Anda di halaman 1dari 34

TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

2011-2012 1
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

ATURAN PRAKTIKUM
LABORATORIUM TEKNO EKONOMI
TAHUN AJARAN 2011/2012

1. Praktikan wajib mengikuti seluruh rangkaian praktikum Tekno Ekonomi baik praktikum perancangan
produk maupun praktikum perencanaan bisnis sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Jika praktikan
tidak mengikuti salah satu modul praktikum tanpa alasan yang dapat diterima, maka praktikan
langsung dinyatakan tidak lulus modul yang bersangkutan dan nilai praktikum Tekno Ekonomi
adalah T. Praktikan wajib mengulang modul yang sama tahun depan.

2. Jika ada suatu hal yang membuat praktikan tidak dapat mengikuti praktikum, maka praktikan :
a. Dapat melakukan tukar jadwal dengan kelompok lain, dengan memberitahukan hal ini selambat-
lambatnya 1 hari sebelum praktikum dan harus atas persetujuan asisten.
b. Jika berhalangan hadir karena sakit, maka praktikan wajib membawa surat keterangan dokter dan
resep obat maksimal 2 hari setelah tanggal praktikum yang berhalangan.
c. Jika berhalangan karena terjadi musibah, maka praktikan wajib melaporkan kepada asisten
maksimal 1 jam sebelum praktikum dimulai.

3. Aturan pelaksanaan praktikum susulan :


 Praktikum susulan diberikan kepada praktikan atas hasil koordinasi team asisten dengan Pembina lab.
Praktikum susulan akan diumumkan setelah semua modul selesai.

4. Praktikan diharapkan hadir 5 menit sebelum praktikum dimulai. Keterlambatan hadir dari awal
dimulainya praktikum akan dikenakan sanksi sebagai berikut :
a. Terlambat > 20’ : tidak boleh ikut tes awal, jika pada modul tersebut tidak ada tes awal
konsekuensinya adalah pengurangan nilai praktikum sebesar 20% pada modul tersebut.
b. Terlambat > 30’ : tidak boleh ikut praktikum (lihat poin 1)

5. Pada saat praktikum wajib melengkapi hal-hal yang disebutkan dibawah ini :
a. Membawa kartu praktikum yang sudah dilengkapi foto dan modul praktikum yang bersangkutan.
b. Selama kegiatan praktikum diwajibkan memakai pakaian seragam formal IT Telkom dengan rapi dan
sopan. Adapun seragam formal IT Telkom adalah sebagai berikut :
- Atasan kemeja putih dengan bawahan biru dongker atau hitam (non jeans)  Senin-Sabtu, atau
- Atasan batik dengan bawahan biru dongker atau hitam (non jeans)  Jumat-Sabtu
Praktikan diwajibkan melengkapi keduanya saat mengikuti praktikum hari tersebut. Jika ada yang
tidak lengkap maka diwajibkan untuk melengkapi dengan konsekuensi waktu mengikuti praktikum
pada poin 4.

6. Praktikan wajib menjaga dan memelihara peralatan praktikum dan jika telah selesai, maka praktikan
wajib merapihkannya (komputer, kursi, dan perlengkapan lainnya). Asisten berhak menegur bahkan
mengeluarkan praktikan yang melanggar.

7. Praktikan wajib menjaga tutur kata dan sopan dalam bersikap kepada asisten dan praktikan lainnya.
Asisten berhak menegur bahkan mengeluarkan praktikan yang melanggar.

8. Praktikan wajib mematikan atau men-silent alat komunikasi pada saat praktikum berlangsung. Praktikan
tidak diperkenankan untuk menelepon/menerima telepon dan membaca/mengetik sms. Asisten berhak
menegur bahkan mengeluarkan praktikan yang melanggar.

9. Praktikan tidak diperkenankan meninggalkan kegiatan praktikum sampai dinyatakan selesai atau telah
diberi izin oleh asisten ybs. Asisten berhak menegur bahkan mengeluarkan praktikan yang melanggar.

2011-2012 2
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

10. Proporsi Nilai :


Tes Tes
Modul Praktikum Jurnal Laporan Presentasi
Awal Akhir
I 30% 40% - 30% - -
II 30% 40% - 30% - -
III 20% 40% 40% - - -
Integrasi - - - - 65% 35%

11. Jurnal atau Tugas Modul Integrasi dikumpulkan ke Asisten Lab. Tekno Ekonomi sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan. Keterlambatan pengumpulan akan di diskon 10% tiap 10 menit keterlambatan.

12. Jika ditemukan Tugas Modul Integrasi yang sama, maka nilainya nol.

13. Semua pengumuman yang berkaitan dengan praktikum Tekno Ekonomi dapat dilihat di papan
pengumuman Lab. Tekno Ekonomi C-312 dan di web Lab. Tekno Ekonomi.

14. Praktikan dapat menggunakan fasilitas Lab. Tekno Ekonomi di luar kegiatan praktikum dengan syarat :
a. Tidak ada kegiatan praktikum pada saat itu.
b. Mendapat izin dari asisten dan ada asisten yang mengawasi.
c. Mematuhi peraturan Lab. Tekno Ekonomi, termasuk peraturan penggunaan computer.
d. Menggunakan pakaian seragam lengkap pada saat jam kuliah.

15. Semua kegiatan laboratorium yang berkaitan dengan proses praktikum (misalnya registrasi, pra-
praktikum, input jadwal, dan seminar) bersifat WAJIB untuk diikuti. Apabila melanggar akan
mendapatkan sanksi yang akan ditentukan oleh asisten.

16. Praktikan WAJIB menaati setiap tata tertib yang telah ditentukan.

17. Hal-hal yang belum tercantum dalam aturan ini, akan ditentukan kemudian.

2011-2012 3
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

MODUL I
ANALISIS KELAYAKAN BISNIS ASPEK PASAR
DAN PENYUSUNAN RENCANA PEMASARAN

TUJUAN PRAKTIKUM :
1. Praktikan mampu menentukan target pasar yang akan dituju dan karakteristiknya untuk produk yang
dianalisis.
2. Praktikan mampu menyusun sebuah rencana pemasaran.
3. Praktikan mampu menganalisis kelayakan bisnis aspek pasar.

LANDASAN TEORI :
1. Analisis Kelayakan Bisnis Aspek Pasar
a. Market Breakdown
b. Peramalan Permintaan
c. Segmentasi, Targeting, Positioning
2. Penyusunan Rencana Pemasaran
a. Gambaran Singkat dan Tujuan Strategi Pemasaran
b. Analisis Pasar
c. Isi Strategi Pemasaran
d. Pelayanan Pelanggan
e. Menerapkan Strategi Pemasaran
f. Menilai Keefektifan Pemasaran

PROSEDUR PRAKTIKUM :
1. Tes Awal
2. Penjelasan Materi
3. Praktikum
4. Jurnal

ALAT DAN BAHAN :


1. Komputer
2. Software Excel
3. Software SPSS

DASAR TEORI :
I. ANALISIS KELAYAKAN BISNIS ASPEK PASAR
Evaluasi aspek pasar sangat penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya
permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan oleh proyek tersebut. Pada dasarnya, analisis pasar
mencakup aktivitas pencarian dan analisis data yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi,
menggambarkan, mengkuantifikasi, dan meraih pasar yang diinginkan dari produk yang bersangkutan.
a. Market Breakdown
Pasar merupakan kumpulan seluruh pembeli aktual dan potensial dari suatu produk. Ada beberapa
kriteria pasar yang harus diukur untuk mempermudah penentuan pasar sasaran, yaitu :
 Pasar Potensial adalah sejumlah konsumen atau pelanggan yang mempunyai minat terhadap
suatu produk yang ditawarkan..
 Pasar Tersedia adalah sekumpulan konsumen yang mempunyai minat, penghasilan dan akses
penawaran pasar tertentu
 Pasar Sasaran adalah bagian dari pasar yang akan dimasuki perusahaan kita. (Kotler)
Pasar dapat diciptakan. Upaya-upaya pemasaran yang dilakukan dapat mengubah situasi, dari tidak
tertarik menjadi tertarik ataupun dari tidak mampu menjadi mampu.

