Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER II

(14-28 Minggu)

KELOMPOK 2 :

HENY APRILYANTI

MELIA HASRI

DWI NUR CANDRA

HASRYATI

ERIKA ALMIRA

YATI MAHLIGANA

SUN FREDRICK

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU

TAHUN AJARAN 2018/2019

KATA PENGANTAR

1
Puji dan rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya maka makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik. Salam dan shalawat semoga selalu tercurah pada
baginda Rasulullah Muhammad SAW..
Penulis mengucapkan rasa terimakasih atas semua bantuan yang telah
diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung selama penyusunan
makalah ini hingga selesai.Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi
pembaca dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.

Pekanbaru, 18 Agustus 2018

Penyusun

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR…………………………..………………………….……2
DAFTAR ISI …………………..…………………………….…..3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………..……………………………….…..4
B. Tujuan ……………..………………………………….…..4
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Ibu Hamil Trimester Kedua
B. Perubahan Fisik Ibu Hami l Trimester Kedua
C. Perubahan Psikologis Ibu Hamil Trimester Kedua
D. Perkembangan Janin Pada Ibu Hamil Trimester Kedua
E. Ketidaknyamanan Pada Ibu Hamil Trimester Kedua
F. Konsep Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester Kedua
Bab IV PENUTUP
A. Simpulan …………………………………….………........20
B. Saran …………………………………………….…………....20
DAFTAR PUSTAKA …………………………………….…………....21

BAB I
PENDAHULUAN

3
A. Latar Belakang
Ibu hamil trimester kedua yakni msa kehamilan pada minggu ke-14
sampai dengan minggu ke-24 kehamilan. Pada trimester kedua ini kehamilan
biasanya sudah tampak jelas, ibu hamil dan keluarganya sudah mengatur
waktunya untuk kehamilan. Sebagian besar ibu hamil pada trimester kedu ini
tidak memiliki permasalahan yang serius. Namun tidak sedikit ibu hamil pada
masa ini ketika memeriksakan kehmilannya mengeluhkan ketidaknyamanan.
Kebanyakan dari keluhan ini adalah ketidaknyamanan normal dan merupakan
bgin dari perubahan yang terjadi pada tubuh dan emosional ibu selama
kehamilan.
Walaupun ketidaknyamanan yang umum dalam kehamilan trimester kedu
ini tidak mengancam keselamatan jiwa, namun hal tersebut bisa sangat
menjemukan dan menyulitkan bagi ibu. Perawat harus mendengarkan ibu,
membicarakan tentang berbgai macam keluhannya dan membantu mencari
cara untuk mengatasinya. Untuk itu diperlukan asuhan keperawatan yang tepat
oleh seorang  perawat agar ibu hamil pada trimester kedu ini dapat menikmati
kehamilannya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahu secara umum tentang asuhan keperawatan pada ibu
hamil trimester kedua.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui definisi ibu hamil trimester kedua
b. Untuk mengetahui Perubahan Fisik Ibu Hamil Trimester Kedua
c. Untuk mengetahui Perubahan Psikologis Ibu Hamil Trimester Kedua
d. Untuk mengetahui Perkembangan Janin pada Ibu Hamil Trimester
Kedua
e. Untuk mengetahui Ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester kedua
f. Untuk mengetahui Konsep asuhan keperawatan pada ibu hamil
trimester kedua
BAB II
PEMBAHASAN

4
A. Definisi Kehamilan Trimester Kedua
kehamilan trimester kedua adalah masa kehamilan sejak minggu ke 14
sampai dengan minggu ke 28.
B. Perubahan Fisik Ibu Hamil Trimester Kedua
1. Uterus
Melalui pemeriksaan Leopold I
a. Usia 16 minggu: Berbentuk bulat, kavum uteri diisi oleh ruang amnion
yang berisi janin, dan tinggi fundus uteri kira – kira terletak diantara
simfisis dan pusat
b. Usia 20 minggu: tinggi fundus uteri kira – kira 3 jari diatas pusat
c. Usia 24 minggu: tinggi fundus uteri kira – kira tepat setinggi pusat
2. Vagina
Meningkatnya kongesti vaskular organ vagina dan pelvik menyebabkan
peningkatan sensitifitas yang sangat berarti.Jadi antara bulan ke-4 dan ke-7
kehamilan memungkinkan tingginya derajat rangsangan seksual.
C. Perubahan Psikologis Ibu Hamil Trimester Kedua
Trimester II biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudh
terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena
kehamilannya pun berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum
dirsakan sebagai beban.Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat
menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif.Pada trimester ini
pula ibu mulai dapat merasakan gerakan janin (Quickening), dan ibu mulai
merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang di luar dirinya sendiri.Banyak
ibu yang merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang
dirasakannya pada trimester I dan merasakan meningkatnya libido.
D. Perkembangan Janin pada Ibu Hamil Trimester Kedua
Minggu ke- Perkembangan Janin
14 ·      Sistem otot semakin kuat.
·      Sistem saraf mulai berfungsi.
·      Pembuluh darah mulai berkembang.
15 ·      Tangan mulai bisa mengepal.
·      Berat janin mencapai 200 gr.
·      Kaki sudah mulai menendang.

