Anda di halaman 1dari 12

JSTFI

Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia


Vol. VIII, No. 2, Oktober 2019 ISSN: 2303-2138

UJI AKTIVITAS PENURUNAN INDEKS OBESITAS DARI EKSTRAK ETANOL BIJI


KOPI HIJAU ROBUSTA (Coffea canephora) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN
GALUR WISTAR

Seno Aulia Ardiansyah1*, Anggi Restiasari1, Ditta Restiany Noer Utami1


1
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia, Jl. Soekarno-Hatta No.354 (Parakan Resik 1), Bandung
*Alamat korespondensi: seno.ardiansyah@gmail.com

Abstrak

Obesitas merupakan salah satu permasalahan yang berada di masyarakat. Konsumsi biji kopi
hijau robusta (Coffea canephora) merupakan salah satu alternatif yang digunakan untuk
menurunkan berat badan. Biji kopi hijau jenis robusta yang mengandung senyawa metabolit
sekunder berupa asam klorogenat yang termasuk kelompok senyawa fenol dan mempunyai efek
menurunkan indeks obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan indeks
obesitas terhadap tikus putih jantan galur wistar yang diberikan ekstrak etanol biji kopi hijau
robusta selama 24 hari terhadap tikus model obesitas yang diinduksi dengan makanan diet tinggi
lemak selama 50 hari. Ekstraksi biji kopi hijau robusta dengan metode maserasi selama 3x24
jam menggunakan pelarut etanol 96%. Kelompok perlakuan terdiri dari kelompok negatif
diberikan CMC 1%, kelompok kontrol positif diberikan orlistat 30 mg/kg BB, kelompok dosis
ekstrak etanol biji kopi hijau robusta diantaranya dosis 200 mg/kg BB, 400 mg/kg BB, 600
mg/kg BB. Ekstrak etanol biji kopi hijau robusta pada dosis 200 mg/kg BB, 400 mg/kg BB, dan
600 mg/kg BB memiliki efektivitas sebagai penurun berat badan dengan nilai persentase sebesar
8,11%, 12,32%, dan 10,79%. Dosis 200 mg/kg BB, 400 mg/kg BB dan 600 mg/kg BB dapat
menurunkan nilai index lee sebagai parameter index obesitas dengan nilai persentase penurunan
sebesar 2,94%, 3,88% dan 3,78%. Berdasarkan analisis statistik dengan ANOVA pada
penurunan berat badan menunjukkan nilai signifikansi (P<0,05) terdapat pada dosis 400 mg/kg
BB dan 600 mg/kg BB.

Kata kunci : Obesitas, biji kopi hijau robusta, asam klorogenat, penurunan berat badan, index
lee.
Abstract

Obesity is one of the problems in the community. The consumption of green coffee beans
robusta (Coffea canephora) is one of the alternatives used for weight loss, especially in green
coffee beans robusta containing secondary metabolite compounds such as chlorogenic acid
including a group of phenol compounds that reduce the obesity index. The aim of this study was
to find out that, the reduction of obesity index to male wistar strain white mouse given by
ethanol extract of green coffee beans for 24 days against obesity model which induced by diet
high fat diet for 50 days. Green coffee beans robusta extraction using maceration method
durimg 3x24 hours using solvent ethanol 96%. The treatment group consisted of negative group
was given CMC 1%, positive control group was given orlistat 30 mg/kg BW, dose group ethanol
extract ethanol of green coffee beans robusta including dose 200 mg/kg BW, 400 mg/kg BW,
and dose 600 mg/kg BW. Ethanol extracts of green coffee beans robusta at a dose of 200 mg/kg,
400 mg/kg, and 600 mg/kg had its effectiveness as a weight loss percentage value of 8.11%,
12.32% and 10.79%. A dose of 200 mg/kg, 400 mg/kg BW and 600 mg/kg BW can lower the
value of the index parameter lee as the obesity index with the value of the percentage decrease
of 2.94%, 3.88% and 3.78%. Based on statistical analysis with ANOVA on weight loss shows
the value of significance (P < 0,05) was found on a dose of 400 mg/kg BW and 600 mg/kg BW.

Keywords : Obesity, green coffee beans robusta, chlorogenic acid, weight loss, index lee.

