Anda di halaman 1dari 7

Home 

» Teori Otomotif

Cara Kerja Transmisi Manual


Cara kerja transmisi manual sebenarnya cukup mudah, intinya, hanya dengan
menggerakkan tuas transmisi ke posisi gigi yang dituju maka akan menggerakan
mekanisme transmisi seperti shift linkage, shift fork, dan gigi synchroniser.

Dengan bergeraknya gigi synchroniser ke salah satu gigi yang di tuju, maka gigi
tersebut akan terhubung dengan poros output sehingga putaran pada poros input bisa
diteruskan melalui counter gear lalu ke gigi pilihan, lanjut ke gigi synchroniser dan ke
poros output. Dengan begitu maka putaran mesin dari poros input bisa sampai ke poros
output.

Untuk mempermudah dalam memahami, silahkan perhatikan komponen transmisi


manual seperti pada gambar dibawah berikut.
Berikut adalah posisi gigi dan aliran tenaga yang terjadi saat transmisi manual bekerja

Daftar isi [sembunyikan]


 Posisi Netral (N)
 Posisi Gigi 1
 Posisi Gigi 2
 Posisi Gigi 3
 Posisi Gigi 4
 Posisi Gigi 5
 Posisi Gigi R (REVERSE/MUNDUR)

POSISI NETRAL (N)

Saat posisi netral, putaran dan tenaga mesin tidak diteruskan ke poros output (Output
shaft). Hal ini teradi lantaran semua roda gigi percepatan tidak ada yang terhubung dan
synchromesh semua dalam keadaan bebas. Aliran tenaga dari mesin hanya memutar
poros input dan counter gear saja tanpa memutar poros output.
POSISI GIGI 1

Posisi gigi 1 adalah saat posisi tuas berada di angka 1 pada diagram tuas transmisi. Hal
ini akan menarik tuas ke belakang sehingga akan mendorong shift fork dan membuat
gigi synchroniser untuk gigi 1 bergerak ke depan. Dengan begitu maka gigi 1 akan
terhubung dan memutar poros output. Posisi gigi 1 menghasilkan putaran yang lambat
namun memiliki tenaga putar (momen) pada poros output yang besar.

POSISI GIGI 2
Posisi gigi 2 adalah saat posisi tuas berada di angka 2 pada diagram tuas transmisi.
Posisi gigi 2 ini akan mendorong tuas ke depan dan menarik shift fork ke belakang
sehingga gigi synchroniser terhubung dengan gigi 2. Dengan begitu maka gigi 2 akan
terhubung dan memutar poros output. Posisi gigi 2 akan memutar poros aoutput lebih
cepat dibanding posisi gigi 1.

POSISI GIGI 3
Posisi gigi 3 adalah saat posisi tuas berada di angka 3 pada diagram tuas transmisi. Hal
ini akan menarik tuas ke belakang sehingga akan mendorong shift fork dan membuat
gigi synchroniser untuk gigi 3 bergerak ke depan. Dengan begitu maka gigi 3 akan
terhubung dan memutar poros output. Posisi gigi 3 menghasilkan putaran yang lebih
cepat dibanding posisi gigi 2.

Baca juga :
 Komponen transmisi manual lengkap dengan fungsinya
 Macam-macam transmisi manual pada kendaraan

POSISI GIGI 4
Posisi gigi 4 adalah saat posisi tuas berada di angka 4 pada diagram tuas transmisi.
Posisi gigi 4 ini akan mendorong tuas ke depan dan menarik shift fork ke belakang
sehingga gigi synchroniser terhubung dengan gigi 4. Dengan begitu maka gigi 4 akan
terhubung dan memutar poros output. Posisi gigi 4 akan memutar poros output lebih
cepat dibanding posisi gigi 3.

POSISI GIGI 5

Posisi gigi 5 adalah saat posisi tuas berada di angka 5 pada diagram tuas transmisi. Hal
ini akan menarik tuas ke belakang sehingga akan mendorong shift fork dan membuat
gigi synchroniser untuk gigi 5 bergerak ke depan. Dengan begitu maka gigi 5 akan
terhubung dan memutar poros output. Posisi gigi 5 menghasilkan putaran yang lebih
cepat dibanding posisi gigi 4.
POSISI GIGI R (REVERSE/MUNDUR)

Posisi gigi R adalah saat posisi tuas berada di angka R pada diagram tuas transmisi.
Posisi gigi R ini akan mendorong tuas ke depan dan menarik shift fork ke belakang
sehingga gigi synchroniser terhubung dengan gigi R.

Diantara gigi R dan counter gear untuk gigi R dipasngkan gigi pembalik yang bernama
Reverse Idle gear. Akibatnya, putaran poros output juga menjadi terbalik dan
berlawanan arah dengan putaran poros input.
OMBRO OTOMOTIF .
LABEL TEORI OTOMOTIF

Anda mungkin juga menyukai