KEPERAWATAN KOMUNITAS
OLEH
Afita 1420118119
MALUKU HUSADA
AMBON
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat
dan hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah
Keperawatan Komunitas ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas yang diberikan dosen mata kuliah Keperawatan
Komunitas.
Pada kesempatan ini juga kami berterima kasih atas bimbingan dan
masukan dari semua pihak yang telah memberi kami bantuan wawasan untuk
dapat menyelesaikan makalah ini baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari isi makalah ini masih jauh dari kategori sempurna, baik
dari segi kalimat, isi maupun dalam penyusunan. oleh karen itu, kritik dan saran
yang membangun dari dosen mata kuliah yang bersangkutan dan rekan-rekan
semuanya, sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan makalah-
makalah selanjutnya.
Penulis
Afita
DAFTAR ISI
Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Metode Penulisan
1.4 Sistimatika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Asuhan keperawatan komunitas dalam rentang sehat sakit
2.1.1 Tujuan dan Sasaran keperawatan komunitas
2.1.2 Strategi keperawatan komunitas (berikan contoh pada setiap starategi
pelayanan keperawatan komunitas )
2.1.3 Intervensi pelayanan keperawatan komunitas (Promotif, Preventif,
Kuratif, Kolaboratif) ( berikan contoh pada setiap intervensi)
2.1.4 Implementasi pelayanan keperawtan komunitas (Primer, Sekunder,
Tersiar) ( berikan contoh pada setiap intervensi)
2.1.5 focus pelayanan Keperawatan Komunitas
2.2 Konsep Rentang sehat sakit
2.2.1 Paradigma kesehatan (gambarkan dalam bentuk bagan)
2.2.2 Konsep sehat,
2.2.3 Konsep sakit,
2.2.4 Indikator dan karakteristik sehat
2.2.5 Prilaku hidup sehat
2.3 Standar praktek dalam keperawatan komunitas
(sesuai materi saya,silakan di jelaskan dgn bahasa sendiri perstandar dan
memberikan contoh sederhana pada setiap standar)
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Standar praktek dalam keperawatan komunitas (sesuai materi saya,silakan
di jelaskan dgn bahasa sendiri perstandar dan memberikan contoh sederhana
pada setiap standar)
3.2 Masalah Kesehatan Komunitas Yang terjadi pada setiap standar
3.3 Kelamahan yang sering di temui pada setiap standar
3.4 Kelebihan/keunggulan pada setiap standar
(poin 3,2-3,4 menggunakan nalar masing2 individu)
BAB IV. KESIMPULAN & SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep dasar asuhan keperawatan komunitas dalam rentang sehat sakit
Asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan pada
praktik keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien /pasien di
berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah
keperawatan sebagai suatu profesi yang berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan,bersifat humanistic,dan berdasarkan pada kebutuhan objektif klien
untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien.
2.1.1 Tujuan dan sasaran keperawatan komunitas
Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk pencegahan
dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut.
1) Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu,
keluarga, dan keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.
2) Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general
community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan
masyarakat yang dapat memengaruhi keluarga, individu, dan kelompok.
Selain itu, secara khusus diharapkan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat memiliki kemampuan untuk:
a. Identifikasi masalah kesehatan yang dialami;
b. Mendefinisikan masalah kesehatan dan memprioritaskannya;
c. Otonomi Klien Otonomi klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih
atau melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah
kesehatan yang ada (Mubarak, 2009).
Sasaran Keperawatan Komunitas Sasaran dari perawatan kesehatan
komunitas adalah individu, keluarga, kelompok khusus, komunitas yang sehat
atau sakit yang mempunyai masalah kesehatan atau perawatan, sasaran ini terdiri
dari:
a. Individu Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari
aspek biologi, psikologi, sosial dan spiritual.
b. Keluarga Keluarga merupakan hubungan erat secara terus menerus dan terjadi
interaksi satu sama lain baik secara individu maupun individu yang secara
bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara
keseluruhan.
c. Kelompok Khusus Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang
mempunyai jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi
sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk di antaranya adalah:
1) Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat sebagai
perkembangan dan pertumbuhannya, seperti;
• Ibu hamil
• Bayi baru lahir
• Balita
• Anak usia sekolah
• Usia lanjut
2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan keperawatan, di antaranya adalah:
• Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin
lainnya. Penderita dengan penyakit menular, seperti: penyakit diabetes
mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain-lain.
