Anda di halaman 1dari 27

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena berkat limpahan
karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia ini yaitu
tentang Memahami Penulisan Kutipan dan Daftar Pustaka Menulis Kutipan dan
Daftar Pustaka.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak yang termasuk dalam kelompok pengerjaan makalah ini. Karena itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada rekan-rekan sekalian
serta kepada Bapak Andi Syahputra Harahap, M.Pd. selaku dosen pengampu mata
kuliah Bahasa Indonesia yang selalu memotivasi kami dalam mengerjakan
makalah ini.
Dalam Penyusunan makalah ini tidak menutup kemungkinan terdapatnya
kekurangan dalam pengerjaannnya. Untuk itu penulis mengharapakan kritik serta
saran yang membangun demi perbaikan kedepannya.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat menjadi berkat dan
bermanfaat bagi kita semuanya.

0
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL……………………………………………………..i
KATA PENGANTAR……………………………………………………... ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………..1
1.1 LATAR BELAKANG……………………………………….... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH…………………………………........3
1.3 TUJUANPENULISAN………………………………………...3
1.4 MANFAATPENULISAN……………………………………...3
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………….....4
2.1 KUTIPAN……………………………………………………...4
2.1.1 Pengertian Kutipan…………………………..…………………..4
2.1.2 Fungsi Kutipan…………………………………………….….....4
2.1.3 Prinsip-Prinsip Mengutip…………………………………….... ..5
2.1.4 Teknik Menulis Kutipan…………………………………………7
2.1.5 Plagiarisme………………………………………………………11
3.1.6 Tujuan Penggunaan Kutipan…………………………………….13
2.2 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………....13
2.2.1 Pengertian Daftar Pustaka……………………………………….13
2.2.2 Fungsi Daftar Pustaka……………………………………………14
2.2.3 Unsur-unsur Daftar Pustaka……………………………………..14
2.2.4 Sumber Informasi………………………………………………..16
2.2.5 Jenis-jenis Daftar Pustaka………………………………………..16
2.2.6 Teknik Penulisan Daftar Pustaka…………………………………17
2.2.7 Bentuk Daftar Pustaka…………………………………………....18
BAB III PENUTUP…………………………………………………………...24
3.1 KESIMPULAN…………………………………………………..20
3.2 SARAN…………………………………………………………..20
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………...26

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dunia pendidikan mengharuskan para pelajarnya mampu memiliki
kemampuan atau skill dalam penggunaan bahasa karena bahasa merupakan alat
komunikasi paling penting untuk saling berinteraksi satu sama lain. Bagi orang
Indonesia, penguasaan berbahasa Indonesia haruslah menjadi hal yang harus
diperhatikan. Kemahiran dalam berbahasa Indonesia bagi mahasiswa Indonesia
tercermin dalam tata pikir, tata ucap, tata tulis, dan tata laku dalam konteks ilmiah
dan akademis. Maka dari itu, bahasa Indonesia masuk dalam mata kuliah untuk
perkembangan kepribadian siswa sebagai insan terpelajar yang akan terjun dalam
kancah kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pada mata kuliah bahasa Indonesia, mahasiswa diajarkan untuk mahir
membaca, berbicara, dan menulis. Dalam konteks menulis misalnya, mahasiswa
diajarkan untuk mampu membuat karya ilmiah, karya ilmiah merupakan salah
satu kegiatan menulis akademik. Contoh dari karya ilmiah yaitu makalah,
proposal penelitian, skripsi, tesis, disertasi,dan lain-lain. Karya tulis yang
dihasilkan oleh para mahasiswa diharapkan kelak dapat menyebarkan pemikiran
dan ilmunya dalam berbagai forum ilmiah.
Penyusun suatu karangan ilmiah, seorang penulis mencari beberapa
sumber untuk melengkapi karangan ilmiah tersebut. Sumber-sumber tersebut
perlu dicantumkan ke dalam sebuah kutipan, catatan kaki maupun daftar pusaka.
Penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pusaka yang baik dan benar sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia harus diketahui terlebih dahulu sebelum
melakukan penulisan karangan ilmiah. Sebagian besar orang belum memahami
dan mempelajari tentang kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka bahkan
mengabaikan tata cara penulisannya karena dianggap tidak begitu penting. Dalam
kesempatan kali ini, kami akan menjelaskan kutipan, catatan kaki, dan daftar
pustaka secara lengkap dan jelas.

2
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dan fungsi dari Kutipan dan daftar pustaka?
2. Apa prinsip-prinsip menulis kutipan?
3. Bagaimana teknik menulis kutipan dan daftar pustaka?
4. Bagaimana bentuk plagiarism dalam kutipan?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Untuk mendekskripsikan pengertian dan fungsi dari kutipan dan daftar
pustaka.
2. Untuk menjelaskan prinsip-prinsip menulis kutipan.
3. Untuk menjelaskan teknik menulis kutipan dan daftar pustaka.
4. Untuk menjelaskan bentuk plagiarism dalam kutipan.

