Anda di halaman 1dari 9

I.

Ilmu Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari

Ilmu Kimia adalah ilmu yang terkait dengan kehidupan sehari-hari atau gejala-gejala
alam, karena mulai dari urusan sandang dan pangan, bahan bakar, obat-obatan sampai
bahan konstruksi bangunan, bahan industri elektronik dan bahan produk melibatkan
ilmu kimia. Yang membedakan ilmu kimia denga ilmu lainnya adalah, Kimia
mengkhususkan diri pada struktur, susunan, sifat dan perubahan materi, serta energi
yang menyertai perubahan materi.

Selain itu juga, kimia merupakan batu loncatan supaya dapat mempelajari ilmu
lainnya. Seperti, kita harus mengerti tentang atom pada ilmu kimia supaya dapat
memahami gaya magnet dalam ilmu fisika. Atau, kita tidak dapat mempelajari tentang
fotosintesis pada ilmu biologi apabila kita tidak mengerti tentang reaksi dasar yang
dilibatkan

Kimia dalam kehidupan sehari – hari ada dimana-mana, semua yang kita rasakan, kita
cium, kita cicipi adalah kimia. Ketika kamu menangis terjadi reaksi kimia, ketika
kamu lapar terjadi reaksi kimia, sehingga mempelajari kimia sangat penting untuk
mengetahui tentang apa yang sebenarnya terjadi didunia ini

Kebanyakan orang salah paham dengan kimia, hal ini perlu diluruskan. Mereka
menggap bahwa kimia hanya ada di laboratorium, kimia hanya ada pada makanan
berhaya. Padahal para ahli meyakini bahwa segala sesuatu di Alam ini adalah kimia.

Pada saat ini, ilmu kimia sudahlah berkembang pesat dan mengambil andil yang
sangat besar pada kehidupan manusia. Ilmu kimia telah mengeluarkan produk-produk
yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia, seperti pada urusan
sandang, pangan, obat-obatan, bahan industri elektronik dan lain-lain, kini sebagian
besar tidak memperolehnya langsung dari alam, tetapi pengolahan atau hasil sintesis
dengan menggunakan ilmu kimia. Berikut ini adalah beberapa peranan ilmu kimia
pada kehidupan sehari-hari.

a)      Bidang Kesehatan

Ilmu kimia cukup memberikan kontribusi dalam bidang kesehatan, salahsatunya


memudahkan para dokter untuk mendiagnosa beberapa penyakit interaksi kimia
dalam tubuh manusia, seperti pada sistem pencernaan, pernafasan, ekskresi, dll.
Kimia juga memiliki peran pada pembuatan obat-obat, karena obat dibuat berdasarkan
hasil penelitian terhadap proses dan reaksi bahan kimia yang berkhasiat terhadap
suatu penyakit. Yang kemudian hal ini dipelajari dalam kimia farmasi.

 b)     Bidang Pertanian

Sedikit contohnya adalah, analisis kimia dapat memberikan informasi tentang


kesuburan tanah, dan dengan data tersebut petani dapat menentukan tumbuhan yang
kekurangan zat, supaya tepat ketika diberi pupuk. Juga pupuk yang terbuat dari bahan
kimia, contohnya pupuk urea. Lalu apabila tumbuhan diserang hama, kita
menggunakan pestisida atau insektisida yang terbuat dari bahan kimia.

 c)      Bidang Industri

Pada zaman ini, sebagian besar keperluan hidup umat manusia selalu ada campur
tangan kimia dalam proses produksinya. Contohnya, semen dan cat berasal dari hasil
riset yang berdasarkan ilmu Kimia. Juga kain sintetis yang merupakan penerapan ilmu
kimia.

 d)     Bidang Biologi

Proses-proses yang terjadi pada tubuh makhluk hidup memerlukan penjelasan kimia.
Contohnya, kita perlu memiliki pengetahuan tentang struktur dan sifat senyawa dari  
karbohidrat, air, dll. untuk mempelajari tentang fotosintesis.

 e)      Bidang Arkeologi

Contohnya adalah penentuan umur fosil dengan menggunakan radioisotop karbon-14,


dimana ini adalah penerapan salahsatu ilmu kimia.

f)       Bidang Hukum

Pemeriksaan alat kriminalitas oleh tim forensik menggunakan penerapan ilmu kimia
di dalamnya, yaitu pemeriksaan DNA. Dimana struktur DNA pada rambut atau darah
setiap individu dapat diidentifikasi juga berbeda-beda hasilnya.

