Anda di halaman 1dari 10

1. Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan.

Pada banyak
kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga
bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East
Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Infeksi virus
ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember
2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke
beberapa negara, termasuk Indonesia.
2. ‫س‬ ْ َ‫ار ي‬
َ ‫طلُبُهُ َحثِيثًا َوال َّش ْم‬ ِ ْ‫ض فِي ِستَّ ِة أَي ٍَّام ثُ َّم ا ْستَ َوى َعلَى ْال َعر‬
َ َ‫ش يُ ْغ ِشي اللَّ ْي َل النَّه‬ َ ْ‫ت َواأْل َر‬ َ َ‫إِ َّن َربَّ ُك ُم هَّللا ُ الَّ ِذي َخل‬
ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬
ْ
َ‫ك هَّللا ُ َربُّ ال َعالَ ِمين‬ َ
َ َ‫ق َواأْل ْم ُر تَب‬
َ ‫ار‬ ْ ْ َ َ
ُ ‫ت بِأ ْم ِر ِه أاَل لَهُ ال َخل‬ ْ
ٍ ‫َوالقَ َم َر َوالنُّجُو َم ُم َس َّخ َرا‬
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam
masa, lalu Dia bersemayam di atas `Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang
mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang
(masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah
hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam”. (QS. Al A’raf: 54)
3. Tata cara :
1. Mencuci tangan dengan benar
2. Menggunakan masker
3. Menjaga daya tahan tubuh
4. Tidak pergi ke negara terjangkit
5. Menghindari kontak dengan hewan yang berpotensi menularkan coronavirus
4. Dengan adanya virus corona menyadarkan kita kembali akan kebesaran Allah dan
menyadarkan kita kembali akan kebersihan. Membuat orang mengingat lagi kepada Allah
5. Selalu berdoa dan bertawakkal kepada Allah agar dihindari virus corona, serta mengikuti
prosedur agar terhindar dari virus corona. Selalu bersikap optimis bahwa Allah tak akan menguji
kaumnya melebihi kemampuannya.

A. Pertempuran Ambarawa (Soedirman)


1. Soedirman dilahirkan pada tanggal 24 Januari 1916 di Desa Bodaskarangjati, Kecamatan
Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Ayahnya bernama Karsid Kartawiradji,
seorang mandor tebu pada pabrik gula di Purwokerto. Ibunya bernama Siyem, berasal dari
Rawalo, Purwokerto. Mereka adalah keluarga petani. Sejak masih bayi, Soedirman telah
diangkat sebagai anak oleh R.Tjokrosunaryo, Asisten Wedana (Camat) di Rembang, Distrik
Cahyana, Kabupaten Purbalingga, yang kimpoi dengan bibi Soedirman. Setelah pensiun,
keluarga Tjokrosunaryo kemudian menetap di Cilacap. Dalam usia tujuh tahun Soedirman
memasuki Hollandsche Inlandsche School (HIS) setingkat Sekolah Dasar di Cilacap. Dalam
kehidupan yang sederhana, R. Tjokrosunaryo mendidik Soedirman dengan penuh disiplin.
Soedirman dididik cara-cara menepati waktu dan belajar menggunakan uang saku sebaik-
baiknya. Ia harus bisa membagi waktu antara belajar, bermain, dan mengaji. Soedirman juga
dididik dalam hal sopan santun priyayi yang tradisional oleh Ibu Tjokrosunaryo.
Soedirman dipanggil kembali ke Yogyakarta pada bulan Juli 1949. Penyakit TBC yang
diidapnya kambuh; ia pensiun dan pindah ke Magelang. Soedirman wafat kurang lebih satu
bulan setelah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia. Ia dimakamkan di Taman Makam
Pahlawan Semaki, Yogyakarta.
