Anda di halaman 1dari 31

DETEKSI DINI DAN

TATALAKSANA
DEMAM BERDARAH

UPTD PUSKESMAS PRANGGANG


PENDAHULUAN
•Disebabkan infeksi Virus Dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti
dan Aedes albopictus, yang tersebar luas di daerah tropis dan subtropis.
•Telah diketahui terdapat 4 serotype yaitu virus dengue serotype 1, 2, 3 dan 4.
Infeksi dengue sering bersifat sub klinis ataupun bersifat demam yang dapat
sembuh sendiri (self-limited febrile disease).
•Walaupun demikian, jika pasien yang terinfeksi kedua kali dengan serotype virus
yang berbeda, lebih berpeluang untuk menderita infeksi yang berat yaitu
Sindrom Syok Dengue.
• Pasien yang terinfeksi virus Dengue perlu didiagnosa lebih awal guna
menentukan tindakan selanjutnya.
PENDAHULUAN
•Program pengendalian Demam Berdarah Dengue membutuhkan suatu tes yang cepat,
praktis dan dapat dipercaya untuk infeksi dengue primer dan sekunder. Saat ini telah
dikenal Rapid Diagnosis Test (RDT) untuk mendeteksi NS1, IgG dan IgM.
•Penggunaan RDT mempercepat dalam mendiagnosa kasus infeksi Dengue, sehingga
membuat pasien segera mendapatkan penanganan yang tepat, dan tindakan
pengendalian penyakit seperti penyelidikan epidemiologi, penanggulangan fokus dapat
segera dilakukan.
•Kabupaten Kediri menyediakan RDT NS1, IgG, IgM yang didistribusikan ke seluruh
puskesmas kab.kediri dan pemeriksaan tsb tidak dipungut biaya.
•Dengan ini diharapkan dapat membantu tercapainya sasaran program pengendalian
DBD yaitu Angka kesakitan penderita DBD <49 per 100.000 penduduk dan
mengurangi angka kematian <1%.
JUMLAH IVD TAHUN 2020- SEPT 2022
7 7
7