2011-2012 4
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

b. Peramalan Permintaan
Ada beberapa tahapan dalam mengukur pasar, antara lain sebagai berikut :
 Peramalan lingkungan pasar yang mencakup peramalan laju inflasi, tingkat pengangguran, tingkat
suku bunga, tingkat pembelanjaan dan tabungan konsumen, anggaran belanja negara, nilai ekspor,
dll.  indikator untuk peramalan industri.
 Peramalan industri
 Peramalan penjualan tingkat perusahaan
Beberapa cara untuk melakukan peramalan penjualan tingkat perusahaan menurut Kotler :
 Apa yang dikatakan orang
o Survei keinginan konsumen
o Kompilasi pendapat dari sales force
o Expert opinions
 Apa yang dilakukan orang
o Test market method
 Apa yang telah dilakukan orang
o Time series
o Statistical demand analysis
Total penjualan dapat dihitung antara lain dengan menggunakan formula berikut :
 Total penjualan = n x q x p
Dimana n adalah jumlah pembeli, q adalah jumlah rata-rata yang dibeli konsumen, dan p adalah
harga rata-rata per unit.
 Metode rantai rasio.
Contoh : jika jumlah lulusan SMA adalah 20 juta orang, yang berminat melanjutkan studi ke
jenjang yang lebih tinggi adalah 80% dan yang memiliki kemampuan financial untuk
melanjutkan studi adalah 50%, maka jumlah calon mahasiswa adalah = 20 juta x 80% x 50% = 8
juta orang.
 Metode build-up.
Contoh :
Jumlah
peralatan Nilai
Jumlah Jumlah yang dibeli Jumlah pembelian
Item
pekerja perusahaan berdasarkan pembelian (Harga $2000
jumlah per unit)
pekerja
AN-510 < 15 100 1 100 200.000
15-60 50 2 100 200.000
> 60 80 4 320 640.000
1.040.000

c. Segmentasi, Targeting, dan Positioning


Definisi Segmentasi :
Segmentasi adalah bagian dari proses pemasaran dengan mengelompokkan kastamer sesuai dengan
tujuan dari kegiatan pemasaran, seperti promosi, peningkatan layanan, dan penentuan harga
(Ahonen-2004). Segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen
pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku
pembeli (Pride & Ferrel, 1995 dalam http://jurnal-sdm.blogspot.com, 29 Des. 11).

Segmentasi biasanya melibatkan pembangunan model segmentasi dangan identifikasi grup kastamer.
Berbagai kastamer dapat dikelompokkan menjadi cluster. Cluster adalah sejumlah segmen dari
kastamer dengan berbagai alasan yang memungkinkan (kesamaan karakteristik).

Segmentasi yang baik mempunyai ciri adanya karakteristik yang homogeny di dalam segmen dan
mempunyai perbedaan karakteristik yang signifikan dengan segmen lain.

2011-2012 5
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

Alasan Melakukan Segmentasi:


Segmentasi dilakukan untuk dapat mengetahui kelompok-kelompok kastamer berdasarkan
karakteristik masing-masing

Manfaat dan Kelemahan Segmentasi:


Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan bahwa secara
umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat penjualan
dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan
kompetitif (Porter, 1991).

Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:


 Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-
kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
 Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
 Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
 Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang
diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
 Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode
dimana reaksi pasar cukup besar.

Gitosudarmo (2000) menambahkan manfaat segmentasi pasar ini, sebagai berikut:


 Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.
 Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.
 Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar.
 Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran.

Sekalipun tindakan segmentasi memiliki sederetan keuntungan dan manfaat, namun juga
mengandung sejumlah resiko yang sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan dari tindakan
segmentasi itu sendiri, antara lain:
 Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
 Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam
segmen pasar yang ditetapkan.
 Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon.
 Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen
untuk produk dan segmen yang sama (http://jurnal-sdm.blogspot.com, 29 Des. 11).

Dasar Segmentasi Pasar Konsumen :


 Segmentasi berdasarkan Geografi
Segmentasi geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit geografi yang
berbeda, seperti negara, negara bagian, wilayah, propinsi, kota, atau lingkungan rumah tangga.
Perusahan dapat memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau sedikit wilayah geografis atau
beroperasi dalam seluruh wilayah tetapi memberikan perhatian pada perbedaan lokal.

 Segmentasi berdasarkan Demografi


Dalam segmentasi berdasarkan demografis, pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok
berdasarkan variabel seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin,
penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan kelas sosial.
Variabel-variabel demografis merupakan dasar yang paling populer untuk membedakan
kelompok-kelompok pelanggan. Salah satu alasannya adalah keinginan, prefensi (kesukaan) ,
dan tingkat pemakaian konsumen sering sangat berhubungan dengan variabel-variabel
demografis. Alasan lain adalah variabel-variabel demografis lebih mudah diukur daripada
kebanyakan variabel. Bahkan, jika pasar sasaran diuraikan ke dalam faktor-faktor non-

2011-2012 6
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

demografis (jenis kepribadian), hubungan dengan karakteristik demografis dibutuhkan untuk


mengetahui ukuran pasar sasaran dan media yang harus digunakan untuk mengjangkaunya
secara efisien.

Berikut ini, cara singkat menggunakan variabel demografis tertentu untuk melakukan
segmentasi pasar :
1. Usia dan tahap siklus hidup
Keinginan dan kemampuan konsumen berubah sejalan dengan usia.
2. Tahap hidup
Tahap hidup menentukan persoalan utama, seperti mau bercerai, mau menikah lagi, merawat
orang tua yang sudah berumur, memutuskan hidup bersama seseorang, memutuskan untuk
membeli rumah baru, dll. Tahap tersebut menyajikan peluang-peluang bagi pemasar yang
dapat membantu orang menghadapi persoalan-persoalan utama mereka.
3. Jenis kelamin
Pria dan wanita cenderung memiliki orientasi sikap dan perilaku yang berbeda, sebagian
didasarkan pada unsur genetik dan sebagian pada praktek sosialisasi.
4. Penghasilan
Segmentasi menurut penghasilan merupakan praktek lain yang bertahan lama dalam jenis-
jenis barang dan jasa, seperti otomotif, perahu, pakaian, kosmetik, dan perjalanan.
5. Generasi
Setiap generasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat ia dibesarkan seperti musik,
film, politik, dan kejadian-kejadian pada periode tersebut.
6. Kelas sosial
Kelas sosial memiliki pengaruh kuat terhadap prefensi seseorang atas mobil, pakaian, perabot
rumah, aktivititas rekreasi, kebiasaan membaca, dan penjualan eceran. Selera kelas sosial bisa
berubah seiring dengan berjalannya waktu.

 Segmentasi berdasarkan Psikografi


Psikografi adalah ilmu yang menggunakan psikologi dan demografi untuk memahami
konsumen. Dalam segmentasi psikografi, para pembeli dibagi menjadi kelompok yang berbeda
berdasarkan gaya hidup atau kepribadian atau nilai. Orang-orang dalam kelompok demografis
yang sama dapat menunjukkan gambaran psikografi yang sangat beda.

 Segmentasi berdasarkan Perilaku


Dalam segmentasi perilaku, pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan
pengetahuan, sikap, pemakaian, atau tanggapan mereka terhadap produk tertentu.

Variabel Perilaku
Banyak pemasar yakin bahwa variabel perilaku merupakan titik awal terbaik dalam membentuk
segmen pasar. Berikut merupakan variabel perilaku :
1. Kejadian
Kejadian dapat didefinisikan dari segi waktu dalam sehari, pekan, bulan, tahun, atau aspek
lain dari kehidupan konsumen yang didefinisikan dengan baik. Pembeli dapat dibedakan
menurut kejadian saat mereka menyusun kebutuhan, membeli atau memakai produk tertentu.
2. Manfaat
Pembeli dapat diklasifikasikan menurut manfaat yang mereka cari.
3. Status Pemakai
Pasar dapat disegmentasikan menjadi kelompok non-pemakai, bekas pemakai, calon pemakai,
pemakai pertama kali, dan pemakai tetap produk tertentu.
4. Tingkat Pemakaian
Pasar dapat disegmentasikan menjadi kelompok pemakai produk yang ringan, sedang, berat.
Pemakaian berat menrupakan persentase yang kecil dari pasar tapi merupakan persentase
yang tinggi dalam konsumsi total.
5. Tahap Kesiapan Pembeli

2011-2012 7
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

Pasar terdiri dari orang dalam tahap kesiapan yang berbeda untuk membeli produk. Ada yang
tidak sadar akan produk, ada yang sadar, ada yang mendapat informasi, ada yang tertarik, ada
yang menginginkan produk dan ada yang bermaksud membeli.
6. Status Kesetiaan
Pembeli dapat dibagi menjadi empat kelompok, yaitu :
a. Sangat Setia ; konsumen yang membeli satu merek sepanajng waktu.
b. Kesetiaan yang Terbagi ; konsumen yang setia pada duaatau tiga merek.
c. Kesediaan yang Berpindah ; konsumen yang beralih darisatu merek ke merek lain.
d. Berganti-ganti ; konsumen yang tidak memperlihatkan kesetiaan pada merek apapun.
7. Sikap
Lima kelompok sikap dapat ditemukan di pasar tertentu, yaitu antusias, positif, tak acuh,
negative, dan benci.

Kriteria Segmentasi yang Efektif :


Agar dapat berguna, segmen-segmen pasar haruslah dinilai berdasarkan lima kriteria utama, yaitu :
 Dapat diukur  Ukuran, daya beli, dan profil segmen dapat diukur.
 Besar  Segmen cukup besar dan meguntungkan untuk dilayani. Segmen tersebut harus
merupakan kelompok homogen terbesar yang paling mungkin yang berharga sehingga
memungkinkan diraih dengan program pemasaran yang dirancang khusus.
 Dapat diakses  Segmen dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
 Dapat dibedakan  Segmen-segmen secara konseptual dapat dipisahkan dan memberikan
tanggapan yang berbeda terhadap unsur dan program bauran pemasaran yang berbeda.
 Dapat dilaksanakan  Program-program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan
melayani segmen-segmen tersebut.

