Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL

TRIMESTER II

KELOMPOK 2

DISUSUN OLEH :

1. INDAH LESTARI
2. LASTIANI DONA
3. MAYA SARTIKA
4. MEILINDA KURNIA PUTRI
5. MITRA MARYANTO
6. MONICA AGUSTINA
7. M. IQROMULLAH
8. NURUL IFTIKHOTUL MUBARORO
9. NURYATI
10. RIZKA AULIA
11. RIZKA ZAHRO

STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ibu hamil trimester kedua yakni msa kehamilan pada minggu ke-14 sampai dengan minggu ke-
24 kehamilan. Pada trimester kedua ini kehamilan biasanya sudah tampak jelas, ibu hamil dan
keluarganya sudah mengatur waktunya untuk kehamilan. Sebagian besar ibu hamil pada
trimester kedu ini tidak memiliki permasalahan yang serius. Namun tidak sedikit ibu hamil pada
masa ini ketika memeriksakan kehmilannya mengeluhkan ketidaknyamanan. Kebanyakan dari
keluhan ini adalah ketidaknyamanan normal dan merupakan bgin dari perubahan yang terjadi
pada tubuh dan emosional ibu selama kehamilan. Adalah penting bagi seorang perawat untuk
membedakan antara ketidaknyamanan normal dengan tanda-tanda bahaya.

Walaupun ketidaknyamanan yang umum dalam kehamilan trimester kedu ini tidak mengancam
keselamatan jiwa, namun hal tersebut bisa sangat menjemukan dan menyulitkan bagi ibu.
Perawat harus mendengarkan ibu, membicarakan tentang berbgai macam keluhannya dan
membantu mencari cara untuk mengatasinya. Untuk itu diperlukan asuhan keperawatan yang
tepat oleh seorang perawat agar ibu hamil pada trimester kedu ini dapat menikmati
kehamilannya.

1.2 Rumusan Masalah


- Apa pengertian dari trimester kedua kehamilan ?
- Apa saja perubahan-perubahan yang terjadi pada ibu hamil trimester kedua?
- Apa saja masalah-masalah yang terjadi pada ibu hamil trimester kedua?
- Bagaimana asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester kedua ?
1.3 Tujuan
- Tujuan Umum
Untuk mengetahui secara umum tentang ibu hamil trimester kedua.
- Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui dan memahami secara khusus tentang asuhan keperawatan pada
ibu hamil trimester kedua.
BAB II

2.1 Definisi

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lhirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280
hari (40 minggu atu 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi
dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua
dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketuju sampai 9 bulan. Jadi ibu
hamil trimester kedua yakni pada bulan keempat sampai keenam tepatnya pada minggu ke-14
sampai dengan minggu ke-24 kehamilan.

Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial dalam
keluarga, jarang seorang ahli medik terlatih yang begitu terlibat dalm kondisi yang biasanya
sehat dan normal. Mereka menghadapi suatu tugas yang tidak biasa dalam memberikan
dukungan pada ibu dan keluarganya dalam rencana menyambut anggota keluarga baru, memantu
perubahan-perubahan fisik norml yang dialami ibu serta tumbuh kembang janin. Juga
mendeteksi serta mentalaksanakan setiap kondisi yang tidak normal. Pada umumnya kehamilan
berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan
lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya
bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Sistem penilaian risiko tidak dapat memprediksi
apakah ibu hamil akan bermasalah selama hamilnya. Oleh karena itu pelayanan / asuhan
antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal
dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal.

2.2 Perubahan Fisik Ibu Hamil Trimester Kedua

Uterus akan terus tumbuh. Pada usia kehamilan 16 minggu uterus biasanya berada pada
pertengahan antara sispisis pubis dan pusat. Penambahan berat badan sekitar 0,4 – 0,5 kg/mg. Ibu
mungkin akn mulai merasa banyak energi. Pada usia kehamilan 20 mg fundus berada dekat
dengan pusat. Payudara mulai mengeluarkan kolostrum. Ibu merasakan gerakan bayinya dan
juga mengalami perubahan yang normal pada kulitnya meliputi adanya kloasma, lineanigra dan
striae gravidarum.
Adapun perubahan dari bulan ke bulan adalah sebagai berikut :

· Minggu ke-16/bulan ke-4

Fundus berada di tengah antara simpisis dan pusat. Berat ibu bertambah 0,4-0,5 kg/mg selama
sisa kehamiln dan mungkin mempunyai banyak energi. Sekresi vagina meningkat (tetpi normal
jika tidak gatal, iritasi, tau berbau busuk). Teknan pada kandung kemih dan sering kencing
berkurang.