2. Pertempuran Ambarawa
Kolonel Sudirman menggunakan “Teknik Supit Urang“, yaitu melakukan pengepungan dan
pembatasan dari kedua sisi kedudukan para pasukan tentara Sekutu. Selanjutnya melakukan
serangan pendadakan secara serentak dari semua wilayah. Dengan adanya bantuan yang datang
dari Yogyakarta, Salatiga, Solo, Purwokerto, Temanggung, Banjarnegara, Magelang, Wonosobo,
Semarang dan beberapa kota lain. Para Tentara Keamanan Rakyat yang datang dari berbagai
wilayah itu hanya berbekal dengan persenjataan seadanya. Tepat pada tanggal 11 Desember
1945, Kolonel Sudirman melaksanakan rapat dengan para pimpinan sektor Tentara Kemanan
Rakyat. Dan besoknya, pada tanggal 12 Desember 1945 tepat pukul 04.30 pagi, serangan
dadakan pun dimulai.
Awal serangan dimulai dari tembakan-tembakan mitraliur selanjutnya dilanjutkan oleh
penembak karaben. Pertempuran ini terjadi di Ambarawa. Selama satu setengah jam, jalan di
kawasan Semarang-Ambarawa dikuasi oleh berbagai kesatuan Tentara Keamanan Rakyat.
Pertem[uran Ambarawa terjadi sangat menegangkan. Dukungan logistik dan komunikasi dengan
pasukan pusat diputus. Dan setelah bertempur selama kurang lebih 4 hari, pada tanggal 15
Desember 15 Desember 1945 pertempuran itu berakhir. Dan Tentara Keamanan Rakyat berhasil
merebut Ambarawa dan pasukan Sekutu mundur ke Semarang. Dan atas keberhasilan pada
pertempuran itu, selanjutnya diperingati sebagai HJK atau dikenal sebagai Hari Juang Kartika
atau sebelumnya diketahui sebagai Hari Infanteri.
3. http://kapidean.blogspot.com/p/sejarah-singkat-jenderal-soedirman.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Soedirman
https://militer.id/pertempuran-ambarawa-kisah-soedirman/2/

B. Pertempuran Surabaya (Sutomo)


1. Soetomo (bernama asli Subroto) lahir di Ngepeh, Loceret, Nganjuk, Jawa Timur, pada 30 Juli
1888. Pada waktu belajar di STOVIA (Sekolah Dokter) ia sering bertukar pikiran dengan pelajar-
pelajar lain tentang penderitaan rakyat akibat penjajahan Belanda. Terkesan oleh saran dr.
Wahidin untuk memajukan pendidikan sebagai jalan untuk membebaskan bangsa dari
penjajahan, pada 20 Mei 1908 para pelajar STOVIA mendirikan Budi Utomo, organisasi modern
pertama yang lahir di Indonesia dan Soetomo diangkat sebagai ketuanya. Tujuan organisasi itu
ialah memajukan pengajaran dan kebudayaan.
Setelah lulus dari STOVIA tahun 1911, Soetomo bertugas sebagai dokter, mula-mula di
Semarang, lalu dipindahkan ke Tuban, Lubuk Pakam (Sumatera Timur) dan akhirnya ke Malang.
Sewaktu bertugas di Malang, ia berhasil membasmi wabah pes yang melanda daerah Magetan.
Sering berpindah tempat itu ternyata membawa manfaat. Ia semakin banyak mengetahui
kesengsaraan rakyat dan secara langsung dapat membantu mereka. Sebagai dokter, adakalanya
pasien dibebaskan dari pembayaran.
Soetomo memperoleh kesempatan memperdalam pengetahuan di Belanda tahun 1919. Setibanya
kembali di tanah air, ia melihat kelemahan yang ada pada Budi Utomo. Waktu itu sudah banyak
berdiri partai politik. Karena itu, diusahakannya agar Budi Utomo bergerak di bidang politik dan
keanggotaannya terbuka buat seluruh rakyat.