Mengevaluasi dan Memilih Segmen Pasar :


 Single Segment Concentration maksudnya adalah perusahaan dapat memilih satu segmen saja.
Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat disatu segmen, dengan pengetahuan yang baik
terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh keuntungan. Namun, konsentrasi di satu
segmen mempunyai potensi resiko yang cukup besar, sehingga alasan inilah yang mendasari
perusahaan untuk memilih lebih dari satu segmen.
 Selective Specialization maksudnya adalah perusahaan menyeleksi beberapa segmen. Segmen
yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing-masing
segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk menghindari kerugian,
walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi perusahaan tetap memperoleh pendapatan
dari segmen yang lain.
 Product Specialization maksudnya perusahaan berkonsentrasi membuat produk khusus atau
tertentu. Melalui cara ini, perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk yang spesifik.
Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan produknya
atau keterlambatan melakukan perubahan teknologi.
 Market Specialization maksudnya adalah perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai
kebutuhan dalam kelompok tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi
channel untuk semua produk baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut.
Resiko akan kerugian akan timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian atau
kebutuhannya.
 Full Market Coverage maksudnya adalah perusahaan berusaha melayani semua kelompok dengan
produk yang dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan besar yang bisa melakukannya. Untuk
menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih
banyak penjualan daripada tidak melakukan diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan
biaya perusahaan.

2011-2012 8
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

Selain itu ada pertimbangan tambahan yang perlu diperhatikan perusahaan dalam mengevaluasi dan
memilih segmen yaitu (Kotler, 2003):
 Pilihan etika atas pasar sasaran.
Dalam menetapkan target market perusahaan hendaknya tidak menimbulkan pertentangan,
seperti mngambil keuntungan dari kelompok yang rapuh seperti anak-anak atau mempromosikan
produk yang berbahaya. Karena dalam pasar sasaran masalahnya bukanlah siapa yang dipilih
sebagai target tapi bagaimana dan untuk apa. Pasar yang memiliki tanggungjawab sosial
mengharuskan segmentasi dan target pasar yang melayani tidak hanya untuk kepentingan
industri saja tetapi juga kepentingan mereka yang dijadikan sasaran.
 Interelasi dan segmen super.
Segmen super adalah sekumpulan segmen yang memiliki kesamaan yang dapat dieksploitasi,
sehingga perusahaan akan bijaksana jika memilih segmen super daripada segmen di dalam
segmen super karena perusahaan tidak memiliki keunggulan kompetitif terhadap industri-
industri yang telah berada dalam segmen super.
 Rencana serangan segmen per segmen.
Pesaing tidak boleh tahu segmen mana yang dituju oleh perusahaan. Jika diketahui maka
perusahaan harus mencari jalan keluar untuk menerobos yakni dengan cara menyerang pasar
tertutup dengan pendekatan mega marketing artinya koordinasi strategis keahlian ekonomi,
psikologis, politik dan hubungan masyarakat untuk memasuki atau beroperasi dalam pasar
tertentu.
 Kerjasama antar segmen.
Cara terbaik untuk mengelola segmen adalah kerjasama antara SDM di dalam perusahaan untuk
membangun bisnis segmen perusahaan. (http://dhasanblog.blogspot.com, 29 Des. 11)

Positioning :
Adalah tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati posisi yang
khas (dibandingkan para pesaing) di dalam benak pelanggan sasarannya. Tujuannya adalah
menempatkan merek dalam pikiran konsumen untuk memaksimalkan potensi manfaat perusahaan.
Penentuan posisi merek yang baik membantu strategi pemasaran dengan mengklarifikasi esensi
merk, tujuan apa yang dicapai konsumen berkat bantuannya, dan cara ia melakukannya dengan cara
yang unik. Hasil akhir penetapan posisi adalah keberhasilan penciptaan proporsi nilai yang berfokus
pada pelanggan, yaitu alas an mengapa pasar sasaran harus membeli produk itu.

II. PENYUSUNAN RENCANA PEMASARAN


Rencana pemasaran mendefinisikan semua komponen strategi pemasaran suatu perusahaan dan perlu
dipaparkan dengan baik untuk meyakinkan pihak yang berkepentingan dengan business plan perusahaan
tersebut, dimana produk yang ditawarkan akan dapat terjual sesuai dengan target.

Rencana pemasaran terdiri dari beberapa bagian, diantaranya:


a. Gambaran Singkat dan Tujuan Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran memadukan kegiatan-kegiatan yang menyangkut penjualan, pemasaran,
periklanan, humas, dan networking. Semua komponen yang berkaitan di dalam strategi pemasarn
harus seiring guna memerluas citra (image), memperkuat merk (brand), dan meyakinkan keunikan
perusahaan.
Rencana pemasaran yang terbaik adalah yang berorientasi pada hail (result-oriented); rencana
dimana tujuannya terdefinisi secara spesifik, realistis, dan dapat diukiur dengan parameter waktu,
sehingga seluruh aktivitas penjualan, iklan, dan usaha humas dirancang untuk bekerja sama dalam

2011-2012 9
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

mencapai tujuan tersebut. Jika tujuan tidak tercapai, tiap-tiap komponen dari rencana pemasaran
harus dinilai serta dirancang kembali.
Terdapat lima pertanyaan dasar yang harus dijawab guna mengidentifikasi tujuan pemasaran, yaitu:
1. Siapa pelanggan Anda? Siapa pesaing Anda?
2. Apa yang hendak Anda jual? Berapa kuantitas dan harga produknya?
3. Di mana letak pasar sasarannya? Di mana pasar sasaran tersebut dapat dicapai?
4. Kapan pelanggan paling sering membeli?
5. Bagaimana menjangkau pelanggan (toko, kantor, web, katalog)?

b. Analisis Pasar
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisis pasar:
 Mengidentifikasi pasar sasaran (segmentasi)
o Kepada siapa Anda akan menjual?
o Siapakah pelanggan ideal Anda?
 Meneliti pesaing/ kompetitor
o Siapa pesaing Anda?
o Apa kekuatan dan kelemahan kompetitor dibanding Anda?
 Menilai tren pasar
o Tren pasar apa yang dapat mempengaruhi bisnis permintaan produk Anda?
o Apakah Anda mengikuti tren?
Rencana pemasaran harus mencerminkan pengamatan dan pemahaman atas pasar sasaran
dan tren industri. Informasi mengenai arah umum pasar dapat membantu menargetkan apa
yang Anda kehendaki.
o Tren industri. Tren ini dapat mempengaruhi semua bisnis dalam segmennya, dan merupakan
tren utama seperti meningkatnya bisnis jasa dan mundurnya bisnis pemasaran.
o Tren-tren pasar sasaran. Tren ini mempengaruhi segmen yang lebih kecil dari penduduk atau
komunitas bisnis.
 Melakukan riset pasar
o Metode riset:
a. Kuesioner
b. Grup fokus (Focus Group Discussion)
c. Survei
o Analisis basis data
Jika menyimpan informasi dalam database, gunakan data tersebut untuk
mengidentifikasi tren penjualan pemasaran, produksi, dan financial perusahaan Anda. Data
penjualan dan pemasaran akan sangat berguna dalam mengelola rencana pemasaran.

c. Isi Strategi Pemasaran


Pada tahap ini terjadi pergeseran isi dari deskriptif menjadi sangat rinci.
Hal-hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan isi strategi pemasaran, diantaranya:
 Metode Penjualan dan Distribusi
o Bagaimana cara Anda mencapai pelanggan?
o Apakah penjualan Anda utamanya melalui toko fisik (brick), situs web (click), pengirima
langsung (katalog), atau bauran (beragam jalur)?
o Apakah ada rencana memperluas metode penjualan/ distribusi bila penjualan meningkat

 Kemasan
Kemasan sangat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli. Untuk produk barang,
kemasan merupakan pertimbangan utama yang krusial. Sedangkan untuk produk jasa, “kemasan”
itu adalah Anda (perusahaan tersebut).

2011-2012 10
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

 Kebijakan Harga
Berkaitan dengan:
o Strategi harga
o Posisi persaingan

 Penetapan Merk
Merk menegaskan dan memfokuskan citra perusahaan. Reaksi konsumen menegaskan
perjalan dari merk itu sendiri. Pemberian merk menekankan perlunya membangun hubungan
emosional antara produk dan pembeli.

 Basis Data Pemasaran


Analisis basis data memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan aktivitas promosi yang
dilakukannya. Dengan cara ini penyajian informasi kepada pelanggan didasarkan pada pola
pembelian sebelumnya. Pemasaran yang dipersonalisasi atau satu per satu merupakan usaha
untuk mengantisipasi apa yang dicari pelanggan. Ini dilakukan dengan meramalkan perilaku di
masa datang berdasarkan pilihan mereka di masa lalu.

 Strategi Penjualan
Bagian ini berisi garis besar penggunaan materi penjualan online dan offline dalam
mencapai pasar sasaran.

 Insentif Penjualan / Promosi


Pertimbangan yang paling utama ialah insentif penjualan harus langsung berkaitan dengan
perusahaan agar pelanggan dapat mengingatnya.

 Strategi Iklan
Grafis, foto, tata letak, teks, dan desain yang merupakan konten dari iklan produk yang
ditawarkan harus dirancang dengan profesional agar berdampak positif, baik dalam periklanan
offline maupun online.
Dapat menunjukkan dengan tepat pasar sasaran secara detail, maka akan dapat
menspesifikasikan dengan tepat di mana kampanye iklan harus ditempatkan (ukuran, waktu,
durasi, frekuensi).
Contoh media periklanan: televisi, radio, media cetak, billboards, website, banner, portal,
sponsorship jangka panjang.