1
JSTFI
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia
Vol. VIII, No. 2, Oktober 2019 ISSN: 2303-2138

PENDAHULUAN
Kegemukan atau obesitas menjadi ini akan meningkatkan kadar lipid darah
salah satu masalah kesehatan bagi anak- (Free Fatty Acid atau FFA). Hiperlipidemia
anak, orang dewasa, dan usia balita. merupakan keadaan dimana terdapat
Kelebihan lemak tubuh atau obesitas pada peningkatan kadar lipid dalam darah yaitu
saat ini merupakan sebuah epidemi yang trigliserida, kolesterol atau keduanya,
muncul di seluruh dunia, termasuk di sedangkan dislipidemia diartikan sebagai
negara-negara yang sedang berkembang. perubahan kadar profil lipid darah dapat
Kelebihan dan ketidakseimbangan asupan meningkat (kolesterol total, trigliserida, dan
gizi yang berhubungan dengan pola LDL) atau menurun HDL. Kadar kolesterol
hidup yang mengikuti zaman kini perlu serta trigliserida yang tinggi dan
diperhatikan karena meningkatnya angka berlangsung lama dapat menyebabkan
kelebihan berat badan (Atmarita, 2005). penebalan pembuluh darah dengan risiko
Kelebihan berat badan dan obesitas penyempitan pembuluh darah (Azwar
merupakan suatu kondisi tubuh dimana Ahlian, 2005).
kelebihan lemak terdapat pada jaringan Langkah-langkah untuk menurunkan
adiposa yang disimpan sebagai trigliserida, kelebihan berat badan dan obesitas adalah
yang menghasilkan banyak proinflamasi mengontrol berat badan melalui gaya hidup
mediator (Fernández-Sánchez et al., 2011). sehat. Jika metode ini gagal, mungkin perlu
Konsumsi makanan yang berlemak, juga meminum obat. Saat ini ada banyak
makanan cepat saji (fast food), dan kurang jenis obat-obatan, beberapa diantaranya
berolahraga merupakan kebiasaan buruk memiliki efek menekan rasa lapar atau
masyarakat yang dapat menimbulkan nafsu makan, yang memiliki banyak efek
penyakit antara lain obesitas. Menurut samping. Salah satu tanaman yang dapat
(Nestle et al., 2000), obesitas disebut “the digunakan sebagai penurun berat badan
most important nutritional disease in the (anti obesitas) adalah kopi. Kopi adalah
affluent countries of the world” karena salah satu minuman yang paling banyak
angka kejadiannya terus meningkat. Pada dikonsumsi di dunia. Salah satunya adalah
saat ini lebih dari 1,6 milyar orang dewasa kopi hijau yang merupakan biji kopi hijau
di seluruh dunia memiliki berat badan mentah kaya dengan kafein, asam
berlebih dan 400 juta orang yang masuk ke klorogenat yang dapat ditemukan di buah-
dalam kategori obesitas (Anonim, 2012). buahan serta sayuran, dan komponen
Pada orang obesitas terdapat lainnya seperti quinic acid, caffeic acid, dan
gangguan metabolik sehingga energi tubuh p-coumaric acid (Hasegawa dan Mori.,
dibawa ke hati untuk menjadi lemak. Hal