Pada tahun 1924 dr. Soetomo mendirikan Indonesische Studie Club (ISC) yang merupakan
wabah bagi kaum terpelajar Indonesia. ISC berhasil mendirikan sekolah tenun, bank kredit,
koperasi dan sebagainya. Pada tahun 1931 ISC berganti nama menjadi Persatuan Bangsa
Indonesia (PBI). Di bawah pimpinan Soetomo PBI cepat berkembang. Sementara itu, tekanan-
tekanan dari Pemerintah Belanda terhadap pergerakan nasional semakin keras, oleh karena itu,
pada Desember 1935 Budi Utomo dan PBI digabungkan menjadi satu dengan nama Parindra.
Soetomo diangkat menjadi ketua. Parindra berjuang untuk mencapai Indonesia merdeka. Selain
bergerak di bidang politik dan kedokteran, ia giat pula di bidang kewartawanan dan memimpin
berbagai surat kabar.
Akhirnya pendiri Budi Utomo, tokoh kebangkitan nasional ini menghembuskan nafas terakhir
tanggal 30 Mei 1938 di Surabaya, Jawa Timur, pada umur 49 tahun.
2. Pada hari itu, sekitar jam 17.00, Bung Tomo mengajak semua rakyat Surabaya untuk
merapatkan barisan untuk mengambil tindakan tegas terhadap Inggris. Akhirnya, Bung Tomo
mengadakan pertemuan antara sejumlah pimpinan pasukan BKR dan pemimpin Badan
Perjuangan Bersenjata di Maskar Pertahanan JL. Mawar 10, markas dan sekaligus tempat Studio
Radio Pemberontakan Bung Tomo. Lewat siaran radio, Soemarsono mengumumkan rencana
penyerangan terhadap tentara Inggris.Bung Tomo juga berpidato dengan nada keras, tgas dan
mampu mengobarkan semangat juang rakyat Surabaya.
Singkat cerita selama proses pertempuran pada 30 Oktober 1945, akhirnya Brigjen Mallaby
tewas. Ia meninggal ketika menumpang mobil Buick hendak melewati Jembatan Merah dan
dicegat para milisi Indonesia. Terjadi baku tembak yang tidak bisa dihindari.Kematian Brigjen
Mallaby ini menjadi awal mula terjadinya peperangan yang jauh lebih dahsyat dari sebelumnya.
3. http://lppks.kemdikbud.go.id/id/kabar/biografi-singkat-dr-soetomo-pendiri-budi-utomo
https://surabaya.liputan6.com/read/4107128/bung-tomo-pengobar-semangat-tempur-10-
november

C. Pertempuran Medan Area (Achmad Tamir)


Jenderal (Purn.) TNI Achmad Tahir (lahir di Kisaran, Sumatra Utara, 27 Juni 1924 – meninggal
di Jakarta, 17 Agustus 2002 pada umur 78 tahun) adalah seorang pejuang kemerdekaan dan
tokoh militer Indonesia. Dia pernah mengemban tugas sebagai Panglima Divisi IV/TKR pada
zaman revolusi kemerdekaan Indonesia. Pada masa Orde Baru, dia dipercaya menjadi Menteri
Pariwisata Pos dan Telekomunikasi dalam Kabinet Pembangunan IV periode 1982—1987 dan
Kabinet Pembangunan V periode 1987—1992 di bawah pemerintahan Presiden Soeharto.
Setelah tidak lagi menjadi menteri, dia ditugaskan sebagai Dubes Keliling Gerakan Nonblok
untuk wilayah Eropa kemudian menjadi Ketua Umum Legiun Veteran Republik Indonesia
(LVRI). Ia adalah Sesepuh Puak Melayu Sumatra Utara, yang telah diberi gelar Tengku
Pangeran oleh Majelis Adat Budaya Melayu (MABMI) di Kesultanan Deli.
2. Memelopori pembentukan barisan pemuda indonesia dan merebut bekas senjata jepang dan
mengambil alih gedung gedung pemerintahan.