 Humas
Usaha humas (hubungan masyarakat) untuk membangun kepercayaan di pasar merupakan
salah satu cara yang jitu dalam melakukan aktivitas promosi.
Contoh aktivitas humas diantaranya:
o Membangun kehadiran online (chat group, message board).
o Menyelenggarakan even-even offline maupun online.
o Publikasikan usaha-usaha Anda (liputan pers untuk mempublikasikan pekerjaan serta prestasi
yang telah dicapai).

 Networking
Networking dapat diartikan sebagai perbedaan antara keterasingan dan keterlibatan bagi
setiap pemilik bisnis. Networking akan menjaga Anda tetap berhubungan dengan dunia luar,
membantu menjauh dari keterasingan dan stagnasi, serta membangun kontak bisnis untuk
rencana-rencana sekarang dan yang akan datang.
Beberapa level network:
o Komunitas bisnis
o Kelompok sesama profesi
o Komunitas local

2011-2012 11
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

d. Pelayanan Pelanggan
Harapan konsumen atas pelayanan bermutu tinggi harus dipenuhi jika Anda hendak
mempertahankan pelanggan.
 Gambaran tentang kegiatan pelayanan pelanggan
o Apakah Anda aka menawarkan pelayanan pelanggan 24 jam sehari, 7 hari seminggu?
o Dapatkah pelanggan menghubungi Anda melalui telepon, facsimile, atau email setiap saat?
o Bagaimana cara Anda mengurus kontak pelanggan?
 Hasil yang diharapkan dari mencapai keunggulan
Suatu bisnis akan memperoleh manfaat langsung dengan membangun basis pelanggan yang
setia.

e. Menerapkan Strategi Pemasaran


 Tanggung jawab dari dalam perusahaan
Meskipun menyewa jasa ekstrenal untuk sebagian atau seluruh kerja pemasaran, Anda dan tim
tetap bertanggung jawab menjaga agar rencana pemasaran berjalan pada jalurnya. Rencana
pemasaran harus mendukung seluruh tujuan bisnis dan berjalan di dalam kerangka rencana
bisnis.
 Fungsi dari luar perusahaan
o Perusahaan periklanan, humas, dan pemasaran (offline)
o Jaringan periklanan (online)

f. Menilai Keefektifan Pemasaran


Penilaian mengenai efektifnya rencana pemasaran member informasi manajemen yang
diperlukan untuk mengarahkan usaha di waktu mendatang dan menginvestasikan dana pemasaran
dengan bijaksana.

Referensi :
Ahonen, Tomi J., dkk.(2004).3G Marketing Communitie and Strategic Partnership.West Sussex: John Wiley
& Sons Ltd.
Kottler, Philip.(2000).Manajemen Pemasaran.Ed Indonesia. Jakarta: PT Prenhallindo
Malhotra, Naresh K.(1999).Marketing Research An Applied Orientation.New Jersey:Prentice Hall
Pinson, L. 2003. Anatomy of a Business Plan. Jakarta: Canary.
Rangkuti, Freddy.(1997).Riset Pemasaran.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama-Sekolah Tinggi Ekonomi
IBII
Ultrich, Karl dan Eppinger, Steven D.(2001).Peancangan dan Pengembangan Produk(terjemahan).Jakarta:
Salemba Teknik
Umar, Husein.(2000).Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Uta
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/segmentasi-pasar-definisi-manfaat-dan.html, 29/12/11 21.15
http://dhasanblog.blogspot.com/2010/12/strategi-dalam-targeting.html, 29/12/11 22.33

2011-2012 12
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

MODUL II
ANALISIS KELAYAKAN BISNIS
ASPEK TEKNIS DAN MANAJEMEN

TUJUAN PRAKTIKUM :
1. Praktikan mengetahui dan mampu dalam memahami konsep tentang penyusunan studi kelayakan bisnis
berdasarkan aspek teknis dan aspek manajemen.
2. Praktikan mampu menganalisis aspek teknis, yaitu menyangkut pemilihan lokasi dan lahan pabrik, luas
produksi, layout perusahaan, serta jenis teknologi dan peralatan.
3. Praktikan mampu menganalisis aspek manajemen, yaitu menyangkut badan usaha, manajemen sumber
daya manusia (job description, job specification, dan organisasi), serta sistem dan prosedur operasi
perusahaan.

LANDASAN TEORI :
1. Aspek Teknis
2. Aspek Manajemen

PROSEDUR PRAKTIKUM :
1. Tes awal
2. Penjelasan materi
3. Praktikum
4. Jurnal

ALAT DAN BAHAN :


1. Komputer
2. Software excel dan visio
3. Alat tulis
4. Kalkulator

DASAR TEORI :
I. ASPEK TEKNIS
Aspek teknis berkaitan erat dengan teknis produksi dan operasional. Kita harus merencanakan
dengan baik bagaimana p r o d u k s i berjalan, dimana kita mencari bahan baku, bagaimana proses
produksinya, bagaimana cara pengemasannya. Kita sebaiknya memiliki keterampilan yang baku dalam aspek
ini supaya menghasilkan produksi yang efisien dan efektif. Aspek teknis berkaitan dengan pemilihan lokasi
peroyek, jenis mesin, atau peralatan lainnya yang sesuai dengan kapasitas produksi, layout, dan pemilihan
teknologi yang sesuai.
Operasi/produksi dalam fungsi bisnis merupakan bagian yang sangat vital karena hampir 50% lebih
bisnis tersita disini. Aspek teknis bertujuan untuk mengetahui, memahami, dan mengevaluasi produk yang
akan dihasilkan oleh obyek studi.
Ada beberapa hal yang perlu di analisis untuk mengetahui suatu kelayakan bisnis dipandang dari
aspek teknis, yaitu sebagai berikut:
a. Penentuan Lokasi Perusahaan
Penentuan lokasi usaha sangat penting karena berhubungan dengan biaya yang akan dikeluarkan
kemudian. Lokasi perusahaan industri mencangkup dua pengertian, yaitu lokasi pabrik dan lokasi bukan
pabrik (lokasi bangunan administrasi perkantoran dan pemasaran). Kedua lokasi tersebut memungkinkan
sama maupun berbeda, tergantung jenis perusahaan dan kebijakan manajerialnya.

Variabel utama yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi pabrik adalah sebagai berikut:
 Jenis usaha
 Kedekatan dengan pasar

2011-2012 13
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

 Kedekatan dengan sumber material (bahan baku)


 Ketersediaan tenaga kerja sesuai kualifikasi
 Ketersediaan sarana dan prasarana (jalan, transportasi, sumber energy, air dll)
 Kedekatan dengan pemerintahan
 Kemudahan ekspansi
 Sikap masyarakat kondusif (budaya/hukum wilayah setempat)

Selain itu terdapat variabel sekunder, yaitu sebagai berikut:


 Biaya investasi, Prospek perkembangan ekonomi
 Kemungkinan perluasan
 Tersedia fasilitas penunjang (pusat perbelanjaan dan perumahan)
 Iklim dan kondisi tanah
 Mempunyai keamanan dan perlindungan kebakaran yang baik
 Cukup tersedia angin untuk mengeluarkan asap pabrik (jika ada) dari daerah pemukiman
 Cukup dekat dengan sistem transportasi masyarakat
 Pajak dan UU perburuan yang menguntungkan
Lokasi merupakan salah satu faktor penting dalam pengambilan keputusan suatu usaha. Berikut
beberapa alat analisis penentuan lokasi pabrik:
 Metode Kualitatif Penilaian Alternatif Lokasi
Metode ini berdasarkan pada penilaian oleh tim yang dibentuk khusus, terhadap faktor-
faktor yang dipertimbangkan dari berbagai alternatif lokasi yang tersedia.
Misalnya tersedia 3 alternatif lokasi, yakni Surabaya, Surakarta, dan Semarang. Faktor-
faktor yang mendapat pertimbangan adalah ketersediaan bahan mentah, supply tenaga kerja, dan
fasilitas transportasi.

Penilaian dari berbagai alternatif jika bobot ketiga faktor sama adalah sebagai berikut:

Keterangan:
i. = ketersediaan bahan mentah
ii. = supply tenaga kerja
iii. = fasilitas transportasi
Skor nilai antara 1 – 10

Dari perhitungan penilaian tersebut terlihat bahwa alternatif lokasi yang terpilih adalah kota
Surabaya karena memiliki jumlah nilai yang tertinggi.

Jika ketiga faktor tersebut memiliki bobot yang tidak sama, misalnya faktor ketersediaan bahan
mentah berbobot 35%, supply tenaga kerja 25%, dan fasilitas transportasi 40%, maka perhitungan
penilaiannya adalah sebagai berikut:

Dari perhitungan penilaian tersebut terlihat bahwa alternatif lokasi kota Surabaya tetap
merupakan lokasi terpilih. Namun tidak menutup kemungkinan terjadi perbedaan antara
perhitungan pertama dan perhitungan ini.

