Anda di halaman 1dari 4

6.

Dampak Berat Badan Lahir Rendah

BBLR memerlukan perawatan khusus karena mempunyai dampak yang banyak pada

sistem tubuhnya disebabkan kondisi tubuh yang belum stabil :

a. Hipotermia

Dalam kandungan ibu, bayi berada pada suhu lingkungan 36°C37°C dan segera

setelah lahir bayi dihadapkan pada suhu lingkungan yang umumnya lebih rendah.

Perbedaan suhu ini memberi pengaruh pada kehilangan panas tubuh bayi. Hipotermia

juga terjadi karena kemampuan untuk mempertahankan panas dan kesanggupan

menambah produksi panas sangat terbatas karena pertumbuhan otot-otot yang belum

cukup memadai, lemak subkutan sedikir, belum matangnya sistem saraf pengatur

suhu tubuh, luas permukaan tubuh relatif lebih besar dibanding berat badan sehingga

mudah kehilangan panas.

b. Sindrom gawat nafas

Disebabkan belum sempurnanya pembentukan membran hialin surfaktan paru yang

merupakan suatu zat yang dapat menurunkan tegangan dinding alveoli paru.

Defisiensi surfaktan menyebabkan gangguan kemampuan paru untuk

mempertahankan stabilitiasnya, alveolus akan kembali kolaps setiap akhir ekspirasi

sehingga untuk pernapasan berikutnya dibutuhkan tekanan negative intratoraks yang

lebih besar disertai usaha inspirasi yang kuat.

c. Gangguan imunologik

Daya tahan tubuh terhadap infeksi berkurang karena rendahnya kadar Ig G. Bayi

kurang bulan belum sanggup membentuk antibodi dan daya fagositosis serta reaksi

terhadap infeksi belum baik. Karena sistem kekebalan tubuh bayi BBLR belum

matang, bayi dapat terkena infeksi saat dijalan lahir atau tertular infeksi ibu melalui

plasenta
d. Hiperbilirubinemia

Dapat terjadi karena belum maturnya fungsi hepar. Kurangnya enzim glukorinil

transferase sehingga konjugasi bilirubin indirek menjadi bilirubin direk belum

sempurna, dan kadar albumin darah yang berperan dalam transportasi bilirubin dari

jaringan ke hepar kurang

e. Hipoglikemi

Kecepatan glukosa yang diambil janin tergantung dari kadar gula darah ibu karena

terputusnya hubungan plasenta dan janin menyebabkan terhentinya pemberian

glukosa. Bayi berat lahir rendah dapat mempertahankan kadar gula darah selama 72

jam pertama dalam kadar 40 mg/dl. Hal ini disebabkan cadangan glikogen yang

belum mencukupi. Hipoglikemia bila kadar gula darah sama dengan atau kurang dari

20mg/dL

f. Gangguan metabolik

Terjadi karena hanya sedikitnya lemak tubuh dan sistem pengaturan suhu tubuh pada

bayi baru lahir belum matang. Asupan glukosa yang kurang, berakibat sel-sel syaraf

di otak mati dan mempengaruhi kecerdasan bayi kelak. Hiperglikemia sering

merupakan masalah pada bayi yang sangat amat prematur yang mendapat cairan

glukosa berlebihan secara intravena tetapi mungkin juga terjadi pada bayi BBLR

lainnya. Masalah pemberian ASI pada BBLR terjadi karena ukuran tubuh bayi kecil,

kurang energi, lemah, lambungnya kecil dan tidak dapat menghisap.

g. Gangguan sistem peredaran darah

Perdarahan pada neonatus mungkin dapat disebabkan karena kekurangan faktor

pembekuan darah dan faktor fungsi pembekuan darah abnormal atau menurun.

Sebagai tindakan pencegahan terhadap perdarahan otak dan saluran cerna pada bayi,
dapat diberikan injeksi vitamin K yang penting untuk mempertahankan mekanisme

pembekuan darah normal.

h. Gangguan cairan dan elektrolit

Kerja ginjal masih belum matang. menyebabkan kemampuan mengatur pembuangan

sisa metabolisme dan air masih belum sempurna. Saluran pencernaan bayi BBLR

belum berfungsi sempurna sehingga penyerapan makanan dengan lemah. Aktivitas

otot pencernaan masih belum sempurna, sehingga pengosongan lambung berkurang.

Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi BBLR antara lain sebagai

berikut :

1. Gangguan perkembangan dan pertumbuhan

Pada bayi BBLR, pertumbuhan dan perkembangan lebilh lambat berkaitan dengan

maturitas otak.

2. Gangguan bicara dan komunikasi

Penelitian longitudinal menunjukkan perbedaan kecepatan bicara yang menarik antara

BBLR dan berat lahir normal (BLN) Pada bayi BBLR kemampuan bicaranya akan

terlambat dibandingkan BLN sampai usia 6,5 tahun.

3. Gangguan neurologi dan kognisi

Gejala neurologis yang paling sering dilaporkan adalah Cerebral Palsy. Makin kecil

usia kehamilan bayi makin tinggi resikonya. Gejala neurologi lain adalah retardasi

mental, MMR (motor, metal retardasi) dan kelainan EEG (dengan atau tanpa

epilepsi). Gangguan selama periode perinatal akan meningkatkar resiko neurologis.

Untuk usia kehamilan tua BBLSR (sehat) tetap beresiko untuk gangguan belajar dan

gangguan perilaku.

4. Gangguan belajar/masalah pendidikan


Sulit menilai untuk negara berkembang karena faktor kemiskinan juga berperan pada

kinerja sekolah. Suatu penelitian longitudinal di Negara maju menunjukkan bahwa

lebih banyak anak BBLR dimasukkan ke sekolah khusus.

5. Gangguan atensi dan hiperaktif

Dikenal sebagai Minimal Brain Disorders yang merupakan gangguan neurologi.

Penelitian menunjukkan bahwa gangguan ini lebih banyak dengan berat lahir <2041

gram. Sering disertai dengan gejala ringan dan perubahan perilaku. Paling sering

disertai gangguan disfungsi intregasi sensori.

Referensi :

- Proverawati Atikah, & Ismawati Cahyo, S. (2010). BBLR : Berat Badan Lahir

Rendah. Yogyakarta: Nuha Medika.

- Pantiawati I. (2010). Bayi Dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Edisi 1.

Yogyakarta: Nuha medika

Anda mungkin juga menyukai