Abstrak
Obesitas merupakan salah satu permasalahan yang berada di masyarakat. Konsumsi biji kopi
hijau robusta (Coffea canephora) merupakan salah satu alternatif yang digunakan untuk
menurunkan berat badan. Biji kopi hijau jenis robusta yang mengandung senyawa metabolit
sekunder berupa asam klorogenat yang termasuk kelompok senyawa fenol dan mempunyai efek
menurunkan indeks obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan indeks
obesitas terhadap tikus putih jantan galur wistar yang diberikan ekstrak etanol biji kopi hijau
robusta selama 24 hari terhadap tikus model obesitas yang diinduksi dengan makanan diet tinggi
lemak selama 50 hari. Ekstraksi biji kopi hijau robusta dengan metode maserasi selama 3x24
jam menggunakan pelarut etanol 96%. Kelompok perlakuan terdiri dari kelompok negatif
diberikan CMC 1%, kelompok kontrol positif diberikan orlistat 30 mg/kg BB, kelompok dosis
ekstrak etanol biji kopi hijau robusta diantaranya dosis 200 mg/kg BB, 400 mg/kg BB, 600
mg/kg BB. Ekstrak etanol biji kopi hijau robusta pada dosis 200 mg/kg BB, 400 mg/kg BB, dan
600 mg/kg BB memiliki efektivitas sebagai penurun berat badan dengan nilai persentase sebesar
8,11%, 12,32%, dan 10,79%. Dosis 200 mg/kg BB, 400 mg/kg BB dan 600 mg/kg BB dapat
menurunkan nilai index lee sebagai parameter index obesitas dengan nilai persentase penurunan
sebesar 2,94%, 3,88% dan 3,78%. Berdasarkan analisis statistik dengan ANOVA pada
penurunan berat badan menunjukkan nilai signifikansi (P<0,05) terdapat pada dosis 400 mg/kg
BB dan 600 mg/kg BB.
Kata kunci : Obesitas, biji kopi hijau robusta, asam klorogenat, penurunan berat badan, index
lee.
Abstract
Obesity is one of the problems in the community. The consumption of green coffee beans
robusta (Coffea canephora) is one of the alternatives used for weight loss, especially in green
coffee beans robusta containing secondary metabolite compounds such as chlorogenic acid
including a group of phenol compounds that reduce the obesity index. The aim of this study was
to find out that, the reduction of obesity index to male wistar strain white mouse given by
ethanol extract of green coffee beans for 24 days against obesity model which induced by diet
high fat diet for 50 days. Green coffee beans robusta extraction using maceration method
durimg 3x24 hours using solvent ethanol 96%. The treatment group consisted of negative group
was given CMC 1%, positive control group was given orlistat 30 mg/kg BW, dose group ethanol
extract ethanol of green coffee beans robusta including dose 200 mg/kg BW, 400 mg/kg BW,
and dose 600 mg/kg BW. Ethanol extracts of green coffee beans robusta at a dose of 200 mg/kg,
400 mg/kg, and 600 mg/kg had its effectiveness as a weight loss percentage value of 8.11%,
12.32% and 10.79%. A dose of 200 mg/kg, 400 mg/kg BW and 600 mg/kg BW can lower the
value of the index parameter lee as the obesity index with the value of the percentage decrease
of 2.94%, 3.88% and 3.78%. Based on statistical analysis with ANOVA on weight loss shows
the value of significance (P < 0,05) was found on a dose of 400 mg/kg BW and 600 mg/kg BW.
Keywords : Obesity, green coffee beans robusta, chlorogenic acid, weight loss, index lee.
1
JSTFI
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia
Vol. VIII, No. 2, Oktober 2019 ISSN: 2303-2138
PENDAHULUAN
Kegemukan atau obesitas menjadi ini akan meningkatkan kadar lipid darah
salah satu masalah kesehatan bagi anak- (Free Fatty Acid atau FFA). Hiperlipidemia
anak, orang dewasa, dan usia balita. merupakan keadaan dimana terdapat
Kelebihan lemak tubuh atau obesitas pada peningkatan kadar lipid dalam darah yaitu
saat ini merupakan sebuah epidemi yang trigliserida, kolesterol atau keduanya,
muncul di seluruh dunia, termasuk di sedangkan dislipidemia diartikan sebagai
negara-negara yang sedang berkembang. perubahan kadar profil lipid darah dapat
Kelebihan dan ketidakseimbangan asupan meningkat (kolesterol total, trigliserida, dan
gizi yang berhubungan dengan pola LDL) atau menurun HDL. Kadar kolesterol
hidup yang mengikuti zaman kini perlu serta trigliserida yang tinggi dan
diperhatikan karena meningkatnya angka berlangsung lama dapat menyebabkan
kelebihan berat badan (Atmarita, 2005). penebalan pembuluh darah dengan risiko
Kelebihan berat badan dan obesitas penyempitan pembuluh darah (Azwar
merupakan suatu kondisi tubuh dimana Ahlian, 2005).
kelebihan lemak terdapat pada jaringan Langkah-langkah untuk menurunkan
adiposa yang disimpan sebagai trigliserida, kelebihan berat badan dan obesitas adalah
yang menghasilkan banyak proinflamasi mengontrol berat badan melalui gaya hidup
mediator (Fernández-Sánchez et al., 2011). sehat. Jika metode ini gagal, mungkin perlu
Konsumsi makanan yang berlemak, juga meminum obat. Saat ini ada banyak
makanan cepat saji (fast food), dan kurang jenis obat-obatan, beberapa diantaranya
berolahraga merupakan kebiasaan buruk memiliki efek menekan rasa lapar atau
masyarakat yang dapat menimbulkan nafsu makan, yang memiliki banyak efek
penyakit antara lain obesitas. Menurut samping. Salah satu tanaman yang dapat
(Nestle et al., 2000), obesitas disebut “the digunakan sebagai penurun berat badan
most important nutritional disease in the (anti obesitas) adalah kopi. Kopi adalah
affluent countries of the world” karena salah satu minuman yang paling banyak
angka kejadiannya terus meningkat. Pada dikonsumsi di dunia. Salah satunya adalah
saat ini lebih dari 1,6 milyar orang dewasa kopi hijau yang merupakan biji kopi hijau
di seluruh dunia memiliki berat badan mentah kaya dengan kafein, asam
berlebih dan 400 juta orang yang masuk ke klorogenat yang dapat ditemukan di buah-
dalam kategori obesitas (Anonim, 2012). buahan serta sayuran, dan komponen
Pada orang obesitas terdapat lainnya seperti quinic acid, caffeic acid, dan
gangguan metabolik sehingga energi tubuh p-coumaric acid (Hasegawa dan Mori.,
dibawa ke hati untuk menjadi lemak. Hal
2
JSTFI
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia
Vol. VIII, No. 2, Oktober 2019
2000; Zheng et al., 2004; Lopez et al., tanpa mengetahui efek samping jika
2006). mengkonsumsi kopi hijau terlalu tinggi.
Asam klorogenat merupakan Penelitian ini bertujuan untuk
komponen utama dari kopi mentah dan mengetahui aktivitas penurunan indeks
kacang–kacangan. Telah diteliti untuk obesitas dari biji kopi hijau (Coffea
mengurangi konsentrasi kolesterol dan canephora) pada tikus jantan putih yang
trigliserida dalam serum dan hati diinduksi terlebih dahulu menjadi obesitas
(Rodriguez, S dan Hadley, 2002). Asam dengan makanan diet tinggi lemak.
klorogenat adalah kelompok dari fenol yang
memiliki aktivitas biologis yang dikenal METODOLOGI
sebagai asam 5-caffeoylquinic. Asupan Alat
harian asam klorogenat oleh peminum kopi Alat-alat yang digunakan dalam
dianggap berada pada kisaran 0,5 – 1,0 g. penelitian ini adalah alat-alat gelas (pyrex),
Menurut penelitian (Hiroshi S, 2006) kertas saring, gelas ukur (pyrex), cawan
terhadap kadar trigliserida pada hati tikus penguap, sonde oral, neraca analitik
®
dari ekstrak biji kopi hijau dengan dosis (Henherr ) (Kern®), pisau bedah, gunting
100 dan 200 mg/kg perhari, 200 dan 400 bedah, serta alat-alat yang digunakan pada
mg/kg perhari dengan penambahan minyak proses karakterisasi seperti cawan porselen,
zaitun. Penelitian Hiroshi Simoda pada oven (Memmert), tanur, desikator, penjepit
tahun 2006 menjelaskan pada dosis tersebut kayu, rak tabung, plat tetes, spatel, dan
mampu menurunkan kadar trigliserida di pembakar spiritus.
dalam hati. Kandungan ekstrak biji kopi
hijau 200 mg dalam sediaan kopi instan Bahan
sebanyak 2200 mg mampu menurunkan Bahan tanaman yang digunakan
berat badan selama 12 minggu (Thom, dalam penelitian ini adalah biji kopi hijau
2007). robusta (Coffea canephora) dari Desa
Oleh karena itu perlu adanya kajian Cikeris, Cikajang, Garut, Jawa Barat.
