadi bersifat
mengeluarkan panas

B. BAHAN MUDAH TERBAKAR

1. Zat Padat Mudah Terbakar

a)   Belerang/Sulfur(S)
b)   Fosfor Kuning (P4)
c)    Hidrida Logam
d)    Logam dalam keadaan murni (aluminium, Magnesium, Zink/Seng)
e)    Bila kontak dengan air (Kalium, Natrium)

2. Zat  Cair  Mudah  Terbakar

a)    Eter (R—O—R‘)


b)    Benzena (C6H6)
c)    Aseton (CH3COCH3)
d)    Spiritus / metanol (CH3OH)
e)    Ester (R-COOR’)
f)    Karbon Disulfida (CS2)
g)    Asetaldehid
h)    Asam Asetat (CH3COOH)
i)    Petroleum Eter

C. Cara Mencegah dan Menanggulangi Kebakaran

1. Penyebab Terjadinya Kebakaran


a) Nyala Api Rokok
Membuang punting rokok yang masih menyala tidak pada tempatnya akan
dapat meyebabkan kebakaran.Matikan rokok sebelum dibuang pada tempat
seharusnya.
b) Api Terbuka
Menyalakan korek, mengelas atau membawa api ditempat dimana terdapat
bahan/gas yang mudah terbakar akan sangat membahayakan, karena dapat
menyulut terjadinya kebakaran.
c) Listrik
Listrik dapat mengakibakan terjadinya kebakaran apabila ada faktor
pendukung yang lain, misalnya ada bahan yang mudah terbakar.
Penyebab kebakaran listrik antara lain :
 Terjadinya hubungan singkat dan pengaman tidak bekerja.
 Beban melebihi kemampuan kabel.
 Buruknya mutu bahan.
 Listrik statis.
d) Gesekan
Gesekan antara dua logam tanpa pelumas dapat menimbulkan panas dan
terbakar misalnya pada poros roda yang berputar tanpa pelumas (pelumas kering).
Gesekan pada ban penggerak dengan bahan tertentu dapat menimbulkan listrik
statis, yang pada suatu saat dapat menimbulkan loncatan listrik yang dapat
menimbulkan bunga api.
e) Sinar Matahari
Sinar matahari yang terpapar pada benda-benda tertentu dapat mengakibatkan
panas dan bila terdapat bahan yang mudah terbakar akan menyulut terjadinya
kebakaran.
f) Peristiwa Alam
Beberapa peristiwa alam dapat mengakibatkan kebakaran misalnya angin
topan, gempa bumi, yang merusakkan jaringan listrik, instalasi gas alam dan
mengakibatkan kebakaran.
g) Unsur Kesengajaan
Kebakaran dapat diciptakan dengan maksud dan tujuan tertentu misalnya
asuransi, menghilangkan barang bukti.

2. Cara Mencegah Kebakaran

a) Memberikan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan


b) Menempatkan barang-barang yang mudah terbakar di tempat yang aman dan jauh
dari api
c) Tidak merokok dan melakukan pekerjaan panas di tempat barang-barang yang
mudah terbakar
d) Tidak membuat sambungan listrik sembarangan
e) Tidak memasang steker listrik bertumpuk-tumpuk
f) Memasang tanda-tanda peringatan pada tempat yang mempunyai resiko bahaya
kebakaran tinggi
g) Menyediakan apar ditempat yang strategi
h) Matikan aliran listrik bila tidak digunakan
i) Buang puntung rokok di asbak dan matikan apinya
j) Bila akan menutup tempat kerja, periksa dahulu hal-hal yang dapat menyebabkan
kebakaran
3. Cara Menanggulangi Kebakaran

a) Memadamkan secara langsung dengan alat pemadam api yang sesuai yang


diletakkan pada tempat terdekat.
b) Jika api tidak padam, panggil teman terdekat dan segera hubungi kepala gedung
(fire marshall).
c) Bunyikan alarm / tanda bahaya kebakaran jika api belum padam.
d) Apabila alarm otomatis berbunyi, bantu evakuasi (pengosongan gedung) melalui
pintu darurat dan segera lakukan pemadam dengan alat pemadam yang tersedia.
e) Hubungi unit pemadam kebakaran untuk minta bantuan dengan identitas yang
jelas.
f) Amankan lokasi dan bantu kelancaran evakuasi (pengosongan gedung) dan bantu
kelancaran petugas pemadam
g) Beritahu penolong atau petugas pemadam tempat alat pemadam api dan sumber
air.
h) Utamakan keselamatan jiwa dari pada harta benda