· Minggu ke-20/bulan ke-5

Fundus mencapai pusat. Payudara memulai sekresi kolostrum. Kantung ketuban menmpung 400
ml cairan. Rasa akan pingsan dan pusing mungkin terjadi, terutama jika posisi berubah secara
mendadak. Varises pembuluh darh mungkin terjadi. Ibu merasakn gerakan janin. Areola
bertambah gelap. Hidung tersumbat mungkin terjadi, kram pada kki mungkin ada, konstipasi
mungkin dialami.

· Minggu ke-24/bulan ke-6

Fundus di atas pusat. Sakit punggung dan kram pada kaki mungkin terjadi. Perubhan kulit bisa
berupa striae gravidarum, chloasma, linea nigra dan jerawat. Mimisan dapat terjdi, mungkin
mengalami gatal-gatal pada abdomen karena uterus membesar dn kulit meregang.

2.3 Perubahan Psikologis Ibu Hamil Trimester Kedua

Trimester II biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudh terbiasa dengan kadar
hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena kehamilannya pun berkurang. Perut ibu
belum terlalu besar sehingga belum dirsakan sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya
dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini
pula ibu mulai dapat merasakan gerakan janin (Quickening), dan ibu mulai merasakan kehadiran
bayinya sebagai seseorang di luar dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari
kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester I dan merasakan
meningkatnya libido.
2.4 Perkembangan Janin pada Ibu Hamil Trimester Kedua

Minggu ke-14

Perkembangan Janin : - Sistem otot semakin kuat.

- Sistem saraf mulai berfungsi.

- Pembuluh darah mulai berkembang.

Minggu ke-15

Perkembangan Janin : - Tangan mulai bisa mengepal.

- Berat janin mencapai 200 gr.


- Kaki sudah mulai menendang.

Minggu ke-16

Perkembangan Janin : - Seluruh organ dan struktur tubuh telah terbentuk

- Panjang janin 16 cm.

- Kepala dominant, wajah terlihat seperti manusia.

Minggu ke-18

Perkembangan Janin : - Adanya lapisan lemak yang melindungi janin.

- Rambut-rambut halus menutupi tubuh dan memelihara


kelembaban kulit.

Minggu ke-19

Perkembangan Janin : - Tumbuh alis, bulu mata dan rambut.

Minggu ke-20

Perkembangan Janin : - Janin mulai memiliki pola tidur secara teratur.


- Janin mulai menendang, menghisap dan menggeliat.

Minggu ke-22

Perkembangan Janin : - Kerangka berkembang dengan pesat.

Minggu ke-23

Perkembangan Janin : - Kelopak mata mulai membuk dan menutup.

Minggu ke-24

Perkembangan Janin : - Berat janin berkisar 700 sampai 800 gr.

- Kulit kemerahan dan keriput.

- Terbnetuk kelenjar keringat.

2.5 Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester Kedua

Ketidak nyamanan fisiologis


- Pigmentasi yang mendalam, jerawat, kulit - Melanocyt, stimulating hormon (dari
berminyak. pituitary anterior)

- Spider nevi (Telangi ectasis) kelihatan - Jaring-jaring setempat sampai dengan


selama trimester II/III pada leher, thorax, arteriola (arteri terakhir) dari penambahan
wajah dan lengan. konsentrasi estrogen

- Erytema telapak tangan terjdi pada 50% - Bercak kemerahan menyebar pada
wanita hamil, yang menyertai spider nevi. telapak tangan dan menutupi kulit yang
berlebihan dan ujung jari yang disebabkan
- Palpitasi
oleh faktor predisposisi genetis dan hyper
- Supinehypotensi (symdroma aorta vena estrogen.
cava) dan bradicard.
- Tidak diketahui, tidak disertai oleh
- Pusing dan sinkrope (orthostatik cardiacpersisten yang irreguler
hypotensi) yang menetap selama hamil.

