TEKNOLOGI ES KRIM
DISUSUN OLEH:
NAMA : DIAH NOPITA
NIM : J1A117048
KELAS/SHIFT : R-002/2
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan kakuatan-Nya telah melimpahkan
berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami bisa menyelesaikan Laporan Akhir Praktikum Teknologi
Es Krim ini. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Laporan akhir ini disusun guna memenuhi tugas akhir dari praktikum Teknologi Es Krim bagi
mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jambi. Adapun isi laporan akhir ini adalah kumpulan
laporan mingguan selama praktikum berlangsung. Laporan akhir ini merupakan syarat untuk dapat mengikuti
ujian praktikum dan merupakan syarat dalam mengontrak mata kuliah Teknologi Es Krim.
Saya selaku penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Rahayu Suseno, S.TP., M.Si
dan Ibu Silvi Leila Rahmi, S.TP., M.Sc selaku dosen pengampu praktikum mata kuliah Teknologi Es Krim
dan kepada asisten dosen Nila Elpiana yang telah membantu kami dalam melakukan praktikum.
Demikianlah yang dapat saya haturkan, saya berharap semoga laporan akhir ini dapat menambah
pengetahuan serta wawasan bagi pembaca. Pada laporan akhir ini, saya menyadari masih banyak
kekurangan. Oleh kerena itu, saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan akhir praktikum ini, sehingga saya dapat memperbaiki
kesalahan maupun kekurangan dalam laporan akhir praktikum ini agar ke depannya dapat lebih baik.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................................ii
PENGARUH KONSENTRASI SANTAN KELAPA DAN AIR TERHADAP SIFAT FISIK DAN
ORGANOLEPTIK ES KRIM.........................................................................................................................11
I. Pendahuluan..................................................................................................................................11
II. Metodelogi Praktikum..................................................................................................................12
III. Hasil dan Pembahasan..................................................................................................................12
IV. Kesimpulan....................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................15
.....................................................................................................................................................................
LAMPIRAN................................................................................................................................................16
I. Pendahuluan..................................................................................................................................22
II. Metodelogi Praktikum..................................................................................................................22
III. Hasil dan Pembahasan..................................................................................................................23
IV. Kesimpulan....................................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................25
.....................................................................................................................................................................
LAMPIRAN................................................................................................................................................27
ii
iii
PENGARUH EMULSIFIER DAN STABILIZER TERHADAP SIFAT FISIK DAN
ORGANOLEPTIK ES KRIM
Diah Nopita (J1A117048) , Rini Aprianti Purba (J1A117055)2, Dwi Devi Nuelsi Sihotang (J1A117053)3, Litsa Helpa
1
ABSTRAK
Es krim merupakan produk susu beku yang dibuat dengan membekukan adonan. Es krim tersusun dari
campuran bahan pangan seperti produk susu, bahan pemanis, stabilizer, bahan penambah cita rasa dan telur. Stabilizer
difungsikan sebagai substansi yang menciptakan bentuk dalam emulsi dikarenakan kemampuannya untuk penurunan
tegangan permukaan. Sedangkan emulsifier difungsikan untuk meningkatkan body dan tekstur serta rasa dan sensasi
creamy di mulut. Dalam praktikum ini, dilakukan pengujian pembuatan es krim dengan perlakuan 1 (tanpa pengemulsi
dan penstabil), perlakuan 2 (1 telur), perlakuan 3 (2 telur), perlakuan 4 (cmc 0,6 gram) dan perlakuan 5 (1 telur + cmc
0,6 gram). Hasil pada praktikum ini diperoleh bahwa penambahan cmc dan telur sebagai stabilizer dan emulsifier
dapat meningkatkan nilai overrun (perlakuan 4) dan meningkatkan waktu leleh (perlakuan 5). Pada uji organoleptik
untuk parameter tekstur berbeda nyata (P>0,05), sedangkan pada uji penerimaan keseluruhan tidak berbeda nyata.
Kata kunci: es krim, cmc (carboxyl metil cellulose), overrun, daya leleh, sifat fisik dan organoleptik.
1. PENDAHULUAN
Es krim merupakan produk susu beku air dalam minyak (w/o). Kuning telur dalam
yang dibuat dengan menggunakan adonan yang pembuatan es krim berfungsi sebagai
dibekukan. Es krim tersusun dari campuran emulsifier. Emulsifier atau bahan pengemulsi
bahan pangan seperti produk susu, bahan mempengaruhi body dan tekstur es krim.
pemanis, stabilizer, bahan penambah cita rasa Penamabahan dilakukan terutama untuk
dan telur. Es krim memiliki rasa yang lezat, membuat produk kering dan tegang, serta
aroma yang harum, warna yang menarik dan mereduksi waktu membusa. Emulsifier dalam
tekstur yang lembut. Komposisi es krim yang es krim berfungsi menurunkan tegangan es
sangat bervariasi tergantung dari jenisnya. krim, memudahkan pembentukan emulsi dan
Komposisi rata- rata es krim yang sangat baik stabilisasi adonan (Anjarsari, 2010).
adalah lemak 12%, padatan susu bukan lemak Stabilizer difungsikan sebagai substansi
(MSNF, singkatan dari milk solid non fat) 11 yang menciptakan bentuk dalam emulsi
%, gula 15%, stabilizer dan emulsifier 0,3 %, dikarenakan kemampuannya untuk menurunkan
dan padatan total 38,3% (Arbucle, 1986) permukaan tegangan. Stabilizer ditambahkan
Menurut Fatimah (2005) Emulsifier pada es krim untuk meningkatkan viskositas
merupakan molekul yang mengabsorbsi pada fase air yang tidak membeku dan untuk
permukaan droplet yang baru terbentuk selama mengurangi migrasi air dan juga mengurangi
homogenisasi dan membentuk membrane pengkristalasn es kembali selama penyimpanan.