2
JSTFI
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia
Vol. VIII, No. 2, Oktober 2019

2000; Zheng et al., 2004; Lopez et al., tanpa mengetahui efek samping jika
2006). mengkonsumsi kopi hijau terlalu tinggi.
Asam klorogenat merupakan Penelitian ini bertujuan untuk
komponen utama dari kopi mentah dan mengetahui aktivitas penurunan indeks
kacang–kacangan. Telah diteliti untuk obesitas dari biji kopi hijau (Coffea
mengurangi konsentrasi kolesterol dan canephora) pada tikus jantan putih yang
trigliserida dalam serum dan hati diinduksi terlebih dahulu menjadi obesitas
(Rodriguez, S dan Hadley, 2002). Asam dengan makanan diet tinggi lemak.
klorogenat adalah kelompok dari fenol yang
memiliki aktivitas biologis yang dikenal METODOLOGI
sebagai asam 5-caffeoylquinic. Asupan Alat
harian asam klorogenat oleh peminum kopi Alat-alat yang digunakan dalam
dianggap berada pada kisaran 0,5 – 1,0 g. penelitian ini adalah alat-alat gelas (pyrex),
Menurut penelitian (Hiroshi S, 2006) kertas saring, gelas ukur (pyrex), cawan
terhadap kadar trigliserida pada hati tikus penguap, sonde oral, neraca analitik
®
dari ekstrak biji kopi hijau dengan dosis (Henherr ) (Kern®), pisau bedah, gunting
100 dan 200 mg/kg perhari, 200 dan 400 bedah, serta alat-alat yang digunakan pada
mg/kg perhari dengan penambahan minyak proses karakterisasi seperti cawan porselen,
zaitun. Penelitian Hiroshi Simoda pada oven (Memmert), tanur, desikator, penjepit
tahun 2006 menjelaskan pada dosis tersebut kayu, rak tabung, plat tetes, spatel, dan
mampu menurunkan kadar trigliserida di pembakar spiritus.
dalam hati. Kandungan ekstrak biji kopi
hijau 200 mg dalam sediaan kopi instan Bahan
sebanyak 2200 mg mampu menurunkan Bahan tanaman yang digunakan
berat badan selama 12 minggu (Thom, dalam penelitian ini adalah biji kopi hijau
2007). robusta (Coffea canephora) dari Desa
Oleh karena itu perlu adanya kajian Cikeris, Cikajang, Garut, Jawa Barat.
yang lebih dalam lagi terutama dosis yang Bahan-bahan yang digunakan dalam
efektif terhadap penurun berat badan dari penelitian ini adalah: Aquadest, CMC,
ekstrak etanol biji kopi hijau (Coffea xenical (orlistat), MDLT (Makanan Diet
canephora). Penentuan dosis efektif sangat Tinggi Lemak) sebagai bahan penginduksi,
penting dikarenakan masyarakat pakan standar phokphand 551, dan bahan
mempercayai bahwa semakin tinggi dosis kimia yang digunakan untuk penapisan
yang dikonsumsi pada kopi hijau akan fitokimia.
semakin cepat menurunkan berat badan

3
JSTFI
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia
Vol. VIII, No. 2, Oktober 2019

Karakterisasi Simplisia dan Penapisan diberikan orlistat 30 mg/kg BB (Garg and


Fitokimia Singh, 2014), kelompok kontrol dosis
Penapian fitokimia dilakukan ekstrak etanol biji kopi hijau robusta
terhadap simplisia dan ekstrak biji kopi dengan dosis 200 mg/kg BB, 400 mg/kg
hijau robusta untuk mengetahui kandungan BB, dan 600 mg/kg BB. Jumlah minimal
senyawa metabolit sekunder, pengujian perkelompok berdasarkan rumus Federer
tersebut sesuai dengan MMI atau yaitu 5 tikus.
Fransworth yang meliputi pengujian
alkaloid, flvonoid, tannin, fenolat, Induksi Obesitas pada Hewan Percobaan
triterpenoid, steroid, monoterpen, Hewan percobaan dibuat dengan
seskuiterpen, dan kuinon. Pengujian diiduksi makanan diet tinggi lemak selama
karakterisasi simplisia meliputi penetapan 50 hari dengan komposisi pakan kuning
kadar abu total, pemetapan kadar sari larut telur ayam 5%, minyak kelapa 1%, lemak
air, penetapan kadar sari larut etanol, sapi 10%, dan pakan standar (phokphan
penetapan kadar air, dan penetapan susut 551) ad 100%. Parameter untuk mengetahui
pengeringan. tikus obesitas dengan index lee dengan
rumus {berat badan tikus (g)1/3/panjang
Ekstraksi nasoanal (cm)}x103, tikus yang dikatakan
Sebanyak 1 Kg serbuk biji kopi hijau obesitas memiliki nilai index lee>300.
robusta yang telah dihaluskan ditimbang
kemudian dimaserasi dengan menggunakan Pengujian Indeks Obesitas
pelarut etanol 96% sebanyak 500 ml selama Hewan percobaan yang dikatakan
3x24 jam. Filtrat yang dihasilkan obesitas diberikan perlakuan penurunan
ditampung dan disaring kemudian berat badan selama 24 hari pada masing-
dipekatkan dengan menggunakan rotary masing kelompok diberikan pakan standar
vaporator. dan air minum. Tikus yang dikatakan tidak
obesitas memiliki nilai index lee <300,
Persiapan Hewan Uji kemudian setelah perlakuan tikus dibedah
Hewan percobaan yaitu tikus putih dihitung index lemak bagian retriperitoneal
jantan galur wistar dengan variasi bobot dengan rumus berat lemak (g)/berat badan
160-200 gram, dengan usia 2-3 bulan tikus(g) x100% dan index organ yaitu hati
diberikan pakan standar (Phokphand 551) dihitung dengan rumus berat hati (g)/berat
dan air minum ad libitum. Hewan badan tikus (g) x100%. Data dianalisis
percobaan dibagi kedalam 5 kelompok dengan menggunakan SPSS versi 16 yang
percobaan yaitu kontrol negatif hanya meliputi analisis homogenity of variance
diberikan CMC 1%, kontrol positif dengan nilai signifikansi (P>0,05), analisis

