Anda di halaman 1dari 10

SAP PRE CONFERENCE DAN POST CONFERENCE

DI RUANG CASABLANCA RUMAH SAKIT


AWAL BROS PEKANBARU

Oleh
Kelompok VI

1. Chitra Dewi, , S.Kep NIM. 19511021


2. Irza Oktari, S.Kep NIM. 19511054
3. Leny Arianti, , S.Kep NIM. 19511057
4. Rasmalita, S.Kep NIM. 19511086
5. Witya Natama Putri, S.Kep NIM. 19511108
6. Zulfitrah Romadiansyah, S. Kep NIM. 19511116

Preseptor Akademik:
Ns. Emulyani, M.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2020
PRE CONFERENCE DAN POST CONFERENCE
DI RUANG CASABLANCA RUMAH SAKIT
AWAL BROS PEKANBARU

Topik : Sosialisasi Pre dan Post Conference


Sasaran : Perawat Ruang Casablanca
Hari / Tanggal : Rabu 22 Juli 2020
Waktu : 07. 30 WIB

1. Tujuan Pre dan Post Conference


a. Tujuan umum
Setelah dilakukan sosialisasi tentang pre dan post conference diharapan
perawat mampu lebih memahami dan mengerti tentang upaya
peningkatan pre dan post conference
b. Tujuan khusus
1. Mengetahui tentang pengertian pre dan post conference
2. Mengetahui tujuan pre dan post conference
3. Mengetahui langah-langah pre dan post conference
4. Sasaran pre dan post conference
2. Sasaran
Perawat ruangan Casablanca RS Awal Bros Pekanbaru
3. Materi
a. Pengertian pre dan post conference
b. Tujuan pre dan post conference
c. Langkah- langkah pelaksanaan pre dan post confrence
4. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi Tanya jawab
5. Media
a. Laptop
b. Via Aplikasi Zoom Cloud Meeting
6. Proses Pre Dan Post Conference
Rencana Kegiatan Pre Conference dan Post Conference
Penanggung
No Tahap dan kegiatan Waktu Tempat Kegiatan
Jawab
1 Kegiatan membuka 5 menit KARU Ruang a. Menjawab salam
penyuluhan Casablanca b. Mengenal tim
a. Mengucapkan salam penyuluh
b. Memperkenalkan diri c. Mengetahui kontrak
c. Menjelaskan kontrak waktu penyuluhan
waktu d. Menyimak dengan
d. Menjelaskan tujuan seksama
yang akan dicapai
berkaitan dengan
materi yang akan
disampaikan
2 Kegiatan inti 20 KATIM Ruang a. Menyimak dengan
a. Menjelaskan materi menit Casablanca seksama
1) Pengertian pre dan
post conference
2) Tujuan pre dan post
conference
1) Langkah-langkah
pelaksanaan pre
dan post
confrence
2) Sasaran pre dan
conference

b. Diskusi atau Tanya 1) Mengajukan


jawab pertanyaan
1) Memberikan 2) Menanggapi
kesempatan pada jawaban
perawat untuk 3) Menjawab
bertanya kemudian pertanyaan
didiskusikan bersama
2) Menanyakan pada
peserta tentang materi
yang diberikan dan
melakukan
redemonstrasi
3) Memberikan
reinforcement kepada
perawat bila dapat
menjawab dan
menjelaskan kembali
materi

c. Evaluasi
1) Penyaji menanyakan 1) Perawat ruangan
kembali mengenai menjawab
materi yang telah pertanyaan yang
disampaikan diberikan
3 Penutup 5 menit KARU Ruang a. Merangkum
a. Merangkum kembali Casablanca materi
materi yang telah b. Menjawab
disampaikan salam
b. Mengucapkan salam

7. Kriteria Hasil
a. Struktur
1) Kontrak waktu dan tempat diberikan 1 hari sebelum acara
dilaksanakan
2) Pembuatan SAP, leafleat, dikerjakan maksimal 3 hari sebelumnya
3) Penentuan tempat yang akan digunakan untuk penyuluhan
4) Pengorganisasian penyelenggara penyuluhan dilakuan sebelum
penyuluhan dilaksanakan
b. Proses
1) Semua perawat antusias dalam mendengarkan materi yang
disampaikan oleh mahasiswa praktik manajemen
2) Perawat mendengar dan memperhatikan penyuluhan dari awal
sampai akhir
3) Pelaksanaan kegiatan sesuai SAP yang telah dibuat
4) Proses penyampaian materi berjalan lancar
5) Adanya Tanya jawab dan klarifikasi tentang materi yang
disampaikan
c. Hasil
1) 90% perawat ruangan kenanga memahami dan mengerti tentang
materi yang disampaikan
2) Peserta dapat mengikuti acara penyuluhan dari awal sampai akhir
3) Terciptanya budaya pre dan post confrence di ruang Casablanca
RS Awal Bros Pekanbaru
PRE DAN POST CONFERENCE
DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN

1. Definisi Pre dan Post Conference


Pre Conference adalah diskusi tentang aspek klinik sebelum melaksanakan
asuhan keperawatan pada pasien. Sedangkan post conference adalah diskusi
tentang aspek klinik sesudah melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien
(Manurung, 2011).

