Anda di halaman 1dari 4

1.

Seorang laki-laki berumur 48 tahun dirawat di ruang interna dengan diagnose medis hipertensi dan
akan mendapat resep obat antihipertensi. Klien mengatakan pada perawat bahwa ia akan memilih obat
herbal untuk menurunkan tekanan darahnya. Manakah pernyataan perawat/bidan yang paling penting
untuk disampaikan kepada klien?
A. Obat herbal tidak amandan sebaiknya tidak digunakan
B. Anda harus menemui dokter terlebih dahulu sebelum mengkomsumsi obat herbal
C. Jika anda yakin obat herbal dapat menurunkan tekanan darah,silahkan digunakan
D. Jika anda mengkomsumsi obat herbal anda harus mengukur tekanan darah secara teratur
E. Saya akan mengajarkan anda cara pengukuran tekanandarahsehingga dapat di monitor lebih
ketat.
Pembahasan: B

Meskipun obat herbal memiliki banyak manfaat , namun tidak semua aman jika dikonsumsi. Klien yang
mmejalani perawatan dengan obat konvensional harus disarankan untuk menghindari obat herbal
dengan efek yang sama. Karena kombinasi tersebut dapat menimbulkan reaksi berlebhan atau reaksi
obat yang tak bisa diprediksi. Untuk itu perawat menyarankan klien untuk mendiskusikan dengan tenaga
ahli kesehatan, dalam hal ini adalah dokter yang memberikan resep obat.

2.Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan demam disertai
menggigil. Hasil pengkajian menunjukkan pasien tampak sesak, batuk, terdengar bunyi stridor,
pemeriksaan paru saat perkusi redup, saat auskultasi suara napas ronchi basah yang halus dan nyaring,
tekanan darah 100/60 mmHg, frekuensi napas 35 x/menit, frekuensi nadi 120 x/menit, suhu 370C.
Manakah tindakan pertama pada kasus tersebut?
A. Fasilitasi posisi tidur semifowler
B. Berikan oksigen sesuai program
C. Berikan air minum yang hangat
D. Ajarkan Latihan batuk efektif
E. Lakukan fisioterapi dada
Pembahasan:A

Tanda dan gejala yang muncul menunjukkan bahwa klien mengalami sesak, tindakan pertama yang
dilakukan yaitu memberikan posisi semi fowler untuk mengurangi gejala sesak yang dialami klien.

3.Seorang laki-laki umur 51 tahun dengan diagnose epididymitis dirawat di ruang interna. Perawat
sedang merencanakan perawatan pada klien dengan terapi modalitas. Klien telah setuju dan
menandatangani informed consent. Manakah tindakan yang harus diimplementasikan?
A. Bed rest,sitzhbath,antibiotic,analgesic,elevasi scrotum
B. Bed rest,buli-buli panas,antipiretik,elevasi scrotum
C. Bed rest,buli-buli panas,antipiretik,elevasi scrotum
D. Bed rest,buli-buli panas,antiemetik,elevasi scrotum
E. Bed rest,antibiotic,buli-buli panas,elevasi scrotum
Pembahasan:A

Epididimitis inflamasi pada epididimis. Epididimis merupakan suatu struktur berbentuk kurva (koil) yang
menempel di belakang testis dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma yang ditandai dengan
adanya pembengkakan, kemerahan, dan teraba panas pada area scrotum. Penanganan pada klien yang
menderita epididimitis dapat dilakukan dengan Pengurangan aktivitas, Skrotum lebih ditinggikan
(Elevasi) saat melakukan tirah baring total selama dua sampai tiga hari untuk mencegah regangan
berlebihan pada skrotum. Selain itu perawat dapat melakukan tindakan mandiri berupa sitzh bath atau
lebih dikenal sebagai rendam duduk. Ini akan menimbulkan efek relaksasi pada klien dan mampu
mereduksi nyeri yang dirasakan. Pemberian analgesik dan antibiotic juga perlu dilakukan.

4.Seorang anak laki - laki berumur 5 tahun dirawat di ruang interna dengan gejala diare berat.
Direncanakan mendapat terapi cairan sesuai kebutuhan anak 500 ml dalam 8 jam pertama. Infuse yang
digunakan adalah infuse mikro. Berapa tetes infus harus diberikan ?
A. 28 tetes/menit
B. 37 tetes/menit
C. 42 tetes/menit
D. 62 tetes/menit
E. 84 tetes/menit
Pembahasan:C

Berikut cara mudah untuk menghitung tetesan infus per menit (TPM) secara sederhana yang di
rumuskan oleh Puruhito adalah: Tetesan per menit (makro) = Jumlah cairan yang dimasukkan (ml) /
lamanya infus (jam) x 3 Nilai 3 didapatkan dari pembagian antara faktor tetes makro (20 tetes) dengan
60 menit. Tetesan per menit (mikro) = Jumlah cairan infus (ml) / lamanya infus (jam) TPM (mikro) = 500
ml / 8 jam = 62,5 (bulatkan menjadi 62 tetes per menit).