1.4 MANFAAT PENULISAN


1. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengetahui cara menulis
kutipan dan daftar pustaka, mengingat sudah semester akhir.
2. Menambah wawasan mengenai teknik menulis kutipan dan daftar pustaka.
3. Mengetahui teknik menulis kutipan sehingga terhindar dari segala bentuk
plagiarism.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KUTIPAN
2.1.1 Pengertian Kutipan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mengutip adalah
mengambil perkataan atau kalimat dari buku atau yang lainnya. Mengutip itu
berbeda dengan plagiat.plagiat adalah mengambul karangan karangan atau
pendapat orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan atau pendapat
sendiri.
Secara umum, kutipan merupakan bagian dari pernyataan, pendapat, buah
pikiran, definisi, rumusan atau hasil penelitian dari penulis lain sendiri yang telah
terdokumentasi, serta dikutip untuk dibahas dan ditelaah berkaitan dengan materi
penulisan. Atau kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari
seseorang pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus,
ensiklopedia, artiket, laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan
lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti TV, radio,
internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam
sebuah karangan.
Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang
tidak atau belum menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian terbaru dan
pendapat-pendapat seseorang yang tidak atau belum menjadi pendapat umum.
Jadi, pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai kutipan. Dalam mengutip
kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan
penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip dan sebagai pembuktian
akan kebenaran kutipan tersebut.

2.1.2 Fungsi Kutipan


Fungsi kutipan diantaranya :
• Untuk menunjang/mendukung pendapat tersebut
• Sebagai landasan teori.

4
• Penguat pendapat penulis.
• Penjelasan suatu uraian.
• Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.
• Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
• Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
• Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
• Meningkatkan estetika penulisan.
• Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan
memudahkan penyuntingan naskah yang terkait dengan data pustaka
Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah menegaskan
isi uraian atau membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan
bukti-bukti yang diperoleh dari literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan
pengalaman empiris. Peletakan kutipan dilakukan dalam dua cara yakni, pada teks
atau menjadi bagian catatan kaki. Peletakan pada catatan akhir (endnote)
umumnya dilakukan andaikata penulis tidak menginginkan adanya penjelasan
yang akan mengganggu keruntutan uraian pada teks.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip, diantaranya :


1. .Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu.
2. .Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian
kutipan.
3. .Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori.
4. .Jangan terlalu bnayak mempergunakan kutipan langsung.
5. .Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dan kaitannya dengan
sumber rujukan.
2.1.3 Prinsip-Prinsip Mengutip
Ada beberapa prinsip yang harus diterapkan dalam mengutip, yaitu :
1. .Penulis jangan terlalu banyak mengutip sehingga tulisan yang disusun
menjadi suatu himpunan kutipan. Ingat mengutip hanya menjadi bukti
penunjang pendapat penulis.

5
2. .Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal
kutipan sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan dengan sumber
aslinya.
3. Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian
sebenarnya.
4. Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.
5. Menghilangkan bagian kutipan diperkenankan dengan syarat bahwa
penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna.
Cara:
 Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian yang
dihilangkan diganti dengan titik berspasi.
 Menghilangkan bagian kutipan yang lebih dari satu alinea. Bagian yang
dihilangkan diganti dengan titik berspasi sepanjang garis (dari magin kiri
sampai ke margin kanan).
6. Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan
andaikata penulis tidak menyetujui apa yang dikutipnya atau
menemukan kesalahan, ia dapat memberitanda : [. . .. ] atau [ sic]. Sic
berasal dari kata latin sicut yang berarti “dengandemikian”, “jadi..”, “
seperti itu”.
7. Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-katanya
maupun tekniknya. Bila penulis terpaksa harus membuat perubahan
atau tambahan, maka kata-kata tambahan itu harus dicetak lain -tebal,
miring, atau renggang- dan diberi catatan kaki yang menyatakan
bahwa huruf yang dicetak lain itu adalah dari penulis, bukan teks asli.
Contohnya:
‘Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang.’
Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip
tidak boleh memperbaikinya.
Cara memperbaikinya:
‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis] uang.’
‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.’

