Nomor :
COVER……………………………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………. 1
B. Maksud dan Tujuan………………………………………………………. 1
C. Sasaran……………………………………………………………………. 2
D. Dasar Hukum……………………………………………………………... 2
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………... 65
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………... 66
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu unsur penting dan sangat vital yang menentukan keberhasilan
Puskesmas adalah bagaimana mengatur sistem pendokumentasian dokumen.
Pengaturan sistem dokumentasi dalam satu proses implementasi akreditasi
Puskesmas dianggap penting karena dokumen merupakan acuan kerja, bukti
pelaksanaan dan penerapan kebijakan, program dan kegiatan, serta bagian dari
salah satu persyaratan Akreditasi.
Dengan adanya sistem dokumentasi yang baik dalam suatu institusi/organisasi
diharapkan fungsi-fungsi setiap personil maupun bagian-bagian dari organisasi
dapat berjalan sesuai dengan perencanaan bersama dalam upaya mewujudkan
kinerja yang optimal. Dokumen yang dimaksud dalam Akreditasi secara garis besar
dibagi atas dua bagian yaitu dokumen internal dan dokumen eksternal. Dokumen
tersebut digunakan untuk membangun dan membakukan sistem manajemen mutu
dan sistem manajemen pelayanan. Dokumen internal tersebut berupa Kebijakan,
Pedoman/Panduan, Standar operasional prosedur (SOP) dan dokumen lain
disusun berdasarkan peraturan perundangan dan pedoman-pedoman (regulasi)
eksternal yang berlaku.
Agar para pemangku kepentingan Akreditasi Puskesmas memiliki acuan dan
memudahkan dalam melakukan dokumentasi perlu disusun Pedoman Penyusunan
Dokumen Puskesmas Nanga Tayap Kabupaten Ketapang.
C. SASARAN
a. Pendamping dan surveior akreditasi Puskesmas Nanga Tayap.
b. Kepala Puskesmas Nanga Tayap, Tim Mutu, Pelaksana dan Tim Akreditasi
Puskesmas Nanga Tayap.
D. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun2009 tentang
Kesehatan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun2009 tentang Pelayanan
Publik, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun2009 tentang Tenaga
Kesehatan;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional;
7. Permenkes 1538 tahun 2011 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas
Kementrian Kesehatan;
8. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan;
9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Naskah
Dinas Instansi Pemerintah;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 tahun 2014 tentang Klinik;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Puskesmas;
13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 59 tahun 2015 tentang Komisi
Akreditasi FKTP;
14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/165/2023 Tentang Standar Akreditasi Pusat Kesehatan
Masyarakat
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2012
tentang Tata Kearsipan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 14 tahun 2017
tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Kementerian Kesehatan;
17. Peraturan Bupati Ketapang Nomor 11 Tahun 2021 tentang Pedoman Tata
Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Ketapang;
BAB II
DOKUMENTASI PUSKESMAS NANGA TAYAP
B. JENIS DOKUMEN
1. Dokumen Induk
Dokumen asli dan telah disahkan oleh Kepala Puskesmas Nanga Tayap.
2. Dokumen terkendali
Dokumen yang didistribusikan kepada sekretariat/ tiap unit/ pelaksana, terdaftar
dalam Daftar Distribusi Dokumen Terkendali dan menjadi acuan dalam
melaksanakan pekerjaan serta dapat ditarik bila ada perubahan (revisi).
Dokumen ini harus ada tanda/stempel “TERKENDALI”.
3. Dokumen tidak terkendali
Dokumen yang didistribusikan untuk kebutuhan eksternal atau atas permintaan
pihak di luar Puskesmas digunakan untuk keperluan insidential, tidak dapat
digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan dan memiliki
tanda/stempel “TIDAK TERKENDALI”.
Yang berhak mengeluarkan dokumen ini adalah Tim Mutu dan tercatat pada
Daftar Distribusi Dokumen Tidak Terkendali.
4. Dokumen Kadaluwarsa
Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku oleh karena telah mengalami
perubahan/revisi sehingga tidak dapat lagi menjadi acuan dalam melaksanakan
pekerjaan.
Dokumen ini harus ada tanda/stempel “KADALUWARSA”. Dokumen induk
diidentifikasi dan dokumen sisanya dimusnahkan.
BAB III
PENYUSUNAN DOKUMEN
A. TATA NASKAH
Untuk ketentuan tata naskah Puskesmas memberlakukan terhadap semua
dokumen yang akan disusun dalam akreditasi dengan mengacu pada Peraturan
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2012 tentang Tata
Kearsipan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah;
Pedoman penyusunan Dokumen akreditasi FKTP Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar Tahun 2015; Keputusan
Kepala Dinas Kesehatan KABUPATEN KETAPANG Nomor : /DINKES-AS/2016
tentang Pelimpahan wewenang kepada Kepala Puskesmas sebagai
Penandatanganan Surat Keputusan yang berkaitan dengan Akreditasi Puskesmas
Se-KABUPATEN KETAPANG;
Adapun ketentuan yang dipergunakan oleh Puskesmas Nanga Tayap adalah
sebagai berikut:
1. Pengertian
a. Tata Naskah dinas adalah pengelolaan informasi tertulis yang meliputi
pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi
dan penyimpanan naskah dinas serta media yang digunakan dalam
komunikasi kedinasan.
b. Naskah Dinas adalah Informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan
yang dibuat dan atau dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di
Puskesmas Nanga Tayap.
c. Format adalah naskah dinas yang menggambarkan tata letak dan
redaksional, serta penggunaan lambang/logo dan cap dinas.
d. Stempel/cap dinas adalah tanda identitas dari suatu jabatan
e. Kop naskah dinas adalah kop surat yang menunjukkan nama.
f. Kewenangan adalah kekuasaan yang melekat pada suatu jabatan.
g. Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dari pejabat
ke pejabat atau pejabat dibawahnya.
h. Mandat adalah pelimpahan wewenang yang diberikan oleh atasan kepada
bawahan untuk melakukan suatu tugas tertentu atas nama yang memberi
mandat.
i. Penandatanganan naskah dinas adalah hak, kewajiban dan tanggung
jawab yang ada pada seorang pejabat untuk menandatangani naskah dinas
sesuai dengan tugas dan kewenangan pada jabatannya.
j. Keputusan kepala adalah naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk
hukum yang bersifat penetapan, individual, konkrit dan final.
