18202100601
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DESKRIPSI TEORI
ekositem air tawar, ekosistem estuarin, dan ekosistem laut. Habitat air tawar
dibedakan menjadi dua kategori umum, yaitu sistem lentik (kolam, danau,
situ, rawa, telaga, waduk) dan sistem lotik (sungai). Sistem lentik adalah
suatu perairan yang dicirikan air yang mengenang atau tidak ada aliran air,
sedangkan sistem lotik adalah suatu perairan yang dicirikan oleh adanya
aliran air yang cukup kuat, sehingga digolongkan ke dalam perairan mengalir.
Seperti yang sudah dikatakan bahwa habitat air tawar itu dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu air tawar mengalir (lotik) dan air tawar
diam (lentik).
habitat air tawar. Semua perbedaan itu tentu saja mempengaruhi bentuk
cekungan itu, tetapi danau setiap saat dapat terisi oleh endapan sehingga
6
menjadi tanah kering. Sebaliknya, sungai terjadi karena airnya sudah
1990:186)
antara lain adalah danau, rawa, situ dan telaga, sedangkan perairan
dengan zonasi perairan air laut. Zonasi perairan air tawar dapat dibedakan
a. Zona Litoral
dan lain-lain.
7
b. Zona Limnetik
di satu sisi dan zona litoral disisi lain. Zona ini memiliki berbagai
Organisme yang hidup dan banyak ditemukan di daerah ini antara lain
c. Zona Profundal
d. Zona Sublitoral
1.368 juta km3. Air terdapat dalam berbagai bentuk, misalnya uap air, es,
cairan dan salju. Komposisi air tawar terutama terdapat di sungai, danau, air
tanah, dan gunung es. Semua bentuk air di daratan dihubungkan dengan laut
dan atmosfer melalui siklus hidrologi yang berlangsung secara terus menerus
(Effendi, 2003:36). Air tawar berasal dari dua sumber, yaitu air permukaan
8
(surface water) dan air tanah (ground water). Air permukaan merupakan air
yang berada di waduk, sungai, danau, rawa dan badan air lainnya yang tidak
alami dan masih dapat ditembus sinar matahari hingga bagian dasarnya.
secara periodik di musim hujan, Pada musim kemarau kadang debit airnya
terdapat di pegunungan.
c. Air berwarna hijau sampai hijau kuning disebabkan oleh warna tumbuh
rendah.
plankton hewani.
f. Lumpur dasar danau, kaya akan bahan organik dan proses dekomposisi
9
Telaga dapat difungsikan sebagai daerah konservasi dan tempat
wisata alam yang memiliki sumber keanekaragaman hayati yang cukup besar.
unsur-unsur yang oleh para ahli ekologi disebut ekosistem. Ekosistem mesti
10
sistem tersebut menjadi penampung berbagai macam polutan dan limbah baik
4. Plankton
terbatas sehingga mudah terbawa arus air (Yudhi, 2008:12). Plankton memiliki
ukuran yang sangat kecil kurang lebih 0,45mm yang tak nampak oleh mata
sangat terbatas sehingga organisme tersebut selalu terbawa arus. Dan Odum
11
Menurut Thurman (1984:57) dalam perairan Fitoplankton merupakan
maupun populasi konsumer dengan tingkat tropik yang lebih tinggi secara
dipengaruhi oleh gerakan air seperti arus, dan lain-lain (Odum, 1971:42).
tawar terdiri dari tujuh kelompok besar filum antara lain Cyanophyta (alga
12
hidup di perairan mengalir. Keberadaan plankton di perairan mengalir
berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti
Dalam ekosistem air, hasil dari fotosintesis yang dilakukan oleh fitoplankton
(Barus,2002:45)
Nutrisi - nutrisi ini terutama berupa makronutrisi seperti nitrat, fosfat atau
mekanisme yang disebut pompa biologis dan upwelling pada air bernutrisi
13
tinggi dan dalam. Selain makronutrisi fitoplankton juga dipengaruhi oleh
adanya ketersediaan mikronutrisi besi yang terkadung pada badan air. Oleh
air.