5
16 ·      Sistem muskuloskeletal sudah matang
·      Sistem saraf mulai melaksanakan control
·      Pembuluh darah berkembang dengan cepat, tangan
janin dapat mengenggam
·      Kaki menendang dengan aktif, semua organ mulai
matang dan tumbuh
·      Panjang ubun-ubun bokong telah mencapai 12 cm
·      Berat janin sekitar,2 kg
·      Denyut jantung janin dapat didengar dengan doppler
·      Pankreas telah memproduksi insulin
18 ·      Adanya lapisan lemak yang melindungi janin.
·      Rambut-rambut halus menutupi tubuh dan memelihara
kelembaban kulit.
19 ·      Tumbuh alis, bulu mata dan rambut.
20 ·      Janin mulai memiliki pola tidur secara teratur.
·      Janin mulai menendang, menghisap dan menggeliat.

22 ·      Kerangka berkembang dengan pesat.


23 ·      Kelopak mata mulai membuka dan menutup.
24 ·      Berat janin berkisar 700 sampai 800 gr.
·      Kulit kemerahan dan keriput.
·      Terbnetuk kelenjar keringat.

E. Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester Kedua


Ketidaknyamanan yang dialami oleh ibu hamil trimester kedua yaitu:
No. Ketidak nyamanan Fisiologis
1. Pigmentasi yang mendalam, Melanocyt, stimulating hormon
jerawat, kulit berminyak. (dari pituitary anterior)

2. Spider nevi (Telangi ectasis) Jaring-jaring setempat sampai


kelihatan selama trimester dengan arteriola (arteri terakhir)
II/III pada leher, thorax, dari penambahan konsentrasi
wajah dan lengan. estrogen

3. Erytema telapak tangan terjdi Bercak kemerahan menyebar

6
pada 50% wanita hamil, yang pada telapak tangan dan
menyertai spider nevi. menutupi kulit yang berlebihan
dan ujung jari yang disebabkan
oleh faktor predisposisi genetis
dan hyper estrogen.

4. Palpitasi tidak diketahui, tidak disertai


oleh cardiacpersisten yang
irregular
5. Supinehypotensi (symdroma Disebabkan oleh tekanan uterus
aorta vena cava) dan yang hamil atas vena cava
bradicard. ascenden saat terlentang
mengurangi aliran darah uterus-
plasenta dan perfusi renal

6. Pusing dan sinkrope Vasomotor lability atau psotural


(orthostatik hypotensi) yang hypotensi dari hormon, pada
menetap selama hamil kehamilan yang terakhir
mungkin disebabkan oleh vena
yang statis pada extremitas
bawah.

7. Rasa panas dalam perut Progesteron memperlambat


(pvrosis/acid indigestion), motilitas gastrointestinal tract
sensasi panas pada bagian dan pencernaan membalikkan
bawah dada atau bagian atas peristaltik; merelaxasi spincter
abdomen, kadang-kadang cardiac; dan memperlambat
dengan bersendawa sedikit waktu buang air besar,
naik rasa cairan. memindahkan isi perut ke atas
dan ditekan oleh pembesaran
uterus.
8. Konstipasi – Terjadi 50% Motilitas gastrointestinal tract
pada semua wanita hamil. diperlambat oleh progesteron,
akibat peningkatan resorbsi air

7
dan pengeringan feces, tekanan
intestinal karena semakin
membesarnya uterus predisposisi
konstipaso karena suplementasi
zat besi oral.
9. Kembung dan bersendawa berkurangnya motilitas
gastrointestinal akibat hormon,
memberikan peluang bakteri
untuk memproduksi gas;
menelan udara.
10. Sakit kepala ketegangan emosional (biasanya
lebih dari vasculer migrain
headache) nyeri mata (kelainan
refraksi)vasculer engorgement
dan sumbatan sinus dari
stimulasi hormon