Keterangan :
1) Lambang Pemerintah KABUPATEN KETAPANG diiletakan di sebelah kiri.
2) Tulisan PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG ditulis pada baris
pertama ukuran 14 pt tebal menggunakan huruf Arial, tulisan DINAS
KESEHATAN ditulis pada baris kedua menggunakan huruf Arial ukuran 14
pt tebal, tulisan PUSKESMAS NANGA TAYAP menggunakan huruf Arial
ukuran 18 pt tebal.
3) Tulisan alamat, kode pos dan email menggunakan huruf ARIAL ukuran 9
pt, garis batas menggunakan ukuran 3.5 pt.
8. Metode Penomoran
a. Metode penomoran dokumen Puskesmas dibuat dengan tata aturan
b. ditetapkan sebagai berikut :
a) Pedoman
Sebagai contoh : 000/PED-PMH.445/YYYY
Keterangan :
000 : Menyatakan nomor urut surat
PED-PMH : Menyatakan kode klasifikasi subbag tatalaksana surat
445 : Menyatakan kode klasifikasi surat
YYYY : Menyatakan tahun
b) Dokumen Kebijakan / Keputusan
Sebagai contoh : 000/SK-PMH.445/YYYY
Keterangan :
000 : Menyatakan nomor urut surat
SK-PMH : Menyatakan kode klasifikasi subbag tatalaksana surat
445 : Menyatakan kode klasifikasi surat
YYYY : Menyatakan tahun
B. KEBIJAKAN
Kebijakan adalah Peraturan/Surat Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas Nanga Tayap yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan
wajib dilaksanakan oleh penanggung jawab maupun pelaksana. Berdasarkan
kebijakan tersebut, disusun pedoman/ panduan dan standar operasional prosedur
(SOP) yang memberikan kejelasan langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan di
Puskesmas Nanga Tayap.
Penyusunan Peraturan/Surat Keputusan tersebut harus didasarkan pada
peraturan perundangan, baik Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Presiden, Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah, Peraturan Menteri dan
pedoman- pedoman teknis yang berlaku seperti yang ditetapkan oleh Kementerian
Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas
Kesehatan Kabupaten. Peraturan/ Surat Keputusan Kepala Puskesmas dapat
dituangkan dalam lampiran dari peraturan/ keputusan tersebut.
Format Surat Keputusan disesuaikan dengan Peraturan Daerah yang berlaku atau
dapat disusun sebagai berikut:
1. Pembukaan ditulis dengan huruf kapital:
a. Kebijakan : Keputusan Kepala Puskesmas
b. Nomor : ditulis sesuai sistem penomoran di FKTP,
c. Judul : ditulis judul Peraturan/Keputusan tentang
d. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
e. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di tengah margin.
2. Konsideran, meliputi :
a. Menimbang:
1) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi latar
belakang dan alasan pembuatan keputusan,
2) Huruf awal kata “menimbang” ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan
tanda baca titik dua( : ), dan diletakkan di bagian kiri,
3) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan huruf
kecil dan dimulai dengan kata “bahwa” dengan “b” huruf kecil, dan diakhiri
dengan tanda baca (;).
b. Mengingat:
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat Peraturan/Surat Keputusan tersebut,
2) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan
yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi,
3) Kata “mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar kata menimbang,
4) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai
dengan hirarki tata perundangan dengan tahun yang lebih awal disebut
lebih dulu, diawali dengan nomor 1, 2, dst, dan diakhiri dengan tanda
baca (;).
3. Diktum:
a. Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan huruf
kapital;
b. Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan sejajar dengan
kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata menetapkan ditulis dengan
huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : );
c. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan(kepala), seluruhnya ditulis
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik ( . ).
4. Batang Tubuh.
a. Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan/Surat Keputusan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum,
b. Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Peraturan/ Surat Keputusan,
dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
Peraturan/Surat Keputusan.
5. Kaki :
Kaki Peraturan/Surat Keputusan merupakan bagian akhir substansi yang
memuat penanda tangan penerapan Peraturan/Surat Keputusan,
pengundangan peraturan/keputusan yang terdiri dari:
a. tempat dan tanggal penetapan,
b. nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,),
c. tanda tangan pejabat, dan
d. nama lengkap pejabat yang menanda tangani.
6. Penandatanganan:
Peraturan/Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nanga Tayap ditandatangani
oleh Kepala Puskesmas Nanga Tayap.
Level
No Penanggung Jawab Diperiksa Disahkan
Dokumen
1 Surat Penanggungjawab Ukm/UKP/Admen Kasubbag TU Kepala
Keputusan (Paraf sebelah kiri) (Paraf sebelah Puskesmas
kanan)
2 Pedoman/ Penanggungjawab Ukm/UKP/Admen Ketua Tim Mutu Kepala
Panduan (Paraf sebelah kiri) (Paraf sebelah Puskesmas
kanan)
3 SOP Penanggungjawab Ukm/UKP/Admen Ketua Tim Mutu Kepala
(Paraf sebelah kiri (Paraf sebelah Puskesmas
kanan)
4 KAK Penanggungjawab program Penanggungjawab Kepala
(Paraf sebelah kiri) Ukm/UKP/Admin Puskesmas
(Paraf sebelah
kanan)
TENTANG
………………………………………………………….