4. Penyelamatan Diri

a) Buat rencana penyelamatan diri, dengan menentukan sedikitnya dua jalur keluar dari
setiap ruangan. Ini bisa melalui pintu ataupun jendela, jadi perhatikan apakah
pembatas ruangan akan mengganggu rencana ini. Buatlah denah penyelamatan diri.
b) Persiapkan petunjuk arah di pintu darurat.
c) Saat kebakaran, sebenarnya asap yang membuat orang menjadi panik dan tidak dapat
bernafas dengan leluasa. Merangkaklah atau merunduk di bawah, tutup mulut dan
hidung dengan kain yang dibasahi.
d) Keluarlah dari pintu atau jendela yang terdekat menuju ke tempat yang aman.
Pastikan bahwa pintu dapat dengan cepat dibuka pada kondisi darurat, demikian pula
jika harus melalui jendela.
e) Apabila terjebak api, pastikan balut tubuh anda dengan selimut tebal yang dibasahi.
Ini hanya dilakukan sebagai pilihan terakhir apabila tidak ada jalan lain kecuali
menerobos kobaran api.

D. PEMASANGAN DAN PEMELIHARAAN ALAT PEMADAM API


RINGAN (APAR)

1. Pengertian

Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah alat yang ringan serta mudah digunakan
oleh satu orang untuk memadamkan api pada mula kebakaran.

2. Bagian-bagian dan fungsi Alat Pemadam Api Ringan


a) Pressure Gauge (Pengukur Tekanan)
Berfungsi untuk mengecek isi tabung
b) Tuas (Lever)
Berfungsi untuk memompa isi tabung agar keluar
c) Pegangan (Handle)
Berfungsi untuk pegangan saat memompa dengan tuas
d) Pin Pengaman Tuas (Safety Pin)
Berfungsi untuk menjaga pergerakan tuas dan pegangan saat tidak digunakan
e) Selang (Hose)
Berfungsi sebagai jalur keluarnya isi tabung
f) Corong (Nozzle)
Sebagai pegangan saat isi tabung keluar dari selang
g) Badan Tabung (Body)
Sebagai tempat untuk isi tabung
h) Label Informasi (Information Label)
Berisi tentang petunjuk penggunaan, klasifikasi dan tipe APAR

3. Kode Warna Pada APAR

a) Kode Warna APAR ABC Powder


 
Latar Belakang : Warna Biru 
Huruf : Warna Putih
Memiliki fitur seperti mengurangi Enisi Dioksin, karet alam dan memiliki selang yang
besar untuk membantu proses mematikan sumber api. APAR jenis ADC Powder memiliki
ukuran yang ideal sehingga cocok digunakan di berbagai tempat umum. APAR jenis ini
memiliki kecepatan tinggi dalam proses mematikan api yang berasal dari bahan minyak,
listrik dan kebakaran yang disebabkan oleh propane.

b) Kode Warna APAR Aqueous Film Forming Foam

 
Latar Belakang : Warna Kuning Muda 
Huruf : Warna Hitam
APAR jenis AFFF ini adalah APAR yang menggunakan busa sebagai media pemadaman
dan memiliki tekanan tinggi saat digunakan untuk mematikan sumber api. APAR ini
mengandung unsure air sehingga APAR jenis ini tidak dianjurkan untuk mematikan
sumber kebakaran dari aliran listrik. Alat pemadam kebakaran ringan ini biasa digunakan
untuk mematikan sumber api yang berasal dari kayu, tekstil, kertas, batubara atau bahan
sejenis kebakaran Kelas B.