6
[Sic!] artinya dikutip sesuai dengan aslinya

2.1.4 Teknik Menulis Kutipan


2.1.4.1 Kutipan Langsung
Apabila penulis mengambil pendapat orang lain secara lengkap kata demi
kata, kalimat demi kalimat, sesuai teks asli, tidak mengadakan perubahan sama
sekali. Dengan kata lain kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan
mengambil secara lengkap atau persis kata demi kata, kalimat demi kalimat dari
sumber teks asli. Kutipan langsung terdiri dari kutipan langsung pendek dan
kutipan langsung panjang.
Cara penulisannya sebagai berikut :
a.Kutipan langsung pendek adalah kutipan langsung yang terdiri dari tiga baris
atau kurang dari baris ketikan:
• Diketik seperti ketikan teks.
• Diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“ “).
• Jarak antar baris kutipan dua spasi.
• Sesudah kutipan selesai, diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke
atas, atau langsung ditulis di belakang yang dikutip dalam tandakurungditulis
sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama
keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil
(Penulis, Tahun:Halaman).
b.Kutipan langsung panjang adalah kutipan langsung yang panjangnya lebih dari
empat baris (empat baris ke atas) :
• Jarak antar baris kutipan satu spasi.
• Dimulai 5-7 ketukan dari batas tepi kiri sesuai dengan alinea teks
pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris
pertama kutipandimasukkan lagi 5-7 ketukan.
• Kutipan dipisahkan dari teks sejarak 2.5 spasi.
• Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan.
• Apabila pengutip memandang perlu untuk menghilangkan beberapa
bagian kalimat,pada bagian itu diberi titik sebanyak tiga buah.

7
• Di belakang kutipan diberi sumber kutipan.
• Kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip.
• Bila pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka pada
bagian yang dihilangkan tersebut diganti dengan titik-titik sepanjang satu baris.
• Apabila pengutip ingin memberi penjelasan atau menggarisbawahi bagian
yang dianggap penting, pengutip harus memberikan keterangan. Keterangan
tersebut berada diantara tanda kurung, misalnya: (garis bawah oleh pengutip).
Apabila penulis menganggap bahwa ada satu kesalahan dalam kutipan, dapat
dinyatakan dengan menuliskan symbol (sic!) langsung setelah kesalahan tersebut.

Kutipan langsung ditampilkan untuk mengemukakan konsep atau


informasi sebagai data. Titik-titik sepanjang satu baris menandai penghilangan
sebuah kalimat, titik-titik sebanyak tiga menandai penghilangan kata, dan (sic!)
menandai adanya kesalahan dalam kalimat.
Contoh kutipan langsung:
Anderson and Clancy (1991:12) memberi pengertian biaya adalah sebagai berikut:
“Cost is an exchange price, or a sacrifice made obtain a benefit”. Dalam pendapat
tersebut Anderson dan Clancy menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau
suatu pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu keuntungan.
2.1.4.2 Kutipan Tidak Langsung
Penulis menggunakan kalimat-kalimat yang disusunnya sendiri (hanya
mengambil pokok pikiran/inti sari dari sumber yang dikutip) untuk dinyatakan
kembali dengan kalimat yang disusun oleh pengutip menjadi ikhtisar atau intisari
berdasarkan apa yang dikutipnya. Adapun cara peraturan dalam pembuatannya
adalah sebagai berikut:
 Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan
spasi rangkap sebagaimana teks biasa.
 Semua kutipan harus dirujuk.
 Kutipan di integrasikan dengan teks.
 Kutipan tidak diapit tanda kutip.

8
 Sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang
mengandung kutipan.
 Apabila ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana tercantum
dalam daftar pustaka masuk ke dalam teks, diikuti dengan tahun terbitan
diantara tanda kurung.
 Apabila ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda
kurung, dimulai dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar
pustaka, titik dua, dan diakhiri dengan tahun terbitan.

Contoh kutipan tidak langsung:


Anderson and Clancy (1991:12) Dalam pendapat tersebut Anderson dan Clancy
menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu pengorbanan untuk
mendapatkan sesuatu keuntungan atau “Cost is an exchange price, or a sacrifice
made obtain a benefit”.

Kutipan tidak langsung terdiri dari kutipan tidak langsung pendek dan kutipan
tidak langsung panjang. Adapun cara penulisannya adalah :
• Kutipan tidak langsung pendek adalah kutipan tidak langsung yang
terdiri dari tiga atau kurang.
• Kutipan tidak langsung panjang adalah kutipan tidak langsung yang
panjangnya lebih dari tiga baris (empat baris ke atas)

Cara mengatur kutipan tidak langsung ada dua macam :


1. Meringkas , yaitu menyajikan suatu karangan atau bagian karangan yang
panjang dalam bentuk ringkas. Meringkas bertujuan untuk
mengembangkan ekspresi penulisan , menghemat kata, memudahkan
pemahaman naskah asli dan memperkuat pembuktian.
Contoh :
.............

9
Argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan
pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang
dikatakan penulis (Keraf,1983:3).
.............
2. Cara ikhtisar, yaitu menyajikan suatu karangan yang panjang dalam
bentuk ringkas, bertolak dari naskah asli, tetapi tidak mempertahankan
urutan,tidak menyajikan keseluruhan isi, langsung kepada inti bahasan
yang terkait dengan masalah yang hendak dipecahkan.
Contoh :
..............
Seperti dikatakan oleh Keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan
yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat
penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis.
...............

