PATOGENESIS OA
Penyebab OA multifaktoral, seperti usia, mekanik, genetic, humoral.
Menipisnya rawan sendi diawali dengan retak dan terbelahnya
rawan sendi pada beberapa tempat yang kemudian menjalar,
disebut sebagai fibrilasi. Tubuh mengadakan reaksi untuk
memperbaiki kerusakan yang terjadi berupa penebalan tulang
subkondral dan pembentukan osteofit marginal
Gangguan
kondrosit
FAKTOR RISIKO AO
1. Factor predisposisi umum : umur, jenis kelamin, kegemukan,
hereditas, hipermobilitas, hormonal, penyakit reumatik lainya
UMUR
Prevalensi OA bertambah dengan bertambahnya usia
OBESITAS
Didapatkan hubungan kuat antara obesitas dan OA sendi lutut
terutama pada wanita. Obesitas berhubungan erat dengan
progresivitas OA dan penelitian menunjukkan bahwa dengan
mengurangi berat badan risiko dapat dikurangi setengahnya.
RAWAN SENDI
Permukaan tulang pada pertemuan dua tulang dalam persendian
dilapisi oleh tulang rawan yang berfungsi meredam getaran yang
terjadi akrena kemampuan komprehensifnya yang sangat baik.
Jaringan tulang rawan normal terdiri dari sel kondrosit dan matriks.
Kondrosit ini memproduksi kolagen dan proteoglikan yang
merupakan komponen matriks. Kolagen penyusun mariks rawan
sendi terutama terdiri dari kolagen tipe II yang berfungsi membentuk
kerangkan rawan sendi. Proteoglikan merupakan kompleks antara
glikosaminoglikan ( kondroitin sulfat dan keratin sulfat ) serta inti
protein. Proteoglikan ini berikatan dengan asam hyaluronat
membentuk agregat yang bersifat mengikat dan menahan air
sehingga mampu mengembang dan meredam getaran. Matriks
rawan sendi ini sepanjang hidup mengalami proses produksi dan
degradasi. Bila kedua proses ini seimbang maka matriks rawan sendi
tetap dipetahankan. Proses degradasi dilaksanakan oleh enzim
kolagenase dan stromelisin yang dikontrol oleh enzim TIMP ( tissue
inhibitor metalloproteinase). Pada OA, proses degradasi matriks
rawan sendi lebih besar dari produksinya sehingga menyebabkna
kerusakan matriks rawan sendi
GEJALA KLINIK OA
OA ditandai dengan terjadinya nyeri sendi, kaku, terbatasnya
gerakan sendi serta pembengkakan. Nyeri dapat berasal dari
sinovium, jaringan lunak sendi dan tulang. Nyeri sinovium terjadi
akibat reaksi radang yang timbul akibat iritasi osteofit atau
seerpihan tulang dalam cairan sendi. Robekan pada ligament dan
kapsul sendi, peradangan pada bursa atau kerusakan meniscus
dapat menyebabkan nyeri jaringan lunak. Sedangkan nyeri tulang
berasal dan rangsngan periosteum. Nyeri yang ringan biasanya
hilang dengan istirahat, tetapi dalam keadaan lanjut nyeri menetap
walaupun penderita beristirahat. Kaku sendi dirasakan oleh
penderita setelah beristirahat misalnya setelah bangun tidur tetapi
biasanya tidak lebih dari 30 menit. Pembengkakan terjadi iritasi
yang disebabkan oleh osteofit yang selanjutnya dapat menyebabkan
sinovitis dan efusi. Osteofit ini jugs pada akhirnya dapat
menyebabkan deformitas sendi. Pada OA yang ebrat hilangnya
rawan sendi dan kerusakan tulang subkontral dapat menyebabkan
sendi yang tidak stabil / goyang
PENGOBATAN OA
ANALGESIK DAN OBAT ANTI INFLAMASI NON
STEROID ( OAINS )
STEROID INTRA-ARTIKULAR
FISIOTERAPI
TINDAKAN BEDAH