19 OKTOBER 2022
1
DEFINISI OPERASIONAL KASUS
A. Kasus Suspek Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal pada anak
• Anak usia 0-18 tahun (mayoritas usia balita)
• Gejala anuria atau oligouria terjadi secara tiba-tiba
B. Kasus Probable
• Kasus suspek ditambah dengan tidak terdapat riwayat kelainan ginjal sebelumnya
atau penyakit ginjal kronis
• Disertai/tanpa disertai gejala prodromal seperti: demam, diare, muntah, batuk
pilek.
• Pemeriksaan lab didapatkan adanya peningkatan ureum creatinine (creatinine >
1,5 kali atau naik senilai lebih besar sama dengan 0,3 mg/dL)
• Pemeriksaan USG, bentuk dan ukuran ginjal normal, tidak ada kelainan seperti
batu, kista atau massa
Sumber: Surat Plt Dirjen Yankes, 18 Okt 2022 2
Kriteria Rujukan ke
RS dengan fasilitas
dialisis anak sesuai
Kidney Disease
Improving Global
Outcomes (KDIGO)
dan/atau mulai
stadium Risk sesuai
kriteria pRIFLE
sebagai berikut:
3
18 Oktober 2022
Sebaran per provinsi
206 kasus kumulatif GGAPA di 20 Provinsi
20 Aceh
18
Sumatera Utara
8
Provinsi Sumatera selatan
Kalimantan Barat
1 Kalimantan Timur Papua Barat
1
Kep. Riau 1
1
Sumatera Barat Jambi 3 Kalimantan Selatan
21 3 1
206
DKI Jakarta
40 Jawa Tengah Sulawesi Selatan
Banten 1 Jawa timur 1 Papua
Kasus 11
Jawa Barat DIY
25 1
Bali NTT
40 11
17 1
Jumlah Kasus
20 45
40
Provinsi 35
30 21
25
25
20 9 2
3 2
15 10
5 provinsi tertinggi 10 10
10
10
7 1
yang melaporkan 5
12
1
5
6
9 9 8
kasus GGAPA 0
3 5 5 6 1
3
8
3 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
adalah DKI Jakarta, rta ra t ur ra t
e h a li
rta ten ara i
b iau ah tan ur T T ua ra tan tan rat
t
ka Ba Tim Ba Ac B ka n Ut am . R eng ela Tim N ap Ba ela ela Ba
Jawa Barat, Jawa J a a
KI Jaw Jaw ate
a ra
o gy
a a
B ra
te
J
K ep a T n S tan
P
p ua si S a S tan
w nta an a r an
Timur, Sumatera D
Su
m .I.Y
Su
m
a
J a a i m P a w
e
u l u m Ka l
a te
im
D
lim Kal
Barat, dan Aceh. Ka
S S
78
Tren kasus GGAPA 75
ri ri et ril ei i li r r
a a r n
Ju us be e
n u
br
u a Ap M Ju st ob
Ja
M u em k t
Fe Ag p t O
Se
75
n n n n s i
hu hu hu hu ka
ta ta ta ta rifi
1 5 10 8 e
< 1- 6 - -1 v
11 am
al
D
100% 90%
90%
80%
80%
70% 70%
60%
50% 60%
40%
50%
30%
20% 97
74 40%
10% 33 43
0% 9 30%
a i
na am PA y as
er m IS i nn i fik 20%
C e nt
n D La e
ura ri d 10%
a l te
s iS m
lu
fek be 0%
In Anuria Oliguria belum diketahui
19% 13%
3%
39%
17% 62%
48%
69
9
i
tif
if
as
at
si
an
t if
i
if
as
eg
ik
t
Po
11
ga
si
ak
tif
ik
Po
N
Ne
en
t if
s
rik
en
rid
pe
rid
te
di
te
m
k
m
da
lu
lu
Ti
be
be
60%
• 6 dari 32 kasus ditemukan
50%
adanya influenza A (18,8%)
40% • 5 dari 32 kasus ditemukan
30% adanya adeno virus (15,6%)
20%
10% 7 6 5
0%
3 2 2 2 2 1 0 • Selain itu juga ditemukan 8 kasus
za A s 2 s ll B s s ira
fl ue
n
e n za
no
v iru
c ov-
ov
i ru
i ru
s
G
n za
ov
iru
ta
vi ru
to
s p (25%) dengan koinfeksi
in lu e rs in ov fl ue m ro p
ra i nf ad sa rh or in eu le
Pa an N ap
n
m t
an hu m
e
m
H
u an
m
hu
iya tidak
Saat ini, ada tambahan 5 sampel dari RSCM yang diterima oleh Puslabfor pada tgl
18 Okt 2022
12
PENGUATAN SURVEILANS (1)
1. Surveilans Gejala
Melakukan pelaporan kasus anak dengan gejala anuri/oliguri dari seluruh RS
- Setiap anak dengan gejala anuria/oliguria yang ada di RS
harus dilaporkan ke Dinas kesehatan dengan
menggunakan Gform yang disiapkan dapat diakses
melalui RS Online dan SKDR.