3) Kelompok yang mempunyai risiko terserang penyakit, di antaranya:
• Wanita tuna susila
• Kelompok narkoba dan narkoba
• Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain
4) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, di antaranya adalah:
• Panti werdha
• Panti asuhan
• Pusat-pusat rehabilitasi cacat fisik, mental dan sosial
• Penitipan balita
2.1.2 Strategi Keperawatan Komunitas
Berbagai upaya strategi dapat dilakaukan dalam rangkan mealakukan
upaya pencegahan risiko penyalahgunaan narkoba pada remaja, upaya di
dilakukan dalam rangka meningkatkan keterlibatan dan peran serta aktif semua
pihak (Allender & Spradly, 2005). Menurut Stanhope & lanscater (2004), Strategi
yang dilakukan dalam keperawatan komunitas meliputi proses kelompok,
pendidikan kesehatan, membangun patnership, dan pemberdayaan dengan
menggunakan prinsip pengorganisasian masyarakat.
Berikut ini akan dipaparkan beberapa strategi yang akan digunakan untuk
melakukan pencegahan risiko penyalahgunaan narkoba pada remaja disekolah
yaitu:
1) Pendidikan kesehatan
2) Proses kelompok
3) Pemberdayaan masyarakat (empowerment)
4) Kemitraan (partnership).
Pendidikan kesehatan, merupakan strategi pembelajaran yang dapat
mendukung perilaku sehat atau merubah perilaku tidak sehat (Fredman, Bowdwn,
& Jones, 2003). Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan memberikan
pengetahuan sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan, dalam bentuk
mencegah terjadinya penyakit (health prevention), maupun melindungi diri dari
berbagai masalah kesehatan (health protection) yang dilakukan dengan cara
penyebaran informasi, dan peningkatan motivasi masyarakat untuk berperilaku
hidup sehat (Pender, Murdaugh, & Parson, 2006). Pendidikan kesehatan bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi ketidakmampuan untuk
mencapai aktualisasi potensi kesehatan dari individu, keluarga, komunitas dan
masyarakat (Nies & McEwen, 2007).
Istilah pendidikan kesehatan telah berkembang menjadi promosi
kesehatan yang mempunyai makna lebih luas. Menurut Pender et al, (2006 dalam
Elligott et al, 201 0), promosi kesehatan merupakan perilaku yang termotivasi
oleh keinginan untuk meningkatkan kesehatan dan mewujudkan potensi kesehatan
manusia. Notoatmodjo (2007) promosi kesehatan merupakan bentuk intervensi
yang ditujukan kepada perubahan perilaku sehingga perilaku tersebut kondusif
dengan kesehatan. Dengan kata lain promosi kesehatan mengupayakan agar
perilaku individu, kelompok, atau masyarakat berpengaruh positif terhadap
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Pendidikan kesehatan yang dapat
dilakukan perawat dalam rangka melakukan pencegahan risiko penyalahgunaan
narkoba dapat dilakukan melalui pelatihan terhadap kelompok sebaya yang telah
dibentuk, penyebaran leaflet, pemasangan poster, melakukan guidence, coaching,
konseling serta menggunakan media massa (Helvie, 1998; Ervin, 2002).
Proses kelompok, merupakan strategi intervensi keperawatan komunitas
yang dilakukan bersama-sama dengan sekolah atau masyarakat melalui
pembentukan kelompok. Dukungan kelompok sangat penting dalam pelaksanaan
praktik keperawatan komunitas untuk melakukan pencegahan risiko
penyalahgunaan narkoba pada remaja khususnya disekolah. Proses kelompok
dilakukan melalui pembentukan peer educator dan kader kesehatan sekolah yang
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan di sekolah (Stanhope & Lancaster,
2004; Hitchock, Schuber & Thomas, 1999). Menurut Helvie (1998), proses
kelompok bertujuan meningkatkan kualitas kelompok, sehingga kelompok
mampu melakukan keterampilan tertentu.