protektif yang menjaga droplet agar tidak Stabiliser juga memiliki fungsi untuk
terjadi agregasi. Stabilizer dalam hal ini menghasilkan busa yang stabil dan mencegah
ditambahkan untuk menambah viskositas fase penyusutan pada produk beku. Selain itu juga
kontinyu semulsi sehingga meningkatkan diharapkan dapat menekan migrasi keluar kadar
stabilitas emulsi dengan mencegah pergerakan air dari dalam produk. Beberapa jenisnya antara
droplet emulsi. lain gelatin, CMC, guar gum, dan sodium
Emulsi adalah campuran antara dua alginate (Kennedy, 2000).
jenis cairan yang secara normal tidak dapat Berdasarkan uraian di atas telah
bercampur, dimana salah satu fase terdispersi dilakukan praktikum dengan judul Pengaruh
dalam fase pendispersi. Kuning telur juga Emulsifier dan Stabilizer Terhadap Sifat Fisik
merupakan emulsi minyak dalam air. Kuning dan Organoleptik Es Krim. Praktikum ini
telur mengandung bagian yang bersifat surface bertujuan mengetahui sifat fisik dan
active yaitu lisiten, kolesterol, dan lesito organoleptik es krim terbaik berdasarkan
protein. Lesitin mendukung terbentuknya perlakuan.
emulsi minyak dalam air (o/w), sedangkan
kolesterol cenderung untuk membentuk emulsi
1
2. METODELOGI PRAKTIKUM
P5 67%
2
kerena praktikan kurang telaten dalam membuat
es krim.
Gambar 1. Grafik Pengaruh Stabilizer dan
Emulsifier Terhadap Overrun Es Krim 2. Daya Leleh
Daya Leleh adalah waktu yang
dibutuhkan es krim untuk meleleh seluruhnya
Nilai Overrun pada suhu ruang. Pengukuran daya leleh
dilakukan pada suhu ruang. Kecepatan
100% pelelehan ini sebagai salah satu parameter untuk
80% mengetahui kualitas es krim (Syafarini, 2009).
60% Nilai Overrun
40% Tabel 3. Daya Leleh
20% Perlakuan Daya Leleh
0% P1 00:50:00
P1 P2 P3 P4 P5 P2 00:32:12
P3 00:30:38
Berdasarkan tabel 2 dan gambar 1 nilai P4 00:36:23
overrun tertinggi adalah pada perlakuan P4 P5 00:55:30
yaitu CMC 0.6 g, dan yang paling rendah pada
perlakuan tanpa pengemulsi dan tanpa penstabil Gambar 2. Grafik Pengarih Stabilizer dan
(Kontrol). Overrun berpengaruh pada kehalusan Emulsifier Terhadap Daya Leleh Es Krim
tekstur es krim dan harga es krim. Overrun
terlalu tinggi menyebabkan produk terlalu halus
dan tidak enak seperti memakan busa. Daya Leleh
Sedangkan overrun yang terlalu rendah
menyebabkan produk yang lembek dan berat 1:12:00
(Arbuckle, 1986). 0:57:36
Daya Leleh
Pada praktikum ini terjadinya 0:43:12
peningkatan overrun P4 cmc 0.6 g, hal ini 0:28:48
sesuai dengan pernyataan Bahramparvar dan 0:14:24
Tehrani, (2011) bahwa meningkatnya nilai 0:00:00
overrun merupakan salah satu peran dari P1 P2 P3 P4 P5
stabilizer. Sehingga sesuai dengan praktikum
ini Cmc memiliki sifat menghasilkan overrun Kecepatan meleleh es krim secara
tinggi umum dipengaruhi oleh stabilizer, emulsifier,
Pada P2 dan P3 dengan penambahan keseimbangan gula dan bahan - bahan susu serta
telur terjadi peningkatan nilai overrun dari pada kondisi pembuatan dan penyimpanan yang
perlakuan P1. Hal ini dikarenakan telur dapat menyebabkan kerusakan protein
mengandung lesitin yang termasuk emulsifier (Campbell and Marshall, 1975). Pada praktikum
yang dapat meningkatkan nilai overrun es krim. ini perlakuan P5 memiliki daya leleh yang lama
Menurut, Winarti (2006) bahwa overrun dapat yaitu selama 55 menit 30 detik dibandingkan
dipengaruhi oleh kandungan lemak dan dengan perlakuan lainnya, hal ini disebabkan
emulsifier bahan penyusunya. Lesitin pada karena perlakuan P5 menggunakan penambahan
kuning telur dapat berfungsi sebagai emulsifier telur dan cmc.
yang memiliki kemampuan untuk berikatan Penambahan CMC dapat meningkatkan
dengan lemak atau minyak karena dapat waktu pelelehan semakin lama, karena dapat
berikatan dengan hidrofil atau hidrofob meningkatkan kandungan padatan dalam
sehingga mampu menahan udara dengan baik adonan dan semakin banyak kandungan padatan
dalam adonan, sehingga dapat menyebabkan dalam adonan menjadi lebih kental, sehingga
meningkatnya overrun. pada saat pembekuan akan menurunkan titik
Pada P5 terjadinya penurunan nilai bekunya sehingga struktur produk lebih padat
overrun yaitu sebesar 67% seharusnya nilai dan produk akan lambat meleleh (Syafarini,
overrun meningkat karena menggunakan 2009).
