Anda di halaman 1dari 3

Tugas Kelompok 1

(Minggu 3 / Sesi 4)

Tuliskan dalam 2 halaman (spasi 1,5/Times New Roman/Font 12) konsep dan makna sesama
manusia menurut ajaran agama kalian! Perkuat penjelasan kalian dengan mengutip ayat-ayat
kitab suci yang relevan, dan bagaimana kalian mengimplementasikan pesan ayat-ayat itu dalam
kehidupan sehari-hari di kantor dan di tengah masyarakat?

[Dafy] Saya terlahir dan dibesarkan dalam keluarga yang beragam Islam, sehingga
secara otomatis agama saya adalah islam. Dalam islam manusia diciptakan oleh Allah
untuk menjadi khalifah atau pemimpin di muka bumi. Tugas utama manusia adalah
beribadah dan menyembah Allah, menjalani perintahnya serta menjauhi larangannya.
Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini: “Tidaklah Aku ciptakan
jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah Aku.” (QS Adz Zariyat :56).
Manusia adalah makhluk sosial yang diciptakan untuk saling melengkapi antara
manusia satu dan lainnya, sehingga tercipta kedamaian dan kebahagiaan. Misalnya
orang kaya tetap membutuhkan bantuan fisik dari orang lain dalam merawat rumahnya.
Kita tidak bisa mengelak dari kebutuhan pada tangan atau bantuan orang lain. Allah
sendiri, sebagai pencipta manusia sebagai makhluk sosial itu, menyeru mereka semua
dengan firman-Nya: “Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara
kamu di sisi Allah ialah yang paling bertakwa dia antara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui Lagi Maha Mengenal” (QS. al-Hujurat ayat: 13). Ayat di atas
menekankan perlunya saling mengenal. Oleh sebab itu dalam hidup sehari-hari baik
dikantor dan di lingkungan masyarakat saya selalu berusaha memberikan kebaikan
kepada sesama dengan cara menjalin hubungan dan komunikasi yang baik..
(Ivana) Saya menganut agama Islam konsep dan makna sesama manusia menurut ajaran agama
islam diawali dengan kita harus dapat mengetahui konsep awal dari manusia itu sendiri. Manusia
adalah salah satu makhluk ciptaan Allah SWT yang memiliki peranan penting dalam kehidupan di

CHAR6021 – Character Building: Agama


muka bumi dan sebagai makhluk yang paling tinggi derajatnya dibandingkan makhluk Allah SWT
bahkan Allah menyuruh para malaikat untuk bersujud kepada Adam Alaihi salam. Ada lima tahap
dalam penciptaan manusia yakni al-nutfah, al-‘alaqah, al-mudhgah, al-‘idham, dan al-lahm
sebagaimana yang disebutkan dalam ayat berikut ini:

”Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, dan segumpal darah itu kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu kami jadikan segumpal daging. Kemudian kami jadikan dia
makhluk yang(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, pencipta yang paling baik”. (QS. Al-
Mu’minun ayat 12-14)

Sedang dalam hubungan antar sesama dalam Alquran, Allah menganjurkan kita untuk menjaga tali
silaturrahim (hubungan kasih sayang kepada sesama), dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam
Bukhari—yakni saling menebar salam, memenuhi undangan, menjenguk saudara yang sakit,
mengantar jenazah, hingga menjawab (dengan doa) jika saudara kita bersin dan ia memuji Allah.

..................................

Dinda Ravinia Atikah Putri - 2201870236

Di dalam Agama Islam manusia diciptakan Allah dari al-Alaq. Dari segi pengertian kebahasaan, kata ‘alaq
antara lain berarti sesuatu yang tergantung. Memang, salah satu periode dalam kejadian manusia saat
berada dalam rahim ibu adalah ketergantungan hasil pertemuan sperma dan ovum yang membelah dan
bergerak menuju dinding rahim lalu bergantung atau berdempet dengannya. Yang berdempet itu
dinamai zigote oleh pakar-pakar embriologi. Kata ‘Alaq dapat juga berarti ketergantungan manusia
kepada pihak lain. Ia tidak dapat hidup sendiri. Kehendak dan usaha manusia hanyalah sebagian dari
sebab-sebab guna memperoleh apa yang di dambakan, sedang sebagian lainnya yang tidak terhitung
banyaknya berada di luar kemampuan manusia.

