Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

RONDE KEPERAWATAN
DI RUANG ANAK LABORATORIUM POLTEKKES MANADO

Disusun Oleh :

Kelompok II

PROGRAM STUDI NERS LANJUTAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO
TAHUN 2021
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Balakang
Ronde keperawatan merupakan suatu metode untuk menggali dan
membahas secara mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada klien dan
kebutuhan klien akan perawatan yang dilakukan oleh perawat primer dan atau
konselor, kepala ruangan, perawat associate, supervisor dan seluruh
tim keperawatan dengan melibatkan klien secara langsung sebagai fokus
kegiatan (Nursalam, 2002). Kegiatan ini mempunyai karakteristik yaitu : Klien
dilibatkan langsung, klien merupakan fokus kegiatan, PP/ PA dan
konselor melakukan diskusi. Konselor memfasilitasi kreatifitas dan
membantu mengembangkan kemampuan PP dan PA dalam meningkatkan
kemampuan mengatasi masalah keperawatan. Adapun kriteria klien yang
dilakukan ronde adalah sebagai berikut: Klien dengan penyakit kronis,
penyakit langka atau baru, klien dengan penyakit komplikasi, klien dengan
penyakit akut dan klien dengan permasalahan keperawatan yang belum
terselesaikan.
Ronde keperawatan merupakan media bagi perawat untuk membahas lebih
dalam masalah dan kebutuhan pasien serta sebagai proses belajar bagi perawat
dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotor. Kepekaan dan cara berpikir kritis perawat akan tumbuh dan
terlatih melalui suatu transfer pengetahuan dan mengaplikasikan konsep
teori ke dalam praktik keperawatan. Pelayanan keperawatan yang perlu
dikembangkan untuk mencapai hal tersebut adalah dengan ronde
keperawatan. Dimana ronde keperawatan merupakan sarana bagi perawat
baik perawat primer maupun perawat assosiate untuk membahas masalah
keperawatan yang terjadi pada klien yang melibatkan klien dan seluruh tim
keperawatan termasuk konsultan keperawatan. Salah satu tujuan dari kegiatan
ronde keperawatan adalah meningkatkan kepuasan klien terhadap pelayanan
keperawatan. Pelaksanaan kegiatan ronde keperawatan ini dapat meningkatkan
kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan di Ruang Anak Laboratorium
Poltekkes Kemenkes Manado.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan ronde keperawatan masalah keperawatan yang dialami
klien dapat diatasi.
2. Tujuan Khusus :
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, perawat mampu :
a.Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistimatis dalam pemecahan
masalah keperawatan klien
b. Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah keperawatan klien
c. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
d. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan.
e. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
f. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
g. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
h. Melaksanakan asuhan keperawatan secara menyeluruh.

C. Manfaat
1. Bagi Klien :
a. Membantu menyelesaikan masalah klien sehingga mempercepat
masa penyembuhan.
b. Mengurangi masa rawat inap
c. Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien.
d. Memenuhi kebutuhan pasien.
2. Bagi Perawat :
a. Dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotor perawat.
b. Menjalin kerjasama tim antar multidisiplin.
c. Menciptakan komunitas keperawatan profesional.
3. Bagi Rumah Sakit :
a. Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit
b. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan
keperawatan
c. Meningkatkan loyalitas konsumen terhadap rumah sakit
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Ronde Keperawatan adalah suatu tindakan yang dilaksanankan oleh
perawat, disamping klien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan
asuhan keperawatan akantetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh
perawat primer dan atau konselor,kepala ruangan, perawat assosciate, dan perlu
juga melibatkan seluruh anggotatim (Nursalam, 2014).
Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar dan perawat
atausiswa perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde keperawatan
dilakukan oleh teacher nurse atau head nurs dengan anggota stafnya atau siswa
untuk pemahamanyang jelas tentang penyakit dan efek perawatan untuk setiap
pasien(Saleh, 2012).
Beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan ronde keperawatan
adalah suatu tindakan yang dilaksanankan oleh perawat, di samping klien
dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatanuntuk
pemahaman yang jelas tentang penyakit dan efek perawatan untuk setiap
pasien.
B. Karakteristik
Menurut Nursalam (2002), karakteristik ronde keperawatan sebagai
berikut :.
1. Klien dilibatkan secara langsung.
2. Klien merupakan fokus kegiatan.
3. Perawat assosciate, perawat primer, dan konsuler melakukan diskusi
bersama.
4. Konselor memfasilitasi kreatifitas.
5. Konselor membantu mengembangkan kemampuan perawat assosciate,
perawat primer untuk meningkatkan kemampuan dala mengatasi masalah.
C.Tujuan
Menurut Nursalam (2002), tujuan dari ronde keperawatan yaitu :
1. Menumbuhkan cara berfikir secara kritis.
2. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari
masalah klien.
3. Meningkatkan validitas data klien.
4. Menilai kemampuan justifikasi.
5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.
6. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan
7. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
D. Manfaat
1. Masalah pasien dapat teratasi.
2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi.
3. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional.
4. Terjalinnya kerja sama antartim kesehatan.
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan
benar.
E. Kriteria Pasien
Menurut Nursalam (2014), mengatakan Pasien yang dipilih untuk
dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang memiliki kriteria sbb:
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan.
2. Pasien dengan kasus baru atau langka.
F. Peran
Menurut Nursalam (2002), dalam ronde keperawatan setiap perawat
memiliki peran masing-masing diantaranya :
1. Perawat primer dan perawat assosciate
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa
untukmemaksimalkan keberhasilan, antara lain:
a. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
b. Menjelaskan masalah keperawatan utama.
c. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
d. Menjelaskan tindakan selanjutnya.
e. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
2. Perawat primer lain atau konsuler
a. Memberikan justifikasi.
b. Memberikan reinforcement.
c. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta
tindakan yang rasional.
d. Mengarahkan dan koreksi.
e. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari.
G. Langkah-langkah
Langkah-langkah yang diperlukan dalam ronde keperawatan adalah
sebagai berikut:
Tahap Pra PP

