Anda di halaman 1dari 37

REFLEKSI TERAPI AKUPUNKTUR

PADA SENDI LUTUT


PENGAMPU ; AMIN MUSTOFA

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
11 DESEMBER 2018
PENDAHULUAN
Nyeri merupakan gangguan otot yang sering terjadi pada banyak
masyarakat di Indonesia baik laki-laki maupun perempuan. Rasa sakit yang
timbul di area otot tersebut dapat menjadi rasa sakit yang tidak biasa
seperti rasa nyeri berdenyut, atau kesemutan dan ketidak nyamanan
tersebut dapat terjadi akibat dari cidera,trauma dan aktivitas yang terlalu
berat porsinya (Lukman, 2009).
Cara mengatasi nyeri ada yang menggunakan obat (farmakologis) dan
tanpa obat (non farmakologis). Terapi akupuntur merupakan salah satu
terapi non farmakologis yang dapat menurunkan nyeri, dengan cara
menusuk jarum di titik-titik tertentu yang disebut akupuntur point (Daoudi,
2000). Terapi Akupunktur bisa memberikan hasil yang signifikan dalam
mengatasi keluhan nyeri dan ketegangan otot.
DEFINISI OSTEOARTHRITIS

Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan


dengan kerusakan kartilago sendi.
OA memiliki gambaran patologis yang karakteristik berupa memburuknya
rawan sendi, serta terbentuknya tulang-tulang baru (osteofit) pada tepi-
tepi tulang yang membentuk sendi, sehingga terjadi perubahan biokimiawi,
metabolisme fisiologis dan patologis secara serentak pada jaringan hialin
rawan sendi, jaringan subkondral, dan jaringan tulang yang membentuk
persendian (Nasution, 1999: 2).
OSTEOARTHRITIS
Osteoartritis (OA) merupakan penyakit degenerasi pada sendi
yang melibatkan kartilago, lapisan sendi, ligamen, dan tulang sehingga
menyebabkan nyeri dan kekakuan pada sendi (CDC, 2014).
PENGERTIAN LAIN

• Osteoartritis (OA) merupakan penyakit


sendi degeneratif kronik non inflamasi
yang berkaitan dengan kerusakan
kartilago sendi.

• Penyakit ini bersifat progresif lambat, ditandai dengan adanya degenerasi tulang rawan sendi,
hipertrofi tulang pada tepinya, sklerosis tulang subkondral, perubahan pada membran sinovial,
disertai nyeri, biasanya setelah aktivitas berkepanjangan, dan kekakuan, khususnya pada pagi hari
atau setelah inaktivitas

The Power of PowerPoint | thepopp.com 6


STRUKTUR KNEE
TULANG PENYUSUN KNEE

l Epiphysis distalis tulang femur


l Epiphysis prokproksimal
l Tulang tibia
l Tulang patella
LIGAMENTUM PEMBENTUK KNEE

• Ligamentum crusiatum anterior


• Ligamentum crusiatum posterior
• Lligamentum collateral lateralle
• Ligamentum collateral medial
• Ligamentum popliteum abligum
• Ligamentum transversum genu
SISTEM OTOT
• Bagian anterior adalah m
. rectus femoris, m.
vastus lateralis, m.
Vastus medialis, m.
vastus intermedius.
• Bagian medial adalah m.
Sartorius
• Bagian lateral adalah m.
Tensorfacialatae
Bagian posterior adalah m.biceps femoris,
m. semitendinosus, m. semimembranosus,
m. Gastrocnemius
DIMANA SERING TERJADI ?
TINJAUAN ILMU KEDOKTERAN
BARAT
• ETIOLOGI
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Kegemukan
4. Genetik
5. Penyakit endokrin
6. Deposit pada rawan sendi
FAKTOR PREDISPOSISI

umur Jenis kel ras


Faktor
mekanik
Metabolik/
keturunan &kelainan
endokrin
geometri
Trauma & sendi
Cuaca /
faktor diet
iklim
okupasi
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
• Sklerosis subkondral
• Degradasi Rawan

• Perubahan yang mencolok pada OA biasanya • Pada tulang subkondral terjadi reparasi berupa
dijumpai di daerah tulang rawan sendi yang sclerosis (pemadatan/ penguatan tulang tepat di
mendapatkan beban bawah lapisan rawan yang mulai rusak).