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Achmad_Tahir
https://jakarta45.wordpress.com/2015/10/18/kepahlawanan-pertempuran-medan-area-1-
desember-1945/

D. Pertempuran Lima Hari di Semarang (Kariadi)


1. Kariadi lahir di Kota Malang, pada 15 September 1905. Pendidikannya dimulai di Hollandsch
Inlandsche School (HIS) di Malang dan ditamatkan di HIS Sidoardjo, Surabaya, lulus pada 1920.
Pada 1921, ia berhasil memasuki Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS) atau Sekolah
Kedokteran untuk Pribumi di Surabaya dan lulus pada 1931. Begitu lulus, dr. Kariadi bekerja
sebagai asisten tokoh pergerakan, dr. Soetomo, di Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting (CBZ)
di Surabaya. Setelah berdinas tiga tahun, dr. Kariadi ditugaskan ke Manokwari, Tanah Papua.
Dokter Kariadi menikah dengan drg. Soenarti, lulusan STOVIT (Sekolah Kedokteran Gigi) di
Surabaya. Soenarti lulus sebagai dokter gigi pribumi pertama di Hindia Belanda. Setelah
bertugas selama tiga tahun di Manokwari, dr. Kariadi kemudian dipindahkan ke Kroya
(Banyumas). Baru dua tahun bertugas di sini, dr. Kariadi ditugaskan lagi ke luar Jawa, yaitu ke
Martapura dan selesai bertugas 15 Mei 1942. Setelah itu, tepatnya 1 Juli 1942, dr. Kariadi
ditugaskan sebagai Kepala Laboratorium Malaria di RS Pusat Rumah Sakit Rakyat (Purusara) di
Semarang.
2. Perang kemerdekaan terjadi tidak lama setelah proklamasi dikumandangkan, termasuk di
Semarang. Para pemuda terus berusaha merebut persenjataan milik tentara Jepang. Pada 13
Oktober 1945 suasana di Semarang sangat mencekam. Tanggal 14 Oktober, Mayor Kido
menolak penyerahan senjata sama sekali. Para pemuda pun marah dan rakyat mulai bergerak
sendiri-sendiri. Aula Rumah Sakit Purusara dijadikan markas perjuangan. Para pemuda rumah
sakit pun tidak tinggal diam dan ikut aktif dalam upaya menghadapi Jepang.
Pada Minggu, 14 Oktober 1945, pukul 6.30 WIB, pemuda-pemuda rumah sakit mendapat
instruksi untuk mencegat dan memeriksa mobil Jepang yang lewat di depan RS Purusara.
Mereka menyita sedan milik Kempetai dan merampas senjata mereka. Sore harinya, para
pemuda ikut aktif mencari tentara Jepang dan kemudian menjebloskannya ke Penjara Bulu.
Sekitar pukul 18.00 WIB, pasukan Jepang bersenjata lengkap melancarkan serangan mendadak
sekaligus melucuti delapan anggota polisi istimewa yang waktu itu sedang menjaga sumber air
minum bagi warga Kota Semarang Reservoir Siranda di Candilama. Kedelapan anggota Polisi
Istimewa itu disiksa dan dibawa ke markas Kidobutai di Jatingaleh. Sore itu tersiar kabar tentara
Jepang menebarkan racun ke dalam reservoir itu. Rakyat pun menjadi gelisah.
Selepas Magrib, ada telefon dari pimpinan Rumah Sakit Purusara, yang memberitahukan agar dr.
Kariadi segera memeriksa Reservoir Siranda karena berita Jepang menebarkan racun itu. Dokter
Kariadi, yang bertugas sebagai Kepala Laboratorium Rumah Sakit Purusara pun dengan cepat
memutuskan harus segera pergi ke sana. Suasana sangat berbahaya karena tentara Jepang telah
melakukan serangan di beberapa tempat termasuk di jalan menuju ke Reservoir Siranda. Isteri dr.
Kariadi, drg. Soenarti mencoba mencegah suaminya pergi mengingat keadaan yang sangat
genting itu. Namun dr. Kariadi berpendapat lain, ia harus menyelidiki kebenaran desas-desus itu
karena menyangkut nyawa ribuan warga Semarang. Akhirnya drg. Soenarti tidak bisa berbuat
apa-apa.
