Anda di halaman 1dari 7

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu...

” (Al Maidah 5:1)

AKAD PEMBIAYAAN IJARAH MULTIJASA


ANTARA
PT. SINAR MAS MULTIFINANCE - UNIT USAHA SYARIAH

DAN

Nomor:

Pada hari ini tanggal bulan tahun (


/ / ) pukul , bertempat
di yang bertanda tangan dibawah ini:

1. dalam jabatannya selaku PT. Sinar Mas


Multifinance-Unit Usaha Syariah, yang berkedudukan dan berkantor pusat di Tower 1 Lantai 9 Sinarmas Land Plaza, Jl
MH Thamrin No. 51, Jakarta Pusat 10350, selaku kuasa dan pengelola channeling bertindak untuk dan atas nama
PT. Bank Sinarmas, Tbk- Unit Usaha Syariah (“Bank”), selanjutnya disebut SMMF – UUS:

2. pekerjaan usia tahun, bertempat tinggal di


berdasarkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) nomor yang berlaku. Yang dalam melakukan tindakan
hukum ini telah mendapatkan persetujuan dari istri/ suami yang bernama
pekerjaan usia tahun, bertempat tinggal di berdasarkan Kartu
Tanda Penduduk (KTP) nomor yang berlaku, yang turut menandatangani Akad ini selanjutnya
disebut NASABAH;

SMMF - UUS dan NASABAH secara bersama-sama selanjutnya disebut PARA PIHAK.

PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:


I. Bahwa NASABAH telah mengajukan Pembiayaan untuk menyewa jasa berupa: Paket Pembiayaan Perjalanan Ibadah
Haji, sebagaimana tertuang dalam Formulir Permohonan pembiayaan nasabah tanggal .
II. Bahwa SMMF-UUS telah menyatakan persetujuannya untuk memberikan Pembiayaan Ijarah kepada NASABAH
sebagaimana tertuang dalam Surat Pemberitahuan Persetujuan Pemberian Pembiayaan (SP 4) No
Tanggal yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tak
terpisahkan dari akad ini.
Selanjutnya PARA PIHAK dengan ini telah setuju dan sepakat untuk mengadakan Akad Pembiayaan Ijarah Multijasa
(selanjutnya disebut “Akad”) berdasarkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
DEFINISI
Dalam Akad ini yang dimaksud dengan:
1. Akad adalah kesepakatan tertulis antara PARA PIHAK yang memuat hak dan kewajiban bagi masing-masing pihak
sesuai prinsip syariah.
2. Agunan adalah jaminan baik berupa benda bergerak maupun benda tidak bergerak yang diserahkan oleh pemilik
Agunan kepadaSMMF-UUS, guna menjamin pelunasan KewajibanIjarah sebagai jaminan untuk mendukung keyakinan
SMMF-UUSatas kemampuan dan kesanggupan NASABAH untuk melunasi utangnya sesuai Akad ini.
3. Angsuran adalah sejumlah uang untuk pembayaran cicilan harga sewa kepada SMMF-UUSyang wajib dibayar oleh
NASABAH sesuai jadwal Angsuran sebagaimana disepakati dalam Akad ini.
4. Aset (Ma'jur) adalah objek dari sewa menyewa yang meliputi segala kebendaan yang dihalalkan oleh Syariah.
5. Bukti Kepemilikan Agunan adalah akta-akta, surat-surat bukti kepemilikan, dan surat lainnya yang merupakan bukti
hak atas Aset Agunan berikut surat-surat lain yang merupakan satu kesatuan dan bagian tidak terpisah dari barang
Agunan guna menjamin pemenuhan kewajiban NASABAH kepada SMMF-UUS berdasarkan Akad ini.
6. Bukti Setor - BPIH adalah bukti setor yang dicetak oleh Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji.
7. Cidera Janji adalah suatu perbuatan yang mengakibatkan terjadinya peristiwa atau peristiwa-peristiwa sebagaimana
dimaksud Pasal 14 Akad ini, yang menyebabkan SMMF-UUS dapat menghentikan seluruh atau sebagian dari isi Akad
ini, menagih seketika dan sekaligus jumlah kewajiban NASABAH kepada SMMF-UUS sebelum jangka waktu Akad ini
berakhir.
8. Denda (Ta’zir) adalah sanksi yang diberikan kepada Nasabah untuk mendisiplinkan Nasabah dalam memenuhi
kewajibannya kepada SMMF-UUS.