4
JSTFI
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia
Vol. VIII, No. 2, Oktober 2019

one way-Anova(p<0,05), dan dilanjutkan pada proses pengeringan sebanyak 8%.


analisis Post Hoc Least Significant Susut pengeringan dilakukan dengan tujuan
Difference (LSD). Uji statistik dilakukan mengetahui kadar zat yang menguap,
dengan taraf kepercayaan 95% (P<0,05). senyawa-senyawa tersebut meliputi minyak
atsiri dan senyawa lainnya yang tidak tahan
HASIL DAN PEMBAHASAN terhadap pemanasan.
Hasil Karakterisasi Simplisia
Pengujian karakterisasi simplisia Hasil Ekstraksi Simplisia
dilakukan beberapa proses untuk Metode yang dipilih yaitu dengan
mengetahui kualitas dari suatu bahan baku menggunakan ekstraksi dengan cara dingin
yang akan digunakan. Berikut hasil yaitu maserasi menggunakan pelarut etanol
karakterisasi simplisia ditampilkan pada 96%. Pemilihan metode maserasi ini
Tabel 1. dikarenakan adanya metabolit sekunder dari
Penetapan kadar sari dilakukan untuk biji kopi hijau yaitu asam klorogenat yang
mengetahui berapa banyak senyawa yang tidak tahan terhadap panas. Selain itu
tersari dalam suatu pelarut yang dinyatakan metode maserasi dipilih karena peralatan
dengan persentase. Hasil kadar sari larut dan cara pengerjaannya secara sederhana.
etanol pada biji kopi hijau sebanyak 13%, Ekstraksi dilakukan dengan menimbang
sedangkan kadar sari yang larut dalam air simplisia sebanyak 1 Kg, kemudian
sebanyak 33%. Hal ini diartikan bahwa direndam dalam 500 ml pelarut etanol 96%
banyaknya suatu senyawa ataupun selama 3x24 jam. Ekstrak kental yang
metabolit sekunder yang tersari dalam diperoleh sebanyak 131,87 gram dengan
pelarut air, dibandingkan dengan etanol. hasil rendemen 13,19%.
Penetapan kadar abu bertujuan untuk
mengetahui suatu kandungan yang terdapat Hasil Penapisan Fitokimia
dalam suatu simplisia, hasil penetapan Penapisan fitokimia merupakan analisis
kadar abu total pada biji kopi hijau yaitu secara kualitatif yang dilakukan untuk
sebesar 4,7%. Hasil pemeriksaan kadar air mengetahui metabolit sekunder yang
sebesar 10%, untuk biji kopi hijau robusta terdapat dalam simplisia dan ekstrak etanol
kadar air maksimal yaitu 12%. Hal ini pada biji kopi hijau robusta (Coffea
dikarenakan untuk menjaga cita rasa dari canephora). Berikut hasil penapisan
kopi, memudahkan pengelupasan kulit fitokimia ditampilkan pada Tabel 2.
tanduk, dan mencegah pertumbuhan jamur.
Hasil pemeriksaan susut pengeringan
sebesar 8% artinya senyawa yang hilang