Tengah malam telefon berdering di rumah dr. Kariadi. Soenarti mengangkat telefon itu, ternyata
dari Rumah Sakit Purusara: dr. Kariadi ditembak tentara Jepang dan tidak tertolong lagi
nyawanya. Soenarti pun menangis. Hingga keesokan harinya, keluarga dr. Kariadi kebingungan
karena tidak bisa datang ke rumah sakit, di mana jasad dr. Kariadi terbaring penuh luka karena
suara tembakan terus terdengar di luar rumah. Ternyata dalam perjalanan menuju Reservoir
Siranda itu, mobil yang ditumpangi dr. Kariadi dicegat tentara Jepang di Jalan Pandanaran.
Bersama tentara pelajar yang menyopiri mobil yang ditumpanginya, dr. Kariadi ditembak secara
keji. Ia sempat dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 23.30 WIB. Ketika tiba di kamar bedah,
keadaan dr. Kariadi sudah sangat gawat. Nyawa dokter muda itu tidak dapat diselamatkan. Ia
gugur dalam usia 40 tahun satu bulan.
Sekitar pukul 3.oo WIB, 15 Oktober 1945, Mayor Kido memerintahkan sekitar 1.000 tentaranya
untuk melakukan penyerangan ke pusat Kota Semarang. Sementara itu, berita gugurnya dr.
Kariadi yang dengan cepat tersebar, menyulut kemarahan warga Semarang. Hari berikutnya,
pertempuran meluas ke berbagai penjuru kota. Korban berjatuhan di mana-mana. Pada 17
Oktober 1945, tentara Jepang minta gencatan senjata, namun diam-diam mereka melakukan
serangan ke berbagai kampung.Sementara itu, karena kesibukan yang luar biasa dan situasi yang
sangat gawat, jenazah dr. Kariadi belum dapat dimakamkan. Barulah pada 17 Oktober 1945,
jenazah dimakamkan di halaman rumah sakit. Pemakaman berlangsung khidmat dengan naungan
bendera Merah Putih meskipun sering terganggu dengan tembakan musuh. Anak-anak dr.
Kariadi hadir di pemakaman, sedangkan istrinya merasa tidak mampu menyaksikan.
Pada 19 Oktober 1945, pertempuran terus terjadi di berbagai penjuru Kota Semarang.
Pertempuran ini berlangsung lima hari dan memakan korban 2.000 orang Indonesia dan 850
orang Jepang. Di antara yang gugur, termasuk dr. Kariadi dan delapan karyawan RS Purusara.
Pada 5 November 1961, kerangka dr. Kariadi dipindahkan dari halaman RS Purusara ke Taman
Makam Pahlawan Giri Tunggal Semarang. Menurut putrinya, Prof. Dr. Sri Hartini K.S. Kariadi,
dr., Sp.PD-KEMD, ketika kerangka ayahandanya dipindahkan itu, ia sempat ikut memeriksa
tulang-belulang ayahandanya. Sebagai mahasiswa kedokteran (waktu itu) ia melihat di tengkorak
terdapat retakan membentuk celah, yang menunjukkan bekas pukulan benda tajam (mungkin
dipukul dengan sangkur, sebelum ditembak
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Kariadi

E. Bandung Lautan Api (Moh. Toha)


1. Toha dilahirkan di Jalan Banceuy, Desa Suniaraja, Kota Bandung pada tahun 1927. Ayahnya
bernama Suganda dan ibunya yang berasal dari Kedunghalang, Bogor Utara, Bogor, bernama
Nariah. Toha menjadi anak yatim ketika pada tahun 1929 ayahnya meninggal dunia. Ibu Nariah
kemudian menikah kembali dengan Sugandi, adik ayah Toha. Namun tidak lama kemudian,
keduanya bercerai dan Muhammad Toha diambil oleh kakek dan neneknya dari pihak ayah yaitu
Bapak Jahiri dan Ibu Oneng. Toha mulai masuk Volk School (Sekolah Rakyat) pada usia 7 tahun
hingga kelas 4. Sekolahnya terhenti ketika Perang Dunia II pecah. Saat masa pendudukan
Jepang, Toha mulai mengenal dunia militer dengan memasuki Seinendan. Sehari-hari Toha juga
membantu kakeknya di Biro Sunda, kemudian bekerja di bengkel motor di Cikudapateuh.