2.1.4.3 Kutipan pada catatan kaki


Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat
saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.

2.1.4.4 Kutipan atas ucapan lisan


Harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya(bila pembicara
seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau
tidak langsung.

2.1.4.5 Kutipan dalam kutipan


Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat kutipan. Dapat
dilakukan dengan dua cara: bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan
dalam kutipan dapat mempergunakan tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda.
Bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan memakai
tanda kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda kutip ganda,
kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip tunggal.

10
2.1.4.6 Kutipan langsung pada materi
Kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan hingga penghentian
terdekat (dapat berupa koma, titik koma, atau titik) disusul dengan sisipan
penjelas siapa yang berbicara.
Contoh:
“Jelas,” kata Prof. Haryati, “kosa kata bahasa Indonesia banyak mengambil dari
kosa kata bahasa Sansekerta.”

Contoh-contoh kutipan :
 Isu Millenium Bug atau yang lebih dikenal dengan istilah Y2K
berpengaruh besar terhadap peningkatan penjualan komputer. Di Indonesia, sejak
kwartal pertama tahun 1999, penjualan komputer mengalamai peningkatan hingga
50-200%. Menurut Ir. Budi Prasetyo, M.Com dari perusahaan distributor
komputer merek Dell, penjualan Personal Computer (PC) Wearnes meningkat
sebesar 55% dibandingkan angka penjualan tahun sebelumnya (Bisnis Indonesia,
2 Mei 1999: 40).
 Peningkatan yang sama juga dialami oleh perusahaan komputer Compaq,
yaitu berkisar 50-57% pada akhir bulan Maret 1999 sebagaimana diutarakan oleh
Direktur PT Compaq Computer Indonesia, B.T. Lim, “peningkatan penjualan
komputer Compaq sebesar 200% selama tiga bulan pertama tahun 1999
disebabkan oleh kegiatan komputerisasi untuk menghadapi Y2K dan segmen
bisnis layanan” (Atmadi dan Purwito 1999:12)

2.1.5 Plagiarisme
Dalam KBBI, plagiarisme adalah tindakan penjiplakan yang melanggar hak cipta.
Plagiarisme adalah tindakan yang tidak menyebutkan sumber kutipan dalam
mengutip.
Sumber kutipan perlu dicantumkan pada kutipan tersebut , karena:
a. Untuk memberikan penghargaan kepada penulis yang diambil kutipan
tulisannya.

11
b. Merupakan aspek legalitas sebagai pengganti izin penggunaan kutipan
tersebut.
c. Merupakan etika dalam masyarakat ilmiah dan akademik.
d. Guna menghindari penggunaan pendapat penulis ini yang tidak sesuai
dengan tata aturannya (plagiat).
Pencantuman sumber dapat dikecualikan bila pendapat tersebut merupakan :
a. Pengetahuan yang telah bersifat umum.
b. Pendapat atau fakta tersebut dengan mudah dapat diperiksa dan diteliti
kebenarannnya.

Ada delapan hal yang dianggap sebagai tindakan plagiat, sebagaimana diambil
dari Booth (1995) dan Gibaldi (1999).
1. mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri,
2. mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri,
3. mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri,
4. mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri,
5. menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa
menyebutkan asal-usuknya,
6. menyalin (mengutip langsung) bagian tertentu dari tulisan orang lain tanpa
menyebutkan sumbernya dan tanpa membubuhkan tanda petik, meringkas
dengan cara memotong teks tanpa menyebutkan sumbernya dan tanpa
membubuhkan tanda petik,
7. meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa
menyebutkan sumbernya, dan
8. meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi
rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan
sumbernya.

12
Hal-hal yang tidak tergolong plagiarisme :
1. Menggunakan informasi yang berupa fakta umum.
2. Menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini
orang lain dengan memberikan sumber jelas.
3. Mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda
batas jelas bagian kutipan dan menuliskan sumbernya.

2.1.6 Tujuan Penggunaan Kutipan


a. Memperlihatkan kepada pembaca , materi yang digunakan.
b. Mengkaji interpretasi penulis terhadap bahan yang digunakan.
c. Menunjukkan bagian atau aspek topik tertentu yang akan dibahas.
d. Mencegah penggunaan bahan tulisan orang lain sebagai milik sendiri
(plagiat).

2.2 DAFTAR PUSTAKA


2.2.1 Pengertian Daftar Pustaka
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang
mencantumkan judul buku, nama pengarang, peneliti, dan sebagainya. Yang
ditempatkan pada bagian akhir suatu karya tulis atau buku dan disusun
berdasarkan abjad. Menurut Gorys Keraf (1997:213), daftar pustaka/ bibliografi
ialah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan
penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau
sebagian dan karangan yang tengah digarap. Dan, menurut Ninik M. kuntaro
(2007:195), daftar pustaka ialah salah satu teknik notasi ilmiah yang merupakan
kumpulan sumber bacaan atau sumber referensi saat menulis karangan ilmiah.
Melalui daftar pustaka, para pembaca dapat mengetahui sumber dari
makalah atau karya tulis yang kita buat. Mereka juga dapat mengukur kedalaman
bahasan, serta dapat memperluas pengetahuannya dengan berbagai referensi
tersebut.

