PP 1 : Selamat pagi Ns., Saya Ns. Lingkan ingin memberitahu bahwa ada pasien baru An.K.N
Dengan diagnosis medis Bronkopneumonia dari ruangan UGD di pindahkan ke ruang
rawat inap anak. Keadaan umum pasien lemah dan kesadaran compos mentis. Saya
telah menerima pasien dan saat ini pasien sudah berada di ruang rawat inap anak dan
saat ini saya limpahkan wewenang untuk tindakan desentralisasi/sentralisasi obat
kepada Ns. Grace
Katim : Baik Ns. Lingkan saya terima pelimpahan wewenang perawatan An.K.N untuk tindakan
selanjutnya Prosedur desentralisasi/sentralisasi obat pasien.
PP 1 : Baik Ns. Kalau begitu saya lanjutkan tugas saya yang lainnya.
Katim : Iya Ns. Lingkan silahkan dan terima kasih.
PP 1 : Sama-sama Ns. Grace, selamat pagi
Katim memintakan ijin kepada Karu untuk melaksanakan desentralisasi/sentralisasi obat pasien
Katim : Selamat pagi Ns. Cristi
Karu : Iya selamat pagi Ns. Grace, ada apa ini Ns?
Katim : Ini Ns, kita memiliki pasien baru An. KN dengan diagnose medis Bronkopneumonia
dengan keadaan umum pasien lemah dan kesadaran compos mentis, yang tadi sudah
dilakukan penerimaan Pasien Baru oleh Ns Lingkan, nah, sekarang saya akan
melakukan Desentralisasi/sentralisasi obat pasien baru, bagaimana menurut Ns. Cristi?
Karu : Baik Ns. Grace, saya setuju untuk dilakukan Desentralisasi/sentralisasi obat pasien
baru. Bagaimana tindakan pelaksanaan dan keperluan instrumennya?
Katim : Untuk tindakannya pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan diberikan kepada
pasien diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh perawat. Tujuan pengelolaan obat
adalah menggunakan obat secara bijaksana dan menghindari pemborosan, sehingga
kebutuhan asuhan keperawatan pasien dapat terpenuhi.
Instrument yang kita butuhkan antara lain :
1. Surat persetujuan pengelolaan sentralisasi obat
2. Lemari / kotak sentralisasi obat, tempat obat dan baki (kita sudah memiliki)
3. Tanda bukti serah terima obat dari farmasi
4. Format pemberian obat oral dan injeksi
Karu : Untuk formatnya bisa saya lihat Ns. Grace?
Katim : Iya bisa, ini Ns (menunjukan format).
Karu : Baik Ns.Grace saya rasa persiapannya sudah matang bisa dilakukan sekarang Ns.
Katim : Baik Ns.Cristi terimakasih untuk perijinannya.
Ns. Arjuna
PP3 : Iya Ns. Katim
Katim : Kita segera saja lakukan Desentralisasi/sentralisasi obat pasien baru dikamar 2A.
PP3 : Iya Ns. Grace. Jadi yang harus saya lakukan sekarang apa Ns?
Katim : Baik Ns. Arjuna kita bagi tugas, saya persiapkan lembar persetujuannya, Ns. Arjuna
yang memanggil keluarga pasien.
PP 3 : Baik Ns. Grace segera saya laksanakan.
Katim : Terima kasih Ns.
PP3 : Sama-sama Ns.
Perawat pelaksana 3 menuju ruang pasien
PP3 : Selamat pagi, dengan keluarga pasien An. K.N yang masuk pagi ini ?
KP : Iya brur, saya orang tua An. KN, ada apa ya Brur?
PP3 : Perkenal nama saya Ns. Arjuna saya perawat pelaksana yang Dinas pagi hari ini.
Ibu tadi sudah dijelaskan maupun diorientasikan mengenai ruangan oleh Ns. Lingkan,
sesuai dengan prosedur keselamatan dan kenyamanan pasien selama dirawat di Ruangan
Perawatan Anak RS. X, maka saya akan meminta persetujuan Ibu untuk pengaturan dan
pengelolaan obat pasien, tujuan pengelolaan obat adalah menggunakan obat secara
bijaksana dan menghindari pemborosan, sehingga kebutuhan asuhan keperawatan pasien
dapat terpenuhi. Bagaimana Ibu setuju?
KP : Baik br, saya setuju.. selanjutnya bagaimana br?
PP3 : Baik bu, nanti kami jelaskan secara lebih rinci di ruangan, sekarang ibu ikuti saya
keruangan, kepala tim keperawatan yang menjelaskannya.
KP : Sebentar ya nak, ibu tinggal ke ruangan sebentar, biar kamu segera mendapatkan
perawatan yang baik.
KP : Sudah ses.
Katim : Baik bu, ini ada resep yang harus bapak tebus di apotik ruangan, dan ini untuk surat
pengambilan obat bu. Saya tunggu diruangan untuk obat yang sudah ditebus silahkan
diantar kesini.
KP : Baik ses, saya tebus resep dulu ses.
Katim : Ns. Arjuna tolong ini obat An.KN di atur dalam rak obat pasien dan berikan obat untuk
siang ini.
PP3 : Baik Ns.Grace
Katim melimpahkan wewenang mengelola obat dan mendistribusikan obat pasien kepada
Perawat Pelaksana