Penyusunan
Dokumen
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Akreditasi Puskesmas Nangapanda Pedoman
Penyusunan
Dokumen
B. Tujuan
Pedoman ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1. Tersedianya pedoman bagi Kepala Puskesmas Nangapanda, penanggung jawab dan
pelaksana Upaya Kesehatan di Puskesmas, dan tim mutu dalam menyusun dokumen-
dokumen yang dipersyaratkan dalam standar akreditasi.
2. Tersedianya Pedoman bagi pendamping akreditasi di Dinas Kesehatan Kabupaten
Ende untuk melakukan pendamping pada Puskesmas Nangapanda
3. Tersedianya pedoman bagi surveyor dalam melakukan penilaian akreditasi Puskesmas
Nangapanda
4. Tersedianya pedoman penyusunan dokumen untuk pelatihan akreditasi Puskesmas
Nangapanda
Pedoman ini disusun untuk dapat digunakan sebagai pedoman penyusunan dokumen
bagi Kepala Puskesmas Nangapanda Penanggung jawab dan pelaksana Upaya Kesehatan di
Puskesmas, baik upaya kesehatan masyarakat maupun upaya kesehatan perorangan,
pendamping tingkat Kabupaten, dan surveyor akreditasi Puskesmas Nangapanda
Pedoman ini disusun sebagai bahan bagi Puskesmas Nangapanda untuk menyusun
kelengkapan pedoman tata naskah terkait dengan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan
oleh standar akreditasi. Dalam pedoman tata naskah perlu dimasukkan bagaimana penyusunan
kebijakan, standar prosedur operasional, dengan tata penomorannya.
2
Akreditasi Puskesmas Nangapanda Pedoman
Penyusunan
Dokumen
d. Logis dan meyakinkan berarti diselenggarakan secara runtut dan logis dan meyakinkan
serta struktur kalimat harus lengkap dan efektif
BAB II
DOKUMENTASI AKREDITASI PUSKESMAS NANGAPANDA
3
Akreditasi Puskesmas Nangapanda Pedoman
Penyusunan
Dokumen
4
Akreditasi Puskesmas Nangapanda Pedoman
Penyusunan
Dokumen
BAB III
PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI
A. Kebijakan.
Kebijakan adalah Peraturan/ Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
Nangapanda yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan
oleh penanggung jawab maupun pelaksana. Berdasarkan kebijakan tersebut, disusun
pedoman/panduan dan standar operasional prosedur (SOP) yang memberikan kejelasan
langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas Nangapanda
Penyusunan Peraturan/ Surat Keputusan tersebut harus didasarkan pada peraturan
perundangan, baik Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan
Daerah, Peraturan Kepala Daerah, Peraturan Menteri dan pedoman-pedoman teknis yang
berlaku seperti yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
Peraturan/ Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nangapanda dapat dituangkan
dalam pasal-pasal dalam keputusan tersebut, atau merupakan lampiran dari
peraturan/keputusan.
Format Peraturan/ surat keputusan dapat disusun sebagai berikut :
1. Pembukaan :
Kop naskah dinas Puskesmas sesuai dengan Peraturan Bupati no 31 tahun 2010
tentang Tata Naskah Dinas di lingkungan pemerintahan Kabupaten Ende pasal 50
ayat 3, tidak ada untuk puskesmas maka Puskesmas Nangapanda Menetapkan Kop
Naskah Dinas memuat sebutan Pemerintahan Kabupaten Ende, Dinas Kesehatan
Nama, Puskesmas, Alamat, Kode Pos, Nomor telpon, nomor faksimile, website, dan
5
Akreditasi Puskesmas Nangapanda Pedoman
Penyusunan
Dokumen
e-mail, dengan menggunakan lambang daerah sebelah kiri dan lambang puskemas
sebelah kanan dengan contohnya sebagai berikut :
6
Akreditasi Puskesmas Nangapanda Pedoman
Penyusunan
Dokumen
7
Akreditasi Puskesmas Nangapanda Pedoman
Penyusunan
Dokumen
6. Penandatanganan :
Peraturan/Keputusan Kepala Puskesmas .................. ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas ...................., dituliskan nama tanpa gelar. Pada nama jabatan diakhiri
dengan tanda baca koma ( , )
7. Lampiran peraturan/keputusan :
a. Halaman pertama harus dicantumkan judul dan nomor peraturan/keputusan
b. Halam terakhir harus ditanda tangani oleh Kepala Puskesmas Nangapanda
Keputusan yaitu:
2. Untuk Kebijakan berupa Peraturan, pada Batang Tubuh tidak ditulis sebagai
diktum tetapi dalam bentuk Bab-bab dan Pasal-pasal.