13
2.2.2 Fungsi Daftar Pustaka
Daftar pustaka memiliki beberapa fungsi, yaitu:
a. Untuk memberikan informasi bahwa pernyataan dalam karangan
itu bukan hasil pemikiran penulis sendiri, tapi hasil pemikiran
orang lain yang penulis.
b. Untuk memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis
yang ingin meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan
ulang terhadap sumber aslinya.
c. Untuk memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis
buku atau karya tulis yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang
turut menyumbang peraran dalam penulisan karya tulis yang kita
tulis.
d. Menjaga profesionalitas penulis terhadap karya tulis yang telah dia
buat..
e. Untuk melihat kebenaran bahan yang dikutip. Tentu saja
penyusunan sebuah daftar pustaka harus mengedepankan asas
kemudahan. Oleh karena itu, diterbitkanlah sebuah format atau
cara penulisan daftar pustaka.

2.2.3 Unsur-unsur Daftar Pustaka


Unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam penulisan daftar pustaka,
diantaranya:
a. Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap
b. Judul buku, termasuk judul tambahannya.
c. Data publikasi, nama penerbit, tempat terbit, edisi buku
tersebut.
Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama
majalah, jilid, nomor, dan tahun.
Yang sering membingungkan kita dalam menulis daftar pustaka diantaranya
adalah cara menuliskan nama pengarang. Pada daftar pustaka, nama pengarang
kita tuliskan terbalik yaitu nama belakang terlebih dahulu di ikuti tanda koma(,)

14
baru nama depannya. Berikut ini tata cara membalikan nama pengarang dalam
daftar pustaka:
a. Nama belakang ditulis lebih dahulu daripada nama depan, meskipun
bukan merupakan nama keluarga. Misalnya: Dewi Rieka…………..>
ditulis sebagai: Rieka, Dewi.
b. Nama belakang yang bagian akhirnya berupa singkatan tidak
diletakkan di bagian depan pembalikan. Misalnya: Triani Retno A
………………> ditulis sebagai: Retno A, Triani dan bukan A, Triani
Retno.
c. Nama yang mencantumkan gelar tradisi, maka nama yang diletakkan
di depan dalam pembalikan adalah nama yang tercantum setelah gelar.
Misalnya: Rahman Sutan Radjo ………………..> ditulis sebagai:
Rajo, Rahman Sutan.
d. Nama yang mencantumkan kata bin atau binti, maka yang
dicantumkan di depan dalam penulisan daftar pustaka adalah nama
yang tercantum setelah kata bin atau binti tersebut. Misalnya: Siti
Nurhaliza binti Rustam ……………..> ditulis sebagai: Rustam, Siti
Nurhaliza binti.
e. Nama pengarang memiliki nama majemuk. Misalnya: Hillary
Rodham-Clinton ………………………> ditulis sebagai: Rodham-
Clinton, Hillary dan bukan Clinton, Hillary Rodham.
f. Nama keluarga berada di bagian depan nama seperti nama-nama orang
Cina, maka tidak perlu ada pembalikan nama dalam penulisan daftar
pustaka. Misalnya: Wong Kam Fu ………..> ditulis sebagai: Wong,
Kam Fu. Kecuali jika mencantumkan nama Barat, maka asas
pembalikan nama ini tetap berlaku. Misalnya: Michelle Yeoh
………….> ditulis sebagai: Yeoh, Michelle
g. Penulisan nama-nama pengarang dari Eropa yang memiliki kata depan,
kata sandang, atau perpaduannya juga memiliki peraturan tersendiri
dalam penulisan daftar pustaka. Misalnya nama-nama Italia yang nama
keluarganya didahului dengan awalan, maka kata utama ada pada

15
awalan tersebut. Misalnya: Leonardi Di Caprio …………………>
ditulis sebagai: Di Caprio, Leonardo. Akan tetapi, nama-nama Italia
yang nama keluarganya berawalan d’, de, de’, degli, dei, dan de li,
maka kata utama ada nama setelah awalan itu. Misalnya: Lorenzo
d’Montana …………> ditulis sebagai: Montana, Lorenzo d’

