Anda di halaman 1dari 4

Nama : NURTILA MANUSU

NIM (13211.19.011)

1. Apa pengertian dari PAGT ?


Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) adalah pendekatan sistematik dalam memberikan
pelayanan asuhan gizi yang berkualitas yang dilakukan oleh tenaga gizi, melalui serangkaian
aktivitas yang terorganisir yang meliputi identifikasi kebutuhan gizi sampai pemberian
pelayanannya untuk memenuhi kebutuhan gizi .
Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) adalah suatu metode pemecahan masalah yang
sistematis, dimana dietisien profesional menggunakan cara berpikir kritisnya dalam
membuat keputusan untuk menangani berbagai masalah yang berkaitan dengan gizi,
sehingga dapat memberikan asuhan gizi yang aman, efektif dan berkualitas tinggi. Proses
asuhan gizi terstandar disusun sebagai upaya peningkatan kualitas pemberian asuhan gizi.
Menurut National Academy Of Scince’s-Institute Of Medicine (IOM), kualitas pelayanan
adalah tingkatan pelayanan kesehatan untuk individu dan populasi yang mengarah kepada
tercapainya hasil kesehatan yang diinginkan, sesuai pengetahuan profesional terakhir.
Kualitas pelayanan dinilai melalui hasil kerja dan kepatuhan proses terstandar yang telah di
sepakati dan Menurut American Dietetic Association PAGT adalah metoda masalah yang
sistematis, yang mana dietisien professional menggunakan cara berfikir kritisnya dalam
membuat keputusan untuk mencari berbagai masalah yang berkaitan dengan gizi, sehingga
dapat memberikan asuhan gizi yang efektif dan berkualitas tinggi .Proses asuhan gizi hanya
dilakukan pada pasien / klien teridentifikasi risiko gizi atau sudah malnutrisi dan
membutuhkan dukungan gizi individu. Identifikasi risiko gizi dilakukan melalui skrining atau
penapisan gizi, dimana metodenya tergantung dari kondisi dan fasilitas setempat. Misalnya
menggunakan Subjective Global Assessment (SGA).
2. Langkah langkah dari PGAT !
Proses asuhan gizi terstandar merupakan siklus yang terdiri dari langkah yang berurutan dan
saling berkaitan yaitu :
A. Pengkajian Gizi
Data Pengkajian gizi merupakan activities mengumpulkan, mengintegrasikan Dan
menganalisis untuk review identifikasi masalah gizi Yang Berlangganan DENGAN
asp e k-asp e k asupan zat gizi dan Makanan Serta ASPEK klinis Dan Perilaku
Lingkungan Yang Disertai penyebabnya. Langkah pertama PAGT ini merupakan proses
yang dinamakan proses berkelanjutan, bukan hanya data awal tetapi merupakan
pengkajian dan analisis ulang kebutuhan pasien. Langkah ini merupakan dasar untuk
menegakkan diagnosis gizi. Data individu yang diperoleh secara langsung dari pasien /
klien wawancara, observasi dan pengukuran Iloh. rekamedis atau pemeriksaan
laboratorium. Sementara untuk kelompok data (masyarakat) diperoleh melalui berkas dan
administrasi serta data penelitian dan epidemiologi . Pengelompokan data pengkajian gizi
awal, terdiri dari: Sebuah.     Antropometri data
a. Data biokimia
b. Data fisik dan klinis
c. Data riwayat gizi dan makanan
d. Data riwayat pribadi pasien
B. Diagnosa Gizi
Langkah diagnosa gizi ini merupakan langkah kritis menjembatani antara
pengkajian gizi dan intervensi gizi. Identifikasi masalah, penyebab dan hasil
pengkajian gizi masalah tersebut. Melalui langkah ini, dietisien diarahkan untuk
membuat prioritas dalam pelaksanaan intervensi gizi. Diagnosis gizi adalah
mengidentifikasi dan memberi nama masalah gizi yang sebenarnya dan atau
beresiko penyebab masalah menanganinya secara mandiri. Diagnosis gizi
diuraikan differences Komponen masalah gizi (masalah), penyebab masalah
(etiologi) Serta Tanda Dan gejala adanya masalah (tanda & gejala)
a. Masalah gizi (masalah) menggambarkan masalah gizi pasien, dimana ahli gizi
bertanggung jawab secara mandiri untuk memecahkannya. Maka dibuat:
sebuah.   Tujuan dan target intervensi gizi yang lebih realistis dan terukur .
b. Menetapkan prioritas intervensi atau penanganan gizi .
c. Memantau dan mevaluasi perubahan yang terjadi setelah intervensi.
Penyebab masalah (etiologi) merupakan fa k tor penyebab yang memiliki kontribusi
penyebab masalah. Penyebab DAPAT berkaitan DENGAN faktor fisiologis, sehingga sial,
Lingkungan Dan prilaku . Tanda Dan gejala ADA masalah (tanda dan
simptom) menunjukan keadaan Pasien, tanda umumnya data yang menunjukkan Objektif
SEMENTARA s imp tom subjektif data yang merupakan. Sign dan  simptom merupakan
dasar monitoring dan mengevaluasikanagnosis disusun dengan urutan:
Masalah (P), Etiologi (E), Tanda / Simptoms (S).
Diagnosis gizi berbeda dengan diagnosis medis baik dari sifatnya maupun cara
membantunya. Diagnosis gizi dapat berubah sesuai dengan respon pasien, khususnya
intervensi intervensi gizi yang dilakukan. Pengelompokan diagnosis perilaku domain
asupan , domain klinis ,domain Perilaku