Mengingat : 1. ……………………………………………………….………………………….
2. ……………………………………………………….
…………………………;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS NANGA TAYAP
TENTANG….....
……….
……………………………….................................................................
……….
………………………………................................................................
KESATU : …………………………………………………………………………...............
KEDUA : …………………………………………………………………………...............
KETIGA : …………………………………………………………………………...............
Ditetapkan di ……………………
Pada tanggal …….…………….
NAMA JABATAN,
NAMA LENGKAP
Lampiran :
Keputusan ..........................................
.................................................
..........
Nomor : .................................................
.......
Tanggal : ................................................
.......
KETUA
1. TugasPokok : ...........................................................................................
2. Fungsi : ...........................................................................................
3. Uraian Tugas : a. ........................................................................................
b. ........................................................................................
dst ...
CONTOH II :
JADWAL DAN JENIS PELAYANAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
DI PUSKESMAS NANGA TAYAP
dst. .....
Ditetapkan di ……………………
Pada tanggal …….…………….
NAMA JABATAN,
NAMA LENGKAP
C. Status Kesehatan
BAB IV. Isu-isu Strategis
A. Kendala
B. Peluang
C. Rumusan Permasalahan
BAB V. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan
A. Visi
B. Misi
C. Tujuan
D. Sasarana
E. Strategi
F. Kebijakan
BAB VI. Program, Kegiatan, Indikator Kinerja dan Indikator Sumber
Pembiayaan
A. Program Kegiatan dan Indikator Kinerja
B. Indikator Sumber Pembiayaan
BAB VII. Penutup
Lampiran: Matriks rencana kinerja lima tahunan puskesmas
2. Langkah-langkah Penyusunan Rencana Kinerja Lima Tahunan Puskesmas:
Adapun tahapan penyusunan rencana lima tahunan Puskesmas adalah sebagai
berikut:
a. Membentuk tim penyusunan rencana kinerja lima tahun yang terdiri dari
Kepala Puskesmas bersama dengan penanggung jawab upaya
Puskesmas dan Pelayanan Klinis.
b. Tim mempelajari RPJMN, rencana strategis Kementerian Kesehatan,
Dinas Kesehatan Provinsi/ Kabupaten/Kota, target kinerja lima tahunan
yang harus dicapai oleh Puskesmas.
c. Tim mengumpulkan data pencapaian kinerja.
d. Tim melakukan analisis kinerja.
e. Tim menyusun pentahapan pencapaian indikator kinerja untuk tiap upaya
Puskesmas dengan penjabaran pencapaian untuk tiap tahun.
f. Tim menyusun program kerja dan kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai target pada tiap-tiap indikator kinerja.
g. Tim menyusun dokumen rencana kinerja lima tahunan untuk disahkan
oleh Kepala Puskesmas.
h. Sosialisasi rencana pada seluruh jajaran Puskesmas.
3. Matriks Rencana Kinerja Lima Tahunan
Panduan dalam mengisi matriks rencana kinerja lima tahunan:
BAB I . Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Sasaran
D. Ruang Lingkup
BAB II. Penyusunan Dokumen
A. Identifikasi Penyusunan
B. Proses Penyusunan Dokumen
BAB III. Pengesahan dan Pemberlakuan Dokumen
A. Alur Pengesahan
B. Tabel Pengesahan
C. Pemberlakuan Dokumen
BAB IV. Pencatatan, Penomoran, Sosialisasi, Distribusi, dan Penarikan
Dokumen
A. Pencatatan Dokumen
B. Penomoran Dokumen
C. Sosialisasi Dokumen
D. Distribusi Dokumen
E. Penarikan Dokumen
BAB V. Tata Cara Penyimpanan Dokumen
A. Dokumen Asli
B. Dokumen Foto Copy
BAB VI. Penataan, Pencarian Kembali, dan Perubahan/ revisi Dokumen
A. Penataan Dokumen
B. Pencarian Kembali
C. Perubahan/ revisi Dokumen
BAB VII. Penutup
Daftar Pustaka
Tujuan dibedakan atas tujuan umum yang merupakan tujuan secara garis besar
dari keseluruhan program/kegiatan, dan tujuan khusus yang merupakan tujuan
dari tiap-tiap kegiatan yang akan dilakukan. Dalam kerangka acuan harus
dijelaskan bagaimana cara melaksanakan kegiatan agar tujuan tercapai, dengan
penjadwalan yang jelas dan evaluasi serta pelaporan.
Kerangka acuan dapat menggunakan format sebagai berikut:
A. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang
masih terkait dengan upaya/ kegiatan.
B. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program
tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan
diperlukan program tersebut dapat lebih kuat.
C. Tujuan
Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/kegiatan. Tujuan umum adalah
tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara
rinci.
D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang
harus dilakukan sehingga tercapainya tujuan Program/kegiatan. Oleh karena
itu antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
E. Cara melaksanakan kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan
pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain dengan
membentuk Tim, melakukan rapat, melakukan audit, dan lain-lain.
F. Sasaran
Sasaran program adalah target per tahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan-tujuan upaya/ kegiatan. Sasaran Program/ kegiatan
menunjukkan hasil antara yang diperlukan untuk merealisir tujuan tertentu.
G. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian kegiatan
yang akan dilaksanakan, yang digambarkan dalam bentuk bagan.
H. Monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Yang dimaksud dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi
pelaksanaan kegiatan terhadap jadwal yang direncanakan. Jadwal tersebut
akan dievaluasi setiap berapa bulan sekali (kurun waktu tertentu), sehingga
apabila dari evaluasi diketahui ada pergeseran jadwal atau penyimpangan
jadwal, maka dapat segera diperbaiki sehingga tidak mengganggu Program/
kegiatan secara keseluruhan.
Karena itu yang ditulis dalam kerangka acuan adalah kapan (setiap kurun
waktu berapa lama) evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa yang
melakukan. Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah bagaimana
membuat laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan laporan
tersebut harus dibuat. Jadi yang harus ditulis di dalam kerangka acuan adalah
cara bagaimana membuat laporan evaluasi dan kapan laporan tersebut harus
dibuat dan ditujukan kepada siapa.
I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan adalah catatan kegiatan dan yang ditulis dalam kerangka acuan
adalah bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat
dokumentasi kegiatan. Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan
program dan kapan laporan harus diserahkan dan kepada siapa saja laporan
tersebut harus diserahkan.
Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan Program/ kegiatan secara
menyeluruh. Jadi yang ditulis di dalam kerangka acuan, bagaimana
melakukan evaluasi dan kapan evaluasi harus dilakukan. Jika diperlukan,
dapat ditambahkan butir-butir lain sesuai kebutuhan, tetapi tidak
diperbolehkan mengurangi, misalnya rencana pembiayaan dan anggaran
c. Prinsipnya adalah “Format” SOP yang digunakan dalam satu institusi harus
“ SERAGAM’
d. Contoh yang dapat digunakan di luar format SOP Permenpan terlampir
dalam Pedoman Penyusunan Dokumen Puskesmas ini.
e. Format merupakan format minimal, oleh karena itu format ini dapat diberi
tambahan materi/kolom misalnya, nama penyusun SOP, unit yang
memeriksa SOP. Untuk SOP tindakan agar memudahkan di dalam melihat
langkah-langkahnya dengan bagan alir, persiapan alat dan bahan dan lain-
lain, namun tidak boleh mengurangi item-item yang ada di SOP.
JUDUL SOP
Nomor Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
Ferdianti,
PUSKESMAS S.ST,M.Kes
Tanda Tangan Ka. Puskesmas :
NANGA TAYAP NIP.19890622201001200
2
Jika SOP disusun lebih dari satu halaman, pada halaman kedua dan seterusnya
SOP dibuat tanpa menyertakan kop/heading.
Contoh Komponen SOP
8. Format SOP (Standar Operasional Prosedur) yang dibakukan oleh Puskesmas
Nanga Tayap adalah dengan contoh sebagai berikut :
JUDUL SOP
Nomor Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :
Nama ka
PUSKESMAS
Tanda Tangan Ka. Puskesmas : Puskesmas
NANGA TAYAP
NIP
1 Pengertian
2 Tujuan
3 Kebijakan
4 Referensi
5 Prosedur/langkah
6 Unit Terkait
7 Rekaman histori
No Halaman Yang Dirubah Hasil Perubahan Diberlakukan Tanggal
Penjelasan :
a. Penulisan SOP harus tetap di dalam kotak adalah : nama Puskesmas Nanga
Tayap dan logo, judul SOP, nomor dokumen, tanggal terbit dan tanda tangan
kepala Puskesmas Nanga Tayap.
b. Logo Kabupaten dan lambang Puskesmas Nanga Tayap baik surat
keputusan maupun SOP berdiameter 2 cm.
c. Tulisan judul SOP Arial 12 bold, spasi judul 1, lebar kolom judul 10 cm.
d. Kotak logo kabupaten lebar 3,5 cm, kotak logo Puskesmas lebar 3,5 cm
e. Nomer dokumen, nomer revisi, tanggal terbit, halaman spasi 1, Arial 10 cm,
lebar kotaknya 3,2 cm dan lebar kotak isiannya 5 cm.
f. Tulisan SOP Arial 12 bold dan lebar kolomnya 1,8 cm.
g. Penulisan Puskesmas Nanga Tayap spasi 1, penulisannya Arial 10 (center),
lebar kotaknya 3,5 cm.
h. Penulisan Kepala Puskesmas Arial 10 bold, dan penulisan NIP Arial 8, lebar
kotaknya 3,5 cm.
i. Kop SOP dan komponen SOP formatnya jadi satu, untuk garis tengah di
komponen SOP sejajar dengan garis kanan kop logo kabupaten.
6) Unit terkait: berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam
proses kerja tersebut.
7) Rekaman Historis Perubahan : berisi rekaman tentang isi perubahan SOP
yang akan diubah serta tanggal pemberlakuan.
d. Syarat penyusunan SOP:
1) Perlu ditekankan bahwa SOP harus ditulis oleh mereka yang melakukan
pekerjaan tersebut atau oleh unit kerja tersebut. Tim atau panitia yang
ditunjuk oleh Kepala Puskesmas hanya untuk menanggapi dan
mengkoreksi SOP tersebut. Hal tersebut sangatlah penting, karena
komitmen terhadap pelaksanaan SOP hanya diperoleh dengan adanya
keterlibatan personel/unit kerja dalam penyusunan SOP.
2) SOP harus merupakan flow charting dari suatu kegiatan. Pelaksana atau unit
kerja agar mencatat proses kegiatan dan membuat alurnya kemudian Tim
Mutu diminta memberikan tanggapan.
3) Di dalam SOP harus dapat dikenali dengan jelas siapa melakukan apa,
dimana, kapan dan mengapa.
4) SOP jangan menggunakan kalimat majemuk. Subjek, predikat dan objek
SOP harus jelas.
5) SOP harus menggunakan kalimat perintah/instruksi bagi pelaksana dengan
bahasa yang dikenal pemakai.
