Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Prarancangan pabrik kloroform ini menggunakan bahan baku aseton dan


natrium hipoklorit. Reaksi antara aseton dan natrium hipoklorit menghasilkan
kloroform dikenal sebagai reaksi haloform.
Kapasitas produksi pabrik ini adalah 15.000 Ton/Tahun dengan hari kerja 330
hari/tahun. Bentuk perusahaan yang direncanakan adalah Perseroan Terbatas (PT)
dengan menggunakan metode struktur organisasi garis dan staf. Kebutuhan tenaga
kerja untuk menjalankan perusahaan ini berjumlah 140 orang. Lokasi pabrik
direncanakan didirikan Jln. Rancong, Kecamatan Muara Satu, Kota
Lhokseumawe, Provinsi Aceh, dengan luas tanah 26.000 m2. Sumber air pabrik
ini berasal dari Sungai Krueng Geukueh, Aceh Utara dengan total kebutuhan air
sebesar 75.464,37 kg/jam, serta untuk memenuhi kebutuhan listrik sebesar 1,04
MW diperoleh dari generator diesel dan PLN.

Hasil analisa ekonomi yang diperoleh adalah sebagai berikut :


1. Fixed Capital Investment = Rp 1.280.289.611.766,-
2. Working Capital Investment = Rp 320.072.402.941,-
3. Total Capital Investment = Rp 1.600.362.014.707,-
4. Total Biaya Produksi = Rp 1.139.003.492.000,-
5. Hasil Penjualan = Rp 1.590.216.823.211,-
6. Laba Bersih = Rp 336.388.647.057,-
7. ROR = 21,15 %
8. Pay Out Time (POT) = 4,16 tahun
9. Break Event Point (BEP) = 31,99 %

Berdasarkan studi kelayakan teknis dan ekonomi diatas, maka dapat


disimpulkan bahwa prarancangan pabrik kloroform berbahan baku aseton dan
natrium hipoklorit ini layak dilanjutkan ke tahap konstruksi.

Anda mungkin juga menyukai