11. Nyeri sekitar ligamen Ligamen yang menciut / tertekan


(kelemahan) disebabkan oleh pembesaran
uterus. Nyeri sendi, pinggang
dan tekanan pelvic,
hypermobilitas sendi

F. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester II


a. Pengkajian
Pengkajian meliputi data dasar dan riwayat kesehatan ibu, antara lain
meliputi:
a. Identitas (nama, umur, pekerjaan, agama, dsb.)
b. Berat badan/ tinggi badan
c. Status pernikahan (pernikahan ke berapa)
d. Kunjungan sebelumnya (berapa kali berkunjung, rutin/ tidak, tempat
berkunjung tetap/ pindah, dst.)

8
e. Riwayat kehamilan dan persalinan (kehamilan ke berapa, abortus, pre
eklampsia, perdarahan)
f. Riwayat imunisasi ibu (MMR,TORCH, TT)
g. Riwayat penyakit sekarang dan terdahulu
h. Riwayat alergi makanan dan obat-obatan
i. Riwayat penyakit dalam keluarga
j. Riwayat psiko social
Selain pengkajian data dasar tersebut diatas, dilakukan pula pengkajian
terhadap:
a) Aktivitas / istirahat
1) Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8-12 minggu),
kembali pada tingkat prakehamilan selama setengah kehamilan
terakhir
2) Denyut nadi dapat meningkat 10 – 15 dpm
3) Murmur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan
peningkatan volume
4) Sinkope
5) Varises
6) Sedikit oedema ekstremitas bawah/ tangan mungkin ada.

b) Integritas ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
c) Eliminasi
1) Perubahan pada konsistensi/ frekwensi defekasi
2) Peningkatan frekwensi perkemihan
3) peningkatan berat jenisUrinalisis
4) Hemoroid
d) Makanan/ cairan
1) Sedikit mual dan muntah
2) Nyeri ulu hati
3) Penambahan berat badan 11-12 Lb
4) Membran mukosa kering: hipertrofi jaringan gusi, mudah berdarah

9
5) Hb dan Ht rendah mungkin ditemui (anemia fisiologis)
6) Sedikit edema dependen
7) Sedikit glikosuria mungkin ada
e) Nyeri / ketidak nyamanan
Kram kaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, nyeri punggung
f) Pernafasan
1) Hidung tersumbat, mukosa lebih merah daripada normal
2) Frekwensi pernapasan dapat meningkat relatif terhadap ukuran/
tinggi uterus, pernafasan torakal
g) Keamanan
1) Suhu 98-99,6° F (36,1-37,6° C)
2) Irama jantung janin (IJJ) terdengar dengan fetoskop
3) Gerakan janin mulai terasa, quickening (sensasi gerakan janin pada
abdomen) diantara 16 dan 20 minggu
h) Seksualitas
1) Penghentian menstruasi
2) Perubahan respon/ aktivitas seksual
3) Leukorea mungkin ada
4) Peningkatan progresif pada ukuran uterus fundus pada umbilikus
(20 – 22 minggu)
5) Perubahan payudara, pembesaran jaringan adiposa, peningkatan
vaskularitas, lunak bila di palpasi, peningkatan diameter dan
pigmentasi jaringan alveolar, hipertrofi tuberkel montgomery,
kemungkinan strie gravidarum, mulai tampak adanya kolostrum
6) Perubahn pigmentasi: kloasma, linea nigra, palmar eritema, spider
nervi
7) Tanda- tanda Goodel, Hegar, Chadwick positif
i) Interaksi social
1) Bingung/ meragukan perubahan peran yang di antisipasi
2) Tahap maturasi/ perkembangan bervariasi dan dapat mundur
dengan stresor kehamilan

