Anda di halaman 1dari 3

SURAT PERJANJIAN UTANG – PIUTANG

Pada hari ini Senin tanggal 01 Februari 2021, kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama :
Umur :
Pekerjaan :
No KTP :
Alamat :
No HP :
Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri dan untuk selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA.
1. Nama :
Umur :
Pekerjaan :
No KTP :
Alamat :
No HP :
2. Nama :
Umur :
Pekerjaan :
No KTP :
Alamat :
No HP :
3. Nama :
Umur :
Pekerjaan :
No KTP :
Alamat :
No HP :
4. Nama :
Umur :
Pekerjaan :
No KTP :
Alamat :
No HP :
5. Nama :
Umur :
Pekerjaan :
No KTP :
Alamat :
No HP :
Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri dan untuk selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA.
a. Dengan ini menyatakan, bahwa PIHAK PERTAMA telah dengan sah dan benar
mempunyai utang uang karena Kontrak Kerja Pembangunan Jalan Desa (Rabat)
yang beralamat di Desa Watumite Kecamatan Nangapanda kepada PIHAK
KEDUA, sebesar Rp. 12.000.0000 (Dua Belas Juta Rupiah).

1|Page
b. PIHAK PERTAMA mengakui telah Membuat Kontrak Kerja kepada PIHAK
KEDUA dengan Nilai Sebesar Rp. 20.000.000 (Dua Puluh Juta Rupiah) sebelum
penandatanganan Surat Perjanjian ini, sehingga Surat Perjanjian ini diakui oleh
kedua belah pihak dan berlaku sebagai tanda penerimaan dan perjanjian yang sah.
c. PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan telah menerima uang panjar dari kontrak
tersebut sebesar Rp. 8.000.000 (Delapan Juta Rupiah) dan pengakuan berhutang
dari PIHAK PERTAMA tersebut di atas.
d. Kedua belah pihak telah bersepakat untuk mengadakan serta mengikatkan diri
terhadap syarat-syarat serta ketetapan-ketetapan dalam perjanjian ini yang diatur
dalam 3 (Tiga) Kesepakatan sebagai berikut:
1
PEMBAYARAN
PIHAK PERTAMA berjanji akan melunasi hutang uang sebesar [(Rp. 12.000.000)
(Dua Belas Juta Rupiah) tersebut dengan tanggal waktu selama 12 (Dua Belas) Bulan
kepada PIHAK KEDUA terhidung dari sejak ditandatanganinya surat perjanjian ini.

2
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang telah mengikatkan diri dalam
perjanjian utang-piutang ini telah bersepakat untuk menempuh jalan kekeluargaan
atau musyawarah untuk mufakat guna menyelesaikan hal-hal atau perselisihan
yang mungkin timbul.
2. Apabila ternyata jalan musyawarah dianggap tidak berhasil untuk mendapatkan
penyelesaian yang melegakan kedua belah pihak, kedua belah pihak bersepakat
untuk menempuh upaya hukum.
3
PENUTUP
Surat perjanjian ini dibuat di atas kertas bermaterei secukupnya yang ditandatangani dan
dibuat rangkap dua berkekuatan hukum yang sama serta masing-masing dipegang oleh
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

[ ----------------------- ] [ ------------------------ ]

SAKSI-SAKSI:

[ --------------------------- ] [ --------------------------- ]

2|Page
3|Page

Anda mungkin juga menyukai