perlakuan emulsifier dan stabilizer yaitu telur Menurut, Chan (2008) Fungsi
dan cmc hal ini kemungkinan disebabkan penambahan emulsifier berupa kuning telur
dalam pembuatan es krim dapat memperlambat
3
proses pencairan es krim. Kecepatan leleh juga Semakin tinggi konsentrasi CMC yang
dipengaruhi oleh kadar lemak yang terdapat ditambahkan maka nilai organoleptic tekstur
dalam es krim, semakin tinggi kadar lemak es semakin meningkat. Kenaikan konsentrasi CMC
krim menyebabkan waktu leleh relatif lama. dalam larutan juga dapat mengakibatkan
kenaikan kekentalan adonan, dengan
B. Uji Organoleptik meningkatnya kekentalan maka semakin banyak
Uji organoleptik adalah cara untuk air bebas yang terikat, sehingga pembentukan
mengukur, menilai atau menguji mutu Kristal es yang kasar semakin dapat dihindari
komoditas dengan menggunakan kepekaan alat dan tekstur yang dihasilkan lembut (Graham,
indra manusia, yaitu mata, hidung, mulut dan 1997)
ujung jari tangan. Uji organoleptik juga disebut
pengukuran subyektif karena didasarkan pada b. Uji Hedonik
respon subyektif manusia sebagai alat ukur Penilaian organoleptik dengan uji
(Soekarto, 1990). hedonik merupakan salah satu jenis uji
penerimaan. Dalam uji ini panelis dimintai
a. Tekstur mengungkapkan tanggapan pribadinya tentang
Tekstur es krim yang disukai adalah kesukaan atau sebaliknya ketidaksukaan,
halus, ditunjukkan oleh kelembutan seperti disamping itu mereka juga mengemukakan
beludru dan terasa lembut di mulut (Webb et al., tingkat kesukaan atau ketidaksukaan. Tingkat -
1980). Tekstur yang lembut pada es krim sangat tingkat kesukaan ini disebut sebagai skala
dipengaruhi oleh komposisi campuran, hedonik, misalnya amat sangat suka, sangat
pengolahan dan penyimpanan (Campbell and suka, suka, agak suka, netral, agak tidak suka,
Marshall, 1975). tidak suka, sangat tidak suka dan amat tidak
suka. Tingkat-tingkat kesukaan ini disebut skala
Tabel 4. Hasil Analisis Anova pada Parameter hedonik (Soekarto, 1990).
Tekstur
Db Jk Jkr FH FT
Tabel 5. Hasil Analisis Anova pada Pada
Sumber Penerimaan Keseluruhan
Keragaman 5% 1%
Sumber Db Jk Jkr FH FT
Contoh 4 6.81 1.70 2.81 2.73 4.11 Keragama
n 5% 1%
Panelis 27 9.74 0.36 0.59 0.9 2.6 2.7 4.1
Error 108 65.59 0.61 Contoh 4 3.97 9 2 3 1
20.1 0.7 1.9
Total 139 82.14 Panelis 27 4 5 7
10 40.8 0.3
Error 8 3 7
Berdasarkan hasil analisis anova pada
13 64.9
tabel 4 dapat diketahui bahwa F hitung ≥ F tabel Total 9 4
pada taraf 5%, maka uji hedonik parameter
tekstur berbeda sangat nyata pada es krim Berdasarkan hasil analisis anova pada
dengan penambahan 1 kuning telur dan 0.6 g tabel 6 dapat diketahui bahwa F hitung ≤ F tabel
cmc akan menghasilkan tekstur yng lembut. pada taraf 5%, maka uji hedonik tidak berbeda
Menurut Arbuckle (1986) bahwa tekstur yang sangat nyata dari tingkat kesukaan panelis
ideal bagi es krim adalah tekstur yang sangat terhadap berbagai macam perlakuan pembuatan
halus dan berukuran partikel yang sangat kecil es krim. Perlakuan P1 lebih disukai oleh panelis
sehingga tidak terdeteksi di dalam mulut. kemungkinan disebabkan karena panelis lebih
Penambahan kombinasi bahan pengemulsi dan menyukai es krim tanpa penambahan bahan
penstabil pada es krim bertujuan untuk penstabil dan bahan stabilizer. Es krim dengan
memperoleh tekstur es krim yang lebih halus penambahan kuning telur memiliki aroma yang
dan menjaga stabilitas emulsi es krim selama amis sehingga panelis sebagian besar tidak
penyimpanan. Bahan penstabil pada es krim menyukainya. Selain itu pada perlakuan P1
berfungsi mencegah pembentukan kristal-kristal menghasilkan tekstur antara agak lembut-
es yang kasar selama pembekuan dan lembut sehingga panelis menyukai es krim
penyimpanan, membentuk tekstur yang lembut, tersebut.
menghasilkan produk yang seragam, dan Menurut Winarno (2002), kesukaan
memberi daya tahan yang lebih baik terhadap konsumen terhadap suatu bahan pangan sangat
pelelehan serta memudahkan penanganan. terpengaruh terhadap cita rasa, bau dan
4
rangsangan mulut. Cita rasa sangat erat Kennedy, C. J. (2000). Managing Frozen Foods.
kaitannya dengan tingkat kesukaan panelis Woodhead Publishing Limited. CRC Press.
terhadap suatu produk meskipun sifat- sifat fisik England.
suatu produk yang lain juga mempengaruhi
Soekarto. 1990. Penilaian Organoleptik Untuk
tingkat kesukaan panelis terhadap penerimaan Industri Pangan dan Hasil Pertanian.
produk tersebut Jakarta: Bhatara Aksara.