5.Seorang anak laki-laki berumur 14 tahun sedang dirawat dengan diagnose arthritis juvenile idiopatik.
Ibu klien memanggil perawat karena anaknya menangis dan mengeluh nyeri hebat, skala nyeri 6. Ibu
menanyakan pada perawat apakah anak boleh boleh dilakukan latihan gerak ROM saat ini.
Bagaimanakah sebaiknya respons perawat terhadap ibu tersebut?
A. Lakukan ROM setiap bangun tidur saja
B. Latihan ROM harus dilakukan setiap hari
C. Hindari semua Latihan selama periode nyeri hebat tersebut
D. Bantu anak Latihan isometric sederhana selama kondisi tersebut
E. Berikan obat nyeri tambahan sebelum melakukan Latihan ROM
Pembahasan:B

Selama periode nyeri hebat, mengompres dengan air hangat atau dingin, menyanggah sendi, dan
memposisikan sendi pada posisi netral dapat membantu mengurangi nyeri. Meskipun mengistirahatkan
ekstrimitas merupakan hal yang tepat, dalam kondisi ini penting juga untuk memulai latihan isometric
atau gerakan tanpa adanya ketegangan otot sesegera mungkin ketika anak mampu melakukannya.
Latihan ini tidak melibatkan pergerakan sendi.

6.Seorang laki-laki berusia 23 tahun diantar ke UGD bedah dengan Keluhan Utama Kesadaran Menurun.
Perawat melakukan pengkajian ditemukan respon verbal : suara berupa erangan, respon motorik :
pasien menghindar dari stimulus nyeri, respon membuka mata: buka mata dengan stimulasi nyeri. Klien
muntah 3 kali setelah kejadian kecelakaan. Berdasarkan hasil pemeriksaan CT- Scan ditemukan adanya
Epidural Hematom. Berapakah nilai score GCS pasien tersebut ?
A. 6
B. 7
C. 8
D. 9
E. 10
Pembahasan:D

Pemeriksaan GCS pada orang Dewasa : Eye (respon membuka mata) : (4) : spontan (3) : dengan
rangsang suara (suruh pasien membuka mata). (2) : dengan rangsang nyeri (berikan rangsangan nyeri,
misalnya menekan kuku jari) (1) : tidak ada respon Verbal (respon verbal) : (5) : orientasi baik (4) :
bingung, berbicara kacau (sering bertanya berulang), disorientasi tempat dan waktu. (3) : kata-kata tidak
jelas (2) : suara tanpa arti (mengerang) (1) : tidak ada respon Motorik (Gerakan) : (6) : mengikuti
perintah (5) : melokalisir nyeri (menjangkau & menjauhkan stimulus saat diberi rangsang nyeri) (4) :
withdraws (menghindar/menarik extremitas atau tubuh menjauhi stimulus saat diberi rangsang nyeri)
(3) : flexi abnormal (tangan satu atau keduanya posisi kaku diatas dada & kaki extensi saat diberi
rangsang nyeri). (2) : extensi abnormal (tangan satu atau keduanya extensi di sisi tubuh, dengan jari
mengepal & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri). (1) : tidak ada respon Jadi, nilai total GCS klien
adalah E2V2M5 = 9

7. Seorang ibu umur 27 tahun dengan usia kehamilan trimester III datang ke klinik bersalin untuk
memeriksakan diri. hasil pengkajian tidak ditemukan tanda-tanda yang membahayakan kehamilan ibu.
Perawat memberikan informasai mengenai nutrisi yang tepat.
Apakah langkah selanjutnya yang paling tepat dilakukan?
A. Memberi informasi mengenai asupan nutrisi
B. Memberi informasi tanda bahaya kehamilan
C. Memberi informasi rencana melahirkan
D. Mengajarkan personal hygiene
E. Istirahat dan tidur
Pembahasan:B

Informasi yang dibutuhkan pada ibu dengan usia kehamilan trimester III adalah mengenai tanda bahaya
kehamilan serta waktu yang tepat dibawa ke rumah sakit untuk melakukan persalinan.

