KELOMPOK 3
AKMALIA ICHSAN
IZZHA AGOES
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Pelanggaran Lalu Lintas” dalam bentuk
makalah. Terima kasih pula kami sampaikan kepada selaku yang bersedia sebagai
narasumber untuk bahan materi makalah kami.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan rekan-rekan kami, sehingga kendala-kendala yang penulis
hadapi teratasi.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu
dalam menyelesaikan penulisan ini.
Daftar Isi
BAB 1
PENDAHULUAN
Permasalahan yang sekarang marak terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta salah
satunya adalah masalah lalu lintas. Seperti yang kita ketahui dari tahun ke tahun jumlah
kendaraan yang beredar semakin meningkat, kendaraan yang ada di kota-kota besar
memenuhi jalanan. Disamping banyak kendaraan yang beredar, resiko kecelakaan lalu lintas
juga semakin meningkat. Hal ini nampak juga membawa pengaruh terhadap keamanan lalu
lintas yang semakin sering terjadi, pelanggaran lalu lintas yangmenimbulkan kecelakaan lalu
lintas dan kemacetan lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh banyak faktor tidak
sekedar kelalaian pengendara, pejalan kali yang tidak hati-hati, kerusakan terhadap kendaraan
bermotor, rancangan kendaraan yang mengganggu aktivitas berkendara, serta pelanggaran
rambu-rambu lalu lintas.
Rambu lalu lintas dan para pengguna jalan mempunyai peranan penting masing-masing
untuk mewujudkan keadaan lalu lintas yang aman dan juga tertib. Pembinaan di bidang lalu
lintas dilakukan oleh pemerintah dengan tujuan mewujudkan keadaan lalu lintas yang aman,
lancar, tertib, dan juga teratur. Pembinaan lalu lintas meliputi aspek pengaturan,
pengendalian, dan pengawasan lalu lintas dan harus bertujuan untuk keselamatan, keamanan,
ketertiban lintas jalan. Dalam rangka pembinaan lalu lintas jalan, diperlukan penetapan suatu
aturan umum yang bersifat seragam dan berlaku secara nasional serta dengan mengingat
ketentuan lalu lintas yang berlaku secara internasional.
3. Menurut pandangan bapak, apakah masyarakat disekitar sini sudah banyak yang sadar
tentang ketertiban berkendara?
5. Apakah ada perbedaan pemberian sanksi antara pelanggar yang masih dibawah umur
dengan pelanggar yang sudah dewasa?
6. Sanksi administratif apa saja yang dapat dikenakan terhadap para pelanggar lalu lintas?
7. Apakah ada apakah ada peraturan tertentu mengenai penggunaan warna lampu depan
kendaraan?
8. Apakah pihak kepolisian RI mendapatkan hak khusus untuk bebas melanggar peraturan
lalu lintas?
9. Apakah terdapat standar emisi kendaraan bermotor yang ditetapkan pemerintah? Jika ada,
bagaimana cara mengawasinya?
10. Dalam keadaan tertentu untuk ketertiban dan kelancaran lalu lintas, tindakan apa saja
yang dilakukan oleh petugas kepolisian negara RI?
11. Dalam berlalu lintas pengguna jalan harus menggunakan jalan sebelah kiri, jadi dalam
kondisi apa saja penanganan jalur jalan sebelah kanan dapat dilakukan?
13. Bagaimana cara menyamaratakan setiap titik titik jalan yang dilalui pelanggar lalu lintas
yang menerobos jalur busway?
14. Apakah konvoi motor gede (moge) diperbolehkan oleh pihak polisi?
15. Bagaimana tanggapan bapak terhadap pelanggar lalu lintas yang dilakukan oleh ojek
online yang berkendara sambil memegang handphone?
17. Apakah ada penanganan khusus bagi mobil yang melanggar kapasitas yang telah
ditentukan?
18. Adakah solusi pemerintah terhadap masalah pengendara yang mengambil hak pejalan
kaki dengan mengambil alih trotoar?
19.Apa saja cara atau tindakan yang dilakukan polisi untuk mengurangi pelanggaran lalu
lintas yang dilakukan oleh pengguna jalan? apakah cara tersebut sudah relevan ?
20. Apakah pemerintah sudah pernah melakukan pembinaan lalu lintas dan angkutan jalan
sebelumnya? Kalau sudah pembinaan tersebut meliputi apa saja?