• Osteofit • Sinovitis

• Bersama timbulnya dengan degenerasi rawan, • Sinovitis adalah inflamasi dari sinovium dan
timbul reparasi. Reparasi berupa pembentukan terjadi akibat proses sekunder degenerasi dan
osteofit di tulang subkondral fragmentasi. Matriks rawan sendi yang putus
terdiri dari kondrosit yang menyimpan
proteoglycan yang bersifat immunogenik dan
dapat mengaktivasi leukosit.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 15


FAKTOR RESIKO OA

• Umur dan gender • Obesitas • Genetik • Riwayat Cidera

01 02 03 04

 proses penuaan akan  Seseorang dengan obesitas  Faktor genetik sangat  OA lutut bisa berkaitan
menurunkan jumlah kondrosit berisiko 2,96 kali lebih tinggi mempengaruhi terjadinya OA dengan riwayat cedera.
di kartilago sendi dan akan terkena OA daripada orang pada lutut. Selain itu, juga Cedera yang meningkatkan
berkorelasi langsung dengan dengan indeks massa tubuh mempengaruhi sensitivitas risiko OA lutut adalah
derajat kerusakan kartilago normal; sedangkan terhadap nyeri OA. robeknya meniskus atau
overweight memiliki risiko 2 cedera ligament cruciate
kali lebih tinggi terkena OA anterior

The Power of PowerPoint | thepopp.com 16


TINJAUAN ILMU AKUPUNTUR

Menurut Ilmu Kedokteran Cina semua jenis artritis digolongkan dalam


sindrom Pi. Yang dimaksud dengan sindrom Pi adalah suatu keadaan
obstruksi Ci dan Sie dalam meridian dan kolateral-kolateralnya yang
disebabkan oleh invasi faktor-faktor patogen seperti angin, dingin dan
lembab sehingga menimbulkan keluhan nyeri, rasa tebal, rasa berat pada
anggota gerak dan sendi dan terbatasnya gerak.
ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI
Jika daya tahan tubuh menurun maka faktor-faktor luar akan menjadi
patogen dan bila masuk ke dalam tubuh maka akan menyebabkan
obstruksi aliran Ci dan Sie dalam meridian dan kolateral-kolateralnya. Bila
faktor angin lebih dominan dari faktor-faktor lain maka akan mengikuti
sifat angin yang bergerak, penyumbatan dalam meridian berpindah-
pindah, sehingga terjadi Pi bergerak. Jika faktor penyebab lebih dominan
maka akan mengikut sifat lembab, yaitu berat dan mengendap,
penyumbatan dalam meridian tertentu dan menetap sehingga terjadi Pi
menetap. Bila faktor dingin lebih dominan maka penyumbatan meridian
akan disertai pembekuan Ci dan Sie dan meridian akan mengerut, sehingga
timbul rasa nyeri yang hebat dan terjadi Pi nyeri.
ETIOLOGI OSTEOARTHRITIS
OA PRIMER OA SEKUNDER

penyebabnya tidak
diketahui dan tidak ada ditengarai oleh faktor-faktor
hubunganya dengan seperti penggunaan sendi
penyakit sistemik, inflamasi yang berlebihan dalam
ataupun perubahan lokal aktifitas kerja, olahraga berat,
pada sendi adanya cedera sebelumnya,
penyakit sistemik, inflamasi
ETIOLOGI NYERI LUTUT OA
• 49,2%
• Peningkatan usia >40 tahun.