Namun, selain ditentukan oleh Allah, perjalanan manusia juga sering dipengaruhi oleh orang lain.
Bahkan sudah menjadi kebutuhan setiap orang dalam memperoleh bantuan pihak lain. Apa pasal?
Karena kebutuhan setiap orang sesungguhnya lebih banyak daripada potensi dan waktu yang tersedia
untuknya. Si kaya, misalnya, membutuhkan kekuatan fisik, atau keterampilan, yang dimiliki si miskin.
Pun sebaliknya, si miskin membutuhkan uang atau pekerjaan dari si kaya.

Dengan adanya saling butuh itu, maka manusia suka atau tidak suka, tidak dapat mengelak dari kerja
sama. Semakin banyak kebutuhan manusia, semakin sedikit pula kemampuan untuk memenuhinya dan
kita kian tidak bisa mengelak dari kebutuhan pada tangan atau bantuan orang lain. Maka tidak heran,
seiring kian tingginya kebutuhan, semakin seseorang tergantung kepada selainnya. Demikian pula
sebaliknya. Jadi, jangan pernah menduga ada manusia yang dapat mengelak dari keniscayaan,
kebutuhan dan ketergantungan itu -- baik kepada Allah maupun kepada sesama manusia.

CHAR6021 – Character Building: Agama


“Hai manusia, kamulah yang amat butuh kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak
membutuhkan sesuatu) lagi Maha terpuji” (QS. Fathir ayat 150).

“Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah yang paling bertakwa dia antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Lagi Maha Mengenal” (QS. al-Hujurat ayat: 13).

Di dalam ayat tersebut telah dijelaskan bahwa Allah SWT telah menciptakan manusia sebagai makluk
social yang tidak dapat hidup sendiri-sendiri, setiap manusai pasti membutuhkan manusia lainnya.
Karena demikian manusia harus menjalin komunikasi yang inten dan hubungan yang bai kantar
sesamanya. Islam melarang manusia saling bermusuhan, saling mengadu domba, memfitnah,
menggunjing, mencaci maki, mengupat, membuka aib saudaranya sampai pada iri hati, dengki, dan lain
sebagainya yang merupakan aktivitas hati. Sebaliknya, manusia diharuskan agar berbuat baik antar
sesame, menjalin persaudaraan, menjaga persatuan dan kesatuan, selalu tolong menolong dalam
kebaikan contohnya saat ada tetangga yang mengalami musibah dan tidak memiliki saudara, maka kita
sebagai tetangga harus membantunya dan tidak mengharpkan suatu imbalan. Dengan keadaan saat ini
juga kita hendaknya saling bahu-membahu untuk mengatasi wabah yang menyebar di masyarakat kita,
agar tidak semakin luas. Tidak hanya di lingkungan sekitar rumah kita , di lingkungan kantor yang
memiliki budaya dan agama yang berbeda – beda kita juga membutuhkan manusia lain, contohnya
seorang supervisor pasti masih akan membutuhkan bantuan seorang staff untuk menjalankan tugas
setiap hari (daily task) dan sebagai seorang staff juga akan membutuhkan supervisor untuk membagi
tugas dan mengawasi jalannya pekerjaan. Referensi : https://tirto.id/ajaran-islam-tentang-manusia-
sebagai-makhluk-sosial-cpKp

Frianta A Pangaribuan-2201861124
Saya dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga yang menganut agama Kristen Protestan.
Menurut ajaran agama saya manusia dicptakan sebagai mandataris Allah, dalam Kejadian 1:28
dikatakan bahwa manusia diberi kuasa atas alam semesta, Allah mempercayakan kepada bumi,
serta berkuasa atas ikan-ikan dilaut, burung-burung di udara, serta segala binatang yang merayap
di bumi. Manusia adalah makhluk sosial, dalam kejadian 2:18 Allah menyatakan bahwa tidak
baik bagi manusia untuk seorang diri saja, sehingga Ia menjadikan penolong bagi manusia, yang
sepadan dengannya. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, manusia
memerlukan manusia lain dalam hidupnya. Dari perintah Tuhan Allah tersebut maka setiap
manusia tidak bisa hidup sendiri, mereka membutuhkan bantuan orang lain. Dan cara saya
mengimplementasikan pesan ayat-ayat itu dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan menjalin
hubungan yang baik antar sesama, misalnya ketika orang lain membutuhkan bantuan saya maka
sebisa mungkin saya akan membantu tanpa mengharapkan imbalan dari orang tersebut sehingga
tidak ada penyesalan ketika sudah memberi bantuan.

CHAR6021 – Character Building: Agama

Anda mungkin juga menyukai