B. Manual Mutu
8
Akreditasi Puskesmas Nangapanda Pedoman
Penyusunan
Dokumen
Manual Mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke dalam maupun
ke luar tentang sistem manajemen mutu. Manual mutu disusun, ditetapkan, dan dipelihara
oleh organisasi, yang meliputi :
Kata Pengantar
I. Pendahuluan, yang berisi :
A. Latar belakang
1. Profil Puskesmas
2. Kebijakan Mutu
9
Akreditasi Puskesmas Nangapanda Pedoman
Penyusunan
Dokumen
10
Akreditasi Puskesmas Nangapanda Pedoman
Penyusunan
Dokumen
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif
B. Pelayanan klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan) :
1. Perencanaan Pelayanan Klinis
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
3. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan
klinis:
a. Proses pembelian
b. Verifikasi barang yang dibeli
c. Kontrak dengan pihak ketiga
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis:
a. Pengendalian proses pelayanan klinis
b. Validasi proses pelayanan
c. Identifikasi dan ketelusuran
d. Hak dan kewajiban pasien
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (spesimen, rekam medis, dsb)
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan
Pasien:
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Analisis dan tindak lanjut
e. Penerapan manajemen risiko
11
Akreditasi Puskesmas Nangapanda Pedoman
Penyusunan
Dokumen
Bab I. Pendahuluan
A. Keadaan Umum Puskesmas
12
Akreditasi Puskesmas Nangapanda Pedoman
Penyusunan
Dokumen
B. Penyusunan rencana
1) Penetapan tujuan dan sasaran
2) Penyusunan rencana
a) Penetapan strategi pelaksanaan
b) Penetapan kegiatan
c) Pengorganisasian
d) Perhitungan sumber daya yang diperlukan
C. Penyusunan Rencana Pelaksanaan (Plan of Action)
1) Penjadwalan
2) Pengalokasian sumber daya
3) Pelaksanaan kegiatan
4) Penggerak pelaksanaan
D. Penyusunan Pelengkap Dokumen
13
Akreditasi Puskesmas Nangapanda Pedoman
Penyusunan
Dokumen
Bab III. Indikator dan standar kinerja untuk tiap upaya dan jenis pelayanan
Puskesmas.
Puskesmas menetapkan indikator kinerja capaian tiap upaya/ program dan jenis
pelayanan
B. Rencana anggaran: yang merupakan rencana biaya untuk tiap- tiap program
kerja dan kegiatan-kegiatan yang direncanakan secara garis besar.
14
Akreditasi Puskesmas Nangapanda Pedoman
Penyusunan
Dokumen
15
Akreditasi Puskesmas Nangapanda Pedoman
Penyusunan
Dokumen
f. Target pencapaian : diisi dengan target-target yang akan dicapai pada tiap tahap
tahunan
g. Program Kerja : diisi dengan Program Kerja yang akan dilakukan untuk mencapai
target pada tiap tahun berdasarkan hasil analisis kinerja, misalnya program kerja
pengembangan SDM, program kerja peningkatan mutu, program kerja
pengembangan SDM, program kerja pengembangan sarana, dsb
h. Kegiatan: merupakan rincian kegiatan untuk tiap program yang direncanakan,
misalnya untuk program pengembangan SDM, kegiatan Pelatihan Perawat, Pelatihan
Tenaga PKM, dan sebagainya.
i. Volume : diisi dengan volume kegiatan yang direncanakan untuk tiap tahapan
tahunan
j. Harga Satuan : harga satuan untuk tiap kegiatan,
k. Perkiraan Biaya : diisi dengan perkalian antara volume dengan harga satuan.
5. Penutup
Panduan ini disusun dengan harapan akan membantu Kepala Puskesmas dalam
menyusun rencana kinerja lima tahunan, yang kemudian diuraikan dalam rencana
tahunan dalam bentuk Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pencapaian Kegiatan.
Lampiran : Rencana Kinerja Lima Tahunan Puskesmas
16
Akreditasi Puskesmas Nangapanda Pedoman
Penyusunan
Dokumen
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan secara urut yang harus dilakukan untuk
mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan
memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya guna.
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) diartikan sebagai proses penyusunan rencana
kegiatan Puskesmas pada tahun yang akan datang, dilakukan secara sistematis untuk
mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya.
Perencanaan Puskesmas mencakup semua kegiatan upaya Puskesmas yang dilakukan di
Puskesmas baik wajib, pengembangan maupun upaya khusus spesifik wilayah/
Puskesmas sebagai rencana Tahunan Puskesmas yang dibiayai oleh pemerintah, baik
pemerintah pusat maupun daerah serta sumber dana lainnya.
17
Akreditasi Puskesmas Nangapanda Pedoman
Penyusunan
Dokumen
18
Akreditasi Puskesmas Nangapanda Pedoman
Penyusunan
Dokumen
19
Akreditasi Puskesmas Nangapanda Pedoman
Penyusunan
Dokumen
20
Akreditasi Puskesmas Nangapanda Pedoman
Penyusunan
Dokumen
Keterangan:
1. Matriks tersebut diatas merupakan kegiatan yang dilakukan Puskesmas. Target indikator Kegiatan pada contoh formulir diatas
selanjutnya dapat ditambah berdasarkan masalah prioritas kesehatan diwilayah kerja Puskesmas berdasarkan hasil analisa dan mengacu
pada rencana lima tahunan Puskesmas.
