Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nadya Ade Anggraini

Prodi : S1 Kebidanan Dan Profesi


NIM : 2015201018
Tugas Bahasa Indonesia

Jelaskan perbedaan dari teks akademik dan teks non akademik!

 Teks akademik
1) Teks akademik bersifat sederhana dalam struktur kalimat.
Kesederhanaan teks akademik terlihat dari struktur kalimat yang sederhana melalui
penggunaan kalimat simpleks. Perbedaan antara kalimat simpleks dan kalimat kompleks
tidak diukur dari panjang pendeknya, tetapi dari jumlah aksi atau peristiwa yang
dikandung.
2) Teks akademik padat informasi. Yang dimaksud padat pada teks akademik adalah
padat akan informasi dan padat akan kata-kata leksikal. Kepadatan informasi
pada teks akademik dapat dijelaskan dari dua sisi. Pertama, informasi dipadatkan
melalui kalimat simpleks. Kedua, informasi dipadatkan melalui nominalisasi.
3) Teks akademik padat kata leksikal. Teks akademik lebih banayak mengandung kata
leksikal atau kata isi ( nomina, verba- predikator, adjektif, dan adverbia tertentu).
4) Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Nominalisai. Ditemukan bahwa dalam
realisasi leksis pada teks-teks akademik yang dicontohkan nominalisasi
digunakan untuk memadatkan informasi. Sebagai upaya pembendaan, nominalisasi
ditempuh dengan mengubah leksis non benda (verba, adjektiva, adverbia,konjungsi)
m e n j a d i l e k s i s b e n d a ( nomina). Nominalisasi pada teks akademik ditujukan
untuk mengungkapkan pengetahuan dengan lebih ringkas dan padat (Martin,
1991). Oleh karena itu, nominalisasi menjadi ciri yang sangat penting pada teks
akademik.
5) Teks akademik banyak memanfaatkan gramatika melalui ungkapan inkongruen
metafora. gramatika adalah pergeseran dari satu jenis leksis ke jenis leksis lain atau
dari tataran gramatika yang lebih tinggi ke tataran gramatika yang lebih
rendah. Metafora gramatika terjadi pada ungkapan yang inkongruen, sebagai
kebalikan dari ungkapan yang kongruen.
6) Banyak menggunakan istilah teknis. Istilah teknis merupakan salah satu ciri penting
pada teks akademik karena digunakan sesuai dengan tuntutan bidang ilmu dan latar
pokok persoalan yang disajikan di dalamnya.
7) Teks akademik bersifat taksonomik dan abstrakpada dasarnya taksonomi adalah
pemetaan pokok persoalan melalui klasifikasiterhadap sesuatu. Taksonomi
menjadi salah satu ciri teks akademik. Masalah taksonomi pada teks akademik
dibahas dalam konteks bahwa perpindahan dari pemaparan peristiwa duniawi
dengan bahasa sehari-hari menuju penyusunan ilmiah yang sistematis dengan
bahasa yang lebih teknis adalah perpindahan dari deskripsi menuju klasifikasi.
Teks akademik dikatakan abstrak karena pokok p e r s o a l a n ya n g d i b i c a r a k a n
d i d a l a m n ya s e r i n gk a l i m e r u p a k a n h a s i l d a r i pem formul as ian
pengal am an n yat a menj adi t eori.
8) Teks akademik banyak memanfaatkan sistem pengacuan esforase bagai pengacuan di
dalam KN, pengacuan esfora dimanfaatkan pada teks akademik untuk
menunjukkan prinsip generalitas, bahwa benda yang disebut didalam kelompok
nomina tersebut bukan benda yang mengacu kepada penyebutan sebelumnya.
9) Teks akademik banyak memanfaatkan proses relasional identifikatif dan proses relasional
atributif terdapat dua jenis proses relasional, yaitu proses relasional identifikatif
dan proses relasional atributif. Proses relasional identifikatif merupakan alat yang baik
untuk membuat definisi atau identifikasi terhadap sesuatu, sedangkan proses
relasional atributif merupakan alat yang baik untuk membuat deskripsi dengan
menampilkan sifat, ciri, atau keadaan benda yang dideskripsikan
tersebut.mengenai pentingnya proses relasional identifikatif untuk membuat definisi
pada teks akademik, wignell, martin dan eggins menyatakan bahwa biasanya
definisi dibuat terhadap istilah teknis. Namun demikian, tidak semua istilah
teknis yang terdapat di teks-teks akademik, terutama istilah teknis yang belum
umum, didefinisikan atau diidentifikasikan.
10) Teks akademik bersifat monologis. Dengan banyak mendayagunakan kalimat indikatif-
deklaratif sifat monologis pada teks akademik mengandung arti bahwa teks
tersebut memberikan informasi kepada pembaca dalam satu arah. Untuk
memenuhi sifat monologis tersebut teks akademik mendayagunakan kalimat
indikatif-deklaratif yang berfungsi sebagai proposisi-memberi, berbeda dengan
kalimat indikatif-nterogatif yang berfungsi sebagai proposisi-meminta atau
kalimat imperatif yang berfungsi sebagai proposal-meminta.
11) Penggunaan bentuk pasif pada teks akademik, dimaksudkan untuk menghilangkan
pelaku manusia, sehingga unsur kalimat yang berperan sebagai subjek dijadikan pokok
persoalan yang dibicarakan di dalam teks tersebut.
12) Teks akademik seharusnya tidak mengandung kalimat minor kalimat
minor adalah kalimat yang tidak lengkap. Kalimat minor berkekurangan salah satu
dari unsur pengisi subjek atau finit/predikator.
13) Teks akademik seharusnya tidak mengandung kalimat takgramatikal. kalimat
takgramatikal adalah kalimat yang secara gramatikal mengandung kekurangan atau
kelebihan unsur-unsur tertentu, misalnya kata-kata leksikal seperti nomina (yang
berfungsi sebagai subjek) dan verba (yang berfungsi sebagai finit/predikator), atau
kata-kata struktural, seperti konjungsi dan preposisi.
14) Teks akademik yang demikian itu tergolong ke dalam genre faktual,
bukan genre fiksional. Teks-teks tersebut dikatakan faktual, karena teks-teks tersebut
ditulis berdasarkan pada kenyataan empiris, bukan pada rekaan atau khayalan.