2011-2012 14
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

 Metode Transportasi
Metode ini pada dasarnya merupakan teknik Operation Research dan lebih khusus
merupakan persoalan linear programming. Prinsip ”trial and error” dengan menggunakan aturan
tertentu akan dapat mengetahui pada lokasi mana tercapai minimasi biaya.
Di antara jenis metode ini adalah metode Sudut Kiri Atas (North West Corner atau Steping
Stone Method), MODI (Modified Distribution Method), dan VAM (Vogel’s Approximation
Method).
Metode ini khususnya digunakan bila perusahaan telah memiliki beberapa pabrik dan
beberapa gudang bermaksud menambah kapasitas satu pabrik-nya atau relokasi pelayanan dari
setiap pabrik atau penambahan pabrik atau gudang baru.
Pembahasan secara detail metode ini dapat dipelajari dalam teknik-teknik Operation
Research.

 Metode Analisis Biaya


Konsep pembedaan biaya dalam biaya tetap dan biaya variabel dapat digunakan untuk
membantu pemilihan alternatif lokasi. Dengan konsep ini dapat disusun hubungan persamaan
untuk masing-masing lokasi dengan volume produksi yang diinginkan.

Jika digambarkan dalam bentuk grafik akan terlihat sebagai berikut:

Jika proyek yang direncanakan berproduksi antara 0 - Q₁, maka lokasi yang terpilih adalah lokasi
C. Jika volume produksi antara Q₁ – Q₂, maka lokasi B yang dipilih. Jika volume produksi lebih
besar dari Q₂, maka lokasi A yang memiliki biaya terendah.

b. Luas Produksi
Luas produksi adalah jumlah produk yang seharusnya diproduksi untuk mencapai keuntungan
yang optimal. Pengertian ini berbeda dengan pengertian luas perusahaan, yaitu luas produksi hanyalah
salah satu alat ukur dari luas perusahaan.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan luas produksi ini adalah:
 Batasan permintaan, yang telah diketahui terlebih dahulu dalam perhitungan market share (pangsa
pasar)
 Tersedianya kapasitas mesin-mesin yang dalam hal ini dibatasi oleh kapasitas teknis atau kapasitas
ekonomis
 Jumlah dan kemampuan tenaga kerja pengelola proses produksi
 Kemampuan finansial dan manajemen
 Kemungkinan adanya perubahan teknologi produksi di masa yang akan datang

Dalam praktek penyusunan studi kelayakan, luas produksi biasanya ditentukan oleh kemungkinan
market share yang dapat diraih dengan mempertimbangkan kapasitas teknis dari peralatan yang
dimiliki, dengan memperhatikan pendapat manajemen. Namun, terdapat beberapa metode yang dapat
dipakai untuk membantu menentukan luas produksi yang optimal, yaitu:

2011-2012 15
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

 Pendekatan Konsep Marginal Cost dan Marginal Revenue


Pada pendekatan ini luas produksi optimal tercapai pada saat marginal cost (MC) sama
dengan marginal revenue (MR).

Pada pasar persaingan sempurna dapat digambarkan sebagai berikut:

 Pendekatan Break Event Point


Luas produksi minimal terletak pada luas produksi yang pada saat itu perusahaan tidak
mengalami laba atau rugi, atau dalam masa percobaan luas produksi minimal berada pada titik
break event point tunai, yakni titik break even yang hanya memperhatikan biaya tetap tunai dalam
perhitungannya.
Pada tahapan analisa berikutnya luas produksi akan menguntungkan untuk pemilik modal
sendiri dapat diketahui dengan menggabungkan analisa break even point dengan analisa finansial
leverage.

Berikut beberapa model rumus yang dapat digunakan dalam analisis BEP :
1. Dengan Rumus Matematik
o Analisis titik BEP dalam unit

o Analisis titik BEP dalam rupiah

keterangan :
BEP = Break Even Point
FC = Fixed Cost
VC = Variabel Cost
P = Price per unit
S = sales volume

2. Dengan Trial and Eror


Artinya kita mencoba memasukkan angka-angka relevan yang kita inginkan sehingga akan
terlihat batas laba atau rugi untuk setiap penjualan.

3. Dengan Grafik
Dari grafik di bawah terlihat bawa untuk tiap-tiap masing unit penjualan terdapat informasi
yang lengkap setiap rupiah penjualan, biaya tetap, biaya variabel, total biaya maupun laba atau
rugi. Jadi manajemen perusahaan dapat melihat jika akan memproduksi sekian unit, akan terlihat

2011-2012 16
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

seluruh komponen di atas. BEP melalui grafik tampak jelas ditunjukkan baik dari segi unit
maupun rupiah yang diperoleh.

 Metode Linear Programming


Metode ini digunakan jika produk yang dihasilkan lebih dari satu jenis. Jika produk yang
dihasilkan terdiri dari dua jenis, maka digunakan pendekatan grafik dan untuk produk lebih dari
dua jenis dapat digunakan metode simplex. Penjelasan lebih lanjut dipelajari pada teknik
Operation Research.

c. Layout Perusahaan
Layout merupakan keseluruhan proses penentuan bentuk dan penempatan fasilitas-fasilitas yang
dimiliki suatu perusahaan. Dengan demikian pengertian layout mencangkup layout site (layout lahan
lokasi proyek), layout pabrik, layout bangunan bukan pabrik dan fasilitas-fasilitasnya. Namun, pada
praktikum saat ini lebih fokus dengan layout pabrik.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan layout pabrik:
 Adanya konsistensi dengan teknologi produksi
 Adanya arus produk dalam proses yang lancar dari proses satu ke proses yang lain
 Penggunaan ruangan yang optimal
 Memiliki fleksibilitas yang baik dalam melakukan penyesuaian, perbaikan maupun untuk ekspansi
 Meminimasi biaya produksi dan biaya material handling
 Memberikan jaminan yang baik untuk keselamatan tenaga kerja

Tipe-Tipe Tata Letak


Tipe-tipe tata letak dapat dibagi 4, yaitu :
 Tata letak fasilitas berdasarkan aliran produk (Produk Layout dan Production Line Product)
Produk Layout yaitu metode atau cara pengaturan dan penempatan semua fasilitas produksi yang
diperlukan dalam suatu fasilitas tertentu atau khusus. Mesin-mesin atau alat bantu disusun
berdasarkan urutan proses dari suatu produk.
 Tata letak fasilitas berdasarkan fungsi atau macam proses (Process Layout)
Process layout yaitu metode atau cara pengaturan dan penempatan semua fasilitas produksi yang
mana tata letak mesin diletakkan berdasarkan kelompok-kelompok mesin yang memiliki fungsi
sejenis.
 Tata letak fasilitas berdasarkan kelompok produk (Group Technology Layout)
Tipe tata letak ini mengindikasikan bahwa komponen yang tidak sama dikelompokkan ke dalam satu
kelompok berdasarkan kesamaan bentuk komponen, mesin atau peralatan yang dipakai. Tata letak
berdasarkan kelompok produk atau kelompok teknologi mencoba mengkombinasikan efisiensi
aliran dari tipe Product Layout dan tipe Process Layout.
 Tata letak fasilitas berdasarkan posisi tetap (Fixed Position Layout)
Tata letak dengan posisi tetap ditunjukkan bahwa mesin, manusia serta komponen-komponen kecil
yang bergerak mendekati lokasi material untuk menghasilkan produk.

2011-2012 17
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

d. Jenis Teknologi dan Peralatan


Hampir semua proses produksi akan melibatkan pemilihan alternatif teknologi dan peralatan yang
efisien dan ekonomis. Patokan umum yang dapat digunakan dalam pemilihan jenis teknologi adalah
seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang diharapkan, di samping
kriteria lainnya, yaitu:
 Ketepatan jenis teknologi yang dipilih dengan bahan mentah (material) yang digunakan
 Keberhasilan penggunaan jenis teknologi tersebut di tempat lain memiliki ciri-ciri yang mendekati
dengan lokasi perusahaan
 Kemampuan pengetahuan penduduk (tenaga kerja) setempat dan kemungkinann penggunaan tenaga
kerja asing
 Pertimbangan kemungkinan adanya kemajuan teknologi lanjutan sebagai salinan teknologi yang
akan dipilih sebagai akibat keusangan.
 Pertimbangan biaya investasi dan perawatannya.

Kelengkapan analisis sangat bergantung pada jenis usaha, karena setiap jenis usaha memiliki
prioritas tersendiri.