Kemajuan yang terjadi pada ilmu kimia juga sangat berdampak pada kehidupan
sehari-hari, membuat peningkatan kualitas hidup karena efektifitas dan efisiensi dalam
berbagai bidang.
Hasil-Hasil atau Produk Kimia yang Banyak Digunakan

Bahan Bakar

Produk Rumah Tangga

a)      Produk Pembersih

 Detergen mengandung:

Alkyl Benzene Sulfonate (ABS)


Linier Alkyl Benzene Sulfonate (LAS)
Garam Ammonium (AOS)
Nonyl Phenol  Polyethoxyle
Acyl Ethylenediamines
Sodium Tri Poly Posphate (STPP)
Nitril Tri Acetate (NTA)
Ethylene Dinamine Tetra Acetate (EDTA)
Sodium Sulfat
Enzim
Boraks
Sodium Clhoryda
Carboxy Methyle Cellulose (CMC)
 

b)     Produk Pemutih Pakaian


Mengandung : Natrium Hipoklorit
 c)      Pestisida
Mengandung : Organofosfat (Asam Fosfat –H3PO4)
d)     Makanan
II. Ruang Lingkup Kimia

Ruang lingkup kimia meliputi susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi serta
energiyang  menyertainya.  Secara  garis  besar  kimia  dibagi  menjadi  kimia 
deskriptif  dan  kimia teoritis. 

1. Kimia Deskriptif

Kimia deskriptif yaitu pengetahuan yang diperoleh dari pengamatan sifat-sifat zat.

2. Kimia Teoritis

Kimia teoritis yaitu ilmu kimia yang memberikan penjelasan tentang materi. Kimia
teoritis dibedakan sebagai berikut:

- Kimia fisika adalah ilmu yang menghubungkan antara kimia dengan fisika. Ilmu ini
mempelajari tentang suatu zat dalam skala makroskopik, atomik, maupun subatomik
pada sistem kimia berdasarkan hukum-hukum fisika. Misalnya termodinamika,
pergerakan partikel dan teori kuantum.

- Kimia organik adalah ilmu kimia yang mempelajari struktur, sifat dan komposisi
senyawa organik.

- Kimia anorganik adalah ilmu kimia yang mempelajari struktur, sifat dan komposisi
senyawa anorganik seperti logam maupun non logam.

- Kimia analitik adalah ilmu kimia yang mempelajari tentang kandungan unsur dari
suatu materi.

- Kimia lingkungan adalah ilmu kimia yang mempelajari tentang dampak pencemaran
lingkungan, cara menghitung kadar pencemaran dan lainnya.

- Biokimia adalah ilmu kimia yang mempelajari tentang materi-materi yang terlibat
dalam metabolisme tubuh.
III. Metode Ilmiah Kimia Dan Keselamatan Kerja Laboratorium

3.1 Metode Ilmiah Kimia

llmu Kimia dibangun dan dikembangkan melalui kajian teoritis dan kajian empiris
yang saling mendukung satu sama lain. Pengkajian teoritis merupakan usaha
menerapkan hukum-hukum Fisika dan teori Matematika untuk mengungkapkan gejala
alam. Pengkajian secara empiris merupakan usaha untuk menemukan keteraturan
berdasarkan fakta yang ditemukan di alam dengan menggunakan teknik atau metode
ilmiah. Pengembangan ilmu Kimia berdasarkan langkah-langkah sistematis disebut
dengan metode ilmiah. Metode ilmiah adalah metode sains yang menggunakan
langkah-langkah ilmiah dan rasional untuk mengungkapkan suatu permasalahan yang
muncul dalam pikiran kita. Dalam bentuk yang paling sederhana, metode ilmiah
terdiri atas tahap-tahap operasional berikut.

1.      Pengamatan atau Observasi.

Pengamatan dapat dilakukan secara kualitatif (misalnya logam raksa berwujud cair
pada suhu kamar) ataupun kuantitatif (misalnya tekanan gas pada keadaan standar
yaitu sebesar 1 atm). Pengamatan kuantitatif disebut juga pengukuran.

2.      Mencari Pola Hasil Pengamatan.

Proses ini sering melahirkan rumusan berupa hukum alam. Hukum alam yang digali
oleh manusia merupakan suatu pernyataan yang mengungkapkan perilaku umum
suatu objek atau gejala yang diamati.

3.      Perumusan Teori.

Suatu teori (disebut juga model) terdiri atas sejumlah asumsi sebagai pijakan untuk
menerangkan perilaku materi yang diamati. Jika hipotesis sementara sejalan dengan
kajian-kajian sejumlah percobaan maka hipotesis tersebut disebut teori atau model.

