Anda di halaman 1dari 18

TUGAS BAHASA INDONESIA

NAMA : WA ODE DZELIQAH FAUZIAH ANASYAH IB.


NIM/STANBUK : 20091014061
KELAS : FH20. (A1)
JURUSAN : ILMU HUKUM

SOAL DAN JAWABAN !

BAB I

1. Kemukakanlah asal mula Bahasa Indonesia!

Jawab :
 Bahasa Indonesia yang kita gunakan saat ini berasal dari Bahasa Melayu yang
pada awalnya adalah salah satu Bahasa daerah diantara berbagai Bahasa daerah
di Kepulauan Indonesia.Bahasa Melayu sebagi Bahasa daerah dituturkan oleh
suku melayu yang mendiami pesisir timur Pulau Sumatera, Semenanjung
Malaka, dan pesisir barat Kalimantan.

2. Jelaskan factor-faktor yang melatarbelakangi diangkatnya Bahasa Melayu!

Jawab :

 Ada empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat menjadi


bahasaIndonesia yaitu :
1. Bahasa Melayu mempunyai sejarah panjang sebagai Lingua Franca ( bahasa
pergaulan ). Bahasa Melayu terletak dalam jalur perdagangan di selat Malaka,
sehingga penyebarannya mudah dan cepat untuk semua etnik atau suku,
ditempat pertemuan antara pedagang dan pribumi bahasa yang digunakan
adalah bahasa penduduk setempat atau bahasa Melayu.
2. Bahasa Melayu sebagai bahasa resmi kedua kerajaan besar yaitu kerajaan
Sriwijaya dan kerajaan Majapahit. Kerajaan Sriwijaya dan kerajaan Majapahit
adalah kerajaan yang sangat terkenal di kawasan Nusantara dan memiliki sejarah
kejayaan yang tersohor keberadaannya dan salah satu bahasa resmi kedua
kerajaan tersebut adalah bahasa Melayu.
3. Bahasa Melayu sebagai bahasa perjuangan. Bangsa Indonesia menerima dengan
sukarela bahasa Melayu menjadi bahasa nasional sejak dicetuskannya sumpah
pemuda 1928, mereka menyadari bahwa bahasa Melayu paling memenuhi syarat
sebagai bahasa nasional karena bahasa Melayu dapat diterima oleh semua pihak.
4. Bahasa Melayu mudah dipelajari dan dikembangkan. Bahasa Melayu memiliki
sifat dan susunan yang sederhana dan luwes sehinga mudan untuk dipelajari
oleh seluruh suku bangsa yang ada di Indonesia selain itu, bahasa Melayu dapat
menyesuaikan diri dengan kebutuhan pemakainya dan memperkaya
perbendarahannya dengan unsur – unsur baru bahasa lain sehingga mudah
dikembangkan.

3. Sebutkan pengertian Politik Bahasa Nasional!

Jawab :

 Politik bahasa nasional adalah kebijaksanaan nasional yang berisi perencanaan,


pengarahan dan ketentuan-ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar pengolahan
keseluruhan masalah kebahasaan. Masalah kebahasaan di Indonesia merupakan
jalinan dari: masalah bahasa nasional, masalah bahasa daerah, masalah pemakaian
dan pemanfaatan bahasa asing tertentu. Pengolahan keseluruhan masalah bahasa
ini, memerlukan adanya suatu kebijaksanaan nasional yang dirumuskan sedemikian
rupa sehingga kebijaksanaan nasional ini benar-benar terencana, terarah, dan
menyeluruh.

4. Tuliskan fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional dan sebagai Bahasa negara!

Jawab :

 Dalam kedudukan sebagai Bahasa Nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :


1. Lambang kebanggaan nasional.
2. Lambang identitas nasional.
3. Alat pemersatu berbagai warga masyarakat yang berbeda latar belakang social
budaya dan bahasanya, dan
4. Alat penghubung antara budaya dan antardaerah.

