Anda di halaman 1dari 5

Nomor : 440/P.S0P.RGM.399/418.25.3.68.

2/2018
Revisi ke : 00
Berlaku Tgl : 24 Februari 2018

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


ANESTESI BLOK MANDIBULA
Diperiksa Oleh : Disahkan :
Wakil Manajemen Mutu Kepala UPTD Puskesmas Pranggang

Hariyono, S.Kep.Ns drg. Wuyungsari


NIP. 19680825 198903 1 009 NIP. 19750127 200312 2 010

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PRANGGANG
KEDIRI 2018
ANESTESI BLOK MANDIBULA

No. Dokumen :
440/P.S0P.RGM.339/418.25.3.68.2/2018
SO No. Revisi : 00

P Tgl. Terbit : 24 Februari 2018


Halaman : 1-2

UPTD
drg. Wuyungsari
PUSKESMAS
NIP. 19750127 200312 2 010
PRANGGANG

1.Pengertian Anestesi blok mandibula adalah tindakan menghilangkan rasa sakit untuk
sementara dilakukan apabila kita memerlukan daerah yang teranestesi luas
misalnya pada waktu pencabutan gigi posterior rahang bawah atau
pencabutan beberapa gigi pada satu quadran rahang bawah.
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah yang dijalankan dokter gigi untuk
melakukan anaestesi blok mandibula pada gusi sekitar gigi rahang bawah
yang akan dicabut dengan benar.
3.Kebijakan Nomor 188/P.SK.RPU.074/418.25.3.68.2/2018 Tentang Pelayanan Klinis.
4.Referensi 4.1 Pedoman Internal Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut UPTD Puskesmas
Pranggang
4.2 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/62/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
Gigi
5.Alat dan Alat :
bahan 5.1 Sonde
5.2 Pincet
5.3 Kaca Mulut
5.4 Excavator
5.5 Dental Chair
5.6 Bor High Speed
Bahan :
5.7 Kapas
5.8 Masker
5.9 Handscoen
5.10 Spuit
5.11 Lidokain
6.Prosedur 6.1 Petugas menyiapkan spuit 3cc sekali pakai lalu aspirasi lidokain ampul 2
ml ke dalam spuit, buang gelembung udara jika ada dengan cara
mengetuk spuit
6.2 Petugas mengaplikasikan antiseptic didaerah trigonum retromolar.
6.3 Petugas meletakkan jari telunjuk dibelakang gigi terakhir mandibula, geser
kelateral untuk meraba linea oblique eksterna. Kemudian telunjuk digeser
ke median untuk mencari linea oblique interna, ujung lengkung kuku
berada di linea oblique interna dan permukaan samping jari berada
dibidang oklusal gigi rahang bawah.
6.4 Petugas menginsersikan Jarum dipertengahan lengkung kuku, dari region
premolar sisi rahang yang tidak dianestesi
6.5 Petugas menggeser Spuit kesisi yang akan dianestesi, sejajar dengan
bidang oklusal dan jarum ditusukkan sedalam 5 mm
6.6 Petugas melakukan Aspirasi sedikit untuk memastikan darah tidak masuk
ke dalam spuit
6.7 Bila diaspirasi darah masuk (+), tarik jarum suntik & buang cairan lidocain
yang bercampur darah lalu ganti lidocain baru & tusukkan jarum di lokasi
lain yang berdekatan.
6.8 Bila diaspirasi darah tidak masuk (-), tindakan dilanjutkan
6.9 Petugas menginjeksikan perlahan-lahan lidokain 0,5cc untuk memblokir
nervus ligualis
6.10 Petugas menggeser spuit kearah posisi awal seperti nomer 5.4, tapi tidak
penuh lalu jarum ditusukkan sambil menyelusuri tulang sedalam kira-kira
10-15 mm
6.11 Petugas mengaspirasi sedikit untuk memastikan darah tidak masuk ke
dalam spuit
6.12 Bila diaspirasi darah masuk (+), tarik jarum suntik & buang cairan lidocain
yang bercampur darah lalu ganti lidocain baru & tusukkan jarum di lokasi
lain yang berdekatan.
6.13 Bila diaspirasi darah tidak masuk (-), tindakan dilanjutkan
6.14 Petugas menginjeksikan perlahan-lahan lidokain/pehacain 1 cc untuk
menganestesi N. Alveolaris inferior, lalu spuit ditarik kembali
6.15 Petugas menginstruksi dinstruksi menunggu 3 – 5 menit, mukosa akan
terlihat pucat
7.Diagram Alir