II. ASPEK MANAJEMEN


Studi kelayakan bisnis mencakup beberapa aspek analisis salah satunya adalah analisis aspek
manajemen. Dari aspek manajemen unsur yang perlu dianalisis ialah kepemilikan, organisasi, tim
manajemen dan karyawan.
Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan tim manajemen yang baik untuk
memastikan proses pemasaran, produksi, distribusi dan penjualan berlangsung dengan baik. Tim
manajemen yang buruk akan mengakibatkan adanya biaya yang tidak perlu seperti bahan baku yang
terbuang, pekerja yang tidak produktif karena pengawasan yang tidak efektif dan deskripsi pekerjaan
yang tidak jelas, koordinasi dan komunikasi antar pegawai yang tidak efektif sehingga banyak
keputusan yang terlambat, perekrutan pegawai yang tidak efektif sehingga banyak pegawai yang
keluar masuk dan membuang banyak waktu dan biaya, pelatihan yang tidak baik sehingga
produktivitas pegawai yang rendah dan masih banyak lagi permasalahan organisasi. Dengan
melakukan analisis aspek manajemen, seorang entrepreneur dapat menghindari resiko manajemen
yang dapat menyebabkan kegagalan usaha. Menurut Meredith aspek lainnya yang tidak kalah
penting ialah karyawan. Memilih karyawan merupakan salah satu tugas yang paling penting sebagai
seorang entrepreneur. Dalam suatu usaha, memberikan tanggung jawab tambahan kepada karyawan
disamping tugas-tugasnya atau disebut ”pemerkayan pekerjaan” merupakan suatu prosedur yang
baik untuk menentukan kemampuan karyawan dalam menerima tanggung jawab yang lebih tinggi
dalam memajukan usaha para entrepreneur. Biasanya, para entrepreneur melibatkan para karyawan
dalam tujuan perusahaan dengan memahami kebutuhan mereka dan mendelegasikan kekuasaan serta
membagi tanggung jawab.
a. Badan Usaha
 Perseorangan / Individu / Pemilik Tunggal (sole proprietor)
Perusahaan perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu orang.
 Persekutuan / Kemitraan (partnership)
Perusahaan persekutuan adalah badan usaha yang dimiliki oleh dua orang atau lebih yang
secara bersama-sama bekerja sama untuk mencapai tujuan bisnis. Yang termasuk dalam badan
usaha persekutuan adalah firma dan persekutuan komanditer alias CV.

b. Firma
Firma adalah suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang atau lebih dengan
nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada setiap pemiliknya.

c. Persekutuan Komanditer / CV / Commanditaire Vennotschaap


CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau
lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara

2011-2012 18
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

anggotanya. Satu pihak dalam CV mengelola usaha secara aktif yang melibatkan harta pribadi
dan pihak lainnya hanya menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan harta pribadi ketika
krisis finansial. Yang aktif mengurus perusahaan CV disebut sekutu aktif, dan yang hanya
menyetor modal disebut sekutu pasif.
 Perseroan Terbatas / PT / Korporasi (corporation)
Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang
dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan
tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya.

d. Manajemen Sumber Daya Manusia


 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia dapat didefinisikan sebagai suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumberdaya dalam rangka pencapaian tujuan
organisasi.
Proses tersebut mencakup kegiatan-kegiatan perencanaan dan pengadaan tenaga kerja,
seleksi dan penempatan pegawai, pengembangan personil melalui pendidikan dan integrasi
personil kedalam organisasi dan pemeliharaannya (termasuk pemberian imbalan), penilaian
terhadap hasil kerja serta juga pengembangan karir serta pemberhentian personil. Secaskematis
ruang lingkup manajemen sumberdaya manusia dapat dilihat pada gambar berikut :

 Sasaran Manajemen Sumber Daya Manusia


Salah satu tugas manajemen adalah untuk mendayagunakan sumberdaya manusia yang
dimilikinya secara optimal. Pendayagunaan ini seringkali berarti mengupayakan agar sumberdaya
manusia itu mampu dan mau bekerja secara optimal demi tercapainya tujuan organisasi. Upaya
tersebut dilakukan melalui proses manajemen terhadap sumberdaya manusia, dengan berbagai
kegiatannya dapat dilihat pada gambar di atas.
Manusia akan mau dan mampu untuk bekerja dengan dengan baik bilamana ia ditempatkan
pada posisi dengan jabatan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya, serta bila mana ia bisa
memenuhi kebutuhannya dengan melakukan pekerjaan itu. lni berarti bahwa perusahaan harus bisa
menempatkan orang pada jabatan-jabatan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya, dengan

2011-2012 19
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

tidak lupa mempertimbangkan upaya pemenuhan kebutuhannya.


Secara singkat dapat dikatakan bahwa manajemen sumberdaya manusia sangat erat
kaitannya dengan motto "The Right Man on the Right Place and the Right Time". Jadi manajemen
sumber daya manusia pada saat yang tepat harus bisa mengusahakan agar tenaga kerja itu
ditempatkan pada posisi yang tepat sesuai dengan minat dan kemampuannya.

 Job Description (Uraian Jabatan)


Job description adalah suatu catatan yang sistematis tentang tugas dan tanggung jawab suatu
jabatan tertentu, yang ditulis berdasarkan fakta-fakta yang ada.

 Job Specification (Spesifikasi/Persyarata Jabatan)


Job specification adalah persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh orang yang
menduduki suatu jabatan, agar ia dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
dengan baik. Job specification ini dapat disusun secara bersama-sama dengan job description,
tetapi dapat juga di susun secara terpisah.

 Organisasi dan Struktur Organisasi


Organisasi diartikan sebagai kumpulan dari beberapa orang yang secara bersama-sama
berusaha mencapai suatu tujuan. Tujuan tersebut hanya dapat tercapai dengan adanya pembagian
kerja. Alfred Chandler mengutarakan suatu prinsip yaitu “structure follows strategy” yang berarti
struktur organisasi harus dibentuk untuk mendukung agar penerapan strategi yang telah dibuat
dapat lebih efektif. Jika suatu saat strategi dirubah maka perusahaan wajib untuk merubah atau
menyesuaikan struktur organisasinya agar cocok dengan strategy yang baru.
Sampai saat ini bentuk dari struktur organisasi telah berkembang sangat cepat. Berbagai
macam struktur diciptakan untuk mengikuti perkembangan organisasi yang semakin rumit dan
komplek.
Di dalam mendesain struktur organisasi, diusahakan agar struktur tersebut bersifat fleksibel
dan dapat diadaptasikan dengan mudah untuk mengantisipasi perubahan di masa depan.
Ada beberapa variasi bentuk struktur organisasi yang dapat dipakai oleh suatu perusahaan
dalam rangka penerapan rencana bisnis yang telah dibuat, tetapi pada dasarnya dapat dibagi
menjadi empat bentuk yaitu bentuk sederhana, fungsional, desentralisasi produk/pasar dan matrik.

i. Bentuk Sederhana (Simple)


Bentuk ini biasanya dipakai untuk perusahaan-perusahaan yang baru berdiri atau masih
kecil. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya dikelola oleh pemiliknya sendiri yang
sekaligus menangani pekerjaan lain yang berhubungan dengan sebuah produk. Struktur ini
sangat berguna bagi perusahaan kecil yang berada pada lingkungan yang relative stabil.

ii. Bentuk Fungsional

Bentuk ini membagi tanggung jawab atas dasar fungsi-fungsi dasar bisnis seperti
pemasaran, produksi, keuangan, dsb. Struktur fungsioanal memungkinkan perusahaan
mendapatkan keuntungan dan keahlian yang tercipta dari spesialisasi untuk berhubungan
dengan masalah-masalah yang kompleks.
Contoh :

2011-2012 20
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

iii. Bentuk Desentralisasi


Pada saat perusahaan tumbuh dan menambah beberapa rroduk maka organisasi dapat
dibagi sesuai produk. Organisasi produk atau pasar mendistribusikan wewenang dan tanggung
jawab kepada pimpinan yang menguasai produk/pasar tertentu dan biasanya mengkuti salah
satu dari tiga bentuk di bawah ini :

a. Pembagian menurut Produk


Setiap departemen bertanggung jawab terhadap produknya masing-masing.
Contoh :
Dir.Ut

Div.Kartu Kredit Divisi K.P.R Divisi Leasing

Pemasaran Perkreditan Pemasaran

Akuntansi Akuntansi Akuntansi

Pengawasan Pengawasan Pengawasan

Personalia Personalia Personalia

Keuangan Keuangan Keuangan

2011-2012 21
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

b. Pembagian menurut Konsumen


Setiap departemen bertanggung jawab pada consumer tertentu.
Contoh :

c. Pembagian menurut wilayah


Setiap departemen bertanggung jawab pada seluruh aktivitas dan kinerja perusahan
dalam suatu wilayah tertentu dimana unit tersebut menjalankan bisnis.
Contoh :

2011-2012 22
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

4. Bentuk Matrik
Bentuk ini adalah suatu bentuk yang paling rumit dan komplek dibandingkan dengan yang
lainnya. Kerumitan dari struktur matrik tersebut berasal dari ketergantungan secara vertical
dan horizontal aliran dari wewenang dan komunikasi.
Contoh :

c. Sistem dan Prosedur Operasi Perusahaan


 Peta Proses Operasi (Operation Process Chart)
Peta Proses Operasi sering disebut juga sebagai Operation Process Chart adalah suatu
diagram yang digunakan untuk menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami bahan
bahan baku berdasarkan urutan operasi dan pemeriksaan yang dilakukan sejak awal proses hingga
menjadi produk jadi yang utuh dan siap dilakukan proses selanjutnya. Kegunaan dari peta proses
operasi ini adalah :
o Untuk mengetahui berapa kebutuhan mesin dan bahan baku setiap kali proses.
o Untuk membantu menentukan tata letak pabrik.

 Standar Operational Prosedur (SOP)


SOP merupakan pedoman kerja bagi setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya. Dalam SOP itu biasanya diatur ketentuan-ketentuan umum yang berlaku dalam
suatu unit kerja, sedangkan ketentuan khususnya diatur tersendiri dalam bentuk Surat Edaran (SE)
dan Direksi perusahaan yang bersangkutan.
Secara garis besar setiap materi dalam SOP terdiri atas :
1. Kebijakan Umum
Kebijakan umum ini biasanya terdiri dari :
o Tujuan
o Ruang lingkup
o Penanggung jawab
o Hal-hal yang akan diatur dalam kebijakan yang bersangkutan

2011-2012 23
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

2. Prosedur
Prosedur biasanya berisi petunjuk pelaksanaan operasional pekerjaan yang dilakukan.
Biasanya berupa urutan pekerjaan yang harus dilakukan dan lebih baik lagi jika dilengkapi
dengan flow of document serta contoh-contoh format lampiran.

