Anda di halaman 1dari 5

Skenario 1: Sakitnya tuh disini…

Uli 22 tahun, mengeluh nyeri ulu hati yang bertambah sering sejak satu minggu ini,
sebenarnya keluhan tersebut telah dirasakan sejak enam bulan yang lalu. Ia sering
terlambat makan dan suka makan yang pedas. Selain itu, Gastri merasa cemas karena
masih belum menikah, ia takut ditinggal pacarnya padahal keluarganya tidak
menyetujui hubungan tersebut. Bila maag kambuh, ia merasa pusing dan nyeri di
punggung.
Akhirnya Uli berobat ke puskesmas. Dokter menanyakan kepada Uli adanya nyeri
yang bertambah setelah makan, rasa mual, kembung, dan rasa terbakar di dada.
Selanjutnya dokter juga menanyakan riwayat minum obat penghilang sakit dan BAB
yang berwarna hitam. Dokter menjelaskan secara rinci mengenai kemungkinan
diagnosis penyakit lambung ini, dan menyarankan dilakukan endoskopi di RS.
Uli penasaran, sampai di rumah ia mencari di internet perihal penyakitnya. Ditemukan
bermacam diagnosis, antara lain : gastritis, gastropati NSAID, ulkus lambung, GERD,
dan masalah psikosomatis. Ia bingung sendiri memikirkan penyakit yang dialaminya.
Bagaimana anda menjelaskan kemungkinan penyakit yang dapat terjadi pada Uli?

Kata Sulit
 Ulu hati : Atau epigastrium terletak di bawah tulang dada dan di atas
pusar atau bagian tengah perut atas. (National Health Service UK (2019). Health
A to Z. Gastritis)
 Maag : Atau istilah medisnya disebut dengan dispepsia adalah
rasa nyeri dan tidak nyaman pada lambung yang disebabkan oleh sejumlah
kondisi. Jadi, sakit maag sebenarnya bukanlah sebuah penyakit, melainkan gejala
dari penyakit. (American Family Physician (2021). Dyspepsia)
 Puskesmas : Unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatau wilayah
kerja. (Depkes, 2011)
 Kembung : Kondisi di mana seseorang merasakan sensasi penuh pada
perut, dan membuatnya merasa tidak nyaman. Seseorang yang mengalami perut
kembung juga akan merasa lebih sering bersendawa atau kentut, dan perut terlihat
membesar. (Mayo Clinic (2018). Conditions & Diseases. Gas and Gas Pains.)
 Gastritis : Kondisi ketika lapisan lambung mengalami iritasi,
peradangan atau pengikisan. (Kamus Saku Dorland (29))
 Gastropati NSAID : Gejala gastropati yang mengacu kepada spektrum
komplikasi saluran cerna bagian atas yang dihubungkan oleh penggunaan obat
anti inflamasi non steroid dengan durasi waktu tertentu, dan biasanya disebabkan
oleh penggunaan jangka panjang NSAID. (Vaanipriya Gajapathi Rao, Program
Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (2015),
TANDA DAN GEJALA GASTROPATI NSAID)
 Ulkus lambung : Atau Tukak lambung adalah luka yang muncul pada
dinding lambung akibat terkikisnya lapisan dinding lambung. Luka ini juga
berpotensi muncul pada dinding bagian pertama usus kecil (duodenum) serta
kerongkongan (esofagus). (Healthline.com (2019). Stomach Ulcer: Causes,
Symptoms, and Diagnosis)
 GERD : Atau asam lambung adalah munculnya rasa terbakar di
dada akibat asam lambung naik ke kerongkongan. Gejala penyakit asam
lambung muncul minimal 2 kali dalam seminggu. (American Gastroenterological
Association (2019). Gastroesophageal Reflux Disease (GERD))
 Psikosomatis : penyakit yang melibatkan pikiran dan tubuh, di mana
pikiran memengaruhi tubuh hingga penyakit muncul atau menjadi bertambah
parah. Istilah gangguan psikosomatis digunakan untuk menyatakan keluhan fisik
yang diduga disebabkan atau diperparah oleh faktor psikis atau mental,
seperti stres dan rasa cemas. (Henderson, R. Patient (2016). Psychosomatic
Disorders.)

Braintorming
1. Kenapa bisa mengalami nyeri ulu hati ?
-> Biasanya disebabkan oleh naiknya asam lambung menuju kerongkongan. Kondisi
yang dikenal sebagai refluks asam lambung ini juga kerap menyebabkan sendawa,
perut kembung, serta mual dan muntah. Nyeri pada bagian ulu hati juga bisa
menandakan gangguan pencernaan lain yang lebih serius.
2. Apa saja gejala nyeri ulu hati ?
-> Rasanya seperti panas atau terbakar, terkadang juga terdapat nyeri dada.
-> Diikuti keluarnya isi lambung, berupa makanan atau cairan asam lambung.
-> Biasanya muncul saat berbaring telentang, dan mereda setelah mengonsumsi obat
maag, seperti antasida.
-> Disertai perut kembung, rasa begah setelah makan, mual, atau muntah.
3. Apakah sering memakan-makanan pedas dan sering telat makan dapat
menyebabkan nyeri ulu hati ? mengapa ?
-> iya, tetapi tidak semuanya. Kalau sakitnya di perut kanan atas, bisa jadi itu karena
adanya gangguan di saluran atau kantung empedu. Lalu, lihat juga apa yang memicu
nyeri ulu hati. Kalau misalnya karena Anda telat makan, atau karena terlalu banyak
mengonsumsi makanan pedas dan asam, maka nyeri ulu hati bisa disebabkan penyakit
mag atau infeksi lambung. Jadi, tidak serta-merta nyeri ulu hati disebabkan asam
lambung naik
4. Apa diagnosis pada skenario diatas ?
->
Learning Objektive

