Anda di halaman 1dari 2

Keutamaan Umar bin al-Khattab

Nasab dan Ciri Fisiknya

Ia adalah Umar bin al-Khattab bin Nufail bin Adi bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah bin
Qurth bin Razah bin Adi bin Ka’ab bin Luai, Abu Hafsh al-Adawi. Ia dijuluki al-Faruq.

Ibunya bernama Hantamah binti Hisyam bin al-Mughirah. Ibunya adalah saudari tua dari Abu
Jahal bin Hisyam.

Ia adalah seseorang yang berperawakan tinggi, kepala bagian depannya plontos, selalu bekerja
dengan kedua tangannya, matanya hitam, dan kulitnya kuning. Ada pula yang mengatakan
kulitnya putih hingga kemerah-merahan. Giginya putih bersih dan mengkilat. Selalu mewarnai
janggutnya dan merapikan rambutnya dengan inai (daun pacar) (Thabaqat Ibnu Saad, 3: 324).

Amirul mukminin Umar bin Khattab adalah seorang yang sangat rendah hati dan sederhana,
namun ketegasannya dalam permasalahan agama adalah ciri khas yang kental melekat padanya.
Ia suka menambal bajunya dengan kulit, dan terkadang membawa ember di pundaknya, akan
tetapi sama sekali tak menghilangkan ketinggian wibawanya. Kendaraannya adalah keledai tak
berpelana, hingga membuat heran pastur Jerusalem saat berjumpa dengannya. Umar jarang
tertawa dan bercanda, di cincinnya terdapat tulisan “Cukuplah kematian menjadi peringatan
bagimu hai Umar.”

Keistimewaan dan Keutamaannya

– Umar adalah Penduduk Surga Yang Berjalan di Muka Bumi

Diriwayatkan dari Said bin al-Musayyib bahwa Abu Hurairah berkata, ketika kami berada di sisi
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

“Sewaktu tidur aku bermimpi seolah-olah aku sedang berada di surga. Kemudian aku melihat
seorang wanita sedang berwudhu di sebuah istana (surga), maka aku pun bertanya, ‘Milik
siapakah istana ini?’ Wanita-wanita yang ada di sana menjawab, ‘Milik Umar.’ Lalu aku teringat
dengan kecemburuan Umar, aku pun menjauh (tidak memasuki) istana itu.” Umar radhiallahu
‘anhu menangis dan berkata, “Mana mungkin aku akan cemburu kepadamu wahai Rasulullah.”

Subhanallah! Kala Umar masih hidup di dunia bersama Rasulullah dan para sahabatnya, namun
istana untuknya telah disiapkan di tanah surga.

– Mulianya Islam dengan Perantara Umar

Dalam sebuah hadisnya Rasulullah pernah mengabarkan betapa luasnya pengaruh Islam di masa
Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhu. Beliau bersabda,

“Aku bermimpi sedang mengulurkan timba ke dalam sebuah sumur yang ditarik dengan
penggerek. Datanglah Abu Bakar mengambil air dari sumur tersebut satu atau dua timba dan dia
terlihat begitu lemah menarik timba tersebut, -semoga Allah Ta’ala mengampuninya-. Setelah
itu datanglah Umar bin al-Khattab mengambil air sebanyak-banyaknya. Aku tidak pernah
melihat seorang pemimpin abqari (pemimpin yang begitu kuat) yang begitu gesit, sehingga
setiap orang bisa minum sepuasnya dan juga memberikan minuman tersebut untuk onta-onta
mereka.”

Abdullah bin Mas’ud mengatakan, “Kami menjadi kuat setelah Umar memeluk Islam.”
– Kesaksian Ali bin Abi Thalib Tentang Umar bin al-Khattab

Diriwayatkan dari Ibnu Mulaikah, dia pernah mendengar Abdullah bin Abbas berkata, “Umar
radhiallahu ‘anhu ditidurkan di atas kasurnya (menjelang wafatnya), dan orang-orang yang
berkumpul di sekitarnya mendoakan sebelum dipindahkan –ketika itu aku hadir di tengah orang-
orang tersebut-. Aku terkejut tatkala seseorang memegang kedua pundakku dan ternyata ia
adalah Ali bin Abi Thalib. Kemudian Ali berkata (memuji dan mendoakan Umar seperti orang-
orang lainnya), “Engkau tidak pernah meninggalkan seseorang yang dapat menyamai dirimu dan
apa yang telah engkau lakukan. Aku berharap bisa menjadi sepertimu tatkala menghadap Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Demi Allah, aku sangat yakin bahwa Allah akan mengumpulkanmu
bersama dua orang sahabatmu (Rasulullah dan Abu Bakar).

Aku sering mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Aku berangkat bersama Abu Bakar dan Umar, aku masuk bersama Abu Bakar dan Umar, dan
aku keluar bersama Abu Bakar dan Umar.”

– Umar adalah Seorang yang Mendapat Ilham

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Sesungguhnya di antara orang-orang sebelum kalian terdapat sejumlah manusia yang
mendapat ilham. Apabila salah seorang umatku mendapakannya, maka Umarlah orangnya.”

Zakaria bin Abi Zaidah menambahkan dari Sa’ad dari Abi Salamah dari Abu Hurairah, dia
berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya orang-orang
sebelum kalian dari Bani Israil ada yang diberikan ilham walaupun mereka bukan nabi. Jika
salah seorang dari umatku mendapatkannya, maka Umarlah orangnya.”

– Wibawa Umar

Dari Aisyah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setan lari
ketakutan jika bertemu Umar.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Umatku yang paling penyayang adalah Abu
Bakar dan yang paling tegas dalam menegakkan agama Allah adalah Umar.” (HR. Tirmidzi
dalam al-Manaqib, hadits no. 3791)

Demikianlah di antara keutamaan Umar bin al-Khattab yang secara langsung diucapkan dan
dilegitimasi oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Semoga Allah meridhai Umar
bin al-Khattab.

Sumber: al-Bidayah wa an-Nihayah

Anda mungkin juga menyukai