Anda di halaman 1dari 5

Diabetes Melitus

No. : 094/SOP/UKP
Dokumen
No. Revisi : 00
SOP Tanggal : 06 April 2018
Terbit
Halaman :1/4

UPT TTD Kepala Puskesmas


PUSKESMAS Yaya Rusyana, S.KM
KECAMATAN NIP : 196606151987031006
CINANGKA

1.Pengertian Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai


berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang
menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, saraf,
ginjal dan pembuluh darah
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk petugas agar
dapat menegakkan diagnosis diabetes melitus (DM) dan
melakukan pengobatan dan penyuluhan untuk pencegahan
diabetes melitus.
3.Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kecamatan Cinangka

Nomor : 008/SK/ADMEN tentang : jenis pelayanan di UPT


Puskesmas Kecamatan Cinangka
4.Referensi
KEPMENKES RI No. 514 tahun 2015
5. Langkah- 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
langkah 2. Petugas menulis identitas pasien di buku register
Prosedur
3. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien
mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering
kencing), polidipsi (sering haus) dan polifagi (serng lapar).
4. Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan
lain seperti berat badan turun tanpa penyebab yang jelas,

SOP Diabetes melitus Halaman 1 dari 5


kesemutan, gatal, mata kabur, impotensi pada pria, pruritus
vulva pada wanita, serta adakah luka yang tidak kunjung
sembuh.
5. Petugas melakukan pemeriksaan TTV (tanda-tanda vital)
6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk ekstremitas
atas dan bawah termasuk jari.
7. Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan
gula darah atau urin ke laboratorium.
8. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien untuk
selanjutnya pasien ke laboratorium
9. Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien
10. Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan
diagnose berdasarkan hasil lab dan anamnesis, yaitu:
a. Gejala klasik DM +Glukosa darah sewatu ≥ 200 mg/dl
(darah kapiler)
b. Gejala klasik DM +Glukosa darah puasa ≥ 100 mg/dl
(darah kapiler)
c. Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau
GDP ulang ≥ 100 mg/dl (darah kapiler)
11. Petugas memberikan penatalaksanaan awal DM berupa
terapi gizi medis (TGM) dan latihan jasmani selama 2 – 4
minggu. Apabila kadar gula darah belum mencapai sasaran
dilakukan intervensi farmakologi dengan obat hipoglikemik
oral (OHO) .

a. Obat hipoglikemik oral (OHO) dimulai dengan dosis


kecil dan ditingkatkan secara bertahap sesuai respons
kadar glukosa darah, dapat diberikan sampai dosis
hampir maksimal. Pemberian OHO bersamaan dengan

SOP Diabetes melitus Halaman 2 dari 5


pengaturan diit dan latihan jasmani, bila diperlukan
dapat dilakukan pemberian OHO tunggal atau OHO
kombinasi. Terapi OHO kombinasi harus dipilih dua
macam obat dari kelompok yang mempunyai
mekanisme kerja berbeda

b. Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg


dosis maksimal 3000 mg diberikan 1-3kali/ hari

c. Golongan Sulfonilurea: Glimepirid dosis awal 2 mg


dosis maksimal 8 mg/hr diberikan 15 – 30 menit
sebelum makan, 1-2 kali/hari.
12. Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM, perlunya
pengendalian dan pemantauan gula darah, penyulit DM dan
resikonya serta bagaimana mengatasi sementara keadaan
gawat darurat akibat DM (rasa sakit dan hipoglikemia).

13. Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi medis


(TGM) makanan yang seimbang sesuai dengan kebutuhan
kalori dan zat gizi masing-masing individu. Pentingnya
keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis dan
jumlah makanan.
14. Petugas mengedukasi pasien tentang latihan jasmani secara
teratur 3 – 4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit.
15. Petugas menulis resep.
16. Petugas menyerahkan resep kepada pasien
17. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,
diagnose dan terapi kedalam rekam medic pasien
18. Kriteria rujukan untuk penanganan tindak lanjut pada
kondisi berikut:

SOP Diabetes melitus Halaman 3 dari 5


a. DM dengan komplikasi
b. DM dengan kontrol gula buruk
c. DM dengan infeksi berat
d. DM dengan kehamilan
e. DM type 1
19. Petugas menandatangani rekam medic
20. Petugas menulis diagnose ke buku rgister rawat jalan.
6.Unit 1. Pemeriksaan Umum
Terkait 2. Gawat Darurat

7. Diagram melakukan anamnesa


Alir memanggil pada pasien tentang
melakukan
pasien sesuai pemeriksaan fisik
trias klasik DM dan
nomor urut meliput TD, nadi,
keluhan lain
ekstremitas atas dan
bawah

Menerima Pasien ke membuat rujukan pasien


hasil laboratorium untuk untuk pemeriksaan gula
laboratorium pemeriksaan gula darah
darah
dari pasien

Petugas menegakkan Petugas mengedukasi menyerahkan


diagnosa berdasarkan pasien dan menulis resep kepada
anamnesa dan hasil resep pasien
laboratorium

menulis hasil pemeriksaan


menulis diagnose fisik, laboratorium,diagnose
ke buku rgister dan terapi kedalam rekam
rawat jalan. medic pasien
8. Rekaman 2.
Historis No. Isi Perubahan Tanggal Diberlakukan
Perubahan

SOP Diabetes melitus Halaman 4 dari 5


SOP Diabetes melitus Halaman 5 dari 5

Anda mungkin juga menyukai