6) SOP harus jelas, ringkas, dan mudah dilaksanakan. Untuk SOP pelayanan
pasien maka harus memperhatikan aspek keselamatan, keamanan dan
kenyamanan pasien. Untuk SOP profesi harus mengacu kepada standar
profesi, standar pelayanan, mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) kesehatan dan memperhatikan aspek keselamatan
pasien.
e. Evaluasi SOP
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP.
1) Evaluasi penerapan/ kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan dengan
menilai tingkat kepatuhan terhadap langkah – langkah dalam SOP. Untuk
evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan daftar tilik/check list:
2) Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan secara
konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk diingat,
dikerjakan, dan diberi tanda (checkmark).
3) Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk
mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
4) Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
5) Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah pelaksanaan dan
memonitor SOP, bukan untuk menggantikan SOP itu sendiri.
I. REKAM IMPLEMENTASI
1. Rekam implementasi adalah : dokumen yang menjadi bukti obyektif dari
kegiatan yang dilakukan atau hasil yang dicapai di dalam kegiatan Puskesmas
dalam melaksanakan regulasi internal atau kegiatan yang direncanakan.
2. Catatan/ rekam implementasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan juga harus
dikendalikan. Organisasi harus menetapkan SOP terdokumentasi untuk
mendefinisikan pengendalian yang diperlukan untuk identifikasi, penyimpanan,
perlindungan, pengambilan, lama simpan dan pemusnahan. Catatan/rekam
INSTRUKSI
NOMOR …/…/…/…/…
TENTANG
…………………………………………………………. NAMA JABATAN
…………………………………..
Kepada :
1. Nama/Jabatan Pegawai;
2. Nama/Jabatan Pegawai;
3. Nama/Jabatan Pegawai;
4. Nama/Jabatan Pegawai;
Untuk :
KESATU : …………………………………………………………………………..
KEDUA : …………………………………………………………………………..
KETIGA : …………………………………………………………………………..
KEEMPAT : Melaksanakan instruksi ini dengan penuh tanggung jawab.
Instruksi …. ini mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan.
Dikeluarkan di ……………………
NAMA LENGKAP
huruf awal kapital pada setiap awal unsurnya, dan diakhiri dengan
tanda baca koma;
(3) tanda tangan pejabat yang menugasi;
(4) nama lengkap pejabat yang menandatangani surat tugas, yang
ditulis dengan huruf awal kapital pada setiap awal unsurnya;
(5) cap dinas.
4) Distribusi dan Tembusan
a) Surat Tugas disampaikan kepada yang mendapat tugas.
b) Tembusan surat tugas disampaikan kepada pejabat/instansi yang
terkait.
5) Hal yang Perlu Diperhatikan
a) Bagian konsiderans memuat pertimbangan atau dasar.
b) Jika tugas merupakan tugas kolektif, daftar pegawai yang ditugasi
dimasukkan ke dalam lampiran yang terdiri dari kolom nomor urut, nama,
pangkat, NIP, jabatan, dan keterangan.
c) Surat tugas tidak berlaku lagi setelah tugas yang termuat selesai
dilaksanakan.
CONTOH FORMAT
NOMOR …/…/…/…/…
.............................................................................................................................
Dasar : 1. ………………………………………………………………………;
2. ………………………………………………………………………;
Memberi Tugas
Kepada :
1. ………(Nama )………………(NIP) …………………(Jabatan)
……………………………;
2. ………(Nama )………………(NIP) …………………(Jabatan)
……………………………;
Untuk :
1. ………………………………………………………………………;
2. ………………………………………………………………………;
Nama Lengkap
Tembusan:
1. ....
2. .…
CONTOH FORMAT
NOMOR …/…/…/…/…
.............................................................................................................................
Dasar : 1. ………………………………………………………………………;
2. ………………………………………………………………………;
Memberi Tugas
Untuk :
1. ………………………………………………………………………;
2. ………………………………………………………………………;
3. ………………………………………………………………………;
4. dan seterusnya.
Nama Lengkap
Tembusan:
1. ....
2. .…
CONTOH FORMAT
PERJANJIAN ANTAR INSTANSI DALAM NEGERI
TENTANG
………………………….…………………
NOMOR…………………
NOMOR…………………
Pada hari ini, ……… tanggal …..., bulan ……, tahun …….. bertempat di ……
yang
bertanda tangan di bawah ini
Pasal 1
………………………………………………………………..……………………………...
Pasal 2
RUANG LINGKUP KERJA SAMA
………………………………………………………………..……………………………..
Pasal 3
PELAKSANAN KEGIATAN
………………………………………………………………..……………………………..
Pasal 4
PEMBIAYAAN
………………………………………………………………..……………………………...
Pasal 5
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
……………………………………………………………………………………….……
Pasal 6
LAIN-LAIN
(1) Apabila terjadi haL-hal yang di luar kekuasaan kedua belah pihak atau
force majeure, dapat dipertimbangkan kemungkinan perubahan tempat dan
waktu pelaksanaan tugas pekerjaan dengan persetujuan kedua belah pihak.
Pasal 7
PENUTUP
……………………………………………………………………………………….
…………
Nama Institusi Nama Institusi
Nama Jabatan Nama
Jabatan Tanda Tangan
Tanda tangan Nama
Nama
CONTOH FORMAT
SURAT KUASA / PENDELEGASIAN WEWENANG
untuk …………………………………………………………….…………………….
…...................
…………………………………………………………….…………………….…..............
Surat kuasa / pendelegasian wewenang ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Nanga Tayap,
……………………..
BERITA ACARA
NOMOR …/…/…/…/…
Pada hari ini, ……tanggal ………, bulan ………, tahun …….., kami masing-masing:
1. …………(nama pejabat) …… (NIP dan jabatan), selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA.
dan
2. ...... ……(pihak lain) …………………………….., selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA, telah melaksanakan :
1. ………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
2. dan seterusnya.