2. Matriks diatas dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan kebijakan daerah, dengan tidak mengurangi variabel kolom yang ada.
3. Kolom (2). Upaya Kesehatan diisi dengan UKM, UKP, pelayanan kefarmasian, keperawatan kesehatan masyarakat, dan pelayanan
laboratorium yang dilaksanakan di Puskesmas.
4. Kolom (3). Kegiatan diisi dengan penjabaran kegiatan dari masing-masing upaya yang harus dilaksanakan dalam rangka mencapai target
yang telah ditetapkan.
5. Kolom (4). Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan.
6. Kolom (5). Sasaran adalah jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang akan dicakup dalam kegiatan.
7. Kolom (6). Target sasaran adalah jumlah dari sasaran/area yang akan diberikan pelayanan oleh Puskesmas, dihitung berdasarkan factor
koreksi kondisi geografis, jumlah sumber daya, target indikator kinerja, dan pencapaian terdahulu.
8. Kolom (7). Penanggungjawab diisi Penanggungjawab kegiatan di Puskesmas.
9. Kolom (8). Kebutuhan sumber daya diisi sumber daya yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan kegiatan, diluar pembiayaan (Man,
Method, Material, Machine).
10. Kolom (9). Mitra kerja diisi unit lintas sektor yang harus terlibat untuk mendukung pelaksanaan kegiatan.
11. Kolom (10). Waktu Pelaksanaan diisi periode pelaksanaan kegiatan dalam satu tahun.
12. Kolom (11). Kebutuhan anggaran diisi dengan perkiraan anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan yang telah dirumuskan.
21
Akreditasi Puskesmas Nangapanda Pedoman
Penyusunan
Dokumen
13. Kolom (12). Indikator Kinerja diisi dengan indikator kinerja yang didukung oleh pelaksanaan kegiatan tersebut.
14. Kolom (13) Sumber Pembiayaan dapat berasal dari pemerintah, swasta,JKN, masyarakat atau sumber pendanaan lain yang sah.
22
Akreditasi Puskesmas Nangapanda Pedoman
Penyusunan
Dokumen
23
Akreditasi Puskesmas Nangapanda Pedoman
Penyusunan
Dokumen
Keterangan:
1. Matriks tersebut diatas merupakan kegiatan yang dilakukan Puskesmas. Target Indikator kegiatan pada contoh formulir diatas
selanjutnya dapat ditambah berdasarkan dengan masalah prioritas kesehatan diwilayah kerja Puskesmas sesuai RUK Puskesmas yang
telah disetujui.
2. Matriks tersebut dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan kebijakan daerah, dengan tidak mengurangi variabel kolom yang ada.
3. Kolom (2). Upaya Kesehatan diisi dengan UKM, UKPa, pelayanan kefarmasian, keperawatan kesehatan masyarakat, dan pelayanan
laboratorium yang dilaksanakan di Puskesmas.
4. Kolom (3). Kegiatan diisi dengan penjabaran kegiatan dari masing-masing upaya yang harus dilaksanakan dalam rangka mencapai
target yang telah ditetapkan.
5. Kolom (4). Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan.
6. Kolom (5). Sasaran adalah jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang akan dicakup dalam kegiatan.
7. Kolom (6). Target sasaran adalah jumlah dari sasaran/area yang akan diberikan pelayanan oleh Puskesmas, dihitung berdasarkan
factor koreksi kondisi geografis, jumlah sumber daya, target indikator kinerja, dan pencapaian terdahulu.
8. Kolom (7). Penanggungjawab diisi Penanggungjawab kegiatan di Puskesmas.
9. Kolom (8). Volume kegiatan diisi jumlah pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun.
10. Kolom (9). Jadwal diisi dengan waktu pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun.
11. Kolom (10). Rincian Pelaksanaan diisi rincian kegiatan dalam 1 (satu) tahun yang disesuaikan dengan jadwal kegiatan.
12. Kolom (11). Lokasi Pelaksanaan diisi lokasi pelaksanaan kegiatan.
24
Akreditasi Puskesmas Nangapanda Pedoman
Penyusunan
Dokumen
13. Kolom (12). Biaya diisi anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan yang telah dirumuskan.
25
Akreditasi Puskesmas Nangapanda Pedoman
Penyusunan
Dokumen
Keterangan:
1. Matriks tersebut diatas dibuat dan diisi oleh masing-masing penanggungjawab program/kegiatan berdasarkan RPK Puskesmas
yang telah disusun.
2. Matriks tersebut dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan kebijakan daerah, dengan tidak mengurangi variabel kolom yang
ada.
3. Kolom (2). Kegiatan diisi dengan penjabaran kegiatan dari masing-masing upaya yang ada pada RPK Puskesmas
4. Kolom (3). Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan.
26
Akreditasi Puskesmas Nangapanda Pedoman
Penyusunan
Dokumen
5. Kolom (4). Sasaran adalah jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang akan dicakup dalam kegiatan.
6. Kolom (5). Target sasaran adalah jumlah dari sasaran/area yang akan diberikan pelayanan oleh Puskesmas, dihitung
berdasarkan faktor koreksi kondisi geografis, jumlah sumber daya, target indikator kinerja, dan pencapaian terdahulu.
7. Kolom (6). Penanggungjawab diisi Penanggungjawab kegiatan di Puskesmas.
8. Kolom (7). Volume kegiatan diisi jumlah pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun.
9. Kolom (8). Jadwal diisi dengan waktu pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun.
10. Kolom (9). Rincian Pelaksanaan diisi rincian kegiatan tanggal dan bulan pelaksanaannya dalam 1 (satu) tahun yang disesuaikan dengan
jadwal kegiatan.
11. Kolom (10). Lokasi Pelaksanaan diisi lokasi pelaksanaan kegiatan.
12. Kolom (11). Biaya diisi anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan yang telah dirumuskan.
27
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
E. Pedoman/ Panduan
Pedoman/ panduan adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkah-
langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk menentukan dan
melaksanakan kegiatan.
Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat diartikan pedoman
mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur 1 (satu) kegiatan. Pedoman/
panduan dapat diterapkan dengan baik dan benar melalui penerapan SOP.
Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi pedoman/panduan maka Puskesmas
menyusun/membuat sistematika buku pedoman/ panduan sesuai kebutuhan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman atau panduan yaitu:
1. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan peraturan atau keputusan
Kepala Puskesmas untuk pemberlakuan pedoman/ panduan tersebut.
2. Peraturan Kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun terjadi penggantian Kepala
Puskesmas.
3. Setiap pedoman/ panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal setiap 2-3 tahun
sekali.
4. Bila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Pedoman/ Panduan untuk suatu
kegiatan/ pelayanan tertentu, maka Puskesmas Nangapanda dalam membuat pedoman/
panduan wajib mengacu pada pedoman/ panduan yang diterbitkan oleh Kementerian
Kesehatan.
5. Format baku sistematika pedoman panduan yang lazim digunakan sebagai berikut :
a. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum Puskesmas
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan Puskesmas
BAB IV Struktur Organisasi Puskesmas
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
28
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
Kata pengantar
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
E. Batasan Operasional
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
29
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
C. Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB IX PENUTUP
30
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
kegiatan agar tujuan tercapai, dengan penjadualan yang jelas, dan evaluasi serta
pelaporan.
1. Sistematika/ Format Kerangka Acuan Program/Kegiatan
Sistematika atau format kerangka acuan Program/Kegiatan adalah sebagai berikut :
I. Pendahuluan
II. Latar belakang
III. Tujuan umum dan tujuan khusus
a.Tujuan Umum
b.Tujuan Khusus
IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
V. Cara melaksanakan kegiatan
VI. Sasaran
VII. Jadwal pelaksanaan kegiatan
VIII. Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan Kegiatan.
IX. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan
Jika diperlukan, dapat ditambahkan butir-butir lain sesuai kebutuhan, tetapi tidak
diperbolehkan mengurangi, misalnya rencana pembiayaan dan anggaran.
Petunjuk Penulisan
a. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang masih
terkait dengan upaya/ kegiatan.
b. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program tersebut
disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan diperlukan
program tersebut dapat lebih kuat.
c. Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/kegiatan. Tujuan umum adalah tujuan
secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara rinci.
d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
31
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang harus
dilakukan sehingga tercapainya tujuan Program/kegiatan. Oleh karena itu antara
tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
5) Time bound : sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang relatif
pendek, mulai dari beberapa minggu sampai beberapa bulan (sebaiknya
kurang dari 1 tahun). Kalau ada Program/kegiatan 5 (lima) tahun dibuat sasaran
antara. Sasaran akan lebih mudah dikelola dan dapat lebih serasi dengan proses
anggaran apabila dibuat sesuai dengan batas-batas tahun anggaran di
Puskesmas.
g. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Skedul atau jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian
kegiatan yang akan dilaksanakan, yang digambarkan dalam bentuk bagan Gantt.
h.Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Yang dimaksud dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan
kegiatan terhadap jadual yang direncanakan. Jadual tersebut akan dievaluasi setiap
berapa bulan sekali (kurun waktu tertentu), sehingga apabila dari evaluasi diketahui
ada pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal, maka dapat segera diperbaiki
sehingga tidak mengganggu Program/kegiatan secara keseluruhan. Karena itu yang
ditulis dalam kerangka acuan adalah kapan (setiap kurun waktu berapa lama)
evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa yang melakukan.
Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah bagaimana membuat laporan evaluasi
pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan laporan tersebut harus dibuat. Jadi yang
harus ditulis di dalam kerangka acuan adalah cara bagaimana membuat laporan
evaluasi dan kapan laporan tersebut harus dibuat dan ditujukan kepada siapa.
h. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan
Pencatatan adalah catatan kegiatan dan yang ditulis dalam kerangka acuan adalah
bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat dokumentasi kegiatan.