 Teks Non Akademik


1) Teks non akademik lebih cenderung menggunakan kalimat rumit yang terlihat dari
penggunaan kalimat kompleks (kalimat yang mengandung lebih dari satu aksi atau
peristiwa). Kalimat simpleks dapat kita lihat dari struktural kalimat yaitu bisa berupa s-p-
o,s-p-k dan s-p.
2) Teks non akademik cenderung tidak padat informasi, karena teks non akademik tidak
menggunakan kata-kata leksikal.
3) Teks non akademik padat akan kalimat struktural,makna dari struktural adalah makna
kata yang terbentuk karena susunan atau tatanan dalam penggunaan kata dalam sebuah
kalimat.
4) Teks non akademik cenderung sedikit memanfaatkan nominalisasi.
5) Teks non akademik cenderung sedikit meanfaatkan metafora gramatika, karena tidak
banyak mengandung ungkapan yang inkongruen.
6) Teks non akademik cenderung sedikit memanfaatkan istilah teknis.
7) Teks non akademik lebih konkret dan cenderung tidak bersifat taksonomik. Menurut
KKBI adalah nyata atau benar-benar ada.
8) Teks non akademik tidak menunjukkan pengacauan esfora sebagai ciri penting.
9) Tek non akademik tidak menonjol pada salah satu jenis proses
10) Teks non akdemik bersifat dialogis,dan untuk itu mendayagunakan jenis kalimat yang
lebih bervariasi
11) Dalam teks non akademik memberikan tekanan kepada pelaku dalam peristiwa dialog,
sehingga pelaku peristiwa yang menjadi lebih penting tersebut menimbulkan sifat
subjektif.
12) Teks non akademik sering menggunakan kalimat minor.
13) Teks non akademik lebih sering menggunakan kalimat tagramatikal.
14) Teks non akademik mengambil gendre yang lebih bervariasi dan dapat faktual dan
fiksional.

Anda mungkin juga menyukai