yang lebih dalam lagi terutama dosis yang Bahan-bahan yang digunakan dalam
efektif terhadap penurun berat badan dari penelitian ini adalah: Aquadest, CMC,
ekstrak etanol biji kopi hijau (Coffea xenical (orlistat), MDLT (Makanan Diet
canephora). Penentuan dosis efektif sangat Tinggi Lemak) sebagai bahan penginduksi,
penting dikarenakan masyarakat pakan standar phokphand 551, dan bahan
mempercayai bahwa semakin tinggi dosis kimia yang digunakan untuk penapisan
yang dikonsumsi pada kopi hijau akan fitokimia.
semakin cepat menurunkan berat badan
3
JSTFI
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia
Vol. VIII, No. 2, Oktober 2019
4
JSTFI
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia
Vol. VIII, No. 2, Oktober 2019
5
JSTFI
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia
Vol. VIII, No. 2, Oktober 2019
Tabel 1. Hasil Karakterisasi Simplisia Biji Kopi Hijau Robusta (Coffea canephora)
Karakterisasi Hasil (%)
Simplisia
Kadar Sari Larut 13%
Etanol
Kadar Sari Larut Air 33%
Kadar Abu Total 4,7%
Kadar Air 10%
Susut Pengeringan 8%
Tabel 2. Hasil Penapisan Fitokimia Ekstrak dan Simplisia Biji Kopi Hijau Robusta
(Coffea canephora)
Pengujian Simplisia Ekstrak
Alkaloid + +
Flavonoid + +
Tannin - -
Fenolat + +
Monoterpen dan + +
seskuiterpen
Steroid - -
Triterpenoid + +
Saponin - -
Kuinon + +
Keterangan : (+) Menunjukkan Senyawa Terdeteksi.
(-) Tidak Menunjukkan Senyawa yang Terdeteksi.
6
JSTFI
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia
Vol. VIII, No. 2, Oktober 2019
orlistat memiliki efek yang jauh lebih senyawa yaitu kafein dan asam
baik jika kandungan lemak dalam klorogenat yang berperan dalam
makanan dikurangi. Berikut grafik hasil penurunan berat badan. Asam
rata-rata penurunan berat badan pada klorogenat memiliki mekanisme kerja
tikus selama 24 hari ditampilkan pada dengan meningkatkan atau melakukan
Gambar 2. proses pembakaran lemak pada hati dan
Berdasarkan hasil penurunan menghambat penyerapan lemak
berat badan, dapat dilihat pada Gambar sehingga dapat menurunkan berat badan.
2. pada kelompok kontrol negatif Kafein berperan serta dalam
mengalami kenaikan berat badan menurunkan berat badan (Hasegawa dan
dibandingkan dengan kelompok Mori, 2000; Zheng et al, 2004) hal ini
perlakuan lainnya. Hal tersebut di dikarenakan kafein dari coffee bean
artikan bahwa CMC 1% tersebut tidak extract dapat mendorong degradasi
memiliki efek sebagai penurun berat lemak yang terdapat pada jaringan
badan. Berikut hasil rata-rata penurunan adiposa dengan merangsang sekresi
berat badan sebelum perlakuan (hari ke- katekolamin, bagian asam lemak yang
0) dan setelah perlakuan (hari ke-24) telah dilepaskan dari jaringan adiposa
serta persentase penurunan berat badan kemudian ditransfer ke hati lalu
ditampilkan pada Tabel 4. dilakukan proses oksidasi.
Hasil penurunan berat badan Kontrol obat yang digunakan
dengan ekstrak kopi hijau yang terdapat dalam penurunan berat badan ini yaitu
dalam Tabel 4. dapat dilihat bahwa orlistat, persentase penurunan berat
persentase penurunan berat badan yang badan pada orlistat sebesar 13,77%.
paling tinggi yaitu pada dosis 400 mg/kg Orlistat memiliki mekanisme kerja
BB sebesar 12,32% dibandingkan dengan menghambat kerja enzim lipase
dengan dosis 200 mg/kg BB sebesar pankreas pada intestinal dengan
8,11% dan dosis 600 mg/kg BB sebesar membentuk ikatan kovalen dengan sisi
10,79% sedangkan pada kontrol negatif aktif residu serin (Burton et al, 2006).
-4,22% yang artinya tidak adanya Inaktivasi lipase pankreas menyebabkan
penurunan berat badan. Menurut berhentinya proses hidrolisis trigliserida
(Hiroshi S, 2006) dosis 400 mg/kg BB menjadi asam lemak dan monogliserid
dapat menurunkan kadar trigliserida (Isido dan Cordido, 2010) orlistat juga
dalam darah hal tersebut berpengaruh dapat bekerja dengan meningkatkan
juga terhadap penurunan berat badan. pembuangan lemak melalui feses hingga
Pada biji kopi hijau terkandung suatu 30%.
