21 OKTOBER 2022
DEFINISI OPERASIONAL KASUS
A. Kasus Suspek Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal pada anak
• Anak usia 0-18 tahun (mayoritas usia balita)
• Gejala anuria atau oligouria terjadi secara tiba-tiba
B. Kasus Probable
• Kasus suspek ditambah dengan tidak terdapat riwayat kelainan ginjal sebelumnya
atau penyakit ginjal kronis
• Disertai/tanpa disertai gejala prodromal seperti: demam, diare, muntah, batuk
pilek.
• Pemeriksaan lab didapatkan adanya peningkatan ureum creatinine (creatinine >
1,5 kali atau naik senilai lebih besar sama dengan 0,3 mg/dL)
• Pemeriksaan USG, bentuk dan ukuran ginjal normal, tidak ada kelainan seperti
batu, kista atau massa
Sumber: Surat Plt Dirjen Yankes, 18 Okt 2022
19 Oktober 2022
Sebaran per provinsi
205 kasus kumulatif GGAPA di 14 Provinsi
14 Aceh
26
Sumatera Utara
11
Provinsi Sumatera selatan
2
Kep. Riau
Sumatera Barat Jambi 1
27 1
205
DKI Jakarta Papua
44 Sulawesi Selatan 1
Banten Jawa timur 6
Kasus 9
Jawa Barat DIY
25
Bali
11
25 10
17
exclude
Jumlah Kasus
14 50
45
Provinsi 40
35
24
30
25
20
10
exclude
13
5 provinsi tertinggi 15 11 3 19 15
yang melaporkan 10
4
2 11
1 2
14 7 5
kasus GGAPA 5 9 4
6
10 1
5 3
5
1
01
5
3 4 3 2
adalah DKI Jakarta, 0 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
rta ra t
eh ra t ur ali ra rta e n an a n au b i
u a ah an ur TT ra t
rat
Sumatera Barat, a ka Ba Ac Ba Tim B ta
U ak
a
a n t
e
t t i
la ela . R Jam ap eng ela Tim N Ba Ba
P T
t
J ra a a ra gy B iS S ep S an ua tan
Aceh, Jawa Barat, I
K at
D m
e
J a w
Ja
w
m
te
a I.Y o
w
s
e te ra K
a
a
w nta an
n t
P a p
an
. la m a J a lim i m
dan Jawa Timur. Su Su D u
S S u li m
K a K al
Ka
78
Tren kasus GGAPA 74
pada tahun 2022
menunjukan
peningkatan sejak
bulan Juli sampai
36
dengan September
2022. Kasus
tertinggi ada di bulan
September (n=78 5 5
kasus) 2 0 2 0
3
ri ri et ril ei i li r r
a a r n
Ju us be e
n u
br
u a Ap M Ju st ob
Ja
M u em k t
Fe Ag p t O
Se
75
n n n n s i
hu hu hu hu ka
ta ta ta ta rifi
1 5 10 8 e
< 1- 6 - -1 v
11 am
al
D
100% 90%
90%
80%
80%
70% 70%
60%
50% 60%
40%
50%
30%
20% 97
74 40%
10% 33 43
0% 9 30%
a i
na am PA y as
er m IS i nn i fik 20%
C e nt
n D La e
ura ri d 10%
a l te
s iS m
lu
fek be 0%
In Anuria Oliguria belum diketahui
18% 15%
3% 30%
17% 62%
56%
69
9
i
tif
if
as
at
si
an
t if
i
if
as
eg
ik
t
Po
11
ga
si
ak
tif
ik
Po
N
Ne
en
t if
s
rik
en
rid
pe
rid
te
di
te
m
k
m
da
lu
lu
Ti
be
be
60%
• 6 dari 32 kasus ditemukan
50%
adanya influenza A (18,8%)
40% • 5 dari 32 kasus ditemukan
30% adanya adeno virus (15,6%)
20%
10% 7 6 5
0%
3 2 2 2 2 1 0 • Selain itu juga ditemukan 8 kasus
za A s 2 s ll B s s ira
fl ue
n
e n za
no
v iru
c ov-
ov
i ru
i ru
s
G
n za
ov
iru
ta
vi ru
to
s p (25%) dengan koinfeksi
in lu e rs in ov fl ue m ro p
ra i nf ad sa rh or in eu le
Pa an N ap
n
m t
an hu m
e
m
H
u an
m
hu
iya tidak
Saat ini, ada tambahan 5 sampel dari RSCM yang diterima oleh Puslabfor pada tgl
18 Okt 2022
PENGUATAN SURVEILANS
1. Surveilans Gejala
Dinas Kesehatan melakukan penyelidikan epidemiologi dan pelaporan kasus anak dengan gejala
anuri/oliguri dari seluruh RS - Setiap anak dengan gejala anuria/oliguria yang ada di
RS harus dilaporkan ke Dinas kesehatan dengan
menggunakan Form PE (Gform) yang disiapkan,
https://bit.ly/FORM_PE_AKI, dapat diakses melalui RS
Online dan SKDR.
- Dalam PE yg dilakukan termasuk menggali riwayat obat
yang diminum sebelum dirujuk ke RS, termasuk
mendokumentasikan obat2xnya, dan mengumpulkan
sisa obat2xnya (termasuk identifikasi juga no Batch dan
kode produksi).
- Pelaporan dengan Gform dilakukan setiap hari.
- Pelaporan rekapan harian G-form akan dirangkum oleh
PHEOC setiap jam 12.00 WIB dan akan dilakukan
analisis harian (Sitrep) secara nasional.
- Rangkuman excel akan diumpan balik kan ke provinsi
untuk dapat dilakukan analisis (Situasi report) per
provinsi.
PENGAMBILAN SPESIMEN
Sampel darah, Urin serta Obat yang diberikan sebelum masuk RS dan selama
dalam perawatan