10
3) Respon anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan
mendukung sampai disfungsional
j) Pemeriksaan Diagnostik
1) JDL (Jumlah Darah Lengkap): menunjukkan animia,
hemoglobinopatis ( misal : sel sabit )
2) Golongan darah: ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko
terhadap inkompabilitas
3) Usap vagina/ rektal : tes untuk neisseria ghonorrhea, clamydia
4) Tes serologi: menentukan adanya sifilis (RPR: rapid plasma
reagen), penyakit hubungan kelamin lain (PHS) seperti
diindikasikan oleh kulit vagina, lesi, abnormal
5) Skrinning: terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
6) Papaniculou smear: mengidentifikasi neoplasma, herpes simolek
tipe 2
7) Urinalisis: Skrin untuk kondisi medis (misal: pemastian kehamilan,
infeksi, diabetes, penyakit ginjal )
8) positifTes serum/ urin : untuk gonadotropin chorionik manusia
( HCG )
9) Sonografi : ada janin setelah gestasi 8 minggu
10) Skrin glukosa serum/ 1 jam tes glukosa : < 140 mg biasanya
dilakukan antara 24 dan 28 minggu pada trimester II dan III )
b. Diagnosa dan intervensi keperawatan
a. Pola pernafasan, Ketidakefektifan
1) Faktor risiko dapat meliputi:
Pergeseran diafragma karena pembesaran uterus.
2) Kemungkinan dibuktikan oleh:
Keluhan-keluhan sesak napas, dispnea, perubahan kedalaman
pernapasan.
3) Kriteria hasil :
a) Melaporkan penurunan frekuensi / beratnya keluhan.
b) Mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi
pernapasan.

11
No Intervensi Rasional
1 Kaji status pernapasan (mis, sesak Menentukkan luas/beratnya
napas pada pengerahan tenaga, masalah yang terjadi pada
kelelahan). kira-kira 60% klien
pranatal. Meskipun
kapasitas vitl meningkat,
fungsi pernafasan diubah
saat kemampuan diafragma
untuk turun pada inspirasi
berkurang oleh pembesaran
uterus.
2 Dapatkan riwayat dan pantau masalah Masalah lain dapat terus
medis yang terjadi/ada sebelumnya mengubah pola pernapasan
(mis,, alergi rinitis, asma, masalah dan menurunkan oksigenasi
sinus, tuberkulosis). jaringan ibu/janin.
3 Kaji kadar hemoglobin (Hb) dan Peningkatan kadar plasma
hematokrit (Ht) tekankan pentingnya pada gestasi minggu ke 24-
masukan vitamin / fero sulfat pranatal 32 mengencerkan kadar Hb,
setiap hari (kecuali pada klien dengan mengakibatkan
anemia sel sabit). kemungkinan anemia dan
menurunkan kapasitas
pembawa oksigen. (Catatan:
Zat besi dapat
dikontraindisikan untuk
klien dengan anemia sel
sabit).
4 Berikan informasi tentang rasional Menurunkan kemungkinan
untuk kesulitan pernapasan dan gejala-gejala pernapasan
program aktivitas/latihan yang yang disebabkan oleh
realistis. Anjurkan sering istirahat, kelebihan.
tambah waktu untuk melakukan
aktivitas tertentu, dan latihan ringan,
seperti berjalan.
5 Tinjau ulang tindakan yang dapat Postur yang baik dan makan

12
dilakukan klien untuk mengurangi sedikit membantu
masalah; mis,, postur yang baik, memaksimalkan penurunan
menghindari merokok, makan sedikit diafragmatik, meningkatkan
tetapi lebih sering, dengan ketersediaan ruang untuk
menggunakan posisi semi-Fowler ekspansi paru. Merokok
untuk duduk/tidur bisa gejala berat. menurunkan persediaan
oksigen untuk pertukaran
ibu-janin. Pengubahan
posisi tegak dapat
meningkatkan ekspansi paru
sesuai penurunan uterus
gravid.
Evaluasi :
 S     : Klien mengatakan sudah tidak sesak nafas
O    : RR 20 x/menit, Tidak ada otot-otot bantu pernafasan, Kadar  Hb
normal (12 – 16 gr/dl)
·         A    : Masalah teratasi
·         P    : Hentikan intervensi

b. Nyeri (Akut)
1. Dihubungkan dengan: 
prosedur pembedahan, trauma jaringan, interupsi saraf, diseksi otot.
2. Kriteria hasil :
a) Mengekspresikan penurunan nyeri
b) Wajah rileks
c) Kebutuhan istirahat dapat terpenuhi
No Intervensi Rasional
1 Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi, Membantu dalam
lamanya, dan intensitasnya (skala 0- mengidentifikasi derajat
10). ketidaknyamanan dan
kebutuhan untuk analgesik.
2 Bantu pasien menemukan posisi yang Membantu memberikan
nyaman. keadaan yang rileks.

13
3 Anjurkan untuk melakukan distraksi Memudahkan partisipasi pada
relaksasi nafas dalam. aktivitas tanpa timbul
ketidakjnyamanan.
4 Berikan narkotik/analgesik sesuai Untuk menghilangkan nyeri.
indikasi.