C.Intervensi gizi

Intervensi adalah pemberian spesifik dan berkaitan dengan penggunaan bahan untuk menanggulangi
masalah. Aktivitas ini merupakan tindakan yang terencana secara khusus dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan gizi pasien, klien atau kelompok. Pemilihan intervensi yang ditentukan oleh
diagnosa gizi dan dapat menentukan dampak intervensi yang akan dinilai dan dievaluasi
kemudian. Semua tindakan dilakukan berdasarkan prinsip ilmiah dan rasional bila mendukung dibuat
berdasarkan bukti penilitian. Pelaksanaan intervensi dimulai dengan definisi tujuan, prinsip, macam
diet, serta syarat diet. kemudian melakukan perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi serta
menyusun menu dan waktu makan pasien.

C. Monitoring dan Evaluasi Gizi


Monitoring dan evaluasi dilaksanakan untuk mengukur evaluasi dari intervensi intervensi selama
implementasi yang dilakukan. J ika mencapai tujuan, pasien diizinkan untuk pulang. Namun jika
tujuan masih belum tercapai maka pasien kembali ke tahapan pengkajian gizi ulang atau tahapan
sebelumnya sehingga tujuan intervensi yang terlaksanakan dan terlaksanakan 

3. Pada tahun berapa PAGT diperkenalkan ?

Pada tahun 2006, AsDi mulai mengenalkan Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) yang
diadopsi dari NCP-ADA tersebut diatas. Sebelum tahun 2006 asuhan gizi dilakukan secara
beragam oleh dietisien berdasarkan asuhan terstandar yang berbentuk pedoman atau
penuntun diet. Sasaran asuhan ini adalah diagnose medis, sehingga hasil asuhan gizi
menjadi beragam dan efektifitasnya kurang terlihat jelas. Perbedaan mendasar antara PAGT
dan asuhan gizi sebelumnya, terletak pada Diagnosa Gizi.
Proses Asuhan Gizi Terstandar menjadi suatu proses terstandar dalam memberikan asuhan
gizi bagi klien untuk meningkatkan konsistensi dan kualitas asuhan.
4.

1. ASSESMENT
1. Antropometri
Hitung IMT Pasien:

IMT = BB/TB²
< 17 kekurangan BB tingkat berat

17 – 18  kekurangan BB tingkat ringan

18 – 23 Status Gizi Normal (standar Asia Pasifik)

23 - 27 Kelebihan BB ringan

> 27 Kelebihan BB tingkat berat

BBI     = (TB – 100) – 10% (TB-100)

*Jika tinggi lebih dari 155 cm menggunakan lengkap seperti diatas, jika tinggi pasien dibawah 155 cm
hanya TB -100 saja

Jika pasiennya bayi atau balita menggunakan Chart WHO dan CDC ya:

5. Biokimia
Data Lab

No Indicator Hasil Normal Keterangan

Diberi kesimpulan dari akhir data lab tersebut/ diberi penilaian dari hasil lab pasien

1. Fisik klinis
No Indicator Hasil Normal Keterangan

Diberi penilaian/kesimpulan atas keadaan fisik serta klinis pasien

1) Dietary history
·         Riwayat gizi sekarang

·         Riwayat gizi dahulu

·         Lain lain menyangkut social ekonomi, riwayat penyakit dahulu dll

1) DIAGNOSIS GIZI
Menggunakan terminilogi diagnosis gizi

Susunannya kolom PES (Masalah Gizi, Etiologi, Sign&Tempt)

No Problem Etiologi Sign/Tempt

Jadi Problem/Masalah nya apa berdasar terminology diagnosis gizi NI, NC, dan NB kemudian
etiologi/penyebab masalah nya apa, lalu Sign/Tempt atau di tandai dan gejala nya seperti apa

e. INTERVENSI GIZI
a.       Tujuan Diet

b.      Prinsip Diet
c.       Syarat Diet

d.      Jenis Diet

e.       Bentuk Makanan

D. Pergitungan Zat Gizi


BMR Pria      = 66 + (13.7 x BBI) + (5 x TB)  - (6.8 x u)

BMR Wanita = 655 + (9.6 x BBI) + (1.8x TB) – (4.7x U)

·         Jika IMT Normal pakai BB Aslinya

·         Jika IMT kurang atau lebih pakai BBI

TEE = BMR x FA x FS (diketahui Energi nya)

Kebutuhan  Protein, Lemak, KH

*jika hanya diketahui usia dan tidak diketahui BB maupun TB pasien anda langsung menggunakan
standar AKG  yang terbaru ya, disitu akan diketahui BB, TB dan Kebutuhan Energi berdasarkan Usia.

d. MONITORING EVALUASI
Berisi baris : Antropometri, Biokimia, Fisik Klinis, Asupan Makanan

Berisi Kolom: Parameter, Target, Pelaksanaan

Anda mungkin juga menyukai