DAFTAR PUSTAKA
Anjarsari, Bonita, (2010), Pangan Hewani Fisiologi
Pasca Mortem dan Teknologi. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
1. Uji Organoleptik
Kesimpulan: F hitung ≥ F Tabel, maka uji organoleptik parameter tekstur berbeda sangat nyata
6
Lampiran Perhitungan Uji Organoleptik Parameter Tekstur
( Total ) 2 ( 521 ) 2
FK= = = 1938,864
Jumlah Panelis X Jumlah Perlakuan 28 X 5
● Db contoh =∑contoh – 1 = 5 – 1 = 4
● Db panelis = ∑panelis – 1 = 28 – 1 = 27
Jk contoh 6,81
● JKR contoh = = = 1,70
db contoh 4
Jk panelis 9,74
● JKR panelis = = = 0,36
db panelis 27
Jk error 65,59
● JKR error = = = 0,61
db error 108
● F hitung
● F Tabel
7
F tabel 1% = Finv; 1%; db contoh; db panelis = 4,11
8
Dik: V1= 45 mL 75−45
V2= 85mL = x 100%= 67%
45
Dit: Overrun=…?
9
Lampiran 2 Gambar proses pembuatan
10
PENGARUH KONSENTRASI SANTAN KELAPA DAN AIR TERHADAP SIFAT FISIK
DAN ORGANOLEPTIK ES KRIM
Ruth Sandra Nahotdo (J1A117003)1, Rosita Handriana (J1A117005)2, Diah Nopita (J1A117048)3, Firda Yanti
(J1A117075)4, Istiqomah (J1A116023)5, Anggra Asmindra Pratama (J1A116060)6
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jambi
ABSTRAK
Es krim merupakan produk susu beku yang dibuat dengan membekukan adonan. Santan adalah cairan
putih kental yang dihasilkan dari kelapa yang diparut dan diperas bersama air yang menghasilkan lemak.
Penggunaan santan kelapa dapat memberikan cita rasa dan aroma yang khas pada produk es krim. Dalam
praktikum ini, dilakukan pengujian pembuatan es krim santan kelapa yang bertujuan untuk melihat pengaruh
konsentrasi santan kelapa dan air terhadap sifat fisik dan organoleptik es krim dengan perlakuan yang
digunakan adalah perlakuan 1 (150 mL santan kelapa, 249 mL air), perlakuan 2 (200 mL santan, 199 mL air),
perlakuan 3 (250 mL santan, 149 mL air), perlakuan 4 (300 mL santan, 99 mL air) dan perlakuan 5 (350 mL
santan, 49 mL air). Hasil pada praktikum ini adalah penambahan konsentrasi santan kelapa dan air dapat
meningkatkan nilai overrun dan daya leleh. Pada uji organoleptik untuk parameter tekstur berbeda nyata
(P>0,05). Tekstur es krim santan yang dihasilkan kurang baik dibandingkan es krim dengan penambahan susu
karena santan kelapa kurang mengandung protein dan lemak. Uji hedonik penerimaan keseluruhan tidak
berbeda nyata (P≤0,05) . Es krim yang paling disukai panelis adalah es krim 200 mL santan kelapa dan 199
mL air.
13
Pada hasil praktikum dari semua adalah berkristal hingga agak lembut. Menurut,
perlakuan memiliki daya leleh yang berbeda- (Campbell and Marshall, 1975) tekstur es krim
beda. Penambahan konsentrasi santan kelapa tidak yang disukai adalah halus, ditunjukkan oleh
memiliki pengaruh peningkatan daya leleh es kelembutan seperti beludru dan terasa lembut di
krim. Pada perlakuan P1 memiliki daya leleh yang mulut (Webb et al., 1980) tekstur yang lembut
paling lama padahal konsentrasi santan kelapa pada es krim sangat dipengaruhi oleh komposisi
yang digunakan tidak tinggi, hal ini kemungkinan campuran, pengolahan dan penyimpanan.
dapat disebabkan oleh wadah yang digunakan Dari hasil praktikum es krim santan
pada pengukuran daya leleh memiliki ukuran yang kelapa yang dilakukan untuk semua perlakuan
berbeda- beda ada yang kecil dan yang besar tekstur yang dihasilkan tidak mendapatan hasil
sehingga semakin kecil wadah yang digunakan yang baik. Hal ini kemungkinan disebabkan
pada pengukuran daya leleh maka waktu karena es krim yang dibuat tidak menggunakan
pelelehan es krim akan semakin lama. susu melainkan hanya santan kelapa dan air yang
Salainwadah yang kemungkinan menyebabkan Menurut Eckles (1998) air merupakan komponen
penambahan santan kelapa tidak memiliki terbesar dalam campuran es krim, berfungsi
pengaruh pada pelelehan adalah karena kurang sebagai pelarut bahan-bahan lain dalam campuran,
telatennya panelis dalam membuat es krim . sehingga diketahui bahwa susu tidak dapat hanya
Menurut, buckle et. Al (1987) lemak pada digantikan dengan bahan santan kelapa karena
umumnya memiliki susunan trigliserida yang santan kelapa kurang akan kandungan protein dan
berbeda sehingga titik cair dari lemak juga akan lemak, sehingga tekstur yang dihasilkan akan
berbeda. Lemak susu memiliki titik cair pada suhu kurang baik, sedangkan susu memiliki kandungan
38 oC, sedangkan lemak santan kelapa ± 25 oC. lemak dan protein yang tinggi akan menghasilkan
Titik cair lemak dipengaruhi oleh dua factor yaitu tektur yang baik. Menurut Suharyanto (2009)
rantai asam lemaknya, dimana semakin pendek kandungan lemak penting dalam pembuatan es
rantai asm lemak, amaka semakim rendah titik krim karena dapat meningkatkan nilai cita rasa
cair lemak tersebut dan sebaran asam lemak pada es krim, menghasilkan tekstur yang lembut
dalam suatu lemak. tersebuthasil praktikum dan membantu memberi bentuk pada es krim serta
dihasilkan. memberikan sifat leleh yang lebih baik.