Selanjutnya, Toha belajar menjadi montir mobil dan bekerja di bengkel kendaraan militer Jepang
sehingga ia juga mampu bercakap dalam bahasa Jepang.
Setelah Indonesia merdeka, Toha terpanggil untuk bergabung dengan badan perjuangan Barisan
Rakjat Indonesia (BRI), yang dipimpin oleh Ben Alamsyah, paman Toha sendiri. BRI
selanjutnya digabungkan dengan Barisan Pelopor yang dipimpin oleh Anwar Sutan Pamuncak
menjadi Barisan Banteng Republik Indonesia (BBRI). Dalam laskar ini ia duduk sebagai
Komandan Seksi I Bagian Penggempur. Menurut keterangan Ben Alamsyah, paman Toha, dan
Rachmat Sulaeman, tetangga Toha dan juga Komandannya di BBRI, pemuda Toha adalah
seorang pemuda yang cerdas, patuh kepada orang tua, memiliki disiplin yang kuat serta disukai
oleh teman-temannya. Pada tahun 1945 itu, Toha digambarkan sebagai pemuda pemberani
dengan tinggi 1,65 m, bermuka lonjong dengan pancaran mata yang tajam.
2. Setelah penandatanganan perjanjian kapitulasi Jepang, seluruh persenjataan Tentara
Kekaisaran Jepang diserahkan tanpa syarat kepada Tentara Sekutu yang akan mengembalikan
kekuasaan Belanda di Hindia Belanda. Namun persenjataan Tentara Kekaisaran Jepang banyak
direbut oleh pejuang kemerdekaan Republik Indonesia. Pada tanggal 21 November 1945,
Tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum pertama agar kota Bandung bagian utara dikosongkan
oleh pihak Republik Indonesia selambat-lambatnya tanggal 29 November 1945. Para milisi dan
pejuang kemerdekaan Republik Indonesia harus menyerahkan senjata yang mereka rampas dari
Tentara Kekaisaran Jepang. Karena apabila ultimatum penyerahan tersebut tidak diindahkan,
tentara Sekutu akan mengambil tindakan militer untuk menegakkan tujuan tersebut.
Peringatan ini tidak dihiraukan oleh pihak tentara Republik. Sejak saat itu sering terjadi
bentrokan senjata dengan tentara Sekutu. Kota Bandung terbagi menjadi dua, Bandung Utara dan
Bandung Selatan. Oleh karena persenjataan yang tidak memadai, pasukan TKR dan para pejuang
lainnya tidak dapat mempertahankan Bandung Utara. Akhirnya Bandung Utara dikuasai oleh
tentara Sekutu.
Pada tanggal 23 Maret 1946 tentara Sekutu kembali mengeluarkan ultimatum ke-2. Mereka
menuntut agar semua masyarakat dan pejuang TKR mengosongkan kota Bandung bagian
selatan. Perlu diketahui bahwa sejak 24 Januari 1946, TKR telah mengubah namanya menjadi
TRI.
Demi mempertimbangkan politik dan keselamatan rakyat, pemerintah memerintahkan TRI dan
para pejuang lainnya untuk mundur dan mengevakuasi Bandung Selatan. setelah mengadakan
musyawarah, para pejuang sepakat untuk menuruti perintah pemerintah. Tapi mereka tidak mau
menyerahkan kota Bandung bagian selatan itu secara utuh.