 Sedangkan kedudukan sebagai Bahasa Negara, Bahasa Indonesia juga berfungsi


sebagai :
1. Bahasa resmi kenegaraan.
2. Bahasa pengantar di Lembaga-lembaga Pendidikan.
3. Bahasa resmi didalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah.
4. Bahasa resmi didalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

5. Kemukakan pemgertian sosiolek, dialek geografis, register, dan idiolek!

Jawab :

 Sosiolek adalah variasi bahasa yang berkolerasi dengan kelas sosial atau
kelompok pekerjaan ( dan bukan dengan tempat ); dialek sosial.
 Dialek geografis adalah variasi bahasa yang dipakai oleh kelompok bahasawan
yang dibatasi oleh tempat atau timbul dari perbedaan asal penuturnya.
 Register adalah variasi – variasi bahasa yang disebabkan oleh sifat khas dengan
kebutuhan pemakainya.
 Idiolek adalah keseluruhan ciri – ciri bahasa seorang pribadi manusia.
BAB II
SOAL DAN JAWABAN!

1. Kapan huruf kapital dipakai sebagaimana yang diatur dalam ejaan yang Disempurnakan?

Jawab :

1. Dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.


2. Dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
3. Dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama
Tuhan dan kitab suci.
4. Dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan
keagamaan yang diikuti nama orang.
5. Tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan dan
keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
6. Dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti
nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama
instansi, atau nama tempat.
7. Tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang tidak
diikuti nama orang, atau nama tempat.
8. Dipakai sebagai huruf pertama unsur – unsur nama orang.
9. Tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama
jenis atau satuan ukuran.
10. Dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa dan bahasa.
11. Tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa dan bahasa yang
dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
12. Dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya dan peristiwa
sejarah.
13. Tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai
nama.
14. Dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
15. Tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur
nama diri.
16. Tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai
nama jenis.
17. Dipakai sebagai huruf pertama unsur nama negara, lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan serta nama dokumen resmi kecuali kata dan.
2. Kapan pula digunakan tanda titik itu?

Jawab :

Tanda titik dipakai pada :


Akhir kalimat yang bukan perkataan atau seruan.
Memisahkan angka, jam, menit, detik, yang menunjukkan waktu.
Memisahkan angka ribuan dengan kelipatannya yang menyatakan jumlah.

3. Tanda koma dipakai bila anak kalimat mendahului induknya. Tuliskan 5 contoh kalimat
yang anak kalimatnya mendahului induk kalimat!

Jawab :

1. Karena sakit, Ayu tidak bisa datang ke sekolah.


2. Karena lupa, Amjad tidak mengerjakan tugas sekolahnya.
3. Karena masalah sepele, mereka saling beradu mulut.
4. Kalau mau makan, jangan lupa cuci tangan menggunakan sabun.
5. Kalau lulus UN, Gibran akan berpuasa selama 7 hari.

4. Tanda garis miring dipakai dalam kalimat bila mengganti kata atau dan tiap . Tuliskan
contoh penggunaan garis miring!

Jawab :

 Persekolahan akan Kembali aktif pada bulan Januari/February.


BAB III
SOAL DAN JAWABAN!

1. Ditinjau dari situasi pemakaiannya bahasa Indonesia baku digunakan pada saat !

Jawab :

Ditinjau dari situasi pemakaiannya bahasa Indonesia baku digunakan pada saat
situasi resmi, seperti acara seminar, pidato, temu karya ilmiah dan lain-lain. Pada
situasi seperti ini peranan bahasa bukan saja semata-mata sebagai alat komunikasi,
melainkan sebagai alat penyampai gagasan atau ide secara tepat.

2. Tuliskan ciri-ciri bahasa Indonesia baku disertai dengan contoh !

Jawaban :

Bahasa Indonesia baku mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :


1) Menggunakan ucapan baku (pada bahasa lisan), contoh :
 Baku : Saya.
 Tidak Baku : Gue.