2.2.4 Sumber Informasi


Dalam penulisan daftar pustaka pasti penulis mendapatkan sumber
informasi yang dapat dijadikan sebagai penulisannya, sumber informasi tersebut
biasanya :
a. Sumber informasi yang ditulis adalah sumber yang relevan yang
dibaca, diacu dalam penelitian/laporan.
b. Tidak semua sumber informasi mempunyai dasar ilmiah yang dapat
diandalkan dandipercaya.
c. Sebaiknya sumber informasi yang dipakai adalah sumber primer,
bukan sekunder.
d. Jika sumber primer tidak berhasil didapatkan, sumber sekunder dapat
digunakan. Penulisannya sbb : Menurut penulis1 1990 dalam penulis2
1995, pernyataan.
e. Usahakan selalu menggunakan sumber yang terbaru

2.2.5 Jenis-jenis Daftar Pustaka


• Kelompok Textbook
a. Penulis perorangan
b. Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor
c. Buku yang ditulis atau dibuat oleh lembaga
d. Buku terjemahan
• Kelompok Jurnal
a. Artikel yang disusun oleh penulis
b. Artikel yang disusun oleh lembaga
c. Kelompok makalah yang diresentasikan dalam seminar atau konferensi

16
atau simposium
• Kelompok disertasi atau tesis
• Kelompok makalah atau informasi dari Internet

2.2.6 Teknik Penulisan Daftar Pustaka


Ada beberapa cara atau teknik penulisan daftar pustaka, sebagai berikut :
a. Cara Penulisan Daftar Pustaka Textbook
• Penulis perorangan : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul
buku (cetak miring atau garisbawahi), edisi dan volume, nama
penerbit, tempat penerbit (kota), halaman yang dibaca.
• Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor : nama penulis
(disusun balik), tahun terbit, judul karangan . Bab diikuti kata “dalam”
atau “in”, judul buku (cetak miring atau garisbawahi), nama editor,
edisi, nama penerbit, tempat penerbit (kota)
• Buku yang ditulis/dibuat oleh lembaga : nama lembaga, tahun terbit,
judul buku (cetak miring atau garisbawahi), edisi dan volume, nama
penerbit, tempat penerbit (kota), halaman yang dibaca.
• Buku terjemahan : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul
buku (cetak miring atau garisbawahi), penerjemah, nama penerbit,
tempat penerbit (kota), halaman yang dibaca.
b. Cara Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dan Disertasi/Tesis
• Artikel yang disusun oleh penulis : nama penulis (disusun balik), tahun
terbit, judul artikel, nama majalah/jurnal (cetak miring atau
garisbawahi), volume majalah/jurnal diikuti tanda “:”, halaman yang
dibaca.
• Artikel yang disusun oleh lembaga : nama lembaga, tahun terbit, judul
artikel, nama majalah/jurnal (cetak miring atau garisbawahi), volume
majalah/jurnal diikuti tanda “:”, halaman yang dibaca.
• Kelompok makalah yang dipresentasikan dalam
seminar/konferensi/simposium : nama penulis (disusun balik), tahun

17
penyajian, judul makalah, nama forum penyajian (cetak miring atau
garisbawahi), kota, bulan dan tanggal penyajian.
• Kelompok disertasi/tesis : nama penulis (disusun balik), tahun terbit,
judul disertasi/thesis (ceta miring atau garisbawahi), tempat penerbitan
(kota),universitas, kata “disertasi” atau “tesis”.
c. Cara Penulisan Daftar Pustaka dari Internet
• Kelompok makalah/informasi dari Internet (apabila ada nama penulis):
nama penulis (disusun balik), tahun penyajian, judul
makalah/informasi, alamat Internet.
• Kelompok makalah/informasi dari Internet (apabila tidak ada nama
penulis) : nama lembaga yang menulis, tahun penyajian, judul
makalah/informasi, alamat Internet.

2.2.7 Bentuk Daftar Pustaka


a. Pengarang Satu Orang
Hockett. Charles F. A Course in Modern Linguistics. New York: The Mac Millan
Company. 1963.
b. Pengarang Dua Orang
Oliver. Robert T.. and Rupert L. Cortright. New Training for Effective Speech.
New York: Henry Holt and Company, Inc.,1958
c. Pengarang 3-5 Orang
Runtunuwu, S.D., Hartana, A., Suharsono, Sinaga, M.S. 2000. Penanda Molekuler
Sifat Ketahanan Kelapa terhadap Phytopthora Penyebab Gugur Buah. Hayati.
d. Pengarang Lebih dari 5 Orang
Morris, Alton C., et al. College English, the Firts Year. New York: Harcourt,
Brace&World.Inc., 1964.
e. Rujukan dari Lembaga yang Ditulis atas Nama Lembaga tersebut
Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia. 1975. Pedoman Umum Ejaan yang
Disemputnakan. Edisi Kedua. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
f. Rujukan dari Buku Kumpulan Karangan