1
9. Force Majeure adalah peristiwa/kejadian yang disebabkan oleh bencana alam, kerusuhan, huru hara,
pemberontakan, epidemi, sabotase, peperangan, pemogokan, kebijakan pemerintah atau sebab-sebab lain di luar
kekuasaan SMMF-UUS dan NASABAH.
10. Ganti Rugi (Ta'widh) adalah sejumlah dana yang harus dibayarkan oleh NASABAH kepada SMMF-UUS sebagai akibat
adanya tunggakan pembayaran kewajiban NASABAH dan/atau kerugian yang dialami oleh SMMF-UUS karena
kelalaian dan/atau penyimpangan dari ketentuan Akad ini yang dilakukan oleh NASABAH.
11. Hari Kerja adalah hari kerja Bank Indonesia.
12. Harga Sewa Pemilik Aset adalah jumlah uang yang dibayarkan oleh SMMF-UUS kepada Pemilik Aset sebagai
pembayaran manfaat sewa.
13. Harga Sewa Kepada NASABAH adalah sejumlah uang yang wajib dibayar oleh NASABAH kepada SMMF-UUS sebagai
pembayaran manfaat sewa.
14. Ijarah Multijasa adalah penyediaan dana dalam rangka pemindahan manfaat atas jasa dalam waktu tertentu dengan
pembayaran sewa (Ujrah).
15. Imbalan (Ujrah) adalah keuntungan SMMF-UUS yang besarnya merupakan selisih antara Harga Sewa Kepada
NASABAH dan Harga Sewa Pemilik Aset.
16. Jangka Waktu Pembiayaan adalah masa berlakunya Pembiayaan ini sesuai dengan kesepakatan dalam pokok Akad
ini.
17. Jatuh Tempo Pembayaran Angsuran adalah tanggal yang ditentukan dimana NASABAH berkewajiban membayar
sesuaijadwal Angsuran yang disepakati dalam Akad ini.
18. Kewajiban Ijarah adalah sejumlah kewajiban keuangan nasabah kepada SMMF-UUS, namun tidak terbatas pada
Imbalan (ujrah) Ijarah saja, tapi juga semua biaya-biaya yang menjadi beban nasabah serta bila ada pajak-pajak
yang harus dibayar kepada pemerintah.
19. NASABAHadalah Penyewa yang berkewajiban membayar sewa barang yang telah dilakukan oleh NASABAH kepada
SMMF- UUS.
20. PENANGGUNG atau KAFIL adalah pihak yang dengan harta dan kekayaan yang dimilikinya bersedia dengan penuh
tanggung jawab, menjamin dan menanggung seseorang dalam memenuhi segala sesuatu yang menjadi kewajiban dan
tanggung jawabnya terhadap pihak lain, serta bersedia menyerahkan harta dan kekayaan yang dimilikinya kepada
pihak lain yang melakukan perjanjian dan mengikatkan diri dengannya bila diperlukan.
21. Pembiayaan Ijarah adalah penyediaan dana oleh SMMF-UUS untuk memperoleh penggunaan hak atas manfaat sewa
dari Aset Ijarah yang diperlukan oleh NASABAH selama waktu tertentu sesuai Akad ini.
22. Penyewa (Mustajir), adalah NASABAH sebagai pihak yang menyewa Aset (Majur) dari pemilik Aset (Mua'jjir).
23. Pembukuan SMMF-UUS adalah catatan/administrasi SMMF-UUS yang merupakan bukti sah dan mengikat terhadap
NASABAH mengenai transaksi NASABAH dengan SMMF-UUS berdasar Akad ini termasuk tetapi tidak terbatas pada
jumlah uang yang terutang, Ganti Rugi (Ta'widh) dan biaya-biaya lain-lain yang mungkin timbul karena Pembiayaan
yang diberikan oleh SMMF-UUS kepada NASABAH dan wajib dibayar oleh NASABAH kepada SMMF-UUS.
24. Surat Pendaftaran Pergi Haji kemudian disingkat SPPH adalah Dokumen isian data identitas NASABAH yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementrian Agama, sebagai persyaratan untuk
memperoleh/mendapatkan nomor pendaftaran haji.
25. Syariah (Prinsip Syariah) adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan
oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah.
26. Utang Ijarah adalah sejumlah kewajiban keuangan NASABAH kepada SMMF-UUS yang timbul dari realisasi
Pembiayaan Ijarah berdasarkan Akad ini.
27. Uang Muka adalah sejumlah uang yangdibayarkan NASABAH kepada SMMF-UUSsebagai komitmen kesanggupan
untuk menjalankan Ibadah Haji.