• 93,6% • 23,7%
• Aktivitas fisik intensitas tinggi • Cedera atau operasi pada sendi
yang berlebihan pada sendi. di bagian tertentu

• 24,5% • 4,6%
• Rokok yang berlebihan • Berat badan berlebih

The Power of PowerPoint | thepopp.com 20


Proses
penuaan
Proses
penuaan
50 TH
Kerusakan
tulang rawan
PATOFISIOLOGI OSTEOARTHRITIS
• Fase 1 : Terjadinya penguraian proteolitik pada matriks kartilago.
Metabolisme kondrosit menjadi terpengaruh dan meningkatkan
produksi enzim seperti metalloproteinases
• Fase 2 : terjadi fibrilasi dan erosi dari permukaan kartilago, disertai
adanya pelepasan proteoglikan dan fragmen kolagen ke dalam cairan
sinovial.
• Fase 3 : Proses penguraian dari produk kartilago yang menginduksi
respons inflamasi pada sinovia. Produksi magrofag sinovia seperti
interleukin 1 (IL-1), tumor necrosis factor-alpha (TNF-α), dan
metalloproteinase menjadi meningkat.
GAMBARAN KLINIK

• Nyeri hebat saat bangun tidur dan sore hari, serta jika banyak jalan
• Nyeri saat bergerak secara tiba-tiba
• kaku sendi setelah istirahat , biasanya kurang dari 30 menit
• Adanya krepitus
• Pembengkakan, nyeri tekan, rasa panas lokal,
• Keterbatasan gerak dan deformitas sendi
GEJALA KLINIK
• Nyeri Sendi
• Kekakuan
• Hambatan gerakan sendi
• Bunyi gemeretak (krepitas)
• Perubahan cara berjalan atau hambatan gerak
• Kemerahan pada daerah sendi
GAMBARAN RADIOLOGI
1. Pembentukan osteofit pada tepi sendi
2. Penyempitan celah sendi akibat penipisan rawan sendi
3. Kista dengan dinding sklerotik pada daerah subkondral
4. Perubahan bentuk ujung tulang.
KLASIFIKASI

• Berdasarkan etiologinya, dibagi atas : Pi angin, Pi dingin, Pi lembab, Pi


panas.
• Berdasarkan manifestasinya dibagi atas : Pi bergerak, Pi nyeri, Pi
menetap.
• Berdasarkan jaringan yang terkena dibagi atas: Pi kulit, Pi tendon; Pi
otot, Pi pembuluh darah, dan Pi tulang.
PENGOBATAN DENGAN
AKUPUNTUR
Titik Xiyan (EX-LE5)
Lokasi : Terletak di cekungan kin dan
kanan ligamentum patella pada waktu
kaki fleksi. Medial disebut Neixiyan dan
lateral disebut Waixiyan.
Anatomi : Jaringan ikat dan jaringan
lemak.
Penusukkan : tegak lurus dengan jarum
1 – 1,5 cun.
Moksa : dapat dilakukan
TITIK XUEHAI (SP-10)
LETAK : 2 cun di atas patella, pada
bagian menonjol m.vastus medialis.

CARA PENJARUMAN : Tegak lurus


sedalam 0,7 – 1,2 cun bisa moxa.

FUNGSI : Mengatur darah dan


mensturasi, mengusir lembab,
menghentikan pendarahan.

INDKASI : Neurodermatitis pruritus,


mensturasi tidak teratur, nyeri pada
bagian medial paha.
Titik Liangqiu (ST-34)
Letak : 2 cun di atas patella (lutut)
Cara menusuk : tegak lurus atau miring
sedalam 1 - 1.5 cun
Aksi:
l Mengaktifkan meridian dan mengurangi
nyeri
l Harmonisasi lambung dan mengurangi
nyeri
l Mengobati kondisi akut
TITIK ST-34 (LIANG QIU), ST-35(DU BI),
ST-36(TSUSANLI)
GAMBAR TITIK AKUPUNTUR

