KELOMPOK VI
ARDIANTO
MEGAWATI
NUR AFNI OKTAVIANA
PUTRI DELVIANI
PUTRI WULANSARI
RASIDAH
A. Latar Belakang
Keluarga berencana merupakan salah satu cara untuk menekan angka
kelahiran, sehingga dapat menurunkan AKI dan AKB. Penggunaan alat
kontrasepsi sangat berperan penting untuk mengontrol angka kelahiran. Selain
itu, masyarakat harus mengetahui tentang macam-macam alat kontrasepsi
yang dapat digunakan agar memberikan efek yang sesuai dengan yang
diinginkan. Setiap wanita harus memikirkan kesehatannya apakah dia
merencanakan kehamilan. Salah satu alasannya adalah bahwa sekitar setengah
dari seluruh kehamilan yang tidak direncanakan. Kehamilan yang tidak
direncanakan beresiko lebih besar dari kelahiran prematur dan berat lahir
rendah bayi. Alasan lain adalah bahwa, meskipun kemajuan penting dalam
perawatan kedokteran dan kehamilan, sekitar 1 dari 8 bayi lahir terlalu dini.
Kesehatan ibu dan anak merupakan harapan masa depan bagi semua orang.
Dari dahulu hingga sekarang ini masalah kesehatan ibu dan anak masih
kurang diperhatikan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor penentu, situasi,
dan kondisinya. Masalah kesehatan ibu dan anak merupakan masalah yang
perlu perhatian lebih karena masalah itu merupakan masalah yang
mempengaruhi generasi muda yang akan terbentuk.
Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan. Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan
tergantung dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan
diantara perawat, dokter, atau tim kesehatan lain yang satu dengan yang lain
saling menunjang. Sistem ini akan memberikan kualitas pelayanan kesehatan
yang efektif dengan melihat nilai-nilai yang ada dimasyarakat. Dalam
pelayanan keperawatan yang merupakan bagian penting dalam pelayanan
kesehatan, para perawat, para perawat diharapkan juga dapat memberikan
pelayanan secara berkualitas.
B. Rumusan Masalah.
Bagaimana asuhan keperawatan komunitas agregat pada pasangan usia subur?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum.
a. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasangan usia subur.
2. Tujuan Khusus.
a. Mengetahui pengertian pasangan usia subur.
b. Mengetahui masalah yang dihadapi pasangan usia subur tentang
keluarga berencana.
c. Mengetahui masalah yang di hadapi pasangan usia subur tentang ibu
hamil beresiko.
d. Mengetahui masalah yang dihadapi pasangan usia subur tentang kista.
e. Mengetahui masalah yang dihadapi pasangan usia subur tentang
infertilitas.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Infertilitas terdiri dari 2 macam, yaitu: Infertilitas primer yaitu jika perempuan belum
berhasil hamil walaupun koitus teratur dan dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan selama
12 bulan berturut-turut. Sedangkan Infertilitas sekunder yaitu disebutin fertilitas sekunder jika
perempuan pernah hamil, akan tetapi kemudian tidak berhasil hamil lagi walaupun koitus
teratur dan dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan berturut-turut.
B. Etiologi Infertilitas
2. Analisa data
Analisa data dilakukan pengumpulan data melaluibkegiatan
wawancara dan pemeriksaan fisik. Analisa data dilakukan dengan memilih
data-data yang ada sehingga dapat dirumuskan menjadi diagnose
keperawatan. Analisa data adalah kemampuan untuk mengaitkan data dan
menghubungkan data dengan kemampuan kognutif yang dimiliki, sehingga
dapat diketauhi kesenjangan atau masalah yang di hadapi ibu hamil
beresiko.
Masalah analisa data pada ibu hamil beresiko:
a. Kebudayaan dan kepercayaan yang di anut
b. Gangguan dalam mentruasi
c. Kurangnya minat dalam menggunakan kontrasepsi
d. Kurang nya informasi tentang alat kontrasepsi
Perumusan masalah berdasarkan analisa data yang dapat menemukan
masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapai pasangan usia subur
masalah yang sudah ditemukan tersebut perawat dapat menyusun rencana
asuhan keperawatan yang selanjutnya dapat diteruskan dengan intervensi.
3. Diagnosa keperawatan
Diagnosa yang Sering Muncul pada Pasangan Usia Subur :
a. Kurangnya minat warga dalam menggunakan kontrasepsi b/d
kebudayaan dan kepercayaan yang dianut warga
b. Kurang nya pengetauhan tentang kontrasepsi b/d kurangnya imformasi
c. Resiko terjadinya kista b/d gangguan dalam menstruasi
D. Proskep Kasus Agregat pada Pasangan Usia Subur (PUS).
1. Kasus
Disuatu daerah binaan, tim perawat komunitas melakukan penyebaran
angket dan memperoleh data terdapat 73 pasangan (43%) tidak mengikuti
program KB, dari 73 pasangan (43,5%) yang tidak mengikuti KB mempunyai
alasan: 17 psangan (23%) takut efek samping KB, 26 pasangan (36%) karena
ingin punya anak banyak, 21 pasangan (29%) takut tidak cocok, 6 pasangan
(8%) karena alasan agama, dan 3 pasangan (4%) tidak diizinkan suami.
Sebanyak 13 PUS (14%) memiliki masalah dalam menggunakan KB yaitu
menstruasi tidak teratur. Selain itu pada 12 orang ibu hamil di RW tersebut,
terdapat 5 (41,7%) dengan kehamilan tidak direncanakan, 2 ibu hamil (16,7%)
hanya memeriksa kehamilan sebanyak 1 kali, 7 ibu hamil (58%) tidak
mendapat imunisasi TT, 2 ibu hamil (17%) tidak pernah mendapatkan
informasi kesehatan tentang kehamilan, terdapat 6 (50%) ibu hamil
mengalami mual berlebihan selama hamil, 1 ibu hamil (8%) mengalami
anemia, dan 1 ibu hamil (9%) mengalami hipertensi.
2. Analisa Data
NO DATA DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. MASALAH KESEHATAN KOMUNITAS PASANGAN USIA SUBUR
Data Subjektif Perilaku Kesehatan
1. Banyak ibu mengatakan mengatakan tidak Cenderung
mengikuti KB karena takut efek samping Beresiko.
KB.
2. Banyak ibu hamil mengatakan takut tidak
cocok menggunakan program KB.
3. Banyak ibu hamil mengatakan ingin punya
anak banyak.
4. Banyak ibu hamil mengatakan mual
berlebihan selama hamil.
5. Banyak ibu mengatakan menstruasi tidak
teratur.
Data Objektif
1. 73 Pasangan (43%) tidak mengikuti program
KB.
2. 1 ibu hamil mengalami hipertensi
3. 1 ibu hamil mengalami anemia
Observasi
1. Banyak ibu tidak mengikuti program KB
karena alasan agama.
2. Banyak ibu mengatakan tidak mengikuti
program KB karena alasan tidak diizinkan
suami.
3. Banyak ibu hamil tidak mendapatkan
imunisasi TT.
4. Banyak ibu hamil tidak mendapatkan
informasi kesehatan tentang kehamilan.
BAB III
PENUTUP