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kapan laporan harus
diserahkan dan kepada siapa saja laporan tersebut harus diserahkan.
Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan Program/kegiatan secara
menyeluruh. Jadi yang di tulis didalam kerangka acuan, bagaimana melakukan
evaluasi dan kapan evaluasi harus dilakukan.
33
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
Untuk kerangka acuan UKM tambahkan peran lintas program dan lintas sektor.
35
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
No Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur /
Langkah-
Langkah
6. Diagram Alir
7. Dokumen
Terkait
8. Rekam Histori
9. Unit Terkait
36
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
Penjelasan :
Penulisan SOP yang harus tetap didalam tabel/kotak adalah : nama Puskesmas dan
logo, judul SOP, nomor dokumen, tanggal terbit dan tandatangan Kepala Puskesmas,
sedangkan untuk pengertian, tujuan, kebijakan, prosedur/ langkah- langkah, dan unit
terkait boleh tidak diberi kotak/ tabel.
g. Petujuk Pengisian SOP
a. Logo yang dipakai adalah logo Pemerintah kabupaten/kota, nama organisasi adalah
nama Puskesmas, atau logo dan nama dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
b. Kotak Heading : masing-masing kotak (Puskesmas, judul SOP, No. dokumen,
No.revisi, Halaman, SOP, tanggal terbit, ditetapkan Kepala Puskesmas ) diisi
sebagai berikut :
Heading dan kotaknya dicetak pada setiap halaman. Pada halaman pertama
kotak heading harus lengkap, untuk halaman-halaman berikutnya kotak
heading dapat hanya memuat: kotak nama Puskesmas, judul SOP,
No.dokumen, No.Revisi dan halaman.
Kotak Puskesmas diberi nama Puskesmas dan Logo pemerintah daerah, atau
logo dan nama Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
Judul SOP : diberi Judul /nama SOP sesuai proses kerjanya
e. Nomor : ditulis sesuai sistem penomoran surat keputusan di Puskesmas
Nangapanda
Contoh : Nomor.01/ SOP.01/PKM.RG/ 17/VII / 2017
Keterangan isi Nomor terdapat urutan yang terdiri dari :
1. Menerangkan Nomor Urut.01/.
2. Menerengkan SOP.01 Untuk Admen
Menerangkan SOP.02 Untuk UKM
Menerangkan SOP.03 Untuk UKP
3. Menerangkan PKM-NGP Nama Puskesmas Nangapanda
4. 14 adalah kode Puskesmas Nangapanda
5. Menerangkan Bulan VII/.
6. Menerangkan Tahun 2017.
37
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
38
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
o Awal kegiatan :
39
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
o Akhir kegiatan :
o Simbol Keputusan : ? Ya
tidak
o Penghubung :
o Dokumen :
o Arsip :
40
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
diidentifikasi apakah SOP masih efektif atau tidak, jika belum apakah
kegiatan tersebut perlu disusun prosedurnya.
Perlu ditekankan bahwa SOP harus ditulis oleh mereka yang melakukan
pekerjaan tersebut atau oleh unit kerja tersebut. Tim atau panitia yang
ditunjuk oleh Kepala Puskesmas hanya untuk menanggapi dan mengkoreksi
SOP tersebut.Hal tersebut sangatlah penting, karena komitmen terhadap
pelaksanaan SOP hanya diperoleh dengan adanya keterlibatan personel/unit
kerja dalam penyusunan SOP.
SOP harus merupakan flow charting dari suatu kegiatan. Pelaksana atau unit
kerja agar mencatat proses kegiatan dan membuat alurnya kemudian Tim
Mutu diminta memberikan tanggapan.
Di dalam SOP harus dapat dikenali dengan jelas siapa melakukan apa,
dimana, kapan, dan mengapa.
SOP jangan menggunakan kalimat majemuk, subjek, predikat dan objek
harus jelas.
SOP harus menggunakan kalimat perintah/instruksi dengan bahasa yang
dikenal pemakai.
SOP harus jelas, ringkas, dan mudah dilaksanakan. Untuk SOP pelayanan
pasien maka harus memperhatikan aspek keselamatan, keamanan dan
kenyamanan pasien. Untuk SOP profesi harus mengacu kepada standar
profesi, standar pelayanan, mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) kesehatan, dan memperhatikan aspek keselamatan pasien.
f. Proses penyusunan SOP
1) SOP disusun dengan menggunakan format sesuai dengan panduan penyusunan
dokumen akreditasi Puskesmas/FKTP ini.
2) Penyusunan SOP dapat dikoordinir oleh tim mutu/tim akreditasi Puskesmas
Nangapanda dengan mekanisme sebagai berikut :
a) Pelaksana atau unit kerja/ upaya menyusun SOP dengan melibatkan unit
terkait.