Proses kelompok pada masalah risiko penyalal1gunaan narkoba pada
remaja di sekolah dilakukan untuk memberikan pelatihan keterampilan terhadap
siswa dan guru. Kelompok yang dibentuk merupakan kelompok siswa dan guru
yang diberikan pelatihan pencegahan penyalahgunaan narkoba secara terpisah.
Kegiatan yang melibatkan kelompok seperti siswa atau remaja, dan kelompok
yang berisiko tinggi serta bekerjasama dengan sekolah, dan masyarakat
memudahkan dan dapat diterimanya program pencegahan risiko penyalahgunaan
narkoba pada remaja (Hitchcock, et all., 1999; stanhope & Lancaster, 2004).
Pemberdayaan masyarakat, Menurut Kreisberg (1992, dalam Helvie,
2003) pemberdayaan merupakan proses pengembangan pengetahuan dan
ketrampilan untuk meningkatkan kemampuan seseorang mengambil keputusan
yang mempengaruhi kehidupan seseorang. Pemberdayaan masyarakat merupakan
upaya untuk membangun daya, mendorong, memotivasi, dan membangkitkan
kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta berupaya untuk
mengembangkannya (Sumodiningrat, 1996). Perawat menggunakan strategi
pemberdayaan untuk membantu masyarakat mengembangkan keterampilan dalam
menyelesaikan masalah, menciptakan JeJanng, r~gosiasi, lobbying, dan
mendapatkan informasi untuk meningkatkan kesehatan (Nies & McEwen, 2007).
Dalam upaya mencegah risiko penyalahgunaan narkoba di SMK TB residen
membangun hubungan kerjasama dengan guru dan siswa disekolah.
Kemitraan (partner.ship), adalah suatu proses distribusi informasi,
fleksibel dan negosiasi kekuatan masing-masing pihak yang terlibat dalam upaya
membuat perubahan meningkatkan untuk kesehatan masyarakat (Helvie, 1998).
Kemitraan merupakan bentuk kerjasama aktif antara perawat komunitas,
masyarakat, maupun lintas sektor dan program. Bentuk kegiatannya adalah
kolaborasi, negosiasi dan sharing dilakukan untuk saling menguntungkan
(Stanhope & Lancaster, 2004).
2.1.3 Intervensi pelayanan keperawatan komunitas
Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan:
1) Penyuluhan kesehatan masyarakat
2) Peningkatan gizi
3) Pemeliharaan kesehatan perseorangan
4) Pemeliharaan kesehatan lingkungan
5) Olahraga secara teratur
6) Rekreasi
7) Pendidikan seks
Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan
gangguan terhadap kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat melalui kegiatan:
1) Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
2) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui Posyandu, Puskesmas maupun
kunjungan rumah
3) Pemberian vitamin A dan yodium melalui Posyandu, Puskesmas ataupun di
rumah
4) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan meyusui
Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota
keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah
kesehatan, melalui kegiatan:
1) Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
2) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari Puskesmas dan
rumah sakit.
3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas.
4) Perawatan payudara
5) Perawatan tali pusat bayi baru lahir
Kolaboratif
Kolaborasi dengan berbagai jenis profesi, organisasi dan perkumpulan
merupakan cara paling efektif untuk mempromosikan dan melindungi kesehatan
orang-orang. Menciptakan kondisi dimana komunitas selalu sehat kemungkinan
sangat kompleks, proses sumber daya yang intensif. Perawat kesehatan komunitas
bekerja sama dengan disiplin ilmu lain dari berbagai bidang dan profesi dalam
upaya meningkatkan kesehatan populasi. Hal ini meliputi identifikasi perawat
kesehatan komunitas akan pentingnya tindakan legislatif dan keterlibatan
kebijakan sosial dan kesehatan di semua tingkat. Kolaborasi ini kemungkinan
terjadi dalam sistem pelayanan ksehatan dan pemerintah mengadopsi program
promotif dan kebijakan yang perlu direvisi.