4.      Pengujian Teori.

Secara ideal, teori dalam ilmu pengetahuan alam harus selalu dikoreksi dan dikaji
terus-menerus sebab teori merupakan gagasan manusia untuk menerangkan perilaku
alam yang diamati berdasarkan pengalamannya. Teori harus terus disempurnakan
melalui percobaan dengan cara menyempurnakan baik metode maupun peralatan yang
digunakan. Di samping itu, dapat juga dilakukan melalui simulasi komputer, agar
pendekatan yang diterapkan lebih mendekati gejala alam yang sebenarnya.

5.      Eksperimen dan Pengukuran.

Kimia merupakan ilmu pengetahuan yang dilandasi berbagai eksperimen/ percobaan.


Salah satu syarat suatu eksperimen dinyatakan valid adalah
bersifat reproducible (menghasilkan hasil yang sama ketika eksperimen dilakukan
kembali). Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mendeskripsikan objek percobaan
secara menyeluruh, seperti jumlah, volume, suhu, tekanan, dan kondisi lainnya.
Dengan kata lain, salah satu hal terpenting dalam ilmu Kimia adalah mengetahui cara
mengukur sesuatu dengan tepat. Untuk keperluan tersebut, pada 1960, ilmuwan dari
seluruh penjuru dunia berkumpul dan menyepakati penggunaan Sistem Satuan
Internasional (dilambangkan SI, dari bahasa Prancis Syteme Internationale d’Unites).
Sistem satuan internasional memiliki tujuh besaran pokok (Tabel A) dan besaran-
besaran lainnya yang diturunkan dari ketujuh besaran pokok tersebut (Tabel B).
Berikut ini tabel besaran pokok dan besaran turunan menurut SI.

Tabel A Besaran Pokok, Sistem Internasional (SI), dan Lambang


Besaran Pokok Sistem Internasional (SI)

Lamba Lamba Konver


ng ng si
Nama Besaran Satuan Satuan Satuan

1m=
1.      Panjang 100 cm
2.      Massa 1 kg =
3.      Waktu 1.000 g
4.      meter 1 menit
Temperatur L kilogra m = 60 s
5.      Arus M m kg t °C +
listrik T sekon s 273 = (t
6.      Intensitas T kelvin K + 273)K
cahaya I ampere A –
7.      Jumlah IV candela cd –
substansi n mol mol –
Tabel B Besaran Turunan, Sistem Internasional (SI), dan Lambang
Besaran Turunan Sistem Internasional (SI)

Lamban Lamban
g Satuan g Konvers
Nama Besaran Turunan Satuan i

1 m3 =
1.000
liter =
1.000
mL
1 kg/L =
1
gram/mL
1 km/jam
= 1.000
m/3.600
sekon

1
Newton
m×m = 1 kg
m×m×m m/s2
kilogram/volum 1
e m2 Newton
Luas panjang/sekon m3 = 1 kg
Volume panjang/sekon2 kg/L m/s2
Kerapatan A massa × m/s 1 Joule =
(densitas) V percepatan m/s2 1Nm
Kecepatan p massa × N –
Percepatan v gravitasi (Newton) 1 atm =
Gaya a atau g gaya × panjang N 76 cmHg
Berat F gaya per satuan (Newton) = 760
Energi W luas J (Joule) mmHg
Tekanan E atmosfer N/m2 dan
Konsentras P mol/volume Atm 1 mmHg
i C mol/1 L M = 1 torr
Molaritas M larutannya (Molar) ––

Dalam penulisan satuan suatu pengukuran, dilakukan penyingkatan (lihat Tabel A).


Tanda eksponensial dicantumkan untuk menunjukkan pangkat dari satuan tersebut.
Sebagai contoh, kecepatan adalah panjang dibagi waktu yang dalam SI dinyatakan
dalam meter per detik, atau m/s. Beberapa satuan turunan yang sering digunakan
memiliki nama khusus. Misalnya, energi adalah hasil perkalian antara massa dan
kuadrat kecepatan. Untuk itu, energi diukur dalam satuan kilogram meter kuadrat per
detik kuadrat (kg m2/s2), dan 1 kg m2/s2 disebut satu joule. Contoh lainnya,
konsentrasi larutan (molaritas) adalah hasil perbandingan jumlah molekul dengan
volume larutan. Untuk itu, konsentrasi diukur dalam satuan mol per liter (mol/L), dan
1 mol/L disebut satu molar. Meskipun terdapat notasinotasi pendek untuk satuan-
satuan tersebut, ada baiknya jika Anda juga dapat mengingat faktor konversinya .

