OLEH :
MINARSI.M
14420192190
(...........................................) (...........................................)
3.
An. M P Anak 21 SLTP
X X X X
X X X X X X 63
X X
53 40 32 30
Simbol Genogram :
Keterangan :
G1 : Kakek dan nenek klien sudah meninggal dan tidak memiliki riwayat penyakit tertentu / menular.
G2 : Ayah dan ibu klien sudah meninggal dunia, dan Ayah klien sudah pernah menderita penyakit yang sama
seperti klien
G3 : Klien adalah anak kedua dari lima bersaudara dan sekarang klien menderita sakit Artritis gout.
8. Agama : Islam
10. Aktivitas rekreasi keluarga : Aktivitas rekreasi keluarga Tn.A jarang dilakukan
lebih menghabiskan waktunya hanya dirumah saja bersama kelurga
14. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya : Ny.P berusia 56 Tahun merupakan anak kedua
dari 5 bersaudara, dan Ny. P sendiri pernah dirawat di rumah sakit karena penyakit yang
di deritanya
Denah Rumah :
E H F
O
G
A
B
Keterangan :
A : Pintu E : Dapur
D : Dapur H : Ruang TV
16. Karakterisitik tetangga dan komunitas RW : Keluarga Tn. A memiliki hubungan baik
dengan tetangga dan warga sekitar. Mereka saling menyapa jika bertemu.
18. Perkumpulan keluarga dan interksi dengan masyarakat : Keluarga Tn. A melakukan
perkumpulan ketika ada acara keluarga atau mengikuti kegiatan yang ada dilingkungan
seperti keja bakti. Keluarga Tn. A berinteraksi dengan baik kepada masyarakat sekitar.
19. Sistem pendukung keluarga : Jika ada yang sakit keluarga Tn. A saling mendukung untuk
memeriksa anggota keluarga tersebut ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat.
21. Struktur peran kelaraga : Tn. A sebagai kepala keluarga bertanggung jawab
untuk mencari nafkah dan dalam pengolahan dana diserahkan kepada istrinya dan anak Tn.
A ada dua orang dan tinggal serumah.
22. Nilai dan norma keluarga : Keluarga Tn. A menganut kepercayaan Agama Islam dan
dalam keluarga diajarkan norma-norma dalam Agama Islam yang dianut keluarga kepada seluruh
anggota keluarganya dan saling menghargai sesama anggota keluarganya.
23. Struktur kekuatan keluarga : Dalam mengambil keputusan selalu dibicarakan
terlebih dahulu kepada istri dan anak kandungnya.
V. Fungsi Keluarga
24. Fungsi ekonomi : Fungsi ekonomi keluarga Tn. A selalu berusaha untuk bisa
memenuhi kebutuhan hidup anak dan istrinya, walaupun dirinya hanya buruh harian yang tidak
menetap pendapatnya
25. Fungsi sosial : Keluarga berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain begitu
juga dengan tetangga Ny. P biasanya berkumpul – kumpul dengan tetangga. Anggota keluarga
berinteraksi dengan baik.
26. Fungsi pendidikan : Dalam keluarga Tn. A tidak ada yang melakukan atau
melanjutkan pendidikan
27. Fungsi sosialisasi : Dalam keluarga Tn. A terjadi hubungan yang baik antar sesama.
31. Fungsi reproduksi : Saat ini Ny. P mengatakan sudah mulai lemah merasa nyeri
pada persendian , Ny. P tidak menggunakan pil KB karena suda menopaus
32. Fungsi afektif : Keluarga Tn. A termaksuk keluarga yang harmonis interaksi
dengan keluarga terjalin baik, antara anggota keluarga saling memperhakkan, menghormati dan
menyayangi.
VI. Stress dan Koping Keluarga
33. Stressor jangka pendek dan panjang :
Stressor jangka panjang oleh Tn. A adalah faktor ekonomi untuk membiayai anak,
istri serta penyakit rematik yang diderita klien
Stressor jangka pendek yang dirasakan oleh Tn. A yaitu keadaan yang sering
mengeluh sakit pada kedua lutunya.
34. Kemampuan keluarga berespon thd situasi/stressor : Respon stressor yang dilakukan Tn. A
adalah dengan berdiskusi dengan istrinya dan memperikan pengertian mengenai kondisi ekonomi
keluarga yang sebenarnya dan terkadang Tn. A khawir dengan penyakit klien dan takut sesuatu yang
buruk terjadi kepada dan segera berobat kepuskesmas atau rumah sakit.
35. Strategi koping yang digunakan : Tn. A memberikan penjelasan kepada istri tentang
kondisi keluarga mereka.