18
Brannen, Julia (Ed.). Mixing Methods: Qualitative and Quantitative Research.
England: Avebury.
g. Rujukan dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya)
Nama pengarang artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul
artikel ditulis tegak (tidak miring) dan diberi tanda kutip. Nama editor ditulis
seperti menulis nama biasa, diberi keterangan (Ed.) bila hanya satu editor dan
(Eds.) bila lebih dari satu editor. Judul buku kumpulannya ditulis dengan huruf
miring, dan nomor halamannya disebutkan dalam kurung.
Contoh:
Fananie, Zainuddin. 2000. “Perspektif Ideologis dalam Sastra Indonesia” dalam
Soediro Satoto (Ed.) Sastra: Ideologi, Politik, dan Kekuasaan editor. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta Press (hal. 13-28)
Barthes, Roland. 1992. “Unsur-unsur Semiologi: Langue dan Parole” dalam
Panuti Sujiman dan van Zoest, (Eds.) Serba-serbi Semiotika. Jakarta; Gramedia,
(hal. 80-88).
h. Rujukan dari Artikel dalam Jurnal
Nama penulis ditulis paling depan diikuti tahun dan judul artikel yang ditulis
dengan huruf tegak dan huruf kapital pada tiap awal kata. Nama jurnal ditulis
dengan huruf miring dan huruf awal dari setiap kata ditulis dengan huruf kapital
kecuali kata hubung serta diberi tanda kutip. Bagian akhir berturut-turut ditulis
jurnal tahun ke berapa, nomor berapa, dan nomor halaman dari artikel tersebut.
Contoh:
Simpson, Paul. 1992. “Teching stylistics: analysing cohesion and narrative
structure in a short story by Ernest Hemingway” dalam Jurnal Language and
Literature. Vol I no. 1 1992.
Ley, R.G., & Bryden, M.P. (1979). Hemiapheric differences in processing
emotions and faces. Brain and Language, 7, 127-138
i. Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau Koran
Nama pengarang ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan dan tahun (jika
ada). Judul artikel ditulis tegak diberi tanda kutip dan huruf kapital pada setiap
huruf awal, kecuali kata hubung. Nama majalah ditulis dengan menggunakan

19
huruf kecil dengan huruf kapital pada awal setiap kata dan dihuruf miring. Nomor
halaman disebut pada bagian akhir.
Contoh:
Ismail, Taufik, “Menyembuhkan Bangsa yang Rabun Membaca”, Suara
Muhammadiyah, No. 22/Th. Ke-87/16-30 November 2002. hal. 5-6
Alwasilah, Chaedar, “Meluruskan Pengajaran Sastra” Media Indonesia, 20 Juni
2001
“Perlunya Meluruskan Pengajaran Sastra” Media Indonesia, 26 Juli 2001. hal 4
j. Rujukan dari Koran tanpa Penulis
Nama koran ditulis di bagian awal. Tahun, tanggal, dan bulan ditulis setelah nama
koran, kemudian judul ditulis dengan huruf kapital dan kecil dan tanda kutip serta
diikuti dengan nomor halaman.
Contoh:
Kompas, 3 April 2002. “Perubahan Strategi Ekonomi Indonesia”. Halaman 3
k. Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu
Penerbit tanpa Pengarang dan tanpa Lembaga
Judul atau nama dokumen ditulis dibagian awal dengan huruf miring, diikuti
tahun penerbitan dokumen, kota penerbit dan nama penerbit.
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: Diperbanyak oleh PT Armas Duta Jaya.
l. Rujukan dari Ensiklopedi
Dimulai dengan nama artikel, nama ensiklopedi, tahun, volume dan halaman.
Contoh:
“Rhetoric”. Encyclopaedia Britanica. 1970. Vol. XIX. Hal.257-260.
m. Rujukan Berupa Karya Terjemahaman
Nama pengarang asli ditulis paling depan diikuti tahun penerbitan, judul
terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan
nama penerbit terjemahan.
Luxemberg, Jan van. et.al. 1963. Pengantar Ilmu Sastra. Terjemahan Dick
Hartoko. Jakarta: Gramedia.

20
Wellek, Rene dan Austin Warren. Teori Kesusastraan. Terjemahan Melani
Budianta. Jakarta: Gramedia.
n. Rujukan Berupa Skripsi, Tesis, atau Disertasi
Nama penyusun ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum pada sampul,
judul skripsi, tesis atau disertasi ditulis dengan huruf miring diikuti dengan
pernyataan skripsi, tesis, atau disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat
perguruan tinggi dan nama fakultas serta nama perguruan tinggi.
Contoh:
Hulquist, M. 1985. The Adverb just in American English usage. Master’s thesis,
Applied linguistics, University of California, Los Angeles.
Wahyuningdyah, R.Y. 1996. Analisis Faktor-faktor Motivasi dan Hubungannya
dengan Produktifitas Tenaga Kerja Akademik Kopertis Wilayah V.. Tesis tidak
Diterbitkan. Yogjakarta. Program Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada.
o. Rujukan Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran,
atau Lokakarya
Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun. Judul makalah
ditulis cetak tegak dengan diberi tanda kutip, kemudian diikuti pernyataan
“makalah disajikan dalam …”, nama pertemuan, lembaga penyelenggara, tempat
penyeleng-garaan, serta tanggal.
Contoh:
Wahab, Abdul. 2002. “Komet Api Sakodam” Makalah yang disajikan dalam acara
Sastrawan Bicara Mahasiswa Membaca yang diselenggarakan Fakultas Sastra
Universitas Negeri Malang tanggal 2 September 2002
Pawley, A., and Syder F. (1976). “The One Clause a Time Hypothesis”. Makalah
disampaikan pada Kongres Masyarakat Linguistik New Zealand Pertama,
Auckland tanggal 5-7 Juni 1976
p. Rujukan dari Internet Berupa Karya Individual
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut
tahun, judul karya (dihuruf miring), keterangan Online dan diakhiri dengan alamat
sumber rujukan dengan keterangan Online di dalam kurung disertai dengan
keterangan kapan diakses diantara tanda kurung.