- Makanan idaman
- Makanan idaman - Disebabkan oleh tekanan uterus yang
hamil atas vena cava ascenden saat terlentang
- Rasa panas dalam perut (pvrosis/acid
mengurangi aliran darah uterus-plasenta dan
indigestion), sensasi panas pada bagian bawah
perfusi renal
dada atau bagian atas abdomen, kadang-kadang
dengan bersendawa sedikit naik rasa cairan. - Vasomotor lability atau psotural
hypotensi dari hormon, pada kehamilan yang
- Konstipasi – Terjadi 50% pada semua
terakhir mungkin disebabkan oleh vena yang
wanita hamil
statis pada extremitas bawah.
- Kembung dan bersendawa
- Penyebabnya tidak diketahui; idaman
- Varices vens : yang diikuti sakit kaki dan ditentukan oleh budaya / letak geografis.
kelemahan bisa menetap pada kaki dan vulva;
- Progesteron memperlambat motilitas
hemorhaid adalah varices perianal.
gastrointestinal tract dan pencernaan
- Sakit kepala membalikkan peristaltik; merelaxasi spincter
cardiac; dan memperlambat waktu buang air
- Carpal tunnel syndrom (antara lain : ibu
besar, memindahkan isi perut ke atas dan
jari, jari kedua dan jari ketiga, sisi lateral jari
ditekan oleh pembesaran uterus.
kelingking)
- Motilitas gastrointestinal tract
- Mati rasa periodik, jari gatal
diperlambat oleh progesteron, akibat
(acrodysesthesia) 5% dari wanita hamil
peningkatan resorbsi air dan pengeringan
- Nyeri sekitar ligamen (kelemahan) feces, tekanan intestinal karena semakin
membesarnya uterus predisposisi konstipaso
- Nyeri sendi, pinggang dan tekanan pelvic,
karena suplementasi zat besi oral.
hypermobilitas sendi.
- Berkurangnya motilitas gastrointestinal
akibat hormon, memberikan peluang bakteri
untuk memproduksi gas; menelan udara.

- Predisposisi hereditas : relaxasi otot halus


dinding vena karena hormon yang
menyebabkan vasocongestion pelvic; kondisi
ini diperberat oleh pembesaran uterus, hamil
dan gerakan bowel usus kebawah.

- Ketegangan emosional (biasanya lebih


dari vasculer migrain headache) nyeri mata
- Ketegangan emosional (biasanya lebih
dari vasculer migrain headache) nyeri mata
(kelainan refraksi)vasculer engorgement dan
sumbatan sinus dari stimulasi hormon

- Tekanan syaraf median karena perubahan


dalm jaringan mengelilinginya, nyeri, mati
rasa, rasa gatal, panas, kehilangan kemampuan
gerak (mengetik) menjatuhkan benda.

- Syndroma traksi flexus brachial dari


terasa berat pada bahu selama hamil
(khususnya malam dan pagi hari)

- Ligamen yang menciut / tertekan


disebabkan oleh pembesaran uterus.

- Relaxasi sendi symfisis da sakroiliaka


karena hermonal, akibatnya peivic tidak stbil,
2.6 PENGKAJIAN
lengkung cervicothoracis dan lumbar yang
berlebihan
Pengkajian meliputi data dasar dan riwayat kesehatan karena
ibu, antara lain perubahan
meliputi: pada pusat
grafitasi dari pembesaran perut.
Identitas (nama, umur, pekerjaan, agama, dsb.

1. Status pernikahan (pernikahan ke berapa

2. Kunjungan sebelumnya (berapa kali berkunjung, rutin/ tidak, tempat berkunjung tetap/
pindah, dst.

3. Riwayat kehamilan dan persalinan (kehamilan ke berapa, abortus, pre eklampsia,


perdarahan)

- riwayat imunisasi ibu (MMR,TORCH, TT)

- riwayat penyakit sekarang dan terdahulu

- riwayat alergi makanan dan obat-obatan


- riwayat penyakit dalam keluarga

- riwayat psiko sosial

Selain pengkajian data dasar tersebut diatas, dilakukan pula pengkajian terhadap:

a. Aktivitas / istirahat

- Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8-12 minggu), kembali pada tingkat
prakehamilan selama setengah kehamilan terakhir

- Denyut nadi dapat meningkat 10 – 15 dpm

- Murmur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan volume

- Sinkope

- Varises

- Sedikit oedema ekstremitas bawah/ tangan mungkin ada.