2) Menggunakan/berpedoman pada ejaan yang berlaku; yaitu Ejaan Bahasa Indonesia


yang Disempurnakan (sebagai pedoman umum), contoh :
 Baku : Zaman.
 Tidak Baku : Jaman.

3) Memakai peristilahan resmi yaitu : Pedoman Umum Pembentukan Istilah, contoh :


 Istilah asing : Amputation, energy.
 Istilah Indonesia : Amputasi, energi.

4) Menghindari pemakaian unsur-unsur yang terpengaruh oleh bahasa-bahasa dialek


atau bahasa tutur sehari-hari baik lesikal maupun gramatikal, contoh :
 Baku :
 Bagaimana (lesikal)
 Rumah orang itu bagus (gramatikal)

 Tidak Baku :
 Gimana (lesikal)
 Rumahnya orang itu bagus (gramatikal)

5) Pemakaian susunan yang dipadukan, contoh :

 Baku : Saudarnya.
 Tidak Baku : Dia punya saudara.

6) Pemakaian awalan me- (pada bentuk yang seharusnya dipakai).


 Baku : Mahasiswa harus rajin membaca.
 Tidak Baku : Mahasiswa harus rajin baca.

7) Pemakaian awalan ber- (pada bentuk )yang seharusnya dipakai), contoh:


 Baku : Orang tua itu tidak dapat berjalan lagi.
 Tidak Baku : Orang tua itu tidak dapat jalan lagi.

8) Pemakaian partikel lah, kah, dan pun (bila ada) secara konsisten, contoh:
 Baku : Walaupun ia miskin, ia tetap gembira.
 Tidak Baku : walau ia miskin, ia tetap gembira.

9) Pemakaian urutan kata yang tepat dengan pola frase verbal (aspek pelaku-tindakan)
secara konsisten (pada kalimat bentuk pasif), contoh:
 Baku : Buku itu sudah saya baca.
 Tidak Baku : Buku itu saya sudah baca.

10) Pemakaian kata depan (preposisi) di dan ke ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya, contoh:
 Baku : Risna tinggal di Jalan Bonto Duri
 Tidak Baku : Risna tinggal dijalan Bonto Duri

11) Pemakaian kata depan dari, pada, daripada, dan kepada, contoh:
 Luna berasal dari Bandung.

12) Pemakaian kata depan yang tidak tepat, contoh:


 Baku : Anak tetangga saya akan dilantik menjadi dokter selasa besok.
 Tidak Baku : Anak dari tetangga saya akan dilantik menjadi dokter selasa besok.

13) Memperhatikan pemakaian ungkapan-ungkapan tetap dalam susunan ber-


an+dengan dan se+dengan, contoh:
 Hari ulang tahun Susi bertepatan dengan hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
14) Pemakaian ungkapan-ungkapan tetap dalam untaian frase kata kerja partikel,
contoh: Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.

15) Pemakaian kata ganti orang yang berpasangan secara tepat, contoh:

 Saya – engkau

 Kami – kalian

 Kita – mereka

16) Menghindari pembentukan kata, susunan kalimat atau kalimat yang


menyimpang dari ketentuan umum bahasa yang bersangkutan. Gejala
kontaminasi ialah ragam kesalahan yang berupa bentuk-bentuk yang kacau
karena tumpang tindihnya dua bentuk yang masing-masing betul bila berdiri
sendiri, contoh:
 Susunan yang betul : Yang tidak berkepentingan dilarang masuk.
 Susunan yang rancu : Kepada yang tidak berkepentingan diharapkan agar
tidak masuk.
BAB IV
SOAL DAN JAWABAN!

1. Kemukakanlah pengertian kalimat yang disertai dengan pendapat para ahli!

Jawab :

 Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat
berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan
bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara
lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara
naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir.
Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf
kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.) untuk menyatakan kalimat berita
atau yang bersifat informatif, tanda tanya (?) untuk menyatakan pertanyaan
dan tanda seru (!) untuk menyatakan kalimat perintah.

