Infeksi Dalam Kehamilan
Infeksi Dalam Kehamilan
KEHAMILAN
Dr Salmon Charles P T Siahaan, SpOG
TORCH
Infeksi TORCH ?
TORCH
Cytomegalovirus Herpes Genitalis
Antigen : Virus Cytomegalo Antigen : Virus Herpes
Famili : Herpesviridae Simpleks-2
Ukuran : 180 - 200 nm Famili : Herpesviridae
Ukuran : 180 - 200 nm
Infeksi TORCH mempunyai
beberapa kemiripan :
- Infeksi yang terjadi pada ibu hamil biasanya
tidak bergejala (asimptomatik)
- Infeksi pada janin dampaknya bervariasi :
* tidak terjadi infeksi
* terjadi infeksi ringan sampai berat hingga
terjadi kematian janin
* bayi lahir dengan gejala2 : gangguan/kerusakan
pada otak, paru-paru, mata atau telinga
TOXOPLASMOSIS
Sumber Infeksi Toxoplasma
Trofozoit
Kista
Ookista
Bagaimana terjadinya penularan
Infeksi Toxoplasma ?
Makan makanan : sayuran dan buah-buahan
yang tercemar tinja kucing (sumber ookista)
Makan daging yang masih mentah atau
kurang matang (mengandung kista)
Melalui kontaminasi mukosa (mulut & mata)
Secara vertikal dari ibu ke janin
Melalui transfusi darah
Melalui transplantasi organ
The Positivity of Toxoplasma IgG and IgM in Women
% (+)
Area
IgG (+) IgM (+)
Jakarta 50,1 4,9
West Java 68,3 8,6
East Java 43,2 4,9
Central java 57,9 6,1
Bali 39,8 1,0
West Nusa Tg 53,8 3,8
Sumut + Aceh 48,5 4,4
Riau 55,9 1,1
North Sulawesi 46,3 2,1
South Sulawesi 44,6 2,3
S. Kalimantan 48,6 -
Total 53,0 5,4
Source : Prodia, Jan-August, 2001
Toxoplasma gondii
Mother Infant
Primary infection 40% Congenital infection
Asymptomatic
eye, brain
1
Risk of intracranial lesions (N=473)
0,9
0,7
South America : 47%
0,6
USA 19%
0,5
Europe Europe: 9%
0,4
0,3
0,2
0,1
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Gestational age at seroconversion (weeks)
0,9
0,8
Probability of eye lesions South America : 47%
0,7
USA 27%
0,6
Europe 14%
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Gestational age at seroconversion (weeks)
Management of primary Toxoplasma infection in
pregnancy
1.trimester 2 and 3 trimester
IgM +, IgG avidity low Seroconverter
Amniocentesis
PCR pos PCR neg
Abn. ultrasound Treatment 3 weeks
Abortion of placenta
Treatment infected fetus
until birth
Dapat menyebabkan :
abortus spontan
bayi lahir mati
Hydrocephalus, gangguan/kelainan
mata, telinga (pendengaran),
pengapuran di otak, konvulsi
Upaya pencegahan
Masaklah daging sampai matang
*
* Hindari memegang mulut dan mata pada waktu
mengolah daging mentah, cucilah tangan dgn bersih
* Cucilah permukaan dan peralatan dapur yang
bersentuhan dengan daging mentah
* Cucilah buah2an dan sayuran dengan bersih
sebelum dimakan
* Pakailah sarung tangan bila berkebun/menyentuh
benda yang mungkin terkontaminasi kotoran kucing
Rendamlah piring makan kucing selama 5 menit
*
dengan air mendidih
RUBELLA
Rubella
• In developing countries -
Without vaccination 70 - 80% of women are already
infected by childbearing age.
Yes: 110 countries: 57%
No 52 countries 43%
Epidemiology
• Risk of infection.
• During epidemics:
very high of nonimmune women
Sekresi Nasofaring
Ibu yang terinfeksi pada saat hamil
Cara penularannya ?
Melalui saluran pernafasan
Melalui plasenta, dari Ibu ke janin
Bagaimana gejalanya ?
Biasanya terjadi demam ringan, sakit
kepala, rasa lelah dan sakit tenggorokan,
batuk
30-50% tidak bergejala
Ruam akan timbul sekitar 16-18 hari
setelah terpapar
Pada orang dewasa kadang2 disertai
sakit pada persendian
Rubella
Mother Child
Congenital defects
Symptomatic 90 % Ear affection
Asymptomatic 90 % Heart /eye defects
3. Delayed defects
• Insulin dependent diabetes, thyroid disorder, mental retardation
Congenital rubella
Risks of rubella defects in children related to mother’s infection
--- Deafness
---- CNS deficit
---- heart defects
---- eye affection
After 18 week
No risk
Kematian janin abortus
Bayi lahir mati
Kelainan jantung, mata dan telinga
dengan/tanpa retardasi mental dan
microcephaly
Diagnosis Laboratorik
Isolasi virus pada kultur jaringan
(urine, sekresi nasofaring)
Saliva
Urin
Sekresi Serviks/Vagina
Sperma
ASI
Darah/organ donor yang terinfeksi
Ibu yang terinfeksi pada saat hamil
Cara Penularan
• “Respiratory droplets”
• Kontak dgn sumber infeksi (saliva,
urin, sekresi serviks dan vagina,
sperma, ASI, airmata)
• Melalui transfusi & transplantasi organ
• Secara vertikal dari ibu ke janin :
* prenatal (plasenta)
* perinatal (pada saat kelahiran)
* postnatal (ASI, kontak langsung)
Risiko penularan dari Ibu
ke Janin ?
