Anda di halaman 1dari 16

ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


DS: Agen Pencedera Fisik Nyeri Akut
Klien mengatakan nyeri pada luka (Prosedur Operasi)
operasi.
DO:
P : Luka Post op SC
Q : seperti disayat
R : Bagian abdomen
S:4
T : 2-3 menit
DS: Perubahan perfusi jaringan Gangguan mobilitas fisik
Klien mengatakan kesulitan beraktivitas Muskuloskeletal
karena nyeri pada luka post operasi.
DO :
- Klien tampak lemah.
- Aktivitas klien dibantu suami.
- Terpasang IVFD D5% +
Oksitosin 20 IU 20 tpm.
- Terpasang kateter Urine.
DS: Kurang terpapar informasi Defisit pengetahuan
Klien mengatakan tidak mengerti
tentang perawatan bayi baru lahir.
DO:
- Klien tampak bingung.
- Klien sering bertanya mengenai
perawatan bayi baru lahir.
- Anak ke-1.
DS : Efek Prosedur Invasif Resiko Infeksi
Klien mengatakan ada luka post SC dan
belum dibersihkan.
DO:
- Terdapat luka operasi SC ± 16
cm secara horisontal, luka basa,
nyeri, tampak kemerahan,
tertutup kassa.
- Hasil obesrvasi TTV
TD : 129/70 mmHg
N : 86x/menit
RR : 22x/menit
SB : 36,50C
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (prosedur operasi) ditandai dengan:
DS: klien mengatakan nyeri pada luka operasi.
DO: P : Luka Post op SC
Q : seperti disayat
R : Bagian abdomen
S:4
T : 2-3 menit
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan perubahan perfusi jaringan muskuloskeletal ditandai
dengan:
DS: Klien mengatakan kesulitan beraktivitas karena nyeri pada luka post operasi.
DO :
- Klien tampak lemah.
- Aktivitas klien dibantu suami.
- Terpasang IVFD D5% + Oksitosin 20 IU 20 tpm.
- Terpasang kateter Urine.
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi ditandai dengan:
DS: Klien mengatakan tidak mengerti tentang perawatan bayi baru lahir.
DO:
- Klien tampak bingung.
- Klien sering bertanya mengenai perawatan bayi baru lahir.
- Anak ke-1.
4. Resiko Infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasif ditandai dengan:
DS : Klien mengatakan ada luka post SC dan belum dibersihkan.
DO:
- Terdapat luka operasi SC ± 16 cm secara horisontal, luka basa, nyeri, tampak kemerahan, tertutup
kassa.
- Hasil obesrvasi TTV
TD : 129/70 mmHg
N : 86x/menit
RR : 22x/menit
SB : 36,50C
DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PERENCANAAN KEPERAWATAN

Perencanaan Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan
Tujuan Intervensi
1 Nyeri akut berhubungan dengan Tujuan : tingkat nyeri menurun 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
agen pencedera fisik (prosedur Kriteria hasil : intensitas nyeri
operasi). 1. Keluhan nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri
2. Meringis menurun 3. Identifikasi respons nyeri non verbal
4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
nyeri
5. Berikan terapi nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
6. Kontrol lingkungan yang memperberat nyeri
7. Fasilitasi istirahat tidur
8. Kolaborasi pemberian analgetik
2. Gangguan mobilitas fisik Tujuan: mobilitas fisik 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
berhubungan dengan perubahan meningkat 2. Libatkan keluarga untuk membantu klien dalam
perfusi jaringan muskuloskeletal. Kriteria hasil : meningkatkan ambulasi
1. Pergerakan ekstremitas 3. Monitor tingkat kemandirian
meningkat 4. Damping dalam melakukan perawatan diri sampai mandiri
2. Kekuatan otot 5. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
meningkat 6. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis.
3. Kelemahan fisik Duduk ditempat tidur dll)
menurun
3. Defisit pengetahuan berhubungan Tujuan : tingkat pengetahuan 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi.
dengan kurang terpapar meningkat 2. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan.
informasi. Kriteria hasil : 3. Berikan kesempatan untuk bertanya.
4. Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan.
1. Perilaku sesuai anjuran
5. Ajarkan tentang perawatan bayi baru lahir.
meningkat
2. Pertanyaan tentang
masalah yang dihadapi
menurun
3.