a. Uji Organoleptik
1. Uji Organoleptik Parameter Tekstur
Panelis Sampel Total
Keterangan Parameter
P1 P2 P3 P4 P5 Tekstur:
1 3 2 2 3 3 13 1.Sangat berkristal
2 3 3 2 3 3 14 2.Berkristal
3 2 3 2 3 2 12 3.Agak lembut
4 3 2 2 3 2 12 4.Lembut
5 3 3 1 4 3 14 5.Sangat Lembut
6 3 3 2 4 2 14
7 3 3 2 3 2 13
8 3 3 2 4 3 15
9 2 2 2 4 3 13
10 3 3 4 3 2 15
11 3 3 2 4 2 14
12 3 2 2 3 2 12
13 4 3 2 4 3 16
14 3 3 2 3 3 14
15 3 3 2 4 2 14
16 4 4 2 4 3 17
17 3 4 2 3 2 14
18 3 4 3 3 2 15
19 5 3 2 4 2 16
20 3 3 2 3 2 13
21 3 3 2 4 3 15
22 2 2 2 4 3 13
23 4 4 2 3 3 16
24 3 3 1 4 2 13
25 3 4 2 4 2 15
26 4 3 2 3 2 14
27 3 3 4 3 2 15
28 3 3 2 4 2 14
Total 87 84 59 98 67 395
Rata-Rata 3,11 3,00 2,11 3,50 2,39
( Total ) 2 ( 395 ) 2
FK= = = 1114,4643
Jumlah Panelis X Jumlah Perlakuan 28 X 5
● Db contoh =∑contoh – 1 = 5 – 1 = 4
● Db panelis = ∑panelis – 1 = 28 – 1 = 27
Jk contoh 35,50
● JKR contoh = = = 8,88
db contoh 4
J k panelis 8,94
● JKR panelis = = = 0,330
db panelis 27
Jk error 36,10
● JKR error = = = 0,334
db error 108
● F hitung
● F Tabel
17
F tabel 5% = Finv; 5%; db contoh; db panelis = 2,73
18
2. Uji Organoleptik Penerimaan Keseluruhan (Uji Hedonik)
Panelis Sampel Total
P1 P2 P3 P4 P5 Ket: 1. Sangat tidak suka
15 2. suka
1 3 2 3 3 4
3. agak suka
2 3 3 3 3 4 16 4. suka
3 2 4 4 3 2 15 5. sangat suka
4 4 4 3 2 2 15
5 3 4 2 4 4 17
6 2 3 4 4 4 17
7 3 4 2 3 3 15
8 3 3 3 4 3 16
9 2 4 2 3 3 14
10 3 3 4 4 4 18
11 3 3 3 4 4 17
12 4 3 3 4 2 16
13 4 3 3 4 3 17
14 3 3 3 4 3 16
15 3 4 4 3 3 17
16 3 4 4 4 4 19
17 3 4 3 3 4 17
18 4 4 3 3 2 16
19 3 3 4 4 3 17
20 3 4 4 3 4 18
21 3 4 3 4 4 18
22 3 3 3 3 4 16
23 4 4 4 4 3 19
24 3 3 2 4 3 15
25 4 4 3 4 3 18
26 4 4 3 3 3 17
27 4 4 4 3 3 18
28 3 4 2 3 3 15
Total 89 99 88 97 91 464
Rata-Rata 3,18 3,54 3,14 3,46 3,25
19
Lampiran Perhitungan uji organoleptik Penerimaan Keseluruhan
( Total ) 2 ( 464 ) 2
FK= = = 1537,8286
Jumlah Panelis X Jumlah Perlakuan 28 X 5
● Db contoh =∑contoh – 1 = 5 – 1 = 4
● Db panelis = ∑panelis – 1 = 28 – 1 = 27
Jk contoh 3,46
● JKR contoh = = = 0,86
db contoh 4
Jk panelis 9,37
● JKR panelis = = = 0,35
db panelis 27
Jk error 45,34
● JKR error = = = 0,42
db error 108
● F hitung
● F Tabel
20
F tabel 1% = Finv; 1%; db contoh; db panelis = 4,11
b. Sifat Fisik
1. Nilai Overrun
● Perlakuan 150 mL santan, 249 mL air (P1) ● Perlakuan 300 mL santan, 99 mL air (P4)
Dik: V1= 31 mL Dik: V1= 31 mL
V2= 31 mL V2= 36 mL
Dit: Overrun=…? Dit: Overrun=…?
Panyelesaian Panyelesaian
V 2−V 1 V 2−V 1
Overrun= x 100% Overrun= x 100%
V1 V1
31−31 36−31
= x 100%= 0% = x 100%= 16,12%
31 31
● Perlakuan 200 mL santan, 199 mL air (P2) ● Perlakuan 350 mL santan, 49 mL air (P5)
Dik: V1= 29 mL Dik: V1= 30 mL
V2= 30 mL V2= 38mL
Dit: Overrun=…? Dit: Overrun=…?