Skenario 2: Capek jadi tukang kebun

Pak bejo datang ke RS dengan keluhan sering cape akhir-akhir ini. Pekerjaan pak bejo
adalah tukang kebun kelapa sawit, dia sudah bekerja selama 7 tahun. Selama bekerja
dia kadang memakai alas kaki dan lebih sering tidak. TD 120/80 mmHg, Nadi
80x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,8 C. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan
kongtiva anemis (+/+), mukosa bibir anemis (+). Dari hasil pemeriksaan pak bejo
sementara didiagnosis oleh dokter terkena anemia. Dokter menyarankan pak bejo
untuk melakukan pemeriksaan penunjang. Dari hasil pemeriksaan darah lengkap
didapatkan Hemoglobin 7,8 g/dL, Hematokrit 23%, serum iron 15 mg/dL, TIBC 400
mg/dL. Dari hasil pemeriksaan hitung jenis leukosit, basofil 1%, eosinofil 10%, n.
batang 5%, n. segmen 52%, limfosit 23%, dan monosit 8%. Pemeriksaan hapus darah
didapatkan gambaran amlosit, mikrosit, dan sel pensil. Dari pemeriksaan feses
mikroskopis ditemukan telur berbentuk oval, dinding transparan, ukuran 40x60
mikron, terdapat ruangan jernih diantara dinding dan memiliki blastula seperti
kelopak bunga.

Kata Sulit
 pemeriksaan fisik :  Sebuah proses dari seorang ahli medis
memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. (Healthline
(2019). Physical Examination.)
 kongtiva anemis :
 mukosa bibir anemis :
 Anemia : kondisi ketika tubuh kekurangan sel
darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik.
Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen, sehingga membuat
penderita pucat dan mudah lelah. (American Society of Hematology (2019).
Anemia.)
 pemeriksaan penunjang : atau pemeriksaan diagnostik adalah
pemeriksaan yang dilakukan dokter untuk menentukan diagnosis penyakit pada
pasien serta tingkat keparahannya. (Kosack, C.S., Page, A., & Klatser, P.R.
(2017). A Guide to Aid the Selection of Diagnostic)
 Pemeriksaan darah lengkap : tes darah yang dilakukan untuk mengetahui
jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dalam tubuh
Anda. (National Heart, Lung, and Blood Institute (2019). Blood Tests.)
 Hemoglobin : protein yang berada di dalam sel darah
merah. Protein inilah yang membuat darah berwarna merah. (Kamus Saku
Dorland (29))
 Hematokrit : kadar sel darah merah dalam darah. (Kamus
Saku Dorland (29))
 Serum iron : merupakan konsentrasi besi yang terikat pada
transferin dan bersikulasi di dalam darah. (Laboratorium Klinik CITO (2020).
Pemeriksaan Serum Iron)
 TIBC : jumlah transferin yang berada dalam sirkulasi
darah. (Laboratorium Klinik CITO (2020). Pemeriksaan Serum Iron)
 Leukosit : atau sel darah putih berperan penting
dalam membantu tubuh melawan infeksi atau penyakit lainnya.
Jumlah leukosit tinggi bisa disebabkan oleh adanya infeksi, tetapi bisa juga
menandakan adanya penyakit tertentu yang perlu diwaspadai, seperti kelainan
darah atau kanker. (Kamus Saku Dorland (29))
 Basofil : salah satu jenis leukosit (sel darah putih)
yang juga dibentuk di sumsum tulang. Jumlah basofil normal hanya 0-300/mcL
dalam sel darah putih, atau setara dengan 0,5-1 persen. (Kamus Saku Dorland
(29))
 Eosinofil : salah satu jenis sel darah putih di dalam
tubuh Anda yang bertugas untuk melawan parasit dan memunculkan reaksi alergi
(Kamus Saku Dorland (29)). Dikutip dari situs British Society for Immunology,
sel darah putih normalnya mengandung sekitar 0,5-1% eosinofil. Namun, angka
tersebut sering dinaikkan menjadi 3-5% pada orang dengan gejala alergi dan bisa
jauh lebih tinggi pada mereka yang terpapar parasit. Dengan kata lain, kadar
eosinofil normalnya adalah kurang dari 500 per mikroliter darah.
 Netrofil batang : Neutrofil batang tidak “sematang” neutrofil
segmen. Bentuknya seperti huruf “C” atau “S”. Secara normal, neutrofil batang
menyumbang sekitar 5-10% leukosit darah perifer. (Kamus Saku Dorland (29))
 Netrofil segmen : granulosit neutrofilik paling matang, yang
ada di dalam sirkulasi darah. (Kamus Saku Dorland (29))
 Limfosit :  salah satu jenis sel darah putih. (Kamus
Saku Dorland (29))
 Monosit : salah satu jenis sel darah putih. Sel ini
berfungsi melawan beberapa jenis infeksi, menyingkirkan sel dan jaringan rusak,
serta meningkatkan kekebalan tubuh terhadap benda asing. (Kamus Saku
Dorland (29))
 Pemeriksaan hapus darah : Pemeriksaan sediaan apus darah tepi adalah
pemeriksaan hematologi rutin dan khusus yang berfungsi untuk mengidentifikasi
dan mengevaluasi morfologi sel dari komponen darah tepi dalam menunjang
diagnosis penyakit secara hematologis maupun non-hematologis, memantau efek
terapi, dan untuk mengetahui ada atau tidaknya efek samping dari terapi atau
pengobatan. Informasi yang didapat mengenai pemeriksaan ini tergantung pada
kualitas pembuatan apusan, pewarnaan apusan, dan pembacaan yang sistematis.
(Dalimoenthe, 2002)
 Amlosit :
 Mikrosit : eritrosit yang kecil secara abnormal,
berdiameter 5 mikron atau kurang. (Kamus Saku Dorland (29))
 Sel pensil : sel darah merah yang berbentuk cerutu atau
pensil pada apusan darah tepi. (Kamus Saku Dorland (29))
 Blastula :