Enhance Telecom Operation Map (eTOM)


eTOM merupakan kerangka atau model yang mengambarkan proses-proses yang
dibutuhkan suatu service provider dan menganalisisnya menjadi detail level-level yang berbeda
sesuai dengan prioritas bisnisnya. eTOM ini diterapkan pada perusahaan telekomunikasi.
Perusahaan yang menerapkan eTOM memfokuskan usahanya berdasarkan pada proses, bukan
berdasarkan pada fungsi.
Topik dalam eTOM dapat dipecah menjadi 3 kelompok, yaitu:
Strategy, Infrastructure, and Product (Strategi, Infrastruktur, dan Produk): termasuk
pemasaran dan manajemennya, pengembangan jasa dan manajemennya, pengembangan sumber
daya dan manajemennya, dan pengembangan rantai pasok beserta manajemennya.
Operations (Operasi): termasuk manajemen hubungan konsumen, manajemen jasa dan
operasi, manajemen sumber daya dan operasi, dan manajemen hubungan partner.
Enterprise Management (Manajemen Perusahaan): termasuk strategi dan perencanaan
perusahaan, manajemen resiko perusahaan, manajemen efektifitas perusahaan, manajemen
pengetahuan dan riset, manajemen keuangan dan asset.
The Business Process Framework (eTOM) mendeskripsikan dan menganalisis perbedaan
level sesuai proses perusahaan pada kesignifikannya dan prioritas untuk bisnis. Framework
didefinisikan sebagaimana mungkin sehingga organisasi tetap, teknologi dan layanan independen.
Keuntungan perusahaan yang menerapkan eTOM :
o Menghindari duplikasi proses
o Menghindari handover proses antar bagian perusahaan
o Efisiensi Perusahaan
o Customer Based
o Meningkatkan Keuntungan Perusahaan

1. eTOM Conceptual Level View (Level 0)


Kerangka kerja eTOM merepresentasikan model bisnis. Dimulai dengan seluruh enterprise
dan definisi bisnis proses pada seri pengelompokan yang menggunakan dekomposi secara
hierarki untuk mengembangkan strukturnya. Conceptual View dari kerangka menyediakan
gambaran dari penggrupan proses level 0 pada konteks keseluruhan yang membedakan strategi
dan daur hidup proses menjadi dua area besar, dengan area ketiga yang meliputi manajemen
enterprise. Gambaran ini juga membedakan area fungsional pada layer horizontal dan
menunjukan entitas internal dan eksternal yang berinteraksi dengan perusahaan. Pada level ini
dapat diidentifikasikan tiga area proses utama :
a. Operation : meliputi manajemen operasi inti
b. Strategy, Infrastructure & Product : meliputi perencanaan dan manajemen lifecycle
c. Enterprise Management : meliputi koorporate atau manajemen pendukung bisnis
Sedangkan empat area fungsional adalah sebagai berikut:
a. Proses-proses Market, Product and Customer termasuk segala sesuatu yang berhubungan
dengan penjualan dan manajemen channel, menajemen pemasaran, manajemen produk, juga
manajemen hubungan pelanggan, pemesanan, penanganan masalah, manajemen QoS dan
billing.
b. Proses-proses Service termasuk yang berhubungan dengan pengembangan layanan dan
konfigurasi, manajemen masalah layanan dan analisis kualitas.
c. Proses-proses Resources termasuk segala sesuatu yang berhubungan dengan manajemen dan
pengembangan infrastruktur perusahaaan, baik yang berhubungan dengan produk dan servis
,aupun untuk mendukung perusahaan itu sendiri.
d. Proses-proses Supplier/Partner termasuk yang berhubungan dengan interaksi perusahaan
dengan supplier dan partnernya. Proses ini mempengaruhi kedua proses yang mengatur

2011-2012 24
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

Supply Chain produk maupun infrastruktur, sebagaimana mendukung antarmuka Operation


dengan supplier dan parner

Customer
Strategy,
Infrastructure & Operations
Product

Market, Product and Customer

Service

Resource
(Application, Computing and Network)

Supplier/Partner

Suppliers/Partners

Enterprise Management

Shareholders Employees Other Stakeholders

2. eTOM CEO Level View (Level 1)


Level konseptual didekomposisi menjadi CEO View dari fungsi bisnis perusahaan. eTOM
mendekomposisi menjadi dua perspektif yang berbeda pada penggrupan detail proses
elemennya, merefleksikan bagaimana bisnis melihat prosesnya:
a. Penggrupan proses secara vertical, merepresentasikan gambaran proses end-to-end yang
dibutuhkan untuk mendukung kastemer dan manajemen bisnis, seperti seluruh elemen yang
terlibat pada keseluruhan aliran billing ke kastemer.
b. Penggrupan proses secara horizontal, merepresentasikan gambaran fungsional proses yang
terkait dengan bisnis, seperti yang terlibat dalam manajemen supply chain.

Customer
Strategy, Infrastructure & Product Operations
Strategy & Infrastructure Product Operations Fulfillment Assurance Billing
Commit Lifecycle Lifecycle Support &
Management Management Readiness

Marketing & Offer Management Customer Relationship Management

Service Development & Management Service Management & Operations

Resource Development & Management Resource Management & Operations


(Application, Computing and Network) (Application, Computing and Network)

Supply Chain Development & Management Supplier/Partner Relationship Management

Enterprise Strategic & Brand Management, Stakeholder & External Disaster Recovery,
Management Enterprise Market Research & Relations Management Security & Fraud
Planning Advertising Management
Research &
Financial & Asset Human Resources Development, Enterprise Quality
Management Management Technology Management, Process & IT
Acquisition Planning & Architecture

Operations mempunyai empat penggrupan proses vertical:


Fulfillment, Assurance, dan Billing (FAB), telah diintegrasikan untuk memberikan
prioritas proses ke kastemer sebagai focus dari perusahaan. Tambahan vertical Operations

2011-2012 25
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

Support & Readiness telah ditambahkan untuk mendukung proses FAB, memisahkan proses
back office dari front office dan memastikan bahwa proses FAB memenuhi permintaan
kastemer tanpa delay.
Strategy, Infrastructure & Product
Strategy & Commit, Infrastructure Lifecycle Management, dan Product Lifecycle
Management mempunyai waktu siklus yang berbeda dari proses operasi prioritas kastemer.
Difokuskan pada membangkitkan strategi bisnis perusahaan dan mendukung penyediaan
produk kepada kastemer. Penggrupan horizontal juga didekomposisi untuk merefleksikan
perhatian yang berbeda untuk proses Strategy, Infrastructure & Product dan proses
Operations.

Referensi :
http://infokomhmtiunikom.files.wordpress.com/2010/04/studi-kelayakan-aspek-teknis.pdf
http://www.scribd.com/doc/22544857/Aspek-Teknik-Teknologi-Kuliah-II
Studi Kelayakan Bisnis. Geoffrey G.Meredith, Robert E. Nelson danPhilip A. Neck. Oktber 1997. The
Practice of Entrepreneurship, PT Pustaka Binaan Presindo
http://www.wisegeek.com/what-is-etom.htm
Husnan, Suad dan Sewarsono Muhammad. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta: Unit Penerbit dan
Percetakan.
Arto, Sugih. 2004. Analisis Jabatan. Jurusan Teknik Industri: Universitas Sumatra Utara
http://ymuchlis.staff.Gunadarma.ac.id/download/file/8262/sop.pdf
http://www.wikipedia.org/

2011-2012 26
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

MODUL III
ASPEK FINANSIAL DAN PENYUSUNAN BUSINESS PLAN

TUJUAN PRAKTIKUM :
1. Praktikan mampu mengevaluasi kelayakan suatu usaha dilihat dari aspek finansial
2. Praktikan mampu menyusun sebuah business plan

LANDASAN TEORI

ANALISIS ASPEK FINANSIAL

Gambar 3.1 Flow Chart Analisis Finansial

Tahap berikut dari sebuah evaluasi kelayakan usaha adalah evaluasi dari aspek finansial, ekonomi dan sosial.
Tahapan ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah seperti yang tertera di gambar 3.1.