 Kalimat oleh beberapa pakar didefinisikan atas berbagai pengertian antara


lain:

 Sultan Takdir Alisyahbana menjelaskan bahwa kalimat adalah


kumpulan kata-kata yang terkecil yang mengandung pikiran lengkap.
 Gorys Keraf, mengemukakan bahwa kalimat adalah bagian ujaran
yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan. Sedangkan intonasinya
menunjukan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap.
 Facbruddin A. E mendefinisikan bahwa kalimat adalah kelompok kata
yang mempunyai arti tertentu, terdiri atas subjek dan predikat dan
tidak tergantung pada suatu kontruksi gramatikal yang lebih besar.
 Dardjowidojo (1988: 254) menyatakan bahwa kalimat ialah bagian
terkecil dari suatu ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan
pikiran yang utuh secara ketatabahasaan.
 Slametmuljana (1969) menjelaskan kalimat sebagai keseluruhan
pemakaian kata yang berlagu, disusun menurut sistem bahasa yang
bersangkutan; mungkin yang dipakai hanya satu kata, mungkin lebih.
 Kridalaksana (2001:92) mengungkapkan:
 kalimat sebagai satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri,
mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual maupun potensial
terdiri dari klausa; klausa bebas yang menjadi bagian kognitif
percakapan; satuan proposisi yang merupakan gabungan klausa atau
merupakan satu klausa, yang membentuk satuan bebas; jawaban
minimal, seruan, salam, dan sebagainya.

2. Jelaskan dengan contoh pengertian kalimat tunggal!

Jawab :

 Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat atau
satu unsur inti dan boleh diperluas asal perluasanya tidak membentuk pola
baru (Mariskan, 1985:132)6 . Hal ini berarti bahwa konstituen untuk tiap
kalimat hanyalah merupakan satu kesatuan .

 Kalimat tunggal tidak selamanya dalam wujudnya yang pendek, tetapi


dapat berwujud Panjang.
Contoh :
- Nina tersenyum
- Tentor Bahasa Indonesia kami akan disekolahkan keluar negeri.

 Wujud predikat kalimat tunggal dapat berupa frase nomina seperti


pada contoh kalimat berikut ini:
- Dia dosen kami
- Kakak adalah pelaut.

Kedua contoh kalimat diatas mempunyai predikat predikat frase nomina.


Kalimat yang predikatnya nomina disebut kalimat ekuatif . Pada
umumnya jenis kalimat ini urutannya adalah frase nomina yang pertama
adalah subjek, sedangkan frase yang kedua adalah predikat.

 Wujud predikat kalimat tunggal dapat pula berupa adjektiva, seperti


pada contoh kalimat berikut:
- Adiknya ulang tahun
- Penjelasan dari dosen itu sangat menarik.

Kedua contoh kalimat diatas masing-masing mempunyai subek yaitu


adiknya dan penjelasannya dari dosen itu. Sedangkan predikatnya adalah
ulang tahun dan sangat menarik. Kalimat yang adjektiva disebut kalimat
statif.
 Apabila kalimat statif kita bandingan dengan kalimat ekuatif, maka akan
terlihat bahwa keduanya hanya memiliki 2 unsur fungsi inti. Akan tetapi ada
perbedaan antara keduanya yaitu dalam bentuk ingkarnya . Kalimat ekuatif
diingkarkan dengan kata bukan . sedangkan kalimat statif diingkarkan
dengan kata tidak .
Perhatikan contoh berikut :

- Andi bukan adik saya. (ekuatif)


- Neneknya tidak meninggal. (statif)

 Adapun kalimat tunggal yang memiliki kalimat verbal. Pada bagian ini dapat
dibedakan antara verba transitif dengan intansitif. Apabila verba yang
mengikuti subjek tidak membutuhkan objek , maka kalimat tersebut
dinamakan kalimat intransitif.
Perhatikan contoh berikut:

- Mobil itu tabrakan .


