Evidence Based Medicine’s

(EBM)
Prognosis

Achmad Akmal Ar-rafi

1102018114
Tutor 7
 1. Skenario
Seorang ibu membawa bayinya yang berumur 3 bulan ke
RS Yarsi . Ibu ini merasa ragu untuk melakukan vaksinasi
pada bayinya, karena sudah terjadwal waktu pemeberian
vaksin HiB. Untuk membantu mencegah penyakit
pneumococcal meningitis, dokter menyarankan untuk tetap
melakukan imunisasi HiB pada bayi.
2. PERTANYAAN KLINIS
Apakah bayi yang melakukan imunisasi HiB memiliki prognosis
yang lebih baik dibanding dengan yang tidak melakukan
imunisasi HiB ?

3. KOMPONEN PICO
• Patient/Population/Problem : Bayi yang sudah di imunisasi
HiB dan belum di imunisasi HiB
• Intervension/Indicator : Imunisasi HiB
• Comparison/Control : Tidak melakukan imunisasi HiB
• Objective/Outcome : Bayi yang di imunisasi terhindar dari
penyakit pneumococcal meningitis
4.KATA KUNCI
“ Pneumococcal Meningitis “ AND “ child “ AND “ Hib
Imunnization “

5.PEMILIHAN SITUS
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/

6.HASIL PENCARIAN
12 Artikel
7.LIMITATION
Journal Article, Free Full Text, Last 5 years

8.ARTIKEL YANG DIPILIH

“ Pediatric Bacterial Meningitis Surveillance in Niger:
Increased Importance of Neisseria meningitidis
Serogroup C, and a Decrease in Streptococcus
pneumoniae Following 13-Valent Pneumococcal
Conjugate Vaccine Introduction “ (2019)
9. CRITICAL APPRAISAL SESUAI AREA PENELITIAN YANG DIPILIH
OLEH MAHASISWA:
 • Sampel yang diambil adalah melibatkan 2.580 pasien
dengan dugaan meningitis, pasien rujukan dari 8
wilayah berbeda dengan gejala demam mendadak
dan salah satu gejala klinis lainnya seperti penurunan
kesadaran, leher kaku, dan fontanel menonjol.
1.Apakah terdapat sampel
• The hospital-based surveillance was carried out at the
yang representatif, Hopital National de Niamey, a large teaching hospital
in Niamey, the capital city of Niger. Patients admitted
terdefinisi jelas dan to the reference hospital come from the 8 different
regions in the country. Suspected meningitis cases
berada pada kondisi yang were defined as sudden onset of fever (>38.5°C rectal
or 38.0°C axillary) and combination of any or all of the
sama dalam perjalanan following clinical symptoms; reduced level of
consciousness, stiff neck, and bulging fontanelle if
penyakit ? patient is <1 year old.
 • Iya, penelitian yang dilakukan dari
tahun 2010-2016

• Vaccination campaign against

2.Apakah follow up Neisseria meningitidis serogroup A
was carried out in 2010–2011. We
cukup lama dan evaluated changes in pathogen
lengkap ? distribution using data from
hospital-based surveil- lance in
Niger from 2010 through 2016.
 • The surveillance included 2580 patients with
3.Apakah kriteria outcame
yang digunakan objektif
dan tanpa bias ?
suspected meningitis, of whom 80.8% (2085/2580)
had CSF collected. Bacterial meningitis was
confirmed in 273 patients: 48% (131/273) was N.
meningitidis, 45% (123/273) S. pneumoniae, and 7%
(19/273) H. influenzae. Streptococcus pneumoniae
meningitis decreased from 34 in 2014, to 16 in 2016.
PCV13 serotypes made up 88% (7/8) of S.
pneumoniae meningitis prevaccination and 20%
(5/20) postvaccination. Neisseria meningitidis
serogroup C (NmC) was responsible for 59% (10/17)
of serogrouped N. meningitidis meningitis. Hib caused
67% (2/3) of the H. influenzae meningitis isolates
serotyped. Penicillin resistance was found in 16%
(4/25) of S. pneumoniae isolates. Sequence type 217
was the most common lineage among S. pneumoniae
isolates.
4.Bila ditemukan subgrup dengan prognosis yang beda, apakah dilakukan
adjustment untuk faktor-faktor prognostik yang penting ?
 • Rata-ratanya rendah dan hanya
sekali terjadi peningkatan yang
signifikan pada tahun 2014