41
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
b) SOP yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja disampaikan ke tim
mutu/tim akreditasi,
c) Fungsi tim mutu/ tim akreditasi Puskesmas didalam penyusunan SOP
adalah :
(1) Memberikan tanggapan, mengkoreksi dan memperbaiki SOP yang telah
disusun oleh pelaksana atau unit kerja baik dari segi bahasa maupun
penulisan,
(2) Mengkoordinir proses pembuatan SOP sehingga tidak terjadi duplikasi
SOP/tumpang tindih SOP antar unit
(3) Melakukan cek ulang terhadap SOP-SOP yang akan ditandatangani
oleh Kepala Puskesmas.
(4) Penyusunan SOP dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan SOP.
Untuk SOP pelayanan dan SOP administrasi, untuk melakukan
identifikasi kebutuhan SOP bisa dilakukan dengan menggambarkan
proses bisnis di unit kerja tersebut atau alur kegiatan dari kerja yang
dilakukan di unit tersebut. Sedangkan untuk SOP klinis, identifikasi
kebutuhan dilakukan dengan mengetahui pola penyakit yang sering
ditangani di unit kerja tersebut. Dari identifikasi kebutuhan SOP dapat
diketahui berapa banyak dan macam SOP yang harus dibuat/disusun.
Untuk melakukan identifikasi kebutuhan SOP dapat pula dilakukan
dengan memperhatikan elemen penilaian pada standar akreditasi,
minimal SOP-SOP apa saja yang harus ada. SOP yang dipersyaratkan
di elemen penilaian adalah SOP minimal yang harus ada di Puskesmas
Nangapanda.Sedangkan identifikasi SOP dengan menggambarkan
terlebih dahulu proses bisnis di unit kerja adalah seluruh SOP secara
lengkap yang harus ada di unit kerja tersebut.
(5) Mengingat SOP merupakan flow charting dari proses kegiatan maka
untuk memperoleh pengertian yang jelas bagi subyek, penulisan SOP
adalah dimulai dengan membuat flow chart dari kegiatan yang
42
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
43
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
contoh pada Program Bab VI, dengan VI/ SOP/KIA.KB, dan lain sebagainya
(namun tergantung didalam pedoman tata naskah yang berlaku,
b)Nomor urut SOP adalah urutan nomor SOP di dalam unit kerja upaya Puskesmas
Nangapanda
c)Satu SOP dipergunakan oleh lebih dari satu unit yang berbeda misalnya SOP
rujukan pasien maka diberi kolom unit terkait/unit pemakai SOP.
mutu atau bagian Tata Usaha Puskesmas Nangapanda sesuai pedoman tata
naskah.
b) Distribusi harus memakai ekspedisi dan/atau formulir tanda terima.
c) Distribusi SOP bisa hanya untuk unit kerja tertentu tetapi bisa juga untuk
seluruh unit kerja lainnya.
d) Bagi Puskesmas Nangapanda yang sudah menggunakan e-file maka distribusi
SOP bisa melalui jejaring area local, dan diatur kewenangan otorisasi disetiap
unit kerja, sehingga unit kerja dapat mengetahui batas kewenangan dalam
membuka SOP.
9) Evaluasi SOP.
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP.
a) Evaluasi penerapan/kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan dengan meniai
tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah dalam SOP. Untuk evaluasi ini
dapat dilakukan dengan menggunakan daftar tilik/check list
Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan secara
konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk
diingat, dikerjakan, dan diberi tanda (check-mark).
Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk
mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah pelaksanaan dan
memonitor SOP, bukan untuk menggantikan SOP itu sendiri.
(1) Langkah-langkah menyusun daftar tilik
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan Identifikasi
prsedur yang membutuhkan daftar tilik untuk mempermudah
pelaksanaan dan monitoringnya
Gambarkan flow-chart dari prosedur tersebut,
Buat daftar kerja yang harus dilakukan,
Susun urutan kerja yang harus dilakukan,
Masukkan dalam daftar tilik sesuai dengan format tertentu,
45
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
Lakukan uji-coba,
Lakukan perbaikan daftar tilik,
Standarisasi daftar tilik.
Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP dalam langkah-
langkah kegiatan, dengan rumus sebagai berikut.
46
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
2. Penyusunan Dokumen
Penanggung jawab Admen di Puskesmas dan Penanggung jawab UKM dan UKP
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan identifikasi/perubahan serta penyusunan
dokumen. Penyusunan dokumen secara keseluruhan dikoordinir oleh tim mutu/ tim
akreditasi Puskesmas Nangapanda dengan mekanisme sebagai berikut:
a) SOP yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja disampaikan ke tim mutu/
tim akreditasi,
b) Fungsi tim mutu/ tim akreditasi Puskesmas di dalam penyusunan dokumen
adalah:
1) Memberikan tanggapan, mengkoreksi dan memperbaiki dokumen yang telah
disusun oleh pelaksana atau unit kerja baik dari segi bahasa maupun
penulisan,
2) Mengkoordinir proses pembuatan dokumen sehingga tidak terjadi duplikasi/
tumpang tindih dokumen antar unit,
3) Melakukan cek ulang terhadap dokumen yang akan ditandatangani oleh
Kepala Puskesmas.