- Nanda menyanyi.

 Seperti hanya dengan kalimat tunggal lain, kalimat tunggal intransitive dapat
diiringi oleh unsur bukan inti seperti keterangan waktu, tempat, cara , dan
keterangan alat. Sedangkan verba yang mengikuti subjek memerlukan objek ,
maka kalimat tersebut dinamakan kalimat transitif.
Perhatiakan contoh berikut:

- Polisi itu menangkap pencuri.


- Iwan menangis atas kematian ibunya.

3. Kemukakan dengan contoh perbedaan kalimat majemuk setara dan majemuk


kbertingkat!

Jawab :

 Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang terbentuk dari kalimat-kalimat


tunggal yang digabungkan dan masing-masing kalimat itu masih dapat berdiri
sendiri sehingga pola-pola kalimatnya tetap sederajat. Adapun kata-kata
yang dapat digunakan untuk membentuk kalimat majemuk setara ini dapat
dibagi menjadi :
 Setara menggabungkan
- Fajar pergi kekampus dan Rini pergi kesekolah
- Rahmi bangun pagi, setelah itu dia berorahraga.

 Setara memilih
- Ani atau Nina yang menjemput ibu di pasar ?
- Saya pergi sendiri atau kau mau menjemputku ?

 Setara mempertentangkan
- Bapaknya seorang hakim, sedangkan anaknya adalah
seorang tersangka .
- Annisa bukan adik saya, melainkan teman saya.

 Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang berpola tidak sederajat.


Salah satu polanya menduduki fungsi yang lebih tinggi daripada yang lain.
Bagian yang lebih tinggi kedudukannya itu disebut induk kalimat ,sedangkan
bagian yang lebih rendak kedudukannya disebut anak kalimat.
Perhatikan contoh berikut ini:
- Ia telah meninggal.
- Ayahnya guru.
- Gadis itu menantiakan Pak Ali.
- Ia bermain-main tadi.
Kedua contoh kalimat diatas dapat diperluas sehingga terbentuklah kalimat majemuk
bertingkat, baik perluasan subjek , predikat, objek , mapun perluasan keterangan.
Perhatikan contoh perluasan dibawah ini:
- Orang tempat saya minta pertologan, telah meninggal.
(anak kalimat pengganti subjek).
- Ayahnya, seorang pengajar Bahasa indonesia.
(anak kalimat pengganti predikat)
- Gadis itu menantikan ayah cepat pulang.
(anak kalimat pengganti objek)
- Ia bermain-main Ketika kakanya dating.
(anak kalimat pengganti keterangan).

Selain perluasan kedua gatra di atas (subjek , predikat, objek, dan keterangan) sering
pula dijumpai perluasan gatra tambahan , seperti:
- Fitri menulis surat. Diperluas menjadi:
- Fitri menulis surat untuk temannya yang kuliah di Jakarta.
4. Tuliskan 5 contoh kalimat empatik!

Jawab :

 Aku yang menolongmu saat itu.


Akulah orang yang telah menolongmu saat itu.

 Kamu yang kudambakan saat ini.


Kamulah yang tengah kudambakan saat ini.

 Engkau melati yang sedang mekar diantara semak berduri.


Engkaulah melati yang tengah mekar di antara semak-semak yang berduri.

 Kau yang menjadi alasan betapa aku ingin bertahan disini.


Kaulah yang menjadi alasan betapa aku ingin sekali bertahan di sini.

 Dia orang yang aku cari selama ini.


Dialah orang yang kau cari-cari selama ini.
BAB V

SOAL DAN JAWABAN

1. Tuliskan pengertian kalimat efektif!

Jawab:

Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan pikiran secara jelas
kepada pembaca sehingga mencapai sasarannya. Kalimat efektiflah yang
menyebabkan proses penyampaian dan penerimaan pikiran dapat berlangsung
dengan baik.