5.Bagaimana gambaran
Total WHO RRL CSF Samples Received/ No. of Confirmed Neisseriameningi
Haemophilus Streptococcus
tidis,
Year Cases, No. Tested at WHO RRL, No. Cases, No. influenzae, No. (%) pneumoniae, No. (%) No. (%)

outcome dari waktu ke

2010 459 6 1 0 (0) 1 (100) 0 (0)

2011 210 6 5 1 (20) 4 (80) 0 (0)

2012 214 4 3 1 (33) 2 (67) 0 (0)

waktu ? 2013

2014
223

488
1

124
0

30
0 (0)

0 (0)
0 (0)

24 (80)
0 (0)

6 (20)

2015 584 97 6 1 (17) 3 (50) 2 (33)

2016 402 101 20 0 (0) 9 (45) 11 (55)

Total 2580 339 65 3 (5) 43 (66) 19 (29)

 • Sangat tepat, karena dapat diindentifikasi penyakit-
penyakitnya

• The surveillance included 2580 patients with

suspected meningitis, of whom 80.8% (2085/2580)
had CSF collected. Bacterial meningitis was
confirmed in 273 patients: 48% (131/273) was N.
6.Seberapa tepat meningitidis, 45% (123/273) S. pneumoniae, and 7%
(19/273) H. influenzae. Streptococcus pneumoniae
perkiraan prognosis ? meningitis decreased from 34 in 2014, to 16 in 2016.
PCV13 serotypes made up 88% (7/8) of S.
pneumoniae meningitis prevaccination and 20%
(5/20) postvaccination. Neisseria meningitidis
serogroup C (NmC) was responsible for 59% (10/17)
of serogrouped N. meningitidis meningitis. Hib caused
67% (2/3) of the H. influenzae meningitis isolates
serotyped. Penicillin resistance was found in 16%
(4/25) of S. pneumoniae isolates. Sequence type 217
was the most common lineage among S. pneumoniae
isolates.
 • Iya, karena penelitian yang dilakukan adalah
untuk anak < 5 tahun dengan dugaan
meningitis diuji untuk mendeteksi bakteri
patogen yang dapat dicegah dengan vaksin.

• Cerebrospinal fluid (CSF) specimens from

7.Apakah pasien dalam
penelitian ini serupa
dengan pasien kita ?
children <5 years old with suspected meningitis
were tested to detect vaccine-preventable
bacterial pathogens. Confirmatory
identification and serotyping/grouping of
Streptococcus pneumoniae, N. meningitidis,
and H. influenzae were done. Antimicrobial
susceptibility testing and whole genome
sequencing were performed on S. pneumoniae
isolates.
 • Iya, untuk pasien yang terkena penyakit ini
dianjurkan untuk tidak menggunakan
antibiotik SXT karena dapat membuat
perkembangan yang resistem terhadap
8.Apa hasil tersebut bakterinya

membantu memilih • We found some resistance to penicillin,

atau menghindari terapi and high resistance to SXT was observed
among S. pneumoniae isolates.
tertentu ? • A study conducted in Finland has shown
that the development of S. pneumoniae
resistance to SXT is affected by the
consump- tion rate of the antibiotic.
 • Iya, karena hasil dari analisis ini dapat memberikan
informasi kepada pasien kita tentang baiknya untuk
melakukan vaksin. Karena anak yang sudah
dilakukan vaksin memiliki prognosis yang jauh lebih
baik dari pada yang belum melakukan vaksin.
9.Apakah hasilnya • Our data also show the decline in H. influenzae
membantu dalam •
meningitis when compared to the pre-Hib vaccine era.
We have shown a reduction in S. pneumoniae
memberikan konseling meningitis fol- lowing PCV13 introduction. However,
we were unable to prop- erly evaluate changes in

kepada pasien kita ? serotype distribution of S. pneumoniae meningitis

because not all cases of S. pneumoniae meningitis
were serotyped. We have also shown the emergence
of NmC as an important cause of meningitis. The
findings of this analysis support the need to improve
and continue surveillance of men- ingitis and
characterization of bacterial pathogens to provide
additional data for further analysis to better
understand the ep- idemiology of meningitis in Niger.