5
JSTFI
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia
Vol. VIII, No. 2, Oktober 2019

Tabel 1. Hasil Karakterisasi Simplisia Biji Kopi Hijau Robusta (Coffea canephora)
Karakterisasi Hasil (%)
Simplisia
Kadar Sari Larut 13%
Etanol
Kadar Sari Larut Air 33%
Kadar Abu Total 4,7%
Kadar Air 10%
Susut Pengeringan 8%

Tabel 2. Hasil Penapisan Fitokimia Ekstrak dan Simplisia Biji Kopi Hijau Robusta
(Coffea canephora)
Pengujian Simplisia Ekstrak
Alkaloid + +
Flavonoid + +
Tannin - -
Fenolat + +
Monoterpen dan + +
seskuiterpen
Steroid - -
Triterpenoid + +
Saponin - -
Kuinon + +
Keterangan : (+) Menunjukkan Senyawa Terdeteksi.
(-) Tidak Menunjukkan Senyawa yang Terdeteksi.

Hasil Pengujian Indeks Obesitas disimpan secara otomatis pada jaringan


Hasil Kenaikan Berat Badan Tikus otot, dan jaringan adiposa sehingga
Pengujian kenaikan berat badan terjadi penumpukkan yang dapat
tikus dilakukan selama 50 hari dengan menambah berat badan. Parameter
menginduksi tikus dengan makanan diet kenaikan berat badan berkaitan dengan
tinggi lemak tujuan induksi tersebut tingkat obesitas pada tikus yang
untuk mendapatkan tikus dengan model dinyatakan dengan index lee. Berikut
obesitas. Berikut hasil kenaikan berat hasil Index lee sebelum induksi pada
badan tikus selama 50 hari ditampilkan hari ke-0 dan setelah induksi pada hari
pada Gambar 1. ke-50 ditampilkan pada Tabel 3.
Dapat dilihat pada Gambar 1.
terjadi kenaikan berat badan yang Hasil Penurunan Berat Badan Tikus
signifikan pada tikus yang diberikan Penurunan berat badan pada tikus
makanan diet tinggi lemak (MDTL) dilakukan selama 24 hari dengan
dikarenakan makanan yang masuk ke pemberian pakan standar dan air minum
dalam tubuh jauh lebih besar dari pada masing-masing kelompok
kebutuhan sehingga gizi dan lemak perlakuan hal tersebut dikarenakan

6
JSTFI
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia
Vol. VIII, No. 2, Oktober 2019

orlistat memiliki efek yang jauh lebih senyawa yaitu kafein dan asam
baik jika kandungan lemak dalam klorogenat yang berperan dalam
makanan dikurangi. Berikut grafik hasil penurunan berat badan. Asam
rata-rata penurunan berat badan pada klorogenat memiliki mekanisme kerja
tikus selama 24 hari ditampilkan pada dengan meningkatkan atau melakukan
Gambar 2. proses pembakaran lemak pada hati dan
Berdasarkan hasil penurunan menghambat penyerapan lemak
berat badan, dapat dilihat pada Gambar sehingga dapat menurunkan berat badan.
2. pada kelompok kontrol negatif Kafein berperan serta dalam
mengalami kenaikan berat badan menurunkan berat badan (Hasegawa dan
dibandingkan dengan kelompok Mori, 2000; Zheng et al, 2004) hal ini
perlakuan lainnya. Hal tersebut di dikarenakan kafein dari coffee bean
artikan bahwa CMC 1% tersebut tidak extract dapat mendorong degradasi
memiliki efek sebagai penurun berat lemak yang terdapat pada jaringan
badan. Berikut hasil rata-rata penurunan adiposa dengan merangsang sekresi
berat badan sebelum perlakuan (hari ke- katekolamin, bagian asam lemak yang
0) dan setelah perlakuan (hari ke-24) telah dilepaskan dari jaringan adiposa
serta persentase penurunan berat badan kemudian ditransfer ke hati lalu
ditampilkan pada Tabel 4. dilakukan proses oksidasi.
Hasil penurunan berat badan Kontrol obat yang digunakan
dengan ekstrak kopi hijau yang terdapat dalam penurunan berat badan ini yaitu
dalam Tabel 4. dapat dilihat bahwa orlistat, persentase penurunan berat
persentase penurunan berat badan yang badan pada orlistat sebesar 13,77%.
paling tinggi yaitu pada dosis 400 mg/kg Orlistat memiliki mekanisme kerja
BB sebesar 12,32% dibandingkan dengan menghambat kerja enzim lipase
dengan dosis 200 mg/kg BB sebesar pankreas pada intestinal dengan
8,11% dan dosis 600 mg/kg BB sebesar membentuk ikatan kovalen dengan sisi
10,79% sedangkan pada kontrol negatif aktif residu serin (Burton et al, 2006).
-4,22% yang artinya tidak adanya Inaktivasi lipase pankreas menyebabkan
penurunan berat badan. Menurut berhentinya proses hidrolisis trigliserida
(Hiroshi S, 2006) dosis 400 mg/kg BB menjadi asam lemak dan monogliserid
dapat menurunkan kadar trigliserida (Isido dan Cordido, 2010) orlistat juga
dalam darah hal tersebut berpengaruh dapat bekerja dengan meningkatkan
juga terhadap penurunan berat badan. pembuangan lemak melalui feses hingga
Pada biji kopi hijau terkandung suatu 30%.