2. Tuliskan contoh kalimat yang logis dalam kaitannya dengan kalimat efektif ?

Jawab:
Contoh kalimat :

(1) Waktu dan tempat kami persilahkan!


Keterangan : (tidak logis karena waktu dan tempat bukan subjek yang dapat dipakai
untuk menjawab pertanyaan siapa).

(1a) Bapak Dekan kami persilahkan!


Keterangan: (logis/efektif)

(1b) Waktu dan tempat kami luangkan Kepada Bapak Dekan!


Keterangan: (logis/efektif)

(2) Pengedar narkoba itu berhasil diamankan Polisi.


Keterangan: (tidak logis karena yang berhasil mengamankan adalah polisi)

(2a) Polisi berhasil mengamankan pengedar narkoba itu.


Keterangan: (logis/efektif).

(3) Untuk mempersingkat waktu , bapak disilakan untuk menyampaikan pidatonya!


Keterangan: (tidak logis karena waktu tidak dapat dipersingkat atau diperpanjang).
(3a) Untuk memanfaatkan waktu, Bapak disilakan untuk menyampaikan pidatonya!
Keterangan: (logis/efektif).
3. Tuliskan 5 kalimat efektif yang memperlihatkan aspek kehematan penggunaan kata!

Jawab:

-
1. Hemat kata : Rapat itu dihadiri oleh beberapa anggota.
Boros kata : Rapat itu dihadiri oleh beberapa dari banyak anggota saja.

2. Hemat kata : Agar tidak terlalu lama.


Boros kata : Agar tidak banyak memakan waktu.

3. Hemat kata : Semut adalah serangga berkaki enam.


Boros kata : Semut adalah merupakan serangga berkaki enam.

4. Hemat kata : Diana anak tercantik di keluarganya .


Boros kata : Diana anak paling tercantik di keluarganya.

5. Hemat kata : Seluruh siswa SMA 3 Karangrejo diliburkan.


Boros kata : Baik siswa kelas 1, kelas 2 maupun kelas 3 SMA 3 Karangrejo
diliburkan.

BAB VI
SOAL DAN JAWABAN!

1. Kemukakan pengertian paragraf!

Jawab :

 Paragraf (Alenia) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih


tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Paragraf dapat terdiri dari satu
kalimat atau kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang berhubungan antara
yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk suatu
kalimat, dan juga bisa disebut dengan penuangan ide penulis melalui
kalimat atau kumpulan kalimat yang satu dengan yang lain yang berkaitan
dan hanya memiliki satu tema. Paragraf juga disebut sebagai karangan
singkat.

2. Tuliskan syarat-syarat pembentukan paragraf!

Jawab :

 Adapun syarat-syarat tersebut antara lain :


 1) Kesatuan (kohesi). Yang dimaksud dengan kesatuan (kohesi) adalah bahwa
paragraf tersebut harus memperlihatkan dengan jelas suatu maksud atau sebuah
tema tertentu. Sebuah alinea yang mempunyai kesatuan bisa saja mengandung
beberapa hal atau beberapa perincian, tetapi semua unsur tadi haruslah bersama-
sama digerakkan untuk menunjang maksud tunggal. Maksud tungggal itulah yang
ingin disampaikan penulis dalam alinea itu (Keraf, 1980:67).

 2) Kepaduan (Koherensi). Syarat kedua yang harus dipenuhi sebuah paragraf


adalah bahwa paragraf tersebut harus mengandung koherensi atau kepaduan yang
baik. Kepaduan bergantung dari penyusunan detil-detil dan gagasan-gagasan
sehingga pembaca dapat melihat dengan mudah hubungan antar bgaian-bagian
tersebut. Koherensi suatu paragraf dapat ditunjukkan oleh :

Pengulangan kata/kelompok kata kunci atau disebut repetisi


b. penggunaan kata ganti dan Penggunaan kata transisi

3) Kejelasan. Suatu paragraf dikatakan lengkap, apabila kalimat topik ditunjang


oleh sejumlah kalimat penjelas.
3. Tuliskan contoh-contoh kata/frase transisi!