6
6

5 5 5 5
5

4
4

3
3

2 2
2

1 1
1

0 0 0 0 0
0
PRANGGANG SUMBERAGUNG PUNJUL PLOSOLOR TRISULO SEPAWON

Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022


JUMLAH KASUS DBD THN 2020- SEPT 2022
5 5 5
5

4.5
4 4
4

3.5
3
3

2.5
2
2

1.5
1 1 1
1

0.5
0 0 0 0 0 0 0 0
0
PRANGGANG SUMBERAGUNG PUNJUL PLOSOLOR TRISULO SEPAWON

Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022


MANIFESTASI KLINIS
KRITE
RIA
DIAGN
OSA
Dengue tanpa
warning sign

Dengue
dengan
warning sign

Severe Dengue
KRITERIA DIAGNOSA
Expanded Dengue Syndrom
(EDS)
Memenuhi kriteria Demam Dengue
atau Demam Berdarah Dengue baik
yang disertai syok maupun tidak,
dengan manifestasi klinis
manifestasi klinis yang tidak biasa.
WARNING SIGN
• Penting diketahui
untuk tenaga medis
agar dapat segera
merujuk dan dapat
dilakukan
penanganan lebih
lanjut
DIAGNOSIS LABORATORIS
DBD
Diagnosis definitif infeksi virus dengue dapat dilakukan dg cara :
1) Isolasi Virus (harganya sangat mahal, hanya terdapat di
laboratorium yang memiliki infrastruktur untuk kultur sel dan
koloni nyamuk. Cara pemeriksaannya yaitu serum sampel
dikultur di dalam koloni sel nyamuk kemudian diinkubasi pada
suhu 33ºC selama 10-14 hari, virus dapat di deteksi dengan
menggunakan imunofluoresce),
2) Deteksi Antigen Virus atau RNA (Teknik polymerase chain
reaction (PCR) : digunakan untuk mendeteksi jumlah molekul
RNA dengue diantara jutaan molekul RNA lainnya.
Pemeriksaan ini sangat mahal dan jarang dikerjakan oleh
dokter dan petugas Lab),
3) Deteksi Ab Spesifik (pemeriksaan serologis)
4) Non-Struktural Protein 1 (NS1).
PEMERIKSAAN NON-
STRUKTURAL PROTEIN 1 (NS1)
 ditujukan untuk mendeteksi virus dengue lebih awal.
 Virus dengue memiliki 3 protein struktural dan 7 protein non-struktural.
 NS1 adalah glikoprotein non-struktural yang diperlukan untuk kelangsungan
hidup virus.
 Pemeriksaan ini juga dengan menggunakan serum dan plasma sample.
 Hasil pemeriksaan NS1 bisa dibaca antara 15-20 menit, hasilnya bisa positif
atau negatif.
 Pemeriksaan dengan capture ELISA dapat mendeteksi antigen NS1 baik pada
infeksi primer maupun sekunder.
 NS1 terdeteksi pada hampir semua infeksi dengue terutama demam hari 1-3.
DIAGNOSIS SEROLOGIS
Dikenal 5 jenis uji serologi utk tentukan adanya infeksi virus dengue:
1. Uji Hemaglutinasi inhibisi (HI test)
2. Uji Komplemen fiksasi (CF test)
3. Uji Netralisasi (N test)
4. Ig M ELISA / RDT kromatografi
5. Ig G ELISA /RDT kromatografi
IgM antibodies
diproduksi hari ke-5 demam
meningkat dan menetap bisa sampai
60 hari
IgG antibodies
muncul pada hari ke-14 demam,
bertahan seumur hidup
NS1 antigens
diproduksi pada demam hari 1-9
sampai terbentuk antibodi
RAPID TES NS1
Kegunaan Tes
Rapid Tes NS1 adalah suatu tes satu langkah untuk menentukan secara
kualitatif Antigen NS Dengue virus didalam serum manusia untuk diagnosa
dini pada infeksi dengue akut.
Prinsip Tes
•Setiap tes berisikan satu membrane strip, yang telah dilapisi dengan anti-
dengue NS1 antigen capture pada daerah garis tes.
•NS1 Antigen Rapid Tes memiliki dua garis hasil, garis ”T” (garis tes) dan
”C” (garis kontrol).
•Kedua garis ini tidak akan terlihat sebelum sampel ditambahkan.
•Garis kontrol C digunakan sebagai kontrol prosedur. Garis ini selalu
muncul jika prosedur tes dilakukan dengan benar dan reagen dalam
kondisi baik.
Interpretasi Hasil Pengujian
• Hasil Negatip: Jika hanya terbentuk garis pada
area garis kontrol (C)
• Hasil Positip: Jika terbentuk garis pada area
garis (T) dan (C).
• Hasil Invalid: jika tidak terbentuk garis pada
area garis kontrol (C).
Untuk hasil Invalid dilakukan tes ulang.

Kontrol Kualitas Internal


Garis Kontrol (C) digunakan untuk kontrol
prosedural. Garis kontrol akan selalu terbentuk
jika prosedur pengujian dilakukan dengan benar
dan perangkat tes bekerja dengan baik
RAPID TES IGG/IGM
Kegunaan Tes
• Pemeriksaaan IgG/IgM Rapid Tes adalah suatu tes cepat dengan teknik pengujian
Immunochromatographic untuk mendeteksi secara kualitatif sekaligus membedakan antibodi
IgG dan IgM terhadap virus dengue didalam serum.
• Pada infeksi primer Antibodi IgM muncul pada hari ke 3-5 sejak gejala dan bertahan untuk
jangka waktu 30-60 hari.
• Antibodi IgG muncul disekitar hari ke 14 dan bertahan seumur hidup.
• Infeksi dengue sekunder ditunjukkan dengan tingkat antibodi IgG meningkat dalam 1-2 hari
setelah gejala muncul dan merangsang respon antibodi IgM setelah 20 hari infeksi.
RAPID TES IGG/IGM
Prinsip Tes
• IgG/IgM Dengue Rapid Tes dirancang untuk secara simultan mendeteksi sekaligus
membedakan antibodi IgG dan IgM terhadap virus dengue.
• Garis tes dengue IgG (G), garis tes dengue IgM (M), dan garis kontrol (C).
• Garis kontrol C digunakan sebagai kontrol prosedur. Garis ini selalu muncul jika prosedur tes
dilakukan dengan benar dan reagen dalam kondisi baik.
• Garis “G” dan “M” akan terlihat pada jendela hasil jika terdapat antobodi IgG dan IgM
terhadap virus dengue dalam sampel.
• Jika tidak terdapat antibodi, maka tidak akan terbentuk garis “G” atau “M”
• Ketika sampel diteteskan kedalam sumur (well) sampel (S) dan diikuti dengan penambahan
buffer diluent, maka sampel dan antibody-gold conjugate akan bergerak sepanjang
membrane, yang selanjutnya akan ditangkap oleh anti human IgG dan atau anti-human IgM
membentuk garis berwarna.
Interpretasi Hasil Pengujian
1. Negatip : hanya terlihat garis kontrol “C” pada tes. Tidak terdeteksi
adanya antibodi IgG atau IgM. Ulangi tes 3-5 hari kemudian jika
diduga ada infeksi dengue
2. IgM Positip : terlihat garis kontrol “C” dan garis IgM (“M”) pada
tes. Positip antibodi IgM terhadap virus dengue. Mengindikasikan
infeksi dengue primer
3. IgG Positip : terlihat garis Kontrol “C” dan garis IgG (“G”) pada
tes. Positip antibodi IgG terhadap virus dengue. Mengindikasikan
infeksi dengue sekunder ataupun infeksi dengue masa lalu
4. IgG dan IgM Positip : terlihat garis Kontrol “C”, garis IgG (“G”),
dan garis IgM (“M”) pada tes. Positip pada kedua antibodi IgG dan
IgM terhadap virus dengue. Mengindikasikan infeksi dengue primer
akhir atau awal infeksi dengue sekunder
5. Invalid : tidak terlihat garis Kontrol “C” pada tes. Jumlah sampel
yang tidak sesuai, atau prosedur kerja yang kurang tepat dapat
mengakibatkan hasil seperti ini. Ulangi pengujian dengan
menggunakan tes yang baru.