PASAL 2
KETENTUAN POKOK AKAD

Ketentuan-ketentuan pokok Akad ini meliputi sebagai berikut:

a. Harga Sewa Pemilik Aset : Rp( )


b. Uang Muka Sewa : Rp( )
c. Ujrah/Imbalan SMMF-UUS : Rp( )
d. Harga Sewa Kepada NASABAH : Rp( )
e. Biaya Administrasi : Rp( )
f. Jangka Waktu Pembiayaan : bulan
g. Cara Pembayaran Pembiayaan : Angsuran sebesar Rp / bulan
h. Ta’azir per hari tiap keterlambatan : Rp / hari (terhitung satu hari setelah tanggal jatuh tempo)
i. Jatuh Tempo Pembiayaan :
j. Jatuh Tempo Pembayaran Angsuran : setiap tanggal
k. Tujuan Pembiayaan : Membiayai perolehan kursi ibadah haji
l. Agunan & Bukti Kepemilikan Agunan : Bukti Setor - BPIH dan SPPH
m. Nama Pemilik Aset : Kementrian Agama
n. Tabungan Haji : NASABAH wajib membuka Tabungan Haji pada Bank Penerima Setoran
Pelunasan BPIH yang ditunjuk SMMF-UUS
o. Hukum Yang Berlaku : Hukum dan ketentuan Syariah yang berlaku di Indonesia
PASAL 3
PELAKSANAAN PRINSIP IJARAH
Pelaksanaan prinsip Ijarah yang berlangsung antara SMMF-UUS dengan NASABAH dilaksanakan berdasarkan ketentuan
Syariah dan diatur menurut ketentuan-ketentuan dan persyaratan sebagai berikut:
1. NASABAH membutuhkan Aset untuk disewa dan meminta kepada SMMF-UUS untuk menyediakan Pembiayaan Ijarah
guna menyewa Aset.
2. SMMF-UUS bersedia menyediakan Pembiayaan Ijarah sesuai dengan permohonan NASABAH.
3. NASABAH bersedia membayar harga sewa sesuai Akad ini.

PASAL 4
SYARAT REALISASI PEMBIAYAAN
1. SMMF-UUS akan merealisasikan Pembiayaan berdasarkan Akad ini, setelah NASABAH terlebih dahulu memenuhi
seluruh persyaratan sebagai berikut:
a. Menyerahkan kepada SMMF-UUS seluruh dokumen yang disyaratkan oleh SMMF-UUS termasuk tetapi tidak
terbatas pada dokumen bukti diri NASABAH, dokumen kepemilikan Agunan dan/atau surat lainnya yang
berkaitan dengan Akad ini dan pengikatan Agunan, yang ditentukan dalam Surat Pemberitahuan Persetujuan
Pemberian Pembiayaan (SP4) dari SMMF-UUS.
b. NASABAH wajib membuka tabungan Haji pada Bank Penerima Setoran Pelunasan BPIH yang ditunjuk oleh
SMMF-UUS selama NASABAH mendapatkan Pembiayaan dari SMMF-UUS.
c. Menandatangani Akad beserta seluruh lampiran yang menjadi satu kesatuan dengan Akad ini.
d. Membayar uang muka sewa dan/atau biaya-biaya yang disyaratkan oleh SMMF-UUS sebagaimana yang
tercantum dalam SP4.
2. Realisasi pembayaran harga sewa kepada pemilik Aset akan dilakukan oleh SMMF-UUS kepada Pemilik Aset, baik
secara langsung maupun melalui rekening NASABAH.
3. Sejak ditandatanganinya Akad ini maka terhadap dokumen bukti kepemilikan agunan berupa bukti setor BPIH dan
SPPH milik NASABAH akan disimpan oleh SMMF –UUS di tempat penyimpanan milik SMMF-UUS dan apabila timbul
resiko yang timbul atas Aset yang tidak berkaitan dengan penyimpanan dokumen bukti kepemilikan agunan tersebut
bukan menjadi tanggung jawab SMMF-UUS.
4. Apabila SMMF-UUS telah membayar kepada Pemilik Aset termasuk pembayaran uang muka, maka NASABAH tidak
dapat membatalkan Akad ini secara sepihak.
5. Dalam hal SMMF-UUS telah membayar kepada Pemilik Aset maka NASABAH dengan ini menyatakan dan mengakui
mempunyai kewajiban/Utang Ijarah berdasarkan Akad ini.