8. Hal- hal
yang harus
diperhatikan
9.Unit terkait Ruang Gigi dan Mulut

10. Dokumen
terkait
No. Yang dirubah Isi perubahan Tgl. Mulai
11. Rekaman diberlakukan
historis
perubahan
ANESTESI BLOK MANDIBULA

No. Dokumen : 440/P.DT.RGM.399/418.25.3.68.2/2018

DAFTAR No. Revisi : 00

TILIK Tgl. Terbit : 24 Februari 2018

Halaman : 1-2

UPTD
PUSKESMAS
PRANGGANG

Unit : …………………………………………………………
Nama Petugas : …………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : …………………………………………………………
NO LANGKAH KEGIATAN YA TIDAK

1. Petugas menyiapkan spuit 2cc sekali pakai lalu


aspirasi lidokain/pehakain ampul kedalam
spuit, buang gelembung udara jika ada dengan
cara mengetuk spuit
2. Petugas mengaplikasikan antiseptic didaerah
trigonum retromolar.
3. Petugas meletakkan jari telunjuk dibelakang
gigi terakhir mandibula, geser kelateral untuk
meraba linea oblique eksterna. Kemudian
telunjuk digeser ke median untuk mencari linea
oblique interna, ujung lengkung kuku berada di
linea oblique interna dan permukaan samping
jari berada dibidang oklusal gigi rahang bawah.
4 Petugas menginsersikan Jarum dipertengahan
lengkung kuku, dari region premolar sisi
rahang yang tidak dianestesi
Petugas menggeser Spuit kesisi yang akan
5 dianestesi, sejajar dengan bidang oklusal dan
jarum ditusukkan sedalam 5 mm
6 Petugas melakukan Aspirasi sedikit untuk
memastikan darah tidak masuk ke dalam spuit
Bila diaspirasi darah masuk (+), tarik jarum
suntik & buang cairan lidocain yang bercampur
darah lalu ganti lidocain baru & tusukkan jarum
di lokasi lain yang berdekatan.
Bila diaspirasi darah tidak masuk (-), tindakan
dilanjutkan
7 Petugas menginjeksikan perlahan-lahan
lidokain/pehacain 0,5cc untuk memblokir
nervus ligualis
8 Petugas menggeser spuit kearah posisi awal
seperti nomer 5.4, tapi tidak penuh lalu jarum
ditusukkan sambil menyelusuri tulang sedalam
kira-kira 10-15 mm
9 Petugas mengaspirasi sedikit untuk
memastikan darah tidak masuk ke dalam spuit
Bila diaspirasi darah masuk (+), tarik jarum
suntik & buang cairan lidocain yang bercampur
darah lalu ganti lidocain baru & tusukkan jarum
di lokasi lain yang berdekatan.
Bila diaspirasi darah tidak masuk (-), tindakan
dilanjutkan
10 Petugas menginjeksikan perlahan-lahan
lidokain/pehacain 1 cc untuk menganestesi N.
Alveolaris inferior, lalu spuit ditarik kembali
11 Petugas menginstruksi dinstruksi menunggu 3
– 5 menit, mukosa akan terlihat pucat

Compliance Rate (CR): …………………………%.

Kediri,
Auditee Pelaksana / Auditor

(................................) (……………………..)

Anda mungkin juga menyukai