7
JSTFI
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia
Vol. VIII, No. 2, Oktober 2019

Analisis data menggunakan mg/kg BB terdapat perbedaan yang


ANOVA menunjukkan nilai signifikansi bermakna (P<0,05) dengan kelompok
(P<0,05) pada hari ke 23 dan ke 24. kontrol negatif artinya dosis tersebut
Selain itu, dilakukan analisis LSD ujuan jauh lebih baik dibandingkan dengan
dari analisis tersebut untuk mengetahui dosis 200 mg/kg BB. Berikut hasil rata –
ekstrak etanol biji kopi hijau pada dosis rata penurunan index lee sebelum
200 mg/kg BB, 400 mg/kg BB, dan 600 perlakuan dan setelah perlakuan serta
mg/kg BB memiliki aktivitas yang persentase penurunan index lee.
berbeda bermakna ataupun tidak Data pada Tabel 5. ditampilkan
berbeda bermakna secara efek dalam bentuk histogram yang
farmakologi terhadap penurunan berat menggambarkan index lee dari hasil
badan yang dibandingkan dengan rata-rata sebelum perlakuan dan setelah
kelompok kontrol negatif, dan kontrol perlakuan penurunan berat badan pada
positif (orlistat 30 mg/kg BB). masing-masing kelompok yang
Berdasarkan hasil uji LSD kontrol ditampilkan pada Gambar 3.
negatif terdapat perbedaan bermakna Dapat dilihat dari Gambar 3. dan
dengan kelompok kontrol positif, dosis pada Tabel 5. adanya penurunan
400 mg/kg BB, dosis 600 mg/kg BB obesitas pada kelompok perlakuan
dengan nilai signifikansi (P<0,05). Hasil kontrol positif, ekstrak etanol biji kopi
uji LSD tidak menunjukkan adanya hijau dosis 200 mg/kg BB dengan
perbedaan bermakna (P>0,05) antara persentase penurunan sebesar 4,87%,
kontrol positif dengan kelompok kontrol 400 mg/kg BB sebesar 3,88% dan 600
dosis ekstrak etanol biji kopi hijau hal mg/kg BB sebesar 3,78% kecuali pada
ini diartikan bahwa kelompok dosis kelompok kontrol negatif adanya
ekstrak etanol biji kopi hijau tersebut kenaikan index lee dengan persentase
memiliki efektivitas yang sama dengan sebesar -1,48% hal tersebut tidak adanya
orlistat 30 mg/kg BB yang dapat penurunan berat badan pada tikus. Tikus
menurunkan berat badan. Hasil uji LSD yang dikatakan tidak obesitas memiliki
pada dosis ekstrak etanol biji kopi hijau nilai index lee<300. Hal ini diartikan
pada dosis 200 mg/kg BB tidak terdapat bahwa penurunan dan kenaikan berat
perbedaan bermakna (P)>0,05 terhadap badan berpengaruh terhadap parameter
semua kelompok perlakuan, akan tetapi index lee sebagai indeks obesitas.
pada dosis 400 mg/kg BB dan dosis 600