36. Strategi adaptasi disfungsional : Ny. P mengatakan bila lagi marah langsung saja bicara
dengan anggota keluarganya agar mereka tahu kesalahanya dan kadang-kadang diam saja tidak
mau mengungkapkan bila dianggap tidak penting.
VII. Pemeriksaan Fisik
1. Tn. A
Kepala : Rambut berwarna hitam, nampak
bersih, tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri
tekan.
Mata : Konjungtiva tidak anemis, tidak ada
nyeri tekan, dan tidak ada keluhan menurunan
penglihatan.
Telinga : Simetris kiri dan kanan, tidak ada
serumen, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri
tekan dan tidak ada keluhan penurunan
pendengaran
Hidung : Tidak ada sekret, tidak ada
peradangan, tidak ada benjolan, tidak nyeri
tekan, dan penciuman baik.
Mulut : Terdapat Carises gigi, tidak ada
peradangan pada gusi dan pengecapan baik.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
tidak ada nyeri tekan
Dada : Bentuk dada simetris kiri dan kanan,
bunyi nafas vesikuler, tidak ada keluhan nyeri
tekan dan tidak ada di temukan bunyi nafas
tambahan.
Abdomen : Bising usus (+), tidak ada
pembesaran hepar, tidak ada nyeri tekan
Eksremitas : Refleks Patella +/+
Kekuatan Otot
5 5
5 5
TTV : TD : 120/80mmHg
N : 80x/menit
P : 24x/menit
S : 36,5 C
2. Ny. P
Kepala : Rambut berwarna hitam bercampur
putih, nampak bersih, tidak ada benjolan dan
tidak ada nyeri tekan.
Mata : Konjungtiva tidak anemis, tidak ada
nyeri tekan, dan tidak ada keluhan menurunan
penglihatan.
Telinga : Simetris kiri dan kanan, tidak ada
serumen, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri
tekan dan tidak ada keluhan penurunan
pendengaran
Hidung : Tidak ada sekret, tidak ada
peradangan, tidak ada benjolan, tidak nyeri
tekan, dan penciuman baik.
Mulut : Tidak terdapat Carises gigi, tidak ada
peradangan pada gusi dan pengecapan baik.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
tidak ada nyeri tekan
Dada : Bentuk dada simetris kiri dan kanan,
bunyi nafas vesikuler, tidak ada keluhan nyeri
tekan dan tidak ada di temukan bunyi nafas
tambahan.
Abdomen : Bising usus (+), tidak ada
pembesaran hepar, tidak ada nyeri tekan
Eksremitas : Terdapat nyeri tekan pada kaki kiri
dan kanan Refleks Patella +/-
Kekuatan Otot
5 5
4 4
TTV : TD : 130/80mmHg
N : 80x/menit
P : 24x/menit
S : 36,5 C
3. An. M
Kepala : Rambut berwarna hitam, nampak
bersih, tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri
tekan.
Mata : Konjungtiva tidak anemis, tidak ada
nyeri tekan, dan tidak ada keluhan menurunan
penglihatan.
Telinga : Simetris kiri dan kanan, tidak ada
serumen, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri
tekan dan tidak ada keluhan penurunan
pendengaran
Hidung : Tidak ada sekret, tidak ada
peradangan, tidak ada benjolan, tidak nyeri
tekan, dan penciuman baik.
Mulut : terdapat Carises gigi, tidak ada
peradangan pada gusi dan pengecapan baik.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
tidak ada nyeri tekan
Dada : Bentuk dada simetris kiri dan kanan,
bunyi nafas vesikuler, tidak ada keluhan nyeri
tekan dan tidak ada di temukan bunyi nafas
tambahan.
Abdomen : Bising usus (+), tidak ada
pembesaran hepar, tidak ada nyeri tekan
Eksremitas : Refleks Patella +/+
Kekuatan Otot
5 5
5 5
TTV : TD : 110/80mmHg
N : 80x/i
P : 24x/i
S : 36,5 C
4. An. M
Kepala : Rambut berwarna hitam, nampak
bersih, tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri
tekan.
Mata : Konjungtiva tidak anemis, tidak ada
nyeri tekan, dan tidak ada keluhan menurunan
penglihatan.
Telinga : Simetris kiri dan kanan, tidak ada
serumen, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri
tekan dan tidak ada keluhan penurunan
pendengaran
Hidung : Tidak ada sekret, tidak ada
peradangan, tidak ada benjolan, tidak nyeri
tekan, dan penciuman baik.
Mulut : Tidak terdapat Carises gigi, tidak ada
peradangan pada gusi dan pengecapan baik.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
tidak ada nyeri tekan
Dada : Bentuk dada simetris kiri dan kanan,
bunyi nafas vesikuler, tidak ada keluhan nyeri
tekan dan tidak ada di temukan bunyi nafas
tambahan.