2. Jenis Conference
Conference terdiri dari pre conference dan post conference yaitu :
a. Pre Conference
Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah
selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh
ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut
hanya satu orang, maka pre conference ditiadakan. Isi pre conference adalah
rencana tiap perawat (rencana harian), dan tambahan rencana dari katim dan
PJ tim (Modul MPKP, 2006).
Waktu : Setelah operan
Tempat : Meja masing – masing tim
Penanggung jawab : Ketua Tim atau PJ Tim
Kegiatan :
1) Ketua tim atau Pj tim membuka acara
2) Ketua tim atau pj tim menanjakan rencana harian masing – masing perawat
pelaksana
3) Ketua tim atau Pj tim memberikan masukan dan tindakan lanjut terkait
dengan asuhan yang diberikan saat itu.
4) Ketua tim atau Pj tim memberikan reinforcement.
5) Ketua tim atau Pj tim menutup acara
b. Post Conference
Post conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang
hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi
post conference adalah hasil askep tiap perawatan dan hal penting untuk
operan (tindak lanjut). Post conference dipimpin oleh katim atau Pj tim
(Modul MPKP, 2006)
Waktu : Sebelum operan ke dinas berikutnya.
Tempat : Meja masing – masing tim.
Penanggung jawab : Ketua Tim atau PJ Tim
Kegiatan :
1) Ketua tim atau Pj tim membuka acara.
2) Ketua tim atau Pj tim menanyakan kendala dalam asuhan yang telah
diberikan.
3) Ketua tim atau Pj tim yang menanyakan tindakan lanjut asuhan klien yang
harus dioperkan kepada perawat shift berikutnya.
4) Ketua tim atau Pj menutup acara.

3. Tujuan Pre dan Post Conference


Secara umum tujuan conference adalah untuk menganalisa masalah-masalah
secara kritis dan menjabarkan alternatif penyelesaian masalah, mendapatkan
gambaran berbagai situasi lapangan yang dapat menjadi masukan untuk
menyusun rencana antisipasi sehingga dapat meningkatkan kesiapan diri dalam
pemberian asuhan keperawatan dan merupakan cara yang efektif untuk
menghasilkan perubahan non kognitif (Mc Keachie, 1962). Juga membantu
koordinasi dalam rencana pemberian asuhan keperawatan sehingga tidak terjadi
pengulangan asuhan, kebingungan dan frustasi bagi pemberi asuhan (Marelli,
2008).
a. Tujuan pre conference adalah:
1) Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien, merencanakan
asuhan dan merencanakan evaluasi hasil
2) Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan
3) Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien
b. Tujuan post conference adalah:
Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah dan
membandingkan masalah yang dijumpai (Manurung, 2011).

4. Syarat Pre dan Post Conference


a. Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan keperawatan dan
post conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan
b. Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit
c. Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan pasien,
perencanaan tindakan rencana dan data-data yang perlu ditambahkan
d. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan anggota
tim

5. Pedoman Pelaksanaan Conference


a. Sebelum dimulai, tujuan conference harus dijelaskan
b. Diskusi harus mencerminkan proses dan dinamika kelompok
c. Pemimpin mempunyai peran untuk menjaga fokus diskusi tanpa
mendominasi dan memberi umpan balik
d. Pemimpin harus merencanakan topik yang penting secara periodic
e. Ciptakan suasana diskusi yang mendukung peran serta, keinginan mengambil
tanggung jawab dan menerima pendekatan serta pendapat yang berbeda
f. Ruang diskusi diatur sehingga dapat tatap muka pada saat diskusi
g. Pada saat menyimpulkan conference, ringkasan diberikan oleh pemimpin dan
kesesuaiannya dengan situasi lapangan

6. Pedoman Pelaksanaan
Adapun panduan bagi PP dalam melakukan konferensi adalah sebagai berikut:
(Sitorus & Yulia 2006).
a. Konferensi dilakukan setiap hari segera setelah dilakukan pergantian dinas
pagi atau sore sesuai dengan jadwal perawatan pelaksana.
b. Konferensi dihadiri oleh perawat pelaksana dan PA dalam timnya masing –
masing.
c. Penyampaian perkembangan dan masalah klien berdasarkan hasil evaluasi
kemarin dan kondisi klien yang dilaporkan oleh dinas malam.

Hal hal yang disampaikan oleh perawat pelaksana meliputi :


1) Keluhan utama klien
2) Keluhan klien
3) TTV dan kesadaran
4) Hasil pemeriksaan laboraturium atau diagnostic terbaru.
5) Masalah keperawatan
6) Rencana keperawatan hari ini.
7) Perubahan keadaan terapi medis.
8) Rencana medis.

d. Perawat pelaksana mendikusikan dan mengarahkan perawat asosiet tentang


masalah yang terkait dengan perawatan klien yang meliputi
1) Klien yang terkait dengan pelayanan seperti : keterlambatan, kesalahan
pemberian makan, kebisikan pengunjung lain, kehadiran dokter yang
dikonsulkan.
2) Ketepatan pemberian infuse.
3) Ketepatan pemantauan asupan dan pengeluaran cairan.
4) Ketepatan pemberian obat / injeksi.
5) Ketepatan pelaksanaan tindakan lain,
6) Ketepatan dokumentasi.

e. Mengiatkan kembali standar prosedur yang ditetapkan.


f. Mengiatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian, kejujuran dan kemajuan
masing –masing perawatan asosiet.
g. Membantu perawatan asosiet menyelesaikan masalaah yang tidak dapat
diselesaikan
DAFTAR PUSTAKA

Manurung, Santa. (2011). Keperawatan Profesional. Jakarta: CV. Trans Info Media
Marelli, T.M. (2008). Buku Saku Dokumentasi Keperawatan. Jakarta:EGC
Sitorus, Ratna & Yulia. (2006). Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah
Sakit. Jakarta: EGC
Tim MPKP. (2006). Modul Model Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: BP
Keswa Banda Aceh

Anda mungkin juga menyukai