Evaluasi :
S   : Klien mengatakan sudah tidak merasa nyeri
O : TTV normal (TD : 80/120 mmhg, N : 70 x/menit, RR: 20 x/mnt, S: 38C),
Skala nyeri 0, Wajah rileks, Grimace (-)
A  : Masalah teratasi
 P  : Hentikan intervensi

3. Cedera, Resiko Tinggi Terhadap Janin


a. Faktor risiko dapat meliputi:
Masalah kesehatan ibu, pemajanan pada teratogen / agen infeksi.
b. Kriteria hasil:
1) Mengungkapkan kesadaran tentang faktor risiko individu.
2) Menghindari faktor dan/atau menghindari perilaku yang dapat
memperberat cedera janin.
No Intervensi Rasional
Mandiri
1 Tentukan pemahaman sebelum Mengidentifikasi kebutuhan /
informasi di berikan masalah individu dan
memberikan kesempatan
untuk memperjelas kesalahan
konsep, khususnya untuk
klien yang saat ini melakukan

14
kunjungan pranatal pertama
kali.
2 Tinjau ulang status kesehatan ibu; Faktor-faktor ini dapat
mis,, malnutrisi, penyalahgunaan / mempunyai dampak besar
penggunaan zat. pada perkembangan jaringan
dan organ janin, dan
identifikasi serta intervensi
awal dapat mencegah hasil
yang buruk..
3 Kaji faktor lain yang ada pada situasi Identifikasi memungkinkan
ini yang mungkin berbahaya pada klien dan perawat untuk
janin (mis,, pemajanan pada mendiskusikan cara-cara
virus/PHS lain, faktor lingkungan). untuk meminimalkan /
mencegah cedera. PHS atau
virus-virus lain mungkin
merupakan masalah ringan
bagi klien, tetapi berdampak
negatif yang besar pada
kesejahteraan janin.
4 Perhatikan quickening (persepsi ibu Gerakan janin yang dapat
terhadap gerakan janin) dan denyut dirasakan pertama terjadi
jantung janin (DJJ). Rujuk pada diantara gestasi minggu ke-16
dokter bila ditemukan masalah. dan ke-20 sesuai peningkatan
ukuran janin; kurang gerakan
dapat menandakan adanya
masalah.
5 Kaji pertumbuhan uterus dan tinggi Merupakan skrining untuk
fundus pada setiap kunjungan. gestasi multipel,
pertumbuhan janin normal
atau abnormal; dapat
mendeteksi masalah yang
berhubungan dengan
polihidramnion atau

15
oligohidramnion.
6 Berikan informasi tentang tes-tes Mempunyai informasi yang
diagnostik atau prosedur. Tinjau membantu klien/pasangan
ulang resiko dan potensial efek untuk menghadapi situasi dan
samping. membuat keputusan
berdasarkan informasi.
Kolaborasi
7 Bantu dengan prosedur Mendeteksi adanya janin di
ultrasonografi, dan jelaskan awal minggu ke 5-6 gestasi
tujuannya dan memberikan informasi
tentang pertumbuhan janin
dengan menggunakan
pengukuran kepala sampai
kaki, panjang femur, dan
diameter biparietal, untuk
memastikan usia gestasi dan
mengesampingkan retardasi
pertumbuhan.
8 Dapatkan sampel serum ibu untuk Pada NTD terbuka (paling
kadar alfafetoprotein (AFT) diantara umum, spina bifida dan
minggu ke-14 dan ke-16 anensefali), AFP, protein
yang diproduksi oleh kantung
yolk dan hepar janin, ada
pada serum ibu dengan kadar
8 kali lebih tinggi dari normal
pada gestasi minggu ke-15.
selanjutnya turun sampai
term.
9 Bantu dengan amniosintensis bila Analisis cairan amniotik
kadar AFP abnormal, khususnya mendeteksi kelainan
pada populasi risiko tinggi (mis,, genetik/kromoson dan NTD
klien dengan memungkinkan Ikuti konseling genetik, bila
kelainan genetik/anak sebelumnya perlu (Rujuk pada MK:
mengalami abnormalitas kromosom, Konseling Genetik).

16
gravida tua lebih dari usia 35 tahun),
bila klien belum dilakukan sampel Klien/ pasangan akan
vilus korionik (SVK). memerlukan informasi untuk
membuat keputusan
berdasarkan informasi
tentang perjalanan tindakan
selama kehamilan ini serta
yang akan datang.