Rakyat pun diungsikan ke luar kota Bandung. Para anggota TRI dengan berat hati meninggalkan
Bandung bagian selatan. Sebelum ditinggalkan Bandung Selatan dibumihanguskan oleh para
pejuang dan anggota TRI. Peristiwa ini di kenal dengan sebutan "Bandung Lautan Api". Dalam
peristiwa ini juga terlahir lagu Halo, Halo Bandung yang dinyanyikan para tentara Republik
dalam penantian mereka untuk kembali ke rumah mereka di Bandung.
Tanggal 11 Juli 1946, Toha terlibat dalam suatu penyerangan ke gudang mesiu sekutu di
Dayeuhkolot beserta pejuang dari kelompok Hizbullah. Dalam jalan operasi, Toha tertembak,
dan agar tidak membebani rekannya, menggunakan granat untuk meledakkan dirinya beserta
gudang mesiu tersebut.
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Toha
Reproduksi
Mahluk hidup bereproduksi bertujuan mempertahankan keberadaan jenisnya. Demikian juga
manusia proses reprodusi diatur oleh sistem reproduksi Manusia memiliki dua jenis, yaitu laki-
laki dan perempuan. Keduanya memiliki sitem reproduksi yang berlainan dan saling
membutuhkan
Laki-laki
Alat reproduksi laki-laki terdiri dari:
-Sepasang testis : kelenjar kelamin penghasil sperma dan hormon testosteron
-Saluran-saluran kelamin
-Kelenjar-kelenjar tambahan
-Penis : Merupakan alat kelamin luar yang berfungsi untuk memasukan sperma kedalam tubuh
wanita.
-Testis : menghasilkan jutaan sperma setiap hari mulai dari masa pubertas sampai meninggal
dunia. Jika tidak dikeluarkan, sel-sel sperma akan mati dan diserap kembali oleh tubuh
Saluran kelamin
-Vasa eferentia: menampung sperma
-Epididimis: mengabsorpsi sperma hingga kental dan menyimpan sperma sementara (3 minggu)
-Vasdeferens: saluran penghubung epididimis dengan uretra pada penis. Dibagian ujungnya
terdapat saluran ejakulasi
-Uretra merupakan saluran untuk mengeluarkan sperma dan urine

Kelenjar tambahan:
-Vesika seminalis: Merupakan kantong semen (mani) yang dindingnya menghasilkan
cairanlendir yang mengandung fruktosa, asam askorbat dan asam amino sebagai makanan dan
pelindung sperma sebelum membuahi ovum
-Kelenjar cowperi (bulbouretralis): Penghasil cairan pelicin
-Kelenjar prostat: Menghasilkan cairan basa berwarna putih susu.
Cairan ini berfungsi untuk menetralkan sifat asam pada saluran vasa eferentia dan cairan pada
vagina sehingga sperma dapat bergerak dengan aktif
Semen (mani) adalah cairan yang terdiri dari sperma dan cairan yang dihasilkan oleh beberapa
kelenjar
Perempuan
Alat reproduksi pada wanita berupa:
-Sepasang ovarium : kelenjar kelamin yang memproduksi ovum (sel telur) dan menyekresi
hormon estrogen dan progesteron
-Oviduk/tuba fallopii) : menyalurkan sel telur ke uterus (rahim) dengan gerakan peristaltik dan
dibantu oleh gerakan silia pada dindingnya.
-Uterus : Tempat berkembangnya embrio. Selama kehamilan volume uterus mampu
mengembang hingga 500 kali
-Vagina : Tempat penis pada saat kopulasi dan sebagai jalan keluar bayi pada proses kelahiran
-Organ kelamin bagian luar
Organ kelamin luar:
-klitoris/klentit: struktur yang sama dengan penis
-Vulva: terdiri atas labium mayor (bibir besar) dan labium minor (bibir kecil)
-Lubang saluran kencing
-Lubang vagina: bagian terluar vagina
-Fundus: bagian lipat paha
Pembentukan Sperma (spermatogenesis)
Terjadi di dalam testis. Spermatogonium bersifat diploid dan selalu membelah diri secara
metosis sehingga berjumlah banyak. Sebagian spermatogonium membesar menjadi spermatosit
primer. Spermatosit primer terus membelah diri secara meiosis membentuk spermatosis
sekunder. Spermatosit sekunder membelah diri kembali secara meiosis menjadi spermatid.
