Anda di halaman 1dari 4

1.

Contoh Lembaga Pendidikan Formal Swasta Keagamaan SD-PT di Sumatera Utara


- SD : SD Al-Falah, SD Santa Maria
- SMP : SMP Santo Thomas, SMP Methodist
- SMA : SMA Santa Maria, SMA Methodist
- PT : Unversitas HKBP Nomensen, Univesitas Katolik
2. Manajemen Pendidikan Formal
Manajemen menurut Mary Parker Follet adalah sebagai seni menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan menrut Ricky W.
Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan
secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal Manajemen Pendidikan dalam buku
suharsimi arikunto dan lia yuliana menjelaskan bahwa merupakan suatu kegiatan atau
rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok
manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai jutuan pendidikan
yang telah ditetapkan sebelumnya, agar efektif dan efisien Pendidikan formal adalah
merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur
pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar,
pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi. Pendidikan formal adalah kegiatan
yang sistematis, berstruktur, bertingkat, berjenjang, dimulai dari sekolah dasar sampai
dengan perguruan tinggi dan yang setaraf denganya; termasuk ke dalamnya ialah
kegiatan studi yang berorientasi akademis dan umum, program spesialisasi, dan latihan
profesional, yang dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus. Jadi manajemen
pendidikan formal banyak yang menggunakan istilah manajemen sekolah adalah segala
usaha bersama untuk mendayagunakan sumber-sumber, baik personal maupun material,
secara efektif dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah
secara optimal.
Tujuan dari pendidikan yaitu untuk memuat tentang gambaran nilai-nilai yang baik,
luhur, pantas, benar, dan indah dalam kehidupan. tujuan pendidikan memiliki dua fungsi,
yaitu: a. memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan b. merupakan sesuatu
yang ingin dicapai.oleh segenap kegiatan pendidikan. Tap MPR No. IV/MPR/1978
menyebutkan Pendidikan Nasional berdasarkan pancasila dan bertujuan meningkatkan
ketakwaan terhadap tuhan yang maha esa, kecerdasan, ketrampilan, mempertinggi budi
pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebangsaan agar dapat
menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri
serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa”. Sedangkan Undang-
undang RI no 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional menjelaskan bahwa
tujuan dari pendidikan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab Dari beberapa sumber di atas maka dapat dijelaskan pula bahwa
tujuan dari manajemen pendidikan formal tersebut ialah untuk mendukung atau
menyelenggarakan pengelolaan pendidikan agar dapat mencapai tujuan-tujuan
pendidikan tersebut.
Ruang lingkup Manajemen Pendidikan Formal

1. Manajemen kurikulum, meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi


kegiatan tentang pendataan mata pelajaran/mata kuliah yang diajarkan/dipasarkan, waktu
jam yang tesedia, jumlah guru beserta pembagian jam pelajaran, jumlah kelas,
penjadwalan, kegiatan belajar-mengajar, buku-buku yang dibutuhkan, program semester,
evaluasi, program tahunan, kelender pendidikan, perubahan kurikulum maupun inovasi-
inovasi dalam pengembangan kurikulum (Nawawi, 1989:68).
2. Manajemen ketenagaan pendidikan (kepegawaian), meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan penerimaan pegawai
baru, mutasi, surat keputusan, surat tugas, berkas-berkas tenaga kependidikan, daftar
umum kepegawaian, upaya peningkatan SDM serta kinerja pegawai, dan sebagainya.
3. Manajemen peserta didik, meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan dan evaluasi kegiatan penggalangan penerimaan siswa baru, pelaksanaan tes
penerimaan siswa baru, penempatan dan pembagian kelas, kegiatan-kegiatan kesiswaan,
motivasi dan upaya peningkatan kualitas lulusan dan sebagainya.
4. Manajemen perlengkapan sekolah,
Manajemen perlengkapan sekolah dapat didefinisikan sebagai proses kerja sama
pendayagunaan semua perlengkapan pendidikan secara efektif dan efisien. Perlengkapan
sekolah atau juga sering disebut dengan fasilitas sekolah, dapat dikelompokkan menjadi:
(1) sarana pendidikan; dan (2) prasarana pendidikan.(Bafadal, 2008:2) Sarana dan
prasarana pendidikan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan
dan evaluasi kegiatan pengadaan barang pembagian dan penggunaan barang (inventaris),
perbaikan barang, dan 2en keuangan/ pembiayaan pendidikan, meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan masuk dan keluarnya
dana, usaha-usaha menggali sumber pendanaan sekolah seperti kegiatan koperasi serta
penggunaan dana secara efisien.
5. Manajemen/administrasi perkantoran, meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan kantor agar memberikan pelayanan
yanqg terbaik kepada semua orang yang membutuhkan serta berhubungan dengan
kegiatan lembaga.
6. Manajemen unit-unit penunjang pendidikan, melipiti perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan ddan evaluasi kegiatan unit-unit penunjang, misalnya
bimbingan dan penyuluhan (BP), perpustakaan, UKS, pramuka, olahraga, kesenian, dan
sebagainya.
7. Manejemen layanan khusus pendidikan, meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan pelayanan khusus, misalnya menu
makanan/konsumsi, layanan antar jemput , bimbingan khusus di rumah, dan sebagainya.
8. Manajemen tata lingkungan dan keamanan sekolah meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi tata ruang pertamanan sekolah,
kebersihan dan ketertiban sekolah, serta keamanan dan kenyamanan lingkungan sekolah.
9. Manejemen hubungan dengan masyarakat, meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan hubungan masyarakat, misalnya
pendataan alamat kantor/orang yang dianggap perlu, hasil kerjasama, program-progran
humas, dan sebagainya.
Secara umum, semakin besar dan maju suatu lembaga pendidikan, semakin banyak ruang
lingkup manajemen yang harus ditangani sekolah. Demikian juga ssebaliknya, semakin
rendah dan kecil sekolah semakin ssedikit ruang lingkup manajemen yang harus
ditanganinya. Missalnya manajemen sekolah yang tergolong kecil dan bermutu rendah
lebih sederhana pengelolaannya seperti sekolah-sekolah dasar yang ada di pelosok desa
dibanding dengan manajemen sekolah yang tergolong besar dan maju.