21
Contoh:
Hermawan,SriSutyoko“PesonaSainsdalamFiksi” (Online)
http://www.kompas.com/kompas%2Dcetak/0103/11/seni/peso18.htm. (diakses 4
Maret 2002)
q. Rujukan dari Internet berupa Artikel dari Jurnal
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut
tahun, judul artikel dengan tanda kutip, nama jurnal dengan huruf miring, volume
dan nomor, keterangan Online dalam tanda kurung dan diakhiri dengan ala-mat
sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses di antara tanda
kurung.
Contoh:
Miall, D.S. 1995. “Anticipating and Feeling in Literary Response a Neuropsy-
chological Perspektive”. Poetics. 23, 275-298 (Online)
http://www.hu.mtu.edu/reader/online/20/allen20.html (diakses Oktober 2002)
r. Rujukan dari Internet berupa Bahan Diskusi
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut
tanggal, bulan, tahun, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi (dihuruf miring)
dengan diberi keterangan dalam kurung (Online) dan diakhiri dengan alamat e-
mail sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara
tanda kurung.
Contoh:
Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN
Discussion List, (Online). (NETTRAIN@ubvm.cc.buffalo.edu, diakses 22
November 1995 )
s. Rujukan dari Internet berupa E-mail Pribadi
Nama pengirim jika ada dan disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail
pengirim), diikuti secara berturut-turut tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan
(dihuruf miring), keterangan Online dalam tanda kurung, nama yang dikirim
disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirim).
Contoh:

22
Davis, A. (a.davis@uwts.edu.au). 10 Juni 1996. Learning to Use Web Authoring
Tools. E-mail kepada Alison Hunter (huntera@usq.edu.au).

23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang
pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia,
artiket, laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun
dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain
sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Kutipan terdiri dari:
1. Kutipan langsung
2. Kutipan tidak langsung
Catatan kaki yaitu sumber atau istilah yang harus dijelaskan.
Daftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-
buku, artikelartikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai
pertalian dengan sebuah karangan. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada
akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.
Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
1. Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih
dahulu, baru nama depan)
2. Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
3. Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah
judul buku diberi tanda titik (.).
4. Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu
diberi tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik.
5. Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama
pengarangnya, maka sumber dirulis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku
yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis
panjang.
3.2 Saran
Perlu diperhatikan bahwasanya dalam pembuatan Daftar Pustaka Ada 7 (Tujuh)
hal, diantaranya:

24
1. Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
2. Nama penulis diurut menurut abjad.
3. Gelar penulis tidak dicantumkan walaupun dalam buku yang dikutip
penulis mencantumkan gelar.
4. Daftar pustaka diletakkan pada bagian terakhir dari tulisan.
5. Masing-masing sumber bacaan diketik dengan jarak baris satu spasi.
6. Jarak masing-masing sumber bacaan dua spasi.
7. Baris pertama diketik dari garis tepi (margin) tanpa indensi dan untuk
baris-baris berikutnya digunakan indensi empat/tujuh ketukan. 

25
DAFTAR PUSTAKA

Arom. (2011). Makalah Bahasa Indonesia “Kutipan Dan Daftar Pustaka”.


http://aromblog.blogspot.com/2011/12/kutipan-dan-daftar-pustaka.html. Diakses
pada tanggal 15 Maret 2019 pukul 15.40.
Masyitha Karisma. (2014). Makalah Bahasa Indonesia “Teknik Menulis Dan
Daftar Pustaka”.
http://www.academia.edu/8933175/makalah_kutipan?auto=download. Diakses
pada tanggal 15 Maret 2019 pukul 15.40.
Dra.Mulyati, M. Pd. 2014. Terampil Berbahasa Indonesia dalam buku. Jakarta:
Kencana.
Parera.J.D. 1986. Menulis Tertib Dan Sistematik dalam buku. Jakarta: Sapdodadi.

26

Anda mungkin juga menyukai