7
JSTFI
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia
Vol. VIII, No. 2, Oktober 2019
8
JSTFI
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia
Vol. VIII, No. 2, Oktober 2019
Tabel 3. Hasil Index lee sebelum induksi pada hari ke-0 dan setelah induksi pada
hari ke-50
Sebelum Induksi Setelah Induksi
Kelompok Perlakuan
Hari ke - 0 Index Lee Hari ke - 50 Index Lee
Kontrol Negatif 171,76 273,72 293,90 305,68
Kontrol Positif 172,34 269,60 301,63 306,62
Dosis 200 mg/kg BB 171,48 271,15 297,86 306,66
Dosis 400 mg/kg BB 170,84 270,79 285,40 306,33
Dosis 600 mg/kg BB 170,73 267,75 281,70 305,77
Gambar 2. Grafik hasil rata-rata penurunan berat badan tikus selama 24 hari
Indeks Lemak dan Indeks Organ Dapat pula dilihat pada Tabel 6.
Pengujian parameter index organ hasil indeks lemak pada dosis 400
bertujuan untuk mengetahui penimbunan mg/kg BB dan dosis 600 mg/kg BB
lemak yang terdapat dalam hati. esktrak etanol biji kopi hijau robusta
Sedangkan untuk index lemak yang lebih rendah dibandingkan dengan dosis
yaitu bagian lemak di daerah 200 mg/kg BB. Selain itu, jika
retriperitonial yang terletak dibelakang dibandingkan dengan kontrol negatif
ginjal dan hati. Berikut hasil rata-rata dari semua perlakuan dosis ekstrak
pengujian parameter index lemak dan etanol biji kopi hijau artinya dapat
index organ ditampilkan pada Tabel 4. mengurangi lemak yang terdapat pada
9
JSTFI
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia
Vol. VIII, No. 2, Oktober 2019
Tabel 4. Hasil rata-rata penurunan berat badan sebelum perlakuan dan setelah
perlakuan dan persentase penurunan berat badan
Kelompok Perlakuan Rata-rata Penurunan Berat Badan (gram) Persentase
pada Tikus ±SD Penurunan Berat
Sebelum Perlakuan Setelah Perlakuan Badan (%)
b
Kontrol Negatif 293,90 ± 24,74 302,77 ± 29,69 -4,22%
Kontrol Positif 301,63 ± 23,28 265,91 ± 29,62a 13,77%
Dosis 200 mg/kg BB 297,86 ± 26,14 270,59 ± 35,95 8,11%
a
Dosis 400 mg/kg BB 285,40 ± 7,51 251,20 ± 12,41 12,32%
a
Dosis 600 mg/kg BB 281,70 ± 6,83 254,16 ± 22,01 10,79%
Keterangan : a = berbeda bermakna dengan kontrol negatif (<0,05)
b = berbeda bermakna dengan kontrol positif (<0,05)
Tabel 5. Hasil Rata-rata Penurunan Index lee Sebelum Perlakuan dan Setelah
Perlakuan Serta Persentase Penurunan Index lee.
Persentase Penurunan
Rata-rata Hasil Index Lee Pada Tikus
Index Lee (%)
Kelompok Perlakuan
Sebelum Setelah
Perlakuan Perlakuan
Kontrol Negatif 305,37 309,90 -1,48%
Kontrol Positif 306,62 291,66 4,87%
Dosis 200 mg/kg BB 306,66 297,64 2,94%
Dosis 400 mg/kg BB 306,33 294,44 3,88%
Dosis 600 mg/kg BB 305,77 294,19 3,78%
Gambar 3. Grafik Hasil Rata-rata Penurunan Index Lee Sebelum Perlakuan dan
Setelah Perlakuan
10
JSTFI
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia
Vol. VIII, No. 2, Oktober 2019
Tabel 6. Hasil Rata-rata Pengujian Parameter Indeks Lemak dan Indeks Organ.
Kelompok Perlakuan Indeks Organ (%) Indeks Lemak (%)
Kontrol Negatif 4,33 ± 0,16 0,45 ± 0,17
Kontrol Positif 4,89 ± 0,44 0,23 ± 0,22
Dosis 200 mg/kg BB 4,64 ± 0,99 0,29 ± 0,08
Dosis 400 mg/kg BB 4,64 ± 0,75 0,20 ± 0,07
Dosis 600 mg/kg BB 4,92 ± 0,97 0,28 ± 0,20
11
JSTFI
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia
Vol. VIII, No. 2, Oktober 2019
12