PASAL 5
JANGKA WAKTU PEMBIAYAAN
1. Jangka waktu dan jatuh tempo Pembiayaan ini sebagaimana diatur dalam Pasal 2 huruf h dan i.
2. Berakhirnya jangka waktu Pembiayaan tidak dengan sendirinya menyebabkan Utang Ijarah lunas sepanjang masih
terdapat sisa Utang Ijarah NASABAH.

PASAL 6
PEMBAYARAN PEMBIAYAAN
1. NASABAH wajib melakukan pembayaran Pembiayaan sampai dengan seluruh Utang Ijarah NASABAH lunas sesuai
jadwal Angsuran yang disepakati, terlampir.
2. Setiap pembayaran Utang Ijarah wajib dilakukan NASABAH pada hari kerja dan jam kas di kantor SMMF-UUS atau
tempat lain yang ditunjuk oleh SMMF-UUS. Apabila tanggal jatuh tempo pembiayaan jatuh pada hari libur, maka
pembayaran oleh NASABAH harus dilakukan pada hari kerja sebelum hari libur dimaksud.
3. NASABAH diperkenankan melakukan pelunasan seluruh kewajiban dipercepat dengan pemberitahuan tertulis 30 (tiga
puluh) hari kalender sebelum tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran berikutnya. NASABAH wajib membayar sisa
harga sewa yang masih terutang dari sisa utang ijarah yang harus dibayar pada saat melakukan pelunasan
dipercepat.
4. NASABAH berhak untuk mengajukan keberatan/klaim kepada SMMF-UUS dengan disertai bukti-bukti pembayaran
yang sah dalam hal NASABAH berpendapat bahwa Pembukuan SMMF-UUS atas kewajiban dan pembayaran yang telah
dilakukannya adalah tidak benar. Apabila NASABAH tidak dapat menunjukkan bukti-bukti pembayaran yang sah,
maka yang dianggap benar adalah catatan Pembukuan SMMF-UUS.

PASAL 7
BIAYA, POTONGAN DAN PAJAK
1. NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk menanggung dan membayar biaya-biaya berupa antara
lain:
a. Biaya Administrasi dan harus dibayar pada saat Akad ditandatangani; dan
b. Apabila ada biaya-biaya lain yang timbul berkenaan dengan pelaksanaan Akad termasuk tetapi tidak terbatas
pada biaya Notaris/PPAT, premi asuransi, dan biaya pengikatan jaminan;
c. Sepanjang hal itu diberitahukanSMMF-UUS kepada NASABAH sebelum ditandatanganinya Akad ini, dan
NASABAH menyatakan persetujuannya.
2. Dalam hal NASABAH cidera janji sehingga SMMF-UUS perlu menggunakan jasa Penasihat Hukum untuk menagihnya,
maka NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk membayar seluruh biaya jasa Penasihat Hukum, jasa
penagihan dan jasa-jasa lainnya sepanjang hal itu dapat dibuktikan secara sah menurut hukum.
3. Setiap pembayaran/pelunasan kewajiban sehubungan dengan Akad ini dan/atau akad lain yang terkait dengan Akad
ini, dilakukan oleh NASABAH kepada SMMF-UUS tanpa potongan, pungutan, bea, pajak dan/atau biaya-biaya
lainnya, kecuali jika potongan tersebut diharuskan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk membayar melalui SMMF-UUS, setiap potongan yang
diharuskan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Segala pajak yang timbul sehubungan dengan Akad ini merupakan tanggungan dan wajib dibayar oleh NASABAH,
kecuali Pajak Penghasilan SMMF-UUS.