4. Resiko Infeksi berhubungan Tujuan : Tingkat infeksi 1. Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik.
dengan efek prosedur invasif. menurun 2. Monitor tanda-tanda vital.
Kriteria hasil : 3. Jelaskan tanda dan gejala infeksi.
1. Demam dan nyeri 4. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan klien dan
menurun lingkungan klien.
2. Kadar sel darah putih 5. Pertahankan teknik aseptic pada klien beresiko tinggi.
menurun 6. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Hari/Tangga Jam Implementasi Jam Evaluasi


l
Senin, 10.40 - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 11.05 S : klien mengatakan nyeri pada daerah operasi
09/12/2019 frekuensi, kualitas, intensitas nyeri. O:
Hasil:
P : Luka Post op SC
- Wajah klien tampak meringis
Q : seperti disayat - P : Luka Post op SC
R : Bagian abdomen
S:4 Q : seperti disayat
T : 2-3 menit R : Bagian abdomen
10.45 - Mengidentifikasi skala nyeri. S:4
Hasil: skala nyeri 4. T : 2-3 menit
10.35
- Mengidentifikasi respons nyeri non verbal.
Hasil: wajah klien tampak meringis.
- Terapi kaltrofen supp.
10.40 A : Masalah belum teratasi
- Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan
P : Lanjutkan intervensi.
10.45 memperingan nyeri : saat klien beraktivitas
- Memerikan terapi nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri yaitu teknik relaksasi napas
10.50 dalam.
- Mengontrol lingkungan yang memperberat
nyeri.
Hasil: membatasi jumlah pengunjung dan
10.55
membiarkan klien istirahat.
11.00 - Memfasilitasi istirahat tidur.
Hasil: klien tampak berbaring tidur.
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
terapi kaltrofen sup.
11.10 - Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan 11.35 S:
fisik lainnya. klien mengatakan kesulitan beraktivitas karena
Hasil: klien mengatakan nyeri pada luka post nyeri pada luka post operasi.
operasi. O:
11.15 - Melibatkan keluarga untuk membantu klien - Klien tampak lemah.
dalam meningkatkan ambulasi.
Hasil: klien dibantu oleh suami saat - Aktivitas klien tampak dibantu oleh suami.
beraktivitas. - Terpasang IVFD D5%+oksitosis 20 IU 20
11.20
- Memonitor tingkat kemandirian tpm ditangan kanan.
Hasil: klien belum mampu secara mandiri - Terpasang kateter Urine dengan produksi
untuk beraktivitas.
11.25 200-300cc/jam.
- Mendampingi dalam melakukan perawatan
A : Masalah belum teratasi
11.30 diri sampai mandiri.
P : Lanjtkan intervensi.
- Mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan (mis. Duduk ditempat tidur dll)
Hasil: Klien duduk di tempat tidur.
11.40 - Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan 12.00 S: Klien mengatakan tidak mengerti tenang cara
menerima informasi
perawatan luka post SC dan perawatan bayi baru
Hasil: klien tampak mampu dan siap
menerima informasi. Klien lulusan SMA. lahir.
- Menyediakan materi dan media pendidikan
11.45 O:
kesehatan
- Memberikan kesempatan untuk bertanya Klien cukup mengerti mengenai perawatan bayi
11.50 Hasil: klien bertanya tentang perawatan BBL.
baru lahir.
11.55 - Menjelaskan mengenai perawatan bayi baru
lahir. A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi.

12.05 - Memonitor tanda dan gejala infeksi local dan 13.30 S : klien mengatakan ada luka post SC dan belum
sistemik. dibersihkan.
Hasil: terdapat luka operasi SC ± 16 cm secara
O:
12.10 horisontal, luka basa, nyeri, tampak
kemerahan, tertutup kassa. - Terdapat luka operasi SC ± 16 cm secara
- Monitor tanda-tanda vital
Hasil: TD : 129/70 mmHg, N : 86x/m, RR: horisontal, luka basa, nyeri, tampak
12.15 18x/m SB: 36,50C. kemerahan, tertutup kassa.
- Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
13.20 Hasil: Klien tampak mengerti. - Hasil obesrvasi TTV
- Mencuci tangan sebelum kontak dengan klien TD : 129/70 mmHg, N : 86x/m, RR: 18x/m
13.25 dan lingkungan klien.
SB: 36,50C.
- Mempertahankan teknik aseptic.
- Mengajarkan cara mencuci tangan dengan A : Masalah belum teratasi
13.30 benar. P : Lanjutkan intervensi.
- Mencuci tangan sesudah dengan klien dan
lingkungan klien.
Hari/Tangga Jam Implementasi Jam Evaluasi
l
Selasa, 08.00 - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 08.40 S : klien mengatakan nyeri pada daerah operasi
10/12/2019 frekuensi, kualitas, intensitas nyeri. O:
Hasil:
P : Luka Post op SC
- Wajah klien tampak meringis
Q : seperti disayat - P : Luka Post op SC
R : Bagian abdomen
S:3 Q : seperti disayat
T : 1-2 menit R : Bagian abdomen
08.05
- Mengidentifikasi skala nyeri. S:3
Hasil: skala nyeri 3.
08.10 T : 1-2 menit
- Mengidentifikasi respons nyeri non verbal.
08.15 Hasil: wajah klien tampak meringis.
- Terapi paracetamol 500 mg (oral).
A : Masalah belum teratasi
- Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan
P : Lanjutkan intervensi.
08.20 memperingan nyeri : saat klien beraktivitas
- Memerikan terapi nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri yaitu teknik relaksasi napas
08.25
dalam.
- Mengontrol lingkungan yang memperberat
nyeri.
08.30 Hasil: membatasi jumlah pengunjung dan
membiarkan klien istirahat.
08.35 - Memfasilitasi istirahat tidur.
Hasil: klien tampak berbaring tidur.
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
terapi paracetamol 500 mg (oral).
08.45 - Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan 09.10 S:
fisik lainnya. klien mengatakan kesulitan beraktivitas karena
Hasil: klien mengatakan nyeri pada luka post nyeri pada luka post operasi.
operasi.
08.50 O:
- Melibatkan keluarga untuk membantu klien
dalam meningkatkan ambulasi. - Klien tampak lemah.
Hasil: klien dibantu oleh suami saat - Aktivitas klien tampak dibantu oleh suami.
beraktivitas. A : Masalah belum teratasi
08.55
- Memonitor tingkat kemandirian P : Lanjtkan intervensi.
Hasil: klien belum mampu secara mandiri
09.00 untuk beraktivitas.
- Mendampingi dalam melakukan perawatan
09.05 diri sampai mandiri.
- Mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan (mis. Duduk ditempat tidur dll)
Hasil: Klien duduk di tempat tidur.
09.15 - Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan 09.35 S: Klien mengatakan tidak mengerti tenang cara
menerima informasi
perawatan luka post SC dan perawatan bayi baru
Hasil: klien tampak mampu dan siap
menerima informasi. Klien lulusan SMA. lahir.
- Menyediakan materi dan media pendidikan
09.20 O:
kesehatan
09.25 - Memberikan kesempatan untuk bertanya Klien cukup mengerti mengenai cara menyusui.
Hasil: klien bertanya tentang cara menyusui.
A: Masalah belum teratasi
09.30 - Menjelaskan mengenai cara menyusui.
P : Lanjutkan intervensi.
09.40 - Memonitor tanda dan gejala infeksi local dan 13.30 S : klien mengatakan ada luka post SC dan sudah
sistemik. dibersihkan.
Hasil: terdapat luka operasi SC ± 16 cm secara
horisontal, luka basa, nyeri, tampak O:
kemerahan, tertutup kassa.
09.45
- Monitor tanda-tanda vital
- Terdapat luka operasi SC ± 16 cm secara
Hasil: TD : 104/57 mmHg, N : 80x/m, RR: horisontal, luka basa, nyeri, tampak
20x/m SB: 36,10C. kemerahan, tertutup kassa.
09.50
- Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
Hasil: Klien tampak mengerti. - Hasil obesrvasi TTV
09.55
- Mencuci tangan sebelum kontak dengan klien TD : 104/57 mmHg, N : 80x/m, RR: 20x/m
dan lingkungan klien.
10.00 SB: 36,10C.
- Mempertahankan teknik aseptic.