b. Integritas ego

Menunjukkan perubahan persepsi diri

c. Eliminasi

- Perubahan pada konsistensi/ frekwensi defekasi

d. Peningkatan frekwensi perkemihan

- peningkatan berat jenis urinalisi

- Hemoroid

e. Makanan/ cairan

- Sedikit mual dan muntah

- Nyeri ulu hati


- Penambahan berat badan 11-12 Lb

- Membran mukosa kering: hipertrofi jaringan gusi, mudah berdarah

- Hb dan Ht rendah mungkin ditemui (anemia fisiologis)

- Sedikit edema dependen

- Sedikit glikosuria mungkin ada

f. Nyeri / ketidak nyamanan

Kram kaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, nyeri punggung

g. Pernafasan

- Hidung tersumbat, mukosa lebih merah daripada normal

- Frekwensi pernapasan dapat meningkat relatif terhadap ukuran/ tinggi uterus, pernafasan
torakal

h. Keamanan

- Suhu 98-99,6° F (36,1-37,6° C)

- Irama jantung janin (IJJ) terdengar dengan fetoskop

- Gerakan janin mulai terasa, quickening (sensasi gerakan janin pada abdomen) diantara 16
dan 20 minggu

i. Seksualitas

- Penghentian menstruasi

- Perubahan respon/ aktivitas seksual

- Leukorea mungkin ada

- Peningkatan progresif pada ukuran uterus fundus pada umbilikus (20 – 22 minggu)
- Perubahan payudara, pembesaran jaringan adiposa, peningkatan vaskularitas, lunak bila di
palpasi, peningkatan diameter dan pigmentasi jaringan alveolar, hipertrofi tuberkel montgomery,
kemungkinan strie gravidarum, mulai tampak adanya kolostrum

- Perubahn pigmentasi: kloasma, linea nigra, palmar eritema, spider nervi

- Tanda- tanda Goodel, Hegar, Chadwick positif

j. Interaksi sosial

- Bingung/ meragukan perubahan peran yang di antisipasi

- Tahap maturasi/ perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan stresor kehamilan

- Respon anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung sampai
disfungsional

3.2.1 Pemeriksaan Diagnostik

- JDL: menunjukkan animia, hemoglobinopatis ( misal : sel sabit )

- Golongan darah: ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap inkompabilitas

- Usap vagina/ rektal : tes untuk neisseria ghonorrhea, clamydia

- Tes serologi: menentukan adanya sifilis (RPR: rapid plasma reagen), penyakit hubungan
kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kulit vagina, lesi, abnormal

- Skrinning: terhadap HIV, hepatitis, tuberkulosis

- Papaniculou smear: mengidentifikasi neoplasma, herpes simolek tipe 2

- Urinalisis: Skrin untuk kondisi medis (misal: pemastian kehamilan, infeksi, diabetes,
penyakit ginjal )

- PositifàTes serum/ urin : untuk gonadotropin chorionik manusia ( HCG )

- Sonografi : ada janin setelah gestasi 8 minggu


- Skrin glukosa serum/ 1 jam tes glukosa : < 140 mg biasanya dilakukan antara 24 dan 28
minggu pada trimester II dan III )

- Evaluasi selanjutnya: fokus pengkajian dilakukan pada setiap kunjungan pranatal

2.7 INTERVENSI KEPERAWATAN

1) Diagnosa Keperawatan :

Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran diafragma karena pembesaran


uterus.

Kriteria Hasil :

- Klien melaporkan penurunan frekuensi atau beratnya keluhan.

- Klien mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi pernafasan.

Intervensi :

1. Kaji status pernafasan (misal : sesak nafas pada pengerahan tenaga, kelelahan).

R : Menentukan luas atau beratnya masalah, yang terjadi pada kira – kira 60% klien pranatal.
Meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi pernafasan diubah saat kemampuan diafragma untuk
turun pada inspirasi berkurang oleh pembesaran uterus.

2. Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi atau ada sebelumnya (misalnya
alergi, einitis, asma, masalah sinus,tuberkulosis).

R : Masalah lain dapat terus mengubnah pola pernafasan dan menurunkan oksigenasi jaringan
ibu atau janin.

3. Kaji kadar hemoglobin dan hematokrit. Tekankan pentingnya masukan vitamin atau fero sulfat
pranatal setiap hari (kecuali pada klien dengan anemia sel sabit).