PASAL 8
DENDA (TA’ZIR)
1. Kewajiban Ijarahyang tidak dilunasi selambat-lambatnya pada saat Jatuh Tempo Pembayaran Sewa (Angsuran)
atau pelunasan dikenakan Denda (Ta’zir) yang besarnya sesuai ketentuan yang berlaku pada SMMF-UUS.
2. Dana dari denda atas keterlambatan yang diterima oleh SMMF-UUS akan diperuntukkan sebagai dana sosial.
PASAL 9
BERAKHIRNYA MASA SEWA
1. Masa sewa akan berakhir apabila :
a. Jangka waktu sewa berakhir sebagaimana dimaksud Akad ini, atau
b. NASABAH tidak dapat memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud Akad ini.
2. NASABAH wajib membayar lunas nilai sisa pembayaran manfaat sewa serta kewajiban-kewajiban lainnya yang masih
terutang menurut Akad ini, tanpa mengurangi hak SMMF-UUS.

PASAL 10
KUASA YANG DIBERIKAN
1. SMMF-UUS dengan ini diberi kuasa oleh NASABAH untuk mendebet rekening NASABAH pada SMMF-UUS dari waktu
ke waktu guna pembayaran seluruh kewajiban NASABAH kepada SMMF-UUS dan kepada pihak lain sehubungan
dengan Pembiayaan Ijarah ini, termasuk Ganti Rugi (Ta'widh) dan biaya-biaya lainnya.
2. Semua kuasa yang dibuat dan diberikan oleh NASABAH dalam rangka Akad ini merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari Akad ini dan tidak dapat ditarik kembali karena sebab-sebab apapun juga yang dapat mengakhiri
kuasa terutama yang dimaksud dalam Pasal 1813 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata sampai dengan Pembiayaan
ini lunas, dan NASABAH mengikatkan diri untuk tidak membuat kuasa dan/atau janji-janji yang sifat dan/atau isinya
serupa kepada pihak lain, selain kepada SMMF-UUS.

PASAL 11
GANTI RUGI (TA'WIDH)
Utang Ijarah NASABAH yang tidak dilunasi selambat-lambatnya pada saat jatuh tempo dapat dikenakan Ganti Rugi (Ta'widh)
yang besarnya sesuai denga biaya-biaya yang dikeluarkan oleh SMMF-UUS.

PASAL 12
UANG MUKA
SMMF-UUS dapat meminta kepada NASABAH uang muka (urbun) untuk pembayaran harga sewa Aset pada saat Akad dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Uang muka tersebut menjadi bagian pengurang Utang Ijarah NASABAHapabila Pembiayaan Ijarah dilaksanakan.
2. Apabila NASABAH membatalkan Akad maka uang muka dikembalikan kepada NASABAH setelah dikurangi dengan
kerugian atau biaya yang telah dikeluarkan oleh SMMF-UUS, jika uang muka lebih kecil dari kerugian SMMF-UUS,
maka SMMF-UUS dapat meminta tambahan pembayaran dari NASABAH.

PASAL 13
NASABAH CIDERA JANJI
1. NASABAH dinyatakan cidera janji, apabila tidak memenuhi dengan baik kewajiban-kewajibannya atau melanggar
ketentuan-ketentuan di dalam Akad ini.
2. Apabila NASABAH cidera janji, SMMF-UUS berhak untuk melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:
a. Memberikan peringatan baik secara lisan maupun tertulis dalam bentuk pernyataan lalai/cidera janji berupa
surat atau akta lain yang sejenis yang dikirimkan ke alamat NASABAH.
b. Menghentikan jangka waktu pemenuhan kewajiban SMMF-UUS yang ditentukan pada akad ini dan meminta
NASABAH untuk membayar sisa harga sewa.
3. Dalam hal NASABAH cidera janji, maka NASABAH bertanggung jawab atas biaya perkara dan biaya lainnya yang timbul
akibat proses penyelesaian sengketa.