2.1.4 implementasi pelayanan Keperawatan komunitas
1) primer
Upaya kesehatan primer terdiri atas dua bentuk upaya sebagai berikut.
a. Pelayanan kesehatan perorangan primer Pelayanan kesehatan perorangan
primer adalah pelayanan kesehatan sejak kontak pertama secara perorangan
sebagai proses awal pelayanan kesehatan. Penekanannya pada pemberian layanan
pengobatan, pemulihan tanpa mengabaikan upaya peningkatan dan pencegahan,
termasuk di dalamnya pelayanan kebugaran dan gaya hidup sehat (healthy life
style).
Pelayanan kesehatan perorangan primer diselenggarakan oleh tenaga
kesehatan berkompetensi seperti yang ditetapkan, sesuai dengan ketentuan yang
berlaku serta dapat dilaksanakan di rumah, tempat kerja, maupun fasilitas
pelayanan kesehatan perorangan primer, baik Puskesmas dan jejaringnya, fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya milik pemerintah, masyarakat, maupun swasta.
Dilaksanakan dengan dukungan pelayanan kesehatan perorangan sekunder dalam
sistem rujukan yang timbal balik. Penyelenggaraannya berdasarkan kebijakan
pelayanan kesehatan yang ditetapkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan
masukan dari Pemerintah Daerah, organisasi profesi, dan/atau masyarakat.
Selain itu, dapat diselenggarakan sebagai pelayanan yang bergerak
(ambulatory), menetap, atau dapat dikaitkan dengan tempat kerja, seperti klinik
perusahaan atau dapat disesuaikan dengan lingkungan atau kondisi tertentu
(kesehatan matra, seperti: kesehatan haji, kesehatan pada penanggulangan
bencana, kesehatan transmigrasi, kesehatan di bumi perkemahan, kesehatan dalam
penanggulangan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, kesehatan dalam
operasi dan latihan militer di darat, kesehatan kelautan dan bawah air, kesehatan
kedirgantaraan atau penerbangan, dan kesehatan dalam situasi khusus dan/atau
serba berubah).
b. Pelayanan kesehatan masyarakat primer (PKMP) Pelayanan kesehatan
masyarakat primer adalah pelayanan peningkatan dan pencegahan tanpa
mengabaikan pengobatan dan pemulihan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan
masyarakat.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat primer didukung kegiatan lainnya,
seperti surveilans, pencatatan, dan pelaporan yang diselenggarakan oleh institusi
kesehatan yang berwenang. Pemerintah/Pemerintah Daerah dapat membentuk
fasilitas pelayanan kesehatan yang secara khusus ditugaskan untuk melaksanakan
upaya kesehatan masyarakat sesuai keperluan. Pembentukan fasilitas pelayanan
kesehatan tersebut dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2) Sekunder
Upaya kesehatan sekunder adalah upaya kesehatan rujukan lanjutan, yang
terdiri atas pelayanan kesehatan perorangan sekunder dan pelayanan kesehatan
masyarakat sekunder.
a) Pelayanan Kesehatan Perorangan Sekunder (PKPS) Pelayanan kesehatan
perorangan sekunder adalah pelayanan kesehatan spesialistik yang menerima
rujukan dari pelayanan kesehatan perorangan primer, yang meliputi rujukan kasus,
spesimen, dan ilmu pengetahuan serta dapat merujuk kembali ke fasilitas
pelayanan kesehatan yang dirujuk.
b) Pelayanan Kesehatan Masyarakat Sekunder (PKMS) Pelayanan kesehatan
masyarakat sekunder menerima rujukan kesehatan dari pelayanan kesehatan
masyarakat primer dan memberikan fasilitasi dalam bentuk sarana, teknologi, dan
sumber daya manusia kesehatan serta didukung oleh pelayanan kesehatan
masyarakat tersier. Penyelenggaraan pelayanan ini menjadi tanggung jawab Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dan/atau Provinsi sebagai fungsi teknisnya, yakni
melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat yang tidak sanggup atau tidak
memadai dilakukan pada pelayanan kesehatan masyarakat primer. Dalam
penanggulangan penyakit menular yang tidak terbatas pada suatu batas wilayah
administrasi pemerintahan (lintas kabupaten/kota), maka tingkat yang lebih tinggi
(provinsi) yang harus menanganinya.