1. Penepatan pasien

2. Persiapan pasien :
-Informed concent
-Hasil pengkajian/ validasi data

Tahap Pelaksanaan -Apa diagnosis keperawatan?


-Apa data yang mendukung?
di Nurse Station
-Bagaimana intervensi yang sudah
3. Penyajian Masalah dilakukan?
- Apa hambatan yang ditemukan?

Tahap Pelaksanaan
di kamar pasien 4. Validasi data di Bed

Diskusi PP-PP,konselor,
KARU
 Pasca ronde
(nurse station) 6. Kesimpulan 5. Lanjutan diskusidi nurse
danrekomendasisolusi station
masalah

Keterangan :
1. Persiapan
a. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
b. Menentukan tim ronde.
c. Mencari sumber atau literature.
d. Membuat proposal.
e. Pemberian informed consent dan pengkajian kepada klien/keluarga.
f. Diskusi : Apa diagnosis keperawatan?, Apa data yang
mendukung?,Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?, dan Apa
hambatan yangditemukan selama perawatan?.
2. Pelaksanaan ronde
a. Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini
penjelasandifokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan
yang akan atautelah dilaksanakan dan memilih prioritas yang perlu
didiskusikan.
b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor/kepala
ruangantentang masalah klien serta rencana tindakan yang akan
dilakukan.
d. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan
ditetapkan.
3. Pasca ronde
a.Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta
menetapkantindakan yang perlu dilakukan.
b. Evaluasi, revisi dan perbaikan.
c.Kesimpulan dan rekomendasikan penegakan diagnosis, intervensi
keperawatanselanjutnya.
H. Kriteria Evaluasi
Menurut Nursalam (2014), kriteria evalusi yang dapat diambil yaitu :
1 Struktur
a. Persyaratan administratif (informed consent, alat, dan lainnya).
b.Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang
telah ditentukan.
3. Hasil
a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan.
b. Masalah pasien dapat teratasi.
c. Perawat dapat.
d. Menumbuhkan cara berpikir yang kritis.
e. Meningkatkan cara berpikir yang sistematis.
f. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
g. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
h.Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
i. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
j. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
k.Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
BAB III
RENCANA KEGIATAN
1.Topik : Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Masalah Keperawatan
Bersihan jalan nafas tidak efektif.
2. Sasaran : Pasien An. K.N / 11 tahun.
3. Hari/tanggal : Selasa - Rabu/ 26-27 Januari 2021.
4. Waktu : 60 menit (Pkl. 11.00 – 12.00 Wita).
5. Pengorganisasian
Kepala Ruangan 1 : Grace Kapugu
Kepalah Ruangan 2 : Lingkan Pandeirot
Katim 1 : Sri Zuwita Tumilaar
Katim 2 : Riri Vega Dondo
PP 1 : Novitri R. Buluran selasa
PP 2 : Arjuna Gagola
PP 3 : Kaligis Sarah
Dokter : Karliana R. Lutam
Fisioterapi :  Pratiwi Suga
7. Paisen : An. Karlina Nelwan
8. Keluarga : Ny. Enjel
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi, yaitu Bersihan jalan
nafas tidak efektif.
2. Tujuan Khusus
a. Menjustifikasi masalah yang belum teratasi. 
b. Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer dan tim
kesehatan lain.
c. Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien
d. Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pasien.
B. Sasaran
Pasien An. K.N umur 11 tahun di rawat di ruangan perawatan A, Bed 1 Ruang
Anak Laboratorium Poltekkes Manado.
C. Materi
1.Teori asuhan keperawatan pasien dengan Bronkupnemonia.
2. Masalah-masalah yang muncul pada pasien dengan Bronkopnemonia
3. Intervensi keperawatan pada pasien dengan Bronkopnemonia dengan
masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif.
D. Metode
Diskusi dan Tanya Jawab
E. Media
1. Dokumen/status pasien.
2. Sarana diskusi: kertas, bulpen.
3. Materi yang disampaikan secara lisan
F. Kegiatan Ronde Keperawatan
Waktu Tahap Kegiatan Pelaksana Kegiatan Tempat
Pasien
1 hari Pre Praronde PP1, Nurse
sebelum ronde 1. Menentukan kasus dan topik katim,dan Station
ronde 2. Menentukan tim ronde KR
3. Menetukan literature
4. Membuat proposal
5. Mempersiapkan pasien PP1, PP2, P dan K Ruang
6. Diskusi pelaksanaan dan memberi Anak
7. Melakukan persetujuan untuk PA1,PA2 respon
menandatangani informed
concent
8. Mengkaji keadaan pasien
5 Menit Ronde Pembukaan Kepala Nurse
(Nurse 1. Salam pembukaan Ruangan Station
Station) 2. Memperkenalkan tim ronde (Karu)
3. Menyampaikan identitas dan
masalah pasien
4. Menjelaskan tujuan dari ronde
15 Menit Penyajian Masalah Karu,PP1, Nurse
1. Menjelaskan riwayat penyakit PP2,PA1, Station
dankeperawatan pasien PA2, Ahli
2. Menjelaskan masalah pasien Gizi,
danrencana tindakan yang Dokter,
telahdilaksanakan dan Perawat
serta menetapkan prioritas Konselor
yang perlu didiskusikan