PASAL 14
TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK
1. Pilihan atas Paket Haji yang disewa dengan Pembiayaan dari SMMF-UUS, sepenuhnya menjadi tanggung jawab
NASABAH sebagai Penyewa.
2. Apabila dikemudian hari diketahui atau timbul cacat, kekurangan atau keadaan/masalah apapun yang menyangkut
Pelaksanaan Perjalanan Ibadah Haji yang di ajukan oleh Nasabah, maka segala risiko sepenuhnya menjadi tanggung
jawab NASABAH.
3. Adanya cacat, kekurangan atau masalah yang timbul, tidak dapat dijadikan alasan untuk mengingkari, melalaikan atau
menunda pelaksanaan kewajiban NASABAH kepada SMMF-UUS sesuai Akad ini, termasuk antara lain membayar
Angsuran dan sebagainya.
4. Dalam hal terjadi perubahan waktu keberangkatan Perjalanan Ibadah Haji yang di beritahukan oleh Kementerian
Agama, Nasabah diwajibkan terlebih dahulu untuk melakukan pelunasanseluruh kewajibannya berdasarkan akad
pembiayaan Ijarah sebelum keberangkatan dilakukan.

PASAL 15
BERAKHIR dan BERALIHNYA HAK-HAK DAN KEWAJIBAN
1. Dalam hal seluruh Utang Ijarah telah dilunasi, SMMF-UUS wajib menyerahkan kembali Bukti Setor BPIH dan SPPH yang
disimpan atau dikuasai SMMF-UUS kepada:
a. NASABAH atau kuasanya berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku;
b. Ahli Waris NASABAH;
c. Pihak lain berdasarkan Penetapan atau Putusan Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.
2. Apabila NASABAH meninggal dunia, hak dan kewajibannya beralih kepada ahli waris dan SMMF-UUS berhak untuk
meminta kepada ahli warisnya salinan akta kematian yang dilegalisir oleh pejabat atau instansi yang berwenang, surat
keterangan ahli waris, akta wasiat (jika ada) atau bukti-bukti lainnya, yang menurut pertimbangan SMMF-UUS
diperlukan untuk mengetahui ahli waris yang sah.

PASAL 16
FORCE MAJEURE

1. Dalam hal terjadi Force Majeure, maka pihak yang terkena akibat langsung dari Force Majeure tersebut wajib
memberitahukan secara tertulis dengan melampirkan bukti-bukti dari instansi yang berwenang kepada pihak lainnya
mengenai peristiwa Force Majeure tersebut dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja terhitung
sejak tanggal Force Majeure terjadi.
2. Keterlambatan atau kelalaian pihak yang mengalami Force Majeure untuk memberitahukan adanya Force Majeure
tersebut kepada pihak lainnya mengakibatkan tidak diakuinya peristiwa tersebut sebagai Force Majeure.
3. Seluruh permasalahan yang timbul akibat terjadinya Force Majeure akan diselesaikan oleh SMMF-UUS dan NASABAH
secara musyawarah untuk mufakat. (Hal tersebut tanpa mengurangi hak-hak SMMF-UUS sebagaimana diatur dalam
Akad ini.

PASAL 17
HUKUM YANG BERLAKU DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Pelaksanaan Akad ini tunduk kepada ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan ketentuan Syariah
yang berlaku bagi SMMF-UUS.
2. Apabila dikemudian hari terjadi perselisihan dalam penafsiran atau pelaksanaan ketentuan-ketentuan dari Akad, maka
PARA PIHAKsepakat untuk terlebih dahulu menyelesaikan secara musyawarah.
3. Bilamana musyawarah tidak menghasilkan kata sepakat mengenai penyelesaian perselisihan, maka PARA PIHAKsepakat
untuk melalui jalan mediasi.
4. Apabila secara mediasi belum mencapai kata sepakat maka PARA PIHAKmemilih tempat kedudukan hukum (domisili)
yang tetap di Kantor Panitera Pengadilan Agama .
5. Apabila terjadi perselisihan atau sengketa akibat dari pelaksanaan perjanjian ini ini yang tidak dapat diselesaikan
secara musyawarah maupun mediasi diantara para Pihak, maka para Pihak dapat menyelesaikannya melalui Lembaga
Alternatif Penyelesaian Sengketa (LAPS).