Panyelesaian Panyelesaian
V 2−V 1 V 2−V 1
Overrun= x 100% Overrun= x 100%
V1 V1
30−29 38−30
= x 100%= 3,45% = x 100%= 26,67%
29 30
Panyelesaian
V 2−V 1
Overrun= x 100%
V1
30−27
= x 100%= 11,11%
27
21
Lampiran 2. Gambar Proses Pembuatan Es Krim Santan Kelapa
Gambar 4. Penghomogenan
Gambar 5. Pengukuran overrun
bahan
22
PENGARUH PENAMBAHAN MAIZENA TERHADAP SIFAT FISIK DAN
ORGANOLEPTIK ES KRIM GELATO
Isra (J1A116006)1, Istiqomah (J1A116023)2, Diah Nopita (J1A117048)3, Sella Febianda (J1A117072)4, Pandu Adi
Kartika (J1A117080)5, Egilda Olvira (J1A117086)6
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jambi
ABSTRAK
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan maizena dalam pembuatan es krim gelato.
Parameter yang diamati meliputi nilai overrun, daya leleh dan uji organoleptik. Praktikum dilakukan dengan
menggunakan dua perlakuan pemanasan yaitu pemanasan secara langsung dan pemanasan secara terpisah. Data yang
diperoleh dianalisis menggunakan analisis keragaman (ANOVA). Hasil praktikum pada uji sifat fisik es krim gelato
didapatkan nilai overrun tertinggi adalah pada perlakuan P5 (3 sdm maizena dan 0,5 g cmc) yaitu sebesar 30%. Daya
leleh tertinggi adalah pada perlakuan P2 (2 sdm dan 0 g cmc) yaitu selama 24,06 menit. Rata-rata penilaian panelis
terhadap tekstur es krim berkisar antara 1,69-4,25 . Pada uji organoleptik parameter tekstur dan hedonik es krim gelato
tertinggi yaitu pada perlakuan P4 ( 2 sdm maizena dan 0,5 g cmc) dengan nilai rata- rata tekstur 4,25 dan hedonik
dengan nilai rata- ratanya 4,21.
Kata kunci: es krim gelato, cmc (carboxyl metil cellulose), maizena, overrun, daya leleh
1. PENDAHULUAN
Es krim merupakan produk olahan susu yang sama tetapi persentase bahan yang
yang dibuat melalui proses pembekuan dan berbeda. Komposisi bahan utama gelato
agitasi dengan prinsip membentuk rongga pada meliputi susu sapi, whipped cream, kuning
campuran bahan es krim sehingga dihasilkan telur, dan gula. Dalam pembuatan gelato,
pengembangan volume es krim. Bahan komposisi susu yang digunakan lebih banyak
campuran es krim disebut ice cream mix (ICM), daripada es krim serta tanpa penambahan
dengan pencampuran bahan yang tepat dan penstabil. Hal ini membuat gelato memiliki rasa
pengolahan yang benar maka dapat dihasilkan susu yang sangat kuat dibandingkan dengan es
es krim dengan kualitas baik (Susilorini dan krim.
Sawitri, 2007). Berdasarkan uraian diatas maka
Menurut Arbuckle (1986), es krim dilakukan praktikum pembuatan gelato dengan
merupakan campuran yang homogen yang penambahan maizena dan tanpa menggunakan
mengalami pendinginan (cooling/freezing) dan whipped cream dan kuning telur. Praktikum ini
pemasukkan udara sehingga terbentuk suatu bertujuan mengetahui sifat fisik dan
struktur yang seragam dengan kekentalan organoleptik es krim terbaik berdasarkan
tertentu. Hadiwiyoto (1983) menyatakan bahwa perlakuan.
es krim dibuat dari bahan-bahan yang terdiri
atas lemak, susu, gula atau bahan pemanis, 2. METODELOGI PRAKTIKUM
bahan padat bukan lemak, zat penstabil dan
kuning telur. Padaga dan Sawitri (2005) Waktu dan Tempat
menyatakan bahwa syarat mutu untuk es krim Praktikum ini dilaksanakan pada hari
yang baik yaitu mengandung lemak minimal Jumat, 11 Februari 2020, pada pukul 10.00 s/d
10%, gula minimal 12%, bahan padatan tanpa selesai. Bertempat di laboratorium Pengolahan,
lemak (BPTL) minimal 9%, dan air minimal Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas
55%. Jambi.
Menurut Goff dan Hartel (2013), gelato
merupakan salah satu jenis es krim yang berasal Alat dan Bahan
dari Italia yang kini banyak dikembangkan di Alat yang digunakan pada praktikum
Indonesia. Gelato termasuk jenis frozen dairy ini yaitu mangkok, mixer, panci, wadah,
food dessert yang merupakan produk olahan pengaduk, dan kompor. Sedangkan bahan yang
berbahan dasar susu sapi dan memiliki digunakan yaitu susu full cream 700 ml, gula/
penampakan luar seperti es krim. Alfaifi dan simple syrup 200 g, maizena ( 0 sdm, 2 sdm, 4
Stathopoulos (2010) menambahkan bahwa sdm, 2 sdm + 0,5 cmc, 3 sdm + 0,5 cmc),
gelato dan es krim memiliki komposisi bahan garam, dan vanilla 1 bungkus.