Spermatid berdiferensiasi menjadi sperma. Tiap-tiap sperma memiliki jumlah kromosom
setengah dari jumlah kromosom spermatogonium
Pembentukan Ovum (oogenesis)
Terjadi di dalam ovarium. Oogonium bersifat diploid. Oogonium membelah diri secara mitosis
sehingga berjumlah banyak. Oogonium berkembang menjadi oosit primer. Oosit primer
membelah diri secara meiosis menjadi oosit sekunder dan badan kutub pertama Oosit sekunder
mengandung kuning telur dan sitoplasma, badan kutub pertama merupakan inti sel yang
kemudian membelah diri menjadi dua Oosit sekunder membelah diri secara meiosis menjadi otid
dan badan kutub ke dua Otid berkembang menjadi ovum yang haploid Setiap oosit primer
menghasilkan satu ovum.
Ovulasi adalah proses keluarnya ovum dari ovarium.
Ovum akan bergerak ke rahim, bersamaan dengan proses ini, didnding rahim menjadi tebal
seperti spon penuh dengan pembuluh darah yang siap menerima zigot
Fertilisasi adalah proses peleburan antara satu sel sperma dengan satu sel telur (ovum) yang
sudah matang
Kehamilam
-Setelah zigot terbentuk, zigot langsung membelah diri menjadi 2, 4, 8, 16 dan seterusnya
-Dalam waktu bersamaan dinding rahim menebal penuh dengan pembuluh darah siap menerima
zigot
-Zigot menempel pada dinding rahim untuk berkembang
-Zigot berubah menjadi embrio
-Terbentuk plasenta dan tali pusat sebagai penghubung antara embrio dengan ibunya.
-Embrio dikelilingi cairan amnion untuk melindungi dari bahaya benturan
-Usia 4 minggu, embrio mulai membentuk mata, tangan dan kaki
-Usia 6 minggu,embrio berukuran 1,5 cm. Otak, mata, telinga dan jantung sudah berkembang.
Tangan dan kaki beserta jari-jarinya mulai terbentuk
- Usia 8 minggu, embrio sudah memiliki organ lengkap. Embrio berubah menjadi janin (fetus)
-Setelah usia kehamilan mencapai kira-kira 9 bulan 10 hari, bayi siap dilahirkan.
Menstruasi
Bila ovum tiadak dibuahi, dinding rahim yang telah menebal dan penuh dengan pembuluh darah,
akan rusak dan luruh/runtuh. Bersama-sama dengan ovum, jaringan tersebut dikeluarkan melalui
vagina dalam proses menstruasi (haid)
Penyakit
1. Gonorhea (kencing nanah)
Penyebab: bakteri Neisseria gonorrhoeae, ditularkan melalui hubungan seksual.
Akibat: radang pada organ reproduksi yang menyebabkan kemandulan, mata, persendian dan
selaput
2.Sifilis
Penyebab: bakteri Treponema pallidum ditularkan melalui hubungan seksual
Akibat: kerusakan organ reproduksi. Pada stadium lanjut, sifilis menyerang hati, susunan syaraf
dan otak tak pada bayi
3. Herpes genital
Penyebab: virus herpes simpleksserotipe 2 ditularkan melalui hubungan seksual
Akibat: gangguan pada organ reproduksi, kulit dan menyebabkan kanker Rahim
Tingkat pertumbuhan populasi
dipengaruhi oleh: natalitas, mortalitas, emigrasi dan imigrasi.
P = (l – m) + (i – e)
P = Pertumbuhan populasi l = laju kelahiran m = laju kematian i = jumlah imigrasi
e = jumlah emigrasi

Anda mungkin juga menyukai