Anda di halaman 1dari 3

SMKN 1 BATUDAA

LITERASI MATEMATIKA

RIYAN K. LATIF (XII TEI)


LOGIKA MATEMATIKA

Matematika merupakan ilmu yang memiliki cakupan yang sangat luas. Matematika
bukan hanya mempelajari angka dan perhitungan saja. Namun, terdapat hal-hal yang dipelajari
dalam matematika selain hitung-menghitung, salah satunya adalah logika matematika.

Logika matematika akan memberikan landasan tentang bagaimana cara kita mengambil
kesimpulan. Hal-hal pada logika matematika yang akan kita pelajari kali ini antara lain
mengenai pernyataan, ingkaran, hubungan antara dua kalimat atau lebih serta bagaimana
menarik kesimpulan dari kalimat-kalimat yang diberikan

Pernyataan

Pada dasarnya, pernyataan merupakan suatu kalimat yang bernilai benar ataupun salah,
namun tidak keduanya. Sedangkan, suatu kalimat dikatakan bukan pernyataan jika kita tidak
dapat menentukan apakah kalimat tersebut benar atau salah atau mengandung pengertian
relatif. Di dalam logika matematika terdapat dua jenis pernyataan, yaitu pernyataan tertutup
dan pernyataan terbuka. Pernyataan tertutup merupakan pernyataan yang sudah bisa
dipastikan nilai kebenarannya sedangkan pernyataan terbuka yaitu pernyataan yang belum bisa
dipastikan nilai kebenarannya.

Contoh:

 8 + 2 = 10 (pernyataan tertutup yang bernilai benar)


 4 × 6 = 20 (pernyataan tertutup yang bernilai salah)
 5a + 10 = 40 (pernyataan terbuka, karena harus dibuktikan
kebenarannya) p ~p
 Jarak Jakarta-Bogor adalah dekat (bukan pernyataan, karena B S
dekat itu relatif S B
 Ingkaran/Negasi (~)
 Artinya, jika suatu pertanyaan (p) bernilai benar (B), maka
ingkaran (q) akan bernilai salah (S). Begitu pula sebaliknya.
 Contoh:
 p : Semua murid lulus ujian
 ~ p : Ada murid yang tidak lulus ujian
Pernyataan Majemuk

Pernyataan majemuk merupakan pernyataan gabungan dari beberapa pernyataan tunggal


yang dihubungkan dengan kata hubung. Pernyataan majemuk di dalam logika matematika
terdiri dari disjungsi , konjungsi , implikasi , dan biimplikasi.

 Konjungsi (∧)

Suatu pernyataan p dan q dapat digabungkan dengan menggunakan kata p q p∧q


hubung ‘dan’ sehingga membentuk pernyataan majemuk ‘p dan q’ yang B B B
disebut konjungsi yang dilambangkan dengan “p∧q”. Berikut adalah tabel B S S
kebenaran konjungsi. S B S
S S S
Dari tabel disamping dapat disimpulkan bahwa dalam konsep konjungsi
akan bernilai benar jika dan hanya jika kedua pernyataan (p dan q) benar

 Disjungsi

Suatu pernyataan p dan q dapat digabungkan dengan menggunakan kata p q p∨q


hubung ‘atau’ sehingga membentuk pernyataan majemuk ‘p atau q’ yang B B B
disebut disjungsi yang dilambangkan dengan “p ∨ q”. Berikut adalah tabel B S B
kebenaran disjungsi. S B B
S S S
Dari tabel disamping dapat disimpulkan bahwa dalam konsep disjungsi
hanya akan bernilai salah jika kedua pernyataan (p dan q) salah.

 Implikasi (⟹)

Implikasi bisa dipandang sebagai hubungan antara dua pernyataan di


mana pernyataan kedua merupakan konsekuensi logis dari pernyataan p q p⇒q
pertama. Implikasi ditandai dengan notasi ‘⟹’. Misalkan p, q adalah B B B
pernyataan, implikasi berikut B S S
S B B
p ⟹ q dibaca ‘jika p maka q’. Berikut adalah tabel kebenaran disjungsi. S S B

Dari tabel disamping dapat disimpulkan bahwa dalam konsep implikasi akan
bernilai salah jika dan hanya jika sebab bernilai benar namun akibat bernilai
salah. Selain itu implikasi bernilai benar.

 Biimplikasi

Suatu pernyataan p dan q dapat digabungkan dengan menggunakan


p q p⇔q
kata hubung ‘jika dan hanya jika’ sehingga membentuk pernyataan majemuk ‘p
B B B
jika dan hanya jika q’ yang disebut biimplikasi yang dilambangkan dengan “p
B S S
⇔ q”. Berikut adalah tabel kebenaran biimplikasi:
S B S
S S B
Dari tabel disamping dapat disimpulkan bahwa dalam konsep
biimplikasi akan bernilai benar jika sebab dan akibatnya (pernyataan p dan q)
bernilai sama. Baik itu sama-sama benar, atau sama-sama salah.

SELAMAT MEMBACA….

Anda mungkin juga menyukai