10.05
- Mengajarkan cara mencuci tangan dengan A : Masalah belum teratasi
benar. P : Lanjutkan intervensi.
10.10
- Mencuci tangan sesudah dengan klien dan
lingkungan klien.
Hari/Tangga Jam Implementasi Jam Evaluasi
l
Rabu, 08.00 - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 08.40 S : klien mengatakan nyeri pada daerah operasi
11/12/2019 frekuensi, kualitas, intensitas nyeri. O:
Hasil:
P : Luka Post op SC
- Wajah klien tampak meringis
Q : seperti disayat - P : Luka Post op SC
R : Bagian abdomen
S:2 Q : seperti disayat
T : 1-2 menit R : Bagian abdomen
08.05
- Mengidentifikasi skala nyeri. S:2
Hasil: skala nyeri 2.
08.10 T : 1-2 menit
- Mengidentifikasi respons nyeri non verbal.
08.15 Hasil: wajah klien tampak meringis.
- Terapi paracetamol 500 mg (oral).
A : Masalah belum teratasi
- Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan
P : Lanjutkan intervensi.
08.20 memperingan nyeri : saat klien beraktivitas
- Memerikan terapi nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri yaitu teknik relaksasi napas
08.25
dalam.
- Mengontrol lingkungan yang memperberat
nyeri.
08.30 Hasil: membatasi jumlah pengunjung dan
membiarkan klien istirahat.
08.35 - Memfasilitasi istirahat tidur.
Hasil: klien tampak berbaring tidur.
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
terapi paracetamol 500 mg (oral).
08.45 - Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan 09.10 S:
fisik lainnya. klien mengatakan kesulitan beraktivitas karena
Hasil: klien mengatakan nyeri pada luka post nyeri pada luka post operasi.
operasi.
08.50 O:
- Melibatkan keluarga untuk membantu klien
dalam meningkatkan ambulasi. - Klien tampak lemah.
Hasil: klien dibantu oleh suami saat - Aktivitas klien tampak dibantu oleh suami.
beraktivitas. A : Masalah belum teratasi
08.55
- Memonitor tingkat kemandirian P : Lanjtkan intervensi.
Hasil: klien belum mampu secara mandiri
09.00 untuk beraktivitas.
- Mendampingi dalam melakukan perawatan
09.05 diri sampai mandiri.
- Mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan (mis. Duduk ditempat tidur dll)
Hasil: Klien sudah bias duduk, berdiri dan
berjalan meskipun masih dibantu suami.
09.15 - Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan 09.35 S: Klien mengatakan tidak mengerti tenang cara
menerima informasi
perawatan luka post SC dan perawatan bayi baru
Hasil: klien tampak mampu dan siap
menerima informasi. Klien lulusan SMA. lahir.
- Menyediakan materi dan media pendidikan
09.20 O:
kesehatan
09.25 - Memberikan kesempatan untuk bertanya Klien cukup mengerti mengenai produksi ASI.
Hasil: klien bertanya tentang produksi ASI.
A: Masalah belum teratasi
09.30 - Menjelaskan mengenai cara menyusui.
P : Lanjutkan intervensi.
09.40 - Memonitor tanda dan gejala infeksi local dan 13.30 S : klien mengatakan ada luka post SC dan sudah
sistemik. dibersihkan.
Hasil: terdapat luka operasi SC ± 16 cm secara
horisontal, luka basa, nyeri, tampak O:
kemerahan, tertutup kassa.
09.45
- Monitor tanda-tanda vital
- Terdapat luka operasi SC ± 16 cm secara
Hasil: TD : 104/57 mmHg, N : 80x/m, RR: horisontal, luka basa, nyeri, tampak
20x/m SB: 36,10C. kemerahan, tertutup kassa.
09.50
- Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
Hasil: Klien tampak mengerti. - Hasil obesrvasi TTV
09.55
- Mencuci tangan sebelum kontak dengan klien TD : 104/57 mmHg, N : 80x/m, RR: 20x/m
dan lingkungan klien.
10.00 SB: 36,10C.
- Mempertahankan teknik aseptic.
10.05
- Mengajarkan cara mencuci tangan dengan A : Masalah belum teratasi
benar. P : Lanjutkan intervensi.
10.10
- Mencuci tangan sesudah dengan klien dan
lingkungan klien.
Hari/Tangga Jam Implementasi Jam Evaluasi
l
Kamis, 08.50 - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 08.45 S : klien mengatakan nyeri pada daerah operasi
12/12/2019 frekuensi, kualitas, intensitas nyeri. O:
Hasil:
P : Luka Post op SC
- Wajah klien tampak meringis
Q : seperti disayat - P : Luka Post op SC
R : Bagian abdomen
S:1 Q : seperti disayat
T : 1-2 menit R : Bagian abdomen
08.10
- Mengidentifikasi skala nyeri. S:1
Hasil: skala nyeri 1.
08.15 T : 1-2 menit
- Mengidentifikasi respons nyeri non verbal.
08.20 Hasil: wajah klien tampak meringis.
- Terapi paracetamol 500 mg (oral).
A : Masalah belum teratasi
- Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan
P : Lanjutkan intervensi.
08.25 memperingan nyeri : saat klien beraktivitas
- Memerikan terapi nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri yaitu teknik relaksasi napas
08.30
dalam.
- Mengontrol lingkungan yang memperberat
nyeri.
08.35 Hasil: membatasi jumlah pengunjung dan
membiarkan klien istirahat.
08.40 - Memfasilitasi istirahat tidur.
Hasil: klien tampak berbaring tidur.
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
terapi paracetamol 500 mg (oral).
08.55 - Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan 09.25 S:
fisik lainnya. klien mengatakan kesulitan beraktivitas karena
Hasil: klien mengatakan nyeri pada luka post nyeri pada luka post operasi.
operasi.
09.00 O:
- Melibatkan keluarga untuk membantu klien
dalam meningkatkan ambulasi. - Klien tampak lemah.
Hasil: klien dibantu oleh suami saat - Sebagian aktivitas klien tampak dibantu
beraktivitas. oleh suami.
09.10
- Memonitor tingkat kemandirian A : Masalah belum teratasi
Hasil: klien belum mampu secara mandiri
P : Lanjtkan intervensi.
09.15 untuk beraktivitas.
- Mendampingi dalam melakukan perawatan
09.20 diri sampai mandiri.
- Mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan (mis. Duduk ditempat tidur dll)
Hasil: Klien sudah bias duduk, berdiri dan
berjalan meskipun masih dibantu suami.
09.30 - Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan 09.55 S: Klien mengatakan tidak mengerti tenang cara
menerima informasi
perawatan luka post SC dan perawatan bayi baru
Hasil: klien tampak mampu dan siap
menerima informasi. Klien lulusan SMA. lahir.
- Menyediakan materi dan media pendidikan
09.35 O:
kesehatan
09.40 - Memberikan kesempatan untuk bertanya Klien mengerti mengenai perwatan bayi baru lahir.
Hasil: klien bertanya tentang perawatan bayi
A: Masalah belum teratasi
09.45 dirumah.
- Menjelaskan mengenai perawatan bayi baru P : Lanjutkan intervensi.
lahir.
10.00 - Memonitor tanda dan gejala infeksi local dan 13.30 S : klien mengatakan ada luka post SC dan sudah
sistemik. dibersihkan.
Hasil: terdapat luka operasi SC ± 16 cm secara
horisontal, luka basa, nyeri, tampak O:
kemerahan, tertutup kassa.
- Monitor tanda-tanda vital
- Terdapat luka operasi SC ± 16 cm secara
10.05
Hasil: TD : 105/60 mmHg, N : 86x/m, RR: horisontal, luka basa, nyeri, tampak
20x/m SB: 360C. kemerahan, tertutup kassa.
- Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
10.10 - Hasil obesrvasi TTV
Hasil: Klien tampak mengerti.
- Mencuci tangan sebelum kontak dengan klien TD : 105/60 mmHg, N : 86x/m, RR: 20x/m
10.15
dan lingkungan klien.
- Mempertahankan teknik aseptic dalam SB: 360C.
10.20
merawat luka operasi. A : Masalah belum teratasi
- Mengajarkan cara mencuci tangan dengan P : Lanjutkan intervensi.
10.25
benar.
- Mencuci tangan sesudah dengan klien dan
10.30
lingkungan klien.

Anda mungkin juga menyukai