23
Pembuatan Es Krim Disiapkan alat dan bahan yang
Ditimbang dengan tepat semua bahan digunakan. Diambil es krim didalam freezer.
yang dibutuhkan, lalu diaduk 200 ml susu Masukkan es krim kedalam cup dari masing-
dingin dengan maizena. Campurkan 500 ml masing kelompok. Dilakukan pengujian
susu , gula, garam dan vanilla lalu dipanaskan organoleptik tekstur dengan menggunakan skor
dengan suhu rendah dan tambahkan campuran 1 (sangat berkristal), 2 (berkristal), 3 (agak
susu dan maizena lalu panaskan selama 5 menit lembut), 4 (lembut), dan 5 (sangat lembut).
atau hingga mengental. Kemudian didinginkan, Dilakukan pengujian dengan menggunakan 28
campurkan seluruh bahan dan dimixer selam 15 panelis
menit hingga mengembang. Dibekukan selama 2. Uji Hedonik
1 jam lalu di mixer kembali, ulangi selama 2-3 Disiapkan alat dan bahan yang digunakan.
jam. Dibekukan ICM dalam lemari es selama 6 Diambil es krim didalam freezer. Masukkan es
jam. krim kedalam cup dari masing- masing
Berikut adalah tabel formulasi kelompok. Dilakukan pengujian organoleptik
perbandingan santan kelapa dan air, dan tabel tekstur dengan menggunakan skor 1 (sangat
formulasi bahan penyusun es krim nabati tidak suka), 2 (tidak suka), 3 (agak suka), 4
Tabel 1. Formulasi Perbandingan Maizena dan (suka), dan 5 (sangat suka). Dilakukan
CMC pengujian dengan menggunakan 28 panelis.
Perlakuan Maizena CMC
P1 0 sdm 0 g cmc
P2 2 sdm 0 g cmc 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
P3 4 sdm 0 g cmc
P4 2 sdm 0,5 g cmc A. Sifat Fisik Es Krim
P5 3 sdm 0,5 g cmc 1. Overrun
Overrun pada pembuatan es krim adalah
Tabel 2. Formulasi Bahan Penyusun Es Krim pengembangan volume yaitu kenaikkan volume
Gelato antara sebelum dan sesudah proses pembekuan
Perlakuan Susu Air Gula (Hadiwiyoto,1983).
P1 700 mL 200 g Tabel 3. Hasil Persentase Overrun Es Krim
P2 700 mL 200 g
Gelato
P3 700 mL 200 g Perlakuan Overrun
P4 700 mL 200 g
P5 700 200 P1 3,33%
P2 0%
A. Uji Sifat Fisik Es Krim P3 5,26%
1. Uji Overrun P4 0%
Diambil berat campuran bahan es krim P5 30%
sebanyak 30 g dan dimasukkan didalam gelas
ukur lalu diukur volumenya, kemudian diambil Grafik 1. Pengaruh Penambahan Maizena dan
berate es krim setelah di aging sebanyak 30 g CMC terhadap Overrun Es Krim
dan dimasukkan kedalam gelas ukur untuk Gelato
mengetahui volumenya. Untuk menhitung nilai
overrun es krim dengan rumus sebagai berikut: Overrun
% overrun= 35.00%
Volume eskrim−Volume campuranbahan 30.00%
x 25.00%
Volume campuranbahan
20.00% Overrun
100%
15.00%
2. Uji Daya Leleh 10.00%
Diambil es krim sebanyak 30 gram dan 5.00%
dimasukkan didalam cup, lalu dihitung waktu 0.00%
leleh es krim sampai es krim meleleh sempurna. P1 P2 P3 P4 P5
25
Tabel 5. Hasil Analisis Anova Pada Parameter tingkat kesukaan ini disebut sebagai skala
Tekstur hedonik, misalnya amat sangat suka, sangat
suka, suka, agak suka, netral, agak tidak suka,
Sumber Db Jk Jkr FH FT tidak suka, sangat tidak suka dan amat tidak
Keragama suka. Tingkat-tingkat kesukaan ini disebut skala
n hedonik (Soekarto, 1990).
5% 1%
54,0 2,7 4,1 Tabel 6. Hasil Analisis Anova Pada Penerimaan
Contoh 4 94,96 23,74 4 3 1
Keseluruhan
Panelis 27 8,59 0,32 0,72
10 db Jk Jkr FH F Tabel
Error 8 47,44 0,44 Sumber
13 150,9 Keragaman 5% 1%
Total 9 9 26,8 6,7 16,6 2,7 4,1
Contoh 4 9 2 8 3 1
0,3
Pada tabel 5 dan telah dianalisis dengan Panelis 27 8,59 2 0,79
ANOVA, terlihat bahwa Perlakuan tepung 10 43,5 0,4
maizena dan CMC yang berbeda menunjukkan Error 8 1 0
adanya perbedaan nyata setelah F hitung 13 78,9
sampel dibandingkan dengan F tabel 5% Total 9 9
maupun 1% terhadap parameter tekstur gelato. Tabel 6 menunjukkan bahwa rata-rata
Rata-rata penilaian panelis terhadap tekstur es penilaian hedonik es krim berkisar antara agak
krim berkisar antara 1,96-4,25. Tingkat suka sampai suka. Hal ini terbukti dari 28 orang
penerimaan pada parameter tekstur gelato yang panelis rata-rata menyukai es krim yang
tertinggi yaitu pada sampel P4 yaitu 4,25. dihasilkan. Penilaian tertinggi secara hedonik
Faktor - faktor yang mempengaruhi berturut-turut es krim terdapat pada perlakuan
tekstur es krim adalah ukuran, bentuk dan P4, P5, P1 dan penilaian terendah terdapat pada
distribusi dari kristal es dan partikel lainnya perlakuan P2 dan P3. Hal tersebut menunjukkan
yang membentuk body es krim (Barraquia, bahwa Perlakuan tepung maizena dan CMC
1978). yang ditambahkan cenderung meningkatkan
Tekstur es krim yang disukai adalah kesukaan panelis terhadap es krim. Namun,
halus, ditunjukkan oleh kelembutan seperti pada perlakuan P2 dan P1 tingkat kesukaan
beludru dan terasa lembut di mulut (Webb et panelis menurun. Hal ini disebabkan oleh
al., 1980). Tekstur yang lembut pada es krim tekstur krim yang dihasilkan berkristal sehingga
sangat dipengaruhi oleh komposisi campuran, panelis tidak menyukai es krim yang dihasilkan.