2011-2012 27
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

DOKUMEN KEUANGAN :
Dokumen keuangan adalah catatan yang digunakan untuk menunjukkan keuangan di masa lalu,
masa kini, dan masa akan datang. Umumnya bagian dokumen keuangan yang pertama diperiksa oleh
investor atau pemberi pinjaman. Selain untuk menarik minat investor atau pemberi pinjaman, dokumen
keuangan juga sebagai panduan bisnis untuk selamanya.
Dokumen keuangan dalam business plan yang baik mencakup:
Bagian I :Laporan kebutuhan dan penggunaan dana
Bagian II :Proyeksi cash flow, proyeksi neraca dan laporan laba rugi selama tiga tahun, analisis
pulang pokok (BEP)
Bagian III :Laporan keuangan historis: neraca, laporan laba-rugi
Bagian IV :Analisis atas laporan keuangan (proyeksi dan historis).

a. Ringkasan Kebutuhan Dana


Dokumen ini merupakan suatu garis besar yang berisi informasi:
1. Alasan membutuhkan dana pinjaman.
2. Berapa jumlah dana yang dibutuhkan perusahaan
3. Dari mana dana tersebut diperoleh
• Modal Sendiri
• Obligasi
• Kredit Bank
• Project Finance
4. Berdasarkan Likuiditas:
• Aktiva Tetap  Modal Senidir
• Aktiva Lancar Permanen  Utang Jangka Panjang
• Aktiva Lancar Tidak Permanen  Utang Jangka Pendek

b. Laporan Penggunaan Dana


Laporan ini berisi:
1. Maksud penggunaan digunakan untuk apa.
Rencana Penjualan
• Produk yg dijual, kuantitas, harga
• Unsur Biaya:
a. Gaji tenaga penjualan
b. Komisi
c. Promosi
d. Gaji Tenaga Administrasi
e. Transportasi
f. Persediaan
Rencana Produksi
• Produk, kuantitas
• Unsur Biaya:
a. Tenaga Kerja Langsung
b. Bahan Baku Langsung
c. Overhead
d. Harga Pokok Penjualan (HPP) atau Cost of Goods Sold (COGS) = Harga Produksi +
Persediaan Awal – Persediaan Akhir
Rencana Biaya Umum dan Biaya Administrasi
• Unsur Biaya:
a. Gaji Manajemen
b. General Office
c. Kesehatan
d. Publikasi
e. Pos
f. Telepon

2011-2012 28
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

g. Perjalanan Dinas
h. Kendaraan
i. Office Supplies
j. R&D
k. Donasi
l. Desain Produk
m. Pajak dan Asuransi
n. Depresiasi

2.Data-data pendukung sebagai penopang laporan.


a. Investasi Aset Tetap (Fixed Asset)
1. Tanah dan Pengerjaan Tanah
2. Gedung dan Fasilitasnya
3. Mesin dan Peralatan
b. Modal Kerja (Working Capital)
1. Kas
2. Persediaan Bahan Baku
3. Persediaan Bahan dalam proses
4. Persediaan Barang Jadi
5. Piutang
6. Biaya Bayar di muka (Prepaid Expenses)
 Bahan Bakar dan gas
 Listrik
 Air
 Biaya Penjualan
 Perbaikan dan Pemeliharaan
 Biaya umum kantor
 Fee (hukum, konsultan)
 Sewa
 Asuransi
c. Biaya Pendirian Usaha (Venture Initiation Cost)
1. Biaya Investigasi Awal
2. Riset Pasar
3. Biaya Notaris / Hukum
4. Biaya Konsultan
5. Biaya Pendanaan
6. Paten / Lisensi

c. Proyeksi Laba-Rugi
Proforma rugi laba dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor pendapatan dan biaya. Dimana
proforma rugi laba ini dapat diketahui dengan melakukan pengurangan antara pendapatan yang
diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan. Jika selisih antara pendapatan dan biaya lebih besar
pendapatan maka dikatakan bahwa perusahaan mengalami keuntungan atau laba.Sedangkan jika
biaya lebih besar dari pendapatan maka perusahaan dikatakan rugi.
Yang termasuk pada laporan rugi laba yaitu:
• Sales – (Retur + Diskon)
• Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold)
• Gross Profit
• Biaya Operasi
• Operating Profit
• Hasil Lain-lain
• Biaya Lain-lain
• Profit Sebelum pajak
• Pajak

2011-2012 29
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

• Profit Sesudah pajak

Gambar 3.2 Contoh laporan laba rugi

d. Cash Flow
Cash flow merupakan aliran keuangan yang terjadi pada suatu kurun waktu tertentu. Aliran
keuangan ini dapat berupa investasi awal, pendapatan yang diterima atau berupa biaya yang harus
dikeluarkan. Semua kejadian atau transkasi yang terjadi dalam kurun waktu tersebut dibuat ke dalam
diagram yang disebut sebagai cash flow diagram.
1. Cash receipts (Penerimaan)
• Investasi
• Pinjaman Jangka Panjang
• Pinjaman Jangka Pendek
• Penjualan Cash
• Penjualan Piutang
• Penjualan Harta / Kekayaan
2. Cash Disbursement (Pengeluaran)
• Pembelian bahan baku
• Pembayaran gaji
• Biaya overhead
• Biaya penjualan
• Biaya umum dan administrasi
• Pembelian fixed asset
• Pembayaran bunga
• Pembayaran pinjaman
• Pembayaran pajak

2011-2012 30
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

Gambar 3.3 Contoh cash flow

e. Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan di suatu waktu
tertentu, didalamnya berisi nilai aktiva (harta) dan pasiva (modal). Aktiva selalu akan sama dengan
pasiva.
• Asset (Aktiva)
• Current Asset (Aktiva Lancar)
a. Cash
b. Piutang
c. Persediaan, dll
• Fixed Asset (Aktiva Tetap)
a. Tanah
b. Bangunan
c. Mesin, dll
• Passiva (Liabilities dan Capital)
• Hutang Dagang
• Pinjaman / Hutang jangka pendek
• Pinjaman / Hutang jangka panjang
• Modal Awal
• Laba Ditahan

2011-2012 31
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

Gambar 3.4 Contoh neraca

f. Parameter-parameter Kelayakan Investasi


• Dalam dokumen keuangan ini kita perlu mencantumkan bahwa bisnis yang kita lakukan layak secara
Finansial. Secara umum kriteria investasi dapat dibagi menjadi:
– Pendekatan dengan memperhatikan nilai waktu.
• Payback period
– Pendekatan tanpa memperhatikan nilai waktu.
• Net present value
• Internal Rate of Return
• Benefit/Cost Ratio of discounted cash flow
Dalam aspek finansial, suatu investasi diputuskan layak atau tidak jika sudah sesuai dengan
parameter-parameter di bawah ini:

Net Present Value (NPV)


NPV diperoleh dari pengurangan antara benefit dengan cost, dimana pengurangan ini dilakukan
setelah benefit dan cost tersebut ditarik ke posisi present (sekarang).

Net Present Value = Present Value of Benefit  Present Value of Cost

Syarat investasi layak jika NPV  0.


• Kebaikannya: memperhatikan time value of money, perbandingan terkonsentrasi di satu titik waktu
yaitu pada t=0
• Keburukannya: hasil tergantung nilai discount rate yang dipilih, diasumsikan dapat diproyeksi
inflow dan outflow untuk seumur hidup proyek yang harus dianalisa pada periode waktu yang sama
apabila tiap alternatif proyek umur hidupnya berbeda,

Incremental Rate of Return (IRR)


IRR merupakan tingkat suku bunga yang diperoleh sedemikian rupa sehingga besarnya investasi
yang dikeluarkan sama dengan pendapatan yang akan diterima.
Syarat investasi layak jika IRR  MARR.
• Kebaikannya dapat langsung dihubungkan dengan tujuan keuntungan dan tidak membutuhkan
data interest rate tertentu.

2011-2012 32
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

• Keburukannya tergantung pada besarnya investasi awal misalnya 15% untuk 1 juta dinilai kecil
jika dibandingkan 12% untuk 1 M

Pay Back Period (PBP)


Pay back period menunjukkan periode waktu (bulan atau tahun) yang diperoleh untuk menutup
kembali uang yang telah diinvestasikan. Dalam kata lain pada bulan atau tahun keberapa (sejak
investasi direalisasi) investasi tersebut bisa kembali modal. Umumnya diinginkan investasi dengan
nilai PBP yang kecil.
• Kebaikannya: sederhana, mudah dipahami.
• Keburukannya: tidak memperhitungkan resiko, tidak memperhitungkan cash flow di luar pay back
period.

Benefit Cost Ratio (BCR)


Benefit Cost Ratio adalah perbandingan nilai ekuivalen semua manfaat terhadap nilai ekivalen
semua biaya.
Syarat investasi layak jika BCR > 1.
Kebaikan dan keburukannya relatif sama dengan NPV

VII.Analisis atas Laporan Keuangan (di sini dibahas Analisis Rasio Keuangan)

Pada dasarnya rasio-rasio keuangan dapat digolongkan menjadi:


 Rasio Likuiditas kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya atau
yang segera harus dipenuhi.
 Contoh : Quick Ratio (acid test ratio), Current Ratio
 Rasio Solvabilitas/Leverage kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan
jangka pendek maupun hutang jangka panjangnya jika perusahaan dilikuidasikan.
 Contoh: Debt/Worth, Cash flow/Current Maturities Long Term_debt
 Rasio Aktivitas mengukur efektivitas perusahaan dalam dalam menggunakan sumber dana yang
tersedia.
 Contoh : Sales/WC (working capital turn over), Cost of sales/invetory, Inventory turn over.
 Rasio Profitabilitas Mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditunjukkan dari
keuntungan yang diperoleh dari penjualn dan investasi.
 Contoh: Profit before Taxes/Total Assets, ROE, ROI

Referensi :
http://isbs.wordpress.com
http://id.wikipedia.org

2011-2012 33
TECHNO ECONOMY LABORATORY PRAKTIKUM PERENCANAAN BISNIS

2011-2012 34

Anda mungkin juga menyukai