- https://bit.ly/FORM_PE_AKI
- Dinkes berkoordinasi dengan RS untuk melaporan di
wilayah kerja masing-masing.
- Pelaporan dengan Gform dilakukan setiap hari, dan akan
direkapitulasi setiap hari
- Pelaporan rekapan harian G-form akan dirangkum oleh
PHEOC setiap jam 12.00 WIB dan akan dilakukan analisis
harian (Sitrep) secara nasional.
- Rangkuman excel akan diumpan balik kan ke provinsi
untuk dapat dilakukan analisis (Situasi report) per provinsi.
13
PENGUATAN SURVEILANS (2)
14
PENGUATAN SURVEILANS (3)
2. Testing :
• Tes darah rutin/hematologi
• Tes fungsi ginjal
• Tes toksikologi
- PCR pathogen dan metagenomic sequencing
3. Treatment
• Tergantung penyebab, hospitalisasi (tatalaksana sesuai SOP Standar Pelayanan Medis)
4. Edukasi ke masyarakat
• Kewaspdaan orang tua yang memiliki anak dengan gejala penurunan vol/frekuensi urin atau tidak
ada urin segera ke Fasilitas Kesehatan terdekat.
• Sementara tidak mengkonsumsi obat yang didapat secara bebas tanpa anjuran dari tenaga
Kesehatan.
• Anak sakit demam mengedepankan tatalaksana non farmakologis (co: kompres air hangat,
menggunakan pakaian tipis, cukupi kebutuhan cairan)
15
PENGAMBILAN SPESIMEN
Sampel darah, Urin serta Obat yang diberikan sebelum masuk RS dan selama
dalam perawatan
17
DAFTAR LABORATORIUM RUJUKAN PEMERIKSAAN TOKSIKOLOGI
No Laboratorium Contact Person
1 Bidang Laboratorium Forensik Sumatera Utara Kombes Teguh Yuswardi
(HP 08116241995)
2 Bidang Laboratorium Forensik Riau Kompol Erik R
(HP 085609566893)
3 Bidang Laboratorium Forensik Sumatera Selatan Kombes Yusuf S
(HP 081361589288)
4 Bidang Laboratorium Forensik Jawa Tengah Kombes Slamet Iswanto
(HP 08124161333)
5 Bidang Laboratorium Forensik Jawa Timur Kombes Sodiq P
(HP 087782861110)
6 Bidang Laboratorium Forensik Bali Kombes Roedy Aris
(HP 085238788928)
7 Bidang Laboratorium Forensik Sulawesi Selatan Kombes Nyoman Sukena
(HP 082182629099)
8 Bidang Laboratorium Forensik Papua Kombes Maruli Simanjuntak
(HP 082114251984)
9 Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim Polri -
18
Sumber: Surat Dirjan Yankes nomor SR.01.05/III/3461/2022 18 Oktober 2022