`
BAB II
LANDASAN TEORI
Pelanggaran lalu lintas yang sering disebut juga dengan tilang merupakan ruang
lingkup hukum pidana yang diatur dalam UU nomer 14 tahun 1992. Hukum pidana mengatur
perbuatan-perbuatan yang dialarang olen undang-undang. Tujuan suatu hukum pidana adalah
menakut-nakuti seseorang supaya tidak melakukan perbuatan yang tidak baik dan bahkan
mendidik atau mengarahkan seseorang yang melakukan perbuatan yang tidak baik menjadi
baik dan bisa diterima lagi oleh masyarakat.
Pelanggaran terhadap aturan hukum pidana dapat diberi tindakan hukum langsung
dari aparat jadi tidak usah menunggu laporan atau pengaduan dari pihak yang dirugikan.
Pelanggaran lalu lintas tertentu atau tilang biasanya melanggar pasal 54 mengenai
kelengkapan surat kendaraan SIM dan STNK serta pasal 59 mengenai muatan lebih terhadap
truk atau angkutan umum serta pasal 61 salah memasuki jalur lintas kendaraan.
Namun di Indonesia banyak perkara pelanggaran lalu lintas yang tidak sesuai dengan
aturan atau ketentuan hukum yang berlaku. Banyak pelanggaran lalu lintas yang diselesaikan
di tempat oleh oknum yang berwenang atau polantas sehingga pelanggaran lalu lintas tidak
sampai proses hukum, hal ini lah yang banyak terjadi di Indonesia jadi banyak orang yang
menyepelekan peraturan lalu lintas karna apabila mereka melanggar peraturan lalu lintas
mereka tinggal menyuap aparat tersebut. Dan bagi aparat hal ini bisa disalah gunakan, dengan
jabatan mereka sebagai aparat bisa mengahasilkan uang lebih dengan hal tersebut.
Barang siapa mengemudikan kendaraan bermotor dan tidak dapat menjunjukkan Surat Ijin
Mengemudi (SIM) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2(Dua) Bulan atau denda
setinggi-tingginya 2.000.000,-(Dua Juta Rupiah)
Apabila pengemudi ternyata tidak memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM) dipidana dengan
pidana kurungan paling lama 6 (Enam) Bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 6.000.000,-
(Enam Juta Rupiah)
barang siapa melanggar ketentuan mengenai rambu-rambu dan marka jalan, alat pemberi
isyarat lalu lintas, gerakan lalu lintas, berhenti dan parkir, peringatan dengan bunyi dan
sinar, kecepatan maksimum atau minimum dan tata cara penggandengan dan penempelan
dengan kendaraan lain dipidana dengan kurungan paling lama 1 (satu) Bulan dan atau
denda setinggi-tingginya Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah)
Mengulangi pelanggaran yang sama Jika seseorang melakukan lagi pelanggaran yang sama
dengan pertama sebelum lewat jangka waktu satu tahu sejak tanggal putusan pengadilan
atas pelanggaran pertama yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, maka pidana yang
kedua ditambah dengan sepertiga dari pida kurungan pokoknya atau bila dikenakan denda
dapat ditambah dengan setengah dari pidana denda yang diancam untuk pelanggaran yang
bersangkutan
PEMBAHASAN
Narasumber yang kami wawancarai adalah Bripka Eko Apriyanto. Beliau bekerja sebagai
polisi lalu lintas di Polres Metro Jakarta Selatan. Untuk lebih jelasnya simak wawancara kami
dengan beliau.
3. Menurut pandangan bapak, apakah masyarakat disekitar sini sudah banyak yang sadar
tentang ketertiban berkendara?
Kalau untuk kesadaran, kembali lagi ke individu/ perorangan, kegiatan yang menyangkut lalu
lintas itu sendiri sudah melakukan upaya sosialisasi, penegakan hukum seperti ditilang,
teguran. Tapi untuk individu atau perorangannya kita kembalikan lagi ke mereka sendiri.
5. Apa saja bentuk bentuk pelanggaran yang sering terjadi di masa sekarang?
Bentuk-bentuk pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi adalah sebagai berikut :
6. Apakah ada perbedaan pemberian sanksi antara pelanggar yang masih dibawah umur
dengan pelanggar yang sudah dewasa?