R : Peningkatan kadar plasma pada gestasi minggu ke 24 – 32 mengencerkan kadar Hb,


mengakibatkan kemungkinan anemia dan menurunkan kapasitas pembawa oksigen. (Catatan :
zat besi dapat dikontraindikasikan untuk anemia sel sabit).
4. Berikan informasi tentang rasional untuk kesulitan pernafasan dan program aktivitas / latihan
yang realistis. Anjurkan sering istirahat, tambah waktu untuk melakukan aktivitas tertentu, dan
latihan ringan,seperti berjalan.

R : Menurunkan kemungkinan gejala – gejala pernafasan yang disebabkan oleh kelebihan.

5. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan klien untuk mengurangi masalah, misalnya :
postur yang baik, menghindari yang buruk, makan sedikit tetapi sering dengan menggunakan
posisi semi fowler untuk duduk atau tidur bila gejala berat.

R : Postur yang baik dan makan sedikit tetapi sering membantu memaksimalkan penurunan
diafragmatik, meningkatkan ketersediaan ruang untuk ekspansi paru. Merokok menurunkan
persediaan oksigen untuk pertukaran ibu janin. Pengubahan posisi tegak dapat meningkatkan
ekspansi paryu sesuai penurunan uterus gravid.

2) Diagnosa Keperawatan

Resiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan persepsi perubahan
biofisik,respon orang lain.

Kriteria Hasil :

- Klien mampumengungkapkan penerimaan / adaptasi bertyahap untuk mengubah konsep diri /


cityra tubuh.

- Klien mampu mendemonstrasikan citra tubuh positif dengan mempertahankan kepuasan


penampilan keseluruhan, berpakaian dengan pakaian yang tepat dan sepatu berhak rendah.

Intervensi :

Mandiri

1. Tinjau ulang / kaji sikap terhadap kehamilan perubahan bentuk tubuh, dsb.

R : Pada trimester kedua perubahan bentuk tubuh telah tampak. Respon negatif dapat terjadi
pada klien / pasangan yang memiliki konsep diri yang rapuh, didasarkan pada penampilan fisik.
Efek – efek yang tampak lainnya dari hormon – hormon pranatal seperti kloasma, striae
gravidarum, telangiektasis (spider vaskular), eritema palmar, jerawat, dan hirsutisme dapat
memperberat perubahan emosi klien. Perubahan ini dapat mempengaruhi bagaimana menghadapi
perubahan yang terjadi.

2. Diskusikan perubahan aspek fisiologis dan responb klien terhadap perubahan. Berikan
informasi tentang kenormalan perubahan.

R : Individu bereaksi secara berbeda terhadap perubahan yang terjadi. Informasi dapat membantu
klien memahami / menerimja apa yang terjadi.

3. Anjurkan gaya dan sumber – sumber yang tersedia dari pakaian saat hamil.

R : Situasi individu menandakan kebutuhan akan pakaian yang akan menungkatkan penampilan
klien untuk kerja dan melakukan aktivita yang menyenangkan.

4. Diskusikan metode perawatan kulit dan berhias (untuk meminimalkan / menyembunyikan area
kulit yang menjadi gelap), menggunakan kaos kaki penyokong, pemeliharaan postur dan
program latihan sedang.

R : Belajar dan ikut untuk melihat dan merasa lebih baik mungkin membantu untuk
mempertahankan perasaan positif tentang diri. Aturan latihan perinatal yang bukan latihan
ketahanan cenderung memperpendek persalinan, meningkatkan kemungkinan kelahiran vaginal
spontan, dan menurunkan kebutuhan terhadap argumentasi oksitosin.

Kolaborasi

1. Rujuk pada sumber – sumber lain seperti konseling dan / atau kelas – kelas pendidikan
kelahuiran anak dan menjadi orang tua.

R : Mungkin membantu dalam memberikan dukungan tambahan selama periode perubahan ini;
mengidentifikasi mode – model peran.

3) Diagnosa Keperawatan

Resiko tinggi terhadap dekompensasi curah jantung yang berhubungan dengan peningkatan
kebutuhan sirkulasi, perubahan pre load (penurunan aliran balik vena), hipertrofi ventrikel.
Kriteria Hasil

- Klien tetap normotensif selama perjalanan pranatal.

- Klien mampu bebas dari edema patologis dan tanda – tanda HAK.

- Klien mengidentifikasi cara – cara untuk mengontrol dan menurunkan masalah kardiovaskuler.

Intervensi :

1. Tinjau ulang proses fisiologis dan perubahan normal dan abnormal, tanda – tanda, dan gejala –
gejala (Rujuk pada MK ; Kondisi jantung).