dalam suatu perairan adalah arus, kandungan unsur hara, predator, suhu,
14
3) Zooplankton, yakni plankton hewani yang makanannya
d. Berdasarkan asal usul plankton, dimana ada plankton yang hidup dan
berkembang dari perairan itu sendiri dan ada yang berasal dari luar
sendiri.
perairan lain.
oleh satu atau sejumlah kecil jenis saja maka dapat mempengaruhi
15
keanekaragaman jenis fitoplanktonnya. Hal ini dapat terjadi jika individu dari
jenis tertentu digantikan oleh jenis yang mampu berkembang biak dengan
dengan pesat dalam densitas tinggi dan tersebar dalam area yang luas.
Ciri-ciri perairan yang mengalami eutrofikasi adalah warna air yang menjadi
blooming plankton ini, kualitas air menjadi buruk dan diikuti rendahnya
16
kosentrasi oksigen terlarut. Hal ini menyebabkan ikan dan spesies lainnya
tidak bisa tumbuh dengan baik pada akhirnya terjadi kematian massal.
rekresional, dan pariwisata. Salah satu cara untuk menjaga kondisi waduk
1983:17).
densitas air laut. Mekanisme ini biasa dilakukan oleh Noctiluca dengan
kecil dari densitas air. Contoh untuk jenis ini adalah ubur-ubur.
3. Menghasilkan cairan yang densitasnya lebih rendah dari air laut. Cairan
permukaan tubuhnya.
17
Nybakken (1992:36) menyatakan bahwa plankton dapat digolongkan
plankton net baku tetapi menggunakan sentrifuge atau dengan filter milipor.
membelah menjadi dua bagian yaitu bagian atas (epiteka) dan bagian bawah
dari spesies yang sama tetapi dari generasi yang berlainan akan berbeda pula.
bervariasi dari suatu populasi diatom pada suatu spesies. Ukuran terkecil
18
generasi tertentu. Apabila generasi itu telah tercapai diatom akan
metode saprobik adalah klasifikasi kualitas air secara biologi yang dibagi
19
3. α- mesosaprobik : Tingkat polusi sedang atau menegah dengan
(stats.oecd.orgglossarydetail.asp,2001:7).
kelompok fitoplankton ini dapat hidup di air tawar dan air laut.
c. Diatomae (Chrysophyta)
tidak memiliki alat gerak. Dinding sel tersusun atas dan belahan yaitu
kotak (hipoteca) dan tutup (epiteca) yang tersusun dari silica dioksida.
tersebar secara luas di dunia baik dalam air tawar maupun air laut tetapi
koloni.
20
Reproduksi dapat secara aseksual yaitu dengan pembelahan
2001:48)
beberapa diantaranya hidup di air laut dan air payau. Alga ini
merupakan kelompok alga yang paling beragam karena ada yang bersel
tunggal, koloni dan bersel banyak. Warna hijau karena terdapat klorofil
jumlah banyak.
terdiri dari sel-sel kecil yang merupakan koloni berbentuk benang yang
dua lapisan, lapisan bagian dalam tersusun oleh selulosa dan lapisan
21
dengan membelah diri dan spora. Sedangkan secara seksual dapat
dalam air, yaitu fikosianin yang berwarna biru dan fikoeritrin yang
berwarna merah.
22
alas yang basah, idak erdapa bulu cambuk, gerakan mungkin karena
hidup pada makhluk hidup lain ditempat yang sulit dijadikan tempat
Tjitrosoepomo, 2001:56).
f. Dinoflagellata (Euglonophyta)
Filum ini hidup 90% dalam air tawar dimana terdapat banyak
1978:73).
1988:8)
23
Hasil asimilasi berupa tepung atau minyak. Kromatofora banyak
suat perairan, sementara pada ekosistem laut digunakan rid ride apabila
2001:80)
pencemaran air dan udara adalah masuk atau dimasukannya makhluk hidup,
zat, energi, dan atau komponen lain dan atau berubahnya tatanan (komposisi)
air atau udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas
air atau udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air atau
udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya.