PASAL 18
ALAMAT PIHAK-PIHAK
1. Seluruh pembayaran Utang Ijarah atau setiap bagian dari Utang Ijarah NASABAH dan surat menyurat harus
dilakukan/dialamatkan pada Kantor SMMF-UUS yang telah ditentukan pada jam kerja dari Kantor yang bersangkutan.
2. Semua surat menyurat dan pernyataan tertulis yang timbul dari dan bersumber pada Akad ini harus dikirimkan oleh
masing-masing pihak kepada pihak lain dalam Akad ini dilakukan dengan pos tercatat atau melalui jasa kurir atau
sarana komunikasi lain ke alamat tersebut di bawah ini:

SMMF-UUS :
Alamat :
Telepon/HP :
Fax :
Email :
Alamat Kantor Cabang Syariah SMMF-UUS yang tercantum pada Akad ini.

NASABAH :
Alamat :
Telepon/HP :
Fax :
Email :
Alamat rumah atau alamat Kantor NASABAH yang tercantum pada Akad ini.
3. Semua surat menyurat atau pemberitahuan tertulis dianggap telah diterima berdasarkan bukti pengiriman, pos
tercatat atau bukti penerimaan yang ditandatangani oleh PARA PIHAKatau yang mewakilinya.
4. Dalam hal terjadi perubahan alamat dari alamat tersebut di atas atau alamat terakhir yang tercatat pada masing-
masing pihak maka perubahan tersebut harus diberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya dalam waktu 5 (lima)
hari kerja sebelum terjadinya perubahan alamat dimaksud. Jika perubahan alamat tersebut tidak diberitahukan maka
semua surat-menyurat atau pemberitahuan berdasarkan Akad ini dianggap telah diberikan sebagaimana mestinya
dengan dikirimnya surat atau pemberitahuan itu ke alamat tersebut di atas atau alamat terakhir yang
diketahui/tercatat pada masing-masing pihak.

PASAL 19
LAIN-LAIN
1. Segala sesuatu yang belum diatur atau perubahan dalam Akad ini akan diatur dalam surat-menyurat dan/atau
addendum berdasarkan kesepakatan bersama antara SMMF-UUSdan NASABAH yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Akad ini.
2. Semua pemberitahuan tertulis dari SMMF-UUS dan semua surat menyurat antara SMMF-UUS dan NASABAH dalam
pelaksanaan Akad ini mengikat dan harus ditaati oleh NASABAH.
3. NASABAH berkewajiban untuk mengutamakan pembayaran kepada SMMF-UUS.
4. Severability Clause. (Apabila salah satu butir ditemukan tidak berlaku/sah, hanya butir tsb yg tidak berlaku, sedangkan butir-
butir yang lain tetap berlaku) disepakati oleh kedua belah pihak
5. Lampiran-lampiran Akad ini (jika ada) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Akad ini serta wajib dipatuhi oleh
NASABAH sebagaimana mestinya.
6. Uraian Pasal demi Pasal dalam Akad ini, telah dibaca, dimengerti dan dipahami serta disetujui oleh NASABAH dan
SMMF-UUS.
7. Akad Pembiayaan ini mulai berlaku sejak tanggal ditandatangani.

Demikian Akad ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK di atas materai cukup dalam rangkap 2 (dua) yang
mempunyai kekuatan hukum yang sama.

NASABAH PT. Sinar Mas Multifinance - Unit Usaha Syariah

Materai
Rp. 6.000,-

Mengetahui/Menyetujui
ISTERI/SUAMI

SAKSI-SAKSI

*Saksi jika wanita semua harus empat orang (satu pria sama dengan dua wanita).

Anda mungkin juga menyukai