3.2 Keselamatan Kerja Laboratorium

Laboratorium kimia merupakan kelengkapan sebuah program studi yang digunakan


untuk meningkatkan ketrampilan penggunaan dan pemakaian bahan kimia maupun
peralatan analisis (instrumentasi). Dalam penggunaan lanjut, laboratorium merupakan
sarana untuk melaksanakan kegiatan penelitian ilmiah. Laboratorium kimia dengan
segala kelengkapan peralatan dan bahan kimia merupakan tempat berpotensi
menimbulkan bahaya kepada para penggunanya jika para pekerja di dalamnya tidak
dibekali dengan pengetahuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja  secara filosofi adalah suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Dengan
keselamatan dan kesehatan kerja maka para pengguna diharapkan dapat melakukan
pekerjaan dengan aman dan nyaman. Pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang
dilakukan oleh pekerja  tersebut, resiko yang mungkin muncul dapat dihindari.
Pekejaan dikatakan nyaman jika para pekerja yang bersangkutan dapat melakukan
dengan merasa nyaman dan betah, sehingga tidak mudah capek.

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga
kerja dengan cara penerapan teknologi pengendalian segala aspek yang berpotensi
membahayakan para pekerja. Pengendalian juga ditujukan kepada sumber yang
berpotensi menimbulkan penyakit akibat dari jenis pekerjaan tersebut, pencegahan
kecelakaan dan penserasian peralatan kerja/ mesin/ instrumen, dan karakteristik
manusia yang menjalankan pekerjaan tersebut maupun orang-orang yang berada di
sekelilingnya. Dengan menerapkan teknologi pengendalian keselamatan dan
kesehatan kerja, diharapkan tenaga kerja akan mencapai ketahanan fisik, daya kerja,
dan tingkat kesehatan yang tinggi. Disamping itu keselamatan dan kesehatan kerja
dapat diharapkan untuk menciptakan ksenyamanan kerja dan keselamatan kerja yang
tinggi.

Perkembangan ilmu pengetahuan melalui berbagai penelitian dan percobaan di


laboratorium sudah sedemikian pesat. Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat ini
sangat bermanfaat bagi kehidupan umat manusia. Akan tetapi perkembangan yang
sedemikian pesat juga dikhawatirkan akan berpotensi meningkatkan bahaya dalam
industri. Kalau prinsip keseimbangan dan keserasian dipegang teguh oleh para
ilmuwan dan para pengusaha, niscaya kekhawatiran tersebut dapat diminimalkan.
Peningkatan kemampuan dalam membuat alat dengan teknologi baru haruslah
diimbangi dengan penciptaan alat pengendali yang lebih canggih dan kemampuan
tenaga yang makin beertambah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menghadapi bahaya yang mungkin timbul akibat dari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi antara lain menyangkut ukuran alat, alat pengendali,
kemampuan dan ketrampilan pekerja, alat penanggulangan musibah, dan pengawasan
yang dilakukan.

Dari segi ekonomi pemakaian alat yang berkapasitas besar adalah lebih
menguntungkan, akan tetapi bahaya yang mungkin ditimbulkan juga akan besar.
Dengan demikian penentuan ukuran reaktor harus didasarkan pada keuntungan dari
segi ekonomi dan bahaya yang mungkin ditimbulkan. Salah satu langkah pengamanan
yang dilakukan dalam rancang bangun adalah penggunaan safety factor atau over
design factor pada perhitungan perancangan masing-masing alat dengan kisaran 10 –
20 %. Alat pengendali harus lebih canggih dan lebih dapat diandalkan. Alat
pengamanan yang terkait dengan alat produksi dan alat perlindungan bagi pekerja
harus ditingkatkan. Biaya untuk membangun keselamatan dan kesehatan kerja, biaya
untum membeli alat-alat pengamanan memang cukup besar. Akan tetapi keselamatan
dan kesehatan kerja juga akan lebih terjamin. Kemampuan dan ketrampilan pekerja
harus ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan sehingga dapat mengikuti laju
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Alat penanggulangan musibah harus
ditingkatkan agar malapetaka yang diakibatkan oleh penerpan teknologi maju tidak
sampai meluas dan merusak. Pengawasan terhadap alat maupun terhadap pekerja
harus dilakukan secara teratur dan berkesinambungan.

Anda mungkin juga menyukai