Jawab :

Berikut ini dikemukakan kata-kata atau frase transisi, seperti dikemukakan oleh Keraf
(1980:80-81).

1) Hubungan yang menyatakan tambahan terhadap sesuatu yang telah disebut,


misalnya: lebih lagi, tambahan, lagi pula, selanjutnya, di damping itu, akhirnya,
dan sebagainya.
2) Hubungan yang menyatakan pertentangan, misalnya: tetapi, namun,
bagaimanapun juga, sebaliknya, walaupun, demikian, biarpun, meskipun.
3) Hubungan yang menyatakan perbandingan, misalnya: sama halnya, seperti,
dalam hal yang sama, dalam hal yang demikian, sebagaimana.
4) Hubungan yang menyatakan akibat, misalnya; sebab itu, oleh sebab itu, oleh
karena itu, jadi, maka, akibatnya, karena itu.
5) Hubungan yang menyatakan tujuan, misalnya: untuk maksud itu, untuk maksud
tertentu, untuk maksud tersebut, supaya.
6) Hubungan yang menyatakan singkatan, misalnya contoh intensifikasi:
singkatnya, ringkasnya, secara singkat, pendeknya, pada umumnya, dengan kata
lain, yakni, yaitu, sesungguhnya.
7) Hubungan yang menyatakn waktu, misalnya: sementara itu, segera, beberapa
saat kemudian, sesudah, kemudian.
8) Hubungan yang menyatakan tempat, misalnya: di sini, di situ, dekat, di seberang,
berdekatan dengan, berdampingan dengan.

4. Tuliskan contoh paragraf induktif!

Jawab :

Pendanaan bank diperoleh dari berbagai sumber yaitu yang bersumber dari pemilik
bank, dari masyarakat penanam modal, dan dari masyarakat sebagai nasabah.
Setiap pihak penyandang dana mempunyai kepentingan dalam roda kegiatan aliran
arus dana. Tidak ada di antara mereka yang mau dirugikan dalam kebijakan
pelasanaan kegiatan tersebut. Masing-masing mengharapkan keuntungan sesuai
dengan ketentuan dan cara-cara yang lazim. Oleh sebab itu, majemen perbankan
yang sehat memegang peranan penting dalam pengelolaan dana yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, penghimpunan, penyaluran, serta pengendalian
dana sehingga tidak ada pihak yang dikecewakan.

5. Tuliskan contoh paraghraf deduktif!


Jawab :

Perubahan telah terjadi pada industri tradisional .Berbagai jenis peralatan produk
baru seperti mesin potong, mesin pres, mesin bor, mesin bubut, mesin las kini telah
meningkat kapasitasnya dengan berlipat ganda. Kapasitas mesin potong pada
industri modern telah banyak meningkat sebanyak ribuan kalilipat selama 1900-an.
Hal ini dimungkinkan karena telah ditemukannya logam yang tetap keras meskipun
dioprasikan dalam kecepatan sangat tinggi. Disamping itu, telah tercipta pula mesin-
mesin peralatan yang sangat kuat untuk mendukung proses tersebut.

6. Tuliskan contoh paragraf campuran!

Jawab :

Koperasi merupakan badan usaha yang mengutamakan kesejahteraan ekonomi


anggotanya.Mencari keuntungan besar tidak menjadi tujuan utamanya.Modalnya
dikumpulkan dari anggotanya.Kegiatan usahanya juga dilakukan oleh
anggotanya.Keuntungan yang diperoleh badab usaha ini juga diperuntukan bagi
anggotanya.Oleh sebab itu,bila usaha ini dilakuka dengan baik dan jujur,koperasi ini
betul-betul dapat mensejahterakan keadaan ekonoi anggotanya.

Anda mungkin juga menyukai