Tidak ada perbedaan pemberian sanksi kepada pelanggar yang masih anak anak maupun
sudah dewasa. Karena pemberian sanksi tidak didasarkan oleh perbedaan umur
7. Sanksi administratif apa saja yang dapat dikenakan terhadap para pelanggar lalu lintas?
Sanksi administratifnya yang utama yaitu tilang, kalau memang individunya bisa ditegur
mungkin hanya sekedar teguran. Tegurannya bisa macam macam, bisa teguran fisik seperti
melakukan push up, lalu ada sanksi berupa peringatan tertulis, pemberian denda
administratif, pembekuan izinatau pencabutan izin.
8. Apakah ada apakah ada peraturan tertentu mengenai penggunaan warna lampu depan
kendaraan?
Untuk kendaraan sudah ada undang-undangnya, jadi kita terapkan itu undang-undangnya
sesuai dengan pasal 285 tentang masalah kelengkapan kendaraan.
9. Apakah pihak kepolisian RI mendapatkan hak khusus untuk bebas melanggar peraturan
lalu lintas?
Tidak ada hak khusus, tetapi kita punya tindakan diskresi atau kewenangan kepolisian untuk
bertindak atau tidak bertindak berdasarkan situasi dan kondisi. Jikalau memang kondisinya
saat itu sedang mengawal orang yang penting seperti pejabat negara, ambulance,
pemadam, atau dalam keadaan darurat pihak kepolisian punya prioritas tersendiri untuk itu
10. Dalam keadaan tertentu untuk ketertiban dan kelancaran lalu lintas, tindakan apa saja
yang dilakukan oleh petugas kepolisian negara RI?
Dalam keadaan tertentu untuk ketertiban dan kelancaran lalu lintas petugas
Kepolisian Negara Republik Indonesia dapat melakukan tindakan:
a. Memberhentikan arus Lalu Lintas dan/atau Pengguna jalan
b. Memerintahkan Pengguna Jalan untuk jalan terus
c. Mempercepat arus Lalu Lintas;
d. Memperlambat arus Lalu Lintas;
d Mengalihkan arah arus Lalu Lintas.
11. Dalam berlalu lintas pengguna jalan harus menggunakan jalan sebelah kiri, jadi dalam
kondisi apa saja penanganan jalur jalan sebelah kanan dapat dilakukan?
Untuk jalan tol lajur sebelah kiri hanyan untuk kendaraan darurat seperti ambulance,
pengawalan VVIP atau pemadam kebakaran dapat menggunakan lajur sebelah kiri kalau
lajur kanan digunakan untuk mendahului kendaraan lain.
Tidak boleh, karena hal itu bukanlah standar yang sudah ditetapkan pemerintah, untuk
anggota atau personel lalu lintas itu bisa melakukan penindakan.
13. Bagaimana cara menyamaratakan setiap titik titik jalan yang dilalui pelanggar lalu
lintas yang menerobos jalur busway?
Kalau tugas dari kepolisian bagian lalu lintasnya adalah melakukan penindakan, untuk
bagian tersendiri itukan dari Dinas Perhubungan maupun dari Transjakarta, maka dari itu
setiap pintu jalaur busway pasti dijaga tetapi bukan dari pihak kepolisian melainkan dari
Dinas Perhubungan
14. Apakah konvoi motor gede (moge) diperbolehkan oleh pihak polisi?
Boleh, tetapi harus ada surat izin resmi dari pihak kepolisian dan harus ada tujuan yang jelas
dari kegiatan yang akan dilalukan. Karena setelah memperoleh perizinan dari POLDA
suratnya itu akan diteruskan ke wilayah. Jadi kepolisian itu harus tahu kegiatan apa saja
yang akan diselenggarakan karena bagaimanapun juga itu berkaitan dengan banyak orang
dari warga sekitar dan situasi dijalan, apakah kegiatan tersebut mengganggu atau tidak.
15. Bagaimana tanggapan bapak terhadap pelanggar lalu lintas yang dilakukan oleh ojek
online yang berkendara sambil memegang handphone?