• 1 • 2 • 3 • 4

The Power of PowerPoint | thepopp.com 31


MEKANISME KERJA AKUPUNTUR
MEKANISME KERJA AKUPUNTUR

• Efek Terhadap Sistem
Imun
• Penusukan jaringan didefinisikan sebagai
stres biologis yang berefek terhadap
neurotransmiter tertentu, efek
akupunktur dalam fungsi sistem imun
berkaitan dengan efek β-endorfin,
metionin enkefalin, dan leukin enkefalin
terhadap sistem ini.
• Efek Neurofisiologik
• Efek terhadap sistem
pencernaan dan
• penusukan jarum akupunktur metabolism
memberikan satu atau beberapa yang
disebut poli signal sebagai stimulus yang • peran akupunktur terhadap masalah
gangguan pencernaan pengaturan
berefek terhadap percepatan proses
sistem saraf otonom dalam hal
perbaikan metabolisme sel yang menginhibisi sekresi asam lambung
dikatakan sebagai proses penyembuhan. begitu juga sekresi opioid
Proses penyembuhan ini diakibatkan oleh
sekresi biokimiawi atau neurotransmiter
akibat penusukan akupunktur melalui
stimulasi sistem jaringan saraf.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 33


DAFTAR PUSTAKA

Daoudi, M. (2000). [ No Title ]. Journal of Visual Languages & Computing, 11(3), 287–301.

Darmojo, B. Martono, H (editor). (2000). Geriatri Ilmu Kesehatan Usia Lanjut. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Univ. Indonesia. Jakarta.

Hou, Wei dan Fei Yang Zhang. What is acupuncture? 2010. Diunduh dari
http://www.nztaichi.com/acupuncture.htm,

Lukman, dan Nurna Ningsih. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal.
Jakarta: SalembaMedika

Linda J. Vorvick.(2015). Muscle aches.https://medlineplus.gov/ency /article/003178.htm.

Madsen, MV, Peter CG, Asbjørn H. Acupuncture treatment for pain: systematic review of randomized clinical
trials with acupuncture, placebo acupuncture, and no acupuncture groups. BMJ 2009; 338: 1-8.

Nasution.1999. Metode Research(Penelitian Ilmiah).Jakarta : Bumi Aksara Soekidjo Notoatmojo.1993. Metode


Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Ilmu.
National Center for Complementary and Alternative Medicine. 2012. Acupuncture: An Introduction. Diunduh
dari: http://nccam.nih.gov/health/acupuncture/introduction.htm,

National Center for Complementary and Alternative Medicine. Acupuncture for Pain. 2010. Diunduh dari:
http://nccam.nih.gov/health/acupuncture/acupuncture-forpain.htm

Palmer, T., & Toombs, J. D. (2004). Managing Joint Pain in Primary Care. The Journal of the American Board of
Family Medicine, 17(90001), S32–S42. https://doi.org/10.3122/jabfm.17.suppl_1.S32
Saputra, K., dan Idayanti, A. (2005). Akupunktur Indonesia. Surabaya: Airlangga UniversityPress.

Shenshu, T. A. B.-, Bl-, B.-W. D. A. N., Taixi, K. I., Perbaikan, T., Nyeri, K., Kasus, P., … Colomadu, B. (2016).
Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Akupunktur. Jurnal Terpadu Ilmu
Kesehatan, 23(2), 144–148.
Singer, JA. Acupuncture A Brief Introduction. 2010. Diunduh dari
http://www.acupuncture.com/education/theory/acuintro.htm,

Yoga, I. P. P. E. K. (2013). Jurnal Keperawatan Community of Publishing in Nursing (Coping) NERS ISSN:
2303-1298. Community of Publishoing in Nursing(COPING)NER, 295(April), 41–48.
Zhang, Y., Bao, F., Wang, Y., & Wu, Z. (2016). Influence of acupuncture in treatment of knee osteoarthritis and
cartilage repairing. American Journal of Translational Research, 8(9), 3995–4002.
https://doi.org/10.1089/acm.2008.SAR-4
• MARI KITA GERAKKAN TUBUH …..

TUBUH YANG SEHAT…………> JIWA YANG SEHAT………>

KOMITMEN
WASSALAAM……..

SUBHAANAKALLOHUMMA WABIHAMDIKA,
ASYHADU ANLAA ILLAAHA ILLA ANTA
ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIIK……

Anda mungkin juga menyukai