5 Menit Validasi data (bed pasien) Karu, katim  P dan K Ruang


1. Mencocokkan data pasien PP1,PP2, Memberikan Anak
fisioterapi, respon dan
Dokter, menjawab pe
rtanyaan
10 Menit Lanjutan diskusi Karu, Nurse
1. Pemberian justifikasi oleh Katim Station
perawat primer atau konselor PP1,PP2, ,
atau kepala ruang tentang Fisioterapi,
masalah pasien serta rencana Dokter,
yang akan dilakukan

2. Menentukan tindakan
keperawatan pada masalah
prioritas yang telah ditetapkan

10 Menit Pasca 1.Melanjutkan diskusi Karu, Nurse


Ronde dan masukan dari tim Katim, Station
2.Menyimpulkan untuk menentuk PP1,PP2,
antindakan keperawatan pada
masalah prioritas yang
telah ditetapkan.
3.Evaluasi dan rekomendasi
intervensikeperawatan
4. Penutup

G. Kriteria Evaluasi
1. Struktur:
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruangan perawatan A, Bed 1. Ruang
Anak Laboratorium Poltekkes Manado 
b. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan.
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2.Proses:
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. 
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan.
3. Hasil:
a. Pasien puas dengan hasil kegiatan. 
b. Masalah pasien dapat teratasi.
c. Perawat dapat:
1). Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis.
2). Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
3). Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.Menumbuhkan
pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah
pasien.
4). Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
5) Meningkatkan kemampuan justifikasi.
6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat dengan
melibatkan klien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan
(Nursalam, 2002).
Pelaksanaan Ronde keperawatan yang dilaksanakan pada hari rabu,
27 januari 2021 terhadap pasien An K.N dengan Bronkopnemonia dengan
masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif. Pada pelaksanaan telah
disampaikan intervensi yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah
yang belum teratasi yaitu sepsis, nutrisi dan bimbingan psikologi.
B Saran
1. KARU mengajak keluarga pasien untuk menerima penjelasana tentang
fisioterapai dan penyakit bronkopnemonia
2. Pelaksanaan Ronde sudah sangat bagus
3. Memanggil keluarga pasien lebih awal saat klarifikasi ke pasien.
4. Perumusan masalah keperawatan prioritas fokus pada bersihan jalan nafas
tidak efektif
5. Menambahkan psikologi pasien harus diperhatikan.
6. Menganjurkan untuk bimbingan rohani bagi klien.

Anda mungkin juga menyukai