10 Ikuti konseling genetik, bila perlu Klien/ pasangan akan


(Rujuk pada MK: Konseling memerlukan informasi untuk
Genetik). membuat keputusan
berdasarkan informasi
tentang perjalanan tindakan
selama kehamilan ini serta
yang akan datang.
11 Lakukan skrining klien terhadap DMG dihubungkan dengan
DMG dengan tes toleransi glukosa makrosomia dan masalah
(TTG) pada gestasi minggu ke 24-26, distosia.
sesuai indikasi.

Evaluasi :
S  : -
O : Klien dapat menyebutkan resiko apa saja yang dapat mencederai janin,
Leopold 1,2,3 dan 4 tidak ditemukan kelainan, hasil ultrasonografi tidak
ada kelainan.
A  : Masalah teratasi.
P : Hentikan intervensi.

4. Kurang Pengetahuan, Mengenai Kemajuan Alamiah Dari Kehamilan


a. Berhubungan dengan:
Terus membutuhkan informasi sesuai perubahan trimester kedua yang
dialami.

17
b. Kemungkinan dibuktikan oleh:
Meminta informasi, pernyataan masalah atau konsep yang salah.
c. Kriteria hasil :
1) Mengungkapkan / mendemonstrasikan perilaku perawatan diri yang
meningkatkan kesejah teraan.
2) Bertanggung jawab terhadap perawatan kesehatannya sendiri.
3) Mengenali dan melakukan tindakan untuk meminimalkan dan
mencegah faktor risiko.
4) Mengidentifikasi tanda-tanda bahaya / mencari perawatan medis
dengan tepat.
No Intervensi Rasional
1 Tinjau ulang perubahan yang Pernyataan timbul
diharapkan selama trimester kedua. perubahan  baru yang terjadi
tanpa memperhatikan
apakah perubahan
diharapkan atau tidak.
2 Berikan informasi tentang Fero sulfat dan asam folat
kebutuhan terhadap fero sulfat dan membantu mempertahankan
asam folat. kadar Hb normal. Definisi
asam folat memperberat
anemia megaloblastik,
kemungkinan abrupsi
plasenta, aborsi, dan
malformasi janin.
3 Identifikasi kemungkinan risiko Membantu mengingat /
kesehatan individu (mis,,aborsi informasi untuk klien
spontan, hipoksia yang tentang potensial situasi
berhubungan dengan asma atau risiko tinggi yang
tuberkulosis, penyakit jantung, memerlukan pemantauan
hipertensi akibat kehamilan [HAK], lebih ketat dan/atau
kelainan ginjal, anemia, diabetes intervensi.
melitus gestasional [DMG],
penyakit hubungan seksual [PHS].

18
Tinjau ulang tanda-tanda bahaya
dan tindakan yang tepat.
4 Diskusikan adanya obat-obatan Membantu dalam memilih
yang mungkin diperlukan untuk tindakan karena kebutuhan
mengontrol atau mengatasi masalah harus ditekankan pada
medis. kemungkinan efek
berbahaya pada janin.
5 Diskusikan kebutuhan terhadap Kunjungan pranatal yang
pemeriksaan laboratorium khusus, lebih sering mungkin
skrining, dan pemantauan ketat diperlukan untuk
sesuai indikasi. meningkatkan kesejahteraan
ibu.
Evaluasi :
S  : Klien mengatakan paham dengan keadaan kelainan pada bumil
O : Klien tidak bingung, klien tidak tampak cemas
A  : Masalah teratasi.
P   : Hentikan intervensi.

19
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ibu hamil trimester kedua
biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar
hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman kerena kehamilannya pun
berkurang. Walaupun demikian diperlukan asuhan keperawatan secara tept
oleh seorang perawat kepada ibu hamil yang sedang memeriksakan
kehamilannya agar ketidaknyamanan ibu dapat teratasi dan untuk
mengantisipasi apabila ada hal-hal yang tidak diinginkan.
B. Saran
1. Diharapkan perawat mampu memberikan asuhan keperawatn secara tepat
kepada ibu hamil trimester kedua.
2. Diharapkan perawat mampu membedakan antara ketidaknyamanan normal
dengan tanda-tanda bahaya pada ibu hamil trimester kedua.

20
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Irene M. 2000. Perawatan Maternitas Dan Ginekologi. Bandung: IAPKP.

Doenges, Marilynne E. 2001. Rencana Perawatan Maternal / Bayi. Jakarta : EGC

Sarwono Prawirohardjo. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.


Jakarta : YBP – SP

21

Anda mungkin juga menyukai