Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan tanggal 21 Januari 2014 pukul 11.45 WIB di
ruang ICU RSUP Dr. kariadi Semarang.
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : Ny. D
No RM : C451631
Umur : 56 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : Tamat sarjana
Pekerjaan : Pensiunan
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Pedurungan, Semarang Jawa Tengah
Diagnose Medis : SNH terpasang trakeostomi
Tanggal dan Jam masuk : 22 Desember 2013
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Umur : 64 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : Tamat sarjana
Pekerjaan : Pensiunan
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Pedurungan, Semarang Jawa Tengah
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Penurunan kesadaran
b. Alasan masuk Rumah Sakit
± 1 bulan yang lalu. Saat sedang makan mendadak mulut menutup
kaku dan sulit untuk diajak komunikasi, kemudian pasien dibawa ke
Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum, dilakukan pemeriksaan CT scan
kepala dikatakan stroke sumbatan, dirawat selama 6 hari tidak ada
perbaikan, keluarga meminta dirujuk ke RSUP Dr, Kariadi.
3. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Keluarga mengatakan bahwa pasien mengalami hipertensi sejak tahun lalu.
Sebelumnya pasien pernah mengalami stroke pada tahun 2010 dan tahun
2012. Setelah dirawat keadaan pasien mulai membaik, namun ADL masih
dibantu keluarga,
4. Riwayat kesehatan Keluarga
Keluarga mengatakan ada anggota keluarga yang menderita penyakit
hipertensi namun tidak ada angggota keluarga yang mengalami stroke
seperti yang dialami pasien saat ini, juga tidak ada yang menderita
penyakit keturunan seperti DM, dan penyakit menular seperti TBC, AIDS,
Hepatitis. Keluarga juga mengatakan bahwa di dalam keluarganya tidak
ada yang mempunyai alergi baik obat-obatan maupun makanan.
B. PENGKAJIAN PRIMER
1. Pengkajian Primer
a. Airway
Pada jalan napas terpasang trakeostomi, ada akumulasi sekret di trakea
dan selang trakeostomi, lidah tidak jatuh ke dalam dan tidak terpasang
OPA.
b. Breathing
RR : 12 kali/menit, tidak terdapat nafas cuping hidung, terdapat
retraksi otot interkosta, tidak menggunakan otot bantu pernapasan, ada
suara ronkhi basah dan tidak terdapat wheezing, terpasang Ventilator
dengan mode SIM V, FiO2 40%, PEEP + 5, VT 487. Suara dasar
vesikuler.
c. Circulation
TD 175/107 mmHg, MAP 121, HR 108 x/menit, SaO2 100%, capillary
refill < 3 detik, kulit tidak pucat, konjungtiva tidak anemis.
d. Disability
Kesadaran : apatis, GCS : E3M4VET, reaksi pupil +/+, pupil miosis,
dan besar pupil 1 mm.
e. Eksposure
Tidak ada luka di bagian tubuh klien dari kepala sampai kaki, suhu 36,3
⁰C
2. Pengkajian Sekunder
a. Keadaan umum : lemah
Kesadaran : apatis
GCS : E3M4VET
Tekanan Darah : 175/101 mmHg
HR : 108 x/menit
Suhu : 36,3 C
b. Kepala:
Mesochepal, tidak ada luka dan jejas, rambut hitam, tidak ada oedem.
c. Mata:
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, diameter
kurang lebih 1 mm, reflek cahaya mata kanan dan kiri positif,
penglihatan baik
d. Telinga:
Simetris, bersih, tidak terdapat serumen, tidak ada nyeri saat telinga
ditekan dan ditarik.
e. Hidung:
Simetris, bersih, tidak ada polip, tidak ada massa, tidak ada sekret, tidak
ada nyeri tekan, tidak ada perdarahan, terpasang trakeostomi.
f. Mulut:
Tidak memakai gigi palsu, membran mukosa bibir lembab.
g. Leher:
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, simetris, tidak ada nyeri tekan
dan nyeri telan, tidak ada peningkatan JVP (Jugular Venous Pressure).
h. Dada
1) Jantung
a) Inspeksi : IC (Ictus Cordis) tidak Nampak
b) Palpasi : IC (Ictus Cordis) tidak kuat angkat
c) Perkusi : Pekak, batas jantung kesan tidak melebar
d) Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal terdengar
lupdup, bising negatif , tidak ada suara tambahan.