8
JSTFI
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia
Vol. VIII, No. 2, Oktober 2019

Gambar 1. Kenaikan berat badan tikus selama 50 hari

Tabel 3. Hasil Index lee sebelum induksi pada hari ke-0 dan setelah induksi pada
hari ke-50
Sebelum Induksi Setelah Induksi
Kelompok Perlakuan
Hari ke - 0 Index Lee Hari ke - 50 Index Lee
Kontrol Negatif 171,76 273,72 293,90 305,68
Kontrol Positif 172,34 269,60 301,63 306,62
Dosis 200 mg/kg BB 171,48 271,15 297,86 306,66
Dosis 400 mg/kg BB 170,84 270,79 285,40 306,33
Dosis 600 mg/kg BB 170,73 267,75 281,70 305,77

Gambar 2. Grafik hasil rata-rata penurunan berat badan tikus selama 24 hari

Indeks Lemak dan Indeks Organ Dapat pula dilihat pada Tabel 6.
Pengujian parameter index organ hasil indeks lemak pada dosis 400
bertujuan untuk mengetahui penimbunan mg/kg BB dan dosis 600 mg/kg BB
lemak yang terdapat dalam hati. esktrak etanol biji kopi hijau robusta
Sedangkan untuk index lemak yang lebih rendah dibandingkan dengan dosis
yaitu bagian lemak di daerah 200 mg/kg BB. Selain itu, jika
retriperitonial yang terletak dibelakang dibandingkan dengan kontrol negatif
ginjal dan hati. Berikut hasil rata-rata dari semua perlakuan dosis ekstrak
pengujian parameter index lemak dan etanol biji kopi hijau artinya dapat
index organ ditampilkan pada Tabel 4. mengurangi lemak yang terdapat pada

9
JSTFI
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia
Vol. VIII, No. 2, Oktober 2019

retriperitonial begitu pula dengan adanya penimbunan lemak. Dari ketiga


kelompok kontrol positif yang diberikan dosis ekstrak etanol biji kopi hijau,
orlistat 30 mg/kg BB. ternyata pada dosis 400 mg/kg BB dan
Hasil dari index organ tidak dosis 600 mg/kg BB yang signifikan
berbeda jauh antara kelompok perlakuan dapat menurunkan indeks obesitas.
hal tersebut dapat diartikan bahwa tidak

Tabel 4. Hasil rata-rata penurunan berat badan sebelum perlakuan dan setelah
perlakuan dan persentase penurunan berat badan
Kelompok Perlakuan Rata-rata Penurunan Berat Badan (gram) Persentase
pada Tikus ±SD Penurunan Berat
Sebelum Perlakuan Setelah Perlakuan Badan (%)
b
Kontrol Negatif 293,90 ± 24,74 302,77 ± 29,69 -4,22%
Kontrol Positif 301,63 ± 23,28 265,91 ± 29,62a 13,77%
Dosis 200 mg/kg BB 297,86 ± 26,14 270,59 ± 35,95 8,11%
a
Dosis 400 mg/kg BB 285,40 ± 7,51 251,20 ± 12,41 12,32%
a
Dosis 600 mg/kg BB 281,70 ± 6,83 254,16 ± 22,01 10,79%
Keterangan : a = berbeda bermakna dengan kontrol negatif (<0,05)
b = berbeda bermakna dengan kontrol positif (<0,05)

Tabel 5. Hasil Rata-rata Penurunan Index lee Sebelum Perlakuan dan Setelah
Perlakuan Serta Persentase Penurunan Index lee.
Persentase Penurunan
Rata-rata Hasil Index Lee Pada Tikus
Index Lee (%)
Kelompok Perlakuan
Sebelum Setelah
Perlakuan Perlakuan
Kontrol Negatif 305,37 309,90 -1,48%
Kontrol Positif 306,62 291,66 4,87%
Dosis 200 mg/kg BB 306,66 297,64 2,94%
Dosis 400 mg/kg BB 306,33 294,44 3,88%
Dosis 600 mg/kg BB 305,77 294,19 3,78%

Gambar 3. Grafik Hasil Rata-rata Penurunan Index Lee Sebelum Perlakuan dan
Setelah Perlakuan