Abdomen : Bising usus (+), tidak ada
pembesaran hepar, tidak ada nyeri tekan
Eksremitas : Refleks Patella +/+
Kekuatan Otot
5 5
5 5
TTV : TD : 120/80mmHg
N : 88x/i
P : 24x/i
S : 36,5 C
VIII. Harapan Keluarga dibidang Kesehatan
Ny. P berharap persendian kaki kirinya dapat sembuh dan bisa beraktivitas aktif
lagi seperti biasanya.
Keluarga Tn. A merasa tersanjung dengan kunjungan yang dilakukan Nes Umi
Makassar memberikan informasi tentang pemberian penanganan tentang
penyakit artritis.
IX. Pengkajian Fokus : Families with teenagers / Keluarga dengan anak remaja
Tugas Perkembangan Keluarga yaitu :
• Keluarga sudah memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab.
• Kelurga sudah mampu mempertahankan hubungan intim yang harmonis dengan
keluarga.
• Keluarga sudah mampu mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan
orang tua. Dan sudah mampu menghindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
• Keluarga sudah mampu merubah sistem peran dan peraturan tumbuh kembang
keluarga.
X. Resume :
Keluarga Tn. A tinggal di jalan deppasawi dalam. kelurahan maccini
sombala kecamatan Tamalate kota Makassar. Keadaan lingkungan Tn.
A adalah rumah milik sendiri dengan bagunan permanen, model rumah
klien yaitu berbentuk rumah batu, berlantai semen, ada 2 kamar tidur ,
ventilasi rumah klien cukup sehingga rumah tampak terang karena
pencahayaan yang masuk sudah cukup. Terdapat ruang tamu, kamar
mandi dan dapur yang terlihat penataannya yang rapi agak sedikit
kotor, sumber air minum dan air dari PDAM, terdapat fasilitas
pembuangan limbah rumah tangga yang berupa selokan, tempat
pembuangan sampah dibelakang rumah dan kadang-kadang dibakar.
S : 36,8 C
Diagnosa Ke- 2
NO KRITERIA PENGHITUNGAN SKOR PEMBENARAN
1. Sifat Masalah Resiko dan
menentukan
Skala :
2 2 2 penanganan
• Ancaman X 1= secepatnya untuk
• Kurang / tidak sehat 3 3 3
mencegah penyakit
• Keadaan Sejahtera gangguan pergerakan.
∑=3 2/3
Jangan lupa rumusnya....
NO KRITERIA BOBOT
1. Sifat Masalah 1
Skala: Tidak / kurang sehat 3
Ancaman Kesehatan 2
Keadaan Sejahtera 1
4. Menonjolnya masalah 1
Skala : Masalah berat, harus segera ditangani 2
Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani 1
Masalah tidak dirasakan 0
IV. Prioritas Diagnosa Keperawatan
Prioritas Diagnosis Keperawatan Skor
FORMAT PERENCANAAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Edukasi :
7. Memberikan informasi ke klien
bisa membantu dalam proses
penyembuhan.
8. Agar klien tidak hanya
bergantung dengan obat akan
tetapi bisa juga menggunakan
non farmakologi untuk
mengurangi nyeri.
Kolaborasi :
9. Untuk mempercepat
penyembuhan.
Dukungan Mobilisasi
Hambatan Mobilitas Fisik pada Ny. P
2. berhubungan dengan ketidakmampuan Setelah dilakukan Observasi : Dukungan Mobilisasi
keluarga melakukan perawatan pada tindakan keperawatan 1. Identifikasi adanya nyeri atau
Observasi :
anggota keluarga yang sakit. selama 1x24 jam
diharapakan mobilitas keluhan fisik lainnya 1. Untuk mengetahui nyeri dan
fisik dapat meningkat
dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi toleransi fisik keluhan fisik seperti apa
- Pergerakan melakukan pergerakan 2. Untuk melakukan
eksteremitas
meningkat Terapeutik : pembatasan aktivitas yang
- Kekuatan otot 3. Libatkan keluarga untuk harus klien lakukan
meningkat
membantu pasien dalam Terapeutik :
meningkatkan pergerakan 3. Agar keluarga dapat
Edukasi : membantu pasien dalam
4. Jelaskan tujuan dan prosedur kesembuhannya
mobilisasi Edukasi :
5. Anjurkan melakukan mobilisasi 4. Agar klien dapat memahami
dini tujuan dari mobilisasi
6. Ajarkan mobilisasi sederhana 5. Agar klien mengerti
yang harus dilakukan pentingnya mobilisasi secara
dini
6. Dari hal sederhana bisa
membantu dalam proses
penyembuhan.
C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI