Anda di halaman 1dari 56

AMP

(UNIT PENCAMPUR ASPAL PANAS)

TAHUN 2020
JENIS ALAT
PRODUKSI CAMPURAN BERASPAL

◼ JENIS TAKARAN /TIMBANGAN (BATCH


TYPE)
◼ JENIS DRUM / MENERUS
(CONTINOUS TYPE)
Unit Pencampur Aspal (AMP) jenis
drum /menerus
1. Bin dingin 6. Tangki aspal
2. Ban berjalan membawa agregat dingin 7. Pengumpul debu
3. Timbangan otomatis 8. Ban berjalan menbawa campuran panas
4. Drum pengering dan pencampur 9. Penampung campuran panas
5. Pompa aspal 10. Ruang kontrol
Unit Pencampur Aspal (AMP) jenis
drum / menerus
Unit Pencampur Aspal (AMP) jenis
drum (parallel & counter flow drum)

Parallel Flow Drum

Counter Flow Drum


Tipikal AMP Jenis Drum / Menerus
Unit Pencampur Aspal (AMP) jenis
takaran/timbangan
1. Bin dingin (cold bins)
2. Pintu pengatur pengeluaran agregat dari bin
dingin (cold feed gate)
3. Sistem pemasok agregat dingin (cold elevator)
4. Pengering (dryer)
5. Pengumpul debu (dust collector)
6. Cerobong pembuangan (exhaust stack)
7. Sistem pemasok agregat panas (hot elevator)
8. Unit ayakan panas (hot screening unit)
9. Bin panas (hot bins)
10. Timbangan Agregat (weigh box)
11. Pencampur (mixer atau pugmill)
12. Penyimpanan bahan pengisi (mineral filler
storage)
13. Tangki aspal (hot asphalt storage)
14. Sistem penimbangan aspal (aspal weigh bucket)
PROSES PENCAMPURAN
TIPIKAL AMP JENIS TAKARAN
(BATCH)
PENGENDALIAN AMP
SEBELUM PELAKSANAAN
PENCAMPURAN
Pengendalian Bin dingin

◼ Periksa perlindungan agregat terhadap hujan


◼ Periksa kondisi dinding pemisah antara bin
◼ Periksa lebar loader terhadap mulut bin
◼ Periksa alat penggetar pada tiap bin dingin/ban
berjalan/ apron pada tiap bin dingin apakah sudah
sesuai dengan rencana
◼ Periksa kondisi dan fungsi ban berjalan pemasok ke
pengering
Perlindungan bin dingin dari hujan

• Kadar air yang tidak terkontrol dapat


menyebabkan terganggunya proses
produksi dan penurunan kapasitas
produksi
Naiknya kadar air dari 4% ke 6% akan
menurunkan kapasitas produksi sebesar
25% (grafik)
Pengendalian dingding pemisah
antar fraksi agregat pada cold bin

Tidak ada pemisah antar fraksi akan menggangu proporsi gradasi agregat
yang akan diperoleh
Periksa lebar bucket loader
dibanding mulut cold bin
Pengendalian kontinuitas pasokan
agregat dari bin dingin

Jenis getar untuk agregat kasar Jenis ban berjalan untuk ag. halus

Jenis apron untuk agregat halus


Tipikal pemasok pada bin dingin

Jenis ban berjalan untuk


agregat halus

Jenis getar untuk agregat


kasar
Pengendalian lubang pengeluar
agregat (gate) cold bin

• Bukaan harus dapat diatur sesuai


dengan kebutuhan (kalibrasi)
Akibat pengendalian bin dingin yang
buruk

◼ Tidak konsistennya pasokan


gradasi agregat ke hot bin
◼ Kemungkinan overflow lebih
banyak terjadi
◼ Fluktuasi temperatur campuran
◼ Kualitas campuran beraspal yang
diperoleh tidak sesuai rencana
Pengendalian drum pengering

◼ Periksa kemiringan drum pengering


◼ Periksa demensi dan kecepatan. putaran drum
pengering,.
◼ Periksa kondisi dan fungsi penyemprotan bahan
bakar
◼ Periksa kondisi dan sistem pengaturan udara serta
tempat semburan api.
◼ Periksa fungsi termometer
◼ Periksa kondisi sudu-sudu (flight cup),
Pengendalian drum pengering

Bentuk pengering, kecepatan


putaran, diameter, panjang,
jumlah dan desain dari sudu-
sudu mempengaruhi lamanya
waktu yang diperlukan dalam
proses pengeringan.
Kemiringan drum tidak sesuai
persyaratan dan bocor
Kesalahan pada drum pengering

Warna asap hitam akibat dryer (sistem pembakaran) tidak


sempurna

Agregat tercemar
Pengendalian pengumpul debu

◼ Periksa kondisi dan fungsi kerja dari dumper


gate atau weight dumper.
◼ Periksa kondisi dan fungsi kerja dari fan.
◼ Periksa kondisi dan fungsi kerja dari bantalan
◼ Periksa kondisi dan fungsi kerja fan belt.
◼ Periksa kondisi dan fungsi kerja dari corong
(duct) pada pengumpul debu, apakah terjadi
penyumbatan.
Alat pengumpul debu (dust colector)
Polusi debu di AMP
Pengendalian Ayakan Panas

◼ Periksa kondisi dan fungsi kerja serta kebersihan


dari ayakan getar, lubang ayakan dan kawat
ayakan (wire net).
◼ Periksa kemampuan muat, ukuran (mm) dan
kapasitas ayakan (t/jam).
◼ Periksa kondisi dari dek ayakan, jika rusak atau
robek harus diganti.
◼ Periksa kondisi dan fungsi kerja dari penggetar,
jika terdapat bunyi yang tidak normal periksa
bantalannya.
Ayakan panas
SARINGAN PANAS TIDAK
SEMPURNA
Pengendalian bin panas (hot bin)

◼ Periksa kondisi dan fungsi kerja dari semua bak


bin panas, dijamin tidak terjadi kebocoran
◼ Periksa kondisi, keausan dan fungsi bukaan:
- bukaan hot bin bekerja baik (buka/tutup)
- pipa pengeluaran agregat berlebih (over flow)
- pipa pengeluaran agregat oversize
Gambar tipikal
Bin panas (hot bin) AMP jenis timbangan
Bukaan bin panas tidak menutup
dengan sempurna
Pengendalian sistem timbangan

◼ Periksa kondisi dan fungsi kerja serta sensitivitas


timbangan agregat, timbangan filler dan timbangan
aspal, apakah sudah dikalibrasi.

◼ Periksa kondisi dan fungsi kerja dari hook bolt, pisau


(knife edge), karet perendam (absorbing rubber), metal
penggantung (hanging metal), petunjuk skala (dial
indicator), dush pot, bak penampung (hopper) dan
bukaan atau pintu pada timbangan.
Pemeriksaan rutin akurasi
timbangan
Pengendalian sistem pemasok bahan
pengisi

◼ Periksa kondisi dan fungsi kerja dari elevator


bahan pengisi.
◼ Periksa kondisi dan fungsi kerja dari bin
penampung bahan pengisi (filler storage bin).
◼ Periksa kondisi dan fungsi kerja dari pemasok
bahan pengisi (fiiler feeder) dan screw feeder.
Pengendalian sistem pemasok aspal

◼ Periksa kondisi, fungsi kerja dan kapasitas dari


pompa aspal (transfer pump).
◼ Periksa kondisi dan fungsi kerja dari pompa
penyemprot aspal (spray pump).
◼ Periksa kondisi dan fungsi kerja tangki aspal dan
pemanasnya, pemanasan langsung tidak disarankan.
◼ Periksa kondisi dan fungsi kerja semua termometer,
apakah sudah dikalibrasi.
◼ Periksa kerataan distribusi aspal kedalam ruang
pencampur.
Tipikal sistim pemasok aspal
Pemanasan aspal pada tangki (pipa
oli yang dipanaskan)
Pemanasan aspal pada tangki
(pembakaran langsung > tidak
disarankan)
Pengendalian unit pencampur
(mixer/pugmill)

◼ Periksa kondisi pedal alat pencampur


◼ Periksa kondisi pintu alat pencampur
◼ Periksa jarak terdekat pedal ke dinding
alat pencampur (max 1,5 x max size)
Tipikal alat pencampur

Campuran terlalu banyak Campuran terlalu sedikit


Tipikal kondisi pedal mixer
Sistem kontrol operasi

◼ Periksa kondisi, fungsi dari ruang sistem kontrol,


distribution board, dan panel pengontrol.
◼ Periksa timer untuk pengendalian lamanya waktu
pencampuran pada alat pencampu
- Dry mix (2-5 detik)
- Wet mix (30-40 detik)
PENGENDALIAN
SAAT DAN SETELAH
PENCAMPURAN
Pengendalian saat pencampuran

◼ Periksa lamanya waktu pencampuran (lihat


Gambar di bawah, Shell 1995)
Pengendalian setelah pencampuran

◼ Penyelimutan aspal pada


agregat
◼ Kondisi dari campuran
◼ Warna asap campuran
◼ Bentuk timbunan
campuran dalam bak truk
◼ Temperatur campuran
◼ Uap dari campuran
◼ Lakukan pengambilan
sampel untuk
laboratorium
Beberapa indikasi penyimpangan
dapat dilihat secara visual :

- Berasap biru: pemanasan yang berlebihan


(overheating)
- Tanpak kaku: temperatur campuran rendah
- Tampak kering: campuran kurang aspal
- Permukaan diatas truk tampak rata:
Campuran kelebihan aspal
- Agregat tidak terslimuti: pencampuran
kurang sempurna
KALIBRASI

◼ BIN DINGIN
◼ SARINGAN PANAS
◼ TIMBANGAN

◼ TERMOMETER

◼ POMPA ASPAL
Peralatan Kalibrasi bin dingin

◼ peralatan uji kadar air


- timbangan
- wadah benda uji
- oven
◼ wadah untuk agregat kapasitas  15 liter 3 buah.

◼ stop watch 1 buah.

◼ timbangan kapasitas 20 kg 1 buah.


◼ peralatan bantu lainnya seperti; kunci pas, obeng dan
palu.
PROSEDUR KALIBRASI BIN DINGIN

◼ jalankan ban pemasok agregat dari bin dingin ke pengering;


◼ hidupkan jenis pemasok yang tersedia pada bin dingin sampai
agregat keluar
◼ bila agregat konstan, tandai pada saat yg sama hidupkan stop
watch;
◼ tentukan panjang agregat yang ada di ban dan pada saat yang
bersamaan matikan stop watch; Ukur panjang ban dan waktu;
◼ agregat yang ada di ban ditimbang;
◼ ambil contoh agregat yang ada di bin dingin dan uji kadar air;
◼ lakukan proses seperti diatas paling sedikit 3 kali, untuk masing-
masing bahan minimum 4 bukaan pintu bin;
◼ pada bin dingin sistim ban atau apron, bukaan pintu bin
dipertahankan tetap yang diperlakukan sebagai variabel
kecepatan ban atau apron;
◼ hasil pengukuran tersebut gambarkan dalam suatu grafik,
Grafik
hubungan bukaan pintu bin dingin dengan aliran
agregat

7000 120
Bin 1 Bin 1
6500
110
6000

Aliran agregat per revolution (lbs)


100
Aliran agregat per menit (lbs)

5500 Bin 2
90
5000
4500 80
Bin 3 Bin 2
4000 70
Bin 4
3500 60
3000 Bin 3
50
2500
40
2000
30
1500
20
1000
500 10

0 0
0 2 4 6 8 10 0 2 4 6 8 10
Bukaan pintu bin (inchi) Bukaan pintu bin (inchi)
Kalibrasi saringan panas (hot screen)

Kalibrasi saringan dilakukan dengan mengukur lubang saringan dan


jumlahnya.
Peralatan
- Jangka sorong (sigmat), meteran, penggetar dan tachometer.
Persiapan
- buka penutup saringan.
- bersihkan saringan.
Prosedur
- Ukur lubang saringan dengan jangka sorong.
- Lebar dan luas saringan.
- Sesuaikan lubang saringan dan jumlah lubang dengan spesifikasi
saringan.
Penggetar
- Ukur getaran alat penggetar dengan tachometer.
- Sesuaikan getaran dengan manual alat penggetar.
Kalibrasi Termometer
◼ Termometer pada
dryer
◼ Termometer pada hot
bin.
◼ Termometer pada
tangki aspal
◼ Termometer pada
teknisi
Kalibrasi pompa aspal
Peralatan
stop watch, wadah aspal 5 kgm, timbangan kapasitas 20 kg, termometer
Persiapan
- tentukan beberapa tekanan pompa aspal.
- tentukan temperatur untuk mencapai kekentalan aspal 170 ± 10 Cts
Prosedur
- panaskan aspal sampai temperatur yang sesuai perencanaan;
- hidupkan pompa dan atur tekanannya sesuai yang diinginkan
- normalkan aliran aspal;
- setelah pengeluaran stabil menampung aspal dan hidupkan stop watch;
- setelah aspal mencapai ± 5 kg pindahkan aspal dan matikan stop watch;
- catat selang waktu pengalirannya, dan timbang aspal yang tertampung diwadah
- ulangi kalibrasi dengan kecepatan pompa yang lain;
- Gambarkan kurva hubungan tekanan pompa dengan berat aspal yang keluar
dari pompa.
Kalibrasi pompa aspal
RESUME PENGENDALIAN UNIT
PRODUKSI PENCAMPUR ASPAL
Penimbunan (stock pile):
-agregat kubikal dan bersih Pemeriksaan:
-tidak segregasi/degradasi -saringan baik
-tidak ada perubahan tampak visual -timbangan (kalibrasi)
agregat (perubahan quari / suplier) -temperatur pencampuran
-waktu pencampuran

Bin Bin Dingin:


-kalibrasi bukaan
-pemisah antar bin (agregat
tidak bercampur)
-kelengkapan (penggetar,
tenaga pembersih)

Pengering (dryer) :
-pembakaran sempurna (lihat
Pemeriksaan :
warna asap)
-perhatikan tampak visual campuran
-kontrol temperatur
-periksa temperatur camp. di atas truk
-sudu-sudu (mangkok)
-bak truk bersih dan pengangkutan
pengaduk baik
dilindungi dengan terpal
-sudut kemiringan dryer
terima kasih atas semua
perhatian,
mohon maaf atas kekeliruan
dan kekurangan

Anda mungkin juga menyukai