BAB I Siti Nursyamsiah
BAB I Siti Nursyamsiah
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
Infeksi saluran pernapasan akut dapat terjadi dengan berbagai gejala klinis.
Tanda Gejala ISPA menurunnya sistem kekebalan atau daya tahan tubuh,
misalnya karena kelelahan atau stres. Pada stadium awal, gejalanya berupa
rasa panas, kering dan gatal dalam hidung, yang kemudian diikuti bersin
terus menerus, hidung tersumbat dengan ingus encer serta demam dan nyeri
kepala. Permukaan mukosa hidung tampak merah dan membengkak. Infeksi
lebih lanjut membuat sekret menjadi kental dan sumbatan di hidung
bertambah. Bila tidak terdapat komplikasi, gejalanya akan berkurang
sesudah 3-5 hari.
Infeksi saluran pernapasan akut menular secara umum dan ISPA dapat
menimbulkan epidemi atau pandemi. ISPA ini dapat menyebar dengan cepat
dan menimbulkan dampak besar terhadap kesehatan masyarakat. Menurut
Peraturan Kesehatan Internasional, IHR (2005), kejadian penyakit
pernapasan yang dapat menimbulkan keadaan darurat kesehatan masyarakat
yang menjadi perhatian internasional meliputi: SARS, Influenza manusia
yang disebabkan oleh sub tipe baru, termasuk episode flu burung pada
manusia, Pes paru, Agen ISPA baru yang dapat menyebabkan wabah skala
besar atau wabah dengan morbiditas dan mortalitas tinggi (WHO, 2007).
Jika masalah ISPA tidak segera ditangani, maka infeksi dapat menyebar
keseluruh sistem pernapasan sehingga menyebabkan tubuh tidak tercukupi
oleh oksigen dan menyebabkan fungsi pernapasan menjadi terganggu.
Dalam kasus fatal, ISPA dapat menyebabkan kematian (Buku Medis 2017).
Menurut WHO (2007), penyakit ISPA adalah penyebab utama morbiditas
dan mortalitas penyakit menular di dunia. Hampir empat juta orang
meninggal akibat ISPA setiap tahun, 98%-nya disebabkan oleh infeksi
saluran pernapasan akut. Tingkat mortalitas sangat tinggi pada bayi, anak-
anak, dan orang lanjut usia, terutama di negara-negara dengan pendapatan
per kapita rendah dan menengah. Sehingga ISPA berdampak pada gangguan
pemenuhan oksigen.
kesakitan dan kematian tersebut masih tetap tinggi. Oleh karena itu peran
serta keluarga juga dibutuhkan dalam menghadapi penyakit ISPA. Keluarga
harus mampu mengenal masalah ISPA (pengertian, penyebab, dan dampak).
Keluarga harus bisa mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang
tepat bagi anggota keluarga yang sedang mengalami penyakit ISPA.
Keluarga harus bisa merawat anggota keluarga yang sedang sakit ISPA.
Kemudian, keluarga harus menyediakan lingkungan rumah yang sehat
sehingga anggota keluarga tidak terserang penyakit ISPA atau memperparah
penyakit. Keluarga juga harus dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada disekitar lingkungan. Apabila setiap keluarga dapat
melaksanakan peran tersebut, diharapkan dapat mempertahankan atau
meningkatkan keadaan kesehatan anggota keluarga yang produktifitas tinggi
yang sesuai dengan fungsi keluarga yaitu fungsi perawatan/pemeliharaan
kesehatan (Friedman, 1998), sehingga dapat terwujudnya kesehatan yang
optimal.