Meengetahui / Mengesahkan
Nama Jabatan,
Tanda Tangan,
Nama Lengkap
4. Surat Keterangan
a. Pengertian
Surat keterangan adalah naskah dinas yang berisi informasi hal atau
seseorang untuk kepentingan kedinasan.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Surat keterangan dibuat dan ditandatangani oleh pejabat sesuai
dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
SURAT KETERANGAN
NOMOR …/…/…/…/…
Nama : .……………………………
NIP : .……………………………
Jabatan : ………………………….…
Nama : .……………………………
NIP : .……………………………
Jabatan : ………………………….…
…………………………………………………………………….…………………….…
…………………………………………………………………….…………………….…
…………………………………………………………………….…………………….…
Nanga Tayap, ……………………..
5. Surat Pengantar
a. Pengertian
Surat pengantar adalah naskah dinas yang digunakan untuk
mengantar/menyampaikan barang atau naskah.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Surat pengantar dibuat dan ditandatangani oleh pejabat sesuai dengan
tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat pengantar terdiri dari :
a) kop naskah dinas;
b) nomor;
c) tanggal;
d) nama jabatan/alamat yang dituju;
e) tulisan surat pengantar yang diletakkan secara simetris.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat pengantar dalam bentuk kolom terdiri dari
a) nomor urut;
b) jenis yang dikirim;
c) banyaknya naskah/barang;
d) keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki surat pengantar terdiri dari :
a) pengirim yang berada di sebelah kanan, yang meliputi
(1) nama jabatan pembuat pengantar;
(2) tanda tangan;
(3) nama dan NIP;
(4) stempel jabatan/instansi
b) penerima yang berada di sebelah kiri, yang meliputi :
(1) nama jabatan penerima;
(2) tanda tangan;
(3) nama dan NIP;
(4) cap instansi instansi;
(5) nomor telepon/faksimile;
(6) tanggal penerimaan.
d. Hal yang Perlu Diperhatikan
Surat pengantar dikirim dalam dua rangkap: lembar pertama
untuk penerima dan lembar kedua untuk pengirim.
e. Penomoran
Penomoran surat pengantar sama dengan penomoran surat dinas.
Kepada
Yth. Kepala Dinas Kesehatan
Up. Kasie Kesga
Dinas Kesehatan
Kabupaten Ketapang
di-
Ketapang
SURAT PENGANTAR
Nomor: B/ 000 /TU.445/I/2023
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Nanga Tayap
Ka. Puskesmas
NIP.
Diterima tanggal …………………
Penerima,
………………………..
NIP.
No. HP :
6. Pengumuman
a. Pengertian
Pengumuman adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan yang
ditujukan kepada semua pejabat/pegawai dalam instansi atau perseorangan
dan golongan di dalam atau di luar instansi.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Pengumuman dibuat dan ditandatangani oleh pejabat yang mengumumkan
atau pejabat lain yang ditunjuk.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala pengumuman terdiri dari :
a) kop naskah dinas yang memuat logo dan nama instansi, yang ditulis
dengan huruf kapital secara simetris;
b) tulisan pengumuman dicantumkan di bawah logo instansi, yang ditulis
dengan huruf kapital secara simetris dan nomor pengumuman
dicantumkan di bawahnya;
c) kata tentang, yang dicantumkan di bawah pengumuman ditulis
dengan huruf kapital secara simetris;
d) rumusan judul pengumuman, yang ditulis dengan huruf kapital secara
simetris di bawah tentang.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh pengumuman hendaknya memuat
a) alasan tentang perlunya dibuat pengumuman;
b) peraturan yang menjadi dasar pembuatan pengumuman:
c) pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap mendesak.
3) Kaki
Bagian kaki pengumuman terdiri dari :
a) tempat dan tanggal penetapan;
b) nama jabatan pejabat yang menetapkan, yang ditulis dengan
huruf awal kapital, diakhiri dengan tanda baca koma;
c) tanda tangan pejabat yang menetapkan;
d) nama lengkap yang menandatangani, yang ditulis dengan huruf
awal kapital;
e) cap dinas
d. Hal yang Perlu Diperhatikan
1) Pengumuman tidak memuat alamat, kecuali yang ditujukan
kepada kelompok/golongan tertentu.
2) Pengumuman bersifat menyampaikan informasi, tidak memuat tata
cara pelaksanaan teknis suatu peraturan.
PENGUMUMAN
NOMOR …/…/…/…/…
TENTANG
..............................................................................
…………………………………………………………….…………………….
….................
…………………………………………………………………….…………………….
….................
Dikeluarkan di ……………………..
Pada Tanggal .....................................
c. Laporan
a. Pengertian
Laporan adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan
tentang pelaksanaan suatu kegiatan/kejadian.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatangan
Laporan ditandatangani oleh pejabat yang diserahi tugas.
c. Susunan
a) Kepala
Bagian kepala laporan memuat judul laporan yang ditulis dalam
huruf kapital dan diletakkan secara simetris.
b) Batang Tubuh
Bagian batang-tubuh laporan terdiri dari
1) Pendahuluan, memuat penjelasan umum, maksud dan tujuan
LAPORAN
TENTANG
D. Pendahuluan
1. Umum
2. Maksud dan Tujuan
3. Ruang Lingkup
4. Dasar
E. Kegiatan yang Dilaksanakan
……………………………………………………………………………
F. Hasil yang Dicapai
d. Telaahan Staf
1) Pengertian
Telaahan staf adalah bentuk uraian yang disampaikan oleh pejabat atau staf
yang memuat analisis singkat dan jelas mengenai suatu persoalan dengan
memberikan jalan keluar/pemecahan yang disarankan.
2) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala telaahan staf terdiri dari :
1) judul telaahan staf dan diletakkan secara simetris di tengah atas;
2) uraian singkat tentang permasalahan.
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh telaahan staf terdiri dari
1) Persoalan, yang memuat pernyataan singkat dan jelas tentang
persoalan yang akan dipecahkan;
2) Praanggapan, yang memuat dugaan yang beralasan, berdasarkan data
yang ada, saling berhubungan sesuai dengan situasi yang dihadapi dan
merupakan kemungkinan kejadian di masa yang akan datang;
3) Fakta yang mempengaruhi, yang memuat fakta yang landasan analisis
dan pemecahan persoalan;
4) Analisis pengaruh praanggapan dan fakta terhadap persoalan dan
akibatnya, hambatan serta keuntungan dan kerugiannya, pemecahan
atau cara bertindak yang mungkin atau dapat dilakukan;
5) Simpulan, yang memuat intisari hasil diskusi, yang merupakan pilihan
cara bertindak atau jalan keluar;
6) Tindakan yang disarankan, yang memuat secara ringkas dan jelas saran
atau usul tindakan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi.
c) Kaki
Bagian kaki telaahan staf terdiri dari:
1) nama jabatan pembuat telaahan staf, yang ditulis dengan huruf
awal kapital;
2) tanda tangan;
3) nama lengkap;
4) daftar lampiran.
TELAAHAN STAF
TENTANG
……………………………………
A. Persoalan
Bagian persoalan memuat pernyataan singkat dan jelas tentang persoalan yang akan
dipecahkan
B. Praangapan
Praanggapan memuat dugaan yang beralasan berdasarkan data dan saling berhubungan
sesuai dengan situasi yang dihadapi dan merupanakan kemungkinan kejadian dimasa
mendatang
D. Analisis
Bagian ini memuat analisis pengaruh praanggapan dan fakta terhadap persoalaan dan
akibatnya, hambatan serta keuntungan dan kerugian, pemecahan atau cara bertindak yang
mungkin atau dapat dilakukan.
E. Simpulan
Bagian ini memuat intisari hasil diskusi dan pilihan cara bertindak atau jalan keluar sebagai
pemecahan persoalaan yang dihadapi.
F. Saran
Bagian ini memuat secara ringkas dan jelas saran atau usul tindakan untuk mengatasi
persoalaan yang dihadapi.
Ttd
Nama lengkap
e. Notulen
1) Pengertian
Notulen adalah naskah dinas yang membuat catatan jalannya acara
(kegiatan) mulai dari pembukaan, pembahasan masalah, sampai dengan
pengambilan keputusan, serta penutupan.
2) Fungsi Notulen
Notula/Notulen merupakan catatan ringkas, padat, sistematis, dari suatu
kegiatan sidang. Fungsi notula/notulen sangatlah penting terhadap kegiatan
rapat tersebut. Karena di dalam notulen/notula semua kegiatan rapat akan
dibuktikan secara tertulis, berikut fungsi notulen :
………………………… …………………………
Nip………….…………. Nip…………….……….
DAFTAR HADIR
10
11
12
13
14
15
Nama : RIDWAN
NIK : 610423 00000000
Jenis Kelamin : Laki - laki
Tempat/Tanggal Lahir : Nanga Tayap, 19 Agustus 2000
Alamat Sekarang : Jalan Trans kalimantan
Desa Nanga tayap Kecamatan Nanga Tayap
Kabuaten Ketapang Kalimantan Barat
Tinggi Badan : 170 CM
Berat Badan : 65 KG
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Golongan Darah : B+
Nama
NIP.
Yang bertanda tangan di bawah ini, Petugas Pemeriksa Kesehatan pada Puskesmas
Nanga Tayap dengan ini menerangkan bahwa :
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat Sekarang :
Bahwa yang bersangkutan benar dalam keadaan Sakit dan perlu diberikan istirahat
selama ………. (…………..) hari
dari tanggal……............………………………s/d tanggal ……............
………………………
Demikian surat keterangan sakit ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Nama
NIP.
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Puskesmas Nanga Tayap dengan ini
memberikan izin kepada:
Nama :
NIP :
Pangkat / Golongan :
Jabatan :
Unit Kerja :
Mengajukan Izin selama :
Keperluan Izin :
Tempat yang dituju :
Selama izin berada di Alamat :
HP yang dapat dihubungi :
Satatus Izin : Di Izinkan / Tidak di Izinkan
Demikian surat izin ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
...............................
NIP.
Kepada
Yth. Ketua ADMEN
Ketua UKM
Ketua UKP
di -
Nanga Tayap
Dengan hormat
Bersama ini kami sampaikan ………………………
………………..
Hari/tanggal :
Jam :
Tempat :
Acara : 1. …………………
2. …………………
3. …………………
4. …………………
.....................................
NIP.
Jenis Kelamin :
Berat Badan Lahir :
Panjang Badan Lahir :
Diberi Nama :
Nama Ibu :
Tempat, Tanggal lahir :
KTP No. :
Pekerjaan :
Nama Ayah :
Tempat, Tanggal lahir :
KTP No. :
Pekerjaan :
Alamat :
Demikian Surat Keterangan ini dibuat, agar dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
............................ …………………………….
NIP.
Yang bertanda tangan di bawah ini Petugas Kesehatan Puskesmas Nanga Tayap
menerangkan bahwa pasien :
Nama : …………………………..
Umur : …………………………..
Jenis Kelamin : …………………………..
Alamat : …………………………..
…………………………..
…………………………..
Tanggal : …………………………..
Pukul : …………………………..
Penyebab Kematian : …………………………..
................................... …………………………….