10
JSTFI
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia
Vol. VIII, No. 2, Oktober 2019

Tabel 6. Hasil Rata-rata Pengujian Parameter Indeks Lemak dan Indeks Organ.
Kelompok Perlakuan Indeks Organ (%) Indeks Lemak (%)
Kontrol Negatif 4,33 ± 0,16 0,45 ± 0,17
Kontrol Positif 4,89 ± 0,44 0,23 ± 0,22
Dosis 200 mg/kg BB 4,64 ± 0,99 0,29 ± 0,08
Dosis 400 mg/kg BB 4,64 ± 0,75 0,20 ± 0,07
Dosis 600 mg/kg BB 4,92 ± 0,97 0,28 ± 0,20

SIMPULAN Kota. Jakarta, diakses 5 Oktober


Ekstrak etanol biji kopi hijau 2012.
robusta (Coffea canephora) pada dosis Atmarita. 2005. “Nutrition Problems in
200 mg/kg BB, 400 mg/kg BB, dan 600 Indonesia. The article for An
mg/kg BB memiliki efek menurunkan Integrated International Seminar
indeks obesitas sebesar 2,94%, 3,88% and Workshop on Lifestyle –
dan 3,78%. Dosis 400 mg/kg BB Related Diseases”. Gajah Mada
memiliki efektivitas persentase University, 19–20 March, 2005.
penurunan berat badan sebesar 12,32% http://www.gizi.net/download/nut
pada dosis 600 mg/kg BB sebesar rition%20problem%20in%20Indo
10,79% kedua dosis ini menurut analisis nesia.pdf, diakses 3 November
ANOVA pada hari ke-23 dan ke-24 2010.
pada penurunan berat badan yang Burton, M.E., Shaw, L.M., Schentag,
memiliki nilai signifikansi (<0,05). J.J., & Evans, W.E. 2006. Applied
Pharmacokinetics &
DAFTAR PUSTAKA Pharmacodynamics: Principles of
Ankur, G. & Randhir, S. 2014. Therapeutic Drug Monitoring.
Antiobesity Activity of Maryland: Lippincott Williams &

Aqueous and Ethanol Extracts Wilkins, hal. 517.


Fernández, A.S. 2011. Inflammation,
of Aegle Marmelas Leaves in
oxidative stress, and obesity.
High Fat Diet Induced Obese
International Journal of
Rats. Int 1. Pharm. Sci.Rev. Rs.
Molecular Sciences. 12:311-313.
11: 53-60.
Isido, ML. & Ordido, F. 2010. Approved
Anonim. 2012. Obesitas Bukan Sekedar
and Pff-Label Uses of Obesity
Masalah Kesehatan, Melainkan
Medications, and Potential New
Masalah Kesadaran. Warta
Pharmacologic Treatment

11
JSTFI
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia
Vol. VIII, No. 2, Oktober 2019

Options. Pharmaceuticals. 3: 125- Overweight and Obese People.


45. The Journal of International
Lopez-Garcia, E., Van Dam, R.M., Medical Research. 35:900-908.
Rajpathak, S., Willett, W.C.,
Manson, J.E., & Hu, F.B.. 2006.
Changes in caffeine intake and
longterm weight change in men
and women. American Journal of
Clinical Nutrition. 83(3):674–680.
Mori, H., Tanaka, T., Shima, H.,
Kunniyasu, T., & Takahashi, M.,
1986. Inhibitory effect of
chlorogenic acid on
methlazoxymethanol acetate-
induced carcinogenesis in large
intestine and liver of hamsters.
Cancer Lett. 30: 49–50.
Rodriguez de Sotilo, D.V. & Hadley,
S.M. 2002. Chlorogenic acid
modifies plasma liver
concentrations of: cholesterol,
tryaglycerol, and minerals in
(falfa) Zucker rats. J. Nutrs.
Biochem. 13:717–726.
Shimoda H., Seki E., & Aitani M. 2006.
Inhibitory effect of green coffee
bean extract on fat accumulation
and body weight gain in mice.
BMC Complementary and
Alternative Medicine. 6: 9.
Thom, E. 2007. The Effect Chlorogenic
Acid Enriched Coffee on Glucosa
Absororption in Healthy
Volunteers and Its Effect on Body
Mass When Used Long-tern in

12

Anda mungkin juga menyukai