3. Pengesahan Dokumen
Dokumen disahkan oleh Kepala Puskesmas Nangapanda
4. Sosialisasi Dokumen
47
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
Agar dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana maka perlu dilakukan sosialisasi
dokumen tersebut, khusus bagi SOP, bila rumit maka untuk melaksanakan SOP
tersebut perlu dilakukan pelatihan.
48
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
49
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
I. Rekam implementasi
1. Rekam implementasi adalah dokumen yang menjadi bukti obyektif dari kegiatan
yang dilakukan atau hasil yang dicapai sesuai kegiatan yang direncanakan
2. Catatan/ rekam implementasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan juga harus
dikendallikan. Organisasi harus menetapkan SOP terdokumentasi untuk
mendefinisikan pengendalian yang diperlukan untuk identifikasi, penyimpanan,
perlindungan, pengambilan, lama simpan dan permusnahan. Catatan/ rekam
implementasi harus dapat terbaca, segera dapat teridentifikasi dan dapat diakses
kembali.
J. Penyelenggaraan naskah dinas lainya dilaksanakan sebagai berikut
a) Pengelolahan surat masuk
Pengelolahan surat masuk sebagai mana di maksud pasal 6 huruf a pada peraturan
bupati nomor 31 tahun 2010 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkunagn Pemerintahan
Ende dilakukan sebagai berikut:
1. Intansi penerima menindak lanjuti surat yang diterima memalui tahapan:
Di agendakan dan diklasifikasi sesuai sifat surat di distribusi ke unit
pengelola.
Unit pengelolah menindak lanjut surat sesuai dengansifat surat dan arahan
pimpinannya.
Surat masuk di arsipkan pada tata usaha
50
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
2. Copy surat jawaban yang mempunyia tembusan di sampaikan kepada yang berhak
3. Alur surat menyurat diselenggarakan melalui mekanisme dari tingkat yang lebih
tinggi hingga pejabat terendah yang berwenang (pemegang Program)
b) Pengelolahan surat keluar
Pengelola surat keluar dilakukan melalui beberapa tahapan:
1. Konsep surat keluar di paraf secara berjenjang dan koordinasi sesuai dengan tugas
dan kewenangan diagendakan oleh tata usaha dalam rangkah pengendalian;
2. Surat keluar yang telah di tandatangani oleh pejabat yang berwenang di beri
nomor tanggal dan stempel oleh tata usaha.
3. Surat keluar sebagai mana pada huruf b, wajib segera di kirim dan surat keluar
diarsipak di tata Usaha
c) Tingkat keamanan
Tingkat keamanan yang dimaksud di laukan dengan mencantumkan kode pada
sampilan naskah dinas sebagai berikut:
1. Surat sangat rahasia disingkat SR, merupakan surat yang materi dan sifatnya
memiliki tingkat kemanan yang tinggih , erat hubungan dengan rahasia negara,
kemanan dan keselamatan negara.
2. Surat rahasia disingkat R, merupakan surat yang materi dan sifatnya memiliki
tingkat keamanan tinggi yang berdampak pada ke rugian negara, diintergrasi
bangsa.
3. Surat penting di singkat P, merupakan surat dengan tingkat kemanan isi surat
perlu mendapatkan perhatian penerima surat.
4. Surat konfidensial di singkat K, merupakan surat yang materi dan sifatnya yang
memiliki tingkat kemanan sedang yang berdampak terhadap terhambatnya
jalanya pemerintahan dan pembangunan.
5. Surat biasa disingkat B, merupakan surat yang materi dan sifatnya biasa namun
tidak dapat disampaikan kepada yang tidak berhak.
d) Kecepatan proses yang dimaksud adalah:
1. Mata singkat dengan batas waktu 24 jam setelah surat diterima
2. Segera, dengan batas waktu 2 x 24 jam setelah surat diterima.
51
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
e) Penggunaan kertas
1. Kertas yang digunakan untuk naskah dinas adalah HVS 80 gram
2. Penggunaan kertas HVS diatas 80 gram atau jenis lain hanya terbatas naskah
dinas yang mempunyai nilai kesamaan tertentu dan nilai kegunaan dalam waktu
yang lama
3. Ukuran kertas yang digunakan untuk surat menyurat adalah Folio/F4 (215X330
mm)
4. Ukuran kertas untuk SK, SOP, makalah, piper, dan laporan adalah A4 (210X 297
mm)
5. Dan ukuran kertas digunakan untuk pidato adalah A5 (165x125 mm)
6. Margins Top 2,5 cm, Left 2,5 cm, Bottom 2,5 cm, Right 2,5 cm
f) Pengetikan sarana administrasi dan komunikasi perkantoran
1. Penggunaan jenis huruf Times New Roman 12,Arial 12 atau disesuaikan dengan
kebutuhan
2. Spasi 1 atau 1,5 sesuai kebutuhan.
g) Warna dan kualitas kertas putih berkualitas baik.
h) Paraf, penulisan nama, penandatanganan, pendelegasian naskah dinas dan penggunaan
tinta pada naskah dinas.