Sebagai petugas di lapangan tugas kita melakukan tindakan jadi sudah banyak ojek online
yang sering melakukan sikap seperti itu, dikarenakan ketentuan orang berkendara motor
tidak melakukan aktivitas karnakalo misalkan dia melakukan aktifas sudah banyak yg
keganggu dlm artian pengendara lain itu jg yg bs mengakibatkan kecelakaan makanya kita
lakukan tindakan
Kalo itu kita bekerja sm dgn pihak dishub kita melakukan penindakan kebetulan utk trotoar
parkir liaritu semua tindakl sesama dishub kira hanya membek ap, ya mungkin menemani
tugasnya kita karna mereka yg mempunyai kewwenangan parkir liaeya sudah dilakukan juga
17. Apakah ada penanganan khusus bagi mobil yang melanggar kapasitas yang telah
ditentukan?
Ada, contohnya truk yang seharusnya sudah ada standar kapasitasnya jika melebih kapasitas
akan membahayakan diri sendiri dan oranglain maka pihak polisi akan menilang para
pengendara tersebut
18. Menurut bapak, apa saja dampak dari pelanggaran lalu lintas ini?
Ya, Pastinya setiap hal yang melanggar pasti aka nada dampaknya termasuk juga dampak
pelanggaran lalu lintas contohnya:
18. Adakah solusi pemerintah terhadap masalah pengendara yang mengambil hak pejalan
kaki dengan mengambil alih trotoar
Solusinya sudah ada danpemerintah sudah membuat penghalang dari besi contohnya
sudirman dan tempat lain yang sudah kita pasang
19.apa saja cara atau tindakan yang dilakukan polisi untuk mengurangi pelanggaran lalu
lintas yang dilakukan oleh pengguna jalmn?apakah cara tersebut sudah relevan ?
1.pengaturan ditiap tiap lampu merah yang terdapat kemacetan atau dan berbagia
penindakan juga dilakukan tergantung indivudunya
20. apakah pemerintah sudah pernah melakukan pembinaan lau lintas dan angkutan jalan
sebelumnya? Kalau sudah pembinaan tersebut meliputi apa saja?
Sudah,dr phk kami sudah melakukan upaya sosialisasi di sekoahan terus di tepmat umum di
pertokoan kyk tempat pembeanjaan taman rekreasi sudah kita lakukan sosialisasi
bagaimana apasih yg harus di tetapkan atau apa yg harus dilakukan dijalan raya
pelanggarannya apa saja peanggarannya sudah semuaya kita sosialisasikan seperti ity
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penegak peraturan lalu lintas harus menjadi teladan bagi masyarakat yang berkendara.
Seorang penegak hukum harus mempunyai sifat yang lugas, menjadi penegak hukum dijalan
raya bukanlah hal yang mudah melainkan menjadi hal yang rumit, penegak hukum harus
menjaga kewibawaannya untuk kepentingan profesinya di lain pihak juga harus percaya diri
karena penegak hukum akan mengambil keputusan yang bijaksana untuk menghasilkan
keadilan.
Masyarakat Indonesia masih banyak yang melanggar lalu lintas dengan tidak sengaja
maupun dengan sengaja. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarkat
terhadap peraturan lalu lintas atau tata tertib lalu lintas, sehingga masyarakat menyepelekan
kesalamatannya sendiri bahkan bisa berdampak terhapad keselamatan orang lain, karena
itulah tingkat kecelakan di jalan terus meningkat.
Penyebab pelanggaran lalu lintas kebanyakan dikarnakan juga masyarakat terlalu terburu-
buru dalam berkendara, mungkin kemacetan adalah penyebab dari pengendara yang terburu-
buru dalam berkendara karena waktu mereka tersita terkena macet dijalan.
3.2 Saran
Para pengguna jalan sudah seharusnya harus memiliki etika kesopanan di jalan dan harus
mematuhi atau melaksanakan tata tertib lalu lintas, terutama tata tertib keamanan berlalu
lintas supaya tidak merenggut korban jiwa dan bisa merugikan orang lain. hal ini harus
disadari pada setiap pengguna jalan agar tidak ada yang dirugikan.
Penegak peraturan lalu lintas harus tegas dalam menangani para pelanggar lalu lintas dan
memprosesnya secara hukum. Penegak hukum peraturan lalu lintas harus lebih rajin merazia
pengendara yang melanggar peraturan lalu lintas tidak hanya disiang hari tapi dimalam hari
karena banyak pengendara bermotor yang ugal-ugalan atau memacu kendaraanya terlalu
cepat sehingga bisa mengancam keselamatan dirinya maupun oran lain.