R : Selama trimester kedua, hipertrofi ventrikel jantung menjamin peningkatan curah jantung,
yang memuncak pada gestasi minggu ke 25 – 27 untuk memenuhi oksigen dan kebutuhan nutrien
ibu / janin. Noramlnya, sistem kardivaskular mengkompensasi peningkatan curah jantung dengan
dilatasi penbuluh darah, yang menurunkan tahanan curah jantung. Ini menurunkan pembacaan
tekanan sistolik kira – kira 8 mmHg saat tekanan diastolik menurun kira – kira 12 mmHg.
Peningkatan cairan, stres dan / atau masalah jantung sebelumnya, dapat membahayakan sistem.

2. Perhatikan riwayat yang ada sebelumnya / potensial masalah jantung / ginjal / diabetik.

R : Klien ini menghadapi resiko paling tinggi terhadap masalah jantung selama trimester kedua,
bila curah jantung memuncak.

3. Ukur tekanan darah (TD) dan nadi. Laporkan jika peningkatan sistolik lebih dari 30 mmHg
dan diastolik lebih dari 15 mmHg.

R : Peningkatan TD dapat menunjukkan HAK, khususnya pada klien dengan penyakit jantung /
ginjal, diabetes, atau adanya kehamilan multiple atau mola hidatidosa.

4. Auskultasi bunnyi jantung; catat adanya murmur.

R : Murmur sistolik sering ringan dan mungkin diciptakan oleh peningkatan volume, penurunan
viskositas darah, perubahan posisi jantungt, atau torsio pembuluh darah besar. Namun murmur
dapat menandakan terjadinya kerusakan.
5. Kaji adanya edema pergelangan kaki dan varises kaki, vulva, dan rektum. Bedakan antara
edema fisiologis dan yang potensial berbahaya.(Rujuk pada MK: hipertensi akibat kehamilan,
DK: kekurangan volume cairan (kehilangan aktif)).

R : Edema dependen dari ekstremitas bawah (edema fisiologis0 sering terjadi karena status vena
akibat vasodilatasi dari aktivitas progesteron, hirediter, retensi kelebihan cairan, dan tekanan
pada pembuluh darah pelvis. Ini meningkatkan resiko pembentukan trombus vena. Edema wajah
dan / atau ektremitas atas dapat menandakan HAK.

6. Anjurkan klien untuk menghindari menyilangkan kaki, duduk, dan berdiri dalam waktu lam;
pasang kaos kaki penyokong sebelum bangun pada pagi hari ; menggunakan pakaian yang
longgar, tidak ketat, meninggikan kaki, panggul dan vulva vertikel ke dinding tiga kali sehari
selama 20 menit; dan membalikkan telapak kaki ke atas dalam posisi dorsofleksi bila duduk atau
berdiri selama periode lama.

R : Meningkatkan aliran balik vena dan menurunkan resiko terjadinya edema, varises atau
trombosis vena.

7. Kaki dorsofleksi untuk tes terhadap tanda Human’s. Bila ada, rujuk pada dokter.

R : Tanda Human’s positif dapat menunjukkan tromboflebitis.

8. Kaji adanya kelemahan. Anjurkan klien untuk menhindari perubahan posisi dengan cepat.

R : Perubahan posisi cepat dapat mengakibatkan pusing saat darah terkumpul di ekstremitas
bawah, menurunkan volume sirkulasi.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ibu hamil trimester kedua biasanya adalah saat ibu
merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak
nyaman kerena kehamilannya pun berkurang. Walaupun demikian diperlukan asuhan
keperawatan secara tept oleh seorang perawat kepada ibu hamil yang sedang memeriksakan
kehamilannya agar ketidaknyamanan ibu dapat teratasi dan untuk mengantisipasi apabila ada
hal-hal yang tidak diinginkan.

3.2 Saran

1. Diharapkan perawat mampu memberikan asuhan keperawatn secara tepat kepada ibu hamil
trimester kedua.

2. Diharapkan perawat mampu membedakan antara ketidaknyamanan normal dengan tanda-


tanda bahaya pada ibu hamil trimester kedua.
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Irene M. 2000. Perawatan Maternitas Dan Ginekologi. Bandung: IAPKP.

Doenges, Marilynne E. 2001. Rencana Perawatan Maternal / Bayi. Jakarta : EGC

Sarwono Prawirohardjo. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YB

Anda mungkin juga menyukai