Braintorming
1. Mengapa pasien sering merasakan cepat lelah ?
-> karna kurangnya sel darah merah, defisiensi zat besi, vitamin B9, dan vitamin B12
2. Berapa hasil normal dari TD, frekuensi nadi, dan RR ?
-> TD = 100-120/60-80mmHg
-> frekuensi nadi = 60-100x/menit
-> RR = 15-20x/menit
3. Mengapa dokter mendiagnosis sementara anemia ?
->
4. Apa diagnosis sebenarnya dari skenario diatas ?
-> Anemia Defisiensi Besi, karena hasil pemeriksaan penunjang pasien semuanya
dibawah nilai normalnya dan juga terdapat telur parasit ascaris lumbricoides
5. Apa saja pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan ?
-> Pemeriksaan Hemoglobin, Hitung Eritrosit, Studi Besi Darah, SADT, Urinalisis,
Tes feces darah okult, BMA, Hitung Retikulosit, dan Endoskopi
6. Apa saja gejala yang dialami ?
-> Mudah lelah dan lemah.
-> Nafsu makan menurun, terutama pada bayi dan anak-anak.
-> Nyeri dada, detak jantung menjadi cepat, dan sesak napas.
-> Pucat.
-> Pusing atau pening,
-> Kaki dan tangan dingin.
-> Kesemutan pada kaki.
-> Lidah bengkak atau terasa sakit (glositis).
-> Makanan terasa aneh.
-> Telinga berdengung.
-> Kuku menjadi rapuh atau gampang patah.
-> Rambut mudah patah atau rontok.
-> Mengalami kesulitan dalam menelan (disfagia).
-> Luka terbuka di ujung mulut.
-> Restless leg syndrome (tungkai yang bergerak tidak terkontrol saat berbaring atau
tidur).

7. Berapa hasil normal dari Hemaglobin, Hematokrit, TIBC, dan serum iron ?
-> Hb normal untuk laki-laki dewasa adalah 14-18 g/dL (gram per desiliter).
Sementara kadar Hb normal wanita dewasa adalah 12-16 g/dL.
-> Rentang nilai normal hematokrit berdasarkan usia dan jenis kelamin, yaitu: Bayi
baru lahir: 55%–68%, Usia 1 minggu: 47%–65%, Usia 1 bulan: 37%–49%, Usia 3
bulan: 30%–36%, Usia 1 tahun: 29%–41%, Usia 10 tahun: 36%–40%, Pria dewasa:
42%–54%, dan Wanita dewasa: 38%–46%
-> Kadar besi normal adalah 60 – 150 µg/dL. Pada ADB dapat ditemukan < 60 µg/dL
dan < 40 µg/dL pada ADB berat.
-> Kadar normal TIBC adalah 300 – 360 µg/dL. Pada ADB, TIBC umumnya
ditemukan meningkat sekitar 350 – 400 µg/dL dan > 410 µg/dL pada ADB berat.
8. Apa nama parasit dengan ciri-ciri telur berbentuk oval, dinding transparan,
ukuran 40x60 mikron, terdapat ruangan jernih diantara dinding dan memiliki
blastula seperti kelopak bunga ?
-> telur Ascaris Lumbricoides

Learning Objektive

Anda mungkin juga menyukai