3) Tersier
Tersier Upaya kesehatan tersier adalah upaya kesehatan rujukan unggulan
yang terdiri atas pelayanan kesehatan perorangan tersier dan pelayanan kesehatan
masyarakat tersier.
a) Pelayanan Kesehatan Perorangan Tersier (PKPT). Pelayanan kesehatan
perorangan tersier menerima rujukan subspesialistik dari pelayanan kesehatan di
bawahnya, dan dapat merujuk kembali ke fasilitas pelayanan kesehatan yang
rujukannya dilaksanakan oleh dokter subspesialisatau dokter spesialis yang telah
mendapatkan pendidikan khusus atau pelatihan serta mempunyai izin praktik yang
didukung oleh tenaga kesehatan lainnya yang diperlukan.
Pelayanan kesehatan ini dilaksanakan di rumah sakit umum, rumah sakit
khusus setara kelas A dan B, baik milik Pemerintah, Pemerintah Daerah maupun
swasta yang mampu memberikan pelayanan kesehatan subspesialistik dan juga
termasuk klinik khusus, seperti pusat radioterapi. Pelayanan kesehatan
perorangan tersier wajib melaksanakan penelitian dan pengembangan dasar
maupun terapan dan dapat dijadikan sebagai pusat pendidikan dan pelatihan
tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan.
b) Pelayanan Kesehatan Masyarakat Tersier (PKMT) Pelayanan kesehatan
masyarakat tersier menerima rujukan kesehatan dari pelayanan kesehatan
masyarakat sekunder dan memberikan fasilitasi dalam bentuk sarana, teknologi,
sumber daya manusia kesehatan, serta rujukan operasional, melakukan penelitian
dan pengembangan bidang kesehatan masyarakat, penapisan teknologi, serta
produk teknologi yang terkait.
2.1.5 Focus pelayanan keperawatan komunitas
Fokus utama kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan komunitas adalah
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan, Page 4 8 membimbing
dan mendidik individu, keluarga, kelompok, masyarakat untuk menanamkan
pengertian, kebiasaan dan perilaku hidup sehat sehingga mampu memelihara dan
meningkatkan derajad.
PEMBAHASAN
4.1 KESIMPULAN
Keperawatan komunitas adalah suatu bidang perawatan khusus yang
merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat
dan merupakan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat
secara keseluruhan dalam meningkatkan dedrajat kesehatan, penyempumaan
kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan
bahaya yang lebih besar, dan ditujukan kepada individu, keluarga, yang
mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara
keseluruhan.
4.2 SARAN
Semoga dengan makalah ini agar bisa memahami dan mempelajari lebih
dalam lagi tentang keperawatan komunitas, terutama bagi mahasiswa
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
- https://books.google.co.id/books/about/Perawatan_Pulpa_Gigi_Endodonti.html
?hl=id&id=rtg4qFWVOSUC&redir_esc=y
- https://id.scribd.com/presentation/385201011/6-Strategi-Implementasi-
Keperawatan-Komunitas
- http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/08/Keperawatan-Keluarga-dan-Komunitas-Komprehensif.pdf
- http://eprints.ners.unair.ac.id/500/1/KEPERAWATAN%20KESEHATAN
%20KOMUNITAS.pdf
- http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37097/4/Chapter#
- https://www.academia.edu/7323027/PAPER_KEPERAWATAN_KOMUNITAS_III
- https://www.alodokter.com/pentingnya-menerapkan-phbs-perilaku-hidup-bersih-
dan-sehat-dalam-kehidupan-sehari-hari