c) Kode Warna APAR Carbon Dioxide


 
Latar Belakang : Warna Hitam 
Huruf : Warna Putih
APAR ini mengandung Carbon Dioxide dan memiliki tekanan tinggi. Alat pemadam
kebakaran satu ini dirancang untuk mematikan sumber api yang berasal dari tegangan
listrik tinggi. Alat pemadam satu ini menggunakan karbon dioksida dan tidak cocok
digunakan untuk mematikan api dari kebakaran kelas A. 
Kebakaran kelas A adalah kebakaran yang berasal dari benda padat. Carbon Dioxide tidak
memiliki tekanan yang cukup untuk mematikan sumber api pada benda padat, justru
karbon dioksida akan menghidupkan atau malah memperbesar kebakaran. 
Alat Pemadam Api Ringan ini biasa Anda temui di Laboratorium, kamar mekanik, dapur
dan beberapa tempat penyimpanan yang mudah tersulut api. APAR jenis Carbon Dioxide
biasa digunakan di pabrik karena APAR CO2 tidak berwarna, tidak memiliki baud an
bersifat kering tidak meninggalkan kotoran di tempat terjadinya kebakaran.

d) Kode Warna APAR Water

 
Latar Belakang : Warna Merah 
Huruf : Warna Putih
APAR jenis Water 300 % lebih cocok digunakan dari pada pemadam api
tradisional. APAR yang berisi air bisa digunakan untuk mematikan sumber api yang
berasal dari bahan apa saja namun tidak bisa digunakan untuk mematikan sumber api yang
berasal dari tegangan listrik. 
APAR jenis Water bisa digunakan apabila memiliki tanda khusus yang menyatakan bisa
digunakan untuk mematikan sumber api dari tegangan listrik. Bila tidak makan APAR
jenis Water tidak bisa digunakan untuk mematikan sumber api dari tegangan listrik bila
tetap dipaksakan justru akan memberikan kerusakan atau kebakaran yang lebih besar lagi.
e) Kode Warna APAR Wet Chemicals

 
Latar Belakang : Warna Kuning Tua 
Huruf : Warna Hitam
Memiliki fitur seperti digunakan untuk mematikan api jenis kecil yang disebabkan oleh
minyak terbakar dari peralatan dapur, dengan cara semprotkan langsung yang diarahkan
ke sumber api. Memiliki bobot ringan dan bersifat ramah lingkungan. Alat pemadam
berbahan Cairan Kimia (Wet Chemicals) adalah jenis gas Nitrogen yang memiliki tekanan
tinggi dan tidak menimbulkan efek rumah kaca. Cairan Kimia (Wet Chemicals) tidak
mengandung vinin klorida dan bisa mengurangi Emisi Dioxin.

f) Kode Warna APAR Clean Agent

 
Latar Belakang : Warna Hijau 
Huruf : Warna Putih
APAR jenis ini dikembangkan untuk menggantikan APAR jenis Halon yang memiliki
keunggulan cepat memadamkan kebakaran, Alat pemadam ini menggunakan liquid
gas yang tidak meninggalkan bekas, biaya lebih efektif, cocok ada di daerah pemukiman
penduduk dan tidak menimbulkan masalah lingkungan seperti pemanasan global dan
penipisan ozon.

4. Pemasangan APAR
Penempatan APAR diatur dalam Permenakertrans RI No.4/MEN/1980 Tentang
Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan. Persyaratan tersebut
antara lain:
a) Setiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan pada posisi
yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil serta dilengkapi dengan
pemberian tanda pemasangan.
b) Tinggi pemberian tanda pemasangan APAR adalah 125 cm dari dasar lantai tepat
diatas satu atau kelompok alat pemadam api ringan bersangkutan.
c) Antara alat pemadam api yang satu dengan lainnya atau kelompok satu dengan
lainnya tidak boleh melebihi 15 meter, kecuali ditetapkan lain oleh pegawai pengawas
atau ahli keselamatan Kerja.
d) Semua tabung alat pemadam api ringan sebaiknya berwarna merah.

5. Syarat Tanda Pemasangan APAR

a) Segitiga sama sisi dengan warna dasar merah.


b) Ukuran tiap sisi 35 cm.
c) Tinggi huruf 3 cm berwarna putih.
d) Tinggi Tanda Panah 7.5 cm berwarna putih.

6. Syarat Pemasangan APAR Pada Tiang Bangunan


7. Pemeliharaan APAR
a) Setiap alat pemadam api ringan harus diperiksa 2 (dua) kali dalam setahun, yaitu: a.
pemeriksaan dalam jangka 6 (enam) bulan; b. pemeriksaan dalam jangka 12 (dua
belas) bulan

b) Cacat pada alat perlengkapan pemadam api ringan yang ditemui waktu pemeriksaan,
harus segera diperbaiki atau alat tersebut segera diganti dengan yang tidak cacat.

Anda mungkin juga menyukai