Bila ibu terinfeksi primer selama kehamilan
penularan ke janin adalah 40%
Adults
Often asymptomatic
macupapular rash
Polyarthritis
Donor darah/organ
Resipien organ transplantasi
Wanita sebelum hamil (idealnya),
bila negatif, periksa pada kehamilan
dini, selanjutnya pd kehamilan lanjut
Neonatus yang ibunya terinfeksi
Upaya pencegahan
* Jangan mencium anak2 usia dibawah 6 thn pada
mulut dan pipi
* Jangan makan/minum pada piring/gelas yg sama
atau menggunakan sikat gigi yg sama dgn anak kecil
* Cucilah tangan dgn sabun dan air setelah mengganti
popok bayi atau setelah kontak dgn air liur anak
* Petugas di pusat perawatan/penitipan bayi
sebaiknya menggunakan sarung tangan saat
mengganti popok
* Cucilah mainan anak dengan sabun dan air
HSV
Sumber Infeksi
Saliva
Cairan Vesikel
Ibu yang terinfeksi pada saat
hamil
Cara penularan HSV
Infeksi rekuren
gejalanya lebih ringan dan waktu
penyembuhan lebih cepat
Diagnosis Laboratorium
Kultur jaringan
HBsAg anti-HBc anti-HBs (-) (+) (+) Kekebalan krn pernah terinfeksi
HBsAg anti-HBc anti-HBs (-) (-) (+) Kekebalan krn vaksinasi Hep B
P. Lama
9%
Eklampsia Infeksi
13% 10%
KEHAMILAN DAN MALARIA
30-40 % lebih sering -Parasitemi berat
INFEKSI (non imun).
- Parasitemia -Infeksi plasenta
berat (semi imun).
-Berkurangnya
supply glukosa & -IUGR
INFEKSI oksigen ke janin.
-Abortus
M PLASENTA -Lahir mati
A -Abortus BBLR
L -Malaria kongenital (Berat
-Lahir mati
Badan
A Lahir
R -Berkurangnya Hypoxia Rendah)
ANEMI supply oksigen ke janin
I BERAT janin.
A
-Anemi janin.
Lahir mati
-Abortus
DEMAM -Lahir mati
TINGGI -Lahir prematur
PENANGANAN IBU HAMIL DIDAERAH
MALARIA
-Pengobatan malaria
SAKIT tanpa komplikasi.
MALARIA -Pengobatan malaria
Berat / komplikasi.
PENANGANAN MALARIA BERAT PADA
KEHAMILAN
1. Klorokuin.
2. Kina. PROFILAKSIS:
• Klorokuin (kusus didaerah
hyperendemis malaria).
Plasmodium vivax:
3. Klorokuin.
4. Kina.
KEBIJAKAN PENGOBATAN MALARIA PADA IBU HAMIL
(DAERAH Pf GAGAL CQ & SP)
“DIMASA DATANG”
2. FAKTOR IBU
4. FAKTOR BAYI
> 30% infeksi HIV perinatal akan terjadi melalui ASI. Selama
menyusui, risiko penularan yang diperkirakan sekitar 30%.
Risiko penularan melalui ASI juga tergantung pada faktor-faktor
lain, seperti stadium penyakit ibu, abses payudara, mastitis,
puting yang retak .
PATOFISIOLO
GI
Virus HIV menempel pada
permukaan sel inang.
enzim reverse transcriptase
Semua wanita hamil dan menyusui dengan HIV harus memulai triple ART,
yang harus dipertahankan selama risiko penularan dari ibu ke anak. (PMTCT)
PROTEaSE FUSION
INHIBITOR(PI)
Atazanavir (ATV) INHIBITOR
Enfuvirtide (T-20)
Darunavir (DRV) Maraviroc (MVC)
Fosamprenavir (FPV)
Indinavir (IDV)
Lopinavir (LPV)
Nelfinavir (NFV)
Ritonavir (RTV)
Saquinavir (SQV)
Tipranavir (TPV)
PEMBERIAN ART BERDASARKAN
WHO 2013
ALGORITMA PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA IBU
HAMIL & MENYUSUI BERDASARKAN WHO
2013
Wanita Hamil + Menyusui + HIV
MAKANAN
MENYUSUI
PENGGANTI
NVP harian
NVP selama 4-
selama 6
6
minggu
minggu atau 2
kali sehari
AZT
ALGORITMA PENATALAKSANAAN HIV/AIDS
PADA IBU HAMIL DAN MENYUSUI WWHHO sttaaddiuWHO
BERDASARKAN ium kli2013
lninisis 3
ataauu 4 atau CD4 ≤550000
Wanita Hamil dan Menyusui +
sel/l/mm3
HIV