NIP.
Yang bertanda tangan di bawah ini Petugas Kesehatan Puskesmas Nanga Tayap
menerangkan bahwa:
Nama : ………………………………………..
Jenis Kelamin : ………………………………………..
Tempat, Tanggal Lahir : ………………………………………..
Pekerjaan : ………………………………………..
Alamat : ………………………………………..
………………………………………..
………………………………………..
................................ …………………………….
NIP.
Nomor : B/0000/TU.445/VII/2023
Lampiran : …………………………. Kepada Yth.
Perihal : Rujukan ……………….. ……………………………………
……………………………………
…………………………………
…………………………………
di -
Tempat
Dengan Hormat,
Dengan ini kami kirimkan seorang pasien :
Nama : ……………………………………………………………………………………………..
Umur : ……………………………………………………………………………………………..
Jenis Kelamin : ……………………………………………………………………………………………..
Alamat : …………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
Demikian surat rujukan ini kami buat, mohon perawatan dan tindakan selanjutnya. Atas kerjasamanya kami
mengucapkan terima kasih.
.............................. ………………………………..
Nip. …………………………. Nip. Nip. ……………………………
……………………………………………
Nama Pasien :
No. RM :
Tgl. Masuk :
Nama DPJP :
NAMA TINDAKAN :
PEMBERIAN INFORMASI
Pemberian Informasi :
Tanda () /
Paraf
No. Jenis Informasi Isi Informasi
Penerima
Informasi
Diagnosis
1.
(Diagnosis Kerja & Diagnosis Banding)
2. Dasar Diagnosis
3. Tindakan Medis
4. Indikasi Tindakan
5. Tata Cara
6. Tujuan
7. Risiko
8. Komplikasi
9. Prognosis
Dengan ini menyatakan bahwa saya telah menerangkan hal – hal di atas Tanda Tangan
secara benar dan jelas dan memberikan kesempatan untuk bertanya dan/atau Dokter
berdiskusi.
Dengan ini menyatakan bahwa saya telah menerima informasi sebagaimana di Tanda Tangan
atas yang saya beri tanda/paraf di kolom kanannya, dan telah memahaminya.
Penerima
Informasi
Lanjut halaman ke 2
Nama : ........................................................................................................................................
..............
Alamat : ........................................................................................................................................
.............
........................................................................................................................................
.............
Nama : ........................................................................................................................................
..............
Alamat : ........................................................................................................................................
.............
........................................................................................................................................
.............
Saya memahami perlunya dan manfaat Tindakan tersebut sebagaimana telah dijelaskan seperti
di atas kepada saya, termasuk risiko dan komplikasi yang timbul.
Saya juga menyadari bahwa oleh karea ilmu kedokteran bukanlah ilmu pasti, maka
keberhasilan Tindakan Medis bukanlah keniscayaan, melainkan sangat tergantung kepada
Tuhan Yang Maha Esa, oleh sebab itu saya membebaskan PUSKESMAS NANGA TAYAP /
Dokter / Petugas Lainnya dari tanggung jawab hukum apabila akibat atau resiko yang tidak
diharapkan benar – benar terjadi di kemudian hari.
Nanga Tayap,........................................Jam..................
(........................................) (........................................)
(........................................)
Nama : ........................................................................................................................................
..............
Alamat : ........................................................................................................................................
.............
........................................................................................................................................
.............
Nama : ........................................................................................................................................
..............
Alamat : ........................................................................................................................................
.............
........................................................................................................................................
.............
Saya memahami perlunya dan manfaat Tindakan tersebut sebagaimana telah dijelaskan seperti
di atas kepada saya, termasuk risiko dan komplikasi yang timbul, oleh sebab itu saya
membebaskan PUSKESMAS NANGA TAYAP / Dokter / Petugas Lainnya dari tanggung
jawab hukum apabila akibat tindakan yang tidak saya setujui terdapat risiko yang tidak
Nanga Tayap,........................................Jam..................
(........................................) (........................................)
(........................................)
SETUJU /
1 Pemasangan Infus
MENOLAK
SETUJU /
2 Pemberian Obat Injeksi
MENOLAK
SETUJU /
3 Pemeriksaan Swab Antigen / PCR
MENOLAK
SETUJU /
4 Bersedia di tempatkan di ruangan isolasi
MENOLAK
SETUJU /
5 Bersedia di rujuk
MENOLAK
SETUJU /
6 Pemasanagan Kateter Urine
MENOLAK
SETUJU /
7 Tindakan Jahit Luka
MENOLAK
SETUJU /
8 Rawat Inap
MENOLAK
SETUJU /
9 Pertolongan Persalinan Normal
MENOLAK
SETUJU /
10 Lain-lain…………………………………………….
MENOLAK
SETUJU /
11 Lain-lain…………………………………………….
MENOLAK
SETUJU /
12 Lain-lain…………………………………………….
MENOLAK
Dari Penjelasan yang diberikan, telah saya mengerti segala hal yang berhubungan dengan
penyakit tersebut, serta tindakan medis yang dilakukan dan kemungkinan pasca tindakan yang
dapat terjadi sesuai penjelasan yang di berikan .
Nanga Tayap, 2023
Dokter/ Pelaksana Yang membuat pernyataan
( ………………………………..) (……………………………………)
Saksi
(………………………………. )
f. Formulir
Formulir adalah bentuk pengaturan alokasi ruang atau lembar naskah untuk
mencatat berbagai data dan informasi. Formulir dibuat dalam bentuk kartu atau
lembaran tercetak dengan judul tertentu berisi keterangan yang diperlukan.
BAB IV
PENUTUP
Ferdianti, S.S.T,M.Kes
NIP. 19890622 201001 2 002
DAFTAR PUSTAKA