pengolahan dan penyimpanan (Campbell and
4. KESIMPULAN
Marshall, 1975)
Pada P2 diperoleh tekstur es krim yang Kesimpulan dari praktikum yang
berkristal dapat dilihat dari rata –rata yaitu 2,03, dilaksanakan, didapatkan hasil Kesimpulan
hal tersebut karena pada perlakuan ini tidak bahwa penambahan bahan maizena terhadap
memakai tambahan penstabil (CMC). Menurut sifat fisik dan organoleptik gelato dapat
Winarno (1990) sifat CMC sangat baik dalam mempengaruhi hasil dari gelato tersebut .Hasil
mengikat air cukup besar sehingga menjadikan praktikum menunjukkan bahwa overrun
produk tersebut tidak cepat kering pada udara tertinggi adalah pada perlakan P5, yaitu sebesar
dan kelembaban yang rendah, sehingga es krim 30%. Daya leleh tertinggi adalah pada
yang diberi CMC dalam konsentrasi tertentu perlakuan P2, yaitu selama 24,06 menit. Rata-
akan bertekstur lebih lembut daripada kontrol, rata penilaian panelis terhadap tekstur es krim
karena pada kontrol menghasilkan kristal es berkisar antara 1,69-4,25 . Pada parameter
yang cukup besar. tekstur gelato yang tertinggi yaitu pada sampel
P4 yaitu 4,25. Sedangkan penilaian hedonik
2. Uji Hedonik panelis tertinggi pada P4 dengan rata-rata 4,21.
Penilaian organoleptik dengan uji
hedonik merupakan salah satu jenis uji
penerimaan. Dalam uji ini panelis dimintai DAFTAR PUSTAKA
mengungkapkan tanggapan pribadinya tentang
kesukaan atau sebaliknya ketidaksukaan, Alfaifi, M.S. dan C.E. Stathopoulos. 2010. Effect of
disamping itu mereka juga mengemukakan Egg Yolk Substitution by Sweet Whey Protein
tingkat kesukaan atau ketidaksukaan. Tingkat -
26
Concentrate (WPC) on Physical Properties of Gelato Ice Cream, 17: 787-793.
27
LAMPIRAN
A. Uji Organoleptik
28
Error 108 47,44 0,44
Total 139 150,99
Kesimpulan: F hitung ≥ F Tabel, maka uji organoleptik parameter tekstur berbeda sangat nyata.
( Total ) 2 ( 379 ) 2
FK= = = 1026,007
Jumlah Panelis X Jumlah Perlakuan 28 X 5
● Jumlah Kuadrat Total (JKT)
● Db contoh =∑contoh – 1 = 5 – 1 = 4
● Db panelis = ∑panelis – 1 = 28 – 1 = 27
Jk contoh 94,96
● JKR contoh = = = 23,74
db contoh 4
Jk panelis 8,59
● JKR panelis = = = 0,32
db panelis 27
Jk error 47,44
● JKR error = = = 0,44
db error 108
● F hitung
( Total ) 2 ( 489 ) 2
FK= = = 1708,007
Jumlah Panelis X Jumlah Perlakuan 28 X 5
● Jumlah Kuadrat Total (JKT)
● Db contoh =∑contoh – 1 = 5 – 1 = 4
● Db panelis = ∑panelis – 1 = 28 – 1 = 27
Jk contoh 26,89
● JKR contoh = = = 6,72
db contoh 4
Jk panelis 8,59
● JKR panelis = = = 0,32
db panelis 27
Jk error 43,51
● JKR error = = = 0,40
db error 108
● F hitung
B. Sifat Fisik
1. Nilai Overrun
● Perlakuan 0 sdm maizena (P1) ● Perlakuan 2 sdm maizena + 0,5 g CMC (P4)
Dik: V1= 30 mL Dik: V1= 30 mL
V2= 31 mL V2= 30 mL
Dit: Overrun=…? Dit: Overrun=…?
Panyelesaian Panyelesaian
V 2−V 1 V 2−V 1
Overrun= x 100% Overrun= x 100%
V1 V1
31−30 30−30
= x 100%= 3,33% = x 100%= 0%
30 30
● Perlakuan 2 sdm maizena (P2) ● Perlakuan 3 sdm maizena + 0,5 CMC (P5)
Dik: V1= 30 mL Dik: V1= 30 mL
V2= 30 mL V2= 39 mL
Dit: Overrun=…? Dit: Overrun=…?
Panyelesaian Panyelesaian
V 2−V 1 V 2−V 1
Overrun= x 100% Overrun= x 100%
V1 V1
30−30 39−30
= x 100%= 0% = x 100%= 30%
30 30
32
Lampiran 2. Gambar Proses Pembuatan Es Krim Gelato
Gambar 3. Proses Overrun aging pertama. Gambar 4. Proses overrun aging kedua
33
34