1. Setiap naskah dinas sebelum di tandatangani terlebih dahulu di paraf
2. Naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum sebelum di tandatangani
di paraf di setiap lembar
3. Paraf di makasud adalah di lakukan oleh pejabat terkait secara horisontal dan
vertikal
4. Paraf sebagaimana dimaksud merupakan tandatangan singkat sebagai bentuk
tanggungjawab atas muatan materi substansi redaksi,dan pengetikan naskah dinas.
5. Paraf dimaksud adalah paraf hirarki dan paraf koordinasi.
52
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
BAB IV
PENUTUP
53
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
Lampiran : 1
Contoh SK :
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS NANGAPANDA
NOMOR : 001/SK.01/PKM-NGP/14/I/2017
TENTANG
PENANGGUNG JAWAB MANAJEMEN MUTU (WAKIL MANAJEMEN MUTU)
PUSKESMAS NANGAPANDA
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Nangapanda
Pada tanggal : 11 Januari 2017
WILIBRODUS MISE
56
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
I. Pendahuluan
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas terdiri dari pelayanan di
dalam gedung yaitu di poli gigi dan pelayanan luar gedung yaitu program Usaha
Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dan Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM).
Masalah kesehatan gigi yang paling banyak ditemukan adalah karies gigi, hal ini terjadi
karena kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya kesehatan gigi
dan mulut dari mulai bayi dalam kandungan sampai tua (life sicle).
Program UKGM merupakan program kesehatan gigi dan mulut yang ditujukan
untuk masyarakat terutama pada kelompok rawan/resiko tinggi, yang termasuk
kelompok rawan tersebut adalah : Ibu Hamil, Balita, Anak Pra Sekolah dan Lansia.
57
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
58
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
A Pemeriksaan Penyuluhan
Kesehatan gigi dan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
mulut Ibu Hamil
Rujukan
B Pemeriksaan Penyuluhan
Kesehatan
gigi dan mulut anak Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
pra
Sikat gigi bersama
sekolah
Rujukan
C Pemeriksaan Penyuluhan
Kesehatan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
gigi dan mulut Lansia Rujukan
59
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
60
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
VI. SASARAN
2. Ibu Hamil
61
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
No Kegiatan Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Pemeriksaan Kesehatan X x x X X x x x x x x x X
gigi dan mulut Ibu hamil
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan jadwal
kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut.
Pencatatan dengan menggunakan register dan format laporan yang telah ditetapkan dan
dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kab/Kota setiap tanggal 5 bulan berikutnya, evaluasi
kegiatan dilakukan setiap tiga bulan sekali sesuai dengan jadwal monitoring dan
evaluasi Puskesmas X.
62
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
PEDOMAN/MANUAL MUTU
B. Ruang Lingkup:
Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan ISO 9001:2008 dan
standar akreditasi Pukesmas, yang meliputi: persyaratan umum sistem manajemen
63
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
C. Tujuan:
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun
sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan UKM maupun untuk
penyelenggaraan pelayanan klinis.
64
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
l. Sasaran mutu
n. Perencanaan mutu
o. Kebijakan mutu
p. Sarana
q. Prasarana……dsb (sesuai kebutuhan)
A. Persyaratan umum:
B. Pengendalian dokumen:
65
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
C. Kebijakan mutu:
Seluruh karyawan berkomitmen untuk menyelenggarakan pelayanan yang berfokus
pada pelanggan, memperhatikan keselamatan pelanggan, dan melakukan
penyempurnaan yang berkelanjutan. Kebijakan mutu dituangkan dalam surat
keputusan Kepala Puskesmas yang meliputi kebijakan mutu pelayanan klinis dan
kebijakan mutu pelayanan UKM.
E. Tanggung jawab, wewenang (jelaskan tangung jawab dan wewenang mulai dari
Kepala, wakil manajemen mutu/penanggung jawab mutu, penanggung jawab UKM,
tanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh karyawan dalam peningkatan mutu.
67
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
G. Komunikasi internal
Komunikasi internal dilakukan dengan cara workshop (mini lokakarya),
pertemuan, diskusi, email, sms, memo dan media lain yang tepat untuk melakukan
komunikasi.
68
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
70
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
71
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
Susunan Acara :
Notulen :
Sebelumnya
Pembahasan : 1. Doa
2. Pembukaan
72
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
Kesimpulan :
Rencana tindak :
lanjut
Rekomendasi :
Daftar Hadir Rapat Penyusunan Perencanaan (Pembentukan TIM dan pembagian kelompok kerja
terlampir)
Nangapanda, ......
Pimpinan Pertemuan Notulis
Kepala Puskesmas .......
73
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
PROGRAM UKM:………..
UKM: KIA
74
Akreditasi Puskesmas .Nangapanda. Pedoman
Penyusunan
Dokumen
75