2) Paru-paru
a) Inspeksi : Pengembangan paru kanan dan kiri simetrik,
terdapat retraksi intercosta, tidak ada penggunaan otot bantu
napas
b) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, gerakan fokal fremitus
antara kanan dan kiri sama.
c) Perkusi : sonor seluruh lapang paru
d) Auskultasi : Suara dasar vesikuler, terdapat suara
tambahan ronkhi basah, dan tidak ada whezzing.
3) Abdomen
1) Inspeksi : Tidak ada asites, tidak ada nodul, bentuk simetris,
kontur kulit lentur, tidak ada benjolan/ massa.
2) Auskultasi : Bising usus 13 x/ menit
3) Perkusi : Tidak ada pembesaran pada hati, tidak ada nyeri
tekan, suara tympani.
4) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa.
i. Genetalia
Menolak dilakukan pemeriksaan. Tidak terpasang kateter. Untuk BAB
dan BAK dengan pispot.
j. Ekstremitas atas dan bawah
1 3
1 3
a. Ekstremitas atas: oedem (-), sianosis (-), capillary refil < 2 detik
b. Ekstremitas bawah: oedem (-), sianosis (-), capillary refil < 2 detik
k. Kulit
Warna kulit putih, turgor kulit baik (< 2 detik), tidak ada biang keringat,
tidak ada decubitus.
l. Data penunjang
a. Pemeriksaan laborat tanggal 15-01-2014
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
HEMATOLOGI
Hematologi Paket
Hemoglobin 12,0 g/dl 13,00-16,00
Hematokrit 37,3 % 4,0-5,4
Eritrosit 4,2 10’6/uL 4,4-59
MCH 28,6 Pg 27,00-32,00
MCV 89,1 fL 76-96
MCHC 32,1 g/dl 29,00-36,00
Leukosit 12,7 10’3/uL 3,8-10,6
Trombosit 373,2 10’3/uL 150-400
RDW 16,4 e 11,60-14,80
MPV 6,9 fL 4,00-11,00
KIMIA KLINIK
Albumin 3,0 g/dL 3,4-5,0
Elektrolit
Natrium 139 mmol/L 136-145
Kalium 3,8 mmol/L 3,5-5,1
Chlorida 104 mmolL 98-107
b. Pemeriksaan laborat tanggal 20-01-2014
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
KIMIA KLINIK
BGA Kimia
Temp 36,5 C
F1O2 60,0 %
pH 7,44 7,37-7,45
pCO2 34 mmHg 35-45
pO2 141 mmHg 83,0-108,0
pH (T) 7,45 7,35-7,45
pCO2 (T) 33 mmHg
pO2 (T) 138 mmHg
HCO3- 23,1 mmol/L 18-23
HCO3std 24,5 mmol/L 18-23
TCO2 24,1 mmol/L
Beecf -1,1 mmol/L
BE(B) -0,6 mmol/L -2-3
PO2c 99
A-aDO2 241 mmHg
RI 1,8
ATROFI SEREBRI
INFARK NON HEMORAGIK DAERAH
FRONTAL*TEMPORAL*PARIETAL KIRI
d. Hasil X Foto Thoraks
KESAN:
KARDIOMEGALI (LV)
ELONGATIO AORTA
INFILTRAT PADA PERIHILER KANAN KIRI DAN
PARAKARDIAL KANAN KIRI
A. Analisa Data
Tgl/jam Data Fokus Problem Etiologi TTD
DS: - Bersihan jalan Ketidak Kel. 1
DO: napas tidak mampuan
Nampak terpasang efektif mengeluarkan
trakeostomi sekret
Terdapat akumulasi
sekret di trakea dan
selang trakeostomi
Terdapat bunyi ronkhi
basah
Kesadaran apatis
D. Implementasi
No
Tgl/jam Implementasi Respon
Dx
22-1-14 1 1. Memonitor status respirasi S: -
07.00- (adanya suara nafas tambahan) O: terdengar bunyi nafas tambahan
14.00 dan oksigenasi. ronchi
S:-
Memonitor AGD O: Hb : 11,1, PCO2 : 35, PO2 :
136, PH : 7,44, BE :0,0