B. Tujuan Penulis
1. Tujuan Umum
Penulis mampu mendapatkan pengalaman nyata dalam melakukan
Asuhan Keperawatan pada Keluarga Tn.H Khususnya An.N Dengan
Gangguan Sistem pernapasan “ISPA” dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan yang meliputi : pengkajian, diagnosa, perencanaan,
implementasi, evaluasi.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada asuhan keperawatan pada
keluarga Tn. H khususunya An. N Dengan Gangguan Sistem
pernapasan “ISPA” di Jalan Dr. Saharjo gang Sawo IV Rt 10 Rw 09
Jakarta Selatan.
b. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada Asuhan
Keperawatan pada Keluarga Tn.H Khususnya An.N Dengan
Gangguan Sistem Pernapasan “ISPA” di Jalan Dr. Saharjo gang sawo
IV Rt 10 Rw 09 Jakarta Selatan.
c. Mampu merumuskan rencana tindakan keperawatan pada Asuhan
Keperawatan pada Keluarga Tn.H Khususnya An.N Dengan
Gangguan Sistem Pernapasan “ISPA” di Jalan Dr. Saharjo gang sawo
IV Rt 10 Rw 09 Jakarta Selatan.
d. Mampu melakukan tindakan keperawatan pada Asuhan Keperawatan
pada Keluarga Tn.H Khususnya An.N Dengan Gangguan Sistem
Pernapasan “ISPA” di Jalan Dr. Saharjo gang sawo IV Rt 10 Rw 09
Jakarta Selatan.
6
C. Ruang Lingkup
Mengingat banyaknya masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat
terutama pada sistem pernafasan, maka penulis membatasi makalah ini pada
pembahasan Asuhan Keperawatan pada Keluarga Tn.H Khususnya An.N
Dengan Gangguan Sistem Pernapasan “ISPA” di Jalan Dr. Saharjo gang
sawo IV Rt 10 Rw 09 Jakarta Selatan.
D. Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam makalah ilmiah adalah metode
deskriptif yaitu suatu metode yang mempelajari, menganalisa, dan menarik
kesimpulan dari pengalaman secara nyata dalam memberikan asuhan
keperawatan keluarga dan membandingkan dengan hasil studi
keperpustakaan.
Adapun data diperoleh dengan menggunakan teknik :
1. Studi kepustakaan
Suatu kegiatan untuk memperoleh dengan cara mempelajari buku-buku
dan literature yang berhubungan dengan asuhan keperawatan keluarga
dan keperawatan sistem pernafasan: infeksi saluran pernapasan atas
(ISPA).
2. Studi kasus
a. Observasi
Obeservasi kasus melalui partisipasi aktif terhadap klien yang
bersangkutan mengenai penyakit, pengobatan, dan keperawatan serta
hasil tindakan yang dilakukan.
7
b. Wawancara
Yaitu dengan melakukan wawancara dengan keluarga memperoleh
data-data khususnya yang terkait dengan ISPA dan tugas-tugas
kesehatan serta faktor keseharan dalam keluarga sesuai dengan
masalah yang dihadapi.
c. Pemeriksaan fisik
Yaitu dilakukan pada seluruh anggota keluarga, akan tetapi
difokuskan pada anggota keluarga yang mempunyai masalah
kesehatan.
E. Sistematis Penulis
Makalah ilmiah ini disusun secara sistematis yang terdiri dari lima bab
yaitu:
BAB I : Pendahuluan
Meliputi latar belakang, tujuan penelitian, metode
penulisan, ruang lingkup, dan sistem penulisan.
BAB IV : Pembahasan
Membahas kesenjangan yang terjadi antara Bab II dan
Bab III meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan keperawatan, pelaksanaan keperawatan, dan
evaluasi keperawatan.
BAB IV : Penutup
a. Kesimpulan
Berisi uraian singkat mengenai Asuhan Keperawatan
pada Keluarga Tn.H khususnya An.N Dengan
Gangguan Sistem pernapasan “ISPA” di Jalan dr.
Saharjo gang sawo IV Rt 10 Rw 09 Jakarta Selatan,
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan
yang meliputi : pengkajian, diagnosa, perencanaan,
implementasi, evaluasi.
9
b. Saran
Berisi tentang usulan-usulan mengenai hal-hal yang
harus diperbaiki dalam melaksanakan Asuhan
Keperawatan pada keluarga Tn.H khususnya An.N
Dengan Gangguan Sistem pernapasan “ISPA” di Jalan
dr. Saharjo Gang Sawo IV Rt 10 Rw 09 Jakarta
Selatan, dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan yang meliputi : pengkajian, diagnosa,
perencanaan, implementasi, evaluasi).
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP