A. Judul Jurnal
Vet World. 2015 Jun; 8(6): 738–744.
Published online 2015 Jun 17. doi: 10.14202/vetworld.2015.738-744
PMCID: PMC4825275
Evaluation of subacute bisphenol – A toxicity on male reproductive system
S. S. Karnam,1 R. C. Ghosh,1 S. Mondal,2 and M. Mondal3
B. Latar Belakang Teori
Saat ini, bisphenol A (BPA) digunakan dalam pembuatan beberapa jenis plastik
termasuk polikarbonat, resin epoksi, dan polivinil klorida. BPA lisis dari komposit gigi
dan dari wadah makanan seperti kaleng dan botol minum polikarbonat, serta produksi
bahan plastik, meningkat dari waktu ke waktu dan paparan BPA secara simultan
terhadap hewan, spesies satwa liar, dan manusia juga meningkat. Penemuan baru-baru
ini mengenai penyimpangan lingkungan dan kehadiran BPA pada hewan, spesies satwa
liar, dan manusia telah menghasilkan minat ilmiah, peraturan, dan kepentingan yang
persisten dalam menilai potensi risiko kesehatan yang terkait dengan paparan BPA. BPA
adalah salah satu bahan kimia yang diidentifikasi sebagai penghambat endokrin
potensial berdasarkan sifat estrogeniknya dan efek toksiknya pada sel germinal, yang
menyebabkan gangguan pada produksi hormon.
C. Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas masalah yang dapat dirumuskan yaitu
bagaimanakah efek Bisphenol-A (BPA) terhadap sistem reproduktif pria ?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh pemberian oral
bisphenol A (BPA) selama 28 hari pada mani karakteristik pada mamalia menggunakan
tikus Wistar sebagai model.
E. Metodologi Penelitian
1) Lokasi dan Tahun
Lokasi : Fakultas Ilmu Hewan & Peternakan, Anjora, Durg,
Chhattisgarh, India
Tahun : 2015
2) Desain Penelitian
Penelitian ini memiliki desain True Eksperimen dengan rancangan penelitian
aolomon three – group design. Tikus dibagi secara acak menjadi lima kelompok
yang berbeda dengan 6 ekor tikus jantan di masing-masing kelompok. Dosisnya
yang dipilih masing-masing adalah 50, 200, dan 600 mg / kg berat badan untuk
Grup III, IV dan V, berdasarkan studi penemuan rentang dosis awal dan Grup II
berfungsi sebagai kontrol pembawa dan Grup I adalah kontrol negative selama 28
hari
3) Besar Sample & Teknik Sample
Besar Sample : 5 grup yang berbeda dengan masing – masing 6 ekor tikus
jantan
Teknik Sample: Purposive Sampling
4) Variabel yang diteliti
Jenis Kelamin dan Umur
5) Uji Statistik
Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan ANOVA satu arah dengan
menggunakan perangkat lunak prisma pad graf (vesion - 5) diikuti oleh uji coba
Dunnett untuk melihat signifikansi jika ada.
F. Hasil Penelitian
Penelitian reproduktif pada tikus yang diberikan BPA pada hari ke 28
menunjukkan bahwa ada penurunan signifikan (p≤0.05) pada jumlah sperma epididimis
tikus pada kelompok IV dan penurunan signifikan pada kelompok V. Persentase
motilitas sperma, persentase kematian, persentase kelainan kepala dan ekor ditemukan
secara signifikan (p≤ 0,01) meningkat pada tikus BPA kelompok yang diobati
dibandingkan dengan tikus kelompok kontrol. Testis menunjukkan nekrosis lapisan
germinal dan sel spermatogonial di tubulus seminiferus. Pemeriksaan hematologi
menunjukkan penurunan signifikan (p≤0.01) penurunan nilai rata-rata jumlah eritrosit
total (TEC), jumlah leukosit total (TLC), hemoglobin, volume sel yang dikemas, dan ada
juga signifikan (p≤0.05) limfositopenia pada hewan yang diobati.
G. Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari penelitian ini bahwa toksisitas subakut pada BPA
menyebabkan penurunan sperma epididimis hitung, motilitas sperma, jumlah kematian,
kelainan kepala dan ekor, serta indeks hematologis seperti TLC, TEC dll. Oleh karena
itu, tampaknya BPA mempengaruhi sel germinal yang menyebabkan kerusakan pada
spermatogenesis, dan tidak memiliki propertinya sebagai reproduksi. racun dan juga
menekan fungsi sumsum tulang, yang menyebabkan anemia hipokromik normositik
pada tikus.