24
a. Pengamatan secara fisik, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan
patogen.
(Wardhana, 1995:134-135).
5) Adanya mikroorganisme
(Wardhana, 1995:74)
25
spesies terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya dapat sangat
(transplantasi).
pencemaran air, udara dan tanah. Persyaratan yang harus dipenuhi agar suatu
26
spesies dapat dipakai sebagai indikator biologi adalah jumlahnya
biologisnya dapat ditentukan melelui hewan atau tanaman yang hidup dalam
air (baik air sungai, danau maupun laut). Indikator biologis yang ada pada
(Wardhana, 1995:108-109).
4. Taksa yang lebih tinggi terdistribusi secara luas pada berbagai tipe
habitat.
habitat.
27
6. Baku Mutu Kualitas Perairan
a. Air golongan I : Air yang dapat digunakan untuk air baku (air minum)
kegunaan tersebut.
c. Air golongan III : Air yang dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan
kegunaan tersebut.
28
7. Faktor – faktor yang mempengaruhi perairan
a. Faktor Fisik
sebagai berikut:
( Fardiaz,1992:22-23)
29
molekul, karena itu mempercepat reaksi kimia (proses biologis
naik dua sampai empat kali lipat tiap temperatur naik 100C), dan
2) Kecepatan arus
antara lain oksigen terlarut (DO), pH, dan juga kadar bahan yang
tempat yang berbeda dari suatu aliran air yang sama (membujur
30
Sebaliknya bila kekeruhan disebabkan oleh mikroorganisme,
4) Substrat dasar
menempel atau melekat. Dasar di air tenang yang lunak dan terus
besar lagi, yang gerakan airnya lebih lambat, lebih sesuai untuk
jenis dan individu tanaman dan binatang bentik. Dasar tanah liat
umumnya lebih sesuai daripada pasir. Bidang batu yang datar atau
31
b. Faktor Kimiawi
Bakteri hidup subur di air yang sedikit asam. Umumnya air yang
(Hadisubroto, 1989:208-209).
besi (Fardiaz,1992:22).
32
tidak terlalu siap terlarut dalam air. Keterlarutan oksigen dalam
milimeter per liter atau kira kira 1% dari volumenya atau 1/20
(Hadisubroto, 1989:31).
33
biasanya mempunyai toleransi yang sempit dan terutama peka
berkisar antara 5,45 – 7,00 mg/liter ini pun cukup baik bagi
34
memecah atau mengoksidasi bahan anorganik dalam air. Nilai
4) Nitrat
Dari semuanya, nitrat paling penting bagi sel hidup. Sel hidup
35
nitrat bergerak dengan mudah melewati tanah dan dengan mudah
hilang dari tanah pada sistem drainase alami. Ini berbeda dengan
(Goldman, 1983:131).
5) Fosfat
elemen pembatas di tanah dan air tawar. Alasan utama untuk hal
ini ada 3 hal yaitu: (1) fosfor mengandung mineral yang secara
dari batuan yang akan kekurangan fosfor, (2) tidak ada fase gas
36
8. Hubungan Antara Faktor Lingkungan Perairan dengan
atau biota yang berada dalam sistem interaksi, bagi organisme yang lemah
memiliki angka yang tinggi maka perairan itu sangat keruh sekali. Kekeruhan
bisa terjadi karena kandungan sedimen yang tinggi pada air yang akan
dari lempung, bahan organik dan mikroorganisme. Alga dalam jumlah besar
minum. Pada saat ini, perairan Telaga Jongge ini dapat dimanfaatkan oleh
37
perairan Telaga Jongge. Perubahan kualitas kondisi perairan tersebut dapat
Untuk lebih lengkap inilah alur kerangka berfikir yang dapat dilihat
Ekosistem telaga
jongge
Faktor abiotik
(fisik - khemis)
Suhu air, pH air,
intensitas cahaya, DO, Status perairan
kekeruhan Telaga Jongge
38