3. Defenisi Manajemen Pendidikan dan Manajemen Pendidikan Formal


a. Defenisi Manajemen Pendidikan menurut Para Ahli
- Prof. DR. Oemar Hamalik mengartikan manajemen pendidikan sebagai suatu
proses atau system organ peningkatan kemanusiaan dalam kaitannya dengan suatu
system pendidikan.
- B Suryosubroto mengartikan Manajemen Pendidikan dari segi kepemimpinan,
yang bisa diartikan sebagai suatu usaha untuk menjawab berbagai pertanyaan
tebntang bagaimana kemampuan yang dimiliki oleh seorang administrator
pendidikan untuk menjalankan segala pencapaian tujuan pendidikan.
- Engkoswara di dalam buku karyanya yang diterbitkan pada tahun 2001,
manajemen pendidikan merupakan suatu ilmu yang secara khusus mempelajari
bagaimana cara untuk menata sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkkan secara produktif dan bagaimana menciptakan suasana bagi manusia
yang turut serta dalam mencapau tujuan telah disepakati bersama.
- Djam’am Satori pada tahun 1980 dalam bukunya menulis bahwa manajemen
pendidikan adalah satu keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan
semua sumber personel dan materiil yang ada dan sesuai dalam rangka untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
- Made Pidarta dalam bukunya menulis bahwa manejemen pendidikan merupakan
aktivitas memadukan sumber – sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha
untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.
b. Defenisi Manajemen Pendidikan secara umum adalah suatu proses perencanaan,
penyusunan, pelaksanaan, dan pengawasan, dalam mengelola segala sumber daya
yang berupa manusia, uang, material, metode, mesin, market, waktu, dan informasi,
untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien dalam bidang pendidikan.
c. Dari pengertian diatas dapat dismpulkan bahwa pengertian dari manajemen
Pendidikan formal adalah kegiatan mengelola sistem pendidikan. Kegitan ini meliputi
perencanaan sumber daya yang akan terlibat dalam pendidikan, perencanaan
keuangan, mengatur operasional kegiatan, dan evaluasi kegiatan Pendidikan.
4. Fungsi-fungsi Manajemen Pendidikan
Fungsi dari manajemen pendidikan mengandung empat unsur yaitu sebagai berikut ini :
 Perencanaan (Planning)
Perencanaan ialah suatu proses menyusun tujuan dan sasaran organisasi serta
Menyusun “peta kerja” yang melibatkan cara pencapaian tujuan.
 Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah suatu Proses dari menghimpun Sumber Daya Manusia,
modal, dan peralatan yang dibutuhkan dengan cara yang efektif demi mencapai
tujuan.
 Pelaksanaan (Implementation)
Pelaksanaan merupakan suatu Proses dengan menggerakan sumber daya manusia
yang ada untuk melakukan suatu kegiatan pencapaian tujuan sehingga efisiensi proses
terjadi dan menghasilkan sebuah efektivitas hasil kerja.
 Pengawasan (Controlling)
Pengawasan merupakan suatu Proses pemberian balikan dan tindak lanjut dari
pembandingan antara hasil yang dicapai dengan suatu rencana yang sudah dibuat
kemudian terdapat tindakan penyesuaian jika terjadi penyimpangan.
5. Standar Nasional Pendidikan
6. Penerapan Fungsi-fungsi Manajemen Pendidikan Pada Lembaga Pendidikan Formal
untuk mencapai standar nasioanal pendidikan

Anda mungkin juga menyukai