8. Seorang perempuan berumur 44 tahun dibawa ke unit gawat darurat setelah tidak sadarkan diri di
rumahnya. Resusitasi jantung paru telah dilakukan namun tidak berhasil. Suami klien mengatakan pada
perawat bahwa klien adalah telah mendonorkan organ tubuh yaitu mata. Manakah tindakan yang harus
dilakukan perawat selanjutnya?
A. Letakkan verban kering yang steril pada kedua mata klien.
B. Lakukanpersiapan pembedahan untuk pengambilan kornea mata
C. Tutup kedua mata klien,tinggikan kepala tempat tidur,dan letakkan kantung es kecil.
D. Hubungi Yayasan donor nasional untuk memastikan bahwa klien adalah pendonor
E. Minta istri klien untuk mendapatkan dokumen legal mengenai donasi organ dari pengacara
Pembahasan:C

Saat seorang pendonor kornea meninggal dunia, tetes mata antibiotic dapat diresepkan. Kedua mata
ditutup dan letakkan kantung es kecil pada kedua mata. Kepala tempat tidur dinaikkan hingga 30 derajat
untuk mencegah udem. Dalam 2 sampai 4 jam, bola mata dikeluarkan. Kornea biasanya dalam 24 - 48
jam. Pilihan jawaban A salah karena verban tidak dipasang. Beberapa protocol donor organ
menggunakan balutan yang dibasahi cairan fisiologis. Pilihan jawaban D bukan tindakan yang harus
segera dilakukan. Dan seharusnya klien juga menandatangani kartu donor, atau mencantumkan surat
wasiat.
9. Seorang laki-laki berusia 32 tahun dirawat di ruangan bedah dengan keluhan: patah tulang paha
bagian kanan. Pada pengkajian ditemukan nyeri tekan sekitar gips, pasien post operasi hari ke-2 ORIF
(Open Reduction Internal Fixation ), udema pada tungkai yang di gips dan merasa kesemutan, Capiler
Refill Time > 3 detik, terpasang drain dengan volume : 25 cc/24 jam tekanan darah 120/70mmHg, Nadi :
82 x/mnt, S : 37,8 C, P ; 26 x/mnt.
Apakah intervensi prioritas yang dilakukan pada pasien diatas ?
A. Tinggikan ekstremitasyang telah dilakukan operasi
B. Kaji tanda- tanda adanya syndrom kompartemen
C. Lakukan massange untuk mengurangi nyeri
D. Observasi intensitas dan durasi nyeri
E. Amati dan catat cairan pada drain
Pembahasan:B

Klien dengan pemasangan gips perlu dipantau adanya tanda sindrom kompartemen. Gejala klinis yang
terjadi pada syndrome kompartemen dikenal dengan 5 P yaitu: - Pain (nyeri): nyeri yang hebat saat
peregangan pasif pada otot-otot yang terkena, ketika ada trauma langsung. Nyeri merupakan gejala dini
yang paling penting. Terutama jika munculnya nyeri tidak sebanding dengan keadaan klinik (pada anak-
anak tampak semakin gelisah atau memerlukan analgesia lebih banyak dari biasanya). Otot yang tegang
pada kompartemen merupakan gejala yang spesifik dan sering. - Pallor (pucat), diakibatkan oleh
menurunnya perfusi ke daereah tersebut. - Pulselesness (berkurang atau hilangnya denyut nadi ) -
Parestesia (rasa kesemutan) - Paralysis: Merupakan tanda lambat akibat menurunnya sensasi saraf yang
berlanjut dengan hilangnya fungsi bagian yang terkena kompartemen sindrom.

10. Seorang perempuan, berusia 55 tahun, di rawat di ruang rawat dewasa dengan diagnose stroke sejak
5 hari yang lalu. Hasil pengkajian pasien mengeluh tangan dan kaki kanan terasa lemas, tekanan darah
140/89 mmHg, nadi 88 kali/menit. Saat dilakukan penilaian kekuatan otot didapatkan extremitas kanan
bisa diangkat tetapi langsung terjatuh sedangkan extremitas kiri mampu menahan tahanan ringan.
Berapakah nilai kekuatan otot pada pasien tersebut saat ini?
A. 3 /4 :3 /4
B. 5 /2 :5 /2
C. 4 /1 :4 /1
D. 4 /2 :4 /2
E. 3 /1 :3 /1
Pembahasan: A

Ektremitas kanan bisa diangkat namun terjatuh bernilai 3, ekstremitas kiri mampu menahan tahanan
ringan bernilai 4. Sehingga pilihan jawaban yang paling tepat adalah A

Anda mungkin juga menyukai