Perhatian: Jangan baca dan interpretasikan hasil pengujian setelah


20 menit. Pembacaan lebih dari waktu tersebut dapat memberikan
hasil palsu.
KESIMPULAN HASIL PEMERIKSAAN
RDT (NS1 DAN IGG/IGM)
TATALAKSANA
1. Dengue tanpa warning sign: Rawat jalan (Tatalaksana Grup A)

2. Dengue dengan warning sign, severe dengue atau dengan keadaan


penyerta (bayi, DM, PJB, PPOK, CLD, Hemolitik disease, gagal ginjal):
Dirujuk untuk rawat inap di RS (Tatalaksana Grup B)

3. Dengue dengan kondisi kebocoran plasma berat dengan syok dan atau
akumulasi cairan dan distress napas, perdarahan berat, kegagalan organ berat:
Memerlukan penanganan kegawatan dan rujukan segera (Tatalaksana Grup
C)
TATALAKSANA GRUP A
(PERAWATAN DI RUMAH)
ANJURAN PASIEN:PETUNJUK
PERAWATAN PASIEN DENGUE
DI RUMAH
Apa yang harus dilakukan?
1. tirah baring/bedrest adekuat
2. asupan cairan adekuat
• Susu, jus buah, dan cairan elektrolit isotonic (oralit) dan air beras atau jewawut.
• Air biasa/ tawar saja dapat menyebabkan ketidak seimbangan elektrolit
3. Berikan parasetamol oral (tidak lebih dari 75 mg/kgbb/hari, dosis maksimum 4gr/hari)
4. kompres dan seka dengan air hangat
5. Periksa dan berantas sarang nyamuk di dalam atau di sekitar rumah
6. Jangan berikan obat-obatan NSAID atau steroid agar tidak terjadi gastritis atau
perdarahan
7. Tidak diperlukan antibiotik
ANJURAN PASIEN: WASPADA
DAN SEGERA KE RUMAH
SAKIT
1. perdarahan: BILA:
a. Bercak merah kulit di berbagai tempat
b. Mimisan atau perdarahan gusi yang sulit dihentikan
c. Muntah darah
d. Feses berwarna hitam
e. Menstruasi hebat yang lebih daripada biasanya
2. Sering muntah
3. Nyeri perut berat
4.Sering mengantuk, kebingungan mental atau kejang
5.Tangan dan kaki lembab, dingin dan pucat
6.Kesulitan bernafas
TATALAKSANA GRUP B
(DENGUE TANPA WARNING
SIGN DENGAN PENYAKIT
PENYERTA)
TATALAKSANA GRUP
B (DENGUE DENGAN
WARNING SIGN)
TATALA
KSANA
GRUP C
(SEVERE
DENGUE
)
TAKE HOME MESSAGE
Perlu mencermati perjalanan darah lengkap (CBC) secara serial dan klinis pada pasien DBD.
PCR merupakan gold standard pada infeksi DBD
Pemeriksaan Serologi RDT IgM dan IgG antibodi total terhadap DBD harus dicermati kapan
timbulnya dan kapan hilangnya sehingga dapat mempertimbangkan interpretasi false positive.
(RDT Dengue IgM (95% dan 80%), RDT Dengue Ig G (96%, 66%))
Deteksi RDT NS1 Dengue memiliki sensitivitas 60% dan spesifisitas 100%.
Interpretasi harus komprehensif dan holistik berdasarkan klinis, laboratoris sehingga
diharapkan akan menghasilkan outcome keberhasilan dalam tatalaksana pasien DBD
Kewaspadaan baik pasien maupun tenaga medis mengenai warning sign dan penatalaksanaan
dini sangat berpengaruh terhadap keberhasilan tatalaksana dengue serta dapat mencegah
jatuhnya pasien ke dalam kondisi severe dengue
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai